PERATURAN BUPATI GIANYAR NOMOR 55 TAHUN 2018 TENTANG PELAKSANAAN PROGRAM JAMINAN SOSIAL KETENAGAKERJAAN DAN KESEHATAN DI KABUPATEN GIANYAR

dokumen-dokumen yang mirip
GUBERNUR BALI PERATURAN GUBERNUR BALI NOMOR 19 TAHUN 2017 TENTANG PELAKSANAAN PROGRAM JAMINAN SOSIAL KETENAGAKERJAAN DAN KESEHATAN

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BERITA DAERAH KOTA BOGOR. Nomor 12 Tahun 2018 Seri E Nomor 7 PERATURAN WALI KOTA BOGOR NOMOR 12 TAHUN 2018 TENTANG

2016, No Indonesia Tahun 2004 Nomor 150, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4456); 2. Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2011 tentang

3. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2009 tentang Pelayanan Publik (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 150 Tambahan Lembaran Negara

PERATURAN WALIKOTA TANGERANG NOMOR 17 TAHUN 2017 TENTANG KEPESERTAAN JAMINAN SOSIAL KETENAGAKERJAAN

2 2. Peraturan Pemerintah Nomor 86 Tahun 2013 tentang Tata Cara Pengenaan Sanksi Administratif Kepada Pemberi Kerja Selain Penyelenggara Negara dan Se

PERATURAN GUBERNUR PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA NOMOR 42 TAHUN 2007 TENTANG TATA CARA PENANGGUHAN PELAKSANAAN UPAH MINIMUM PROVINSI

BUPATI TANGERANG PROVINSI BANTEN PERATURAN BUPATI TANGERANG NOMOR 73 TAHUN 2017 TENTANG

PERATURAN BUPATI PURWAKARTA NOMOR 72 TAHUN 2014 TENTANG PETUNJUK PELAKSANAAN JAMINAN SOSIAL KETENAGAKERJAAN DI KABUPATEN PURWAKARTA

BUPATI KARO PROVINSI SUMATERA UTARA PERATURAN BUPATI KARO NOMOR 24 TAHUN 2016 TENTANG

GUBERNUR SUMATERA BARAT

BUPATI SIDENRENG RAPPANG PROVINSI SULAWESI SELATAN

B U P A T I T A N A H L A U T PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN BUPATI TANAH LAUT NOMOR 30 TAHUN 2015

GUBERNUR JAWA TIMUR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR JAWA TIMUR,

GUBERNUR BALI PERATURAN GUBERNUR BALI NOMOR 65 TAHUN 2013 TENTANG UPAH MINIMUM KABUPATEN/KOTA DENGAN RAKHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR BALI,

RANCANGAN PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA TENTANG PENAHAPAN KEPESERTAAN PROGRAM JAMINAN SOSIAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 109 TAHUN 2013 TENTANG PENAHAPAN KEPESERTAAN PROGRAM JAMINAN SOSIAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BUPATI LUWU UTARA PROVINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN BUPATI LUWU UTARA NOMOR 50 TAHUN 2017 TENTANG

WALIKOTA DUMAI PROVINSI RIAU PERATURAN WALIKOTA DUMAI NOMOR 13 TAHUN 2014 TENTANG

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 46 TAHUN 2015 TENTANG PENYELENGGARAAN PROGRAM JAMINAN HARI TUA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

WALIKOTA LANGSA PERATURAN WALIKOTA LANGSA NOMOR 34 TAHUN 2014 TENTANG

TENTANG DI KOTA CIMAHI. Ketenagakerjaan. Kerja Asing;

WALIKOTA SINGKAWANG PROVINS! KALIMANTAN BARAT

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 109 TAHUN 2013 TENTANG PENAHAPAN KEPESERTAAN PROGRAM JAMINAN SOSIAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

.DINAS TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI PERATURAN BUPATI GIANYAR NOMOR 152 TAHUN 2OT5

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 46 TAHUN 2015 TENTANG PENYELENGGARAAN PROGRAM JAMINAN HARI TUA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 46 TAHUN 2015 TENTANG PENYELENGGARAAN PROGRAM JAMINAN HARI TUA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BERITA DAERAH KOTA BEKASI

Gubernur Propinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta

GUBERNUR BALI PERATURAN GUBERNUR BALI NOMOR 113 TAHUN 2011 TENTANG UPAH MINIMUM KABUPATEN/KOTA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR BALI,

BUPATI BADUNG PERATURAN DAERAH KABUPATEN BADUNG NOMOR 4 TAHUN 2013 TENTANG

-2-1. Upah adalah hak pekerja/buruh yang diterima dan dinyatakan dalam bentuk uang sebagai imbalan dari pengusaha atau pemberi kerja kepada pekerja/bu

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI GIANYAR,

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 46 TAHUN 2015 TENTANG PENYELENGGARAAN PROGRAM JAMINAN HARI TUA

2015, No Indonesia Tahun 2004 Nomor 150, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4456); 2. Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2011 tentang

2017, No Tahun 2015 Nomor 237, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5747); 3. Peraturan Presiden Nomor 18 Tahun 2015 tentang Kemen

WALI KOTA DEPOK PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN WALI KOTA DEPOK NOMOR 27 TAHUN 2017 TENTANG

UNDANG-UNDANG NO. 21 TH 2000

GUBERNUR BALI PERATURAN GUBERNUR BALI NOMOR 8 TAHUN 2017 TENTANG

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 21 TAHUN 2000 TENTANG SERIKAT PEKERJA/SERIKAT BURUH

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA DIREKTUR UTAMA BADAN PENYELENGGARA JAMINAN SOSIAL KESEHATAN,

GUBERNUR BALI PERATURAN GUBERNUR BALI NOMOR 117 TAHUN 2011 TENTANG

: KEPUTUSAN MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI

BUPATI ROKAN HULU PROVINSI RIAU

PERATURAN BUPATI KARAWANG PERATURAN BUPATI KARAWANG

MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA

GUBERNUR BALI PERATURAN GUBERNUR BALI NOMOR 44 TAHUN 2010 TENTANG PENETAPAN UPAH MINIMUM KABUPATEN/KOTA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

KEPMEN NO. 231 TH 2003

PERATURAN WALIKOTA MEDAN NOMOR 21 TAHUN 2014 TENTANG

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 21 TAHUN 2000 TENTANG SERIKAT PEKERJA/SERIKAT BURUH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

NOMOR... TAHUN... TENTANG PROGRAM JAMINAN KOMPENSASI PEMUTUSAN HUBUNGAN KERJA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

SALINAN BERITA DAERAH PROVINSI KALIMANTAN BARAT NOMOR 48 TAHUN No. 48, 2017 TENTANG

PERATURAN MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 10 TAHUN 2012 TENTANG KOMITE PENGAWASAN KETENAGAKERJAAN

PERATURAN DAERAH PROVINSI BALI NOMOR 5 TAHUN 2013 TENTANG

BERITA DAERAH PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT

2018, No Perubahan Data Kepesertaan dan Pembayaran Iuran Program Jaminan Pensiun; Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2004 tentang Sist

2016, No Undang-Undang Nomor 21 Tahun 2003 tentang Pengesahan ILO Convention Nomor 81 Concerning Labour Inspection in Industry and Commerce

PERATURAN MENTERI KETENAGAKERJAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 25 TAHUN 2014 TENTANG

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 45 TAHUN 2015 TENTANG PENYELENGGARAAN PROGRAM JAMINAN PENSIUN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA (UU) NOMOR 21 TAHUN 2000 (21/2000) TENTANG SERIKAT PEKERJA/SERIKAT BURUH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 21 TAHUN 2000 TENTANG SERIKAT PEKERJA/SERIKAT BURUH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR SULAWESI SELATAN

2018, No Lembaga Penelitian dan Pengembangan Asing, Badan Usaha Asing, dan Orang Asing sudah tidak sesuai dengan kebutuhan dan perubahan organis

Undang-undang No. 21 Tahun 2000 PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA UNDANG-UNDANG NOMOR 21 TAHUN 2000 TENTANG SERIKAT PEKERJA/SERIKAT BURUH

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 21 TAHUN 2000 TENTANG SERIKAT PEKERJA/SERIKAT BURUH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

GUBERNUR BALI PERATURAN GUBERNUR BALI NOMOR 1 TAHUN 2016 TENTANG UPAH MINIMUM KABUPATEN/KOTA BERKAT RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR BALI

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 21 TAHUN 2000 TENTANG SERIKAT PEKERJA/SERIKAT BURUH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BUPATI BIMA PERATURAN BUPATI BIMA NOMOR 03 TAHUN 2013 T E N T A N G

2 2. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2007 tentang Penanaman Modal (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 67, Tambahan Lembaran Negara Repub

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 44 TAHUN 2015 TENTANG PENYELENGGARAAN PROGRAM JAMINAN KECELAKAAN KERJA DAN JAMINAN KEMATIAN

GUBERNUR BALI PERATURAN GUBERNUR BALI NOMOR 67 TAHUN 2016 TENTANG UPAH MINIMUM KABUPATEN/KOTA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR BALI,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SUKOHARJO,

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA NOMOR TAHUN 2012 TENTANG

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN MENTERI KETENAGAKERJAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 28 TAHUN 2014 TENTANG

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 44 TAHUN 2015 TENTANG PENYELENGGARAAN PROGRAM JAMINAN KECELAKAAN KERJA DAN JAMINAN KEMATIAN

BUPATI BANGLI PROVINSI BALI PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANGLI NOMOR 4 TAHUN 2014 TENTANG

GUBERNUR KEPULAUAN RIAU

BUPATI TOLITOLI PERATURAN BUPATI TOLITOLI NOMOR 7 TAHUN 2014 TENTANG

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 45 TAHUN 2015 TENTANG PENYELENGGARAAN PROGRAM JAMINAN PENSIUN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

KEPUTUSAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 107 TAHUN 2004 TENTANG DEWAN PENGUPAHAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 45 TAHUN 2015 TENTANG PENYELENGGARAAN PROGRAM JAMINAN PENSIUN

BUPATI JEMBRANA PROVINSI BALI PERATURAN BUPATI JEMBRANA NOMOR 31 TAHUN 2015 TENTANG

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 45 TAHUN 2015 TENTANG PENYELENGGARAAN PROGRAM JAMINAN PENSIUN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 44 TAHUN 2015 TENTANG PENYELENGGARAAN PROGRAM JAMINAN KECELAKAAN KERJA DAN JAMINAN KEMATIAN

GUBERNUR JAWA TENGAH

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

2 Republik Indonesia Tahun 1951 Nomor 4); Menetapkan 2. Undang-Undang Nomor 21 Tahun 2000 tentang Serikat Pekerja/Serikat Buruh (Lembaran Negara Repub

GUBERNUR BALI PERATURAN DAERAH PROVINSI BALI NOMOR 5 TAHUN 2015 TENTANG PENYELENGGARAAN PEMBINAAN JASA KONSTRUKSI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BUPATI JEMBRANA PROVINSI BALI PERATURAN DAERAH KABUPATEN JEMBRANA NOMOR 3 TAHUN 2016 TENTANG PENGANGKATAN DAN PEMBERHENTIAN PERANGKAT DESA

LEMBARAN DAERAH PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT NOMOR 5 TAHUN 2014

GUBERNUR BALI PERATURAN GUBERNUR BALI NOMOR 61 TAHUN 2017 TENTANG TATA CARA PENGEMBALIAN KELEBIHAN PEMBAYARAN RETRIBUSI DAERAH

Gubernur Propinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta

PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI KARAWANG NOMOR: 39 TAHUN 2014 TENTANG PENYELENGGARAAN PROGRAM JAMINAN SOSIAL TENAGA KERJA

2016, No Indonesia Tahun 2004 Nomor 150, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4456); 2. Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2011 tentang

2 2. Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2004 tentang Penyelesaian Perselisihan Hubungan Industrial (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 6, Ta

Transkripsi:

'v BUPATI GIANYAR PROVINSI BALI PERATURAN BUPATI GIANYAR NOMOR 55 TAHUN 2018 TENTANG PELAKSANAAN PROGRAM JAMINAN SOSIAL KETENAGAKERJAAN DAN KESEHATAN DI KABUPATEN GIANYAR PEMERINTAH KABUPATEN GIANYAR SEKRETARIAT DAERAH Jalan Ngurah Rai No. 5-7 Telp. (0361) 944123 GIANYAR

BUPATI GIANYAR PROVINSI BALI PERATURAN BUPATI GIANYAR NOMOR 55 TAHUN 2018 TENTANG PELAKSANAAN PROGRAM JAMINAN SOSIAL KETENAGAKERJAAN DAN KESEHATAN DI KABUPATEN GIANYAR DENG AN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA Menimbang BUPATI GIANYAR, a. bahwa program jaminan sosial ketenagakerjaan dan kesehatan merupakan salah satu bentuk peran pemerintah dalam memberikan perlindungan sosial kepada masyarakat guna meningkatkan kesejahteraan masyarakat; b. bahwa untuk mengoptimalkan pelaksanaan program jaminan sosial ketenagakerjaan dan kesehatan serta memberikan landasan hukum dalam pelaksanaan kewenangan Bupati di bidang kesejahteraan sosial, perlu melaksanakan program jaminan sosial ketenagakerjaan dan kesehatan; Mengingat c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan huruf b, perlu menetapkan Peraturan Bupati tentang Pelaksanaan Program Jaminan Sosial Ketenagakerjaan dan Kesehatan di Kabupaten Gianyar; 1. Undang-Undang Nomor 69 Tahun 1958 tentang Pembentukan Daerah - daerah Tingkat II dalam Wilayah Daerah - daerah Tingkat I Bali, Nusa Tenggara Barat dan Nusa Tenggara Timur (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1958 Nomor 122, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 1655); 2. Undang - Undang Nomor 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 39, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4279); 3. Undang - Undang Nomor 40 Tahun 2004 tentang Sistem Jaminan Sosial Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 150, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4456); 4. Undang - Undang Nomor 36 Tahun 2009 Tentang Kesehatan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 144, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5063);

5. Undang - Undang Nomor 24 Tahun 2011 tentang Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 116, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5256); 6. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5587), sebagaimana telah diubah beberapa kali, terakhir dengan Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua Atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 58, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5679); 7. Peraturan Pemerintah Nomor 14 Tahun 1993 tentang Penyelenggaraan Jaminan Sosial Tenaga Kerja (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1993 Nomor 20, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3520) sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir dengan Peraturan Pemerintah Nomor 84 Tahun 2013 tentang Perubahan Kesembilan atas Peraturan Pemerintah Nomor 14 Tahun 1993 tentang Penyelenggaraan Jaminan Sosial Tenaga Kerja (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2013 Nomor 229, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5472); 8. Peraturan Pemerintah Nomor 85 Tahun 2013 tentang Tata Cara Hubungan Antar Lembaga Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2013 Nomor 230, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5473); 9. Peraturan Pemerintah Nomor 86 Tahun 2013 tentang Tata Cara Pengenaan Sanksi Administratif Kepada Pemberi Kerja selain Penyelenggara Negara dan setiap orang selain pemberi kerja, pekerja dan penerima bantuan iuran dalam penyelenggaraan jaminan sosial (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2013 Nomor 238, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5481); 10. Peraturan Presiden Nomor 12 Tahun 2013 tentang Jaminan Kesehatan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2013 Nomor 29) sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir dengan Peraturan Presiden Nomor 28 Tahun 2016 tentang Perubahan Ketiga atas Peraturan Presiden Nomor 12 Tahun 2013 tentang Jaminan Kesehatan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2016 Nomor 62); 11. lnstruksi Presiden Nomor 8 Tahun 2017 tentang Optimalisasi Pelaksanaan Program Jaminan Kesehatan Nasional; 12. Peraturan Gubernur Bali Nomor 19 Tahun 2017 tentang Pelaksanaan Program Jaminan Sosial Ketenagakerjaan dan Kesehatan (Berita Daerah Provinsi Bali Tahun 2017 Nomor 19); MEMUTUSKAN : Menetapkan: PERATURAN BUPATI TENTANG PELAKSANAAN PROGRAM JAMINAN SOSIAL KETENAGAKERJAAN DAN KESEHATAN DI KABUPATEN GIANYAR.

BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Peraturan Bupati ini yang dimaksud dengan : 1. Daerah adalah Kabupaten Gianyar. 2. Pemerintah Daerah adalah Pemerintah Kabupaten Gianyar. 3. Bupati adalah Bupati Gianyar. 4. Kabupaten adalah Kabupaten Gianyar 5. Jaminan Sosial adalah salah satu bentuk perlindungan sosial untuk menjamin seluruh rakyat agar dapat memenuhi kebutuhan dasar bidupnya yang layak yang meliputi jaminan sosial ketenagakerjaan dan jaminan sosial kesehatan. 6. Badan Penyelenggara Jaminan Sosial Ketenagakerjaan yang selanjutnya disingkat BPJS Ketenagakerjaan adalah penyelenggara program jaminan ketenagakerjaan. 7. Badan Penyelenggara Jaminan Sosial Kesehatan yang selanjutnya disingkat BPJS Kesehatan adalah penyelenggara program jaminan kesehatan. 8. Peserta adalah setiap orang termasuk. orang asing yang bekerja paling singkat 6 (enam) bulan di daerah yang telah membayar iuran. 9. Kepesertaan adalah setiap orang termasuk orang asing yang telah menjadi peserta jaminan sosial. 10. Pemberi Kerja adalah orang perseorangan, pengusaha badan hukum atau badan-badan lainnya yang mempekerjakan tenaga kerja dengan membayar upah atau imbalan dalam bentuk lain. 11. Perusahaan adalah setiap bentuk usaha yang berbadan hukurn atau tidak, milik orang perseorangan, milik persekutuan, atau milik badan hukum, baik milik swasta maupun milik Negara, yang mempekerjakan pekerja/buruh dengan membayar upah atau imbalan dalam bentuk lain, dan/atau usaha-usaha sosial dan usaha-usaha lain yang mempunyai pengurus dan mempekerjakan orang lain dengan membayar upah atau imbalan dalam bentuk lain. 12. Pengusaha adalah orang perseorangan, badan hukum atau tidak, milik orang perseorangan, milik persekutuan, atau milik badan hukum, baik milik swasta maupun milik Negara, yang mempekerjakan pekerja/buruh dengan membayar upah atau imbalan dalam bentuk lain, dan/atau usaha-usaha sosial dan usaha-usaha lain yang mempunyai pengurus dan mempekerjakan orang lain dengan membayar upah atau imbalan dalam bentuk lain. 13. Pekerja/Buruh adalah setiap orang yang bekerja dengan menerima upah atau imbalan dalam bentuk lain. 14. Pekerja penerima Upah adalah setiap orang yang bekerja pada pemberi kerja dengan menerima gaji atau upah. 15. Pekerja Bukan Penerima Upah adalah setiap orang yang bekerja atau berusaha atas resiko sendiri. 16. Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja yang selanjutnya disingkat P3K adalah pekerja yang bekerja di Organisasi Perangkat Daerah dilingkungan Pemerintah Daerah Gianyar dengan perjanjian kerja antara Pengguna Anggaran dengan pekerja untuk mengadakan hubungan kerja dalam waktu tertentu atau untuk pekerjaan tertentu. 17. Perangkat Desa adalah seorang yang berkedudukan sebagai unsur pembantu Kepala Desa yang tergabung dalam pemerintahan desa. 18. Organisasi Pengusaha adalah wadah persatuan dan kesatuan bagi pengusaha di Kabupaten yang didirikan secara sah atas dasar kesamaan tujuan, aspirasi, strata kepengurusan atau ciri alamiah tertentu. 19. Serikat Pekerja/Serikat Buruh adalah organisasi yang dibentuk dari, oleh dan untuk pekerja/buruh baik di perusahaan maupun di luar perusahaan yang bersifat bebas, terbuka, mandiri, demokratis, bertanggung jawab, guna memperjuangkan, membela serta melindungi hak dan kepentingan pekerja/buruh serta meningkatkan kesejahteraan pekerja/buruh dan keluarganya.

20. Upah adalah hak pekerja/buruh yang diterima dan dinyatakan dalam bentuk uang atau bentuk imbalan lainnya yang diberikan oleh pengusaha atau pemberi kerja kepada pekerja/buruh yang ditetapkan dan dibayarkan menurut suatu perjanjian kerja, kesepakatan atau peraturan perundang-undangan, termasuk tunjangan bagi pekerja/buruh dan keluarganya atas suatu pekerjaan dan/atau jasa yang telah atau akan dilakukan. BAB II MAKSUD DAN TUJUAN Pasal 2 (1) Peraturan Bupati ini dimaksudkan sebagai landasan hukum pelaksanaan kewenangan Bupati di bidang kesejahteraan sosial, dalam pelaksanaan program jaminan sosial ketenagakerjaan dan kesehatan di Kabupaten Gianyar. (2) Peraturan Bupati ini bertujuan untuk mengoptimalkan pelaksanaan program jaminan sosial ketenagakerjaan dan kesehatan di Kabupaten Gianyar. BAB III RUANG LINGKUP Pasal 3 Ruang lingkup Peraturan Bupati ini meliputi: a. kepesertaan; b. keterpaduan pelaksanaan program jaminan sosial; c. pembinaan dan pengawasan; d. sanksi administratif; e. pendanaan; dan f. penutup. BAB IV KEPESERTAAN Bagian Kesatu Pemberi kerja dan pekerja Pasal 4 (1) Setiap pemberi kerja yang beroperasi di daerah wajib mendaftarkan dirinya dan/atau pekerjanya termasuk pekerja asing yang bekerja paling singkat 6 (enam) bulan, dalam program jaminan sosial ketenagakerjaan yang diselenggarakan oleh BPJS Ketenagakerjaan dan jaminan sosial kesehatan yang diselenggarakan oleb BPJS Kesebatan. (2) Pelaksanaan pendaftaran sebagaimana dimaksud pada ayat (1) sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan, Bagian Kedua Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja Pasal 5 (1) Pemerintah Daerah Gianyar wajib mendaftarkan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja dalam program jaminan sosial ketenagakerjaan yang diselenggarakan oleh BPJS Ketenagakerjaan dan jaminan sosial kesehatan yang diselenggarakan oleh BPJS Kesehatan.

(2) Pelaksanaan pendaftaran sebagaimana dimaksud pada ayat (I) sesuai ketentuan peraturan perundang - undangan. Bagian Ketiga Perbekel dan Perangkat Desa Pasal 6 (1) Perbekel wajib mendaftarkan dirinya dan/atau perangkat desanya dalam program jaminan sosial ketenagakerjaan yang diselenggarakan oleh BPJS Ketenagakerjaan dan jaminan sosial kesehatan yang diselenggarakan oleh BPJS Kesehatan. (2) Pelaksanaan pendaftaran sebagaimana dimaksud pada ayat (1) sesuai ketentuan peraturan perundang - undangan, Bagian Keempat Pemohon perizinan dan non perizinan Pasal 7 (1) Kepesertaan dalam program jaminan sosial ketenagakerjaan dan kesehatan menjadi persyaratan dalam penerbitan perizinan dan/atau non perizinan yang menjadi kewenangan Pemerintah Daerah. (2) Penerbitan perizinan dan/atau non perizinan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan di Pelayanan Terpadu Satu Pintu atau sebutan lainnya dilingkungan Pemerintah Kabupaten Gianyar. (3) Pemohon perizinan dan/atau non perizinan wajib melampirkan bukti kepesertaan program jaminan sosial ketenagakerjaan dan kesehatan dalam permohonan perijinan dan/atau non perizinan. (4) Bukti kepesertaan sebagaimana dimaksud pada ayat (3) yaitu: a. bukti pembayaran iuran bulan terakhir; dan b. kartu peserta dan/atau sertifikat kepesertaan. BAB V KETERPADUAN PELAKSANAAN PROGRAM JAMINAN SOSIAL Pasal 8 (1) Pelaksanaan program jaminan sosial meliputi : a. sosialisasi; b. pendaftaran peserta; c. pembayaran iuran; d. pemberian pelayanan; dan e. pemenuhan klaim. (2) Pelaksanaan program sebagaimana dimaksud pada ayat (1) sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan dan dilaksanakan secara terpadu dalam bentuk Layanan Bersama Jaminan Sosial Kabupaten Gianyar. (3) Penempatan dan Standar Operasional dan Prosedur Layanan Bersama BPJS Kabupaten Gianyar sebagaimana dimaksud pada ayat (2) ditetapkan dengan Kesepakatan Bersama dan

Perjanjian Kerjasama, antara Pemerintah Daerah, BPJS Ketenagakerjaan dan BPJS Kesehatan. BAB VI PEMBINAAN, MONITORING DAN EVALUASI KEPATUHAN Pasal 9 (1) Pembinaan, Monitoring dan Evaluasi Kepatuhan terhadap pelaksanaan program jaminan sosial sebagaimana dimaksud dalam Pasal 8 ayat (1) dilaksanakan oleh Tim Pembinaan, Monitoring dan Evaluasi Kepatuhan Pelaksanaan Jaminan Sosial Kabupaten Gianyar. (2) Tim Pembina, Monitoring dan Evaluasi Kepatuhan Pelaksanaan Jaminan Sosial Kabupaten Gianyar sebagaimana dimaksud pada ayat ( 1) terdiri dari Aparat Penegak Hukum, Pemerintah Daerah, BPJS Ketenagakerjaan, BPJS Kesehatan, Organisasi Pengusaha dan Organisasi Pekerja/Buruh. (3) Tim Pembina, Monitoring dan Evaluasi Kepatuhan Pelaksanaan Jaminan Sosial Kabupaten Gianyar sebagaimana dimaksud pada ayat (1) ditetapkan dengan Keputusan Bupati. BAB VII SANKSI ADMINISTRATIF Pasal 10 (1) Pemberi kerja dan pekerja yang melanggar ketentuan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 ayat (1) dikenakan sanksi administratif. (2) Sanksi administratif sebagaimana diumaksud pada ayat (1) berupa : a. teguran lisan; b. teguran tertulis; c. denda; dan d. tidak mendapatkan pelayanan publik tertentu. (3) Sanksi tidak mendapatkan pelayanan publik tertentu sebagaimana diumaksud pada ayat (2) huruf d, berupa pelayanan perijinan dan/atau non perijinan sesuai kewenangan Pemerintah Daerah di Layanan Terpadu Satu Pintu atau sebutan lainnya dilingkungan Pemerintah Daerah. (4) Pengenaan sanksi administratif sebagairnana dimaksud pada ayat (1) sesuai ketentuan dan peraturan perundang-undangan. BAB Vlll PENDANAAN Pasal 11 (1) Anggaran pelaksanaan program jaminan sosial sebagaimana dimaksud dalam Pasal 8 ayat (1) bersumber dari: a. Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah; b. Anggaran BPJS Ketenagakerjaan; c. Anggaran BPJS Kesehatan; dan d. Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa.

(2) Pembebanan anggaran sebagaimana dimaksud pada ayat (1) yaitu : a. kegiatan oleh Pemerintah Daerah dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Kabupaten Gianyar; b. kegiatan oleh BPJS Ketenagakerjaan dari anggaran BPJS Ketenagakerjaan; c. kegiatan oleh BPJS Kesehatan dari anggaran BPJS Kesehatan; dan d. kegiatan Layanan Bersama BP JS dari anggaran bersama. (3) Anggaran bersama sebagaimana dimaksud pada ayat (2) huruf d ditetapkan dalam Kesepakatan Bersama dan Perjanjian Kerjasama antara Pemerintah Daerah, BPJS Ketenagakerjaan dan BP JS Kesehatan. BAB IX KETENTUAN PENUTUP Pasal 12 Pada saat peraturan Bupati ini mulai berlaku, Peraturan Bupati Gianyar Nomor 152 Tahun 2015 tentang Optimalisasi Kepesertaan dan Pelayanan Jaminan Sosial Bagi Tenaga Kerja dan Masyarakat (Berita Daerah Kabupaten Gianyar Tahun 2015 Nomor 152) dicabut dan dinyatakan tidak berlaku. Pasal 13 Peraturan Bupati ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan. Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan Bupati ini dengan penempatannya dalam Berita Daerah Kabupaten Gianyar. Diundangkan di Gianyar Pada tanggal 12 April 2018. SEKRETARIS DAERAH KABUPATEN GIANYAR, Ditetapkan di Gianyar Pada tanggal 12 April 2018 Pj. BUPATI GIANYAR, ttd I KETUT ROCHINENG I MADE GEDE WISNU WIJAYA BERITA DAERAH KABUPATEN GIANYAR TAHUN 2018 NOMOR 55 / )

PENJELASA N ATAS PERATURAN BUP ATI GIANYAR NOMOR 55 TAHUN 2018 TENTANG PELAKSANAAN PROGRAM JAMINAN SOSIAL KETENAGAKERJAAN DAN KESEHATAN DI KABUPATEN GIANYAR I. UMUM Jaminan sosial ketenagakerjaan dan kesehatan bagi masyarakat Gianyar adalah faktor yang sangat penting untuk meraih peningkatan produktivitas daerah, sebab produktivitas kerja yang tinggi hanya dapat dilakukan oleh masyarakatyang terjarnin kesejahteraan sosialnya, Sebaliknya masyarakat yang tidak memiliki jarninan sosial ketenagakerjaan dan kesehatan menyebabkan pekerja kurang produktif dalam melakukan pekerjaannya. BPJS Kesehatan dan BPJS Ketenagakerjaan adalah dua lembaga yang memiliki tugas pokok memberikan jaminan sosial bagi masyarakat berupa,jaminan Kesehatan (JK), Jaminan Kecelakaan Kerja (JKK), Jaminan Kematian (JK), dan Jaminan Hari Tua (JHT) serta Jaminan Pensiun (JP). Sasaran pencapaian universal health coverage("health for All Indonesians by The Year 2019. ") untuk seluruh penduduk Indonesia adalah 100 % termasuk didalamnya pekerja. Untuk memastikannya pencapaian universal health coveraget'thealth forall Indonesians by The Year 2019. "), maka perlu ditet.apkan Peraturan Bupati tent.ang Pelaksanaan Program jaminan Sosial Ketenagakerjaan dan Kesehatan di kabupaten Gianyar. II. PASAL DEM1 PASAL Pasal 1 jelas. Pasal 2 jelas. Pasal 3 jelas. Pasal 4 jelas. Pasal 5 jelas. Pasal 6 jelas. Pasal 7 Yang dimaksud PTSP (Pelayanan Terpadu Satu Pintu) adalah Pelayanan yang dilakukan oleh Pemerintah Daerah baik perizinan maupun non perizinan, yang proses pengelolaannya dimulai dari tahap Permohonan sampai terbitnya sebuah dokumen dilakukan di dalam satu tempat. Pasal 8 jelas. Pasal 9 jelas. Pasal 10 jelas.

Pasal 11 Ayat (1) Yang termasuk Anggaran Pendapatan Belanja Daerah adalah BLU Rumah Sakit dan UPT Kesmas. Badan Layanan Umum, yang selanjutnya disebut BLU, adalah instansi di lingkungan Pemerintah yang dibentuk. untuk. memberikan pelayanan kepada masyarakat berupa penyediaan barang dan/atau jasa yang dijual tanpa mengutamakan mencari keuntungan dan dalam melakukan kegiatannya didasarkan pada prinsip efisiensi dan produktivitas. Ayat (2) Jenis kegiatan yang dimaksud adalah Sosialisasi, pendaftaran peserta, pembayaran iuran dan pemberian pelayanan. Ayat (3) jelas. Pasal 12 jelas. Pasal 13 jelas TAMBAHAN BERITA DAERAH KABUPATEN GIANYAR NOMOR 55