BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kemampuan menyimak merupakan kegiatan yang paling awal yang dilakukan oleh manusia dalam pemerolehan bahasa. Tarigan (2008: 2) mengatakan bahwa mula-mula pada masa kecil manusia belajar menyimak bahasa kemudian berbicara, sesudah itu membaca dan menulis. Menyimak sebagai salah satu kegiatan berbahasa merupakan hal yang mendasar dalam aktivitas berkomunikasi. Dalam kehidupan, manusia selalu dituntut untuk menyimak, baik dilingkungan keluarga, sekolah, maupun masyarakat. Pernyataan di atas menunjukkan bahwa kemampuan menyimak merupakan hal yang sangat penting bagi kehidupan manusia. Menyimak memiliki porsi yang lebih besar dibandingkan dengan kegiatan yang lain pada saat pembelajaran. Hampir setiap hari siswa menyimak penjelasan dari guru, menyimak cerita, menyimak pembicaraan untuk mengungkapkan perasaan dan masih hal-hal yang lain. Siswa yang tidak berkonsentrasi tidak dapat menyimak dengan baik. Kegiatan meyimak menjadi tidak terfokus karena siswa melakukan aktivitas yang lain sehingga proses menyimak terganggu. Tidak fokusnya kegiatan menyimak tampak ketika siswa bermain dengan teman, berbicara sendiri, dan aktivitas yang lain yang mengganggu proses pembelajaran. Padahal penguasaan kemampuan 1
menyimak mempunyai peran penting dalam keberhasilan siswa memahami materi pelajaran. Berdasarkan hasil observasi dan wawancara yang dilaksanakan pada hari Sabtu, tanggal 14 Desember 2013 dengan guru kelas V SD NegeriCidadap 01 yang bernama Bapak Winarno S.Pd.SD didapati bahwa kemampuan menyimak pada siswa kelas V masih rendah. Redahnya kemampuan menyimak dapat dilihat dari nilai rata-rata Ulangan Harian tentang materi menyimak pada mata pelajaran Bahasa Indonesia. Tabel 1.1 Hasil Nilai Ulangan Harian Bahasa Indonesia Materi Menyimak Cerita Kelas V SD Negeri Cidadap 01 Tahun 2012 /2013 Mata Pelajaran Jumlah Siswa KKM Tuntas KKM Tidak Tuntas KKM Bahasa Indonesia Angka Presentase Angka Presentase 39 70 21 54% 18 46% Siswa kurang tertarik dan termotivasi dalam pembelajaran menyimak cerita. Pada saat guru membacakan cerita masih banyak siswa yang tidak memperhatikan dan masih bermain sendiri sehingga materi tidak tersampaikan dengan baik. Rendahnya keterampilan menyimak cerita pada siswa kelas V tidak hanya disebabkan oleh siswa, namun gurupun memberikan kontribusi terhadap rendahnya kemampuan menyimak cerita. Guru pada saat menyimak cerita
belum menggunakan media pembelajaran yang menarik, sehingga siswa sulit untuk menyimak serta memahami isi cerita. Berdasarkan kondisi-kondisi di atas, peneliti dan guru sepakat untuk melakukan sebuah upaya penelitian tindakan kelas (PTK). Penerapan metode pembelajaran sangat diperlukan untuk meningkatkan upaya kemampuan menyimak dengan menggunaka wayang kartun binatang. Penggunaan metode yang disepakati adalah metode demonstrasi. Metode demonstrasi merupakan salah satu metode yang cukup efektif karena membantu siswa untuk mencari jawaban sendiri berdasarkan fakta atau data yang benar. Metode demonstrasi merupakan metode pelajaran dengan memperagakan dan mempertunjukkan kepada siswa tentang suatu proses, situasi, atau benda tertentu, baik sebenarnya atau hanya sekedar tiruan (Majid, 2013: 197). Penggunaan media diharapkan dapat menarik perhatian siswa pada saat pembelajaran menyimak cerita sedang berlangsung. Salah satu media yang dapat digunakan pada saat kegiatan menyimak cerita adalah media wayang kartun binatang. Media wayang kartun binatang dengan bentuk yang unik diharapkan menarik perhatian siswa pada saat kegiatan pembelajaran menyimak cerita berlangsung, dengan adanya sikap ketertarikan siswa maka siswa akan memberikan perhatian penuh dan mengikuti pembelajaran menyimak secara maksimal sehingga siswa dapat menyimak cerita dengan baik. Perlunya dilakukan penelitian menggunakan media wayang kartun binatang, agar dapat meningkatkan kemampuan menyimak cerita pada siswa kelas V SD Negeri Cidadap 01 Kecamatan Karangpucung Kabupaten Cilacap.
B. Rumusan Masalah Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah Bagaimana meningkatkan kemampuan menyimak cerita dengan menggunakan media wayang kartun binatang pada kelas V SD Negeri Cidadap 01? C. Tujuan Penelitian Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui peningkatkan kemampuan menyimak cerita dengan menggunakan media wayang kartun binatang pada siswa kelas V SD Negeri Cidadap 01. D. Manfaat Penelitian Secara teoretis, Penelitian ini dapat bermanfaat dalam memberikan sumbangan pemikiran tentang penggunaan media pembelajaran wayang kartun binatang pada pelajaran Bahasa Indonesia materi menyimak cerita. Sedangkan manfaat praktis yang dapat disumbangkan dalam penelitian ini adalah: 1. Hasil penelitian ini diharapkan bermanfaat bagi guru dalam menggunakan media wayang untuk menciptakaan suasana belajar yang menyenangkan bagi siswa. 2. Hasil penelitian ini diharapkan dapat meningkatkan kemampuan menyimak cerita.
E. Klarifikasi Konsep 1. Kemampuan Menyimak Kemampuan Menyimak adalah suatu kemampuan yang digunakan untuk menangkap dan memahami informasi yang disampaikan oleh sang pembicara. Penelitian ini untuk meningkatkan keterampilan menyimak menggunakan media wayang kartun binatang. 2. Media Wayang Kartun Binatang Media merupakan suatu alat bantu yang digunakan guru dalam pembelajaran untuk mempermudah dalam penyampaian materi sehingga siswa lebih mudah untuk memahami apa yang disampaikan oleh guru. Peneliti menggunakan media wayang kartun binatang. Wayang adalah gambar yamg berbentuk tiruan orang yang terbuat dari kulit yang digunakan untuk memerankan tokoh dalam sebuah pertunjukkan tradisional. Penelitian ini wayang yang digunakan sedikit dimodifikasi dengan menggunakan gambar kartun binatang. Media wayang kartun binatang adalah jenis wayang yang dikembangkan menyerupai bentuk binatang dengan perwujudan kartun yang menarik, dengan menggunakan media wayang kartun binatang siswa pada saat pembelajaran lebih tertarik untuk memperhatikan apa yang disampaikan oleh guru.