Jalan Terang Menuju Anugerah Illahi Muhammad Farid Wajdi, Lc.
Jalan Terang Menuju Anugerah Ilahi Muhammad Farid Wajdi, Lc.
Sanksi Pelanggaran Pasal 113 Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2014 tentang Hak Cipta (1) Setiap Orang yang dengan tanpa hak melakukan pelanggaran hak ekonomi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9 ayat (1) huruf i untuk Penggunaan Secara Komersial dipidana dengan pidana penjara paling lama 1 (satu) tahun dan/atau pidana denda paling banyak Rp100.000.000 (seratus juta rupiah). (2) Setiap Orang yang dengan tanpa hak dan/atau tanpa izin Pencipta atau pemegang Hak Cipta melakukan pelanggaran hak ekonomi Pencipta sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9 ayat (1) huruf c, huruf d, huruf f, dan/atau huruf h untuk Penggunaan Secara Komersial dipidana dengan pidana penjara paling lama 3 (tiga) tahun dan/atau pidana denda paling banyak Rp500.000.000,00 (lima ratus juta rupiah). (3) Setiap Orang yang dengan tanpa hak dan/atau tanpa izin Pencipta atau pemegang Hak Cipta melakukan pelanggaran hak ekonomi Pencipta sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9 ayat (1) huruf a, huruf b, huruf e, dan/atau huruf g untuk Penggunaan Secara Komersial dipidana dengan pidana penjara paling lama 4 (empat) tahun dan/atau pidana denda paling banyak Rp1.000.000.000,00 (satu miliar rupiah). (4) Setiap Orang yang memenuhi unsur sebagaimana dimaksud pada ayat (3) yang dilakukan dalam bentuk pembajakan, dipidana dengan pidana penjara paling lama 10 (sepuluh) tahun dan/atau pidana denda paling banyak Rp4.000.000.000,00 (empat miliar rupiah).
Jalan Terang Menuju Anugerah Ilahi Muhammad Farid Wajdi, Lc. Penerbit PT Elex Media Komputindo
Jalan Terang Menuju Anugerah Ilahi Muhammad Farid Wajdi, Lc. 2018, PT Elex Media Komputindo, Jakarta Hak cipta dilindungi undang undang Diterbitkan pertama kali oleh Penerbit PT Elex Media Komputindo Kompas - Gramedia, Anggota IKAPI, Jakarta 2018 718100348 ISBN : 978-602-04-5561-7 Dilarang keras menerjemahkan, memfotokopi, atau memperbanyak sebagian atau seluruh isi buku ini tanpa izin tertulis dari penerbit. Dicetak oleh Percetakan PT Gramedia, Jakarta Isi di luar tanggung jawab percetakan
Daftar Isi Mencintai Allah... 1 Allah Maha Mengabulkan Doa Hamba... 2 Bersyukur atas Nikmat Tenaga dan Kekuatan... 7 Bersyukur dan Qanaah... 12 Hanya Menyembah Allah... 17 Mencintai Tuhan dengan Murni... 21 Mensyukuri Nikmat-Nikmat Allah yang Banyak... 26 Menyadari Bahwa Segala Bantuan Itu dari Allah... 31 Menyembah Allah adalah Tujuan Hidup Manusia... 35 Modernitas adalah Bagian dari Karunia Tuhan... 40 Percaya kepada Wali-Wali Allah... 45 Rida atas Takdir Allah... 50 Ujian Itu dari Allah, Pasti Mengandung Kebaikan... 55 Menggapai Kemuliaan... 61 Buah dari Hati yang Suci... 62 Ada Hak Fakir Miskin di Dalam Hartamu... 67 Akhirat Lebih Utama daripada Dunia... 72 Dunia adalah Pelajaran untuk Kehidupan Kemudian... 77 Dunia adalah Sarana Bukan Tujuan... 80 Ilmu yang Bermanfaat... 85 Kenikmatan-Kenikmatan Allah Swt.... 90 vii
Manusia Harus Saling Menghormati... 95 Melihat Aib Diri Sendiri Memunculkan Ketawadukan... 100 Memanfaatkan Kesempatan dengan Baik... 104 Mencari Kebenaran... 109 Mencintai Nabi Muhammad saw.... 114 Menggunakan Waktu untuk Hal-Hal yang Bermanfaat... 119 Meniru Akhlak Rasulullah saw.... 125 Menjadi Insan yang Bersyukur... 130 Menjaga Kesehatan Badan dan Hati... 135 Menutup Aurat Badan dan Hati... 140 Perbuatan Manusia Bergantung pada Kondisi Akal dan Hatinya... 145 Tanggung Jawab Hati... 150 Tulisan Akan Kekal... 155 Waspada Terhadap Kehidupan... 161 Berhati-Hati dalam Mencari Guru... 162 Cinta Dunia Pangkal Segala Keburukan... 167 Dunia Hanyalah Sementara... 170 Dunia Jangan Sampai Melupakan Akhirat... 175 Dunia yang Menawan Itu Sungguh Melalaikan... 180 Hari Kiamat Pasti Datang... 185 Jangan Membenci Makhluk Tuhan... 190 Lisan yang Tak Dijaga akan Mengantarkan Pemiliknya ke Jurang Neraka... 195 Kesuksesan Dunia Jangan Sampai Melupakan Tuhan... 200 Menghindari Permusuhan karena Menyadari Tugas Kekhalifahan... 205 viii Jalan Terang Menuju Anugerah Ilahi
Para Wanita Wajib Menutup Aurat... 209 Perintah untuk Menjaga Lisan... 213 Sifat Sombong Harus Dibuang Jauh... 218 Waspada Terhadap Ulama yang Buruk... 223 Dunia adalah Khayalan dan Tipuan... 228 Profil Penulis... 233 ix
Mencintai Allah
Allah Maha Mengabulkan Doa Hamba Kau tidak diphp Tuhan. Tapi Tuhan senang mendengar suara rintihan doamu. Allah adalah Tuhan yang Maha Mengabulkan doa. Setiap doa yang dipanjatkan oleh seorang hamba pasti akan diberi ijabah (jawaban). Namun, terkadang ijabah Allah atas doa tidak sama dengan doa itu sendiri. Waktu ijabah pun hanya Allah yang Mahatahu. Apabila manusia yang berdoa sebelumnya telah mengetahui sifat-sifat Allah yang Maha Mengabulkan doa dengan segala kebijaksanaan-nya maka manusia tidak akan berdoa kecuali karena doa itu sendiri. Orang yang beriman tidak mengartikan doa sebagai meminta, apalagi menuntut Tuhan. Baginya doa adalah ibadah, bahkan inti dari ibadah. Doa adalah satu bagian dari ekspresi penyembahan seorang hamba kepada Tuhan. Doa semakin menegaskan bahwa dirinya adalah hamba dan Allah adalah Tuhan. Doa adalah ketersambungan antara hamba dan Tuhan dalam kemesraan. Doa adalah jalinan cinta antara dua kekasih. 2 Jalan Terang Menuju Anugerah Ilahi
Kekasih tidak akan mengharap apa-apa dari sang kekasih, tetapi ia hanya ingin senantiasa dekat dan bisa berbicara dengan kekasihnya. Kata-kata yang keluar dari hati sang kekasih itu yang penting, bukan permintaan atau pemberiannya. Doa lebih besar nilainya daripada apa yang dipanjatkan di dalam doa. Oleh karena itu, para kekasih Allah tidak mempermasalahkan waktu dikabulkannya doa. Mereka tidak mengartikan doa yang tidak cepat terkabul sebagai kemarahan Tuhan, tetapi itu adalah bagian dari cinta Tuhan yang selalu ingin mendengar suara doa hamba yang dicintai-nya. Doa adalah bagian dari karunia dan rezeki yang tak ternilai harganya. Tidak semua orang diberi rezeki doa maka bersyukurlah yang terus diberi kesempatan untuk berdoa. Banyak orang yang ketika permohonannya dikabulkan oleh Allah, ia akan berhenti berdoa dalam waktu yang lama. Banyak orang yang diberi harta yang berlimpah yang membuatnya merasa cukup hingga ia tidak lagi punya semangat untuk berdoa. Banyak orang yang merasa cukup dengan kemampuan dan kekuasaan yang dimilikinya sehingga ia enggan untuk berdoa. Banyak orang yang karena kesombongannya 3
atas sesuatu yang melekat pada dirinya, mulutnya berat untuk berdoa. Sesungguhnya orang yang berbangga diri dan tidak bergantung kepada Allah, ia termasuk orang yang terhalang dari rahmat Allah. Ia akan dilempar ke dalam api neraka karena keangkuhannya. Ia angkuh, tidak lagi mau memohon kepada Allah. Ia angkuh, tidak lagi mengakui kehambaannya. Ia angkuh dengan melupakan Allah sebagai Tuhan yang Maha Memberi rezeki dan kekuatan. Ia angkuh sebab mencampakkan Tuhan. Barangsiapa yang mencampakkan Tuhan maka Tuhan akan balas mencampakkannya dengan menghalanginya dari pintu surga. Na udlubillahi min dzalik. Kepada orang-orang yang akan mendapatkan rahmat, Allah sengaja memberikan berbagai macam ujian. Agar dengan ujian-ujian tersebut, hati dan lidahnya menjadi tergerak untuk berdoa. Keintiman doa pun tercipta. Dalam keheningan malam dan kesendiriannya, tangan seorang hamba menengadah ke langit sambil badan membungkuk. Kata-kata permohonan kepada Tuhan pun terlontar dari mulutnya. Air mata mengucur melalui pipi kanan dan kiri hingga menetes membasahi jari-jari tangan. Allah pun membelainya dengan kelembutan dan kasih sayang-nya. Ia angkat 4 Jalan Terang Menuju Anugerah Ilahi
ujian dari hamba-nya, dan bergantilah kesedihan dengan kegembiraan. Kesempitan akan hilang, berubah kelapangan. Kehinaaan pun akan sirna berganti kemuliaan. Kehidupan yang berat akan menjadi ringan dan menyenangkan. Lihatlah wahai manusia bahwa Allah adalah Tuhan yang Maha Mengabulkan doa. Dialah yang memberi kegembiraan. Dialah yang memberi kelapangan. Dialah yang memberi kesehatan. Dialah yang memberi kekayaan. Dialah yang memberi kemenangan. Dialah yang memberi kemuliaan. Dialah yang memberi kebahagiaan. Dialah yang memberi kemudahan dan keringanan. Dialah yang memberi makanan dan minuman. Dialah pemberi kabar gembira yang menenteramkan jiwa. Bagi orang yang bersabar dan menerima ketetapan-ketetapan Allah di dunia dengan penuh keikhlasan maka Allah akan menyempurnakan anugerah- Nya di akhirat kelak. Allah akan memberi kegembiraan yang tidak pernah dirasakan sebelumnya. Allah akan memberikan kebahagiaan yang tak terbayangkan. Allah akan memberi kehidupan di luar khayalan dan angan-angannya. Allah akan memberi keabadian yang sulit diterima oleh nalar. Allah akan meniadakan 5
segala penyakit dan kotoran yang terasa menakjubkan. Allah akan menyediakan istana yang bentuknya sulit dicerna akal. Kecantikan bidadari-bidadari yang belum pernah terlukiskan di dalam hati. Manusia yang beriman adalah manusia yang citacitanya mendapatkan kehidupan akhirat maka ia terus berdoa tiada henti siang dan malam. Jika doanya dikabulkan, ia semakin bersyukur kepada Tuhan dengan menambah frekuensi dan durasi doanya. Jika doa belum juga dikabulkan, ia tidak pernah berputus asa untuk terus berdoa. Jika ia telah berdoa, tetapi kejahatan masih terasa maka ia tidak pernah berprasangka buruk kepada-nya. Ia yakin bahwa setiap peristiwa dalam hidup ini mengandung hikmah dan pelajaran yang berarti bagi kehidupan yang akan datang. Wallahu a lam. 6 Jalan Terang Menuju Anugerah Ilahi
Bersyukur atas Nikmat Tenaga dan Kekuatan Semua orang merasa lelah di dunia. Dalam mengejar keinginan, tentulah lelah. Dunia tidak abadi maka lelah tidak selamanya. Lelahlah sekarang untuk mencari ilmu agar kelak tidak menjumpai lelah. Salah satu nikmat yang diberikan Allah kepada manusia adalah tenaga dan kekuatan. Tenaga dan kekuatan adalah bagian dari nikmat yang harus disyukuri oleh hamba-hamba Allah. Cara untuk mensyukurinya adalah dengan memanfaatkan kekuatan untuk menjalankan perintah-perintah Allah Swt. Sebagaimana mengejar dunia, mengejar akhirat juga memerlukan tenaga dan kekuatan. Namun, sebesar apa pun tenaga yang dimiliki oleh manusia ia tetaplah manusia yang hakikatnya makhluk yang lemah sehingga ia mudah merasakan lelah. Setelah seharian menumpuk harta, ia akan merasakan lelah, sebagaimana ia juga merasa lelah ketika berusaha mengumpulkan bekal akhirat. Kakuatan manusia memang terbatas, tetapi dengan keterbatasan itu ia tidak boleh perpangku 7
tangan dan bermalas-malasan. Sesungguhnya sedikit amal ibadah yang dikerjakan oleh manusia akan bernilai pahala besar dan tidak terbatas. Apabila seorang hamba Allah yang bertakwa menggunakan waktu dan tenaganya yang sedikit untuk mengabdi kepada Allah dan bersabar atas lelah yang dirasakannya maka Allah akan menambahkan kekuatan padanya. Allah akan menolongnya dengan kekuatan-nya sehingga dengan umurnya yang sedikit ia mampu melakukan amal ibadah dan kebaikan yang sangat banyak. Ia seperti tidak memiliki rasa lelah dalam menyembah kepada Allah Swt. Hal ini dapat kita saksikan, misalnya para santri yang berada di pesantren. Meskipun waktu dan tenaga mereka sama dengan anak-anak seusianya, tetapi para santri bisa membaca dan mengkhatamkan banyak kitab. Bahkan ada banyak di antara mereka yang bisa menghafalkan Al-Qur an 30 juz penuh dalam waktu yang relatif singkat. Hal itu karena sejak awal mereka telah berniat untuk masuk ke pondok pesantren. Dengan masuk pondok pesantren berarti telah bertekad untuk menjadi hamba Allah yang berilmu agar ia bisa membantu dakwah Rasulullah saw. 8 Jalan Terang Menuju Anugerah Ilahi
Profil Penulis Penulis bernama Muhammad Farid Wajdi, Lc. Laki-laki kelahiran Semarang, 15 November 1987 ini menjadi pengasuh Ponpes Roudlotut Tholibin, Karangguli. Penulis juga telah menamatkan pendidikan S1 Syariah Islamiyah di Universitas Al-Azhar, Kairo Mesir. Buku yang pernah diterbitkan oleh penulis antara lain Meniti jalan tuhan {terjemah} (Pustaka Ilmu: 2013), Fikih Rahmatan Lil Alamin {terjemah} (Pustaka Ilmu: 2013), Hadits Qudsi Pilihan{ terjemah} (Penerbit Zahira: 2015), Karamah Tiga Sufi Dunia (Qalam: 2016), Pesan dan Amalan Kekasih Allah (Qalam: 2016), Mutiara Al-Hikam, Ibnu Athailah As-Sakandari {terjemah} (Realbooks: 2017), Jangan khawatir Allah bersamamu (Mizan: 2017), Paragraf-Paragraf Tuhanku (Quanta: 2017). Saat ini penulis dapat disapa melalui alamat surel faridalmashri@yahoo.co.id. 233