Sambut Kemenangan Hari yang Fitri

dokumen-dokumen yang mirip
GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Kabupaten Tulang Bawang adalah kabupaten yang terdapat di Provinsi

2008, No hukum dan kejelasan kepada warga negara mengenai wilayah negara; d. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a,

Pidato Presiden RI mengenai Dinamika Hubungan Indonesia - Malaysia, 1 September 2010 Rabu, 01 September 2010

BAB III PERAN BADAN ANGGARAN DPRD KOTA SURABAYA DALAM MELAKSANAKAN BUDGETING MENURUT UU NO 27 / 2009 TENTANG SUSUNAN KEDUDUKAN. MPR,DPR, DPD, dan DPRD

8 AKTIVITAS YANG DAPAT DITAWARKAN PPI JAYANTI PADA SUBSEKTOR WISATA BAHARI

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 62 TAHUN 2010 TENTANG PEMANFAATAN PULAU-PULAU KECIL TERLUAR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BAB 4 GAMBARAN UMUM KABUPATEN BENGKALIS DAN PERKEMBANGAN PERIKANANNYA

Sambutan Presiden RI pada Peresmian Rusunawa Kabil, Batam, 27 April 2012 Jumat, 27 April 2012

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 62 TAHUN 2010 TENTANG PEMANFAATAN PULAU-PULAU KECIL TERLUAR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BAB IV GAMBARAN UMUM

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN Keadaan Umum Kabupaten Lampung Selatan. Wilayah Kabupaten Lampung Selatan terletak antara 105.

Posisi Pertanian yang Tetap Strategis Masa Kini dan Masa Depan Jumat, 22 Agustus 2014

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 62 TAHUN 2010 TENTANG PEMANFAATAN PULAU-PULAU KECIL TERLUAR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BAB I PENDAHULUAN. segala potensi yang dimiliki. Pembangunan pariwisata telah diyakini sebagai

b. bahwa Komisi Yudisial mempunyai peranan penting dalam usaha mewujudkan

DAFTAR ISI. A. Capaian Kinerja Pemerintah Kabupaten Tanggamus B. Evaluasi dan Analisis Capaian Kinerja C. Realisasi anggaran...

RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA

Sambutan Pengantar Presiden RI pada Sidang Kabinet Paripurna, 2 September 2010 Kamis, 02 September 2010

Seorang diri, Sadiman memerdekakan desanya dari kekeringan

RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR... TAHUN... TENTANG PERUBAHAN ATAS UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 40 TAHUN 1999 TENTANG PERS

PERTUMBUHAN EKONOMI KALIMANTAN SELATAN TRIWULAN II- 2014

RANCANGAN PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA TENTANG PENATAAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BAB IV. KONDISI UMUM WILAYAH PENELITIAN

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 22 TAHUN 2004 TENTANG KOMISI YUDISIAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 22 TAHUN 2004 TENTANG KOMISI YUDISIAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 22 TAHUN 2004 TENTANG KOMISI YUDISIAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BUPATI KEPULAUAN ANAMBAS

BAB I PENDAHULUAN. daerah, maka program pengembangan dan pendayagunaan sumber daya dan potensi

KERJA SAMA KEAMANAN MARITIM INDONESIA-AUSTRALIA: TANTANGAN DAN UPAYA PENGUATANNYA DALAM MENGHADAPI KEJAHATAN LINTAS NEGARA DI PERAIRAN PERBATASAN

BAB I PENDAHULUAN. Pusat yang dilakukan oleh beberapa teroris serta bom bunuh diri.

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 43 TAHUN 2008 TENTANG WILAYAH NEGARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BAB III DESKRIPSI WILAYAH. wilayah Caruban yang merupakan bagian dari Kecamatan Mejayan. Gedung

SKRIPSI. Diajukan kepada Program Studi Agribisnis untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pertanian

Nepotisme (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 75, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3851); 3. Undang-Undang Nomor 12

Dari sisi permintaan (demmand side), perekonomian Kalimantan Selatan didorong permintaan domestik terutama konsumsi rumah tangga.

Grafik 1 Laju dan Sumber Pertumbuhan PDRB Jawa Timur q-to-q Triwulan IV (persen)

PERATURAN DAERAH KABUPATEN PESAWARAN NOMOR 05 TAHUN 2011

2 2. Peraturan Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia Nomor 1 Tahun 2014 Tentang Tata Tertib (Berita Negara Republik Indonesia Nomor 1607); MEMUTU

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 18 TAHUN 2011 TENTANG PERUBAHAN ATAS UNDANG-UNDANG NOMOR 22 TAHUN 2004 TENTANG KOMISI YUDISIAL

BAB I PENDAHULUAN. upaya mencapai tingkat pertumbuhan pendapatan perkapita (income per capital) dibandingkan laju pertumbuhan penduduk (Todaro, 2000).

Ketika Negara Gagal Mengatasi Asap. Oleh: Adinda Tenriangke Muchtar

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 58 TAHUN 2010 TENTANG KEMENTERIAN SEKRETARIAT NEGARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

I. PENDAHULUAN. Pasar dinyatakan sebagai kumpulan pembeli dan penjual yang melakukan

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 78 TAHUN 2007 TENTANG TATA CARA PEMBENTUKAN, PENGHAPUSAN, DAN PENGGABUNGAN DAERAH

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 18 TAHUN 2011 TENTANG PERUBAHAN ATAS UNDANG-UNDANG NOMOR 22 TAHUN 2004 TENTANG KOMISI YUDISIAL

KEKAYAAN ALAM PEKAN BARU DAN DUMAI UTUK INDONESIA

PERATURAN DAERAH KABUPATEN GROBOGAN NOMOR 8 TAHUN 2008 TENTANG SUSUNAN, KEDUDUKAN DAN TUGAS POKOK ORGANISASI DINAS DAERAH KABUPATEN GROBOGAN

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 18 TAHUN 2011 TENTANG PERUBAHAN ATAS UNDANG-UNDANG NOMOR 22 TAHUN 2004 TENTANG KOMISI YUDISIAL

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 43 TAHUN 2008 TENTANG WILAYAH NEGARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BAB III DESKRIPSI WILAYAH KAJIAN

IV. GAMBARAN UMUM KOTA DUMAI. Riau. Ditinjau dari letak geografis, Kota Dumai terletak antara 101 o 23'37 -

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 43 TAHUN 2008 TENTANG WILAYAH NEGARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

RANCANGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR BALI,

BAB I PENDAHULUAN. penduduk yang terus bertambah tiap tahunnya. Berdasarkan data Departemen

non pemerintah/ swasta yang dananya bersumber dari dana publik, baik APBN/ APBD, sumbangan masyarakat, maupun dari luar negeri.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Indonesia sebagai negara hukum berdasarkan Pancasila dan UUD

PEMERINTAH PROVINSI JAWA TIMUR

BAB I PENDAHULUAN. membuat informasi yang dibutuhkan dapat diakses dengan cepat, dan memiliki tampilan yang

POLEMIK PENGELOLAAN SAMPAH, KESENJANGAN ANTARA PENGATURAN DAN IMPLEMENTASI Oleh: Zaqiu Rahman *

KEPUTUSAN MUSYAWARAH DEWAN PERSEKUTUAN MASYARAKAT ADAT ARSO JAYAPURA NOMOR : 03/KPTS DPMAA/DJ/94 TENTANG

ANCAMAN LINTAS AGAMA DAN IDEOLOGI MELALUI BOM DI TEMPAT LAHIRNYA PANCASILA

BAB IV GAMBARAN UMUM OBYEK PENELITIAN

PIDATO KETUA DPR RI PADA RAPAT PARIPURNA DPR RI PEMBUKAAN MASA PERSIDANGAN II TAHUN SIDANG SENIN, 16 NOVEMBER 2015

Sambutan Presiden RI pd Prasetya dan Pelantikan Perwira TNI dan Polri, 2 Juli 2013, di Surabaya Selasa, 02 Juli 2013

PENYELENGGARAAN KEWENANGAN PADA BIDANG MINYAK DAN GAS BUMI

BAB I KETENTUAN UMUM

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

GORR Dipastikan Tuntas 2019, Khusus Segmen I,II, Segmen III Tersendat Pembebasan Lahan

PENEGAKAN HUKUM TERHADAP TINDAK PIDANA DI BIDANG PERIKANAN

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 18 TAHUN 2011 TENTANG PERUBAHAN ATAS UNDANG-UNDANG NOMOR 22 TAHUN 2004 TENTANG KOMISI YUDISIAL

BAB III PENYITAAN BARANG AKIBAT HUTANG PIUTANG YANG TIDAK DITULISKAN DI DESA BERAN KECAMATAN NGAWI KABUPATEN NGAWI

IV. KONDISI UMUM PROVINSI RIAU

BAB IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Kecamatan Sragi Kabupaten Lampung Selatan.

OLEH: AMMY AMALIA FATMA SURYA, SH., M.Kn A-483

BAB I PENDAHULUAN. pesan secara massal, dengan menggunakan alat media massa. Media. massa, menurut De Vito (Nurudin, 2006) merupakan komunikasi yang

I. PENDAHULUAN. Pada dasarnya, pembangunan jalan diharapkan mampu untuk memenuhi

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

RENCANA KERJA BADAN NASIONAL PENGELOLA PERBATASAN TAHUN 2011

KL 4099 Tugas Akhir. Desain Pengamananan Pantai Manokwari dan Pantai Pulau Mansinam Kabupaten Manokwari. Bab 2 GAMBARAN UMUM LOKASI STUDI

BAB IV GAMBARAN UMUM KABUPATEN ROKAN HILIR. Rokan Hilir adalah sebuah kabupaten di Provinsi Riau

I. PENDAHULUAN. Keterangan : * Angka sementara ** Angka sangat sementara Sumber : [BPS] Badan Pusat Statistik (2009)

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN CIREBON

GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

BUPATI POLEWALI MANDAR

BUPATI BOYOLALI PROVINSI JAWA TENGAH

BUPATI BONDOWOSO PERATURAN DAERAH KABUPATEN BONDOWOSO NOMOR 3 TAHUN 2011 TENTANG PENGELOLAAN SAMPAH DI KABUPATEN BONDOWOSO

I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 40 TAHUN 1999 TENTANG PERS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

Keterangan Pers Presiden RI Terkait Surat Balasan PM. Australia, 26 Nov 2013, di Kantor Presiden Selasa, 26 November 2013

BAB IV GAMBARAN UMUM WILAYAH

PERATURAN GUBERNUR ACEH NOMOR 20 TAHUN 2016 TENTANG PENGENDALIAN KEBAKARAN HUTAN DAN LAHAN DI ACEH DENGAN RAHMAT ALLAH YANG MAHA KUASA GUBERNUR ACEH,

PENYERAPAN ANGGARAN DEWAN PERS TAHUN ANGGARAN 2011*

KATA PENGANTAR. Kami berharap klipping ini bermanfaat untuk monitoring media BPIW.

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 16 TAHUN 2010 TENTANG

BUPATI MALANG SAMBUTAN BUPATI MALANG PADA ACARA PENERIMAAN KUNJUNGAN KERJA DPR RI KOMISI X TANGGAL : 23 SEPTEMBER 2016

V. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN

PEMERINTAH KABUPATEN SLEMAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN SLEMAN NOMOR 17 TAHUN 2012 TENTANG PENGELOLAAN PASAR KABUPATEN

WALIKOTA PEKALONGAN PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KOTA PEKALONGAN NOMOR 10 TAHUN 2017 TENTANG PERLINDUNGAN DAN PEMBERDAYAAN NELAYAN

Transkripsi:

RAMADHAN POHAN EDISI 08 / TAHUN I SEPTEMBER 2010 KASUS RAKYAT Mencari Keadilan di Lahan Sawit Kampar SIDOWAYAH PEOPLE S TEAK PLANTATION Where Green Means Environment and... Money Sambut Kemenangan Hari yang Fitri

DAFTAR ISI KABAR DAPIL Pasar Pojok yang Berusaha Tak Terpojok KABAR DAPIL RAMADHAN CUP DI BADEGAN Ceria dalam Keterbatasan VARIA KOMISI I Merajut Kaukus Perlindungan Pers RAMADHAN DI LIBANON Bakti TNI di Negeri Orang SAHABAT DI PARLEMEN JAFAR HAFSAH Angkat Jempol untuk Wakil Rakyat yang ke Daerah SUARA RAKYAT Harapan Rakyat Saat Mudik ENVIRONMENT CORNER From Trash to Treasure TRIP & LEISURE Gong Cave, the Enchanting Thousands Rays Cave 7 8 14 18 22 23 29 31 Ramadhan Pohan saat memberikan piala dan piagam bagi para pemenang lomba menghafal ayat pendek Al- Quran bagi anak-anak di Taman Pendidikan Al-Quran Ma arif NU Kortan Ponorogo, (01/08) FOTO: RONALD SIAHAAN DARI REDAKSI Tanpa mengurangi rasa hormat kami kepada semua narasumber dan pembaca setia GARASI, kami menyatakan seluruh anggota redaksi kami tidak menerima amplop apapun dari para narasumber untuk setiap wawancara yang kami lakukan. Kebijakan ini kami berlakukan murni untuk menjaga profesionalitas dan kredibilitas redaksi GARASI. Terima kasih. Redaksi GARASI KATA RAMADHAN GARASI RAMADHAN POHAN EDISI 8/TAHUN I/SEPTEMBER 2010 Bersama Rakyat Menyambut Hari Suci PUJI Syukur kepada Allah SWT, setelah melalui perjuangan dengan melibatkan seluruh sumber daya yang ada, akhirnya majalah edisi kedelapan ini bisa hadir di hadapan Anda. Bentuknya yang sederhana semoga tidak mengurangi substansi dari keinginan kami untuk mempersembahkan sebuah kreatifitas dalam rangka mendukung kinerja anggota parlemen yang punya keinginan kuat mengabdi pada masyarakat, khususnya kepada para konstituen. Hadirnya majalah ini hanyalah salah satu dari sekian cara saya untuk mempertanggungjawabkan amanah yang saya emban sebagai wakil rakyat dari Dapil VII Jawa Timur. Di luar majalah, saya juga memiliki website pribadi, www.ramadhanpohan.com, yang baru saja mendapatkan penghargaan MURI sebagai website anggota parlemen pertama yang menceritakan kegiatan parlemen secara harian. Seiring gencarnya perkembangan teknologi dan informasi yang mempengaruhi cara manusia berkomunikasi satu dengan lainnya, saya memanfaatkan pula media online seperti jejaring facebook dan twitter untuk berkomunikasi dengan masyarakat dari segala penjuru dunia. Selain kedua media tersebut, sebagai bagian ikhtiar saya mengemban amanah rakyat, saya rutin membuat laporan pertanggungjawaban (LPJ) tahunan untuk dilaporkan kepada konstituen di Dapil VII pada tiap akhir tahun. Tentu dibanding dengan majalah dan website, LPJ tersebut lebih sistematis dan komprehensif. Semuanya itu saya lakukan demi terwujudnya cita-cita saya menjadi wakil rakyat yang benar-benar bisa menjadi penyambung lidah rakyat. Tak ada yang lebih membanggakan selain jika saya mampu memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat luas demi kemajuan bangsa ini di masa depan. Akhirnya saya mengucapkan banyak terima kasih kepada semua pihak yang terlibat dalam proses pewujudan Majalah Garasi edisi kedelapan ini. Semoga amal baik anda semua akan menjadi investasi karya di masa depan. Selamat menikmati edisi kedelapan majalah ini dan tak lupa, saya dengan rendah hati membuka diri untuk semua kritik agar majalah ini bisa menjadi lebih baik lagi di masa depan. Wassalam, Ramadhan Pohan TIM GARASI RAMADHAN POHAN Ramadhan Pohan Sigismond BPW Notodipuro Astri Gautama, Irfan Riza, Irwan Supriadi Rambe, Veby Mega Indah Mayke Sarasidya Sukandar, Imam Mahfudz, Syahrizal Fahmi, Ronald Siahaan, Agung, Buyung Kodil Wiwit Rowi Indah Larasati (Ponorogo), Setyo Utomo (Ngawi), Suparno (Magetan), Nunik (Trenggalek) Jalan Mampang XI No. 19 RT/RW. 07/04 Kelurahan Tegal Parang, Jakarta Selatan Telp: (021) 575 5968, e-mail : garasipohan@gmail.com REDAKSI BULETIN GARASI Ramadhan Pohan Veby Mega Astri Gautama Imam Mahfudz Irwan Supriadi Rambe Ronald Siahaan Sukandar Mayke Sarasidya Irfan Riza, Setyo Utomo, Indah Larasati, Rahayu Wulandari, Nunik, Suparno Solichin Joko Sutrisno Syahrizal Fahmi : Agung : Jl. Mampang XI No. 19 RT/RW. 07/04 Kel. Tegal Parang, Jakarta Selatan, Telp: (021) 575 5968, Fax: (021) 575 5969 e-mail : majalahgarasi@gmail.com Jl. Juanda Gg. Enam No 5C Telp-HP : 0813 5925 3999 Jl Yos Sudarso No.34 Pacitan, Telp. (0357) 884916 BULETIN BULANAN INI SALAH SATU REALISASI AKUNTABILITAS/PERTANGGUNGJAWABAN RAMADHAN POHAN SEBAGAI WAKIL RAKYAT ATAS AMANAH YANG DIBERIKAN KONSTITUEN DAN RAKYAT INDONESIA

TEROPONG WARTA 3 GARASI RAMADHAN POHAN EDISI 8/TAHUN I/SEPTEMBER 2010 Jumat, 13 Agustus 2010 'Free ABB' Kontraproduktif bagi Spirit Pemberantasan Terorisme JAKARTA Munculnya gerakan 'Bebaskan Abu Bakar Ba'asyir (Free ABB)' di internet adalah hal yang kontra produktif bagi spirit pemberantasan terorisme. Disadari atau tidak oleh si pendukung, hal itu jelas merupakan upaya pelemahan pemberantasan terorisme. "Itu juga penyangkalan terhadap penegakan hukum. Sebab, mestinya semua orang sama posisinya di depan hukum. Saya miris," kata Anggota Komisi I DPR (informasi, luar negeri, pertahanan), Ramadhan Pohan, kepada detikcom, Jumat (13/8/2010). Menurut Politikus Partai Demokrat ini, sejatinya semua agama anti kekerasan dan anti terorisme. Karena itu siapa pun yang mentolerir kekerasan dan menganjur kekerasan, harus diberi stigma buruk. Minggu, 22 Agustus 2010 Wartawan Berbagai Daerah Serentak Demo PEKALONGAN Pekerja jurnalistik di berbagai daerah serentak menggelar aksi demonstrasi. Mereka mengutuk insiden terbunuhnya Wartawan Sun TV di Tual Maluku, Sabtu lalu. Seperti di Bundaran HI Jakarta, sekitar 100 wartawan yang tergabung dalam Forum Jurnalis Indonesia (FJI) menggelar aksi damai terkait kematian kontributor SunTV Ridwan Salamun di Tual. Mereka meminta agar polisi mengusut tuntas kasus ini. Aksi ini juga digelar di berbagai kota seperti Bali, Brebes dan lainnya banyak lagi. Anggota Komisi I DPR dari FPD Ramadhan Pohan menyesalkan pengeroyokan sekelompok warga yang menewaskan seorang jurnalis di Tual, Maluku Tenggara. Ramadhan mendesak Kepolisian mengusut tuntas kasus ini. "Insiden ini jelas-jelas melanggar UU Pers Pasal 8 yang menyatakan wartawan dalam melaksanakan profesinya mendapatkan perlindungan hukum," kata Ramadhan, Minggu (22/8). Ramadhan meminta Kepolisian segera mengusut pelaku pembunuhan Ridwan. Ramadhan mengingatkan agar Kepolisian tidak begitu saja melewatkan kasus kekerasan terhadap jurnalis. Jumat, 27 Agustus 2010 DPR: Tenggelamkan Saja Kapal Asing Pelanggar Wilayah PACITAN- Anggota DPR RI Ramadhan Pohan mendesak pemerintah bersikap tegas menenggelamkan setiap kapal asing yang kedapatan melakukan provokasi pelanggaran wilayah NKRI. "Jika (sudah) diperingatkan satu dua tiga kali tetap tidak diindahkan, ditenggelamkan saja," ujarnya saat melakukan kunjungan kerja dalam rangka reses di Kabupaten Pacitan, Jumat. Menurut Pohan, pendekatan militer secara lebih tegas diperlukan untuk menjaga kedaulatan teritorial NKRI. Terkait kendala persenjataan, Ramadhan mendukung wacana penyegaran sekaligus peningkatan infrastruktur keamanan, terutama logistik alutsista (alat utama sistem senjata) di wilayah-wilayah perbatasan. "Alutsista kita yang tidak memadai. Ini sudah tidak hanya masalah fasilitas, tapi kebutuhan aparat kita yang ada di perairan," ujarnya. Jum'at, 27 Agustus 2010 Kasus Playboy Seharusnya Pakai UU Pers JAKARTA Anggota Komisi I DPR Ramadhan Pohan menyesali pilihan Mahkamah Agung menjatuhkan vonis pidana terhadap Pemimpin Redaksi Playboy Indonesia Erwin Arnada karena memakai KUHP Pasal 282 tentang kesusilaan. "Memang negara kita adalah negara hukum, yang mewajibkan semua warga negaranya tunduk dan menghargai hukum. Tapi yang saya sesali, kenapa pengadilan tidak menggunakan UU Pers dalam kasus Playboy, sehingga akibatnya adalah pidana terhadap pers," kata Ramadhan dalam rilis yang diterima okezone, Jumat (27/8/2010) Menurut Ramadhan, UU Pers Pasal 5 sebenarnya mengatur keharusan wartawan Indonesia menghormati norma-norma agama dan asas kesusilaan. Sesuai UU ini pula, hukuman yang dijatuhkan akan bersifat perdata dengan denda maksimal hingga Rp 500 juta. "Jadi jika publik merasa Playboy atau media apapun telah melakukan pornoaksi, sebenarnya mereka bisa menuntut dengan UU Pers tanpa harus mempidanakan medianya dan mencederai kebebasan pers," kata Ramadhan. PT Ceria Indonesia World Trade Center Building 16th Floor Jl. Jenderal Sudirman Kav. 29-31 Jakarta 12920 Phone: +62 21 522 9641 Fax: +62 21 522 9642 e-mail: mario@ceriagames.com ceriagames.com ceriaradio.com cerialand.com ceriacookies.com sma-ku.com

4 GARASI CAWAN ASPIRASI RAMADHAN POHAN EDISI 8/TAHUN I/SEPTEMBER 2010 FOTO: RONALD SIAHAAN USAI memyerap aspirasi para nelayan Pantai Prigi di Balai Pertemuan Dinas DKP, Ramadhan Pohan (menggunakan kacamata dan berkaos biru) bersama-sama dengan nelayan setempat melanjutkan pembicaraannya di Pantai Pasir Putih Trenggalek (2/08). MESKI para nelayan Pacitan dan Trenggalek adalah nelayan-nelayan tradisional, namun setiap harinya mereka dipaksa menghadapi persaingan internasional. Letak geografis Pacitan dan Trenggalek di Pesisir Selatan Pulau Jawa membuat para nelayan ini harus bersaing dengan kapal-kapal besar dari luar daerah bahkan kapal ikan berstandar internasional. Setiap hari mereka kerap berebut wilayah tangkapan dengan bekal kapal tradisional seadanya. Sebaliknya, saat musim panen ikan, para nelayan ini justru kewalahan menjual tangkapan mereka karena tak tertampung di Koperasi Unit Desa (KUD) dan komunitas bakul ikan setempat. TIM GARASI RAMADHAN POHAN di Pacitan dan Trenggalek pun memetakan beberapa masalah yang ditemukan di lapangan. Pertama, para nelayan Trenggalek dan Pacitan memerlukan lebih banyak rumpon untuk memaksimalkan daya saing mereka. Rumponrumpon ini berguna meningkatkan titik-titik penangkapan sehingga mereka bisa bersaing dengan nelayan-nelayan dari luar daerah dan kapal ikan asing di Laut Selatan Jawa. Tentu saja, peningkatan jumlah rumpon juga harus diimbangi dengan solusi sulitnya nelayan Trenggalek dan Pacitan mendapatkan Bahan Bakar Minyak (BBM). Serta juga, pelatihan nelayan setempat yang masih terbiasa menangkap ikan secara tradisional hingga kerap berimbas rusaknya ekosistem laut. Namun masalah tidaklah hanya berkisar pada peningkatan kapasitas produksi dan daya saing nelayan. Ironi banyaknya jumlah ikan tangkapan selama musim panen yang tak tertampung KUD atau bakul ikan-bakul ikan setempat, juga harus dipikirkan solusinya. Agar jangan sampai, peningkatan daya saing para nelayan ini jadi percuma gara-gara tak mendapat pasar yang tepat. Untuk mengatasi kedua masalah ini, TIM GARASI RAMADHAN POHAN berusaha mencari jalan agar komunitas nelayan di kedua tempat ini tak hanya mendapatkan tambahan rumpon tapi juga dana talangan atau kredit dari berbagai pihak. Bantuan kredit tersebut diharapkan dapat mengembangkan KUD dan bakul ikan-bakul ikan setempat sehingga bisa mengembangkan kapasitas bisnis mereka. Sampai sekarang kami masih mencari jalan lewat program-program Kementrian Kelautan dan Perikanan atau sumbersumber dana lainnya bagi para nelayan ini, kata Tenaga Ahli TIM GARASI untuk Isu Pembangunan Irfan Riza. Secara spesifik, TIM GARASI juga menemukan masalah masing-masing nelayan di beberapa wilayah tertentu. Khusus bagi para nelayan di Watu Karung, mereka memerlukan jaring parel ukuran 2 inchi dan kapal Safety and Rescue (SAR). Bantuan jala dan perahu SAR ini diharapkan dapat membantu mengurangi jumlah kecelakan laut. Stasiun Meteorologi Cilacap mendata selama setahun ini cuaca buruk kerap melanda Laut Selatan Jawa. Ketinggian ombak Samudera Hindia bisa mencapai 2-5 meter di tengah laut dan 3 meter di pinggir pantai. Gelombang laut ini mampu memporakporandakan kapal para nelayan dengan kecepatan angin yang mencapai 3,5 hingga 60 kilometer per jam. Lain lubuk lain ilalang. Di Pantai Teleng, Pacitan, para nelayan setempat berjibaku berusaha mendapatkan dana untuk membangun keramba-keramba ikan. Para nelayan yang tergabung dalam Paguyuban Teleng ini sadar benar, mereka tak selamanya dapat bertahan hanya dengan metode penangkapan ikan tradisional. Untuk itu, mereka ingin mengembangkan metode keramba, dengan jenis-jenis ikan seperti kerapu tikus, kakap merah dan lobster merah.

INFO DAPIL 5 GARASI RAMADHAN POHAN EDISI 8/TAHUN I/SEPTEMBER 2010 Pawitan Golek RAKYAT di Daerah Pemilihan Jawa Timur (Dapil Jatim) VII telah memercayai Ramadhan Pohan untuk duduk sebagai wakil rakyat di Senayan. Lima kabupaten di Dapil Jatim VII yang terus menjadi pantauan Ramadhan Pohan ini biasa kami sebut sebagai Pawitan Golek, yang merupakan akronim dari Pacitan, Ngawi, Magetan, Ponorogo, dan Trenggalek. Berikut sekilas pandang lima kabupaten yang memberikan amanahnya kepada Ramadhan Pohan: PACITAN Pacitan merupakan salah satu dari 38 Kabupaten di Provinsi Jawa Timur yang terletak di bagian selatan barat daya. Sebagian besar berupa perbukitan, yaitu lebih kurang 85 persen gununggunung kecil dan menyebar di seluruh wilayah, serta jurang terjal dalam deretan Pegunungan Seribu yang membujur sepanjang Selatan Pulau Jawa. Sedangkan selebihnya merupakan dataran rendah. Berdasarkan sensus tahun 2006, jumlah penduduk Pacitan mencapai 555.262 jiwa dengan rasio perbandingan setiap 100 perempuan terdapat 96 laki-laki. Perekonomian Pertanian terdiri dari padi sawah, padi ladang, jagung, dan kedelai. Perindustrian terdiri dari batu akik, terasi, anyaman rotan, batik tulis, keramik gerabah, serta mainan anak. Sedangkan potensi investasi berupa perikanan dan pertambangan. NGAWI Kabupaten Ngawi terletak di bagian barat Provinsi Jawa Timur yang berbatasan langsung dengan Provinsi Jawa Tengah. Luas wilayah Kabupaten Ngawi adalah 1.298,58 km persegi dengan sekitar 40 persen berupa lahan sawah. Wilayah Kabupaten Ngawi berupa dataran tinggi dan tanah datar. Empat kecamatan terletak pada dataran tinggi, yaitu Kecamatan Sine, Ngrambe, Jogorogo, serta Kendal di kaki Gunung Lawu. Jumlah penduduk Kabupaten Ngawi pada akhir tahun 2006 adalah 873.489 jiwa, terdiri dari 426.615 penduduk laki-laki dan 446.874 perempuan, dengan rasio jenis kelamin 95. Artinya, pada setiap 100 penduduk perempuan terdapat 95 laki-laki. Perekonomian Pertanian masih merupakan sektor andalan Kabupaten Ngawi. Dari 129.598 hektare luas wilayah Kabupaten Ngawi, 72 persen berupa lahan sawah, hutan, serta tanah perkebunan. Sektor ini menyerap sekitar 76 persen dari total tenaga kerja yang ada. Dari lima subsektor pertanian (tanaman pangan, perkebunan, peternakan, kehutanan, dan perikanan), subsektor tanaman pangan khususnya komoditi padi merupakan penyumbang terbesar terhadap total nilai produksi pertanian. Namun sejak 2004 sektor industri, terutama industri rumah tangga dan kelistrikan, mulai meningkat. MAGETAN Secara geografis, di sebelah utara Kabupaten Magetan berbatasan dengan Kabupaten Ngawi, di sebelah barat berbatasan dengan Provinsi Jawa Tengah, di sebelah timur berbatasan dengan Kabupaten Madiun, serta di selatan berbatasan dengan Kabupaten Ponorogo. Luas wilayah Kabupaten Magetan adalah 688,85 km persegi. Secara administratif, Kabupaten Ngawi terbagi menjadi 16 kecamatan serta 235 desa/kelurahan. Kabupaten ini memiliki jumlah penduduk sekitar 615.254 jiwa. Sumber : pacitan.go.id, ngawikab.go.id, regionalinvestment.com, ponorogo.go.id, trenggalekkab.go.id TRENGGALEK Kabupaten Trenggalek sebagian besar terdiri dari tanah pegunungan dengan luas meliputi 2/3 bagian luas wilayah. Sedangkan sisa-nya (1/3 bagian) merupakan tanah dataran rendah. Ketinggian tanahnya di antara 0 hingga 690 meter diatas permukaan laut. Dengan luas wilayah 126.140 hektare, Kabupaten Trenggalek terbagi menjadi 14 kecamatan dan 157 desa/kelurahan. Hanya sekitar 4 kecamatan yang mayoritas desanya berupa dataran, yaitu Kecamatan Trenggalek, Kecamatan Pogalan, Kecamatan Tugu, serta Kecamatan Durenan. Sedangkan desa-desa di 10 kecamatan lainnya mayoritas di pegunungan. Empat kecamatan memiliki luas wilayah kurang dari 50 km persegi: Kecamatan Gandusari, Durenan, Suruh, dan Pogalan. Tiga kecamatan seluas antara 50-100 km persegi adalah Kecamatan Trenggalek, Tugu, serta Karangan. Tujuh kecamatan lainnya mempunyai luas di atas 100 km persegi. Jumlah penduduk pada 2007 ditaksir mencapai 687.477 jiwa yang terdiri dari 50,17 persen perempuan dan 49,83 persen laki-laki dengan kepadatan penduduk 545 jiwa per km persegi. Perekonomian Dengan luar areal sawah 11.806 hektare, perkebunan 3.825 hektare, dan tanah kering 46.894 hektare, sektor pertanian masih menjadi ujung tombak perekonomian Kabupaten Trenggalek. Pada 2007, produk padi sawah/ladang mencapai 131.701 ton, 75.654 ton jagung, serta 438.242 ton ubi kayu. Sedangkan perikanan menghasilkan 22.589,1 ton ikan dari sekitar 5.039 nelayan. Sektor industri dan pariwisata juga terus dikembangkan di Trenggalek, yang pada 2007 mencatat tingkat pertumbuhan ekonomi 5,45 persen dengan sektor pertanian memberikan kontribusi terbesar bagi PDRB hingga 34,71 persen. Perekonomian Kabupaten Magetan pada tahun 2006 memiliki beberapa komoditi unggulan di sektor perkebunan. Komoditi yang dihasilkan per tahun, antara lain, berupa kelapa sebesar 1.912 ton, jambu mete sebesar 270 ton, serta kopi arabika sebesar 97 ton. Dilihat dari segi ekonomi, total nilai PDRB yang dicapai Kabupaten Magetan pada tahun 2006 sebesar 1.275.239,40 (dalam juta rupiah) dengan konstribusi terbesar berasal dari pertanian, sektor industri pengolahan, serta dari sektor konstruksi. PONOROGO Dilihat dari keadaan geografisnya, Kabupaten Ponorogo dibagi menjadi 2 sub area, yaitu dataran tinggi yang meliputi Kecamatan Ngrayun, Sooko, Pulung, Ngebel, serta Pudak. Sedangkan sisanya merupakan daerah dataran rendah. Dengan luas wilayah 1.371,78 km persegi, jarak Ibu Kota Ponorogo dengan Ibu Kota Provinsi Jawa Timur (Surabaya) lebih kurang 200 km arah timur laut dan sekitar 800 km ke arah barat menuju Ibu Kota Negara (Jakarta). Berdasarkan sensus tahun 2006, jumlah penduduk Ponorogo sekitar 919.392 jiwa yang terdiri dari 452.231 laki-laki dan 467.161 perempuan dengan tingkat sebaran 646 jiwa per 1 km persegi. Mereka tinggal di 21 kecamatan yang berada di kabupaten ini. Perekonomian Kabupaten Ponorogo merupakan wilayah dengan lahan pertanian yang luas. Pertanian juga merupakan sektor yang memberikan kontribusi besar terhadap Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Kabupaten Ponorogo. Sebagian besar penduduk Kabupaten Ponorogo juga berusaha sebagai petani.

6 GARASI KABAR DAPIL RAMADHAN POHAN EDISI 8/TAHUN I/SEPTEMBER 2010 FOTO: RAHAYU WULANDARI OLAH LIMBAH PACITAN Limbah hampir selalu menjadi masalah utama lingkungan Pacitan. Tak hanya limbah tambang, sampah rumah tangga pun bisa menjengkelkan jika tak diolah. SAMPAH bagi seseorang bisa menjadi harta bagi yang lainnya. Ungkapan ini mungkin bisa berlaku bagi proyek olah limbah rumah tangga di Pacitan. Mulai awal Agustus lalu, GARASI RAMADHAN POHAN, Organisasi Forum Harmoni Nusantara (FORSAS) dan masyarakat setempat menggandeng Dinas Lingkungan Hidup Pacitan untuk melakukannya. Limbah rumah tangga yang kerap menjengkelkan, kini diolah menjadi kompos dan produk pupuk granula. Proyek bersama ini dimulai dari rumah tangga. Ibu-ibu Pacitan diajak dalam gerakan peduli sampah. Mereka diajari untuk memilahmilah sampahnya secara benar, mulai dari yang organik, anorganik hingga sampah-sampah yang bisa dijual kembali seperti plastik atau botol. Menyelesaikan persoalan sampah langsung dari rumah tangga merupakan strategi yang sangat efektif, kata Kepala Kantor Lingkungan Hidup (KLH) Pacitan, Joni Maryono. Dari rumah tangga, pembelajaran sederhana pemilahan sampah ini berlanjut ke beberapa Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) setempat. TIM GARASI mulai membuat program dan melakukan pemetaan masalah, dimulai dari program pemberdayaan masyarakat hingga pengelolaan sampah di Tempat Pembuangan Akhir (TPA). Tujuan akhirnya, secara bertahap persoalan sampah tidak saja mampu dikelola dengan benar, tetapi juga mendatangkan nilai plus bagi masyarakat, pemerintah dan lingkungan secara global. Sudah lama kami dan KLH (Kementerian Lingkungan Hidup) membicarakan penanganan sampah. Intinya, memilah dan mengelola sampah adalah dua hal yang tidak terpisahkan, kata Liason Officer (LO) GARASI di Pacitan, Wiwit Rowi. Dalam konsep pemberdayaan, Wiwit Rowi melanjutkan, ibu-ibu rumah tangga tidak saja diberi penyuluhan memilah sampah. Tetapi, juga diberi bekal cara pengolahan sampah organik menjadi kompos. Dalam skala kecil hasil kompos bisa dipergunakan sendiri untuk pupuk tanaman hias maupun tanaman pertanian di pekarangan. Sementara pengolahan dalam jumlah besar tentunya bisa mendatangkan pendapatan tambahan. Untuk proyek yang lebih besar, pengelolaan sampah di TPA Pacitan rencananya akan melibatkan donator. Sampai saat ini TPA Pacitan memang masih menggunakan cara tradisional open dumping, di mana semua jenis sampah berbaur dan ditumpuk di tanah terbuka begitu saja hingga membusuk sendiri. Tapi sebenarnya TPA tersebut sudah memiliki beberapa unit mesin pencacah plastik. Alat-alat yang mampu mengolah sampah organik menjadi granula tersebut selama ini tak dimanfaatkan maksimal. Di sisi lain, banyak material timbunan sampah di TPA itu yang sudah menjadi kompos. Tinggal digali, dilakukan pemisahan, lantas dijadikan pupuk granula, kata Wiwit Rowi. Pemasaran produk pupuk granula ini rencananya akan dilakukan melalui dinas instansi terkait, kelompok masyarakat maupun perorangan. Penjajakan kerja sama pemasaran juga sudah dilakukan dengan Dinas Kehutanan dan Perkebunan setempat. Pertimbangannya, setiap tahun dinas ini membutuhkan pupuk organik granula dalam jumlah besar. Hal serupa juga akan dilakukan dengan Dinas Tanaman Pangan dan Peternakan maupun Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan).

KABAR DAPIL 7 GARASI RAMADHAN POHAN EDISI 8/TAHUN I/SEPTEMBER 2010 Pasar desa di Kecamatan Kwadungan, Ngawi ini terus bergeliat menantang persaingan usaha minimarket di pelosok Jawa Timur. Semata agar tak bernasib selaras namanya: terpojokkan. PASAR Pojok sudah mengalami masa jaya. Itu pasti. Berdiri sejak era 1970-an pasar ini menjadi jantung ekonomi Desa Pojok, Ngawi. Mengikuti zaman ia terus berkembang. Dari sekedar pasar becek menjadi pasar dengan kios-kios berlantai keramik dan berpintu geser besi. Kios-kios baru juga terus dibangun. Tapi tak banyak orang luar yang tahu, semua upaya itu semata agar ia mampu bersaing dengan usaha minimarket yang mulai menjalar ke pelosok Jawa Timur. Warga Desa Pojok sebenarnya sudah menolak keras usulan mendirikan minimarketminimarket modern di sini, agar tak mematikan potensi (ekonomi) warga sekitar, kata Kepala Desa Pojok Nandang Susilo. Pasar Pojok sebenarnya tak bisa dibilang pasar kecil. Ia memiliki 90 kios dan 17 pertokoan. Selain itu, sejak 7 bulan yang lalu tujuh belas kios baru berukuran 3 x 7 meter persegi juga masih dalam tahap pembangunan. Sumber dananya bantuan Program Nasional Pembangunan Masyarakat Mandiri (PNPM). Pelaksanaan pembangunannya pun dilakukan secara swadaya oleh masyarakat setempat. Dan kios-kios baru itu kini hanya tersisa 4 buah saja yang belum terbeli. Tak heran, karena ada harga khusus bagi warga setempat. Setiap kios baru itu dipatok maksimal Rp 45 juta saja. Hitung-hitung, 30 persen pedagang Pasar Pojok adalah warga asli setempat. Bagai bersolek, Pasar Pojok juga mulai dilengkapi dengan penitipan sepeda dan parkir. Semuanya dikelola Karang Taruna setempat dengan setoran Rp 25 ribu per hari. Lumayan juga, untuk sebuah desa di mana Anda masih bisa membeli sepincuk pecel seharga Rp 2 ribu saja. Seharusnya Nandang bisa menghela napas lega. Tapi kenyataan berbicara lain. Nandang tetap khawatir jaring usaha minimarket modern dapat mengurangi rejeki para pedagang pasar itu. Hingga kini Pasar Pojok memang belum memiliki koperasi yang tangguh. Selain itu, masalah banjir juga berpotensi mengurangi daya saingnya. Bisa dibilang lokasi ini (Kecamatan Kwadungan) memang langganan banjir, kata Nandang. Menurutnya, memang sudah pernah ada antisipasi mengatasi masalah ini. Tapi antisipasi itu lebih mengarah kepada bantuan untuk warga. Mereka mendirikan posko bencana untuk memasok bantuan pangan dan obat-obatan ke warga. Sementara para pedagang Pasar Pojok, masih harus berupaya swadaya menyelamatkan dagangan mereka. Nandang tercenung. Sambil mengantar TIM GARASI meninjau langsung Pasar Pojok, dia pun mengaku tak akan mampu membendung masuknya jaring usaha minimarket ke desanya. Berkaca pada kasus desa tetangga, minimarket-minimarket tetap berdiri di Desa Mantingan sekalipun warganya telah berdemo menolak. Kini giliran Desa Pojok mulai dilirik. Berupaya berdiri gagah, warga setempat pun memoles Pasar Pojok mereka. Semata demi mempertahankan masa jayanya agar tak benar-benar sampai terpojokkan. Indah Larasati FOTO: SUKANDAR KEPALA DESA Pojok Nandang Susilo (kedua dari kanan) mengantar TIM GARASI RAMADHAN POHAN meninjau Pasar Pojok, Kamis (29/7).

8 GARASI KABAR DAPIL RAMADHAN POHAN EDISI 8/TAHUN I/SEPTEMBER 2010 RAMADHAN CUP DI BADEGAN FOTO: INDAH LARASATI SORAK-sorai terdengar setiap kali bola voli itu melayang di atas net. Para atletnya masih cilik-cilik. Mereka datang dari seluruh sekolah dasar dan madrasah di Kecamatan Badegan, Ponorogo. Hitung-hitung ada 22 SD dan 2 Madrasah Tsanawiyah (MTs) berpartisipasi dalam acara itu. Mereka datang memperebutkan Ramadhan Cup, yang digelar TIM GARASI RAMADHAN POHAN 22-24 Juli, tepat sebelum bulan puasa menjelang. Awal Agustus, keceriaan lagi-lagi meriasi wajah-wajah atlet cilik itu saat para juara diumumkan. SD 3 Watubonang menyabet juara pertama untuk tim putri dan putra. Ramadhan Pohan bahkan datang sendiri untuk menyerahkan piala pemenang. Namun sorak-sorai hari itu bagai tak cukup. Kepala Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD) Badegan, Sarji diam-diam tetap mengharap hadirnya gamelan khas Ponorogo. Hitung-hitung untuk semakin memeriahkan suasana sambil memelihara warisan budaya leluhur. Lontaran spontan Sarji ini bagai membuka kotak Pandora. Di balik kemeriahan acara hari itu, para guru SD dan MTs di Badegan memang masih bergelut dengan minimnya infrastruktur pendidikan. Mulyono, Guru SD Negeri 3 Watubonang mulai angkat bicara. Lokasi sekolahnya yang FOTO: INDAH LARASATI berada di daerah terpencil, membuat SDN ini kerap luput dari radar perhatian Dinas Pendidikan. Mereka hanya memiliki 3 guru yang semuanya masih berstatus tenaga honorer daerah. Program tunjangan untuk SD terpencil yang sebelumnya ada, dihentikan akhir-akhir ini. Saya mohon untuk kembali diadakan karena akan sangat berarti buat kami, kata Mulyono. Tunjangan tersebut menurutnya, tak hanya berarti tambahan tenaga guru, namun juga bisa berarti perbaikan fasilitas gedung sekolah. Lain lagi kisah Sunyoto, Kepala SDN I Tanjung Gunung. SD yang dipimpinnya itu memang telah mendapatkan status akreditasi A dari Kementrian Pendidikan Nasional. Namun tetap saja mereka masih bergulat dengan minimnya sarana belajar mengajar seperti halnya komputer. Tujuan permintaan Sunyoto jelas, agar nantinya anak didik mereka mampu bersaing di dunia global. Masalah minimnya infrastruktur terus terkuak. Kepala SDN I Watubonang, Ningsih memaparkan bagaimana mereka kesulitan menampung siswa-siswa baru tahun ajaran ini hanya karena kekurangan kelas. Sementara Sarjito, Guru SD Karangan 2 mengungkap bagaimana sekolahnya bahkan tak punya perpustakaan. Semua aspirasi ini tentu menjadi perhatian TIM GARASI di Ponorogo, terutama karena pendidikan sudah menjadi salah satu perhatian utama pemerintah dalam APBN (Anggaran Pendapatan dan Belanja Nasional) 2011, kata Ramadhan. Indah Larasati

KABAR DAPIL 9 GARASI RAMADHAN POHAN EDISI 8/TAHUN I/SEPTEMBER 2010 Potensi kehutanan Desa Sidowayah membuat mereka terus meraih prestasi di bidang pemberdayaan ekonomi rakyat. Uniknya, kunci keberhasilan mereka bukan pada investor besar atau perusahaan modern tapi justru pada koperasi dan usaha tani. ADALAH Desa Sidowayah di Kecamatan Panekan. Ia bagai kawasan lingkar hijau di Gunung Lawu, Magetan. Bukti nyata desa ini berhasil menyeimbangkan laju pembangunannya dengan lingkungan sekitar. Dan rahasia mereka terletak pada Usaha Tani Jati Unggul Pola Bagi Hasil (UJU-PBH). Caranya, petani setempat menanam pohon Jati Unggul Nusantara (JUN) dengan digawangi sebuah koperasi dari Jakarta, Koperasi Perumahan Wanabakti Nusantara (KPWN). Dan seiring tumbuhnya pohon-pohon jati itu, berkembang pula usaha tani mereka. Meskipun hanya digawangi investor sebuah koperasi, tapi usaha tani UJU-PBH tetap memiliki standar bagi laba yang jelas layaknya perusahaan yang telah go public. Koperasi investor akan mendapatkan 40 persen dari total laba. Sedangkan sisa 60 persen labanya akan dibagi untuk pemilik lahan 10 persen, petani penggarap 25 persen, fasilitator 15 persen dan pemerintah desa 10 persen. Laba penghasilan ini akan diterima setiap 5 tahun saat pohon-pohon jati tersebut mencapai volume batang lebih dari 0,2 meter kubik. Namun jika sang pohon mandeg tumbuh, KPWN tetap bersedia memberi jaminan. Artinya mereka yang bertanggung jawab membayar pohon itu, kata Fery, Pendamping Program UJU-PBH. Akhir Juli lalu Fery bersama TIM GARASI RAMADHAN POHAN menyusuri salah satu hutan jati mereka. Kini tak kurang dari 13 hektar area Desa Sidowayah berubah menjadi hutan usaha jati rakyat. Kurang lebih 17 ribu pohon jati ada di situ. Dengan perkiraan harga jati per pohon Rp 500 ribu saja, maka program ini akan menghasilkan Rp 8,5 miliar saat panen pada 2013. Tawaran yang baik bagi Desa Sidowayah untuk tetap mempertahankan wilayahnya hijau. Memang, program jati unggul di Desa Sidowayah mungkin tak bisa dibilang sebagai salah satu solusi perubahan iklim layaknya rancangan REDD (Reduction Emission on Degradation and Deforestation). Namun paling tidak, program ini berhasil bagi Desa Sidowayah. Program ini membuatnya menjadi mutiara hijau di lingkar Magetan sekaligus mengangkat ekonomi rakyat desa. Bagi mereka, program ini sama halnya dnegan hutan desa. Hutan merupakan paru-paru dunia. Selain itu hutan merupakan mutiara bagi kehidupan di mana seluruh ekosistem hutan merupakan simbol kehidupan dunia. Harapan kami dengan hutan ini, kami akan terus mampu mendongkrak ekonomi rakyat, kata Suminem Sekretaris Desa Sidowayah. Dalam wawancara dengan GARASI kali ini, Pendamping UJU-PBH Fery sekaligus mengoreksi kesalahan data yang diberikan Pemerintah Desa Sidowayah kepada kami sebelumnya, yang kami muat di GARASI Edisi V Juni 2010. Kesalahan tersebut terletak pada persentase bagi hasil laba dan nama koperasi investor. Dengan dimuatnya artikel ini, kesalahan tersebut kami perbaiki. Rayakan Hari Kemerdekaan di Bulan Suci Ramadhan Pohan merayakan Hari Kemerdekaan lebih awal (2/8) bersama Para Pengurus dan anak-anak Yayasan TPA dan PAUD Ridlo Tholibatul Ulum Pon Pes Hidayatul Mubtadiin di Desa Sambirejo Trenggalek. Mereka merayakan dengan cara yang unik. Tak ada acara klasik tarik tambang atau panjat pinang di bulan puasa kali ini. Sebaliknya, anak-anak mempersembahkan tarian mereka dan Ramadhan menyerahkan langsung hadiah bagi para pemenang Lomba Musabaqah Tilawatil Quran (MTQ) yang telah diselenggarakan sebelumnya. FOTO-FOTO: RONALD SIAHAAN

10 GARASI KASUS RAKYAT RAMADHAN POHAN EDISI 8/TAHUN I/SEPTEMBER 2010 FOTO: SKYCITYSCRAPER.COM Ratusan masyarakat petani kelapa sawit di Kabupaten Kampar, Riau mengadu kepada TIM GARASI RAMADHAN POHAN. Menurut mereka, lahan sawitnya diserobot pengusaha perkebunan ternama. Sementara sang pengusaha sendiri masih diam seribu bahasa. AKHIR Juli lalu Juhong Siahaan sengaja bertandang ke Senayan. Misinya hanya satu, menemui Ramadhan Pohan dari Fraksi Partai Demokrat secara langsung di ruang kerjanya. Juhong mulai angkat bicara. Dia ternyata tak datang untuk keperluan pribadi. Dia datang sebagai kuasa hukum ratusan petani kelapa sawit di Kampar, Riau. Kami ingin melaporkan kejadian ini atas dasar kepedulian Ramadhan Pohan terhadap nasib para petani kelapa sawit yang telah dirugikan oleh PT SAM II (Subur Arum Makmur II), tanpa ada musyawarah, kata Juhong. Juhong berkisah, konflik perebutan lahan kebun sawit ini bermula sejak November 2003. Saat itu Bupati Kampar Jefri Noer mengeluarkan izin bagi PT SAM II untuk mengelola sejumlah lahan di Kampar. Termasuk di dalamnya, lahan yang diklaim sebagai milik ratusan petani sawit tradisional Kampar. Ratusan petani ini tepatnya bermukim di Danau Lancang, Kecamatan Tapung Hulu, Kampar, Riau. Sejak Februari 2003 mereka membeli 1900 hektar tanah dari penduduk adat setempat, Etnis Mamak. Lalu mereka mengolahnya menjadi lahan sawit. Namun pada 2007, para petani ini mendapatkan tanaman mereka tiba-tiba dirusak. Premanpreman yang mengaku sebagai Kelompok Scorpio entah dari mana mulai datang dan mengintimidasi. Tak hanya lahan, rumahrumah para petani ini ikut dibakar. Beberapa petani juga luka-luka dipukuli. Kepada TIM GARASI RAMADHAN POHAN, para petani setempat menuding pemilik PT SAM II, Martias Surya sebagai biang keladi. Menurut mereka, semua itu dilakukan PT SAM II agar para petani tidak lagi dapat mengelola tanahnya. Untuk akhirnya, terpaksa merelakan lahan mereka. Kami dibuat tidak betah, dan mereka menghalalkan berbagai cara agar kami keluar dari tanah ini, kata salah seorang ketua kelompok tani setempat. Teror yang sama pula membuat dia meminta GARASI untuk tidak menuliskan jati dirinya. Di mata para petani, Martias yang juga Presiden Komisaris PT Surya Dumai Group (induk dari PT SAM II) ini adalah pengusaha nakal yang menghalalkan berbagai cara demi mendapatkan tanah milik masyarakat setempat.

KASUS RAKYAT 11 GARASI RAMADHAN POHAN EDISI 8/TAHUN I/SEPTEMBER 2010 Kisah para petani ini kian pilu. Perebutan lahan sawit ini justru menarik oknum-oknum yang mengaku sebagai pengacara namun yang akhirnya hanya menguras kantong para petani ini. Mereka kini tak tahu lagi kemana harus mencari keadilan. Ke mana lagi kami harus mengadu, tak ada lagi yang bisa kami perbuat, kata sang ketua tani. Mendengar aspirasi tersebut, pada 1 hingga 3 Agustus lalu TIM GARASI berusaha menemui Martias Surya di Pekanbaru, Riau. Sekedar untuk mendengar kisah secara seimbang dari kedua belah pihak tentang apa yang sebenarnya terjadi. Namun gedung PT SDG yang adalah induk perusahaan PT SAM II bagai tertutup rapat. Martias selalu tak ada di kantornya setiap kali TIM GARASI bertandang. Hanya staf PT SDG yang bersedia menemui untuk mengabarkan, sang pengusaha tak ada di tempat. Hingga berita ini diturunkan, TIM GARASI masih terus berusaha mencari jalan bagi kasus ini. Tujuan akhir kami hanya satu yaitu memberi keadilan bagi para petani Kampar. Untuk itu tak ada cara lain, kedua pihak yang bertikai harus mau duduk bertemu membahasnya, kata Ramadhan Pohan. DI RUANG kerjanya di Senayan, Ramadhan Pohan menerima laporan dari ratusan warga tani kelapa sawit dari Pekanbaru, Riau (28/07). Laporan tersebut disampaikan oleh kuasa hukum para petani. Duduk menghadap ke Ramadhan Pohan, dari kiri ke kanan : Rusli Kamal (Ketua DPW Forum Harmoni Nusantara Medan) Iwan Batubara dan Juhong Siahaan KRONOLOGI KASUS Para petani membeli tanah seluas 1900 hektar dari Ninik Mamak, Kepala Adat Etnis Mamak, Riau. Februari 2003, surat keterangan tanah tersebut pun dikeluarkan kepala desa setempat. Pada 17 November 2003 Bupati Kampar Jefri Noer mengeluarkan izin prinsip No : 454 Tahun 2003 kepada PT SAM II untuk mengelola sejumlah tanah di Kampar. Surat ini memulai awal sengketa para petani dengan PT SAM II. Ada dua surat keterangan atas kepemilikan tanah yang sama. Para petani mengadu kepada Gubernur Riau saat itu, H.M Rusli Zainal. Gubernur pun mengeluarkan surat No. 100/HK/20.19 tentang penyerobotan lahan masyarakat Desa Danau Lancang, kepada Bupati Kampar. Isi surat meminta PT SAM II menghentikan semua kegiatan perusahaan karena dinilai telah menimbulkan keresahan dan sudah mengarah kepada tindak kekerasan. Pada 2007, kelompok preman bayaran yang menyebut diri sebagai Scorpio, merusak lahan kebun kelapa sawit, membakar rumah warga, dan melakukan tindak kekerasan yang menimbulkan korban luka-luka di pihak para petani. Kasus tersebut dilaporkan ke Kepolisian Daerah (POLDA) setempat namun hingga kini belum ada kelanjutan investigasinya. FOTO-FOTO: RONALD SIAHAAN

12 GARASI JALAN-JALAN RAMADHAN POHAN EDISI 8/TAHUN I/SEPTEMBER 2010 FOTO: /WWW.KFSEMARANG.COM Berada di pusar gugusan Pegunungan Seribu, Pacitan memiliki obyek wisata goa yang hebat. Salah satunya adalah pesona seribu sinar di Goa Gong. MENUJU Goa Gong tidaklah sulit. Wisata goa ini terletak di Desa Bomo, Kecamatan Punung yang berjarak sekitar 15 kilometer sebelah barat Kota Pacitan. Tapi Anda juga bisa menuju Goa Gong dari Kota Solo dengan jarak 140 kilometer. Goa Gong ini ditemukan pada 5 Maret 1995, oleh seorang Warga Desa Bomo yang biasa dipanggil Mbah Noyo Semita. Goa ini terletak di atas daerah perbukitan kapur dengan panjang mencapai 256 meter dan penuh bebatuan stalaktit dan stalakmit. Ada yang tergantung dari langit-langit goa. Ada juga yang berdiri tegak menjulang. Warga setempat menamainya Goa Gong, gara-gara goa ini akan memperdengarkan aneka suara yang berbeda yang mirip bunyi gong jika bebatuannya diketuk-ketuk. Tapi sayang, sekarang suara-suara itu semakin sulit terdengar. Tapi paling tidak pesona goa seribu sinar masih terlihat oleh lampu sorot yang banyak dipasang Pemerintah Pacitan di sana. Isengiseng Anda juga bisa mencoba menyoroti bebatuan menakjubkan itu dengan sinar lampu senter. Aneka warna pelangi akan segera memantul di sana-sini. Keindahan permainan warna kerap membuat goa ini diklaim sebagai goa yang terindah di Asia. Bagaimana pun, kesan goa mungkin tetap terkesan seram. Namun tidak untuk Goa Gong. Para pengunjung tak perlu merasa takut. Jalan-jalannya sudah dibuat sedemikian rupa hingga mudah dan nyaman untuk dilewati. Selain itu, juga ada beberapa orang pemandu yang siap mengantarkan para pengunjung menjelajah goa berbekal lampu senter yang banyak disewakan. Jadi Anda bisa asyik bermain-main dengan pantulan aneka warna dari bebatuan tanpa harus takut tersesat. Dan tak hanya para wisatawan, Pemerintah Pacitan pun semakin asyik mengenal Goa Gong lebih dalam. Mereka bahkan menjuluki goa ini sebagai tempat Segitiga Emas kedua setelah Wisata Pantai Teleng Ria. Goa Gong merupakan penyumbang PAD (Pendapatan Asli Daerah) terbesar kedua setelah Pantai Teleng Ria, kata Kepala Dinas Kebudayaan, Pariwisata, Pemuda dan Olahraga Pacitan, M. Fathoni. Menurut dia, Pemerintah Pacitan berniat semakin mempercantik kawasan Goa Gong. Tujuannya tak lain agar para pengunjung benarbenar bisa menikmatinya secara maksimal mulai dari masuk hingga keluar mulut goa. Sepanjang jalan harus benar-benar nyaman. Tak heran jika kenyamanan pengunjung Goa Gong mendapat sorotan utama Pemerintah Pacitan. Pasalnya, kelembapan udara yang tinggi serta ramainya pengunjung, terkadang membuat udara di dalam goa terasa panas. Beberapa kali saya menyeka keringat dan harus melepas jaket. Sekalipun, di sana-sini telah terpasang kipas angin. Rasa panas dan pengap itu hasil buah simalakama. Lampu sorot yang sengaja dipasang untuk memancarkan keindahan seribu sinar di Goa Gong, sebaliknya juga mengurangi aliran air alami di bebatuan stalaktitnya. Tak pelak, udara lembab pun terasa menjadi pengap. Karenanya, Fathoni menyatakan Pemerintah Pacitan berniat membuat lebih banyak lagi tempat-tempat kongkow di sekitar goa seperti taman bermain atau kolam renang. Sehingga para pengunjung tak hanya berkerumun di dalam goat tapi juga menikmati pemandangan indah sekitar Goa Gong.

MITRA KOMISI I - INFOKOM 13 GARASI RAMADHAN POHAN EDISI 8/TAHUN I/SEPTEMBER 2010 Kemkominfo merupakan unsur pelaksana eksekutif atas isu-isu komunikasi dan informatika, yang dipimpin Menteri Kominfo dan bertanggungjawab kepada Presiden Republik Indonesia (RI). Pra 1998, Kemkominfo bernama Departemen Penerangan dan menjadi alat pemerintah Orde Baru untuk mengontrol media dan alur komunikasi di Indonesia. Namun pasca reformasi, secara bertahap Kementrian ini turut beradaptasi dengan posisi barunya. Secara resmi Kemkominfo kini bertugas membantu Presiden RI merumuskan kebijakan nasional, kebijakan pelaksanaan, dan kebijakan teknis di bidang komunikasi dan informatika yang meliputi pos, telekomunikasi, penyiaran, teknologi informasi dan komunikasi, layanan multimedia dan diseminasi informasi. KPI merupakan lembaga independen setingkat lembaga negara yang lahir atas amanat Undang-undang Nomor 32 Tahun 2002. KPI terdiri atas KPI Pusat dan KPI Daerah (tingkat provinsi). Anggota KPI Pusat (9 orang) dipilih oleh Dewan Perwakilan Rakyat dan KPI Daerah (7 orang) dipilih oleh Dewan Perwakilan Rakyat Daerah. Selain itu, anggaran program kerja KPI Pusat dibiayai oleh APBN (Anggaran Pendapatan Belanja Negara) dan KPI Daerah dibiayai oleh APBD (Anggaran Pendapatan Belanja Daerah). Dalam pelaksanaan tugasnya, KPI dibantu oleh sekretariat tingkat eselon II yang stafnya terdiri dari staf Pegawai Negeri Sipil (PNS) serta staf profesional non PNS. KPI merupakan wujud peran serta masyarakat berfungsi mewadahi aspirasi serta mewakili kepentingan masyarakat. KI merupakan lembaga independen setingkat lembaga negara, yang dibentuk sebagai lembaga mandiri yang berfungsi menjalankan Undang-Undang Keterbukaan Informasi Publik (UU KIP) dan peraturan pelaksanaannya, menetapkan petunjuk teknis standar layanan informasi publik dan menyelesaikan sengketa informasi publik melalui mediasi dan/atau ajudikasi non litigasi. Mediasi adalah penyelesaian sengketa informasi publik antara para pihak melalui bantuan mediator Komisi Informasi. Sedangkan ajudikasi non litigasi adalah proses penyelesaian sengketa informasi publik antara para pihak yang diputus oleh Komisi Informasi. Pembentukan KI diawali dengan penetapan keanggotaan Komisi Informasi Pusat (KI Pusat) dengan Keputusan Presiden No 48/P tahun 2009 tertanggal 2 Juni 2009 setelah dilakukan uji kelayakan. Dewan Pers Menurut UU Pers No. 40 tahun 1999, Dewan Pers adalah lembaga independen yang dibentuk sebagai bagian dari upaya mengembangkan kemerdekaan pers dan meningkatkan kehidupan pers nasional (Ayat 1). Dengan demikian, Dewan Pers mengemban amanat atas dipatuhinya kode etik pers dan penggunaan standar jurnalistik profesional. Fungsi-fungsi Dewan Pers (Ayat 2) adalah melindungi kemerdekaan pers dari campur tangan pihak lain, melakukan pengkajian untuk pengembangan kehidupan pers, menetapkan dan mengawasi pelaksanaan Kode Etik Jurnalistik, memberikan pertimbangan dan mengupayakan penyelesaian pengaduan masyarakat atas kasus-kasus yang berhubungan dengan pemberitaan pers, (penjelasan: pertimbangan yang dikeluarkan Dewan Pers berkaitan dengan Hak Jawab, Hak Koreksi dan dugaan pelanggaran terhadap Kode Etik Jurnalistik), mengembangkan komunikasi antara pers, masyarakat, dan pemerintah, memfasilitasi organisasi-organisasi pers dalam mengembangkan standar profesionalisme mereka. DPR DULU DAN SEKARANG DPR RI pertama didirikan pada 1916 dengan nama Volksraad, sebagai dampak dari maraknya gerakan nasional perubahan yang terjadi di seluruh dunia pasca Perang Dunia I. Meski demikian, posisi Volksraad yang sebenarnya hanya basa-basi dari pemerintah kolonial, menyebabkan implementasi pembentukannya baru terlaksana pada 1918. Tapi tetap saja, Volksraad menjadi jalan bagi kaum Nasionalis Moderat seperti Husni Thamrin dan kawan-kawan untuk menyuarakan cita-cita kemerdekaan Indonesia. Tergusurnya kolonial Belanda oleh Jepang pada 1942, otomatis membuat Volksraad tak diakui lagi. Dengan demikian, Indonesia mulai membentuk sejarah parlemennya sendiri melalui pembentukan Komite Nasional Indonesia Pusat (KNIP) pada 29 Agustus 1945, yang kemudian menjadi hari lahir DPR RI. Selanjutnya, bentuk DPR RI sempat ikut berubah-ubah mengikuti perubahan bentuk negara yang sempat terjadi di Indonesia. KNIP sempat berganti menjadi DPR dan Senat Republik Indonesia Serikat pada 1949, lalu hanya setahun kemudian menjadi Dewan Perwakilan Rakyat Sementara (DPRS). Setelah 6 tahun berikutnya, barulah DPRS ini mengakhiri masa tugas mereka setelah DPR pertama hasil pemilu 1955 menggantikannya. Sejak itu pula DPR RI selalu terpilih melalui pemilu, sekalipun mengikuti aura politik saat itu, jumlah dan ideologi partai-partai politik yang duduk di parlemen berbeda-beda pula. Kini, DPR RI yang bertugas adalah mereka yang terpilih melalui pemilu 2009 dengan total anggota 560 orang yang dibagi-bagi ke dalam 11 Komisi. Sejak 2009 hingga 2014 nanti, Ramadhan Pohan dari Fraksi Partai Demokrat akan mewakili suara rakyat dari Komisi I, yang mengurus isu-isu Pertahanan Keamanan, Luar Negeri dan Komunikasi Informatika.

14 GARASI VARIA KOMISI I RAMADHAN POHAN EDISI 8/TAHUN I/SEPTEMBER 2010 Merajut Kaukus Pers Maraknya aksi pembunuhan dan kekerasan terhadap jurnalis membuat para wakil rakyat berniat mendirikan Kaukus Perlindungan Pers. Seberapa jauh komunitas pers berharap kaukus ini bisa mengemban tanggung jawabnya? IDE ITU bukan muncul kemarin sore. Lebih dari satu dekade sudah pers Indonesia menikmati kebebasannya. Namun Agustus lalu sejarah kebebasan pers tanah air justru kembali terkoyak. Dua pembunuhan jurnalis berturut terjadi di Merauke dan di Maluku. Mantan Pemimpin Redaksi Playboy Indonesia dipidana 2 tahun. Belum lagi, data Kompas menyatakan dari Januari hingga Mei 2010 tak kurang 3 jurnalis jadi korban aniaya massa dan oknum perwira Tentara Nasional Indonesia (TNI). Lainnya di Papua dan Merauke, menjadi korban teror pesan pendek yang belum jelas pelakunya. Jelas DPR (Dewan Perwakilan Rakyat) tidak boleh dan tidak bisa tinggal diam menyaksikan maraknya aksi main hakim sendiri terhadap para jurnalis, kata Ramadhan Pohan dari Komisi I. Dia pun mencetuskan ide mendirikan Kaukus Perlindungan Pers di Senayan. Dasarnya jelas, UU Pers No 40 Tahun 1999 Pasal 8 yang menyatakan semua jurnalis mendapat perlindungan hukum saat menjalankan profesi mereka. Data AJI (Aliansi Jurnalis Independen) Indonesia mencatat pada 2009 jumlah kekerasan terhadap para jurnalis tanah air sebenarnya sudah turun. Hampir 30 persen dari tahun sebelumnya. Tapi dua bulan terakhir aksi kekerasan dan pembunuhan jurnalis justru memarak. Mulai dari pelemparan bom molotov ke Kantor Tempo, kematian misterius Muhammad Syaifullah dari Kompas, pembunuhan Kontributor Merauke TV Ardiansyah Matrais dan Kontributor Sun TV Ridwan Salamun hingga teror pesan pendek untuk membungkam para jurnalis di Papua. FOTO: RONALD SIAHAAN RAMADHAN POHAN, Ketua Dewan Pers Bagir Manan dan, Kepala Humas Polri Irjen Pol Edward Aritonang saat menjadi pembicara diskusi Kekerasan Terhadap Media, di Dewan Pers, Jakarta (20/7). Sementara di ibukota, teror serupa juga terjadi mengatasnamakan agama. Front Pembela Islam berencana mengejar Mantan Pemimpin Redaksi Playboy Erwin Arnada dan melaporkan 28 majalah yang dianggap porno. Kaukus Perlindungan Pers, menurut Ramadhan, memang tidak akan bisa menjadi panasea bagi semua masalah itu. Tapi paling tidak, kaukus ini dapat membantu mendesak Kepolisian Republik Indonesia (POLRI) untuk tidak tinggal diam. Karakteristik para anggotanya yang berasal dari lintas komisi juga diharapkan dapat memudahkan kaukus itu bekerja efektif. Saat ini kami masih menyusun bagaimana kaukus ini sebaiknya, agar jangan hanya hadir sesaat lalu hilang, kata Ramadhan. Wacana telah digelar dan berbagai harapan mulai bermunculan. Mewakili para jurnalis lingkungan, Ketua SIEJ (Society of Indonesian Environment Journalists) Mahadi berharap kaukus ini dapat benar-benar memperlancar jalannya investigasi kasus pembunuhan jurnalis. Terutama karena kematian misterius Syaifullah dan pembunuhan Ardiansyah terjadi saat keduanya tengah melakukan liputan investigatif lingkungan. Posisi kami sangatlah kritis. Isu-isu lingkungan biasanya selalu sensitif dan umumnya liputan harus dilakukan di daerahdaerah yang terpencil, kata Mahadi. Selain itu, Mahadi meminta Kaukus Perlindungan Pers juga bisa mendesak POLRI untuk transparan membeberkan kelanjutan investigasi seperti hasil otopsi korban. Tujuannya agar tak muncul syak prasangka seakan-akan ada impunitas bagi para pelaku. Sejak 2000 hingga kini, baru satu kasus pembunuhan jurnalis yang tuntas diusut POLRI. Lainnya bagai mengendap di sudut gelap. Kaukus Perlindungan Pers tentu saja tak diharap hadir sekedar mengawasi performa POLRI. Tapi juga menjaga agar setiap kebijakan dan regulasi yang dihasilkan DPR RI tetap mengandung unsur perlindungan pers. Harapan kami itu sesuai posisi DPR RI sebagai legislator. Perlindungan pers dalam regulasi ini tak berarti harus merevisi UU Pers, tapi juga bisa dimasukkan ke dalam Rancangan Undang-Undang (RUU) yang saat ini dibahas, kata Koordinator Bidang Advokasi AJI Indonesia Margiyono. AJI bersama beberapa komunitas pers lainnya termasuk dalam Komite Perlindungan Terhadap Jurnalis (KOMPRES). Margiyono juga menyinggung kontroversi RUU Rahasia Negara yang kembali diajukan Komisi I ke daftar Program Legislasi Nasional (Prolegnas), RUU Tindak Pidana Teknologi Informasi (TIPITI), RUU Konvergensi Media dan rencana revisi UU Penyiaran. Dia meminta hal ini juga mendapat perhatian utama Kaukus Pers itu kelak.

VARIA KOMISI I 15 GARASI RAMADHAN POHAN EDISI 8/TAHUN I/SEPTEMBER 2010 Bagai bara dalam sekam, isu perbatasan Indonesia- Malaysia kembali terkuak. Kali ini Menteri Luar Negeri (Menlu) Marty Natalegawa kena tuding kurang tegas mengatasinya. LAGI-LAGI terjadi insiden perbatasan Indonesia-Malaysia. Pada 13 Agustus lalu, kapal patroli Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) menahan tujuh nelayan Malaysia yang menangkap ikan di wilayah perairan Indonesia. Kemudian Polisi Diraja Malaysia balik menangkap tiga petugas KKP yang sedang menggiring kapal nelayan tersebut. Aksi saling tangkap ini terjadi di daerah yang belum jelas statusnya karena belum selesai dirundingkan batas-batasnya. Bicara perundingan berarti juga membahas diplomasi. Semua mata pun mengarah kepada Menlu Marty Natalegawa. Di depan forum Komisi I DPR RI akhir Agustus lalu, Marty mengakui insiden saling tangkap di daerah yang belum jelas itu memang bukan masalah sederhana. Bahkan, menghambat diplomasi perbatasan Indonesia-Malaysia. Daerah itu memang belum diperundingkan (batasnya) karena kita sedang melihat perkembangan pembicaraan mengenai gugusan karang yang disebut South Ledge yang kini sedang dirundingkan oleh Singapura dan Malaysia, kata Marty. Perbatasan memang masalah klasik antar negara tetangga. Bagai bara dalam sekam, masalah perbatasan yang berarti kedaulatan ini dapat meledak sewaktu-waktu seiring semakin terbatasnya sumber daya alam dan populasi yang terus tumbuh. Justru karena itulah perbatasan merupakan hal yang sangat penting dalam menegakkan kedaulatan suatu negara. Saya minta masalah ini harus menjadi prioritas bagi Kementrian Luar Negeri, kata Ramadhan Pohan dari Komisi I Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI). Ramadhan menegaskan perbatasan berkaitan erat dengan masalah kedaulatan negara dan menjadi komponen penting sebagai pertahanan negara ini dari ancaman luar. Indonesia sampai saat ini memang masih punya banyak pekerjaan rumah yang belum terselesaikan. Secara geografis nusantara berbagi wilayah lautnya dengan 10 negara tetangga seperti Singapura, Malaysia, Filipina, RAMADHAN POHAN dari Komisi I DPR RI, Ferry dari DPD RI, Ahmad Muzani dari Komisi I DPR RI, membahas sengketa perbatasan Indonesia-Malaysia dalam jumpa pers di press room DPR RI, Kamis (19/08). Republik Palau, Australia, Timor Leste, Vietnam, Timor Leste, India, dan Thailand. Insiden Indonesia-Malaysia menurut Ramadhan hanya menemplak kita untuk segera merundingkan ketidakjelasan tanda batas di laut ini. Masalah serupa juga pernah dialami Indonesia dengan Singapura. Perundingan perbatasan pertama-tama sulit dilakukan karena peta yang digunakan sebagai alat perundingan berbeda. Tapi dengan dasar saling menghormati, Singapura dan Indonesia pelan-pelan bisa menyelesaikan status perbatasan laut ini, kata Ramadhan. Juli lalu, Komisi I DPR RI menerima laporan resmi Kementrian Luar Negeri tentang penarikan garis batas laut barat Indonesia- Singapura hasil perundingan bilateral kedua negara. Kisah sukses kita dengan Singapura ini bisa menjadi contoh bagaimana perundingan perbatasan seharusnya dilakukan. Saya pikir kita harus tegas mengingatkan Malaysia untuk melakukan hal yang sama, kata Ramadhan. Masalah dengan Malaysia memang berbeda. Sejak 1979, Negeri Melayu tersebut menuai protes Singapura, Indonesia dan Filipina, gara-gara membuat peta wilayah yang tak jelas dasar hukum internasionalnya. Peta itu memakan sebagian wilayah laut ketiga negara tetangganya. Hingga kini Malaysia tetap bersikukuh dengan petanya, sementara Indonesia menolak mengakuinya dan tetap berpegang pada dasar hukum internasional. Marty mengakui, Kemlu telah melayangkan 9 nota protes kepada Pemerintah Malaysia selama tahun 2010. Namun semuanya tak mendapat tanggapan. Sejak 2005 hingga 2009 pula, 15 kali pertemuan bilateral Indonesia- Malaysia untuk merundingkan batas maritim ini belum menemui hasil. Akan tetapi kami terus mendorong Malaysia mempercepat perundingan penyelesaian delimitasi dan pengelolaan perbatasan. Pertemuan selanjutnya akan dilaksanakan pada tanggal 6 September 2010 di Kota Kinabalu dalam Joint Ministerial Commission, kata Marty. Astri Gautama FOTO: RONALD SIAHAAN

Anak-anak murid Play Group Mutiara Insani Desa Sambirejo Kabupaten Trenggalek berebut menunjukkan karya lukis mereka kepada Ramadhan Pohan, (02/08). Ramadhan Pohan bercanda dengan ibu-ibu setempat di sela Lomba Pancing yang diselenggarakan GARASI di Pemancingan Betri Ponorogo, (1/8) untuk menyambut bulan puasa. Ramadhan Pohan kembali mengunjungi Rutan Negara Kelas II B Pacitan dan memberikan sumbangan berupa televisi bagi para tahanan (27/8). Di sela-sela jadwal silaturahmi dengan para konstituen yang padat, Tim GARASI RAMADHAN POHAN menyempatkan bermain sepakbola di tepi Pantai Pasir Putih Trenggalek, (02/08). Menyambut bulan puasa, Ramadhan Pohan menjenguk anak-anak yatim piatu di Desa Ponggok, Pacitan di sela-sela masa reses (27/07).

FOTO-FOTO: RONALD SIAHAAN DAN DOKUMEN PRIBADI RAMADHAN POHAN FLASH & PRINT Silaturahim di Bulan Suci 17 Soleh Soeaidy (Komisi X), Jafar Hafsah (Ketua Fraksi Partai Demokrat), Ramadhan Pohan (Komisi I, Anas Urbaningrum (Ketua Umum Partai Demokrat), dan Ruhut Sitompul (Komisi III) usai Upacara Peringatan HUT RI ke-65 di Istana Merdeka. Ramadhan Pohan bercengkerama bersama Panda Nababan dari Fraksi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan sesaat sebelum Rapat Paripurna (19/8) dimulai. Ramadhan Pohan menulis dukungannya terhadap kebebasan pers Indonesia saat menghadiri perayaan Hari Ulang Tahun Aliansi Jurnalis Independen ke-16 di Jakarta (6/8) Usai menerima aspirasi rakyat di Yayasan Faqih Sudja, Pacitan, (31/7) Ramadhan Pohan langsung dikerumuni para wartawan membahas isu perlutidaknya dana aspirasi DPR. (Kiri ke Kanan) Menteri Pemuda dan Olahraga Andi Malarangeng, Edy Baskoro Yudhoyono dan Ramadhan Pohan dari Komisi I DPR RI bersama-sama berkunjung dan meresmikan Masjid Al-Fattah Kikil Kabupaten Pacitan, (31/07).

18 GARASI RAMADHAN DI LIBANON RAMADHAN POHAN EDISI 8/TAHUN I/SEPTEMBER 2010 Dalam Kunjungan Kerja Komisi I ke Timur Tengah awal Juli lalu, Ramadhan Pohan bersama anggota-anggota Komisi I dan Ketua Dewan Perwakilan Rakyat (DPR RI) Marzuki Alie mengunjungi Pasukan Tentara Nasional Indonesia (TNI) yang bertugas sebagai Pasukan Perdamaian di UN Position 7-1, Libanon. Kedatangan para wakil rakyat ini disambut meriah dengan atraksi Sisingaan yang diperagakan para prajurit. Selain itu, Ramadhan Pohan juga menerima tanda mata dari pasukan TNI yang bertugas di sana. FOTO-FOTO: DOKUMEN PRIBADI RAMADHAN POHAN

KRONIK 19 GARASI RAMADHAN POHAN EDISI 8/TAHUN I/SEPTEMBER 2010 JUMAT 6 AGUSTUS 2010 LIVE Talkshow TV ONE: Buku Pak Beye dan Istananya Ramadhan Pohan menjadi narasumber dalam acara Live Talkshow Metro Pagi di Metro TV. Topik Talk Show membahas mengenai Buku Pak Beye dan Istananya yang merupakan buku pertama dari Tetralogi Sisi Lain Presiden no 5 RI, SBY. Buku itu berisi hal yang tidak penting, remeh temeh tentang Pak Beye yang ditulis detil di blog Kompasiana, hingga akhirnya diterbitkan dalam sebuah buku. Penulis buku adalah Anton Wisnu Nugraha. Talk Show berlangsung hangat karena masing-masing narasumber mempunyai pendapat yang berbeda-beda mengenai buku tersebut. Narasumber lain yang hadir yaitu Anton Wisnu Nugraha (Penulis Buku Pak Beye dan Istananya), Effendi Simbolon (Politikus PDIP) dan Effendi Gazali (Pakar Komunikasi Politik). FOTO: RONALD SIAHAAN SELASA, 17 AGUSTUS 2010 HUT RI Ke-65 Ramadhan Pohan menghadiri Upacara Kehormatan kepada para pahlawan sekaligus melakukan renungan suci di Taman Makam Pahlawan (TMP) Nasional Kalibata, Jakarta, untuk memperingati HUT ke-65 Kemerdekaan RI. Acara ini rutin dilakukan dan dipimpin langsung Presiden SBY guna menyambut HUT Kemerdekaan RI setiap tahunnya. Terlihat hadir dalam acara tersebut diantaranya para jajaran TNI, Menteri dan Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia. SELASA, 17 AGUSTUS 2010 Selasa 17 Agustus 2010, Ramadhan Pohan menghadiri Peringatan Hari Ulang Tahun ke-65 Republik Indonesia di Istana Merdeka. Upacara diawali dengan peringatan detik-detik proklamasi tepat pukul 10.00 WIB ditandai dengan tembakan meriam sebanyak 17 kali, sirene, bunyi beduk-beduk di masjid serta lonceng di gereja-gereja selama satu menit. Sejumlah tamu undangan yang hadir antara lain anak-anak dari Mantan Presiden Soekarno, Mantan Wakil Presiden Try Soetrisno, sejumlah duta besar negara sahabat dan negara-negara ASEAN serta para menteri Kabinet Indonesia Bersatu jilid II didampingi pasangan masing-masing. LIVE MetroTV: Kontroversi Souvenir Cikeas Ramadhan Pohan menjadi narasumber Live Talkshow Metro Pagi di Metro TV. Topik Talk Show terkait souvenir berupa buku tentang Ibu Ani Ydhoyono dan Agus Harimurti Yudhoyono. Beberapa narasumber beranggapan politik pencitraan SBY sudah menabrak norma sehingga tidak bisa membedakan ruang privat dengan ruang publik. Namun ada juga yang senang dengan pembagian souvenir tersebut. Narasumber lain yang hadir yaitu Ray Rangkuti (Direktur Lingkar Madani). FOTO: RONALD SIAHAAN MINGGU, 22 AGUSTUS 2010 Ramadhan Pohan menghadiri undangan buka puasa bersama dengan Para Pengurus Partai Demokrat yang diadakan oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) di kediamannya di Puri Cikeas, Bogor pada Minggu, 22 Agustus 2010. Ratusan tamu dan undangan acara buka puasa bersama itu menempati tempat yang telah disediakan di halaman depan dan pendopo kediaman Presiden. Acara diawali dengan sambutan Ketua Umum DPP Partai Demokrat, Anas Urbaningrum dilanjutkan dengan sambutan dari Ketua Dewan Pembina Partai Demokrat yang juga Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono. Ceramah diberikan oleh Rektor Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah, Komaruddin Hidayat. Setelah shalat Magrib berjamaah dengan H. Muhammad Hidayat bertindak sebagai imam sekaligus muazin, acara ditutup dengan santap malam bersama Mayke Sarasidya

20 GARASI AGENDA RAMADHAN POHAN EDISI 8/TAHUN I/SEPTEMBER 2010 TGL AGENDA TGL AGENDA 1 3 5 7 Rapat Tim Ramadhan Pohan di Posko Gardu Aspirasi (GARASI) Ramadhan Pohan. Agenda : Tugas para Liason Officer Kabupaten, Catatan Data Konstituen, Evaluasi Reses, Strategi Branding KUNJUNGAN KERJA KOMISI I Pertemuan dengan Pangdam XII/Tanjung Pura Pertemuan dengan Kaposwil BIN di Kodam XII/Tanjung Pura KUNJUNGAN KERJA KOMISI I Rapat Dengar Pendapat dengan Konsulat Jenderal RI di Kuching di Kantor Konsulat Jenderal RI, Kuching Kunjungan ke Skuadron Pesawat Tanpa Awak di Lapangan Udara Pontianak Live Talkshow Metro Pagi di Metro TV. Tema : Gaya Komunikasi SBY AGENDA BULAN AGUSTUS 2010 2 KUNJUNGAN KERJA KOMISI I Pertemuan dengan Gubernur Kalimantan Barat, Pimpinan DPRD beserta unsur Muspida dan 5 Bupati yang wilayahnya berbatasan langsung dengan negara tetangga dan Kepala Badan Pengelola Kawasan Perbatasan Kalimantan Barat di Kantor Gubernur Provinsi Kalimantan Barat Pertemuan dengan mitra kerja Komisi I Wilayah Kalimantan Barat Bidang Komunikasi dan Informasi 4 KUNJUNGAN KERJA KOMISI I Kunjungan lapangan ke Pos Perbatasan TNI dan Pos Imigrasi Entikong, Kalimantan Barat Makan malam bersama Konsulat Jenderal RI di Kuching 6 Narasumber Apa Kabar Malam di TVOne. Tema : Buku Pak Beye dan Istananya (Penulis Anton Wisnu Nugraha) 8 KUNJUNGAN KERJA PERORANGAN Kunjungan ke Pasar Pojok, Ngawi. Agenda : Serap aspirasi pedagang Pasar Pojok, Ngawi 9 11 KUNJUNGAN KERJA PERORANGAN Sosialisasi Pancasila dan UUD 1945 di Hotel Imelda, Magetan. KUNJUNGAN KERJA PERORANGAN Pembukaan acara MTQ di Masjid Jama PERUMDA, Ponorogo Pembukaan dan Penutupan Acara Perlombaan Bola Voli di SMP 1 atau 2 Badegan, Ponorogo 10 12 KUNJUNGAN KERJA PERORANGAN Kunjungan ke Desa Sidowayah, Magetan (desa berprestasi). Agenda : Serap aspirasi dengan perangkat desa KUNJUNGAN KERJA PERORANGAN Silaturahim dan pemberian bantuan di Masjid Sukorejo, Ponorogo 13 KUNJUNGAN KERJA PERORANGAN Pembukaan "Lomba PAUD" dan silaturahim dengan pemilik Ridlo Tolibatul di PAUD Ridlo Tolibatul Trenggalek 14 KUNJUNGAN KERJA PERORANGAN Silaturahim dengan Nelayan Prigi di Aula Dinas Kelautan dan Perikanan, Trenggalek 15 17 KUNJUNGAN KERJA PERORANGAN Santunan dan silaturahim dengan Yayasan Faqih Sujak, Pacitan Bertolak ke Jakarta Upacara Apel Kehormatan dan Renungan Suci dalam rangka Hut RI ke-65 di Taman Makam Pahlawan Kalibata Upacara Peringatan HUT RI ke-65 di Istana Merdeka 16 18 Pidato Kenegaraan Presiden RI dalam rangka HUT RI ke-65 dalam Sidang Bersama DPR dan DPD RI di Gedung Bundar. Rapat Paripurna DPR RI di Ruang Rapat Paripurna DPR Pleno Fraksi di Ruang KK 2, DPR RI Friendly Talk BKSAP dengan Parlemen Vietnam di ruang rapat BKSAP Peringatan Hari Konstitusi dan Hari ulang Tahun ke-65 MPR RI di Gedung Nusantara IV, MPR Undangan Menteri Luar Negeri : Photo Exhibition on the History of The Indonesian Diplomacy di Taman Pejambon, Jakarta Buka Bersama Relasi di Jakarta Pusat FOTO: DOK. PRIBADI

AGENDA 21 GARASI RAMADHAN POHAN EDISI 8/TAHUN I/SEPTEMBER 2010 TGL AGENDA TGL AGENDA 19 Narasumber Metro Pagi di Metro TV. Tema : Kontroversi Souvenir Istana Paripurna DPR RI di Ruang Rapat Paripurna DPR RI. Agenda : Penetapan susunan dan keanggotaan fraksi dalam alat kelengkapan DPR RI. Silaturahim dengan Munawar (Tokoh Masyarakat Ponorogo) di Ruang 2231 Press Conference di Ruang Wartawan DPR RI. Tema : Tertangkapnya Awak KKP oleh Malaysia Buka bersama Ketua Umum Demokrat, Anas Urbaningrum di kediaman Ketua Umum 21 Asean Statement's Forum di Bangkok, Thailand 22 23 25 27 Rapat Kelompok Fraksi (Poksi) I di Ruang 921, DPR RI Rapat Komisi I di Ruang Rapat Komisi I. Agenda : Pemilihan Ketua Komisi I Rapat Internal Komisi I di Ruang Rapat Komisi I. Agenda : Penyusunan Program Kerja Rapat BKSAP di Ruang BKSAP. Agenda : Pengukuhan Anggota dan Pimpinan BKSAP, Penyampaian Program Kerja BKSAP mendatang, dan lainnya Rapat terbatas FPD di Ruang Rapat Pimpinan Fraksi Bertemu Dirjen Bea Cukai, Bapak Thomas Sugijata di Kantor Bea Cukai. Agenda : Membahas pengaduan warga terkait penutupan pabrik miliknya. Rapat Kerja dengan Menteri Luar Negeri RI, Duta Besar LBBP Indonesia untuk Malaysia dan Konsul Jenderal RI Johor Bahru di Ruang Rapat Komisi I. Agenda : Penjelasan Menteri Luar Negeri RI mengenai sikap dan kebijakan Pemerintah melalui Kemlu dan merespon Insiden Tanjung Berakit. Buka Puasa bersama Ketua Umum dan Bendahara Umum Demokrat di Kediaman Bendahara Umum Partai Demokrat Pleno Fraksi di KK2. Agenda : Rapat Internal Silaturahim dan pemberian bantuan televisi ke Rutan Pacitan Santunan Yatim Piatu di Pusat PAUD Melati TPK Melati Dusun Krajan Lor, Desa Ponggok, Kecamatan Pacitan, Kabupaten Pacitan Buka Puasa bersama Tokoh Masyarakat Pacitan AGENDA BULAN AGUSTUS 2010 20 24 26 28 Berangkat menuju Thailand dalam rangka menghadiri Asean Statement's Forum di Bangkok, Thailand sebagai Ketua Delegasi Indonesia. Buka Bersama Ketua Dewan Pembina Partai Demokrat di Puri Cikeas Indah Rapat Paripurna DPR RI di Ruang Rapat Paripurna DPR RI. Agenda :Terkait Anggaran Belanja Tahun Sidang 2011 Undangan Syukuran HUT TVRI ke-48 di Auditorium TVRI, Senayan Rapat Dengar Pendapat dengan Petugas Patroli Kementerian Kelautan dan Perikanan didampingi Direktur Jenderal Pengawasan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan Kementerian Kelautan dan Perikanan di Ruang Rapat Komisi I. Agenda : Membahas Insiden Tanjung Berakit Buka Puasa bersama DPP Barisan Indonesia (Barindo) di DPP Bapindo, Kebayoran Baru Rapat Internal Komisi I di Ruang Rapat Komisi I. Agenda : Pembahasan dan Pengesahan Jadwal Acara Rapat Komisi I DPR RI pada Masa Persidangan I Tahun Sidang 2010-2011, Rencana Kunjungan Kerja Komisi I DPR RI pada Masa Reses Masa Persidangan I Tahun Sidang 2010-2011 dan lainnya Rapat Pimpinan Fraksi Demokrat di Ruang 921 Undangan Kedutaan Australia : Buka Puasa bersama Paul Robiliard (The Charge d'affairs of Australia) di Jalan Teuku Umar No.7 Menteng Jakarta Pusat. Buka Puasa Bersama dengan 6 Mubin di Pondok Pesantren Qomarul Hhidayah di Kecamatan Tugu Desa Gondang, Trenggalek Santunan Yatim Piatu di Pondok Pesantren Salafiah, Panti Asuhan Assyafi'iah, Tremggalek 29 FOTO: RONALD SIAHAAN 30 Paripurna DPR RI di Ruang Rapat Paripurna DPR RI. Agenda: Pidato Ketua DPR RI tentang Laporan Kinerja DPR RI Tahun Sidang 2009-2010 dan dalam Rangka ulang tahun DPR/MPR ke-65. Rapat Internal Komisi I. Di Ruang Rapat Komisi I. Agenda : Pembahasan mekanisme anggaran mitra kerja Komisi I DPR RI, Pembahasan materi dan masukan dari fraksi-fraksi terhadap RUU Intelejen Buka Puasa bersama Menkominfo di Perumahan Menteri, Jalan Widya Candra V/27 Jaksel Rapat Kerja dengan Menteri Koordinator Bidang Politik Hukum dan Keamanan RI beserta jajaran di Ruangan Rapat Komisi I. Agenda : Membahas pengelolaan wilayah perbatasan berbasis maritim 31 17.30 Buka Puasa Partai Demokrat di kediaman Ketua Fraksi Partai Demokrat Jafar Hafsah, Jalan Jati Poncol Pasar Minggu. Paripurna DPR RI di Ruang Rapat Paripurna DPR. Agenda : Jawaban Pemerintah atas pandangan fraksi terhadap RUU tentang APBN TA 2011 dan lainnya di Ruang Rapat Paripurna DPR RI

22 GARASI SAHABAT PARLEMEN GARASI RAMADHAN POHAN EDISI 8/TAHUN I/SEPTEMBER 2010 FOTO: RAMADHAN POHAN KETUA FRAKSI PARTAI DEMOKRAT DPR RI Fraksi Partai Demokrat tentunya ke depan harus lebih kuat, lebih tajam dan solid menghadapi permasalahan yang dihadapi rakyat. Jadi untuk itu kita harus selalu mampu mengapresiasi masalah-masalah mereka dengan turun ke daerah MENYAMBUT Idul Fitri tahun ini, Jafar Hafsah angkat jempol bagi semua wakil rakyat Fraksi Demokrat yang mau turun ke daerah. Menurut Jafar, Fraksi Partai Demokrat memang punya kewajiban untuk melakukannya. Fraksi Partai Demokrat tentunya ke depan harus lebih kuat, lebih tajam dan solid menghadapi permasalahan yang dihadapi rakyat. Jadi untuk itu kita harus selalu mampu mengapresiasi masalah-masalah mereka dengan turun ke daerah, kata Jafar. Menurut Ketua Fraksi Partai Demokrat yang baru ini, para wakil rakyat dari fraksi apapun memang sudah selayaknya mau turun ke daerah. Bagaimanapun, seorang anggota DPR RI punya kewajiban mengawal kebijaksanaankebijaksanaan pemerintah yang pro rakyat. Apalagi jika dia berasal dai Fraksi Partai Demokrat yang adalah fraksi the rulling party, yang harus selalu mampu mengawal kebijakan pro rakyat, kata dia. Jafar mendukung penuh anggota-anggota Fraksi Partai Demokrat yang rajin turun mengunjungi dan berkomunikasi dengan para konstituen mereka. Ditemui saat berbuka bersama para Pengurus Partai Demokrat di kediamannya, 29 Agustus lalu, Jafar sempat terlihat sibuk melayani permintaan izin para anggota fraksi untuk kabur sejenak menengok konstituen mereka. Bahkan ada beberapa yang justru baru pulang dari daerah, kata Jafar sambil menunjuk Ramadhan Pohan. Dengan semakin sering turun ke daerah, Jafar mengharap Fraksi Partai Demokrat akan semakin solid pula menjalankan 3 program utama mereka yang notabene dekat dengan isu-isu akar rumput. Adalah yang pertama, untuk mengawal sistem perpolitikan nasional agar selalu memperhatikan aspirasi rakyat. Lalu program kedua, memastikan kedaulatan pangan benar-benar bisa terjadi di Indonesia. Jadi kita benar-benar harus bisa mengawal bagaimana pelaksanaan program pembangunan dan pertanian kita, agar bisa dibuktikan ada kedaulatan pangan di daerah yang sini dan juga yang di sana, kata Jafar. Namun agar kedua program itu bisa terlaksana, program ketiga juga harus masuk sorotan utama. Fraksi Partai Demokrat pun menjadikan isu pertahanan dan keamanan di sepanjang perbatasan sebagai salah satu perjuangan utama mereka di Senayan. Kita harus bisa memastikan bagaimana NKRI (Negara Kesatuan Republik Indonesia, Kebangsaan kita harus benar-benar dapat dijaga seutuhnya dengan mempertahankan daerah perbatasan, kata Jafar. Belum lama ini, Fraksi Partai Demokrat di Komisi I mengusulkan agar semua petugas termasuk petugas sipil di perbatasan dipersenjatai lengkap. Ramadhan Pohan bersama seluruh TIM GARASI RAMADHAN POHAN mengucapkan Mohon Maaf Lahir dan Batin. Semoga kita bersama selalu dilimpahi rahmat dan hidayah-nya.

SUARA RAKYAT 23 GARASI RAMADHAN POHAN EDISI 8/TAHUN I/SEPTEMBER 2010 Lebaran sudah di depan pintu. Seperti tahun-tahun sebelumnya, Bulan Ramadhan dan Idul Fitri selalu berarti inflasi yang tinggi dan macetnya arus mudik dan arus balik. Bagaimana harapan rakyat kepada pemerintah dan DPR untuk mengatasinya? GARASI mewawancarai beberapa orang dari berbagai kalangan untuk mewakilinya. AKU mengharapkan pembangunan daerah juga bisa disamakan dengan pembangunan kota sehinggap penduduk daerah bisa menikmati layanan dan fasilitas yang sama, bahkan lebih baik. Jadi setiap tahunnya, Pemerintah jangan membenahi infrastruktur pas mau mudik aja. Sering aku lihat perbaikan kota FOTO-FOTO: DOKUMEN PRIBADI Ngurusin Infrastruktur Jangan Pas Mau Mudik Aja itu atau pengembangan sarana terjadi jika ada sesuatu seperti lebaran, kunjungan pejabat, international event. Kesannya kita kurang persiapan. Mestinya hal-hal infrastruktur dibenahi dari dulu. Proyek-proyek tertunda terlihat berantakan, terbengkalai sangat tidak bagus, mencerminkan pemerintah yang tidak tegas dalam mengambil langkah dalam usaha pembangunan. Semoga Pemerintah bisa mengerti bahwa pembenahan semacam ini dapat memperlancar perekonomian kota dan daerah, sehingga bisa menstabilkan hargaharga kebutuhan pokok agar tidak terdapat lonjakan atau kekurangan pada hari raya. Merdeka! Gadsya Angela Nggadas Marketing Communication Harga Naik Itu Wajar, Asal Ada Antisipasi MENURUT aku, hargaharga naik menjelang lebaran itu wajar, yang nggak wajar kalau pemerintah nggak melakukan antisipasi, guna menekan laju kenaikan harga. Lebaran juga jangan dijadiin alasan untuk menaikkan harga. Pemerintah juga harus memastikan distribusi barangbarang yang harganya udah naik itu merata baik di kota maupun pelosok. Jangan sampai pelosok malah dapat barang sisa dan sudah jelek. Untuk transportasi, pemerintah boleh lah naikin harga, tapi armada dan loket-loket harusnya diperbanyak dan dalam kondisi baik, biar terhindar dari hal-hal yang tidak diinginkan. Annisa Maulidya Karyawan Bank Asing Kementerian Perhubungan Harus Koordinasi, dong Harga Bahan Makanan dan Tiket Jangan Naik Terlalu Tinggi HARAPAN untuk pemerintah dan wakil rakyat, yang pertama adalah pengendalian harga bahan makanan. Pemerintah tolong kendalikan harga agar kenaikannya jangan terlalu tinggi. Yang kedua, perbaikan sarana transportasi dalam mendukung lancarnya arus mudik dan arus balik. Sebaiknya pemerintah melakukan perbaikan sarana transportasi agar tingkat kecelakaan dapat ditekan. Memang saat ini pemerintah sedang melakukan perbaikan di beberapa area yang sering dilewati arus mudik dan arus balik. Namun prosesnya kelihatan terlalu buru-buru, harusnya dilakukan 3-4 bulan sebelum lebaran. FOTO: DOK PRIBADI Yang terakhir, penambahan jumlah armada agar harga tiket tidak akan terlalu tinggi. Untuk wakil rakyat, semoga bisa memaksimalkan fungsinya sebagai pengawas agar pemerintah melakukan fungsinya dengan benar selama masa menjelang lebaran dan sesudahnya. Rinni Kania Karyawan Swasta HARAPAN saya, menjelang lebaran baik arus mudik dan lonjakan harga kebutuhan pokok, Pemerintah harusnya lebih siap. Artinya Pemerintah harus sudah punya tindakan antisipasi yang nyata, contohnya transportasi yang memadai untuk menghindari kecelakaan, cadangan armada untuk memenuhi kebutuhan, perbaikan jalan harusnya dilakukan berbulan-bulan sebelum hari H dan yang paling penting, harus ada koordinasi antara Kementrian Perhubungan dengan perusahaanperusahaan transportasi. Gina Adityalugina Mahasiswa Universitas Padjadjaran Astri Gautama

24 GARASI SUARA PEMBACA RAMADHAN POHAN EDISI 8/TAHUN I/SEPTEMBER 2010 Anak Kami BANG POHAN, saya mohon Anda berkenan membantu saya. Tolong beri tahu ke mana saya harus mencari dana bantuan untuk membiayai kuliah anak saya? Haruskah orang kecil meninggalkan universitas karena tak mampu membayar? Untuk masuk kuliah, anak saya butuh biaya yang sangat tinggi. Biaya registrasi administrasinya saja Rp 12,38 juta dan diharuskan memiliki laptop standar karena anak saya itu mengambil jurusan teknik informatika. Kami sangat memohon agar Bang Pohan bisa memberitahu ke mana kami harus mencari bantuan. Terima kasih sebelumnya. Ramadhan menjawab: Murtini Desa Ngadisuko Kecamatan Durenan, Trenggalek Ibu Murtini, Saya secara pribadi prihatin dengan kondisi anak ibu yang kesulitan masuk kuliah karena tak punya dana. Saya sendiri tak pernah lupa bagaimana rasanya dahulu harus menempuh jarak jauh hanya untuk mencapai sekolah di Pematang Siantar. Di antara para staf dan tenaga ahli saya pun, banyak yang harus berjuang mencari dana tambahan saat mereka masih kuliah dulu. Sayangnya, Ibu tidak menjelaskan ke universitas mana anak ibu akan kuliah. Biasanya masing-masing universitas memiliki program beasiswa dari orang tua mahasiswa atau yang di universitas negeri biasa disingkat sebagai POMA. Selain itu, beberapa universitas bahkan bersedia memberikan sistem cicilan pembayaran untuk para mahasiswa baru mereka. Saya memang tak bisa secara spesifik menunjukkan ke mana ibu harus mencari bantuan dana. Tapi saran saya, berbicaralah secara terbuka dengan pihak dekan universitas di mana anak ibu diterima. Umumnya mereka bersedia memberikan keringanan atau bahkan mungkin memiliki program khusus untuk itu. Selain itu saya juga menyarankan agar ibu mencari tahu organisasi-organisasi mahasiswa di universitas tersebut yang biasanya juga memiliki program bantuan untuk mahasiswa yang berasal dari keluarga kurang mampu. Akhirnya saya ucapkan semoga sukses, dan berkaca dari pengalaman saya sendiri, saya bisa mengatakan wong cilik pun bisa menikmati pendidikan tinggi. Banyak Siswa Baru, tapi Tak Ada Gedung Assalamualaikum Wr. Wb. Salam buat Bapak dari anak-anak SMK, anak-anak panti asuhan dan Pengurus/Dewan Guru SMK Ki Hajar Dewantara Gundik Slahung Ponorogo, yang letaknya berdekatan dengan Desa Karangpatihan Balong, yang pernah dikunjungi oleh Tim Bapak Ramadhan Pohan. Semoga Bapak dalam menjalankan tugas selalu diberi kesehatan dan kemudahan. Di awal berdirinya SMK Ki Hajar Dewantara, ada 112 pendaftar yang kita terima dan ada 30 anak yang tidak kita terima karena terbatasnya gedung kami. Kami masih mempunyai 2 lokal, padahal seharusnya tersedia 3 lokal untuk 112 anak, dan Alhamdulillah walau sebagian dari siswa harus menempati tempat orang lain yang kita pinjam, kegiatan belajar mengajar tetap berjalan dengan lancar. Di tahun pelajaran 2010/2011 ini kami belum bisa menambah bangunan kelas karena keterbatasan kami. Padahal pendaftar sampai tgl 19 Mei 2010 (Gelombang 1) sudah mencapai 80 anak dan kami harus memutar otak semaksimal mungkin karena kami punya lahan cukup luas, tapi belum cukup dana untuk mendirikan bangunan. Belum ada bantuan sama sekali dari pemerintah atau instansi lain. Dengan permasalahan di atas, mohon Bapak Ramadhan Pohan bisa memberi informasi bantuan yang bisa kami akses untuk kemajuan SMK yang kami kelola. Mengingat antusias masyarakat sangat tinggi untuk menyekolahkan anaknya ke SMK tapi kami belum mampu menampung semuanya. Demikian aspirasi kami, mohon kami dijembatani, untuk terwujudnya pendidikan yang diharapkan pemerintah, seperti jargonnya: SMK Bisa, Indonesia Bisa! Wassalamualaikum Wr. Wb. Kepala SMK Ki Hajar Dewantara Ponorogo Ramadhan menjawab: Pak Fariz, Salam kembali dari saya buat semua siswa dan guru SMK Ki Hajar Dewantara. Memang,pendidikan menjadi salah satu aspirasi yang terbanyak kami terima akhir-akhir ini. Salah satunya, terkait dengan minimnya infrastruktur. Aspirasi Bapak ini sudah jelas kami tampung dan akan ditindaklanjuti oleh TIM GARASI RAMADHAN POHAN di Ponorogo. Jika Bapak ada waktu, silahkan sowan ke posko kami di Jalan Juanda Ponorogo. Saya pastikan para staf kami di sana akan menyambut Bapak dan berusaha mencari jalan untuk aspirasi Bapak ini. Akhir kata, semoga pendidikan Indonesia semakin maju dan Indonesia Pasti Bisa! Berminat menyampaikan surat pembaca untuk redaksi GARASI atau untuk ditujukan langsung kepada Ramadhan Pohan, silakan kirim ke alamat redaksi yang tertera di halaman 2 atau via surat elektronik (e-mail) ke majalahgarasi@gmail.com. Bisa pula menuliskannya di Gardu Aspirasi di www.ramadhanpohan.com. Redaksi berhak mengedit surat-surat yang masuk tanpa mengurangi maknanya.

RAMADHAN & TIM 25 GARASI RAMADHAN POHAN EDISI 8/TAHUN I/SEPTEMBER 2010 FOTO: RONALD SIAHAAN SEBAGAI wakil rakyat, anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) memiliki tanggung jawab terhadap konstituennya. Tapi bagaimana mengatur manajemen tim agar semua aspirasi rakyat dapat terserap, mulai dari Daerah Pemilihan (Dapil) hingga ke Jakarta? Sejak Ramadhan Pohan diangkat sebagai anggota DPR RI 2009-2014, dia pertamatama membentuk Gardu Aspirasi (GARASI) Ramadhan Pohan. GARASI menjadi rumah aspirasi bagi para konstituennya di Dapil VII Jawa Timur dan dibiayai secara personal oleh Ramadhan. Semuanya agar jangan sampai setelah duduk di Senayan, Ramadhan justru menjauh dari konstituennya di daerah. Untuk terus menjaga kedekatan inilah, GARASI membuka kantor pusat di Ponorogo. Kantor ini membawahi 5 kabupaten di Dapil VII Jawa Timur, yang biasa kami sebut dengan Pawitan Golek (Ponorogo, Ngawi, Magetan, Trenggalek dan Pacitan). GARASI RAMADHAN POHAN memiliki masing-masing seorang Staf Penghubung (LO) yang tersebar di setiap kabupaten Pawitan Golek. Kantor GARASI ini dikoordinasi dari Daerah ke Pusat oleh seorang Manajer Konstituen yang berkedudukan di ibu kota. Manajer tersebut bertugas sebagai penanggung jawab semua urusan konstituen Dapil VII Jawa Timur. Mereka juga sebagai penghubung Ramadhan Pohan, tim pusat dan mitra-mitra kami dengan Tim GARASI di Dapil VII. Untuk menunjang aspek teknis dan strategis dari program kerja Tim GARASI di Pawitan Golek, Kantor GARASI juga memiliki seorang Staf Ahli. Staf ahli inilah yang bertugas mendukung aktivitas dan program semua staf GARASI dan Staf Penghubung di Dapil VII. Tim GARASI mempunyai beberapa program kerja, yang dimulai dengan menampung aspirasi rakyat setempat. Proses ini mengalir dari menjaring aspirasi masyarakat/ konstituen, mendistribusikan aspirasi, monitoring tindak lanjut aspirasi hingga sosialisasi ke masyarakat bagaimana tindak lanjut akan aspirasi mereka itu di tingkat pusat. Selain itu, Tim GARASI Pusat Ponorogo juga terus menyosialisasikan keberadaan GARASI Ramadhan Pohan dan hasil kerja Ramadhan di DPR sendiri kepada masyarakat Dapil. Tindakan sosialisasi ini dianggap perlu agar nantinya masyarakat mengetahui dan dapat menyampaikan masalah dan aspirasi mereka dengan lebih spesifik. Apalagi, sosialisasi kinerja anggota DPR ini juga wujud akuntabilitas publik Ramadhan sebagai anggota DPR. Tim GARASI Ponorogo juga memfasilitasi pertemuan Ramadhan Pohan dengan masyarakat Dapil VII Jawa Timur. Tim GARASI Ponorogo bertugas mengidentifikasi masalah dan lokasi kunjungan serta mengoordinasi kegiatan-kegiatan Ramadhan Pohan pada saat kunjungan reses, kunjungan di luar jadwal resmi maupun kunjungan sebagai anggota komisi DPR ke Dapil VII. Dengan manajemen yang ada dan serangkaian program kerja itu, Tim GARASI Dapil terus berusaha solid dengan Tim GARASI di Jakarta. Tentu saja, sambil terus belajar menyempurnakan kekurangan disana-sini. Semata agar aspirasi rakyat bisa terus mengalir lancar dari Pawitan Golek hingga Jakarta.

26 GARASI TENTANG RAMADHAN RAMADHAN POHAN EDISI 8/TAHUN I/SEPTEMBER 2010 Siantar ke Senayan Ramadhan Pohan sempat berkeliling dunia sebagai jurnalis sebelum akhirnya menjadi wakil rakyat di Senayan. Berikut data lengkapnya. Pematang Siantar, 6 Desember 1966 Gedung. DPR/MPR RI Gedung Nusantara I lt.22 Ruang 2231, Fraksi Partai Demokrat Jl. Jend.Gatot Subroto No 6, Jakarta 10270 parlemen09@gmail.com 0811 888 3300 www.ramadhanpohan.com www.rpohan.wordpress.com Ramadhan Pohan bangpohan/ramadhan Pohan http://www.youtube.com/user/forsasjatim RAMADHAN POHAN bersama istri Asti Riefa Dwiyandani berangkat umroh (18/7/2009) tak lama setelah mengetahui Ramadhan terpilih sebagai wakil rakyat Dapil VII Jatim. FOTO: DOK. PRIBADI S-1 di Fisip UI (1992); S-2 di American University (AU) Washington DC (Agustus 2002 Mei 2004); dan sertifikat dari Graduate School of Political Management (GSPM), George Washington University (GWU), Washington, DC (Agustus 2002). Wakil Sekretaris Jenderal IV Dewan Pimpinan Pusat Partai Demokrat (DPP PD) periode 2010-2015 Anggota DPR-RI, Komisi I & BKSAP periode 2009-2014 Pemimpin Redaksi Koran Jurnal Nasional, Jakarta (Juni 2006 Maret 2010) Direktur Program Hubungan & Kerjasama Luar Negeri, Persatuan Wartawan Indonesia Pusat, Jakarta (2008-sekarang) Penasihat, Forum Harmoni Nusantara (FORSAS), Jakarta (2008- sekarang) Ketua Bidang Pusat Informasi, BAPPILU DPP Partai Demokrat, Jakarta (2005-2008) Redaktur Pelaksana website kepresidenan, www.presidensby.info (2006) Pemimpin Redaksi Koran KABINET, Jakarta (Januari 2005 Juli 2005) Pengalaman kerja di Jawa Pos 1990 2005: Reporter di Jakarta 1990 1993 Koresponden Bulgaria 1993 1996 Koresponden Turkey 1996 1998 Representatif Jawa Pos USA (1998 - Desember 2004) Direktur, Opini Publik & Studi Partai Politik, The Blora Institute (The Blora Center), Jakarta (Desember 2004) Reses I (Desember 2009) : Papua dan Papua Nugini Reses II (Maret 2010) : Jawa Barat Reses III (Juni 2010) : Timur Tengah (Mesir, Yordania, Palestina, Suria, Lebanon) Reses IV (Agustus 2010) : Kalimantan Barat - Senegal - Bosnia Herzegovina (4 kali dalam - Afrika Selatan kurun waktu 1993-1996) - Finlandia Amerika Serikat - Hungaria - Jerman - Macedonia - Kuba - Norwegia - Meksiko - Republik Ceko - Peru - Republik Serbia - Rumania - Rusia - Bolivia - Yunani - Brazil - Malaysia - Singapura - Iran - Qatar - Uni Emirat Arab

TENTANG RAMADHAN 27 GARASI RAMADHAN POHAN EDISI 8/TAHUN I/SEPTEMBER 2010 Serikat Laporan kunjungan dan pertemuan Pemerintah Indonesia (Presiden dan Menteri), anggota parlemen (DPR), cendekiawan, dan tokoh organisasi terkemuka dengan mitra Amerika Meliput acara dan mewawancarai Xanana Gusmao dan Ramos Horta di Kantor Pusat PBB, New York (1998) Meliput dan mewawancarai Wakil Utama Direktur Pelaksana IMF, Stanley Fischer saat rapat pertemuan International Monetary Fund (IMF) dan the World Bank. Menghadiri pertemuan Presiden Abdurrahman Wahid dengan Presiden Bill Clinton (November 1999) serta pertemuan Presiden Megawati Soekarnoputri dengan Presiden George Walker Bush (September 2001) di Oval Office, White House. Meliput pertemuan Anggota Parlemen (DPR RI) Taufik Kiemas dengan Politisi, Senator, Anggota Konggres dan pejabat Amerika (April Mei 2001). Meliput pertemuan Jusuf Kalla dengan pejabat pemerintah Amerika (2003). Meliput pertemuan Susilo Bambang Yudhoyono dengan pejabat penting pemerintah Amerika (Mei 2003). Meliput politik lokal dan politik luar negeri Amerika dengan menghadiri rapat serta acara politik di Gedung DPR Amerika, Departemen Luar Negeri (State Department), Gedung Putih (White House), dan lainnya. Aktif melakukan kontak dan wawancara dengan LSM-LSM politik seperti Amnesty International, East Timor Action Network, organisasi untuk hubungan Muslim- Amerika, CAIR Satu-satunya wartawan Indonesia peliput tetap di Gedung Putih, DPR- AS (Kongres), dan Senat (1998 2004) Satu-satunya wartawan surat kabar Asia Tenggara yang diundang untuk berbuka puasa bersama di Gedung Putih, dijamu Presiden George Walker Bush, tahun 2001 2004. Satu-satunya wartawan Indonesia yang diundang khusus untuk menghadiri Pelantikan Presiden Bush tahun 2001 Melakukan serangkaian wawancara dengan para politisi dan pejabat Amerika, Paul Wolfowitz, dan lainnya. Diundang memberikan ceramah politik kepada para calon diplomat Amerika di Virginia. Meliput event-event Islam lokal maupun internasional Amerika, seperti Islamic Society in North America (ISNA) Wartawan Indonesia pertama yang menulis Barack Obama, yakni lewat konvensi Partai Demokrat di Boston Juli 2004. Panel Speaker, Seminar Film dan Politik (Film and Politics), Universitas Indonesia, Depok - Jakarta, 1989. Panel Speaker, Liputan Berita Amerika di Indonesia, Radio Voice of America (VOA) dan TV Indosiar, Washington DC, September 2000. Panel Speaker, Kebebasan Pers di Indonesia, Freedom Forum, Arlington-Virginia, Agustus 2001. Panel Speaker, Reaksi Indonesia pada September 11, Brownbag Lunch Discussion, SAIS-Johns Hopkins University, Washington DC, September 2001. Panel Speaker, Kilas Balik 2001: Hubungan US Indonesia, VOA- Indosiar, Washington DC, Januari 2002 Pembicara Tamu, After Bali Blast, Radio VOA-TV Indosiar, Washington DC, 16 Oktober, 2002. Lebih seratus kali diwawancara oleh BBC London Radio, VOA News, dan Stasiun Radio dan TV (Radio 68H, Sonora, El Shinta, Metro TV, SCTV, TVOne, JakTV, RCTI, SunTV, dan lainnya). Pembicara Kuliah Tamu di Dapil VII Jawa Timur diantaranya: Tema Peran Media dalam Membangun Peradaban Bangsa, STKIP, Pacitan, Maret 2010 dan Kuliah Tamu Jurnalistik dan Ke Media Massa-an, STKIP, Ponorogo, Maret 2010 Pembicara berbagai diskusi politik di Indonesia dan Luar Negeri diantaranya Seminar Reformasi Sektor Keamanan yang diselenggarakan oleh Institute for Defense Security and Peace Studies (IDSPS), bekerjasama dengan Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Indonesia dan Friedrich Ebert Stiftung (FES), Jakarta, Oktober 2009 Diskusi Transparansi dan Akuntabilitas Publik yang diselenggarakan oleh UNDP (United Nations for Development Program), Jakarta, Desember 2009 Diskusi Strategi Kebebasan Berekspresi Dalam Era Multi Media, Jakarta, Januari 2010 Diskusi Panel JFCC Kebebasan Pers, Jakarta, Maret 2010 Diskusi Partai Demokrat : Antara Partai Modern dan Citra SBY, Jakarta 20 April 2010 Diskusi hasil Survei Cirus Surveyors Group tentang Kekuatan dan Peluang Calon Ketua Umum Partai Demokrat, Jakarta, 9 Mei 2010 Diskusi Menguji Demokrasi Demokrat, Padalarang, 22 Mei 2010 Kepala Delegasi Indonesia di The 9th Asian Statesmen s Forum, Bangkok, Thailand, 21st August 2010 Kolom, politik dan hubungan luar negeri, hampir semua surat kabar utama Indonesia (1987-1990). artikel opini di Kompas, Suara Pembaruan, Media Indonesia dan lainnya mengenai isu politik Indonesia, gerakan mahasiswa Indonesia, isu politik Australia, politik internasional di Asia Tenggara dan hubungan internasional di Pasifik Selatan. Puisi dan Cerita Pendek di berbagai koran dan majalah Indonesia (1991-1998) Co-Editor, The Anthology of The New Indonesian Poetry, in Bulgarian Language (Sofia: 1995). Kontributor, Para Pembohong, Koleksi cerita pendek (Jakarta: 1996) Kontributor, The Path Not Taken, Puisi (Maryland: 1996). Editor, Bridging Jakarta Washington Relations, Ambassador Dorodjatun Kuntjorodjakti 1998-2001. (Washington Jakarta: 2002). Editor, Buku Masjid Indonesia di Washington D.C. (2002) Pewawancara, Saya Siap Berkompetisi, Wawancara eksklusif dengan Presiden RI-Susilo Bambang Yudhoyono (Jakarta : 2009) Kontributor, Energi Positif, Opini 100 Tokoh mengenai Indonesia di Era SBY (Jakarta : 2009) Pemimpin Umum, Buletin GARASI, Buletin Gardu Aspirasi Ramadhan Pohan (Jakarta :2009-sekarang) Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris, dan Bahasa Bulgaria bersama Rombongan Wartawan lainnya meliput kunjungan resmi Presiden Yudhoyono ke Finlandia, (13/9/2006) FOTO: DOK. PRIBADI

28 GARASI RAMADHAN & TEAM RAMADHAN POHAN EDISI 8/TAHUN I/SEPTEMBER 2010 FOTO: DOK. GARASI As a people s representative, a member of the parliament of DPR has responsibilities towards his or her constituents. But how to manage the team so all the people s aspirations can be handle, from electoral district up to Jakarta? Since Ramadhan Pohan became a member of the parliament, he teamed up a so called Gardu Aspirasi (GARASI) Ramadhan Pohan. The GARASI team became a place where his constituents go whenever they have aspirations need to be said. The team is managed and financially supported by Pohan personally, so during his time in parliament, he will not stay close to his constituents. To build the proximity with constituents, GARASI team opened offices Ponorogo and Pacitan. The offices manages other 5 regencies of East Java, which we used to call as Pawitan Golek (Ponorogo, Ngawi, Magetan, Trenggalek and Pacitan). Each regencies have liason officers there. The offices are managed by a constituent manager. He is responsible for all constituent s matters and bridging the distance between Ramadhan Pohan, GARASI Jakarta team and their partner s with the people in the districts. To support technical and strategic aspect of GARASI Team in the district, GARASI has an expert staff. He is responsible to support all activities and programs of GARASI. His job basically supported by liaisons officers in the districts. The team has several programs, one of them is accomodating local s aspirations. The process continues with distributing the aspirations, monitoring the ongoing process of handling the aspirations up to socializing to the people how the aspirations have been handled in central government level. Meanwhile, Ponorogo team also needs to socialize the Ramadhan Pohan s GARASI's works among the people, as well as what Pohan has done in Jakarta. This is necessary so the people will understand and later on able to share their aspirations or problems in more specific ways. Basically, it s all been done for the sake of accountability and transparency as a member of the parliament and people's representative. The Ponorogo team will facilitate Ramadhan's meeting with the people at least once every three months, on occasional visits or on special visit of Commission 1 DPR's visit to the electoral districts. With this management and work programs, the GARASI teams in the district are trying to connect with GARASI team in Jakarta. So the people s aspirations smothly flow from Pawitan Golek to Jakarta.

ENVIRONMENT CORNER 29 GARASI RAMADHAN POHAN EDISI 8/TAHUN I/SEPTEMBER 2010 PACITAN S WASTE RECYCLING PICTURE BY: RAHAYU WULANDARI Composing ground for domestic waste in Dadap Village, Pacitan distric. Waste has always been a big issue for Pacitan. Not only came from mining, domestic wastes can be also annoying. Someone s trash can be somebody else's treasure. That s what happening in Pacitan with their waste recycling program. Starting August 2010, GARASI RAMADHAN POHAN, NGO Forum Harmoni Nusantara (FORSAS) with locals and Pacitan s Environment Agency are building a waste recycling program. They try to change annoying domestic wastes from problem to valuable products as organic fertilizer and granules fertilizer. The project started with Pacitan domestics houses. Housewives were invited in to Clean Pacitan Care Project. It was simple, just to supervise them to separate their domestic wastes in to organic, inorganic and trash that can be re-sell such as plastic and bottle. If you want to fix waste problems, then doing it right from domestics waste is the most strategic way, Joni Maryono, Head of Pacitan Environment Agency, said. And from the houses, this simple learning of separating your waste continued to several local NGOs. GARASI team started to build new programs and tried to map the problem in bigger way. The result is to empower locals in recycling their waste to change the way of Pacitan managing regency's garbage. It has been a while since us (GARASI Team) and Pacitan s Environment Agency talk about waste management. The point is, separating and managing your waste not different at all, said GARASI Liason Officer in Pacitan, Wiwit Rowi. In their empowerment project, Wiwit Rowi said, Pacitan s house wives not only being told to separate their waste, but also to learn how to turn their organics waste into fertilizer. They can use it for domestic use in their own gardens, of course. Though, bigger management may provide more domestic income for them to sell this home made fertilizer to the market. In the bigger project, Pacitan s waste management needs to involve donators. Pacitan is still using open dumping system to manage their waste, as they are just pilling up all the waste in to one big hill in an open land and let them to compose by themself. Though, Pacitan Government actually has some plastic breaker machines. These machines are able to change waste as granule caps for fertilizer. And being in the dumpster, you already have lots waste to start with. So all we need is to dig, separate them and make them in to granules fertilizer, Wiwit Rowi said. The marketing of this project will be involve local agencies, such as Pacitan s Forestry and Agriculture Agency. Every year they need granule fertilizer in big numbers. Same story, marketing also will be done to Farm and Food Agency with all their local farmers s groups.

30 GARASI ENVIRONMENT CORNER RAMADHAN POHAN EDISI 8/TAHUN I/SEPTEMBER 2010 SIDOWAYAH PEOPLE S TEAK PLANTATION Where Green Means Environment and... Money Sidowayah Village keeps scoring achievements in people s economy empowerment program. The secret is not come from big investor or high class company, but with people s company form so called Koperasi as the investor and local farmer s bussines group as the worker to perform a sustainable Teak Plantation. It s Sidowayah Village in Panekan Sub District. From above, you can notice how this village looks like a green belt around Mount Lawu, Magetan. The green belt is a living proof how this village is able to balance environment and development. They have done it with their farmer business group called Usaha Tani Jati Unggul Pola Bagi Hasil (UJU-PBH). The rules are simple. The farmers group got their capital from a people s company called Koperasi Perumahan Wanabakti Nusantara (KPWN). Acting as their investor, KPWN guarantees their money growing as the teak trees getting bigger and bigger. And at the end, these farmers are going to gain their profit every 5 years when the teak trees volume reach 0,2 meters cubic. If something gone wrong, KPWN acts as the insurance guy. It means they will be responsible to buy the trees any way, Fery said, as the Consultant Officer of Sidowayah Farmer Bussines Group. End of July 2010, He showed GARASI TEAM to see the plantation by ourselves. When the harvest time arrives, as like a modern company, this farmer business group has set their game rule. The investor get 40 percent of the profit. Meanwhile, the rest 60 percent are for the land owner as 10 percent, farmer gets 25 percent, facilitator for 15 percent and village government own their 10 percent. So far, they see this as a win win solution where locals get their earning from teak s investment and so the village government gets their earning for development. Right now, no less then 13 hectare of Sidowayah Village has been turn into Teak Plantation with about 17 thousand trees. If we just predict each tree will be sold 500,000 IDR each, then in 2013 this program will earn no less then 8,5 billions IDR. Good offer for Sidowayah people to keep their used to be degraded area becoming green. Although the program can not be seen as equal as REDD (Reduction Emission on Degradation and Deforestation), but they seems to work for the locals. It has made Sidowayah looks like emerald of Magetan and providing profits for locals as well. For them, the plantation is the forest. We know that forest has great deal for the world. And for us, the forest means this plantation where we still can gain profit and allow some forest ecosystem grows there, Suminem, Sidowayah Village Secretary said. PICTURE BY: IMAGREFA.ME.COM TEAK plantations surrounding Mount Lawu, Ngawi as llike its green belt

TRIP & LEISURE 31 GARASI RAMADHAN POHAN EDISI 8/TAHUN I/SEPTEMBER 2010 Thousands Rays Cave I t s not hard to reach Gong Cave. The cave is located in Bomo Village, Punung Sub District, about 15 km west from the town of Pacitan. But if you travel from Central Java, the cave is 140 km from Solo. The cave, which sits on top of limestone hills, was found by local named Mbah Noyo Semita in 5 th March 1995. The cave is 256 meters in length, decorated with beautiful stalactites and stalagmites. Local people around the cave named it the Gong Cave, because the cave would produce gonglike sounds when the rocks are tapped. Unfortunately, now the gong-like sounds are hard to be heard. Other calling for the cave is the Thousands Rays Cave. If you shine the rocks using a handheld flashlight, you would witness an enchanting view. The light from the flashlight Located at the center of Seribu Mountain Range, Pacitan possesses incredible caves, which becomes the star attractions of the region. One of them is known as the enchanting Thousands Rays Cave, Gong Cave. is reflected on the rocks and produce beautiful rainbow colors. For this, the cave is claimed to be the most enchanting cave in Asia. Though still, caves are often associated as the eerie and creepy place, but not Gong Cave. Pacitan Government works hard to provide comfortable and easy-access path inside the cave. You can also find guides who are ready to accompany you in your journey into the cave, so you don t need to worry about getting lost. Not only that, also not to worry if you left your flashlights at home. You can just rent them before entering the cave. And the joy is not only for us. The local government is profiting from it and considering the cave as one of Golden Triangle after Teleng Ria Beach. Gong Cave contributes the second largest portion of local income after Teleng Ria Beach, said M. Fathoni, the Head of Pacitan Culture, Tourism, Youth, and Sport Agency. According to Fathoni, the local government has a plan to beautify the Gong Cave, so the visitors could enjoy it from the first time they step into the cave until they have finished their adventure inside the cave. Visitors comfort is the number one priority, since the high humidity combines with crowded visitors and spotlights to shine on the rocks would create an uncomfortable situation. Today, the government installs some fans inside the cave to deal with the hot and humid condition. Moreover, the local government wants to maximize the use of the area surrounding the cave. Another effort from the local government is to build hang out places, like swimming pool or play ground, so visitors have more options in enjoying the view around the Gong Cave. PICTURES BY: RAHAYU WULANDARI

APRESIASI www.ramadhanpohan.com Sumber Spirit Kami RAMADHAN POHAN EDISI 01/TAHUN I FEBRUARI 2010 RAMADHAN POHAN EDISI 02 / TAHUN I MARET 2010 RAMADHAN POHAN EDISI 03 / TAHUN I APRIL 2010 Suara Desa pun Tak Tertahan di Pintu Gerbang Senayan Forest Eleven, Indonesia s Big Impact on Global Community RAMADHAN POHAN EDISI 04 / TAHUN I MEI 2010 DEMI RAKYATKU, INDONESIAKU Politik Mencerdaskan erd Mengurai Benang Kusut Tambang Desa Kluwih Obama inspired Ramadhan Bila Diwarnai a lot on his parliamentary ary Kekerasan, Demokrasi campaign Jadi Democrazy SISI LAIN AM KITA INSPIRASI DEMOKRASI DARI WALESA Upaya Ramadhan DPR Gunakan Peratura