GLOBAL HEALTH SCIENCE, Volume 3 No. 1, Maret 2018 ISSN

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. Setiap anak mengalami proses tumbuh kembang yang berbeda-beda. Baik menyangkut

PENGARUH PIJAT BAYI TERHADAP KUANTITAS TIDUR BAYI USIA 3-6 BULAN DI DESA MUNUNGREJO KECAMATAN NGIMBANG KABUPATEN LAMONGAN

PENGARUH PIJAT BAYI TERHADAP LAMA TIDUR BAYI DI DESA DUWET KECAMATAN WONOSARI KABUPATEN KLATEN

Objective: The aim of this research to analyze the effectiveness of massage on sleep quality infant aged 5-7 months.

Jurnal Keperawatan JURUSAN KEPERAWATAN FAKULTAS ILMU-ILMU KESEHATAN DAN KEOLAHRAGAAN UNIVERSITAS NEGERI GORONTALO

PENGARUH KOMBINASI PIJAT BAYI DENGAN MUSIK KLASIK MOZART TERHADAP BERAT BADAN DAN KUALITAS TIDUR BAYI USIA 3-6 BULAN ABSTRAK

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. terhadap pola tidur bayi usia 3 6 bulan. Penelitian ini dilakukan di Dusun

PERBANDINGAN POLA TIDUR BAYI YANG MENDAPATKAN PIJAT BAYI DAN BABY SPA PADA BAYI USIA 3-12 BULAN DI KLINIK SRIKANDI RUMAH BUNDA YOGYAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. lingkungannya. Sesaat setelah lahir, bayi biasanya tidur selama jam

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Perkembangan pada bayi merupakan suatu proses yang hakiki, unik, dinamik,

PENGARUH PIJAT BAYI DENGAN KUALITAS TIDUR BAYI USIA 3-6 BULAN DI DESA BANDUNG KECAMATAN DIWEK KABUPATEN JOMBANG

PENGARUH PIJAT BAYI TERHADAP PENINGKATAN BERAT BADAN PADA BAYI USIA 3 4 BULAN DI POSYANDU WILAYAH KERJA PUSKESMAS KEDATON BANDAR LAMPUNG TAHUN 2012

KEBUTUHAN ISTIRAHAT DAN TIDUR. NIKEN ANDALASARI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. ada (kurangnya aktivitas fisik), merupakan faktor resiko independen. menyebabkan kematian secara global (WHO, 2010)

BAB 1 PENDAHULUAN. dapat memberikan rasa aman dan nyaman pada bayi. Sentuhan dan pelukan dari

BAB I PENDAHULUAN. pencapaiannya dalam MDGs (Millenium Development Goals) yang sekarang

KEBUTUHAN ISTIRAHAT DAN TIDUR. Niken Andalasari

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Kebutuhan dasar manusia merupakan unsur-unsur yang dibutuhkan

BAB I PENDAHULUAN. telah mewujudkan hasil yang positif di berbagai bidang, yaitu adanya. dan bertambah cenderung lebih cepat (Nugroho, 2000).

EFETIVITAS BABY SPA TERHADAP LAMANYA TIDUR BAYI USIA 3-4 BULAN

BAB I PENDAHULUAN. (ageing population). Adanya ageing population merupakan cerminan dari

BAB I PENDAHULUAN. konsep diri, pola koping dan perilaku sosial (Hidayat, 2008).

PENGARUH PIJAT TERHADAP LAMA TIDUR BAYI USIA 0-3 BULAN DI KLINIK FISIOTERAPI SKRIPSI

BAB 1 PENDAHULUAN. dengan pembangunan kesehatan. Pembangunan kesehatan sebagai bagian dari

PENGARUH BABY SPA (SOLUS PER AQUA) TERHADAP PERTUMBUHAN BAYI USIA 3-4 BULAN NASKAH PUBLIKASI

BAB I PENDAHULUAN. Pijat telah digunakan untuk pengobatan dan menjadi bagian rutin

BAB I PENDAHULUAN. Tenaga kesehatan di rumah sakit sangat bervariasi baik dari segi jenis

PENGARUH PELATIHAN PIJAT BAYI TERHADAP PRAKTIK PIJAT BAYI OLEH IBU DI KECAMATAN KUTOARJO PURWOREJO

BAB I PENDAHULUAN. Badan Kesehatan Dunia (WHO) menyatakan bahwa jumlah. jiwa dengan usia rata-rata 60 tahun (Bandiyah, 2009).

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. istirahat bagi tubuh dan jiwa, atas kemauan dan kesadaran secara utuh atau

BAB I PENDAHULUAN. lingkungan fisik yang tidak sehat, dan stress (Widyanto, 2014).

BAB I PENDAHULUAN. Tidur merupakan salah satu kebutuhan dasar manusia yang termasuk

BAB I PENDAHULUAN. manusia. Masa ini merupakan masa peralihan manusia dari anak-anak menuju

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Aloei Saboe Kelurahan Wongkaditi, Kecamatan Kota Utara, Kota

1

BAB I PENDAHULUAN. fisiologis maupun psikologis. Segala yang dibutuhkan manusia untuk

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

HUBUNGAN ANTARA PIJAT BAYI DENGAN KENAIKAN BERAT BADAN BAYI UMUR 0-3 BULAN DI PONDOK BERSALIN DESA BALAK SIAGA CAWAS KLATEN TAHUN 2007

Tidur dan Ritme Sirkadian

PENGARUH PIJAT BAYI TERHADAP KUALITAS TIDUR BAYI USIA 3-5 BULAN DI DESA PLALANGAN DAN DESA AJUNG KECAMATAN KALISAT

PENGARUH TERAPI PIJAT BAYI TERHADAP PENAMBAHAN BERAT BADAN PADA BAYI USIA 3-6 BULAN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS PEMBINA PALEMBANG TAHUN 2016

BAB I PENDAHULUAN. Menurut World Health Organization (WHO), ada sebanyak 234,2 juta

BAB I PENDAHULUAN. Stroke merupakan suatu penyakit kegawatdaruratan neurologis yang berbahaya

EFEKTIFITAS TEKNIK RELAKSASI PROGRESIF TERHADAP BERKURANGNYA KELUHAN GANGGUAN TIDUR PADA REMAJA DI PANTI AL-MUDAKKIR DAN DI PANTI AL-AMIN BANJARMASIN

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG. Saat ini di seluruh dunia jumlah orang lanjut usia (lansia)

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Tidur merupakan salah satu kebutuhan dasar. manusia yang termasuk kedalam kebutuhan dasar dan juga

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Kehamilan merupakan proses fertilisasi atau penyatuan spermatozoa dan

BAB V PEMBAHASAN. menunjukkan penurunan bila dibandingkan dengan rata-rata tingkat

BAB I PENDAHULUAN. maka dampaknya adalah lost generation. Fisioterapi sangat besar perannya dalam

Efektifitas Pijat Bayi Terhadap Peningkatan Berat Badan Bayi di Desa Candirejo Kecamatan Ungaran Kabupaten Semarang

BAB I PENDAHULUAN. (Departemen Kesehatan, 2009). Di Indonesia tahun 2012 tercatat jumlah bayi

BAB I PENDAHULUAN. dapat terlepas dari aktivitas dan pekerjaan dalam kehidupan sehari-hari. Tuntutan

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini melibatkan 70 orang responden yang merupakan

PENGARUH PIJAT BAYI TERHADAP KUALITAS TIDUR BAYI USIA 3-6 BULAN DI POLIKLINIK KESEHATAN DESA PURWOREJO KECAMATAN BONANG KABUPATEN DEMAK

PENGARUH AROMATERAPI TERHADAP NYERI PADA PASIEN POST OPERASI SECTIO CAESAREA DI RSUD KAJEN KABUPATEN PEKALONGAN

BAB I PENDAHULUAN. Masalah kesehatan anak merupakan salah satu masalah utama

keadaan dimana tubuh tidak aktif, sebenarnya tidur merupakan keadaan aktif, (Sherwood, 2001., Robotham, 2011 dalam William, 2013).

TERAPI PIJAT OKSITOSIN MENINGKATKAN PRODUKSI ASI PADA IBU POST PARTUM. Sarwinanti STIKES Aisyiyah Yogyakarta

PIJAT OKSITOSIN UNTUK MEMPERCEPAT PENGELUARAN ASI PADA IBU PASCA SALIN NORMAL DI DUSUN SONO DESA KETANEN KECAMATAN PANCENG GRESIK.

BAB I PENDAHULUAN. Usia lanjut dikatakan sebagai tahap akhir perkembangan pada daur

BAB I PENDAHULUAN. kesehatan, beraktivitas, istirahat, pemberian imunisasi dasar lengkap,

PENGARUH PIJAT BAYI TERHADAP KUANTITAS TIDUR BAYI USIA 3-6 BULAN DI DESA LEMINGGIR KECAMATAN MOJOSARI KABUPATEN MOJOKERTO

BAB I PENDAHULUAN. yang membutuhkan perhatian lebih dalam setiap pendekatannya. Berdasarkan

BAB 1 PENDAHULUAN. hari yang dicirikan dengan penurunan voluntary body movement dan penurunan

PENGARUH PIJAT BAYI TERHADAP PENINGKATAN LAMA TIDUR MALAM PADA BAYI 3-6 BULAN

BAB 1 PENDAHULUAN. organ tubuh. Hal ini juga diikuti dengan perubahan emosi secara

BAB I PENDAHULUAN. membuka dinding perut dan dinding uterus (Sarwono, 2005). Sectio caesarea

BAB I PENDAHULUAN. pelayanan promotif dan preventif baik sehat maupun sakit.

PENGARUH HEALTH EDUCATION

PERBEDAAN FREKUENSI MENYUSU ASI EKSKLUSIF SEBELUM DAN SESUDAH DILAKUKAN PIJAT BAYI

I. PENDAHULUAN. hidupnya sehari-hari dan menerima nafkah dari orang lain. Indonesia menurut survey Badan Pusat Statistik (BPS) tahun 2006

Volume 3 / Nomor 3 / November 2016 ISSN : PENINGKATAN KUALITAS TIDUR BAYI USIA 3-6 BULAN MELALUI PIJAT BAYI DI RB HASANAH GEMOLONG SRAGEN

FIRMAN FARADISI J

BAB I PENDAHULUAN. paling umum untuk mencari pertolongan kesehatan. Seseorang yang nyeri

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Sistem pelayanan kesehatan merupakan salah satu struktur

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. seorang ibu mengalami perubahan-perubahan yang terjadi baik fisik maupun

BAB I PENDAHULUAN. Keberhasilan pemerintah dalam pembangunan nasional dapat dilihat dari

Pengaruh Pemberian Pijat Bayi Terpenuhi Kebutuhan Bayi (6-12 Bulan) di Kelurahan Posyandu Mangundikaran Kabupaten Nganjuk

BAB 1 : PENDAHULUAN. kontasepsi, asupan nutrisi. Perawatan payudara setelah persalinan (1-2) hari, dan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. yang digunakan yaitu tahun. Penelitian ini menggunakan. tiap panti tersebut mengalami hipertensi.

BAB 1 PENDAHULUAN. dan Deri, 2008) dari Warwick medical school, Institute of Education dan

`PENGARUH PIJAT BAYI TERHADAP POLA TIDUR PADA BAYI USIA 3 6 BULAN DI DUSUN GANDEKAN DESA TRIRENGGO BANTUL

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. (UMY). Universitas Muhammadiyah Yogyakarta merupakan salah satu

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. cenderung lebih cepat. Saat ini di seluruh dunia jumlah orang lanjut usia

Maria Dewi Christiyawati

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB 1 PENDAHULUAN. 11% dari seluruh jumlah penduduk dunia (± 605 juta) (World Health. meningkat menjadi 11.4% dibandingkan tahun 2000 sebesar 7.4%.

PENGARUH BABY SOLUS PER AQUA (SPA) TERHADAP KEMAMPUAN MOTORIK KASAR BAYI USIA 6 9 BULAN

PENGARUH PENGGUNAAN SEPATU BERHAK TINGGI TERHADAP NYERI MYOGENIK PADA OTOT GASTROKNEMIUS SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. Sedangkan menurut Wahyuningsih (2005), terapi Intravena adalah suatu

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. perkembangan yang pesat selama golden period. Pemberian nutrisi yang baik perlu

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan disegala bidang selama ini sudah dilaksanakan oleh


BAB I PENDAHULUAN. Tidur merupakan salah satu kebutuhan dasar manusia. Tidur sangat berperan. dampak pada fisiologis manusia, karena tidur berpengaruh

PENINGKATAN BERAT BADAN BAYI MELALUI PEMIJATAN

PENGARUH PIJAT BAYI TERHADAP KUALITAS TIDUR BAYI USIA 6 12 BULAN DI RUMAH BERSALIN RACHMI YOGYAKARTA TAHUN 2011 NASKAH PUBLIKASI

Transkripsi:

PENGARUH PIJAT BAYI TERHADAP KUALITAS TIDUR BAYI USIA 1 BULAN Aco Tang (Jurusan Fisioterapi, Poltekkes Kemenkes Makassar, e-mail: acotang5@gmail.com) Djohan Aras (Prodi Fisioterapi, Fakultas Keperawatan, Universitas Hasanuddin) ABSTRAK Setiap orang tua mendambakan anak yang dapat bertumbuh dan berkembang secara optimal demi menjadi generasi yang tangguh dan membanggakan. Salah satu faktor yang dapat mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan adalah kualitas tidur karena waktu yang ideal terjadinya pertumbuhan dan perkembangan yaitu pada saat bayi tertidur. Kualitas tidur bayi dapat distimulus dengan pemberian pijat bayi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pijat bayi terhadap kualitas tidur bayi usia 1 bulan. Metode yang digunakan adalah metode preeksperimental design dengan rancangan one group pretest posttest. Sampel penelitian ini berjumlah 15 bayi dengan usia 1 bulan di wilayah kerja Puskesmas Tamalanrea, Makassar. Variabel independen pada penelitian ini adalah pijat bayi. Variabel dependen yang diukur adalah kualitas tidur bayi menggunakan kuisioner yang mengacu pada A Brief Screening Questionnaire For Infant Sleep Problems dan Morrel s Infant Sleep Questionnaire. Uji Wilcoxon digunakan untuk menganalisis pengaruh antara variabel independen dengan variabel dependen. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada pengaruh yang signifikan antara pijat bayi dan kualitas tidur bayi (p=0,003). Penelitian ini menunjukkan bahwa pijat bayi efektif dalam memberikan pengaruh terhadap kualitas tidur bagi bayi. Kata kunci: Pijat bayi, Kualitas tidur bayi PENDAHULUAN Setiap orang tua mendambakan anak yang dapat bertumbuh dan berkembang secara optimal demi menjadi generasi yang tangguh dan membanggakan bagi keluarga terlebih lagi untuk masa depan bangsa. Pertumbuhan dan perkembangan yang optimal dapat tercapai oleh beberapa faktor yang saling berkaitan yaitu faktor genetika, lingkungan, perilaku dan rangsangan atau stimulasi yang berguna. 1 Masa bayi perlu mendapatkan perhatian khusus karena pada masa tersebut merupakan masa emas terjadinya pertumbuhan dan perkembangan anak. Salah satu faktor yang dapat mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan bayi yaitu tidur dan istirahat. Tidur yang berkualitas sangat penting dalam pertumbuhan bayi karena pada saat bayi tertidur, hormon pertumbuhan disekresi tiga kali lebih banyak yakni kurang lebih 75% dibandingkan saat bayi terbangun. Selain itu, tidur juga merupakan saat terjadinya repair neuro-brain. Oleh karena itu kualitas dan kuantitas tidur bayi perlu diperhatikan dengan melihat cara, kenyamanan serta pola tidur dari sang bayi. 2 Berdasarkan data dari World Health Organization (WHO) pada tahun 2012 yang dimuat dalam jurnal Pediatrics, tercatat sekitar 33% bayi mengalami masalah tidur. 3 Di Indonesia cukup banyak bayi yang mengalami gangguan tidur. Mengutip penelitian dari Sekartini dan Adi tahun 200, yang dilakukan di 5 kota besar di Indonesia yakni di Jakarta, Bandung, Medan, Palembang, dan Batam terdapat 51,3% bayi mengalami gangguan tidur, 2% jam tidur malamnya kurang dari 9 jam, terbangun pada malam hari lebih dari 3 kali dan lama terbangun pada malam hari lebih dari 1 jam. Data tersebut diperoleh dari responden sebanyak 385 orang. Pemberian stimulasi berupa pijat bayi dapat membantu bayi tidur dengan nyenyak. Pijat bayi merupakan salah satu cara yang mampu menimbulkan perasaan nyaman bagi bayi karena dengan sentuhan lembut membantu merileksasikan ketegangan otot sehingga bayi menjadi tenang dan tidur dengan nyenyak. 5 Penelitian yang dilakukan di Institusi Touch Research Amerika pada 20 anak yang dipijat selama 2x15 menit dalam jangka waktu 5 minggu mengalami 50% perubahan gelombang otak dibandingkan sebelum dipijat. Perubahan gelombang otak ini terjadi dengan cara menurunkan gelombang alpa dan meningkatkan gelombang beta sehingga membuat bayi dapat tidur lebih nyenyak. 6 Berdasarkan penelitian dari Warwick Medical School dan Intitute of Education dari University of Warwick, meneliti 9 macam gerakan pijat bayi yang dilakukan kepada 598 bayi usia dibawah 6 bulan. Dari penelitian tersebut diperoleh hasil bahwa pijat bayi dapat membuat pola tidur lebih teratur karena dipengaruhi oleh hormon tidur melatonin yang dipengaruhi oleh pijat bayi yang dilakukan. 3 12 GLOBAL HEALTH SCIENCE ----- http://jurnal.csdforum.com/index.php/ghs

Berdasarkan uraian permasalahan dan manfaat pijat bayi terhadap kualitas tidur serta beberapa hasil penelitian sebelumnya, penulis tertarik untuk melakukan penelitian sekaligus mempelajari pengaruh pijat bayi terhadap kualitas tidur bayi usia 1- bulan, dengan pertimbangan penelitian serupa belum pernah dilakukan di daerah Makassar. METODE PENELITIAN Penelitian ini dilaksanakan di wilayah kerja Puskesmas Tamalanrea, Makassar. Penelitian ini menggunakan metode eksperimental dengan jenis rancangan penelitian pre-experimental dengan one group pretest postest design. Populasi penelitian ini adalah semua bayi usia 1 bulan yang terdata di Puskesmas Tamalanrea, Makassar yakni 12 bayi. Sampel dalam penelitian ini berjumlah 15 bayi. Diperoleh dari populasi penelitian yang memenuhi kriteria inklusi yang telah ditetapkan peneliti, meliputi bayi usia 1 bulan, orang tua bayi bersedia menjadi responden, bayi yang mendapat ASI, dan bayi yang dipijat 6 kali selama penelitian. Pengumpulan data dilakukan oleh peneliti dengan menggunakan kuisioner yang telah diuji validitasnya dan pedoman wawancara. Informasi tentang karakteristik dan keadaan umum responden, meliputi nama, umur, riwayat penyakit, asupan nutrisi (ASI) diperoleh dari pedoman wawancara. Kuisioner kualitas tidur bayi yang digunakan mengacu pada Morrel s Infant Sleep Questionnaire dan A Brief Screening Questionnaire For Infant Sleep Problems yang telah diuji validitasnya. Data yang terkumpul dari kuisioner diberikan skor dan dikategorikan menjadi 3 yakni yang memiliki kualitas tidur baik jika skor yang diperoleh dari pertanyaan kuisioner 35 5, kualitas tidur sedang 25 3 dan kualitas tidur buruk 15 2. Data diambil sebelum pemberian pijat bayi dan setelah dilakukan pijat bayi sebanyak 6 kali selama 2 minggu. Data kualitas tidur bayi diolah menggunakan software SPSS Statistic Data Editor 22 dengan menggunakan uji Wilcoxon untuk melihat pengaruh pijat bayi terhadap kualitas tidur bayi. Hasil analisis data disajikan dalam bentuk tabel dan narasi. HASIL PENELITIAN Tabel 1. Karakteristik Sampel Penelitian Karakteristik n % Jenis Kelamin Laki-laki Perempuan Total Usia (bulan) 1 2 3 Total 11 15 6 3 2 15 26,7 73,3 100 0 26,7 20 13,3 100 Hasil penelitian menunjukkan distribusi frekuensi karakteristik responden dan distribusi kualitas tidur bayi sebelum dan setelah diberikan pijat bayi. Distribusi jumlah sampel berdasarkan jenis kelamin bayi menunjukkan bahwa sampel berjenis kelamin perempuan lebih banyak dibandingkan laki-laki (perempuan 11, laki-laki ). Selain jenis kelamin, distribusi berdasarkan usia menunjukkan bayi yang berusia 1 bulan memiliki frekuensi tertinggi (0%) sedangkan bayi berusia bulan memiliki frekuensi terendah (13,3%). Tabel 2. Kualitas Tidur Sebelum (Pretest) dan Setelah (Posttest) Pemberian Pijat Bayi Kualitas tidur Buruk Cukup baik Baik Nilai 15 2 25 3 35 5 Pretest Posttest n % n % 1 6,7 0 0 9 60 26,7 5 33,3 11 73,3 Total 15 100 15 100 Tabel 3. Hasil Analisis Statistik Pengaruh Pijat Bayi terhadap Kualitas Tidur Bayi 13 GLOBAL HEALTH SCIENCE ----- http://jurnal.csdforum.com/index.php/ghs

Kualitas tidur Pre-test Post-test p-value 0,003 Hasil pretest kualitas tidur bayi sebelum diberikan pijat bayi menunjukkan kualitas tidur dengan kategori cukup baik yang paling dominan yakni 60%, sedangkan yang paling sedikit yaitu kualitas tidur dengan kategori buruk yakni 6,7%. Sedangkan hasil posttest kualitas tidur bayi setelah diberikan pijat bayi sebanyak 6 kali dimana kualitas tidur yang paling dominan yakni kategori baik (73,3%) dan tidak ada bayi yang memiliki kualitas tidur buruk (0%). Hasil analisis data statistik menggunakan uji Wilcoxon antara pretest dan posttest menunjukkan bahwa terdapat pengaruh pemberian pijat bayi terhadap kualitas tidur bayi dengan nilai p=0,003. PEMBAHASAN Terapi sentuhan (touch therapy) atau pijat (massage) merupakan salah satu bentuk terapi yang kompleks dimana melibatkan sentuhan fisik dengan emosional. Pijat dapat diaplikasikan pada semua kalangan usia, termasuk bayi. Pijat bayi merupakan salah satu bentuk stimulasi berupa sentuhan yang ditujukan bagi tumbuh kembang sang bayi. 7 Sentuhan dan tekanan lembut dari pijat bayi menyebabkan ujung ujung saraf yang terdapat di permukaan kulit menimbulkan reaksi. Selanjutnya saraf tersebut mengirimkan pesan pesan ke otak melalui jaringan saraf yang berada di medula spinalis. Proses tersebut menyebabkan terjadinya perangsangan pada reseptor saraf sensorik perifer terutama reseptor tekanan. Rangsangan ini mengaktifkan sistem saraf parasimpatis terutama yang paling berperan aktif terhadap proses tidur yaitu area dalam saraf otonom parasimpatis nuclei rafe dan nucleus tractus solitarius, yang merupakan regio sensorik medulla dan pons yang dilewati oleh sinyal sensorik viseral yang masuk ke otak melalui nervus vagus dan glossofaringeus, yang pada akhirnya menimbulkan keadaan tidur. 6,8 Peningkatan kadar sekresi serotonin yang dihasilkan pada saat pemijatan mempengaruhi tidur bayi. Serotonin merupakan zat transmitter utama yang menyertai pembentukan tidur dengan menekan aktivitas sistem pengaktivasi retikularis maupun aktivitas otak lainnya. Serotonin yang disintesis dari asam amino triptophan akan diubah menjadi 5-hidroksitriptophan (5HTP) kemudian menjadi N-asetil serotonin yang pada akhirnya berubah menjadi melatonin. Melatonin ini berperan membuat tidur lebih lama dan lelap pada saat malam hari. Selain itu melatonin apabila disekresikan pada siang hari akan memicu untuk tidur siang yang bermanfaat bagi bayi dan mengatur rutinitas harian mereka. 8,9 Sentuhan lembut dari pemijatan pada bayi membantu mengurangi ketegangan otot otot bayi sehingga timbul perasaan nyaman dan rileks. Selain itu durasi tidur yang lebih lama dipicu oleh pelepasan oksitosin dan endorfin pada saat bayi dipijat. Hormon endorfin merupakan suatu hormon untuk meredakan nyeri dan menghilangkan rasa tidak nyaman, sedangkan hormon oksitosin berfungsi menurunkan kadar stress dalam otak sehingga bayi menjadi tenang dan nyaman serta kualitas tidurnya meningkat. 10 Keadaan tenang dan rileks menyebabkan gelombang otak melambat, sehingga membuat seseorang dapat beristirahat dan tertidur. Perubahan gelombang otak yang terjadi adalah penurunan gelombang alpha dan peningkatkan gelombang beta dan theta, dimana gelombang gelombang otak tersebut sangat berpengaruh dalam proses tidur. 11 Berdasarkan penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh pemberian pijat bayi terhadap kualitas tidur bayi sebagaimana yang didapatkan dalam penelitian ini yang telah diuji dengan analisis statistik dengan hasil nilai yang signifikan yakni p=0,003. Penelitian ini juga hampir sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Minarti dan Utami (2012), yang menyatakan bahwa pemberian pijat bayi dapat mempengaruhi kualitas tidur bayi usia 3 hingga 6 bulan (p=0,000). 11 Penelitian lain yang hampir senada juga dilakukan oleh Warsini dan Nugraini (2016), yang melakukan intervensi pijat bayi setiap hari selama seminggu dan diperoleh rata-rata lama tidur bayi adalah 11 jam dan paling lama 18 jam dengan rata-rata tidur 15,9 jam per hari sedangkan yang tidak diintervensi pijat bayi lama tidur paling sedikit 12 jam dan paling lama 17 jam dengan rata-rata tidur 13,9 jam per hari. 12 Bayi yang telah dipijat dalam penelitian ini menunjukkan peningkatan kualitas tidur yang ditandai dengan durasi tidur yang lebih lama yaitu 15-18 jam per hari, tersenyum saat terbangun, waktu untuk menidurkan bayi <15 menit hingga 30 menit, bayi tertidur lelap, frekuensi terbangun saat malam hari <3 kali dan mengeluarkan keringat saat tidur. Hal ini sesuai dengan ciri-ciri bayi 1 GLOBAL HEALTH SCIENCE ----- http://jurnal.csdforum.com/index.php/ghs

cukup tidur atau kualitas tidurnya baik yaitu akan lebih mudah jatuh tertidur, tampak lebih bugar saat bangun tidur, tidak rewel dan tidak memerlukan tidur siang yang melebihi kebutuhan sesuai dengan perkembangannya. 5 Perkembangan tidur bayi berkaitan dengan umur dan maturitas otak, maka jumlah total tidur yang diperlukan berkurang akan diikuti dengan penurunan proporsi Rapid Eyes Movement (REM) dan non-rem. Periode tidur yang lama menjamin bahwa otak akan melalui siklus tidur yang lengkap. Tidur REM dihubungkan dengan perubahan dalam aliran darah serebral, peningkatan aktivitas kortikal, peningkatan konsumsi oksigen, dan pelepasan epinefrin. Sinkronisasi ini membantu penyimpanan memori dan pembelajaran karena otak menyaring informasi yang disimpan tentang aktivitas hari tersebut. 13 Tidur non-rem terdiri dari tahap mempunyai ciri tersendiri. Tidur tahap I terjadi bila merasakan ngantuk dan mulai tertidur, jika terdengar berbunyi atau sesuatu sampai terbangun, sebenarnya telah tertidur berlangsung 30 detik sampai 5 menit pertama dari siklus tidur. Tidur tahap II seluruh tubuh seperti berada pada tahap I tidur yang lebih dalam, masih mudah dibangunkan, meskipun benar benar berada dalam keadaan tidur berlangsung dari 10 sampai 0 menit, dapat terbangun karena sentakan tiba tiba dari ekstremitas tubuhnya. Tidur tahap III tertidur cukup pulas, rileks, tonus otot mulai menurun. Tidur tahap IV adalah tidur paling nyenyak, tanpa mimpi dan sulit dibangunkan, dan orang akan bingung bila terbangun langsung dari tahap ini, dan memerlukan waktu beberapa menit untuk meresponnya. Orang yang tidur pada kedua tahap ini, pola pernafasan dan denyut jantungnya teratur. Kadang kadang pada bayi timbul banyak keringat. 1 Selain hal tersebut, pijat bayi juga berpengaruh terhadap peningkatan berat badan bayi. Hal ini sesuai dengan penelitian Goldamerta (2016) kepada bayi usia 3 6 bulan sebanyak 6 kali pijat dalam 2 minggu dan diperoleh hasil rata rata kenaikan berat badan 0 gram dan melebihi kenaikan berat badan normal. Peningkatan berat badan ini dikarenakan hormon stress pada bayi menurun, maka bayi dapat menghisap ASI lebih banyak sehingga produksi ASI meningkat dan berat badan akan meningkat. 15 Pada penelitian ini didapatkan 1 bayi mengalami kualitas tidur kategori buruk. Hal ini boleh jadi dipengaruhi oleh faktor eksternal seperti keberadaan lingkungan yang kurang nyaman dimana suhu kamar bayi yang cenderung pengap dan pengaruh stimulus orang lain atau keluarga dari sang bayi. Selain itu aktivitas bayi juga ikut mempengaruhi kualitas tidur dimana ketika pada siang hari bayi dibawa oleh ibunya beraktivitas di luar rumah dalam waktu yang lama sehingga bayi sering terbangun pada malam hari dan lama terbangunnya lebih dari 1 jam. Faktor kelelahan pada bayi akan menyebabkan perpendekan periode pertama tidur REM. Pada bayi yang tidak dapat tidur dengan baik akan mengalami overused dan menjadi lebih sulit untuk tidur. Berbagai manifestasi dari bayi yang kualitas tidurnya tidak adekuat berupa mengantuk, hiperaktif, adanya tanda-tanda warna kehitaman pada sekitar daerah mata, konjungtiva merah kurang konsentrasi dan responnya menurun, sehingga mereka cenderung iritable, inatensi, kurang kooperatif dan sulit dikontrol. 1 KESIMPULAN DAN SARAN Peneliti menyimpulkan bahwa terdapat pengaruh yang siginifikan dari pemberian pijat bayi terhadap kualitas tidur bayi usia 1 bulan dimana kualitas tidur bayi setelah dipijat meningkat yakni kategori buruk 0%, cukup baik 26,7% dan baik 73,3% sedangkan sebelum dipijat kategori buruk 6,7%, cukup baik 60% dan baik 33,3%. Dengan adanya penelitian ini kiranya dapat memberi edukasi tentang pijat bayi dan para ibu bisa selanjutnya menerapkan pijat bayi kepada bayinya di kehidupan sehari-hari. Untuk fisioterapi dan tenaga kesehatan lainnya pun diharapkan mampu mengembangkan ilmu dan praktek pijat bayi sehingga program terapi anak lebih inovatif dan memberi pengaruh besar terhadap pertumbuhan dan perkembangan anak. Dan untuk penelitian selanjutnya diharapkan melakukan observasi pola tidur bayi secara berkala untuk mencegah hasil data yang subjektif. Selain itu diharapkan melakukan penelitian dalam jumlah sampel yang lebih banyak dan dalam melakukan penelitian dapat memberi edukasi tentang pertumbuhan dan perkembangan anak sesuai dengan disiplin ilmu yang dimiliki. DAFTAR PUSTAKA 1. Aden HM, Badi ah A, Lestiawati E. The effect of infant massage towards the sleeping quality of 6-12 months old infant in Bu Ning s infant therapy clinic Janti Depok Sleman Yogyakarta. Yogyakarta: UNRIYO; 2012 15 GLOBAL HEALTH SCIENCE ----- http://jurnal.csdforum.com/index.php/ghs

2. Mardiana L, Martini DE. Pengaruh pijat bayi terhadap kuantitas tidur bayi usia 3-6 bulan di desa Munungrejo kecamatan Ngimbang kabupaten Lamongan. Surya. 201;2:109-15 3. Abdurrahman SM. Pengaruh pijat bayi terhadap kualitas tidur bayi di desa Tabumela kecamatan Tilango kabupaten Gorontalo. Gorontalo: Universitas Negeri Gorontalo; 2015. Sekartini R, Adi NP. Gangguan tidur pada anak usia bawah tiga tahun di lima kota di Indonesia. Sari pediatri. 2006;7:188-93 5. Ubaya LR. Analisis pijat bayi dengan kualitas tidur bayi umur 6-12 bulan di desa Kertosari kecamatan Singorojo kabupaten Kendal [skripsi]. Semarang: Universitas Muhammadiyah Semarang; 2010. 6. Roesli U. Pedoman pijat bayi. Jakarta: PT Pustaka Pembangunan Swadaya Nusantara; 2013 7. Setiawan A. Pemberian terapi pijat bayi terhadap kualitas tidur bayi pada asuhan keperawatan an. N dengan infeksi saluran pernapasan akut di ruang Melati RSUD Karanganyar. Surakarta: STIKKH; 2015 8. Guyton AC, Hall JE. Buku ajar fisiologi kedokteran edisi revisi. Jakarta: EGC; 2012 9. Mcloughlin H. Infant Massage Expand Your Exp. Journal of Australian Association Massage Therapists. 2009; 16-17 10. Handayani D. Perawatan bayi baru: panduan lengkap untuk ibu merawat bayi 0 6 bulan. Jakarta: PT Aspirasi Muda; 2012 11. Minarti NMA, Utami KC. Pengaruh pijat bayi terhadap kualitas tidur bayi usia 3-6 bulan di wilayah kerja puskesmas II Denpasar Timur. Denpasar: Universitas Udayana; 2012 12. Warsini, Nugraini D. Pengaruh pijat bayi terhadap lama tidur bayi di desa Duwet kecamatan Wonosari kabupaten Klaten. Kosala. 2016;:83-9 13. Potter PA, Perry AG. Buku Ajar Fundamental Keperawatan Konsep, Proses dan Praktik Edisi Volume 1. Jakarta : Buku Kedokteran EGC; 2005 1. Widodo A, Afrina DN. Efektivitas baby spa terhadap lamanya tidur bayi usia 3- bulan. Surakarta: Universitas Muhammadiyah Surakarta; 2012 15. Goldamerta AP. Pengaruh pijat bayi terhadap perubahan berat badan bayi [skripsi]. Makassar: Universitas Hasanuddin; 2016 16 GLOBAL HEALTH SCIENCE ----- http://jurnal.csdforum.com/index.php/ghs