TIM REDAKSI PENGANTAR

dokumen-dokumen yang mirip
KATA PENGANTAR. Banjarbaru, Oktober 2012 Kepala Stasiun Klimatologi Banjarbaru. Ir. PURWANTO NIP Buletin Edisi Oktober 2012

ANALISIS HUJAN BULAN MEI 2011 DAN PRAKIRAAN HUJAN BULAN JULI, AGUSTUS DAN SEPTEMBER 2011 PROVINSI DKI JAKARTA

ANALISIS HUJAN BULAN JUNI 2011 DAN PRAKIRAAN HUJAN BULAN AGUSTUS, SEPTEMBER DAN OKTOBER 2011 PROVINSI DKI JAKARTA

EVALUASI CUACA BULAN JUNI 2016 DI STASIUN METEOROLOGI PERAK 1 SURABAYA

KATA PENGANTAR TANGERANG SELATAN, MARET 2016 KEPALA STASIUN KLIMATOLOGI PONDOK BETUNG TANGERANG. Ir. BUDI ROESPANDI NIP

BADAN METEOROLOGI KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA

BADAN METEOROLOGI KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA STASIUN METEOROLOGI NABIRE

ANALISIS KLIMATOLOGI HUJAN EKSTRIM BULAN JUNI DI NEGARA-BALI (Studi Khasus 26 Juni 2017)

ANALISIS HUJAN BULAN OKTOBER 2011 DAN PRAKIRAAN HUJAN BULAN DESEMBER 2011, JANUARI DAN FEBRUARI 2012 PROVINSI DKI JAKARTA 1.

I. INFORMASI METEOROLOGI

I. INFORMASI METEOROLOGI

I. INFORMASI METEOROLOGI

BADAN METEOROLOGI, KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA STASIUN KLIMATOLOGI PONDOK BETUNG TANGERANG

I. INFORMASI METEOROLOGI

KATA PENGANTAR. Negara, September 2015 KEPALA STASIUN KLIMATOLOGI NEGARA BALI. NUGA PUTRANTIJO, SP, M.Si. NIP

BADAN METEOROLOGI KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA STASIUN METEOROLOGI KLAS III MALI

PRAKIRAAN MUSIM KEMARAU 2017 REDAKSI

PRAKIRAAN MUSIM 2017/2018

KATA PENGANTAR PANGKALPINANG, APRIL 2016 KEPALA STASIUN METEOROLOGI KLAS I PANGKALPINANG MOHAMMAD NURHUDA, S.T. NIP

BADAN METEOROLOGI KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA STASIUN KLIMATOLOGI KLAS II PONDOK BETUNG

KATA PENGANTAR KUPANG, MARET 2016 PH. KEPALA STASIUN KLIMATOLOGI LASIANA KUPANG CAROLINA D. ROMMER, S.IP NIP

BADAN METEOROLOGI KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA

STASIUN METEOROLOGI KLAS III NABIRE

BADAN METEOROLOGI KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA

ANALISIS MUSIM KEMARAU 2015 DAN PRAKIRAAN MUSIM HUJAN 2015/2016

ANALISIS UNSUR CUACA BULAN JANUARI 2018 DI STASIUN METEOROLOGI KLAS I SULTAN AJI MUHAMMAD SULAIMAN SEPINGGAN BALIKPAPAN

ANALISIS HUJAN BULAN JANUARI 2011 DAN PRAKIRAAN HUJAN BULAN MARET, APRIL, DAN MEI 2011 PROVINSI DKI JAKARTA

BADAN METEOROLOGI KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA

Prakiraan Musim Kemarau 2018 Zona Musim di NTT KATA PENGANTAR

STASIUN METEOROLOGI NABIRE

KATA PENGANTAR. merupakan hasil pemutakhiran rata-rata sebelumnya (periode ).

PRAKIRAAN MUSIM HUJAN 2011/2012 PADA ZONA MUSIM (ZOM) (DKI JAKARTA)

BADAN METEOROLOGI KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA

STASIUN METEOROLOGI GAMAR MALAMO GALELA

KATA PENGANTAR. Pontianak, 1 April 2016 KEPALA STASIUN KLIMATOLOGI SIANTAN PONTIANAK. WANDAYANTOLIS, S.Si, M.Si NIP

Propinsi Banten dan DKI Jakarta

ANALISIS HUJAN BULAN PEBRUARI 2011 DAN PRAKIRAAN HUJAN BULAN APRIL, MEI DAN JUNI 2011 PROVINSI DKI JAKARTA

Prakiraan Musim Hujan 2015/2016 Zona Musim di Nusa Tenggara Timur

STASIUN METEOROLOGI KLAS III NABIRE

BADAN METEOROLOGI KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA STASIUN KLIMATOLOGI KLAS II PONDOK BETUNG ANALISIS MUSIM KEMARAU 2013 DAN PRAKIRAAN MUSIM HUJAN 2013/2014

KATA PENGANTAR REDAKSI. Pengarah : Wandayantolis, S. SI, M. Si. Penanggung Jawab : Subandriyo, SP. Pemimpin Redaksi : Ismaharto Adi, S.

BADAN METEOROLOGI KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA STASIUN KLIMATOLOGI KLAS II PONDOK BETUNG

ANALISIS UNSUR CUACA BULAN FEBRUARI 2018 DI STASIUN METEOROLOGI MALIKUSSALEH-ACEH UTARA. Oleh Febryanto Simanjuntak S.Tr

BADAN METEOROLOGI KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA STASIUN METEOROLOGI MALI - ALOR

BADAN METEOROLOGI KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA

BADAN METEOROLOGI KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA

BADAN METEOROLOGI KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA

BADAN METEOROLOGI KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA

KATA PENGANTAR. Semarang, 22 maret 2018 KEPALA STASIUN. Ir. TUBAN WIYOSO, MSi NIP STASIUN KLIMATOLOGI SEMARANG

BADAN METEOROLOGI KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA STASIUN METEOROLOGI KLAS III MALI

BADAN METEOROLOGI KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA STASIUN METEOROLOGI MALI - ALOR

ANALISIS KLIMATOLOGI BANJIR BANDANG BULAN NOVEMBER DI KAB. LANGKAT, SUMATERA UTARA (Studi Kasus 26 November 2017) (Sumber : Waspada.co.

BADAN METEOROLOGI KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA

LAPORAN POTENSI HUJAN AKHIR JANUARI HINGGA AWAL FEBRUARI 2016 DI PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT

BADAN METEOROLOGI KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BULETIN METEOROLOGI BMKG STASIUN METEOROLOGI SYAMSUDIN NOOR BADAN METEOROLOGI KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA. Agustus Volume V - No.

BADAN METEOROLOGI KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA STASIUN METEOROLOGI KLAS III MALI

EVALUASI MUSIM HUJAN 2007/2008 DAN PRAKIRAAN MUSIM KEMARAU 2008 PROVINSI BANTEN DAN DKI JAKARTA

KATA PENGANTAR. Segala kritik dan saran sangat kami harapkan guna peningkatan kualitas publikasi ini. Semoga bermanfaat.

ANALISIS KLIMATOLOGI TERKAIT BANJIR DI KAB. SERDANG BEDAGAI, SUMATERA UTARA (Studi Kasus 16 dan 18 September 2017)

BADAN METEOROLOGI KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA

ANALISIS CUACA TERKAIT BANJIR DI KELURAHAN WOLOMARANG, KECAMATAN ALOK, WILAYAH KABUPATEN SIKKA, NTT (7 JANUARI 2017)

STASIUN METEOROLOGI TANJUNGPANDAN

BADAN METEOROLOGI KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA

BULETIN METEOROLOGI BMKG STASIUN METEOROLOGI SYAMSUDIN NOOR BADAN METEOROLOGI KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA. September Volume V - No.

PROSPEK IKLIM DASARIAN PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT Update: 01 Februari 2016

ANALISIS KEJADIAN BANJIR DI DESA BONAN DOLOK, KABUPATEN SAMOSIR TANGGAL 7 MARET 2018

BULETIN METEOROLOGI BMKG STASIUN METEOROLOGI SYAMSUDIN NOOR BADAN METEOROLOGI KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA. Mei Volume V - No.

STASIUN METEOROLOGI GAMAR MALAMO GALELA

BULETIN METEOROLOGI BMKG STASIUN METEOROLOGI SYAMSUDIN NOOR BADAN METEOROLOGI KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA. Juni Volume V - No.

Buletin Meteorologi Penerbangan Edisi XXVII, Maret 2017 I. PENDAHULUAN

LAPORAN ANALISIS HUJAN DI WILAYAH DKI JAKARTA TANGGAL 04 OKTOBER 2009

KAJIAN IKLIM PADA BENCANA BANJIR BANDANG SAMBELIA DI KABUPATEN LOMBOK TIMUR, 20 JANUARI 2014

ANALISIS KEJADIAN BANJIR BANDANG

PENGANTAR. Bogor, Maret 2017 KEPALA STASIUN KLIMATOLOGI BOGOR

ANALISIS EKSTRIM DI KECAMATAN ASAKOTA ( TANGGAL 4 dan 5 DESEMBER 2016 )

Fase Panas El berlangsung antara bulan dengan periode antara 2-7 tahun yang diselingi fase dingin yang disebut dengan La Nina

ANALISIS MUSIM KEMARAU 2011 DAN PRAKIRAAN MUSIM HUJAN 2011/2012 PROVINSI DKI JAKARTA

BADAN METEOROLOGI KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA STASIUN KLIMATOLOGI SERAM BAGIAN BARAT

Buletin Analisis Hujan Bulan April 2013 dan Prakiraan Hujan Bulan Juni, Juli dan Agustus 2013 KATA PENGANTAR

ANALISIS CUACA KEJADIAN BANJIR TANGGAL 26 OKTOBER 2017 DI BANDARA PONGTIKU KABUPATEN TANA TORAJA

BULETIN METEOROLOGI BMKG STASIUN METEOROLOGI SYAMSUDIN NOOR KELAS II BADAN METEOROLOGI KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA. Oktober Volume V - No.

ANALISIS KEJADIAN BANJIR DAN LONGSOR

ANALISIS CUACA TERKAIT BANJIR DI KECAMATAN ALOK WILAYAH KABUPATEN SIKKA, NTT (16 DESEMBER 2016)

ANALISIS KEJADIAN BANJIR TANGGAL 10 SEPTEMBER 2017 DI KABUPATEN SERDANG BEDAGAI, PROVINSI SUMATERA UTARA

ANALISIS KLIMATOLOGIS CURAH HUJAN EKSTREM DI KABUPATEN LOMBOK TIMUR TANGGAL NOVEMBER 2017

ANALISIS CUACA TERKAIT BANJIR DI KECAMATAN ALOK WILAYAH KABUPATEN SIKKA, NTT (15 FEBRUARI 2018)

ANALISIS KONDISI CUACA LAUT SAAT KANDASNYA KAPAL KMP DHARMA KARTIKA DI PERAIRAN TELUK BONE

PENGANTAR. Bogor, Maret 2016 KEPALA STASIUN KLIMATOLOGI DARMAGA BOGOR

KATA PENGANTAR. Prakiraan Musim Kemarau 2016

STASIUN METEOROLOGI NABIRE

LAPORAN KEJADIAN BANJIR DAN CURAH HUJAN EKSTRIM DI KOTA MATARAM DAN KABUPATEN LOMBOK BARAT TANGGAL JUNI 2017

ANALISIS DINAMIKA ATMOSFER LAUT. ANALISIS & PREDIKSI CURAH HUJAN UPDATED DASARIAN III FEBRUARI 2017

KEPALA STASIUN KLIMATOLOGI

BADAN METEOROLOGI KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA

ANALISIS TERKAIT HUJAN SANGAT LEBAT (128,1 mm) di BALIKPAPAN

ANALISIS DINAMIKA ATMOSFER LAUT; ANALISIS & PREDIKSI CURAH HUJAN DASARIAN I FEBRUARI 2018

ANALISIS DINAMIKA ATMOSFER LAUT, ANALISIS & PREDIKSI CURAH HUJAN UPDATED DASARIAN I FEBRUARI 2017

ANALISIS KEJADIAN CUACA EKSTRIM TERKAIT HUJAN LEBAT, BANJIR DAN TANAH LONGSOR DI KOTA BALIKPAPAN DAN PENAJAM PASIR UTARA (PPU) TANGGAL 17 MARET 2018

Transkripsi:

1

E D I S I B U L A N D E S E M B E R 2 0 1 8 PENGANTAR TIM REDAKSI Pelindung: Armunanto Widyosutoto, S.Sos Kepala Stasiun Meteorologi Juwata Tarakan Penanggung Jawab: William Santo HS, S.Kom Redaktur/ Editor: M. Hermansyah, S.Tr Elok Suci Wulandari, S.Tr Raa ina Farah Nur Annisa, S.Tr Staf Redaksi: Gusti Dahniar IAP Hakim Mubasyir, S.Kom Totok Dwi Sucahyanto, A.Md Percetakan: Pebri Amdani, A.Md Muhammad Ariansyah, S.Tr Alamat Redaksi: JL. Mulawarman Stasiun Meteorologi Juwata Tarakan Telp/Fax: 0551-21629 Berkat rahmat Tuhan Yang Maha Esa, buletin Meteorologi Tarakan yang berisi rangkuman informasi meteorologi di wilayah Kalimantan Utara selama bulan Mei 2018 telah selesai. Buletin ini disusun berdasarkan hasil pantauan baik terhadap unsur unsur cuaca lokal maupun faktor faktor global dan regional yang turut mempengaruhi kondisi klimatologi wilayah Kalimantan Utara. Unsur unsur cuaca lokal yang dimaksud meliputi informasi tentang curah hujan, angin, suhu udara, kelembaban udara, tekanan udara, dan cuaca ekstrim yang terjadi di wilayah Kalimantan Utara. Sedangkan informasi kondisi atmosfer secara global dan regional meliputi analisis perkembangan aktifitas MJO, El Nino & La Nina, gangguan tropis dan suhu muka laut selama bulan November 2018. Kritik dan saran pembaca sangat kami harapkan untuk lebih meningkatkan kesempurnaan buletin ini. Mudahmudahan dengan segala kekurangan yang ada di buletin ini dapat bermanfaat untuk menambah wawasan tentang kondisi cuaca Kalimantan Utara. Email: stamet.tarakan@bmkg.go.id Website: http://tarakan.kaltara.bmkg.go.id/ Kepala Stasiun Meteorologi Juwata Tarakan Armunanto Widyosutoto, S.Sos NIP. 19690926 199202 1 001 2

Laporan Utama 2 DAFTAR ISI KATA PENGANTAR 1 DAFTAR ISI 2 ANALISIS KONDISI IKLIM & CUACA KALIMANTAN UTARA LAPORAN UTAMA ANALISIS KONDISI IKLIM & 3 CUACA KOTA TARAKAN BULAN DESEMBER 2018 Analisis Dinamika Atmosfer Skala 3 Global dan Regional OLR (Outgoing Longwave 3 Radiation) Suhu Muka Laut 3 Streamline 4 SOI 5 Kondisi cuaca dan iklim di wilayah Kalimantan Utara tidak terlepas dari berbagai faktor baik skala global, regional maupun lokal. Kalimantan Utara memiliki karakteristik tersendiri yakni tidak mempunyai musim (Non ZOM) karena tidak jelas batas musim kemarau dan musim hujannya. Analisis Skala Lokal 6 Curah Hujan 6 Suhu Udara 6 Kelembaban Udara 7 Sumber: google Sumber : www.hipwee.com Gambar 1. Awan lenticularis LAPORAN KHUSUS - Prakiraan Curah Hujan dan 8 Sifat Hujan Bulanan (Desember 2018) - Prakiraan Curah Hujan dan 10 Sifat Hujan Bulanan (Januari 2019) - Prakiraan Curah Hujan dan Sifat 12 Hujan Bulanan (Februari 2019) DAFTAR ISTILAH 15 Keragaman hujan di wilayah Kalimantan Utara bergantung pada kondisi atmosfernya, yang secara umum dipengaruhi oleh aktifitas dari berbagai fenomena seperti MJO (Madden Jullian Oscillation), El Nino & La Nina, suhu muka laut di perairan sekitar Indonesia, yang masing masing berperan terhadap ketersediaan uap air dalam pembentukan awan. Sedangkan aktifitas gangguan tropis di sekitar wilayah Indonesia maupun monsun dapat mempengaruhi pola angin yang dapat memicu penumpukan massa udara di wilayah Kalimantan Utara. Bagaimanapun, dalam merepresentasikan cuaca di wilayah Kalimantan Utara tidak dapat mengabaikan topografi dan kondisi lokal. 3

Laporan Utama 3 Analisis Dinamika Atmosfer Skala Global dan Regional OLR (Outgoing Longwave Radiation) Radiasi balik gelombang panjang atau OLR (Outgoing Longwave Radiation) dapat di interpretasikan sebagai radiasi gelombang panjang yang dipancarkan oleh bumi ke atmosfer. Jika di atmosfer tidak banyak terdapat hambatan (misalnya awan yang tebal), maka OLR yang ditangkap oleh satelit akan bernilai tinggi, begitu pula sebaliknya. Gambar 2. OLR November 2018 Gambar 3. Anomali OLR November 2018 Berdasarkan data OLR bulan November, secara umum wilayah Indonesia berada pada kisaran nilai 170 W/m 2 250 W/m 2, sedangkan nilai OLR untuk wilayah Kalimantan Utara sekitar 210 W/m 2 230 W/m 2. Anomali OLR untuk wilayah Indonesia ditunjukkan oleh Gambar 3 bernilai antara 30 W/m 2 hingga 15 W/m 2, potensi pertumbuhan awan banyak terdapat pada perairan selatan Sumatera bagian selatan, NTT, dan Perairan Banda dengan nilai OLR paling tinggi dibanding daerah lain. Wilayah Kalimantan Utara memiliki nilai anomali OLR antara 0 W/m 2 hingga 5 W/m 2,. SST (Sea Surface Temperature) Secara umum nilai suhu permukaan laut di Indonesia pada bulan November 2018 berkisar antara 26ºC hingga 31ºC, dengan suhu tertinggi berada di Selat Karimata. Suhu permukaan laut di sekitar perairan Tarakan (Kalimantan Utara bagian timur dan/atau Laut Sulawesi bagian barat) yaitu sekitar 27 0 C hingga 29ºC. Indeks negatif dalam anomali SST menggambarkan suhu permukaan laut yang lebih dingin dari ratarata klimatologisnya. Sementara indeks positif menggambarkan suhu permukaan laut yang lebih panas dari rata -rata klimatologisnya. Jika anomali suhu permukaan laut (SST) semakin tinggi, maka hal tersebut mengindikasikan adanya peningkatan potensi pertumbuhan awan dan hujan, begitu pula sebaliknya. 4

Laporan Utama 4 Streamline Hasil analisis anomali suhu permukaan laut bulan Juli 2018 dapat diketahui secara umum untuk wilayah Indonesia berada pada kisaran 0,8ºC hingga 0,4ºC, dengan sebaran anomali positif paling banyak berada di wilayah Laut Natuna dan perairan Natuna, sementara anomali negatif terbesarnya berada perairan selatan Laut Jawa dan Laut Jawa. Anomali SST untuk perairan Tarakan (Kalimantan Utara bagian timur dan/atau Laut Sulawesi bagian barat) bernilai antara 0,2C hingga 0ºC. Hal ini mengindikasikan suhu permukaan laut di Perairan Tarakan cenderung lebih dingin namun tidak memberikan dampak yang signifikan dikarenakan nilai anomalinya yang sangat kecil. Gambar 4. SST November 2018 Gambar 5. Anomali SST November 2018 Streamline digunakan untuk melihat kecenderungan pergerakan angin dan massa udara di suatu wilayah. Gambar 6. Normal Streamline 3000 feet bulan November Gambar 7. Streamline 3000 feet November 2018 Gambar 6 di atas menunjukkan kondisi normal streamline untuk bulan November yang didapatkan dari analisis data selama 30 tahun. Normalnya, pada bulan November Indonesia didominasi oleh angin dari arah Samudera Pasifik di utara equator sedangkan di selatan equator arah angin berhembus dari arah Samudra Hindia. Teramati adanya sedikit perbedaan pola angin jika dibandingkan dengan data klimatologisnya, dimana vortek diwilayah Kalimantan Utara tidak terdeteksi pada bulan ini. Pola angin di wilayah Tarakan normalnya menunjukkan aliran angin (massa udara) dari arah Utara Timur Laut. Jika dilihat dari hasil analisis pada bulan November 2018, pola streamline di Kalimantan Utara pada umumnya memiliki kecepatan rata-rata berkisar antara 1 m/s hingga 2 m/s (2 3 knot). 5

Laporan Utama 5 SOI (Southern Oscillation Index) Indeks Osilasi Selatan atau SOI merupakan indeks yang menggambarkan perbedaan tekanan udara dekat permukaan laut di kawasan Kepulauan Tahiti dan Darwin di Australia. SOI mengacu pada pola arus bolak-balik perbandingan tekanan pada kedua tempat tersebut. Ketika tekanan di Darwin tinggi (high), maka tekanan di Tahiti rendah (low), begitu pula sebaliknya. Selanjutnya, nilai SOI dikelompokkan menjadi lima fase, yaitu fase konstan negatif (constantly negative), fase konstan positif (constantly positive), fase menurun cepat (rapidly falling), fase meningkat cepat (rapidly rising), dan fase mendekati nol (near zero) (Stone et al, 1996). Fenomena El Nino dan La Nina adalah fase ekstrim dari osilasi selatan, dengan El Nino mengacu pada pemanasan suhu muka laut di Pasifik, sedangkan La Nina sebaliknya. Kondisi El Nino biasanya digambarkan oleh fase konstan negatif dan fase menurun cepat, sedangkan La Nina digambarkan oleh fase konstan positif dan fase meningkat cepat. Sementara fase mendekati nol (near zero) menggambarkan kondisi normal atau aktivitas El Nino/La Nina lemah atau tidak signifikan dan SOI berada pada rentang nilai <+10 dan > -10. Index SOI Pada bulan November 2018 sebesar -0,10 Kondisi ini secara umum memberikan indikasi normal hingga El Nino/La Nina lemah. Gambar 8. Indeks Osilasi Selatan 6

Laporan Utama 6 Analisis Skala Lokal Curah Hujan Gambar 10. Curah hujan bulan November 2018 di tiga titik pengamatan Pada bulan November 2018, secara umum curah hujan berfluktuatif pada masing-masing daerah. Terdapat tiga kejadian hujan ekstrem diwilayah Kalimantan Utara pada bulan ini yakni pada tanggal 14 dan 25 di wilayah Nunukan dengan CH sebesar 89 mm dan 79 mm, pada tanggal 22 di wilayah Tarakan dengan CH sebesar 86,9 mm, kemudian diikuti oleh wilayah Nunukan sebesar 340 mm dan yang terendah adalah wilayah Tanjung Selor sebesar 126,9 mm dalam satu bulan. Jumlah hari hujan untuk ke-empat titik pengamatan memiliki jumlah hari hujan masing-masing sebanyak 23hari (Tarakan), 19 hari (Nunukan), dan 17 hari (Tanjung Selor). Suhu Udara Gambar 10. Grafik suhu udara rata-rata harian November 2018 Berdasarkan gambar 10, terlihat bahwa suhu udara rata-rata harian pada bulan November 2018 berkisar antara 25,7 C hingga 29,5 C. Suhu udara harian tertinggi dan terendah terdapat di wilayah Tanjung Selor Rentang suhu yang teramati di Stasiun Meteorologi Nunukan pada bulan ini berkisar antara 26.2 C dan 29.0 C. Sedangkan pada wilayah Tarakan sebesar 26.4 C 28.8 C dan sebesar 26.0 C 29.0 C pada wilayah Tanjung Selor. 7

Laporan Utama 7 Analisis Skala Lokal Berdasarkan gambar 11, terlihat bahwa suhu udara maksimum harian mutlak pada bulan November 2018 berkisar antara 28.6 C hingga 35.6 C. Suhu udara maksimum harian tertinggi dan terendah pada bulan ini teramati di Stasiun Meteorologi Tanjung Selor pada tanggal 23 dan 24 November. Gambar 11. Grafik suhu udara maksimum harian November 2018 di tiga daerah pengamtan Rentang suhu yang teramati di Stasiun Meteorologi Nunukan pada bulan ini berkisar antara 30.1 C dan 33.6 C. Sedangkan pada wilayah Tarakan sebesar 28.8 C 32.2 C dan sebesar 28.6 C 35.6 C pada wilayah Tanjung Selor. Berdasarkan gambar 12, terlihat bahwa suhu udara minimum harian mutlak pada bulan November 2018 berkisar antara 23.0 C hingga 26.2. Suhu udara minimum mutlak tertinggi teramati di Stasiun Meteorologi Tarakan sebesar 26.2 C pada tanggal 11 November. Sedangkan suhu udara minimum mutlak terendah teramati di wilayah Tarakan pada tanggal 24 November dan di wilayah Tanjung Selor pada tanggal 17 November. Gambar 12. Grafik suhu udara minimum harian November 2018 di tiga daerah Kelembaban Udara Gambar 14. Grafik kelembaban udara harian November 2018 Kelembaban udara rata rata harian selama bulan November 2018 pada wilayah Kalimantan Utara berkisar 78.0% 91.0%. Kelembaban udara tertinggi sebesar 91.0% terjadi pada tanggal 14 November di Stasiun Meteorologi (Stamet) Nunukan. Kelembaban udara terendah sebesar 77.8% terjadi pada tanggal 18 November di Stamet Tanung Selor. Kelembaban rata-rata harian pada ketiga wilayah pengamatan masing-masing sebesar 78.0% 91.0% (Nunukan), 78.0% 90.3% (Tarakan), dan 77.8% 90.6% (Tanjung Selor). 8

Laporan Khusus 8 PROSPEK CUACA DAN IKLIM 2018 Prakiraan Curah Hujan dan Sifat Hujan Desember 2018 Gambar 15. Peta prakiraan curah hujan (kiri) dan sifat hujan (kanan) bulan Desember 2018 Pada bulan Desember 2018, Secara umum diprediksi curah hujan wilayah Kaltara kategori menengah (101 300 mm). Potensi hujan kategori tinggi di wilayah Bulungan. Curah Hujan (mm/bulan) Kabupaten/Kota Wilayah Kecamatan 0 20 21 50 51 100 101 150 151 200 Nunukan Malinau Tana Tidung 201 300 Nunukan Tana Tidung Bulungan Malinau Tarakan Nunukan, Sebatik, Sei Menggaris, Tulin Onsoi, Lumbis Ogong, Sebuku, Sembakung,KrayanSelatan Pujungan, Kayan Hilir. Tana Lia Lumbis, Krayan Selatan. Sesayap, Sesayap Hiilir, Muruk Rian. Peso Hilir, Peso, Tanjung Palas Barat, Tanjung Palas Utara. Malinau Kota, Malinau Barat, Malinau Selatan, Malinau Selatan Hulu, Mentarang, Mentarang Hulu, Sungai Tubu, Bahau Hulu, Kayan Hulu, Kayan Selatan, Sungai Boh. Tarakan Barat, Tarakan Tengah, Tarakan Timur, Tarakan Utara. 301 400 Bulungan Tanjung Selor, Tanjung Palas Timur. 401 500 >500 9

Laporan Khusus 9 Prakiraan Curah Hujan dan Sifat Hujan Desember 2018 Kabupaten/Kota Sifat Hujan BN N AN Tarakan Tarakan Barat, Tarakan Tengah, Tarakan Timur, Tarakan Utara. Bulungan Sekatak. Tanjung Palas Timur, Tanjung Palas Utara, Peso, Peso Hilir, Tanjung Selor, Tanjung Palas Barat. Nunukan Nunukan, Sebatik, Krayan Selatan. Lumbis Ogong, Lumbis, Tulin Onsoi, Sebuku, Sebuku Atulai, Sembakung, Nunukan Selatan, TulinOnsoi, Sembakung, Sebuku Atulai. Malinau Kayan Hilir. Malinau Kota, Malinau Utara, Barat, Malinau Selatan, Bahau Hulu, Punjungan, Kayan Hulu, Sungai Tubu. Kayan Selatan, Sungai Boh, Mentarang Hulu, Mentarang. Tanah Tidung Sesayap, Sesayap Hilir, Tanah Lia, Muruk Rian. 10

Laporan Utama 10 Prakiraan Curah Hujan dan Sifat Hujan Januari 2019 300 mm). Gambar 17. Peta prakiraan curah hujan (kiri) dan sifat hujan (kanan) bulan Januari 2019 Pada bulan Januari 2019, Secara umum diprediksi curah hujan wilayah Kaltara kategori menengah (101 Curah Hujan (mm/bulan) Kabupaten/Kota Wilayah Kecamatan 0 20 21 50 51 100 101 150 Nunukan Nunukan 151 200 Nunukan Malinau Tana Tidung Sebatik, Sei Menggaris, Tulin Onsoi, Lumbis Ogong, Lumbis, Sebuku, Sembakung. Pujungan, Kayan Hilir. Sesayap, Tana Lia. 201 300 Nunukan Tana Tidung Bulungan Malinau Tarakan 301 400 Lumbis, Krayan Selatan Sesayap Hilir, Muruk Rian Tanjung Selor, Tanjung Palas Timur, Peso Hilir, Peso, Tanjung Palas Barat, Tanjung Palas Utara. Malinau Kota, Malinau Barat, Malinau Selatan, Malinau Selatan Hulu, Mentarang, Mentarang Hulu, Sungai Tubu, Bahau Hulu, Kayan Hulu, Kayan Selatan, Sungai Boh. Tarakan Barat, Tarakan Tengah, Tarakan Timur, Tarakan Utara. 401 500 >500 11

Laporan Khusus 11 Prakiraan Curah Hujan dan Sifat Hujan Januari 2019 Kabupaten/Kota Sifat Hujan BN N AN Tarakan Tarakan Utara. Tarakan Barat, Tarakan Tengah, Tarakan Timur. Bulungan Tanjung Palas Utara, Peso Hilir, Tanjung Selor, Tanjung Palas Barat, Sekatak. Nunukan Nunukan, Sebatik, Lumbis Ogong, Lumbis, Tulin Onsoi, Sebuku, Sebuku Atulai, Sembakung, Nunukan Selatan, TulinOnsoi, Sembakung, Sebuku Atulai. Malinau Kayan Hilir, Kayan Selatan. Peso, Tanjung Palas Timur. Krayan Selatan. Malinau Kota, Malinau Utara, Barat, Malinau Selatan, Bahau Hulu, Punjungan, Kayan Hulu, Sungai Boh, Mentarang Hulu, Mentarang. Sungai Tubu. Tanah Tidung Sesayap, Sesayap Hilir, Tanah Lia, Muruk Rian. 12

Laporan Khusus 12 Prakiraan Curah Hujan dan Sifat Hujan Februari 2019 300 mm). Gambar 16. Peta prakiraan curah hujan (kiri) dan sifat hujan (kanan) bulan Februari 2019 Pada bulan Oktober 2018, Secara umum diprediksi curah hujan wilayah Kaltara kategori menengah (101 Curah Hujan (mm/bulan) Kabupaten/Kota Wilayah Kecamatan 0 20 21 50 51 100 101 150 Nunukan Tana Tidung 151 200 Nunukan Malinau Tana Tidung Bulungan Nunukan, Sebatik, Sebatik, Sei Menggaris, Sembakung. Tana Lia Tulin Onsoi, Lumbis Ogong, Lumbis, Sebuku, Pujungan, Kayan Hilir. Pujungan, Kayan Hilir. Tana Lia. Sekatak. 201 300 Nunukan Tana Tidung Bulungan Malinau Tarakan 301 400 Krayan Selatan Sesayap Hilir, Sesayap, Muruk Rian. Tanjung Selor, Tanjung Palas Timur, Peso Hilir, Peso, Tanjung Palas Barat, Tanjung Palas Utara. Malinau Kota, Malinau Barat, Malinau Selatan, Malinau Selatan Hulu, Mentarang, Mentarang Hulu, Sungai Tubu, Bahau Hulu, Kayan Hulu, Kayan Selatan, Sungai Boh. Tarakan Barat, Tarakan Tengah, Tarakan Timur, Tarakan Utara. 401 500 >500 13

Laporan Khusus 13 Prakiraan Curah Hujan dan Sifat Hujan Februari 2019 Kabupaten/Kota Sifat Hujan BN N AN Tarakan Tarakan Barat, Tarakan Tengah, Tarakan Timur, Tarakan Utara. Bulungan Tanjung Palas Utara, Peso Hilir, Tanjung Palas Barat, Sekatak. Peso, Tanjung Selor, Tanjung Palas Timur. Nunukan Nunukan, Sebatik, Lumbis Ogong, Tulin Onsoi, Sebuku, Sebuku Atulai, Sembakung, Nunukan Selatan, TulinOnsoi, Sembakung, Sebuku Atulai. Lumbis. Krayan Selatan. Malinau Malinau Kota, Malinau Utara, Barat, Malinau Selatan, Mentarang Hulu, Mentarang, Kayan Hilir, Kayan Selatan, Kayan Hulu, Sungai Boh. Bahau Hulu, Sungai Tubu, Malinau Selatan Hulu, Pujungan. Tanah Tidung Tanah Lia. Sesayap, Sesayap Hilir, Tanah Lia, Muruk Rian. 14

MJO (Madden Jullian Oscillation) : Osilasi Madden Jullian merupakan fenomena skala global di kawasan tropis, yang berkaitan dengan penambahan gugusan uap air yang mensuplai pembentukan awan hujan. Fenomena ini terkait dengan variasi angin, perawanan, curah hujan, suhu muka laut, dan penguapan di permukaan laut pada skala ruang yang luas. MJO diinterpretasi berdasarkan pengukuran OLR (outgoing Longwave Radiation) menggunakan satelit. OLR merupakan radiasi gelombang panjang yang dipancarkan bumi ke luar angkasa, yang besar kecilnya dominan dipengaruhi oleh tutupan awan karena radiasi gelombang panjang sulit untuk menembus partikel awan. Jika OLR bernilai negatif, maka wilayah yg dilewatinya cenderung banyak awan hujan, sedangkan jika OLR bernilai positif, wilayah yg dilewatinya cenderung sedikit atau kurang banyak awan hujan. El Nino dan La Nina : Fenomena El Nino berarti memanasnya suhu permukaan laut di Pasifik timur sehingga secara umum menyebabkan curah hujan di sebagian wilayah Indonesia berkurang. Secara umum, fenomena El Nino menyebabkan curah hujan di Indonesia menurun bila bersamaan dengan menghangatnya suhu permukaan laut di perairan Indonesia. Namun demikian, karena luasnya wilayah Indonesia, tidak seluruh wilayah Indonesia dipengaruhi oleh fenomena El Nino. Sedangkan La Nina merupakan kebalikan dari El Nino. Salah satu indikator fenomena El Nino/La Nina yaitu menggunakan SOI (Southern Oscillation Index). Dimana pada saat nilai SOI negatif, maka diindikasikan dengan kejadian El Nino. Sebaliknya pada saat indeks SOI menunjukkan nilai positif, diindikasikan dengan kejadian La nina. Indeks ini tersedia bulanan dan nilainya berkisar antara -35 sampai +35. Gangguan Tropis : Gangguan tropis merupakan fenomena yang terjadi di sekitar wilayah tropis, yang dapat mengganggu pola cuaca di sekitarnya dalam skala yang cukup luas. Beberapa jenis gangguan tropis diantaranya depresi tropis, badai tropis, dan sebagainya. Wilayah Indonesia tidak akan dilintasi badai tropis namun apabila terdapat badai di sekitar wilayah Indonesia maka Indonesia hanya akan terkena pengaruh tidak langsung yaitu angin kencang, gelombang tinggi dan hujan pada wilayah yang dekat dengan lokasi badai tergantung arah gerakan dari badai namun tidak selamanya badai membentuk cuaca buruk di Indonesia. Kondisi Suhu Permukaan Laut di Wilayah Perairan Indonesia : Kondisi suhu permukaan laut di wilayah perairan Indonesia dapat digunakan sebagai salah satu indikator banyak / sedikitnya kandungan uap air di atmosfer, dan erat kaitannya dengan proses pembentukan awan diatas wilayah Indonesia. Jika suhu permukaan laut dingin berpotensi sedikitnya kandungan uap air di atmosfer, sebaliknya panasnya suhu permukaan laut berpotensi cukup banyaknya uap air di atmosfer. 15

Monsun : Sirkulasi angin di Indonesia ditentukan oleh pola perbedaan tekanan udara di Australia dan Asia. Pola tekanan udara ini mengikuti pola peredaran matahari dalam setahun yang mengakibatkan sirkulasi angin di Indonesia umumnya adalah pola monsun, yaitu sirkulasi angin yang mengalami perubahan arah setiap setengah tahun sekali. Pola angin baratan terjadi karena adanya tekanan tinggi di Asia yang berkaitan dengan berlangsungnya musim hujan di Indonesia. Pola angin timuran / tenggara terjadi karena adanya tekanan tinggi di Australia yang berkaitan dengan berlangsungnya musim kemarau di Indonesia. Curah Hujan : Curah hujan merupakan ketinggian air hujan yang jatuh pada tempat yang datar dengan asumsi tidak menguap, tidak mengalir, dan tidak meresap. Curah hujan 1 mm didefinisikan sebagai air hujan setinggi 1 mm yang tertampung pada tempat yang datar seluas 1 m 2 degan asumsi tidak ada yang menguap, mengalir dan meresap. Normal Hujan : Normal hujan bulanan adalah nilai rata rata curah hujan masing masing bulan selama periode 30 tahun berturut turut yang periodenya dapat ditentukan secara bebas. Sifat Hujan : Sifat hujan dibagi menjadi tiga kategori, yaitu: Di Atas Normal (A), jika nilai perbandingannya > 115% Normal (N), jika nilai perbandingannya antara 85% - 115% Di Bawah Normal (B), jika nilai perbandingannya < 85% Mengingat bahwa curah hujan rata rata bulanan di suatu tempat tidak selalu sama dengan tempat lainnya, maka yang dimaksud dengan sifat hujan dalam buletin ini adalah perbandingan antara jumlah curah hujan selama sebulan dengan nilai rata rata atau normalnya pada bulan tersebut di suatu tempat. Dengan demikian daerah yang sifat hujannya di Bawah Normal (B) tidak berarti di daerah tersebut kurang hujan, demikian halnya daerah yang sifat hujannya di Atas Normal (AN) tidak berarti banyak hujan. Hal ini tergantung pada rata rata bulanannya pada tempat yang bersangkutan. Intensitas Curah Hujan Cuaca Ekstrim : Ringan : Curah hujan 5 20 mm/hari atau 1 5 mm/jam Sedang : Curah hujan 20 50 mm/hari atau 5 10 mm/jam Lebat : Curah hujan 50 100 mm/hari atau 10 20 mm/jam Sangat lebat : Curah hujan >100mm/hari atau >20mm/jam : Kondisi cuaca yang terjadi di suatu daerah yang melebihi keadaan rata ratanya atau diluar kebiasaan. 16

17