Gambaran Pengetahuan Ibu Tentang Diare Pada Bayi Usia 0-6 Bulan Di Puskesmas Cipatat Kabupaten Bandung Barat Tahun 2015

dokumen-dokumen yang mirip
Kata Kunci : Tingkat Pengetahuan, Orang Tua, Balita, Zinc

GAMBARAN PENGETAHUAN IBU TENTANG PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS UNGARAN KABUPATEN SEMARANG ARTIKEL

PHBS yang Buruk Meningkatkan Kejadian Diare. Bad Hygienic and Healthy Behavior Increasing Occurrence of Diarrhea

Hubungan Pengetahuan Dan Pendidikan Ibu Dengan Pertumbuhan Balita DI Puskesmas Plaju Palembang Tahun 2014

ABSTRAK HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENDIDIKAN ORANG TUA TERHADAP PENANGANAN DIARE PADA BALITA DI PUSKESMAS PEKAUMAN BANJARMASIN

GAMBARAN PELAYANAN KUNJUNGAN BAYI DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS SUMOWONO KABUPATEN SEMARANG

Manuscript KUKUH UDIARTI NIM : G2A Oleh :

KARYA TULIS ILMIAH TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG DIARE PADA BALITA USIA 1-5 TAHUN. Di Wilayah Kerja Puskesmas Ponorogo Utara

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU DENGAN CARA MENYUSUI YANG BENAR PADA BAYI USIA 0-6 BULAN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS MUARA BUNGO I KABUPATEN BUNGO TAHUN 2017

TINGKAT PENGETAHUAN TENTANG PEMANFAATAN BUKU KESEHATAN IBU DAN ANAK BERDASARKAN KARAKTERISTIK IBU HAMIL

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kejadian Diare Pada Balita di Kelurahan Jaya Mekar Wilayah Kerja Puskesmas Baros Kota Sukabumi

BAB I PENDAHULUAN. yang sehat. Gangguan kesehatan yang dapat terjadi pada masa anak-anak dapat

PERAN IBU DALAM UPAYA PENCEGAHAN DIARE PADA BALITA DI KELURAHAN KENALI ASAM BAWAH

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU DENGAN PEMBERIAN MAKANAN PENDAMPING AIR SUSU IBU (MP-ASI) PADA BAYI DI PUSKESMAS BITUNG BARAT KOTA BITUNG.

BAB I PENDAHULUAN. Masalah kesehatan anak merupakan salah satu masalah utama dalam

E-Jurnal Obstretika. Hubungan Tingkat Pengetahuan Ibu Tentang Makanan Bergizi Dengan Pemberian Makanan Pendamping Asi

PERILAKU IBU DALAM MENGASUH BALITA DENGAN KEJADIAN DIARE

Pengetahuan Ibu Menyusui Tentang Asi Ekslusif Di Desa Rambah Samo Kecamatan Rambah Samo I Kabupaten Rokan Hulu

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG HYGIENE MAKANAN DENGAN KEJADIAN DIARE PADA BALITA DI PUSKESMAS JATIBOGOR TAHUN 2013

ANALISA PENGETAHUAN IBU NIFAS TERHADAP TANDA BAHAYA BAYI BARU LAHIR THE ANALYSIS OF OF POSTPARTUM MOTHER TO KNOWLEDGE THE DANGER SIGNS OF NEW BORN

ABSTRAK GAMBARAN BEBERAPA FAKTOR YANG MEMPENGARUHI INSIDENSI DIARE PADA BALITA DI RSU SARASWATI CIKAMPEK PERIODE BULAN JULI 2008

HUBUNGAN PEMBERIAN AIR SUSU IBU (ASI) EKSKLUSIF DENGAN KEJADIAN DIARE PADA BAYI UMUR 0-6 BULAN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS GADANG HANYAR

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEGAGALAN IBU DALAM MEMBERIKAN ASI EKSKLUSIF PADA BAYI USIA 0-6 BULAN DI PUSKESMAS BANGETAYU SEMARANG

BAB I PENDAHULUAN. Penyakit diare adalah salah satu penyebab utama kesakitan dan kematian pada

Keywords: Attitude of mother, diarrhea, participation mother in posyandu

BAB 1 PENDAHULUAN. atau dapat pula bercampur lendir dan darah/lendir saja (Ngastiyah, 2005). Pada

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG HYGIENE MAKANAN DENGAN KEJADIAN DIARE PADA BALITA DI PUSKESMAS LUBUK BUAYA PADANG TAHUN 2012

BAB 1 PENDAHULUAN. saat ini masih menjadi masalah kesehatan masyarakat dan beban global. terutama di negara berkembang seperti Indonesia adalah diare.

ARTIKEL ILMIAH. Disusun Oleh : TERANG AYUDANI J

ABSTRAK. Kata Kunci: Karakteristik Umum Responden, Perilaku Mencuci Tangan, Diare, Balita

Jayanti Megasari 1), Ratih Sari Wardani 2), Nuke Devi Indrawati 3) Muhammadiyah Semarang.

HUBUNGAN KEPEMILIKAN JAMBAN DENGAN KEJADIAN DIARE PADA BALITA DI DESA JATISOBO KECAMATAN POLOKARTO KABUPATEN SUKOHARJO

BAB I PENDAHULUAN. hijau atau dapat pula bercampur lendir dan darah atau lendir saja

HUBUNGAN FREKUENSI JAJAN ANAK DENGAN KEJADIAN DIARE AKUT. (Studi pada Siswa SD Cibeureum 1 di Kelurahan Kota Baru) TAHUN 2016

TINGKAT PENDIDIKAN DAN PENGETAHUAN IBU DALAM PEMBERIAN SUSU FORMULA BAYI USIA DIBAWAH 6 BULAN DI PUSKESMAS BANGETAYU KOTA SEMARANG ABSTRACT

BAB I PENDAHULUAN. Selain itu, ASI juga dapat melindungi kesehatan Ibu mengurangi

BAB I PENDAHULUAN. Latar Belakang Masalah

PENGARUH PELATIHAN PEMBERIAN MAKAN PADA BAYI DAN ANAK TERHADAP PENGETAHUAN KADER DI WILAYAH PUSKESMAS KLATEN TENGAH KABUPATEN KLATEN

GAMBARAN TUMBUH KEMBANG ANAK USIA 6-24 BULAN YANG MENDAPAT ASI EKSKLUSIF DI DESA GASOL KECAMATAN CUGENANG KABUPATEN CIANJUR ABSTRAK

KNOWLEDGE RELATIONSHIP WITH MOTHER OF CONDUCT GIVING FOOD COACH ASI (MP-ASI) IN THE VILLAGE KEMUNING, NGARGOYOSO, KARANGANYAR

PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TERHADAP TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG DIARE PADA BALITA DI WILAYAH KERJA UPTD PUSKESMAS PAHANDUT PALANGKA RAYA

GAMBARAN PENGETAHUAN WANITA USIA SUBUR (WUS) TENTANG KONTRASEPSI IUD DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS DANUREJAN 1 KOTA YOGYAKARTA

Immawati, Ns., Sp.Kep.,A : Pengaruh Lama Pemberian ASI Eklusif

BAB 1 PENDAHULUAN. buang air besar (Dewi, 2011). Penatalaksaan diare sebenarnya dapat. dilakukan di rumah tangga bertujuan untuk mencegah dehidrasi.

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG BENDUNGAN ASI DENGAN PRAKTIK PENCEGAHAN BENDUNGAN ASI (BREAST CARE) DI RB NUR HIKMAH KWARON GUBUG

BAB I PENDAHULUAN UKDW. Diare merupakan penyakit dengan tanda - tanda perubahan frekuensi buang air

GAMBARAN TINGKAT PENDIDIKAN, PEKERJAAN DAN PENGETAHUAN IBU TERHADAP PENIMBANGAN ANAK USIA 0-5

ANDRIANA, SST SYAFNIAR

BAB I PENDAHULUAN. Kesehatan Indonesia (SDKI) 2007 sebesar 34 per kelahiran hidup.

Muhammadiyah Semarang ABSTRAK ABSTRACT

Andi Fatmawati (*), Netty Vonny Yanty (**) *Poltekkes Kemenkes Palu **RSUD Undata Palu

GAMBARAN PENGETAHUAN IBU MENYUSUI TENTANG TEKNIK MENYUSUI YANG BENAR DI PUSKESMAS PAKUALAMAN YOGYAKARTA

PERSONAL HYGIENE IBU YANG KURANG BERHUBUNGAN DENGAN DIARE PADA BALITA DI RUANG ANAK

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT (PHBS) DENGAN KEJADIAN ISPA PADA BALITA.

Dukungan Suami dengan Kemauan Ibu Hamil dalam Pemberian ASI Eksklusif 62

Bela Bagus Setiawan 1 Rochman Basuki 2

GAMBARAN PENGETAHUAN DAN MOTIVASI IBU TENTANG PENCEGAHAN ASCARIASIS ( CACINGAN ) PADA BALITA DI PUSKESMAS TAHTUL YAMAN KOTA JAMBI TAHUN 2015

JUMAKiA Vol 3. No 1 Agustus 2106 ISSN

ARTIKEL GAMBARAN PENGETAHUAN IBU TENTANG GIZI BURUK PADA BALITA DI DESA LEYANGAN KECAMATAN UNGARAN TIMUR KABUPATEN SEMARANG

HUBUNGAN ANTARA PENDIDIKAN DAN PEMBERIAN SUSU FORMULA DENGAN KEJADIAN DIARE PADA BAYI USIA 0-12 BULAN DI PUSKESMAS KERTAPATI PALEMBANG TAHUN 2014

GAMBARAN PENGETAHUAN IBU TENTANG DETEKSI DINI TANDA BAHAYA KEHAMILAN DESCRIPTION OF MOTHER KNOWLEDGE ABOUT EARLY DETECTION OF PREGNANCY RISK SIGN

BAB 1 PENDAHULUAN. pencapaian tumbuh kembang bayi tidak optimal. utama kematian bayi dan balita adalah diare dan pneumonia dan lebih dari 50%

GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG ASI EKSKLUSIF DI DESA BUTUH KECAMATAN TENGARAN KABUPATEN SEMARANG

Pemberian ASI Eksklusif pada Bayi di Wilayah Kerja Puskesmas Kemaraya Kota Kendari

Reni Halimah Program Studi Keperawatan, Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Mitra Lampung

PENDAHULUAN. Ridha Hidayat

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU TENTANG HYGIENE MAKANAN DENGAN KEJADIAN DIARE PADA BAYI DI WILAYAH KERJA POSYANDU MELATI KELURAHAN TLOGOMAS MALANG ABSTRAK

ABSTRAK GAMBARAN PENGETAHUAN ORANG TUA TENTANG ISPA DI PUSKESMAS PEKAUMAN BANJARMASIN

I. PENDAHULUAN. bersifat endemis juga sering muncul sebagai Kejadian Luar Biasa (KLB) dan

HUBUNGAN PELATIHAN PEMBERIAN MAKANAN PADA BAYI DAN ANAK (PMBA) DENGAN KETERAMPILAN KONSELING PADA BIDAN DI WILAYAH KAWEDANAN PEDAN TAHUN 2014

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. World Health Organization (WHO)/United Nations International

HUBUNGAN PEMBERIAN MAKANAN PENDAMPING ASI (MP ASI) DINI DENGAN KEJADIAN KONSTIPASI PADA BAYI DIBAWAH UMUR 6 BULAN

GAMBARAN PENGETAHUAN IBU TENTANG DETEKSI DINI TUMBUH KEMBANG ANAK USIA 1-3 TAHUN

PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TENTANG DIARE TERHADAP PERILAKU IBU DALAM PENCEGAHAN DIARE PADA BALITA DI PUSKESMAS GAMPING 1 SLEMAN YOGYAKARTA

Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian Balita BGM di Desa Karangpasar Wilayah Kerja Puskesmas Tegowanu

BAB I PENDAHULUAN. di Indonesia adalah penyakit diare. Diare adalah peningkatan frekuensi buang air

PENGETAHUAN IBU TENTANG PENYAKIT INFLUENZA PADA ANAK USIA 3-5 TAHUN

METODE PERAWATAN TALI PUSAT TERBUKA PADA BAYI DI RUANG BAYI RSUD. ULIN BANJARMASIN

NASKAH PUBLIKASI. Diajukan Oleh : Januariska Dwi Yanottama Anggitasari J

GAMBARAN PERILAKU IBU YANG MEMILIKI BALITA DENGAN ISPA DI KELURAHAN KALIPANCUR SEMARANG

HUBUNGAN DUKUNGAN SUAMI DENGAN FREKUENSI KUNJUNGAN ULANG NIFAS DI WILAYAH PUSKESMAS PURWOYOSO KOTA SEMARANG

BAB I PENDAHULUAN. Penyakit diare merupakan salah satu penyebab morbiditas dan. Secara nasional, target Sustainable Development Goals (SDGs) untuk

GAMBARAN STATUS GIZI BALITA UMUR 3-5 TAHUN DI DESA PUTON KECAMATAN DIWEK KABUPATEN JOMBANG

PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU NIFAS TENTANG TANDA BAHAYA NEONATUS DI PUSKESMAS II KARANGASEM BALI TAHUN 2013

HUBUNGAN STATUS GIZI DENGAN KEJADIAN PNEUMONIA PADA BALITA USIA 1-5 TAHUN DI PUSKESMAS CANDI LAMA KECAMATAN CANDISARI KOTA SEMARANG

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU TERHADAP KEPATUHAN PEMBERIAN IMUNISASI DASAR PADA BAYI DI DESA MOROREJO KALIWUNGU KABUPATEN KENDAL

Kata Kunci : Pengetahuan, sikap,dukungan petugas kesehatan,asi eksklusif

Predictor Factors Related Diarrhea Incidence on Children Age 0-3 Years

Mahasiswa Akademi Kebidanan Abdi Husada Semarang 2

PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TERHADAP PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU DALAM PENCEGAHAN DIARE PADA BALITA DI KELURAHAN CIBADUYUT BANDUNG

HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN DAN TINDAKAN PENCEGAHAN IBU DENGAN KEJADIAN DIARE PADA BALITA DI PUSKESMAS TIKALA BARU KOTA MANADO

HUBUNGAN PERAN ORANG TUA DALAM PENCEGAHAN PNEUMONIA DENGAN KEKAMBUHAN PNEUMONIA PADA BALITA DI PUSKESMAS SEI JINGAH BANJARMASIN

PENGARUH PEMBERIAN ASI DAN SUSU FORMULA TERHADAP KEJADIAN DIARE PADA BAYI USIA 0 6 BULAN

Volume 4 / Nomor 2 / November 2017 ISSN : TINGKAT PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG HIPOTERMI PADA BAYI

NOVICA ARIYANTI PUTRI

BAB I PENDAHULUAN. terjadi di negara berkembang dari pada negara maju. Di antara banyak bentuk

BAB 1 PENDAHULUAN. anak di negara sedang berkembang. Menurut WHO (2009) diare adalah suatu keadaan

BAB 1 PENDAHULUAN. Usia anak dibawah lima tahun (balita) merupakan usia dalam masa emas

BAB I PENDAHULUAN. Derajat kesehatan masyarakat merupakan tolak ukur yang digunakan. dalam pencapaian keberhasilan program dengan berbagai upaya

Transkripsi:

Gambaran Pengetahuan Ibu Tentang Diare Pada Bayi Usia 0-6 Bulan Di Puskesmas Cipatat Kabupaten Bandung Barat Tahun 2015 Supiyanto 1 1 Dosen Program STudi DIII Kebidanan, STIKes Budi Luhur Cimahi ABSTRAK Latar Belakang : Derajat kesehatan anak mencerminkan derajat kesehatan bangsa, sebab anak sebagai generasi penerus bangsa memiliki kemampuan yang dapat dikembangkan dalam meneruskan pembangunan bangsa. Hingga saat ini penyakit diare masih merupakan masalah kesehatan masyarakat di Indonesia, hal ini dapat dilihat dengan meningkatnya angka kesakitan diare dari tahun ke tahun. Diare merupakan salah satu penyebab kematian dan kesakitan tertinggi pada anak, terutama pada anak kurang dari 5 tahun (balita). Di negara berkembang, sebesar 2 juta anak meninggal tiap tahun karena diare, dimana sebagian kematian tersebut terjadi di negara berkembang. Diare ialah keadaan frekuensi buang air besar lebih dari 4 kali pada bayi dan lebih dari 3 kali pada anak, konsistensi feses encer, dapat berwarna hijau atau dapat pula bercampur lendir dan darah atau lendir saja. Tujuan Penelitian : Untuk mengetahui gambaran pengetahuan ibu tentang diare pada bayi usia 0-6 bulan di puskesmas cipatat kabupaten bandung barat tahun 2012. Metode Penelitian : Penelitian ini menggunaan metode deskriptif dengan jenis Accidental sampling dengan jumlah sampel sebanyak 63 sampel. Tehnik pengumpulan data menggunakan data sekunder dan data primer sedangkan tehnik analisa data mengunakan analisis univariat. Hasil penelitian : Pengetahuan ibu tentang diare sebagian besar kurang dan cukup. Berdasarkan hasil identifikasi kejadian diare tahun 2012 paling banyak kejadian terjadi bulan januari dan februari 7 kejadian (16,2%), sedangkan untuk yang terendah bulan juni sebanyak 1 kejadian (2,3%), berdasarkan hasil penelitian mengenai gambaran pengetahuan ibu tentang penyebab diare sebagian besar ibu berpengetahuan kurang 39 responden (61,9%), berdasarkan hasil penelitian mengenai gambaran pengetahuan ibu tentang penanganan diare sebagian besar ibu berpengetahuan kurang 33 responden (52,4%). Kesimpulan : Secara umum pengetahuan ibu tentang diare pada bayi usia 0-6 bulan adalah kurang dan cukup. Kata Kunci : Deskriptif, accidental sampling, pengetahuan dan diare ABSTRACT Background: The degree of infants health reflects the degree of health the nation, because the children as the nation's next generation have the skills that can be developed in the continued development of the nation. Until now, diarrhea disease is still public health problem in Indonesia, this can be seen by the increasing number of morbidity diarrhea from year to year. Diarrhea is one of the highest causes of death and mobidity in children, especially in children less than 5 years (infants). In developing countries, as many as 2 millions children die every year due to diarrhea, where most of the deaths occur in developing countries. Diarrhea is condition the frequency of defecation more than 4 times in infants and more than 3 times in a

infant, the consistency of diluted stool, it can be green or it can also be mixed with mucus and blood or mucus. The purpose: The researcher would like to know the description of mother knowledge about diarrhea on infants aged 0-6 month at cipatat community health center in west bandung regency in 2012 Methods: In this research used descriptive study, that was to employ the method with the kind of Accidental sampling with the total samples were as many as 63 respondents. Data collection techniques used primary data and secondary data while the data analysis techniques using univariate analysis. Results: Based on the research result that the mother knowledge about diarrhea are largely lack and sufficient. Based on the results of the identification of incidence of diarrhea in 2012 most incidents occurred in January and February 7 (16.2%) incidents, while the lowest for the month of June as many as 1(2.3%) incidents, based on the results of research regarding the description of knowledge capital about the causes of diarrhea most of the less knowledge mother 39 (61,9%) respondents, based on the results of research regarding the description of mother knowledge about the handling of diarrhea most of the less mother knowledge were as many as 33 (52,4%) respondents. Conclusion: As we know that in general, mother knowledge about diarrhea in infants ages 0-6 months had less and fair knowledge. Keywords : Descriptive, accidental sampling, knowledge and diarrhea Pendahuluan Masalah kesehatan anak merupakan salah satu masalah utama dalam bidang kesehatan yang saat ini terjadi di negara Indonesia (Hidayat, 2008). Derajat kesehatan anak mencerminkan derajat kesehatan bangsa, sebab anak sebagai generasi penerus bangsa memiliki kemampuan yang dapat dikembangkan dalam meneruskan pembangunan bangsa. Berdasarkan alasan tersebut, masalah kesehatan anak diprioritaskan dalam perencanaan atau penataan pembangunan bangsa. (Hidayat, 2008) Hingga saat ini penyakit diare masih merupakan masalah kesehatan masyarakat di Indonesia, hal ini dapat dilihat dengan meningkatnya angka kesakitan diare dari tahun ke tahun. Diare merupakan salah satu penyebab kematian dan kesakitan tertinggi pada anak, terutama pada anak kurang dari 5 tahun (balita). Di negara berkembang, sebesar 2 juta anak meninggal tiap tahun karena diare, dimana sebagian kematian tersebut terjadi di negara berkembang. Diare atau penyakit mencret pada saat ini di Indonesia masih menjadi penyebab kematian yang utama, yaitu nomor dua pada balita dan nomor tiga pada semua umur, penyakit diare terjadi pada 28 dari 100 penduduk. (Bascometro, 2012) Diare ialah keadaan frekuensi buang air besar lebih dari 4 kali pada bayi dan lebih dari 3 kali pada anak, konsistensi feses encer, dapat berwarna hijau atau dapat pula bercampur lendir dan darah atau lendir saja. (Ngastiyah, 2005). Penyebab utama diare adalah beberapa

kuman usus penting, yaitu, rotavirus, escherichia coli, shigella, cryptosporidium,vibrio cholerae dan salmonella. (Depkes RI, 1998 dalam Nursalam, dkk 2005) Selain kuman, ada faktor lain yang menyebabkan diare salah satunya adalah perilaku ibu yang dapat meningkatkan risiko terjadinya diare yaitu, tidak memberikan ASI secara penuh untuk 0 6 bulan pertama dari kehidupan, menggunakan botol susu, menyimpan makanan masak pada suhu kamar, air minum tercemar dengan bakteri tinja, dan tidak mencuci tangan sesudah buang air besar, sesudah membuang tinja, atu sebelum menjamu makanan. (Nursalam,dkk, 2005) Pada bayi yang tidak diberi ASI secara penuh sampai pada usia 6 bulan pertama kehidupan, resiko mendapat diare yang parah dan fatal adalah 30 kali lebih besar dari pada bayi yang diberi ASI secara penuh. Pemberian susu formula biasanya menyebabkan resiko terkena diare sehingga mengakibatkan terjadinya gizi buruk karena diare yang parah dan sering terjadi karena susu formula sering dibuat secara tidak benar (terlalu encer, kandungan zat gizi yang tidak cukup). Bayi yang diberi susu formula mengalami kesakitan diare 10 kali lebih banyak yang menyebabkan angka kematian bayi juga 10 kali lebih banyak, infeksi usus karena bakteri dan jamur 4 kali lipat lebih banyak, sariawan mulut karena jamur 6 kali lebih banyak. ( Bascometro, 2010) Hasil penelitian yang dilakukan oleh Nilam Yuliana di Puskesmas DTP Nambo Banjaran pada bulan Mei Agustus tahun 2010 menunjukan bahwa dari 57 responden yang diambil sebagian besar memiliki pengetahuan cukup tentang diare yaitu sebanyaak 26 orang. Menurut WHO, di negara berkembang pada tahun 2003 diperkirakan 1,87 juta anak balita meninggal karena diare, 8 dari 10 kematian tersebut pada umur < 2 tahun. Rata- rata anak usia < 3 tahun di negara berkembang mengalami episode diare 3 kali dalam setahun. (WHO, 2005) Kematian bayi masih sangat tinggi di Indonesia, menurut Survey Demografi Kesehatan Indonesia (SDKI) tahun 2007 menunjukan angka kematian bayi 34 per 1000 kelahiran hidup. Salah satu penyebab kematian bayi adalah diare. (Kementerian Kesehatan RI, 2011) Berdasarkan data dari Dinas Kesehatan Jawa Barat, selama januari sampai september 2008 terdapat 21 juta kasus diare, sebanyak 799 penderita meninggal dunia (semua umur). (Dinkes jabar, 2008). Salah satu penyebab tingginya diare di jabar yaitu kurangnya kesadaran masyarakat untuk melakukan perilaku hidup bersih dalam pencegahan dan penyebaran penyakit. Berdasarkan data yang didapatkan di wilayah Bandung Barat sendiri angka kejadiannya Diare pada bayi cukup tinggi. Berdasarkan data yang diperoleh dari Dinas Kesehatan

Bandung Barat tahun 2013, laporan distribusi penderita diare 2012 sebanyak 37.295 bayi. (Laporan Distribusi Penderita diare dinas Kesehatan Bandung Barat, 2013) Berdasarkan data yang didapatkandaripuskesmascipatatdidapatkandiare pada Bayi dari tahun 2014 dengan jumlah sasaran 169 pada Bayi dengan jumlah penderita sebanyak 43 (25%) bayi yang menderita diare, sedangkan pada Balita jumlah sasaran 188 dengan jumlah penderita sebanyak 40 (21%) Balita yang menderita diare. Berdasarkan uraian dan data di atas peneliti merasa tertarik untuk meneliti Gambaran Pengetahuan Ibu tentang Diare Pada Bayi Usia 0-6 Bulan Di Wilayah Kerja Puskesmas Cipatat Kabupaten Bandung Barat Tahun 2015. Metode Penelitian Rancangan penelitian yang digunakan adalah deskriptif, merupakan suatu metode penelitian yang dilakukan dengan tujuan utama untuk mengetahui Gambaran Pengetahuan ibutentang Diare pada bayi usia 0-6 bulan Di Puskesmas Cipatat Kabupaten Bandung Barat Tahun 2015. Variabel penelitian merupakan objek yang akan diteliti sehingga kita sudah bisa pastikan bahwa variabel penelitian yang kita pilih sudah memenuhi syarat untuk diteliti. Dalam penelitian ini variabel independen adalah pengetahuan Ibu tentang diare pada bayi usia 0-6 bulan dan variabel dependen dalam penelitian ini adalah tentang diare pada bayi usia 0-6 bulan. Populasi dalam penelitian ini adalah ibu yang mempunyai bayi 0-6 bulandi Puskesmas Cipatat Kabupaten Bandung Barat tahun 2015 yaitu sebanyak 169 ibu. Pengambilan sampel Dalam penelitian ini yaitu peneliti menggunakan cara pengambilan sampel dengan Teknik Accidental sampling, yaitu Pengambilan sampel dilakukan dengan mengambil kasus atau responden yang kebetulan ada atau tersedia. Hasil Penelitian dan Pembahasan Tabel 4.1. Distribusi identifikasi Kejadian Diare Pada Bayi Usia 0-6 Bulan Di Wilayah Kerja Puskesmas Cipatat Kabupaten Bandung Barat Tahun 2015 Identifikasi Kejadian Diare Pada Bayi Usia 0-6 Bulan Bulan Jumlah Persentase (%) Januari 7 16,2

Februari 7 16,2 Maret 3 6,9 April 2 4,6 Mei 2 4,6 Juni 1 2,3 Juli 2 4,6 Agustus 3 6,9 September 3 6,9 Oktober 4 9,3 November 6 13,9 Desember 4 9,3 Total 43 100 Sumber : Data Rekapitulasi kejadian diare Berdasarkan dari analisis tabel 4.1 Identifikasi kejadian diare paling tinggi angka kejadian diare terjadi pada bulan januari dan februari yaitu sebanyak 7 kejadian (16,2%), sedangkan untuk yang terendah bulan juni sebanyak 1 kejadian (2,3%). Dalam hal ini kejadian diare bisa di sebabkan oleh beberapa faktor salah satunya faktor makanan dan hygine. Yang mana bayi pada usia 0-6 bulan seharusnya diberi ASI tanpa makanan pendamping ataupun hygine dari ibu saat memberikan ASI ataupun hygine dari bayi itu sendiri. Sehingga dalam hal ini kemungkinan bayi yang terkena diare diakibatkan Tabel 4.2.Distribusi Gambaran Pengetahuan Ibu Tentang Penyebab Diare Pada Bayi 0-6 Bulan Di Wilayah Kerja Puskesmas Cipatat Kabupaten Bandung Barat tahun 2015 Pengetahuan Ibu Bayi Tentang Penyebab Diare Jumlah Baik 6 9,5 Cukup 18 28,6 Kurang 39 61,9 Total 63 100 Sumber : hasil dari penelitian yang dilakukan Presentase (%) Hasil Penelitian terhadap 63 responden di Puskesmas Cipatat Kabupaten Bandung Barat tentang pengetahuan penyebab diare sebagian besar berpengetahuan kurang 39 responden (61,9%), hal ini bisa disebabkan ibu kurang informasi tentang penyebab diare. Pengetahuan merupakan hasil dari tahu, dan ini terjadi setelah orang melakukan

pengindraan terhadap suatu objek tertentu. Penginderaan terjadi melalui panca indera manusia yakni indera penglihatan, pendengaran, penciuman, rasa dan raba. Sebagian besar pengetahuan manusia diperoleh melalui mata dan telinga. (Notoatmodjo, 2012). Menurut Hidayat 2008, terjadinya diare dapat disebabkan oleh berbagai faktor diantaranya adalah sebagai berikut : a. Faktor Infeksi Proses ini dapat diawali dengan adanya mikroorganisme (kuman) yang masuk ke dalam saluran pencernaan yang kemudian berkembang dalam usus dan merusak sel mukosa intestinal yang dapat menurunkan daerah permukaan intestinal sehingga terjadinya perubahan kapasitas dari intestinal yang akhirnya mengakibatkan gangguan fungsi intestinal dalam absorpsi cairan dan elektrolit. Adanya toksin bakteri juga akan menyebabkan sistem transpor menjadi aktif dalam usus, sehingga sel mukosa mengalami iritasi dan akhirnya sekresi cairan dan elektrolit akan meningkat. b. Faktor Malabsorpsi Merupakan kegagalan dalam melakukan absorpsi yang mengakibatkan tekanan osmotik meningkat kemudian akan terjadi pergeseran air dan elektrolit ke rongga usus yang dapat meningkatkan isi rongga usus terdilah diare. c. Faktor Makanan Dapat terjadi apabila toksin yang ada tidak mampu diserap dengan baik dan dapat terjadi peningkatan peristaltik usus yang akhirnya menyebabkan penurunan kesempatan untuk menyerap makanan. d. Faktor Psikologis Dapat mempengaruhi terjadinya peningkatan peristaltik usus yang dapat mempengaruhi proses penyerapan makanan. Hasil penelitian ini memiliki pengetahuan kurang bila di bandingkan dengan hasil penelitian sebelumnya yang di lakukan oleh Nilam Yuliana di Puskesmas DTP Nambo Banjaran terhadap 57 responden yaitu sebanyak 25 responden (43,9%) yang memiliki pengetahuan kurang.

Tabel 4.3.Distribusi Gambaran Pengetahuan Ibu Tentang Penanganan Diare Pada Bayi Usia 0-6 Bulan Di Wilayah Kerja Puskesmas Cipatat Kabupaten Bandung Barat tahun 2015 Pengetahuan Ibu Jumlah Presentase (%) Baik 9 14,3 Cukup 21 33,3 Kurang 33 52,4 Total 63 100 Sumber : hasil penelitian yang dilakukan Berdasarkan hasil penelitian terhadap 63 responden sebagian besar berpengetahuan kurang 33 responden (52,4%) tentang penanganan diare, hal ini bisa diakibatkan karena ibu kurang informasi pengenai penanganan diare ataupun pengalaman ibu akan penanganan diare. Berdasarkan hal tersebut ditunjang teori dari Notoatmodjo (2012), pengalaman adalah guru yang baik, demikian bunyi pepatah. Yang mengandung maksud bahwa pengalaman itu merupakan sumber pengetahuan atau pengalaman itu cara untuk memperoleh kebenaran pengetahuan. Oleh sebab itu pengalaman pribadi pun dapat digunakan sebagai upaya memperoleh pengetahuan. lain: Menurut KemenKes RI (2011), penanganan diare bisa dilakukan dengan, antara a. Oralit dengan Osmolaritas Rendah b. Zinc c. Pemberian ASI/ makanan d. Pemberian Antibiotika hanya atas indikasi e. Pemberian Nasihat 1) Cara memberikan cairan dan obat di rumah. 2) Kapan harus membawa kemabali balita ke petugas kesehatan : diare lebih sering, muntah berulang, sangat luas, makan atau minum sedikit, timbul demam, tinja berdarah, tidak membaik dalam 3 hari. Sedangkan menurut Ngastiyah (2005), penanganan diare bisa dilakukan dengan : 1) Pemberian cairan: jenis cairan, cara memberikan cairan, jumlah pemberiannya 2) Dietetik 3) Obat-obatan

Hasil penelitian ini memiliki kesamaan bila di bandingkan dengan hasil penelitian yang di lakukan oleh Nilam Yuliana di Puskesmas DTP Nambo Banjaran terhadap 57 responden yaitu sebanyak 26 responden (45,6%) memiliki pengetahuan kurang. Simpulan dan Saran Berdasarkan hasil penelitian mengenai Gambaran Pengetahuan Ibu Tentang Diare Pada Bayi Usia 0-6 Bulan Di Wilayah Kerja Puskesmas Cipatat Kabupaten Bandung Barat tahun 2015 penelitian ini dilakukan pada bulan Juli 2015, dapat dibuat kesimpulan bahwa kejadian diare tahun 2012 paling banyak terjadi bulan Januari dan Februari sebanyak 7 kejadian (16,2%), sedangkan untuk yang terendah bulan Juni sebanyak 1 kejadian (2,3%). Berdasarkan hasil penelitian mengenai gambaran pengetahuan ibu tentang penyebab diare sebagian besar ibu berpengetahuan kurang 39 responden (61,9%). Berdasarkan hasil penelitian mengenai gambaran pengetahuan ibu tentang penanganan diare sebagian besar ibu berpengetahuan kurang 33 responden (52,4%) Bagi puskesmas yang menjadi lahan penelitian, diharapkan dari hasil penelitian ini dapat menjadi informasi dan sumbang saran yang berguna dalam hal pengetahuan.hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sumbangan pemikiran yang dapat bermanfaat dan memberikan informasi kepada mereka yang ingin melakukan penelitian tentang Diare Pada Bayi Usia 0-6 Bulan.Bagi peneliti selanjutnya diharapkan dapat menambah pengetahuan penulis dibidang kesehatan khususnya mengenai Diare Pada Bayi Usia 0-6 Bulan. DAFTAR PUSTAKA Alatas, H, Hassan, R. (2007) Buku Kuliah Ilmu Kesehatan Anak I. Cetakan 8. Jakarta: Bagian Ilmu Kesehatan Anak Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia Arikunto, S. (2003) Prosedur Penelitian. Jakata : Rineka Jakarta (2006) ProsedurPenelitianSuatuPendekatanPraktek, EdisiRevisi IV, Jakarta :RinekaCipta Bascometro, (2010). Gejala Diare pada Anak. (http///www.bascometro.com, DikutipTanggal 6 Februari 2013) (2012). Aatasi Diare pada Bayi. (http///www.bascometro.com, Dikutip Tanggal 26 Juli 2013) Budiman. (2011) Penelitian Kesehatan. Bandung : Retika Aditama Data Rekapitulasi di Puskesmas Cipatat Kabupaten Bandung Barat Tahun (2012)

Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Barat. (2009) Profil Kesehatan Provinsi Jawa Barat, (www.dinkes.jabarprov.go.id) Hidayat, Alimul A. (2007) Metodologi Penelitian Kebidanan dan Teknik Analisis Data. Jakarta : Salemba Medika (2008) Pengantar Ilmu Kesehatan Anak untuk Pendidikan Kebidanan. Jakarta : Salemba Medika Kementerian Kesehatan RI. (2011) Panduan Sosialisasi Tatalaksana Diare pada Balita. Jakarta: Kementerian Kesehatan RI (2011) Buku Pedoman Pengendalian Penyakit Diare. Jakarta: Kementerian Kesehatan RI Mubarak, Wahit Iqbal. (2011) Promosi Kesehatan untuk Bidan. Jakarta : Salemba Medika Ngastiyah. (2005). Perawatan Anak Sakit, Jakarta : EGC Yuliana nilam. (2010) Gambaran pengetahuan ibu tentang diare. Cimahi : STIKes Budi Luhur Notoadmodjo. (2005)Promosi kesehatan dan Ilmu Prilaku.Jakarta :RinekaCipta (2007) Metodologi penelitian Kesehatan. Jakarta : Rineka Cipta (2012) Promosi Kesehatan dan perilaku Kesehatan.Jakarta :RinekaCipta Nursalam. (2005) Asuhan Keperawatan Bayi dan Anak. Jakarta : SalembaMedika Riyanto, Agus. (2011) Pengolahan dan Analisis Data Kesehatan.Yogyakarta : Nuha Medika Sugiyono. (2010) Metodologi penelitian Kualitatif Kuantitatif dan R&D. Bandung : Alfabeta World health Organization. Estimated rotavirus death for children under 5 years of age: 2005