Disusun sebagai Salah Satu Syarat Menyelesaikan Program Studi Strata I pada Jurusan Kesehatan Masyarakat Fakultas Ilmu Kesehatan

dokumen-dokumen yang mirip
PUBLIKASI ILMIAH. Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Strata I pada Jurusan Kesehatan Masyarakat Fakultas Ilmu Kesehatan

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi Manado. Kata kunci: Status Tempat Tinggal, Tempat Perindukkan Nyamuk, DBD

FAKTOR FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN PNEUMONIA PADA BAYI. Nurlia Savitri

ARTIKEL ILMIAH. Disusun Oleh : TERANG AYUDANI J

Kata Kunci: Pendidikan, Pekerjaan, Dukungan Suami dan Keluarga, ASI Eksklusif.

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU TENTANG PEMBERIAN ASI DENGAN CAKUPAN PEMBERIAN ASI EKSLUSIF DI

Eskalila Suryati 1 ; Asfriyati 2 ; Maya Fitria 2 ABSTRACT

Kata kunci: Status Tempat Tinggal, Tempat Perindukkan Nyamuk, DBD, Kota Manado

GAMBARAN PENGETAHUAN IBU TENTANG PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS UNGARAN KABUPATEN SEMARANG ARTIKEL

HUBUNGAN PERSEPSI IBU TERHADAP DUKUNGAN BIDAN DENGAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DI KERJA PUSKESMAS DANUREJAN I YOGYAKARTA

HUBUNGAN PERAN BIDAN DAN DUKUNGAN SUAMI DENGAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS COLOMADU 1

PHBS yang Buruk Meningkatkan Kejadian Diare. Bad Hygienic and Healthy Behavior Increasing Occurrence of Diarrhea

Volume 3 / Nomor 2 / November 2016 ISSN : HUBUNGAN PEKERJAAN IBU MENYUSUI DENGAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DI PUSKESMAS MOJOLABAN SUKOHARJO

NURLAINIYAH KARTIKA SARI

Liva Maita, Na imatu Shalihah : Faktor-Faktor Yang Menyebabkan Pemberian Kolostrum Pada Ibu Nifas Di Ruang Camar I Rsud Arifin Achmad Provinsi Riau

Kata Kunci: Kejadian ISPA, Tingkat Pendidikan Ibu, ASI Eksklusif, Status Imunisasi

Hubungan Pengetahuan dan Sikap Ibu Balita terhadap Tindakan Imunisasii Dasar Lengkap di Kelurahan Lambung Bukit Kota Padang Tahun 2014

LEMBAR PENGESAHAN ARTIKEL ILMIAH

BAB 1 : PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Pneumonia adalah penyakit batuk pilek disertai nafas sesak atau nafas cepat,

HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN, SIKAP DAN PERILAKU PENCEGAHAN DENGAN KEJADIAN KANKER PAYUDARA DI RSUD Dr. MOEWARDI

Kata Kunci : Kelambu, Anti Nyamuk, Kebiasaan Keluar Malam, Malaria

RELATIONSHIP BETWEEN EDUCATION AND KNOWLEDGE WITH KADARZI BEHAVIOR IN RURAL AREAS REPRESENTED BY KEMBARAN I DISTRICT

Hubungan Pengetahuan Dan Pendidikan Ibu Dengan Pertumbuhan Balita DI Puskesmas Plaju Palembang Tahun 2014

BAB I PENDAHULUAN. target Millenium Depelopment Goals (MDGs) Dimana angka kematian bayi

Skripsi ini untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Ijazah S1 Kesehatan Masyarakat. Disusun Oleh : Agung Triono J

PENGARUH PENYULUHAN MP ASI TERHADAP TINGKAT PENGETAHUAN IBU DALAM PEMBERIAN MP ASI DI PUSKESMAS SAMIGALUH I

HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN IBU DAN FAKTOR SOSIAL EKONOMI DENGAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS WOLAANG KECAMATAN LANGOWAN TIMUR

BAB I PENDAHULUAN. lima tahun pada setiap tahunnya, sebanyak dua per tiga kematian tersebut

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi. Kata Kunci : Pengetahuan,Pekerjaan,Pendidikan,Pemberian ASI Eksklusif

HUBUNGAN PERAN ORANG TUA DALAM PENCEGAHAN PNEUMONIA DENGAN KEKAMBUHAN PNEUMONIA PADA BALITA DI PUSKESMAS SEI JINGAH BANJARMASIN

BAB 1 PENDAHULUAN. anak di negara sedang berkembang. Menurut WHO (2009) diare adalah suatu keadaan

Reni Halimah Program Studi Keperawatan, Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Mitra Lampung

ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA SKRIPSI

Oleh: Roy Marchel Rooroh Dosen Pembimbing : Prof. dr. Jootje M. L Umboh, MS dr. Budi Ratag, MPH

MENARA Ilmu Vol. X Jilid 2 No.70 September 2016

7-13% kasus berat dan memerlukan perawatan rumah sakit. (2)

HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU DENGAN TINDAKAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS BAHU KOTA MANADO TAHUN

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN DAN SIKAP DENGAN PERILAKU PENCEGAHAN PENULARAN TUBERKULOSIS (TB) DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS NGEMPLAK KABUPATEN BOYOLALI

BAB I PENDAHULUAN UKDW. pada masa bayi, balita maupun remaja (Sidhartani, 2007).

HUBUNGAN ANTARA PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT RUMAH TANGGA DENGAN KEJADIAN DIARE DI DESA RANOWANGKO KECAMATAN TOMBARIRI KABUPATEN MINAHASA TAHUN

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU DENGAN PEMBERIAN MAKANAN PENDAMPING AIR SUSU IBU (MP-ASI) PADA BAYI DI PUSKESMAS BITUNG BARAT KOTA BITUNG.

FAKTOR RISIKO DENGAN PERILAKU KEPATUHAN IBU DALAM PEMBERIAN IMUNISASI DASAR LENGKAP PADA BAYI

SKRIPSI. Disusun Guna Memenuhi Salah Satu Syarat. Memperoleh Ijazah S1 Gizi. Disusun Oleh : RATNA MALITASARI J PROGRAM STUDI S1 GIZI

HUBUNGAN MOTIVASI DAN SIKAP BIDAN DENGAN KELENGKAPAN PENGISIAN LEMBAR MTBS DI PUSKESMAS KABUPATEN KARANGANYAR

HUBUNGAN ANTARA PEMBERIAN MP-ASI DINI DENGAN KEJADIAN GIZI LEBIH PADA BAYI USIA 6-24 BULAN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS KARTASURA, SUKOHARJO

PUBLIKASI ILMIAH Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Starta I pada Jurusan Kesehatan Masyarakat Fakultas Ilmu Kesehatan

HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT (PHBS) MASYARAKAT DI LINGKUNGAN VII KELURAHAN SEI SIKAMBING B MEDAN SUNGGAL

Oleh : Suharno, S.Kep.,Ners ABSTRAK

HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN, PERAN KELUARGA DAN SUMBER INFORMASI (MEDIA) DENGAN PERILAKU SEKSUAL REMAJA PRANIKAH DI SMP 1 PARANG KABUPATEN MAGETAN

HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP TERHADAP PERILAKU CUCI TANGAN PAKAI SABUN PADA MASYARAKAT DI DESA SENURO TIMUR

Hubungan Antara Tingkat Pengetahuan Ibu dengan Sikap dan Perilaku Ibu Terhadap Pemberian Imunisasi Dasar pada Bayi di Desa Penatih Dangin Puri

HUBUNGAN ANTARA KONDISI RUMAH DENGAN KEJADIAN TUBERKULOSIS PARU DI PUSKESMAS KISMANTORO KABUPATEN WONOGIRI PUBLIKASI ILMIAH

HUBUNGAN ANTARA PEKERJAAN DAN PENDIDIKAN IBU DENGAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF PADA BAYI

HUBUNGAN PENDIDIKAN IBU, STATUS PEKERJAAN IBU DAN PERAN BIDAN DENGAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF PADA BAYI DI WILAYAH PUSKESMAS WEDARIJAKSA PATI TESIS

STUDI TENTANG DIARE DAN FAKTOR RESIKONYA PADA BALITA UMUR 1-5 TAHUN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS KALASAN SLEMAN NASKAH PUBLIKASI

Pengetahuan Ibu Menyusui Tentang Asi Ekslusif Di Desa Rambah Samo Kecamatan Rambah Samo I Kabupaten Rokan Hulu

Kata kunci : Malaria, penggunaan anti nyamuk, penggunaan kelambu, kebiasaan keluar malam

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi **Fakultas Kedokteran Universitas Sam Ratulangi

PENGARUH FAKTOR LINGKUNGAN DAN PERILAKU TERHADAP KEJADIAN DIARE PADA BALITA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS SUNGAI TABUK KABUPATEN BANJAR

Jurnal Darul Azhar Vol 5, No.1 Februari 2018 Juli 2018 : 17-22

HUBUNGAN TINGKAT PENDIDIKAN IBU DENGAN SIKAP PEMBERIAN ASI EKSLKLUSIF DI WILAYAH PUSKESMAS KARTASURA KABUPATEN SUKOHARJO NASKAH PUBLIKASI

ABSTRAK. Kata Kunci: Karakteristik Umum Responden, Perilaku Mencuci Tangan, Diare, Balita

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN KEKURANGAN ENERGI KRONIK (KEK) PADA IBU HAMIL DI PUSKESMAS HALMAHERA SEMARANG

HUBUNGAN ANTARA PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DAN PENGETAHUAN IBU DENGAN KEJADIAN CAMPAK PADA BALITA DI KABUPATEN SUKOHARJO

ABSTRAK. meninggal sebanyak 49 bayi dan 9 bayi diantaranya meninggal disebabkan karena diare. 2 Masa pertumbuhan buah hati

BAB I PENDAHULUAN. sampai dengan 2010 bahwa kejadian diare pada bayi terus meningkat dan

HUBUNGAN PERAN BIDAN DAN DUKUNGAN SUAMI DENGAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS COLOMADU 1

HUBUNGAN PENANGANAN SAMPAH DENGAN KEJADIAN DIARE PADA BALITA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS INGIN JAYA KABUPATEN ACEH BESAR

HUBUNGAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DAN KEJADIAN INFEKSI SALURAN PERNAPASAN AKUT (ISPA) PADA BAYI DAN ANAK USIA 7 BULAN 5 TAHUN

NASKAH PUBLIKASI. Diajukan Oleh : Januariska Dwi Yanottama Anggitasari J

SKRIPSI ANALISIS FAKTOR RISIKO KEJADIAN HIPERTENSI DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS DONOROJO KABUPATEN PACITAN

HUBUNGAN ANTARA PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DAN PENGETAHUAN IBU DENGAN KEJADIAN CAMPAK PADA BALITA DI KABUPATEN SUKOHARJO

Kata Kunci: Pengetahuan, Keaktifan, Perilaku Sehat.

BAB 1 PENDAHULUAN. Salah satu faktor yang memegang peranan penting dalam peningkatan kualitas

FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DI KELURAHAN TAMAMAUNG KOTA MAKASSAR

HUBUNGAN POLA MAKAN DAN AKTIVITAS FISIK DENGAN KEJADIAN DIABETES MELLITUS TIPE 2 DI RSUD DR. MOEWARDI SURAKARTA ARTIKEL PUBLIKASI ILMIAH

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN DIARE PADA BALITA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS TENGAL ANGUS KABUPATEN TANGERANG

Pemberian ASI Eksklusif pada Bayi di Wilayah Kerja Puskesmas Kemaraya Kota Kendari

HUBUNGAN ANTARA KEBIASAAN MEROKOK ANGGOTA KELUARGA DAN PENGGUNAAN ANTI NYAMUK BAKAR DENGAN KEJADIAN ISPA PADA BALITA DI PUSKESMAS KOLONGAN

Prosiding Pendidikan Dokter ISSN: X

HUBUNGAN PENDIDIKAN DAN PENGHASILAN IBU MENYUSUI DENGAN KETEPATAN WAKTU PEMBERIAN MAKANAN PENDAMPING ASI (MP ASI)

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU DENGAN CARA MENYUSUI YANG BENAR PADA BAYI USIA 0-6 BULAN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS MUARA BUNGO I KABUPATEN BUNGO TAHUN 2017

BAB I PENDAHULUAN. mengandung zat gizi yang paling sesuai dengan kebutuhan bayi dan

HUBUNGAN DUKUNGAN SUAMI DENGAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF PADA BAYI UMUR 0-6 BULAN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS KASIHAN I BANTUL YOGYAKARTA

DINA WAHYU ROSYADI J

HUBUNGAN ANTARA KEBIASAAN MEROKOK, AKTIVITAS FISIK, RIWAYAT KELUARGA DENGAN KEJADIAN HIPERTENSI DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS NGUTER

Citra Puspitaningrum * Yuni Sapto Edhy Rahayu** Rusana** Abstract

BAB I PENDAHULUAN. yaitu program pemberantasan penyakit menular, salah satunya adalah program

PERBEDAAN PENGETAHUAN HIV/AIDS PADA REMAJA SEKOLAH DENGAN METODE PEMUTARAN FILM DAN METODE LEAFLET DI SMK BINA DIRGANTARA KARANGANYAR

EFEKTIFITAS PERAN KELOMPOK PENDUKUNG IBU TERHADAP PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF PADA BAYI 0-6 BULAN DI PUSKESMAS PANDAK I BANTUL YOGYAKARTA 2011

Disusun Oleh : NOVIC ISMAN J PROGRAM FAKULTAS

HUBUNGAN OLAHRAGA DENGAN KEJADIAN DIABETES MELITUS TIPE II DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS PURWOSARI SURAKARTA

The Incidence Of Malaria Disease In Society At Health Center Work Area Kema Sub-District, Minahasa Utara Regency 2013

SKRIPSI FAKTOR LINGKUNGAN YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN DIARE PADA BALITA DI DESA SUMBER BENING KECAMATAN BRINGIN KABUPATEN NGAWI

PENGARUH PELATIHAN PEMBERIAN MAKAN PADA BAYI DAN ANAK TERHADAP PENGETAHUAN KADER DI WILAYAH PUSKESMAS KLATEN TENGAH KABUPATEN KLATEN

Eko Heryanto Dosen Program Studi S.1 Kesehatan Masyarakat STIKES Al-Ma arif Baturaja ABSTRAK

HUBUNGAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DENGAN KEJADIAN DIARE PADA ANAK USIA BULAN DI PUSKESMAS TERJUN KECAMATAN MEDAN MARELAN TAHUN 2014 ABSTRACT

BAB 1 : PENDAHULUAN. Eksklusif, ASI eksklusif adalah ASI yang diberikan kepada bayi sejak dilahirkan

Secara umum seluruh keluarga contoh termasuk keluarga miskin dengan pengeluaran dibawah Garis Kemiskinan Kota Bogor yaitu Rp. 256.

ANALISA DETERMINAN YANG BERHUBUNGAN DENGAN PENYAKIT TUBERKULOSIS (TBC) DI RSUD PROF. DR. MARGONO SOEKARJO

Transkripsi:

HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN IBU DAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DENGAN KEJADIAN DIARE PADA BALITA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS BANYUDONO 1 KABUPATEN BOYOLALI Disusun sebagai Salah Satu Syarat Menyelesaikan Program Studi Strata I pada Jurusan Kesehatan Masyarakat Fakultas Ilmu Kesehatan Disusun Oleh: PRAFITA FITRI INGGARWATI J410140032 PROGRAM STUDI KESEHATAN MASYARAKAT FAKULTAS ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2018 i

HALAMAN PERSETUJUAN HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN IBU DAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DENGAN KEJADIAN DIARE PADA BALITA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS BANYUDONO 1 KABUPATEN BOYOLALI PUBLIKASI ILMIAH Oleh: PRAFITA FITRI INGGARWATI J 410140032 Telah diperiksa dan disetujui untuk diuji oleh Pembimbing Anisa Catur Wijayanti, SKM., M.Epid NIK. 1552 i

HALAMAN PENGESAHAN HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN IBU DAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DENGAN KEJADIAN DIARE PADA BALITA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS BANYUDONO 1 KABUPATEN BOYOLALI OLEH PRAFITA FITRI INGGARWATI J 410 140032 Telah dipertahankan di hadapan Dewan Penguji Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Surakarta Pada hari Senin, 12 November 2018 Dan dinyatakan telah memenuhi syarat Dewan Penguji: 1. Ketua Penguji : Anisa Catur Wijayanti, SKM., M.Epid ( ) 2. Anggota Penguji I : Izzatul Arifah, SKM., MPH ( ) 3. Anggota Penguji II : Kusuma Estu ( ) Mengesahkan, Dekan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhamadiyah Surakarta Dr. Mutalazimah, S.KM., M.Kes. NIK. 786 ii

PERNY ATAAN Dengan ini saya menyatakan bahwa naskah publikasi ini adalah hasil pekerjaan saya sendiri dan di dalamnya tidak pernah terdapat karya yang pernah diajukan untuk memperoleh gelar sarjana di suatu perguruan tinggi dan lembaga pendidikan lainnya. Pengetahuan yang diperoleh dari hasil penerbitan maupun yang belum/tidak diterbitkan sumbernya dijelaskan di dalam tulisan dan daftar pustaka. Apabila kelak terbukti ada ketidakbenaran dalam pernyataan saya di atas, maka akan saya pertanggungjawabkan sepenuhnya. Surakarta, 09 November 2018 Prafita Fitri Inggarwati iii

HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN IBU DAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DENGAN KEJADIAN DIARE PADA BALITA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS BANYUDONO I KABUPATEN BOYOLALI ABSTRAK Jumlah kasus diare pada balita di Puskesmas Banyudono yang mengalami peningkatan setiap tahunnya. Pada tahun 2015 diare balita sebesar 77 kasus (3,31%), tahun 2016 sebesar 105 kasus (4,47%) dan pada tahun 2017 sebesar 116 kasus (5%). Jenis penelitian ini adalah observasional analitik dengan rancangan case control. Pengambilan sampel kasus menggunakan Exhaustive Sampling sedangkan sampel kontrol diambil dari tetangga sampel kasus, dengan jumlah sampel sebanyak 120 sampel yang terdiri dari 64 kasus dan 56 kontrol. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan melakukan wawancara menggunakan kuesioner kepada responden terkait pengetahuan ibu dan pemberian ASI Eksklusif. Analisis data penelitian menggunakan uji Chi-square. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada hubungan antara pengetahuan ibu (p=0,026; OR=2,876; 95% CI=1,213-6,819) dan pemberian Asi Eksklusif (p=0,047; OR=2,778; 95% CI=1,103-6,998) dengan kejadian Diare pada balita di Puskesmas Banyudono 1 Kabupaten Boyolali. Perlunya memberikan pemahaman kepada masyarakat khususnya pada ibu hamil atau yang sudah memiliki balita mengenai program ASI Eksklusif dan pencegahan diare maupun mengendalikan penyakit diare yang dapat dilakukan dengan menggunakan media promosi kesehatan Kata kunci : Pengetahuan Ibu, pemberian ASI Eksklusif, Diare Kepustakaan : 63, 1990-2017 Abstract The number of cases of diarrhea in toddlers in Clinics the Banyudono has increased each year. In the year 2015 toddler diarrhea of 77 cases (3.31%) years 2016, amounting to 105 cases (4.47%) and in the year 2017 of 116 cases (5%). This type of research is observational analytical case-control design. Sampling cases using Exhaustive Sampling while the control sample was taken from a neighbor's sample cases, with the total sample as many as 120 samples consisting of 64 cases and 56 controls. Engineering data collection done by doing interviews using questionnaires to respondents associated knowledge Exclusive breast feeding and mother. The analysis of research data using the Chi-square test. The results showed that there is a relationship between the mother's knowledge (p = 0,026; Or = 2,876; 95% CI = 1,213-6,819) and Exclusive breast feeding (p = 0.047; Or = 2,778; 95% CI = 1,103-6,998) with the incidence of Diarrhea in toddlers in Clinics Banyudono 1 Boyolali Regency. The need to provide insight to the community especially in pregnant women or who already have a toddler about Exclusive BREAST MILK program and prevention of diarrhea or diarrheal disease control can be done by using the media health promotion. Keywords: knowledge, Exclusive breast feeding, diarrhea Keywords: knowledge, Exclusive breast feeding, diarrhea Librarianship: 63, 1990-2017 1

1. PENDAHULUAN Diare merupakan suatu kondisi dimana seseorang buang air besar dengan konsistensi lembek atau cair, bahkan dapat berupa air saja dan frekuensinya lebih dari tiga kali dalam satu hari (Departemen Kesehatan RI, 2011). Menurut data World Health Organization (WHO), diare merupakan penyebab kematian nomor 2 pada balita. Di Eropa, lebih dari 160.000 anak-anak meninggal sebelum berusia 5 tahun dan lebih dari 4% kasus kematian disebabkan oleh diare, diperkirakan 82% kematian akibat gastroenteritis rotavirus terjadi pada negara berkembang, terutama di Asia dan Afrika, dimana akses kesehatan dan status gizi masih menjadi masalah (WHO, 2013). Berdasarkan hasil laporan Riset Kesehatan Dasar pada tahun 2013 berdasarkan karakteristik penduduk, kelompok umur balita yakni kelompok umur yang paling tinggi menderita diare di Indonesia. Diare masih merupakan penyebab kematian bayi yang terbanyak yaitu 46% dibanding pneumonia 27%, sedangkan untuk golongan usia 1-4 tahun penyebab kematian karena diare sebanyak 25,2% dibandingkan pneumonia sebanyak 15,5%. Penemuan dan penanganan penyakit diare pada Provinsi Jawa Tengah tahun 2016 sebesar 68,9% mengalami peningkatan bila dibandingkan pada tahun 2015 yaitu 67,7%. Penyakit diare tertinggi terdapat pada Kabupaten Tegal 221,6%, dan Pekalongan 144,4%, Tegal 123,3%. Sedangkan Kabupaten Boyolali menduduki peringkat ke 33 sebesar 17,1%. Jumlah tersebut meningkat bila dibandingkan dengan tahun 2015 sebanyak 13,6%. Berdasarkan data dari Dinas Kesehatan Kabupaten Boyolali tahun 2016 jumlah penderita diare sebanyak 8.182 kasus, untuk diare pada balita sebesar 4.259 kasus. Cakupan penemuan diare pada tahun 2016 di Puskesmas Banyudono I sebanyak 712 kasus (17,91%). Penyakit diare balita yang mengalami peningkatan setiap tahunnya terdapat pada Puskesmas Banyudono 1. Jumlah kasus Diare pada balita di Puskesmas Banyudono yang mengalami peningkatan setiap tahunnya. Pada tahun 2015 diare balita sebesar 77 kasus (3,31%), tahun 2016 sebesar 105 kasus (4,47%) dan pada tahun 2017 sebesar 116 kasus (5%) (Puskesmas Banyudono 1 Kabupaten Boyolali, 2017). Maka peneliti tertarik 2

untuk melakukan penelitian mengenai Hubungan Antara Pengetahuan Ibu dan Pemberian ASI Eksklusif dengan kejadian diare pada balita di Wilayah Kerja Puskesmas Banyudono 1. Tujuan penelitian ini untuk menganalisis hubungan pengetahuan ibu dan pemberian ASI Ekslusif dengan kejadian Diare di wilayah kerja Puskesmas Banyudono 1Kabupaten Boyolali. 2. METODE PENELITIAN Jenis penelitian ini adalah penelitian observasional dengan pendekatan kasus kontrol (case control) yang merupakan penelitian analitik (Notoatmodjo, 2010a). Penelitian ini dilakukan pada bulan September 2018. Tempat penelitian di 9 Desa Wilayah Kerja Puskesmas Banyudono I Kabupaten Boyolali yaitu Desa Ngaru- Aru, Bendan, Ketaon, Banyudono, Batan, Denggungan, Bangak, Trayu, Tanjungsari. Populasi dalam penelitian ini adalah 64 balita penderita Diare di wilayah kerja Puskesmas Banyudono I Kabupaten Boyolali tahun 2018. Sampel dalam penelitian menggunakan rumus Lemeshow et al. dalam Murti (2010). Sampel secara keseluruhan sebesar 120 responden yaitu 64 sampel kasus dan 56 sampel kontrol. Pengukuan variabel penelitian menggunakan kuesioner pengetahuan dalam penelitian ini meliputi pengertian,penyebab,pencegahan dan dampak diare. Sedabgkan pemberian ASI Eksklusif di dapatkan melalui kuesioner juga dan dikatakan ASI Eksklusif jika bayi tidak diberikan makanan/minuman lain sebelum berusia 6 bulan. Teknik pengambilan sampel pada kelompok kasus dengan menggunakan Exhaustive Sampling sedangkan pada kelompok kontrol diambil dari tetangga terdekat dari rumah kasus. Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis univariat dan analisis bivariat dengan menggunakan uji statistik Chi-Square. 3

3. HASIL DAN PEMBAHASAN 3.1 Karakteristik Responden Gambaran karakteristik ibu dan balita yang meliputi umur ibu,umur anak, jenis kelamin anak, pendidikan ibu, pekerjaan ibu, ditampilkan pada tabel berikut: Tabel 1. Distribusi Frekuensi Responden Menurut Karakteristik Karakteristik Kasus Kontrol (n) (%) (n) (%) Umur Ibu 35-24 tahun 10 16,6 9 16,1 25-34 tahun 31 48,4 26 46,4 35-44 tahun 45-54 tahun 21 2 32,8 3,1 20 1 36,7 1,8 Jumlah 64 100 56 100 Umur Anak 1 Tahun 27 42,2 25 46,6 2 Tahun 3 Tahun 18 19 28,1 29,7 11 20 19,6 35,7 Jumlah 64 100 56 100 Pendidikan Ibu SD 7 10,9 3 10,3 SMP 18 28,1 14 22,1 SMA/SMK 36 56,3 33 20,6 Perguruan Tinggi 3 4,7 6 35,3 Jumlah 64 100 56 100 Pekerjaan Ibu Ibu Rumah Tangga 34 53,1 35 62,5 Buruh 10 15,5 3 5,4 4

Pedagang 2 3,1 1 1,8 30,4 Wiraswasta 13 20,3 17 Lain-lain 5 7,8 0 Jumlah 68 100 68 100 Jenis Kelamin Anak Laki-laki 28 43,8 29 51,8 Perempuan 36 56,3 27 48,2 Jumlah 68 100 68 100 berdasarkan umur ibu diketahui bahwa umur responden untuk kelompok kasus maupun kelompok kontrol terbanyak terdapat pada kelompok umur 25-34 tahun dengan jumlah 31 (48,4%) dan 26 (46,4%), sedangkan responden pada kelompok umur 45-54 tahun jumlahnya paling sedikit baik pada kelompok kasus maupun kelompok kontrol. Berdasarka karakteristik umur balita diketahui bahwa sebagin besar balita dengan kelompok umur 1 tahun yaitu pada kelompok kasus sebanyak 27 (42,2%) dan kelompok kontrol sebanyak 25 balita(44,6%). Sedangkan responden yang paling sedikit terdapat pada kelompok umur 2 tahun baik kasus maupun kontrol sebanyak 18 balita (28,1%) dan 11 balita (19,6%). Berdasarkan pendidikan ibu diketahui bahwa sebagaina besar responden pada kelompok kasus dan kontrol merupakan tamatan SMA yaitu sebanyak 36 orang (56,3%) dan 33 orang(58.9%). Sedangkan responden yang paling sedikit pada kelompok kasus yaitu pada tamatan Perguruan Tinggi sebanyak 7 orang (10,9) dan responden paling sedikit pada kelompok kontrol yaitu tamatan SD sebanyak 3 orang (5,4%). Berdasarkan pekerjaan ibu diketahui bahwa sebagian besar responden pada kelompok kasus dan kontrol merupakan bekerja sebagai ibu rumah tangga yaitu pada kelompok kasus sebanyak 34 orang (53,1%) dan 35 orang (62,5%). Berdasarkan karakteristik jenis kelamin balita diketahui bahwa sebagin besar balita pada kelompok kasus berjenis kelamin perempuan sebanyak 36 balita 5

(56,3%) sedangkan pada kelompok kontrol berjenis kelamin laki-laki sebanyak 29 balita (51,8%). 3.2 Analisis Univariat 3.2.1 Pemberian ASI Eksklusif Tabel 2. Pemberian ASI Eksklusif pada Balita di Wilayah Kerja Puskesmas Sambi I Kabupaten Boyolali Kasus Kontrol Pemberian ASI (n) (%) (n) (%) Tidak ASI Eksklusif 60 93,8 50 89,3 ASI Eksklusif 4 6,3 6 10,7 Jumlah 64 100 56 100 Distribusi frekuensi berdasarkan pemberian ASI ekslusif diketahui bahwa sebagian besar responden pada kelompok kasus maupun kontrol lebih banyak balita yang tidak diberi ASI ekslusif sebanyak 60 balita (93,8%) dan 50 balita (89,3%). 3.2.2. Pengetahuan Ibu Tabel 3. Pengetahuan Ibu pada Balita di Wilayah Kerja Puskesmas Sambi I Kabupaten Boyolali Kasus Kontrol Pengetahuan Ibu (n) (%) (n) (%) Kurang 54 84,4 37 66,1 Baik 10 15,6 19 33,9 Jumlah 64 100 56 100 Distribusi frekuensi berdasarkan pemberian ASI ekslusif diketahui bahwa sebagian besar responden pada kelompok kasus maupun kontrol yang paling banyak sebagian besar pada pengetahuan ibu yang kurang yaitu sebanyak 48 ibu (75,0%) dan 37 ibu (66,1%). 6

3.3 Analisis Bivariat 3.2.3. Pemberian ASI Eksklusif Tabel 4. Hubungan antara Pemberian ASI Eksklusif dengan Kejadian Diare Pada Balita Pemberian Kasus Kontrol P Value OR 95%CI ASI N (%) n (%) Tidak ASI 60 93,8 50 89,3 Ekslusif 1,103- ASI 4 6,3 6` 10,7 0,047 2,778 6,998 Ekslusif Jumlah 64 100 56 100 Berdasarkan uji statistik didapatkan nilai p value sebesar 0,047 yang menunjukan bahwa ada hubungan bahwa pemberian asi eksklusif dengan kejadian ispa pada balita. Nilai OR adalah 2,778 (95%CI 1,103-6,998) menunjukan bahwa peluang kejadian diare pada anak yang tidak diberi asi eksklusif lebih tinggi 2,778 kali dibandingkan pada anak yang diberi asi eksklsusif. sejalan dengan penelitian Oktaviani (2014), yang menyatakan bahwa ada hubungan antara pemberian ASI Eksklusif dengan kejadian Diare pada Balita (nilai p= 0,001, OR= 11,273, 95% CI= 2,952-43,051). Hasil dari Mohammad (2011) juga menunjukan bahwa ada hubungan antara pemberian ASI Ekslusif dengan kejadian Diare pada balita (nilai p= 0,000, OR= 10,96, 95% CI= 4,95-24,27). ASI sangat dibutuhkan untuk kesehatan bayi dan mendukung pertumbuhan dan perkembangan bayi secara optimal. Bayi yang diberi ASI eksklusif akan memperoleh seluruh kelebihan ASI serta terpenuhi kebutuhan gizinya secara maksimal sehingga dia akan lebih sehat, lebih tahan terhadap infeksi, tidak mudah terkena alergi dan lebih jarang sakit. Pemberian ASI eksklusif selama 6 bulan atau lebih memberikan efek protektif yang lebih besar berkaitan dengan respon dosis efek protektif yang dihasilkan. Semakin besar dosis ASI yang diberikan semakin besar pula efek protektif yang dihasilkan (Sulistiyoningsih, 2011). 7

Pemberian ASI tidak eksklusif ini terjadi karena banyak ibu yang telah memberikan makanan tambahan kepada balita sebelum waktunya. Pengetahuan ibu yang kurang baik tentang manfaat ASI bagi perkembangan dan pertumbuhan balita dan ibu tidak mengeluarkan ASI dengan semestinya, sehingga bayi diberikan susu formula. ASI eksklusif sangat penting karena mempunyai banyak manfaat salah satunya untuk pembentukan antibodi, sehingga balita tidak mudah terkena berbagai penyakit (Markum, 2002) Pada penelitian yang telah dilakukan di wilayah kerja Pustaka Banyudono 1, menunjukkan bahwa pada kelompok kasus terdapat 60 ibu (93,8%) yang tidak memberikan ASI Eksklusif kepada balitanya. Sedangkan pada kelompok kontrol ada 50 ibu (89,3%) yang tidak memberikan ASI Eksklusif. Jumlah ini lebih sedikit dibandingkan dengan kelompok kasus. Dapat dikategorikan sebagai ASI Ekslusif apabila balita tersebut mendapatkan ASI selama 6 bulan pertama kelahirannya tanpa campuran apapun termasuk air putih, madu, dan yang lainnya. Sebanyak 40 ibu (36,3%) Ibu yang tidak memberikan ASI Eksklusif tersebut ibu telah memberikan minuman atau bahkan makanan sebelum usia 6 bulan. Dan bahkan ada 50 ibu (45,4%) memberikan bayinya madu ketika sehabis dilahirkan karena di awal melahirkan air susu ibu belum keluar. Dan sebanyak 20 ibu (18,1%) ibu telah memberikan air putih dan air teh kepada balitanya sebelum usia 6 bulan. Dari 110 (91,6%) ibu yang tidak memberikan ASI eksklusif pada balitanya baik pada kelompok kasus maupun kontrol terdapat 55 ibu (50%) tidak memberikan ASI Ekslusif sekama 6 bulan dikarenakan tidak mau ribet dalam member ASI eksklusif apabila sedang berada di luar rumah. Adapun dampak jika bayi usia kurang dari 6 bulan diberi asupan prelakteal seperti madu, air teh, air tajin, dan pisang sangat berbahaya bagi kesehatan bayi. Makanan padat seperti pisang dan makanan lainnya dapat menyebabkan sumbatan saluran pencernaan. Selain itu pemberian asupan prelakteal seperti madu juga berbahaya karena di dalam madu terdapat kandungan colustrum botulinum spora yang dapat membahayakan dan mematikan (Depkes, 2009). 8

3.2.4. Pengetahuan Ibu Tabel 5. Pengetahuan Ibu pada Balita di Wilayah Kerja Puskesmas Sambi I Kabupaten Boyolali Pengetahua Kasus Kontrol P Value OR 95%CI n Ibu n (%) n (%) Kurang 54 84,4 37 66,1 1,213- Baik 10 15,6 19 33,9 0,026 2,876 6,819 Jumlah 64 100 56 100 Berdasarkan uji statistik didapatkan nilai p value sebesar 0,026 yang menunjukan bahwa ada hubungan bahwa pengetahuan ibu dengan kejadian diare pada balita. Nilai OR adalah 2,867 (95%CI,1,213-6,819) menunjukan bahwa peluang kejadian diare pada ibu yang memiliki yang memiliki pengetahuan kurang lebih tinggi 2,867 kali dibandingkan dengan ibu yang memiliki pengetahuan baik. Hal ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Hastuti (2015) yang menyatakan ada hubungan yang signifikan antara pengetahuan ibu dengan kejadian diare pada balita (nilai p= 0,046, OR=3,28, 95% CI= 0,99-10,90). Ibu yang berpengetahuan kurang memiliki resiko 3,28 kali lebih besar menyebabkna diare pada anaknya dari pada ibu yang ber pengetahuan baik. Sejalan juga dengan penelitian yang dilakukan peneltian yang dilakukan oleh Wijaya (2012) bahwa ada hubungan antara tingkat pengetahuan ibu dengan kejadian diare pada balita (nilai p= 0,001, OR=16, 95% CI= (3,39-75,34). Hasil penelitian ini sesuai Notoatmodjo (2012), pengetahuan atau kognitif merupakan domain yang sangat penting untuk terbentuknya tindakan seseorang, karena dari pengalaman dan penelitian ternyata sikap dan perilaku yang didasari pengetahuan akan lebih langgeng daripada yang tidak didasari oleh pengetahuan. Pengetahuan tentang diare pada ibu balita menunjukkan kemampuan ibu balita untuk mengetahui segala sesuatu yang berkaitan dengan diare yang meliputi pengertian, gejala dan tandatanda diare, cara penularan diare, penyebab diare, pengobatan diare dan pencegahan penyakit diare 9

Diare terkait erat dengan pengetahuan yang dimiliki oleh masyarakat khususnya ibu, karena ibu sebagai penanggungjawab utama dalam pemeliharaan kesejahteraan keluarga. Mereka mengurus rumah tangga, menyiapkan keperluan rumah tangga, merawat keluarga yang sakit, dan lain sebagainya. Karena itu sangatlah diperlukan adanya penyebaran informasi kepada masyarakat mengenai diare, agar masyarakat khususnya ibu dapat menyikapi lebih dini segala hal-hal yang berkaitan dengan diare itu sendiri (Hartono & rahmawati, 2012). Penelitian yang dilakukan di wilayah kerja Puskesmas Banyudono 1 dapat dilihat bahwa pengetahuan ibu cenderung lebih banyak pada pengetahuan ibu yang masih kurang baik dari kasus maupun kontrol sebanyak 48 ibu (75,0%) dan 37 ibu (66,1%). Ibu balita yang mempunyai pengetahuan yang kurang karena ratarata ibu sebagian besar berpendidikan SMA/SMK seanyak 36 ibu (56,3%), sebagian ibu ibu berusia 25-34 tahun,usia terendah 15 tahun dan usia tertinggi 45 tahun. Sebanyak 42 ibu (49,4%) tidak mengerti tentang penyebab dan dampak diare. Mereka hanya mengerti sebatas pengertian diare dan pencegahannya saja. Sedangkan 25 ibu (29,4%) tidak mengerti atau paham tentang pengertian,penyebab dan dampak dari penyakit diare. Dan 18 ibu (21,1%) tidak mengerti penyebab, pencegahan dan dampak dari penyakit diare. Dari seluruh ibu baik dari jumlah kasus maupun kontrol sebanyak 85 ibu (70,8%) yang memiliki pengetahuan kurang paling banyak ibu tidak mengetahui pencegahan dan dampak dari penyakit diare. 4. PENUTUP 4.1 Simpulan 4.1.1 Pada kelompok kasus dan kelompok kontrol umur ibu yang paling banyak yaitu umur 25-34 tahun sebanyak 31orang (48,4%) dan 26 orang (46,4%). Sebagian besar ibu pada kelompok kasus dan kelompok kontrol memiliki tingkat pendidikan SMA/SMK sebanyak 36 orang (56,3%) dan 33 orang (58,9%). Pada kelompok kasus dan kelompok kontrol mayoritas ibu memiliki pekerjaan sebagai ibu rumah tangga sebanyak 34 orang (53,1%) dan 35 orang (62,5%). 10

4.2.2 Pada kelompok kasus dan kelompok kontrol umur balita yang paling banyak yaitu pada umur 1 tahun sebanyak 27 balita (42,2%) dan 25 balita (44,65). Sedangkan pada kelompok kasus dan kotrol pada jenis kelamin balita paling banyak pada kelompok kasus yaitu jenis kelamin perempuan sebanyak 36 balita (53,3%). Pada riwayat gangguan pencernaan pada kelompok kasus semua balita memiliki riwayat yaitu sebanyak 64 balita (100%) dan pada kelompok kontrol hanya 7 balita saja (12,5%). 4.2.3 Ada hubungan antara pemberian ASI Eksklusif dengan kejadian Diare pada balita di Wilayah Kerja Puskesmas Banyudono 1. 4.2.3 Ada hubungan antara pengetahuan ibu dengan kejadian Diare pada balita di Wilayah Kerja Puskemas Banyudono 1 4.2 Saran 4.2.1 Bagi instansi di puskesmas Banyudono 1 untuk lebih memberikan pemahaman kepada masyarakat khususnya pada ibu hamil atau yang sudah memiliki balita mengenai program ASI Eksklusif yang wajib diberikan saat bayi usia 0-6 bulan dan tanpa tambahan makanan/minuman lain misalnya teh,air putih dan madu. 4.2.2 Memberikan atau meningkatkan edukasi kesehatan pada upaya promotif dan preventif melalui penyuluhan rutin dengan menggunakan leaflet dan brosurbrosur kesehatan. DAFTAR PUSTAKA Departemen Kesehatan RI. (2011). Profil Kesehatan Indonesia Tahun 2010. Jakarta: Departemen Kesehatan RI Dinkes Kabupaten Boyolali, (2016). Profil Kesehatan Kabupaten Boyolal Tahun 2017. Boyolali: Dinas Kesehatan Boyolali. Hartono, Rahmawati. 2012. Gangguan Kesehatan pada Anak Panduan bagi Tenaga Kesehatan dan Umum. Nuha Medika: Yogyakarta Hastuti, D. (2015). Hubungan Pengetahuan dan Kebiasaan Ibu Mencuci Tangan Terhadap Kejadian Diare pada Balita di Wilayah Kerja Puskesmas 11

Pameungpeuk Bandung. Jurnal Ilmu Kesehatan. Volume 9, Nomor 2, Desember 2015 Lameshow, S., Hosmer Jr D.W., Klar J. dan Lwangan S.K. (1990). Adequacy of Sample Size in Health Studies. Dalam Murti. (2010). Desain dan Ukuran Sampel untuk Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif di Bidang Kesehatan Edisi ke-2. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press Murti, B. (2010). Disain dan Ukuran Sampel untuk Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif di Bidang Kesehatan Edisi ke-2. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press. Mohammad, I,.Abdullah, T., Prawirodiharjo, L. (2011).Hubungan Pemberian ASI Eksklusif Dengan Kejadian Diare Pada Bayi 0-11 bulan Di Puskesmas Galesong Utara. [Skripsi]. Makasar: Universitas hasanudin Oktavian, H. (2014). Hubungan Pemberian ASI Eksklusif Dengan Kejadian Diare Pada Anak Usia 12-24 Bulan Di Puskesmas Terjun Kecamatan Medan Merlan Tahun 2014. [skripsi]. Medan: Universitas Sumatera Utara. Riset Kesehatan Dasar. (2013). Laporan RISKESDAS 2013-Departemen Kesehatan Republik Indonesia Tahun 2013. Sulistyoningsih, H. (2011). Gizi Untuk Kesehatan Ibu dan Anak. Yogyakarta: Graha Ilmu WHO. (2013). World Health Statistics: Genewa. 12