BAB I PENDAHULUAN. dilakukan oleh manusia dalam pemerolehan bahasa. Tarigan (2008: 2) bahasa kemudian berbicara, sesudah itu membaca dan menulis.

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. Siswa Sekolah Dasar mulai mengembangkan keterampilan yang dimilikinya

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. pada ketrampilan reseptif dan ketrampilan produktif. Ketrampilan

BAB I PENDAHULUAN. dunia yang dapat hidup tanpa berkomunikasi. Apalagi di zaman modern ini ketika

BAB I PENDAHULUAN. lain dan meningkatkan kemampuan intelektual. Pembelajaran

BAB I PENDAHULUAN. keterampilan berbicara, keterampilan membaca, dan keterampilan menulis

BAB I PENDAHULUAN. lain. Untuk menjalin hubungan tersebut diperlukan suatu alat komunikasi. Alat

BAB I PENDAHULUAN. sehingga terjalin komunikasi antar manusia. Disamping itu manusia

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

PERNYATAAN KEASLIAN TESIS

PENGGUNAAN MEDIA WAYANG UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENYIMAK CERITA PENDEK. Widayati

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. semua peristiwa itu aktivitas menyimak terjadi. Dalam mengikuti pendidikan. peristiwa ini keterampilan menyimak mutlak diperlukan.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Manusia tidak lepas dari kegiatan berkomunikasi, dengan komunikasi kita

I. PENDAHULUAN. Keterampilan berbahasa mencakup empat komponen, yaitu menyimak/

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Menulis merupakan suatu keterampilan dalam berbahasa. Berdasarkan

BAB I PENDAHULUAN. Keterampilan tersebut masing-masing harus dimiliki oleh siswa untuk dapat

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Peningkatan kualitas sumber daya manusia merupakan syarat mutlak

MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENYIMAK PADA ANAK USIA DINI 5-6 TAHUN DENGAN METODE BERCERITA MELALUI WAYANG KERTAS DI TK MAKEDONIA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan dimaknai sebagai proses mengubah tingkah laku anak

BAB I PENDAHULUAN. Pada hakikatnya kegiatan belajar mengajar adalah suatu proses. pembelajaran. Guru sebagai salah satu komponen dalam proses belajar

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi sangat berpengaruh pada

BAB I PENDAHULUAN. pembelajaran Bahasa Indonesia nilai KKM siswa masih dibawah rata-rata

BAB I PENDAHULUAN. Santosa, dkk (dalam Harjono, 2009:4) Mengungkapkan bahwa fungsi bahasa. adalah:

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan nasional. Keterampilan berbahasa mempunyai empat komponen yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan adalah tonggak keberhasilan suatu bangsa. Suatu bangsa yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masa sekarang tempat dan waktu bukan lagi penghalang untuk

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Bahasa Indonesia merupakan salah satu mata pelajaran yang diajarkan

BAB 1 PENDAHULUAN. yang lebih baik. Sebuah proses perubahan yang dilakukan manusia dalam

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. bidang studi Bahasa dan Sastra Indonesia, pembelajaran keterampilan menyimak

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pembelajaran menulis di Sekolah Dasar memiliki beberapa bagian

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia yang diajarkan di SD/Ml termasuk SD Negeri 1 Purwodadi Gisting

BAB 1. Pembelajaran Bahasa Indonesia adalah pembelajaran yang memiliki. beberapa aspek keterampilan berbahasa yang harus dicapai oleh siswa.

BAB I PENDAHULUAN. Pembelajaran bahasa Indonesia bermanfaat untuk mencapai keterampilan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Dewasa ini, dunia pendidikan sangat berperan penting dalam

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Tia Setiawati, 2013

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa Indonesia bukan tentang ilmu bahasa atau ilmu sastra, melainkan peningkatan

BAB I PENDAHULUAN. memahami apa saja yang menjadi dasar-dasar dalam menciptakan sebuah desain.

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD), saat ini sedang mendapat perhatian

BAB I PENDAHULUAN. Undang- undang No. 20 tahun 2003 tentang sistem pendidikan bahwa pendidikan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan mempunyai peranan yang sangat menentukan bagi perkembangan dan perwujudan diri individu, terutama bagi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1..1Latar Belakang Masalah. Kehidupan manusia tidak terlepas dari kegiatan berbahasa. Bahasa adalah

BAB I PENDAHULUAN. yang lainnya. Melalui bahasa seseorang dapat menyampaikan pesan,

BAB I PENDAHULUAN. sekolah. Oleh karena itu, kemampuan menguasai bahasa Indonesia sangat

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Bahasa merupakan alat komunikasi yang penting bagi manusia. Tanpa

BAB I PENDAHULUAN. menunjang proses belajar mengajar untuk semakin baik, begitupun

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Bahasa sebagai alat komunikasi mempunyai peranan penting dalam

BAB I PENDAHULUAN. 1.1.Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. rumusan masalah, (3) tujuan penelitian, (4) ruang lingkup penelitian, dan (5)

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pelajaran Bahasa Indonesia merupakan salah satu pelajaran wajib bagi

NASKAH PUBLIKASI ILMIAH

BAB I PENDAHULUAN. ketrampilan menyimak (listening skills), keterampilan berbicara (speaking

BAB I PENDAHULUAN. kata yang sesuai yang terdapat pada KD menyatakan serta menyampaikan pikiran, gagasan dan perasaan.

Meningkatkan Kemampuan Menyimak melalui Media Boneka Tangan pada Siswa Kelas II SDN Nogosari 04 Kecamatan Rambipuji Kabupaten Jember

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa adalah alat atau perwujudan budaya yang digunakan manusia

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Berdasarkan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. IPA merupakan salah satu mata pelajaran yang penting di Sekolah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. komunikasi tidak langsung berupa kegiatan menulis dan membaca.

BAB I PENDAHULUAN. Kurikulum tingkat satuan pendidikan sekolah dasar (KTSP) mata pelajaran

BAB I PENDAHULUAN. Keterampilan sosial dan keterampilan berbicara merupakan hal yang paling

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah [ sic! sic!

BAB I PENDAHULUAN. seseorang maka semakin besar kesempatan untuk meraih sukses hidup di

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Mujiono (1994: 31) dalam proses pembelajaran ada empat

BAB I PENDAHULUAN. merupakan sarana untuk berkomunikasi antar manusia. Bahasa sebagai alat. mempunyai kemampuan berbahasa yang baik.

BAB II KAJIAN TEORI. reseptif dalam suatu kegiatan bercakap-cakap (talking) dengan medium

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

PENERAPAN TEKNIK BERCERITA DALAM MENENTUKAN UNSUR INTRINSIK DONGENG SISWA KELAS V SDN 1 SUWAWA KABUPATEN BONE BOLANGO

PENGEMBANGAN KEMAMPUAN BERBAHASA MELALUI PERMAINAN TEBAK NAMA DI TK AISYIYAH CABANG BLIMBING POLOKARTO SUKOHARJO SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. ilmu pengetahuan dari guru dalam proses belajar mengajar. Kegiatan belajar

BAB 1 PENDAHULUAN. pengalaman menyimak selama ini. Menyimak sering kita jumpai dalam pelajaran

BAB I PENDAHULUAN. sebagian besar siswa. Sukar dicerna, sulit dipahami, rumit dipelajari, dan

BAB I PENDAHULUAN. tingkat Sekolah Menengah Atas (SMA) setelah bahasa Inggris. Dalam. bahasa Jerman baik secara lisan maupun tulisan.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pembelajaran bahasa pada hakikatnya adalah belajar berkomunikasi,

RIA ANGGRAINI A

BAB I PENDAHULUAN. Keterampilan menulis merupakan salah satu kompetensi harus dikuasai

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah Bahasa mempunyai peranan penting dalam perkembangan intelektual,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pelaksanaan pembelajaran Bahasa Indonesia masih sering dilaksanakan dengan

BAB I PENDAHULUAN. merupakan ujung tombak bagi keberhasilan proses pembelajaran. Seorang guru

BAB 1 PENDAHULUAN. Ia memiliki dunia dan karakteristik sendiri yang jauh berbeda dari orang dewasa.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Bahasa Indonesia merupakan salah satu mata pelajaran wajib yang

BAB I PENDAHULUAN. pelajaran matematika secara tuntas di setiap jenjang pendidikan.

BAB I PENDAHULUAN. berkomunikasi dengan siswa lainnya. Bagi siswa sekolah dasar, kadang

BAB I PENDAHULUAN. Pelajaran Bahasa Indonesia Kelas V melalui Pendekatan Pragmatik, (Serang : IAIN SMH Banten, 2012), 1.

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENYIMAK CERITA RAKYAT MENGGUNAKAN MEDIA FILM PADA SISWA KELAS X4 SMA NEGERI 4 PURWOREJO TAHUN PELAJARAN 2013/2014

BAB I PENDAHULUAN. utama dalam membangun dan mengembangkan kapabilitasnya. Menurut

BAB I PENDAHULUAN. berkualitas. Menurut UU tentang Sisdiknas No. 20 tahun 2003: terhadap manusia menuju ke arah yang lebih baik.

PENINGKATAN PERKEMBANGAN BAHASA ANAK MELALUI BERMAIN PERAN DI TAMAN KANAK-KANAK SYUKRILLAH AGAM. Azwinar

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Keterampilan berbahasa mencakup empat aspek yakni,

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kemampuan menyimak merupakan kegiatan yang paling awal yang dilakukan oleh manusia dalam pemerolehan bahasa. Tarigan (2008: 2) mengatakan bahwa mula-mula pada masa kecil manusia belajar menyimak bahasa kemudian berbicara, sesudah itu membaca dan menulis. Menyimak sebagai salah satu kegiatan berbahasa merupakan hal yang mendasar dalam aktivitas berkomunikasi. Dalam kehidupan, manusia selalu dituntut untuk menyimak, baik dilingkungan keluarga, sekolah, maupun masyarakat. Pernyataan di atas menunjukkan bahwa kemampuan menyimak merupakan hal yang sangat penting bagi kehidupan manusia. Menyimak memiliki porsi yang lebih besar dibandingkan dengan kegiatan yang lain pada saat pembelajaran. Hampir setiap hari siswa menyimak penjelasan dari guru, menyimak cerita, menyimak pembicaraan untuk mengungkapkan perasaan dan masih hal-hal yang lain. Siswa yang tidak berkonsentrasi tidak dapat menyimak dengan baik. Kegiatan meyimak menjadi tidak terfokus karena siswa melakukan aktivitas yang lain sehingga proses menyimak terganggu. Tidak fokusnya kegiatan menyimak tampak ketika siswa bermain dengan teman, berbicara sendiri, dan aktivitas yang lain yang mengganggu proses pembelajaran. Padahal penguasaan kemampuan 1

menyimak mempunyai peran penting dalam keberhasilan siswa memahami materi pelajaran. Berdasarkan hasil observasi dan wawancara yang dilaksanakan pada hari Sabtu, tanggal 14 Desember 2013 dengan guru kelas V SD NegeriCidadap 01 yang bernama Bapak Winarno S.Pd.SD didapati bahwa kemampuan menyimak pada siswa kelas V masih rendah. Redahnya kemampuan menyimak dapat dilihat dari nilai rata-rata Ulangan Harian tentang materi menyimak pada mata pelajaran Bahasa Indonesia. Tabel 1.1 Hasil Nilai Ulangan Harian Bahasa Indonesia Materi Menyimak Cerita Kelas V SD Negeri Cidadap 01 Tahun 2012 /2013 Mata Pelajaran Jumlah Siswa KKM Tuntas KKM Tidak Tuntas KKM Bahasa Indonesia Angka Presentase Angka Presentase 39 70 21 54% 18 46% Siswa kurang tertarik dan termotivasi dalam pembelajaran menyimak cerita. Pada saat guru membacakan cerita masih banyak siswa yang tidak memperhatikan dan masih bermain sendiri sehingga materi tidak tersampaikan dengan baik. Rendahnya keterampilan menyimak cerita pada siswa kelas V tidak hanya disebabkan oleh siswa, namun gurupun memberikan kontribusi terhadap rendahnya kemampuan menyimak cerita. Guru pada saat menyimak cerita

belum menggunakan media pembelajaran yang menarik, sehingga siswa sulit untuk menyimak serta memahami isi cerita. Berdasarkan kondisi-kondisi di atas, peneliti dan guru sepakat untuk melakukan sebuah upaya penelitian tindakan kelas (PTK). Penerapan metode pembelajaran sangat diperlukan untuk meningkatkan upaya kemampuan menyimak dengan menggunaka wayang kartun binatang. Penggunaan metode yang disepakati adalah metode demonstrasi. Metode demonstrasi merupakan salah satu metode yang cukup efektif karena membantu siswa untuk mencari jawaban sendiri berdasarkan fakta atau data yang benar. Metode demonstrasi merupakan metode pelajaran dengan memperagakan dan mempertunjukkan kepada siswa tentang suatu proses, situasi, atau benda tertentu, baik sebenarnya atau hanya sekedar tiruan (Majid, 2013: 197). Penggunaan media diharapkan dapat menarik perhatian siswa pada saat pembelajaran menyimak cerita sedang berlangsung. Salah satu media yang dapat digunakan pada saat kegiatan menyimak cerita adalah media wayang kartun binatang. Media wayang kartun binatang dengan bentuk yang unik diharapkan menarik perhatian siswa pada saat kegiatan pembelajaran menyimak cerita berlangsung, dengan adanya sikap ketertarikan siswa maka siswa akan memberikan perhatian penuh dan mengikuti pembelajaran menyimak secara maksimal sehingga siswa dapat menyimak cerita dengan baik. Perlunya dilakukan penelitian menggunakan media wayang kartun binatang, agar dapat meningkatkan kemampuan menyimak cerita pada siswa kelas V SD Negeri Cidadap 01 Kecamatan Karangpucung Kabupaten Cilacap.

B. Rumusan Masalah Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah Bagaimana meningkatkan kemampuan menyimak cerita dengan menggunakan media wayang kartun binatang pada kelas V SD Negeri Cidadap 01? C. Tujuan Penelitian Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui peningkatkan kemampuan menyimak cerita dengan menggunakan media wayang kartun binatang pada siswa kelas V SD Negeri Cidadap 01. D. Manfaat Penelitian Secara teoretis, Penelitian ini dapat bermanfaat dalam memberikan sumbangan pemikiran tentang penggunaan media pembelajaran wayang kartun binatang pada pelajaran Bahasa Indonesia materi menyimak cerita. Sedangkan manfaat praktis yang dapat disumbangkan dalam penelitian ini adalah: 1. Hasil penelitian ini diharapkan bermanfaat bagi guru dalam menggunakan media wayang untuk menciptakaan suasana belajar yang menyenangkan bagi siswa. 2. Hasil penelitian ini diharapkan dapat meningkatkan kemampuan menyimak cerita.

E. Klarifikasi Konsep 1. Kemampuan Menyimak Kemampuan Menyimak adalah suatu kemampuan yang digunakan untuk menangkap dan memahami informasi yang disampaikan oleh sang pembicara. Penelitian ini untuk meningkatkan keterampilan menyimak menggunakan media wayang kartun binatang. 2. Media Wayang Kartun Binatang Media merupakan suatu alat bantu yang digunakan guru dalam pembelajaran untuk mempermudah dalam penyampaian materi sehingga siswa lebih mudah untuk memahami apa yang disampaikan oleh guru. Peneliti menggunakan media wayang kartun binatang. Wayang adalah gambar yamg berbentuk tiruan orang yang terbuat dari kulit yang digunakan untuk memerankan tokoh dalam sebuah pertunjukkan tradisional. Penelitian ini wayang yang digunakan sedikit dimodifikasi dengan menggunakan gambar kartun binatang. Media wayang kartun binatang adalah jenis wayang yang dikembangkan menyerupai bentuk binatang dengan perwujudan kartun yang menarik, dengan menggunakan media wayang kartun binatang siswa pada saat pembelajaran lebih tertarik untuk memperhatikan apa yang disampaikan oleh guru.