a. penyakit yang disebabkan oleh faktor kimia, meliputi: 2. penyakit yang disebabkan oleh cadmium atau persenyawaannya;

dokumen-dokumen yang mirip
KEPUTUSAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 22 TAHUN 1993 TENTANG PENYAKIT YANG TIMBUL KARENA HUBUNGAN KERJA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

Keputusan Presiden No. 22 Tahun 1993 Tentang : Penyakit Yang Timbul Karena Hubungan Kerja

KEPPRES 22/1993, PENYAKIT YANG TIMBUL KARENA HUBUNGAN KERJA PENYAKIT YANG TIMBUL KARENA HUBUNGAN KERJA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

R194. Rekomendasi mengenai Daftar Penyakit Akibat Kerja dan Rekaman serta Notifikasi Kecelakaan dan Penyakit Akibat Kerja (Revisi 2010)

PERATURAN MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI NOMOR : PER.01/MEN/1981 TENTANG KEWAJIBAN MELAPOR PENYAKIT AKIBAT KERJA

PERATURAN KESEHATAN & KESELAMATAN KERJA (K3)

PENTINGNYA IMPLEMENTASI K3 (KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA) DALAM PERUSAHAAN

PENYAKIT AKIBAT KERJA

Penyakit akibat kerja adalah penyakit yang disebabkan oleh pekerjaan, alat kerja, bahan, proses maupun lingkungan kerja. Di dalam berbagai jenis

GUBERNUR JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA TENGAH NOMOR 11 TAHUN 2013 TENTANG PENCEGAHAN DAN PENANGGULANGAN PENYAKIT DI PROVINSI JAWA TENGAH

PENYAKIT AKIBAT KERJA DAN PENCEGAHAN

PLENO SKENARIO 5. Blok Community Medicine Oleh : Kelompok Tutorial 7

Penyakit Akibat Kerja Kuliah 7

BAB I PENDAHULUAN. bahaya tersebut diantaranya bahaya faktor kimia (debu, uap logam, uap),

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perkembangan teknologi dan industri berdampak pula pada kesehatan.

TEORI JOHN GORDON CHAPTER: CHEMICAL AGENTS. Oleh: SURATMAN, S.KM, M.Kes Staf Pengajar Kesehatan Masyarakat Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed)

TARIF LAYANAN JASA TEKNIS BADAN PENGKAJIAN KEBIJAKAN, IKLIM DAN MUTU INDUSTRI BALAI RISET DAN STANDARDISASI INDUSTRI SAMARINDA

PRAKIRAAN DAMPAK KEGIATAN TERHADAP KESMAS

BAB 1 PENDAHULUAN. kehidupannya sehari-hari. Pada lingkungan yang kadar logam beratnya cukup

PERATURAN MENTERI NEGARA LINGKUNGAN HIDUP NOMOR 07 TAHUN 2007 TENTANG BAKU MUTU EMISI SUMBER TIDAK BERGERAK BAGI KETEL UAP

SIMBOL BAHAYA DAN KLASIFIKASI BAHAN- BAHAN KIMIA MENURUT EROPA (EUROPEAN ECONOMIC COMMUNITY-EEC)

BAB I PENDAHULUAN. ini. Udara berfungsi juga sebagai pendingin benda-benda yang panas, penghantar bunyi-bunyian,

BAB 5 PENCEMARAN LINGKUNGAN

BAB I PENDAHULUAN. Udara merupakan faktor yang penting dalam kehidupan, namun dengan

CEGAH KANTOR MENJADI LADANG PENYAKIT, KENALI KONDISI PEKERJAAN ANDA

Pengertian Rokok dan Bahaya Merokok bagi Kesehatan Manusia

SMP kelas 7 - BIOLOGI BAB 3. MELAKUKAN PENGAMATANLatihan Soal 3.2

KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA. Keselamatan kerja sama dengan Hygiene Perusahaan.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini pencemaran udara telah menjadi masalah kesehatan

BAB 1 PENDAHULUAN. 10 juta jiwa, dan 70% berasal dari negara berkembang, salah satunya Indonesia

Pengertian Bahan Kimia Berbahaya dan Beracun Bahan kimia berbahaya adalah bahan kimia yang memiliki sifat reaktif dan atau sensitif terhadap

Nama : Irritant. Lambang : Xi. Contoh : NaOH, C 6 H 5 OH, Cl 2. Nama : Harmful. Lambang : Xn

No. BAK/TBB/SBG201 Revisi : 00 Tgl. 01 Mei 2008 Hal 1 dari 8 Semester I BAB I Prodi PT Boga BAB I MATERI

Kimia Lingkungan (M. Situmorang) Halaman i

PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUKABUMI NOMOR 7 TAHUN 2010 TENTANG RETRIBUSI PEMAKAIAN KEKAYAAN DAERAH BERUPA LABORATORIUM

FAKTOR EKOLOGI SEBAGAI INDIKATOR STATUS GIZI

BAB I PENDAHULUAN. Bab I Pendahuluan

Waspada Keracunan. Akibat Kandungan Logam Berat pada Kosmetik

SMP kelas 7 - BIOLOGI BAB 8. Penggunaan Alat Dan Bahan Laboratorium Latihan Soal 8.5

BAB I PENDAHULUAN. Republik Indonesia mempunyai visi yang sangat ideal, yakni masyarakat Indonesia

Kesehatan Lingkungan Kerja

Polusi. Suatu zat dapat disebut polutan apabila: 1. jumlahnya melebihi jumlah normal 2. berada pada waktu yang tidak tepat

Beberapa Penyakit Akibat Kerja Karena Pengaruh Bahan Kimia

PENCEMARAN LINGKUNGAN

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. mengimpor dari luar negeri. Hal ini berujung pada upaya-upaya peningkatan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. patofisiologi, imunologi, dan genetik asma. Akan tetapi mekanisme yang mendasari

LIMBAH. Pengertian Baku Mutu Lingkungan Contoh Baku Mutu Pengelompokkan Limbah Berdasarkan: 1. Jenis Senyawa 2. Wujud 3. Sumber 4.

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA ORGANIK FARMASI PERCOBAAN I PERBEDAAN SENYAWA ORGANIK DAN ANORGANIK

BAB I PENDAHULUAN. 1. Latar Belakang

1.1. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN

BAB II TINJAUAN PUSATAKA. Prinsipnya jumlah air di alam ini tetap dan mengikuti sebuah alur yang

b. Dampak Pencemaran oleh Nitrogen Oksida Gas Nitrogen Oksida memiliki 2 sifat yang berbeda dan keduanya sangat berbahaya bagi kesehatan.

Minggu VIII PENCEMARAN UDARA

BAKU MUTU LIMBAH CAIR UNTUK INDUSTRI PELAPISAN LOGAM

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. pesawat, alat kerja, bahan dan pengolahannya, landasan tempat kerja dan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

TARIF LINGKUP AKREDITASI

BAB III Efek Radiasi Terhadap Manusia

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Gayatri Anggi, 2013

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 85 TAHUN 1999 TENTANG

BAB 1 PENDAHULUAN. masyarakat, terutama di negara-negara industri yang banyak memiliki pabrik dan

AHMAD SULISTYONO ( ) MEGA BUNGA P. ( ) CHAYUN PIDA RENNI ( ) SINTA HERAWATI ( ) ISPONI UMAYAH ( ) YUNAN

GUBERNUR JAWA TIMUR, 4. Peraturan Pemerintah Nomor 93 Tahun 1999 tentang Perusahaan Umum Jasa Tirta I ;

BAB I PENDAHULUAN. yang sehat, baik fisik, biologi, maupun sosial yang memungkinkan setiap orang

BAB I PENDAHULUAN. maupun mahluk hidup lainnya. Tanpa makan manusia bisa hidup untuk beberapa. udara kita hanya dapat hidup untuk beberapa menit saja.

PERATURAN MENTERI NEGARA LINGKUNGAN HIDUP NOMOR 07 TAHUN 2007 TENTANG BAKU MUTU EMISI SUMBER TIDAK BERGERAK BAGI KETEL UAP

Gunung api yang meletus akan mengeluarkan berbagai jenis debu serta gas dari dalam perut. Debu Vulkanik Dan Gangguan Kesehatan

AlCl₃ (Aluminium Klorida) Ishmar Balda Fauzan ( ) Widya Fiqra ( ) Yulia Endah Permata ( )

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Bahan pencemar yang berasal dari industri juga dapat meresap ke dalam

BAB I PENDAHULUAN. manusia dapat lebih mudah memenuhi kebutuhan hidupnya. Keadaan tersebut

ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DENGAN GANGGUAN. SISTEM IMUNITAS

DAMPAK PEMANFAATAN BATUBARA TERHADAP KESEHATAN. Dit. Penyehatan Lingkungan Ditjen PP & PL DEPKES

Informasi Bahan Berbahaya Beracun Dan Pencemar Organik Persisten (SIBP3POPs) di Kemenkes. Badan Litbang Kesehatan 2017

ANALISIS INSTRUKSIONAL GARIS-GARIS BESAR PROGRAM PENGAJARAN (GBPP) KONTRAK PERKULIAHAN MATA KULIAH KIMIA UMUM TIM DOSEN KIMIA UMUM

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dan unsur lingkungan hidup lainnya (SNI ).

Pokok Bahasan : Pendekatan ekologi terhadap sumberdaya udara Sub Pokok Bahasan : a. Polusi udara

BAB I PENDAHULUAN. Merokok merupakan suatu masalah kesehatan pada masyarakat dan merupakan

BAHAYA AKIBAT LEUKOSIT TINGGI

BAB I PENDAHULUAN. (natural sources) seperti letusan gunung berapi dan yang kedua berasal dari

Material Safety Data Sheet

Pasal 76 berisi larangan untuk mempekerjakan pekerja/buruh perempuan yang berumur

HEMATOLOGIC AND CARDIOVASCULAR DISORDERS. By :dr.hj.fauziah Elytha M.Sc

BAB I PENDAHULUAN. orang berhak hidup sejahtera lahir dan batin, bertempat tinggal dan mendapatkan

HEPATIC RENAL AND URINARY TRACT DISORDERS. By :dr.hj.fauziah Elytha M.Sc

BAB VIII SENYAWA ORGANIK


BAB I PENDAHULUAN. prevalensi perokok dewasa per hari. Menurut data Global Adult Tobacco Survey

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 85 TAHUN 1999 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN. dijadikan tanaman perkebunan secara besar-besaran, maka ikut berkembang pula

2 1. Kesehatan Lingkungan adalah upaya pencegahan penyakit dan/atau gangguan kesehatan dari faktor risiko lingkungan untuk mewujudkan kualitas lingkun

MAKALAH PENYAKIT AKIBAT KERJA (PAK) January 31, 2013 //

HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN. A. Mortalitas dan Kecepatan Kematian. Tingkat mortalitas walang sangit pada aplikasi kontak dengan konsentrasi

MATERI 7 ANALISIS ASPEK LINGKUNGAN

PENCEMARAN LINGKUNGAN. Purwanti Widhy H, M.Pd

BAB I. PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Pesatnya Perkembangan teknologi dan industri sejalan dengan meningkatnya

PENGENALAN DAN PENANGANAN BAHAN-BAHAN KIMIA

BAB I PENDAHULUAN. mengalami peningkatan dari tahun ke tahun. Berkaitan dengan

Transkripsi:

PRES I DEN LAMPIRAN PERATURAN PRESIDEN INDONESIA REPUBLIK NOMOR 7 TAHUN 2019 TENTANG PET{YAKIT AKIBAT KERJA JENIS PENYAKIT AKIBAT KERJA I Penyakit Yang Disebabkan Pajanan Faktor Yang Timbul Dari Aktivitas Pekerjaan Penyakit Akibat Kerja pada klasifikasi jenis I ini sebagai berikut: a. penyakit yang disebabkan oleh faktor kimia, meliputi: 1. penyakit yang disebabkan oleh beillium dan 2. penyakit yang disebabkan oleh cadmium atau 3. penyakit yang disebabkan oleh fosfor atau persenyawa rnnya; 4. penyakit yang disebabkan oleh krom atau 5. penyakit yang disebabkan oleh mangan atau 6. penyakit yang disebabkan oleh arsen atau 7. penyakit yang disebabkan oleh raksa atau 8. penyakit yang disebabkan oleh timbal atau 9. penyakit...

PRES IDEN -2-9. penyakit yang disebabkan oleh fluor atau 10. penyakit yang disebabkan oleh karbon disulfida; 1 1. penyakit yang disebabkan oleh derivat halogen dari persenyawaan hidrokarbon alifatik atau aromatic; 12. penyakit yang disebabkan oleh benzene atau homolognya; 13. penyakit yang disebabkan oleh derivat nitro dan amina dari benzene atau homolognya; 14. penyakit yang disebabkan oleh nitrogliserin atau ester asam nitrat lainnya; 15. penyakit yang disebabkan oleh alcohol, glikol, atau keton; 16. penyakit yang disebabkan oleh gas penyebab asfiksia seperti karbon monoksida, hydrogen sulfida, hidrogen sianida atau derivatnya; L7. penyakit yang disebabkan oleh acrylonitrile; 18. penyakit yang disebabkan oleh nitrogen oksida; 19. penyakit yang disebabkan oleh vanadium atau 20. penyakit yang disebabkan oleh antimon atau 2l.penyakit yang disebabkan oleh lrcxane; 22. penyakit yang disebabkan oleh asam mineral; 23. penyakit yang disebabkan oleh bahan obat; 24. penyakit yang disebabkan oleh nikel atau 25. penyakit yang disebabkan oleh thalium atau persenyar"aannya; 26. penyakit yang disebabkan oleh osmium atau 27. penyakit...

PRES IDEN -3-2T.penyakit yang disebabkan oleh selenium atau persenyawa rnnya; 28. penyakit yang disebabkan oleh tembaga atau 29. penyakit yang disebabkan oleh platinum atau 3O. penyakit yang disebabkan oleh timah atau 31. penyakit yang disebabkan oleh zinc atau 32. penyakit yang disebabkan oleh phosgene; 33. penyakit yang disebabkan oleh zat iritan kornea seperti benz,oquinonei 34. penyakit yang disebabkan oleh isosianat; 35. penyakit 5-ang disebabkan oleh pestisida; 36. penyakit yang disebabkan oleh sulfur oksida; 37. penyakit yang disebabkan oleh pelarut organik; 38. penyakit yang disebabkan oleh lateks atau produk yang mengandung lateks; dan 39. penyakit yang disebabkan oleh bahan kimia lain di tempat kerja yang tidak disebutkan di atas, di mana ada hubungan langsung antara paparan bahan kimia dan penyakit yang dialami oleh pekerja yang dibuktikan secara ilmiah dengan mengguna.kan metode yang tepat; b. penyakit yang disebabkan oleh faktor fisika, meliputi: 1. kerusakan pendengaran yang disebabkan oleh kebisingan; 2. penyakit yang disebabkan oleh getaran atau kelainan pada otot, tendon, tulang, sendi, pembuluh darah tepi atau saraf tepi; 3. penyakit

PRES I DEN -4-3. penyakit yang disebabkan oleh udara bertekanan atau udara yang didekompresi; 4. penyakit yang disebabkan oleh radiasi ion; 5. penyakit yang disebabkan oleh radiasioptik, meliputi ultraviolet, radiasi elektromagnetik (uisible lightl, infra merah, termasuk laser; 6. penyakit yang disebabkan oleh pajanan temperatur ekstrim; dan 7. penyakit yang disebabkan oleh faktor fisika lain yang tidak disebutkan di atas, di mana ada hubungan langsung antara paparan faktor fisika yang muncul akibat aktivitas pekerjaan dengan penyakit yang dialami oleh pekerja yang dibuktikan secara ilmiah dengan menggunakan metode yang tepat; c penyakit yang disebabkan oleh faktor biologi dan penyakit infeksi atau parasit, meliputi: 1. brucellosis; 2. virus hepatitis; 3. virus yang menyerang sistem kekebalan tubuh manusia (human immunodeficiencg uira sl ; 4. tetanus; 5. tuberkulosis; 6. sindrom toksik atau inflamasi yang berkaitan dengan kontaminasi bakteri atau jamur; 7. anthra-r, 8. leptospira; dan 9. penyakit yang disebabkan oleh faktor biologi lain di tempat kerja yang tidak disebutkan di atas, di mana ada hubungan langsung antara paparan faktor biologi yang muncul akibat aktivitas pekerjaan dengan penyakit yang dialami oleh pekerja yang dibuktikan secara ilmiah dengan menggunakan metode yang tepat. II. Penyakit.

PRES IDEN -5- II. Penyakit Berdasarkan Sistem Target Organ Penyakit Akibat Kerja pada klasifikasi jenis II ini sebagai berikut: a. penyakit saluran pernafasan, meliputi: 1. pneumokoniosis yang disebabkan oleh debu mineral pembentuk jaringan parut, meliputi silikosis, antrakosilikosis, dan asbestos; 2. siliko tuberkulosis; 3. pneumokoniosis yang disebabkan oleh debu mineral nonfibrogenic; 4. siclerosis; 5. penyakit bronkhopulmoner yang disebabkan oleh debu logam keras; 6. penyakit bronkhopulmoner yang disebabkan oleh debu kapas, meliputi bissinosis, vlas, henep, sisal, dan ampas tebu atau bagassosds; 7. asma yang disebabkan oleh penyebab sensitisasi atau zat iritan yang dikenal yang ada dalam proses pekerjaan; 8. alveolitis alergika yang disebabkan oleh faktor dari luar sebagai akibat penghirupan debu organik atau aerosol yang terkontaminasi dengan mikroba, yang timbul dari aktivitas pekerjaan; 9. penyakit paru obstruktif kronik yang disebabkan akibat menghirup debu batu bara, debu dari tambang batu, debu ka5ru, debu dari gandum dan pekerjaan perkebunan, debu dari kandang hewan, debu tekstil, dan debu kertas yang muncul akibat aktivitas pekerjaan; 10. penyakit paru yang disebabkan oleh aluminium; 1 l. kelainan saluran pernafasan atas yang disebabkan oleh sensitisasi atau iritasi?at yang ada dalam proses pekerjaan; dan 12. penyakit

PRES IDEN -6-12. penyakit saluran pernafasan lain yang tidak disebutkan di atas, di mana ada hubungan langsung antara paparan faktor risiko yang muncul akibat aktivitas pekerjaan dengan penyakit yang dialami oleh pekerja yang dibuktikan secara ilmiah dengan menggunakan metode yang tepat; b. penyakit kulit, meliputi: l. dermatosis kontak alergika dan urtikaria yang disebabkan oleh faktor penyebab alergi lain yang timbul dari aktivitas pekerjaan yang tidak termasuk dalam penyebab lain; 2. dermatosis kontak iritan yang disebabkan oleh zat iritan yang timbul dari aktivitas pekerjaan, tidak termasuk dalam penyebab lain; dan 3. vitiligo yang disebabkan oleh zat penyebab yang diketahui timbul dari aktivitas pekerjaan, tidak temasuk dalam penyebab lain; c gangguan otot dan kerangka, meliputi: 1. radial styloid tenosynovitis karena gerak repetitif, penggunaan tenaga yang kuat dan posisi ekstrim pada pergelangan tangan; 2. tenosynouitis kronis pada tangan dan pergelangan tangan karena gerak repetitif, penggunaan tenaga yang kuat dan posisi ekstrim pada pergelangan tangan; 3. olecranon bursitis karena tekanan yang berkepanjangan pada daerah siku; 4. prepatellar bursitis karena posisi berlutut yang berkepanjangan; 5. epicondglitis karena pekerjaan repetitif yang mengerahkan tenaga; 6. meniscus lesions karena periode kerja yang panjang dalam posisi berlutut atau jongkok; 7. carpal

PRES I DEN -7-7. catpal htnnel sgndrome karena periode berkepanjangan dengan gerak repetitif yang mengerahkan tenaga, pekerjaan yang melibatkan getaran, posisi ekstrim pada pergelangan tangan, atau 3 (tiga) kombinasi diatas; dan 8. penyakit otot dan kerangka lain yang tidak disebutkan diatas, dimana ada hubungan langsung antara paparan faktor yang muncul akibat aktivitas pekerjaan dan penyakit otot dan kerangka yang dialami oleh pekerja yang dibuktikan secara ilmiah dengan menggunakan metode yang tepat; d. gangguan mental dan perilaku, meliputi: 1. gangguan stres pasca trauma; dan 2. gangguan mental dan perilaku lain yang tidak disebutkan diatas, dimana ada hubungan langsung antara paparan terhadap faktor risiko yang muncul akibat aktivitas pekerjaan dengan gangguan mental dan perilaku yang dialami oleh pekerja yang dibuktikan secara ilmiah dengan menggunakan metode yang tepat. III. Penyakit Kanker Akibat Kerja Penyakit Akibat Kerja pada klasifikasi jenis III ini, yaitu kanker yang disebabkan oleh zat berikut: 1. asbestos; 2. beruidine dan garamnya; 3. bis-chloromethyletlrcn 4. persenyawaan chromium VI; 5. coal tars, coal tar pitches or soots; 6. beta-naphthylamine; 7. uingl chloride; 8. ben-zene' 9. toxic

IV. Penyakit Spesifik Lainnya PRES I DEN -8- Penyakit spesihk lainnya merupakan penyakit yang disebabkan oleh pekerjaan atau proses kerja, dimana penyakit tersebut ada hubungan langsung antara paparan dengan penyakit yang dialami oleh pekerja yang dibuktikan secara ilmiah dengan menggunakan metode yang tepat. Contoh penyakit spesifik lainnya, yaitu nystagmus pada penambang. PRESIDEN, ttd JOKO WIDODO Salinan sesuai dengan aslinya KEMENTERIAN SEKRETARIAT NEGARA Asisten Deputi Bidang Pem Manusia dan Kebudayaan, dan Perundang-undangan, ung Cahyono