III. METODOLOGI PENELITIAN. dan pengembangan (Research and Development). Menurut Sugiyono (2008),

dokumen-dokumen yang mirip
III. METODOLOGI PENELITIAN. atau Research and Development (R&D). Penelitian ini digunakan

III. METODOLOGI PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas X MIA SMA Negeri 3

III. METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah metode Penelitian

III. METODOLOGI PENELITIAN. dan pengembangan (Research and Development). Menurut Sugiyono (2013)

III. METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam pengembangan Lembar Kerja Siswa

III. METODOLOGI PENELITIAN. Lokasi penelitian ini di Bandar Lampung. Subjek pada tahap studi lapangan

III. METODOLOGI PENELITIAN. Lokasi penelitian di Bandar Lampung. Subjek pada tahap studi lapangan adalah

III. METODOLOGI PENELITIAN. LKS ini menggunakan metode penelitian dan pengembangan (research

III. METODOLOGI PENELITIAN. (LKS) stoikiometri berbasis keterampian proses sains. Oleh karena itu, metode

III. METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah metode penelitian

III. METODOLOGI PENELITIAN. representasi kimia ini adalah metode penelitian dan pengembangan (Research

III. METODOLOGI PENELITIAN. dan pengembangan atau Research and Development (R&D). Sukmadinata (2011)

III. METODOLOGI PENELITIAN. dan pengembangan. Menurut Sugiyono (2010), metode penelitian dan pengembangan

III. METODOLOGI PENELITIAN. Subjek dalam penelitian ini terdiri dari subjek penelitian studi lapangan, subjek

III. METODOLOGI PENELITIAN. Subjek penelitian ini terdiri dari subjek studi lapangan, subjek penelitian, dan subjek

III. METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian

III. METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian dan pengembangan atau Research and Development (R&D)

III.METODE PENGEMBANGAN. A. Metode Pengembangan dan Subjek Pengembangan. Metode pengembangan yang digunakan pada pengembangan ini adalah penelitian

III. METODOLOGI PENELITIAN. (Research and Development). Pada penelitian ini menggunakan metode penelitian

METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian

III. METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam pengembangan instrumen asesmen

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di SMA Gajah Mada Bandar Lampung. Sampel

III. METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam pengembangan modul elektronik berbasis

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan untuk mengembangkan media animasi kimia yang berbasis

III. METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah penelitian dan

III. METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah penelitian dan

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di SMA Gajah Mada Bandar Lampung. Penentuan

III. METODE PENELITIAN. LKS berbasis keterampilan generik sains pada materi laju reaksi untuk SMA

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di SMA Negeri 7 Bandar Lampung. Populasi dalam

III. METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah metode penelitian

III. METODE PENELITIAN. Pengembangan yang dilakukan adalah pengembangan media pembelajaran berupa

III. METODE PENELITIAN. Pengembangan yang dilakukan adalah pengembangan media pembelajaran berupa

III. METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah metode penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

METODE PENELITIAN. Penelitian dalam pengembangan modul kesetimbangan kimia berbasis multipel

LEMBAR KERJA SISWA KONSEP LARUTAN ELEKTROLIT DAN NONELEKTROLIT DENGAN MODEL SIMAYANG TIPE II

BAB III METODE PENELITIAN. dihasilkan berupa Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dan Lembar Kegiatan

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan untuk mengembangkan performance assessment berbasis

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penentuan subyek penelitian dilakukan dengan teknik purposive sampling yaitu berdasarkan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode pra eksperimen

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada Oktober 2010 di SMA AL-Azhar 4. Banjar Agung, Kabupaten Tulang Bawang.

III. METODE PENELITIAN. Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini ialah desain penelitian

III. METODE PENELITIAN. LKS kimia model inkuiri terpimpin pada materi pokok kelarutan dan hasil kali

III. METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah penelitian dan

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di SMA N 2 Metro dengan kelas X yang berjumlah 8

III. METODOLOGI PENELITIAN. dan pengembangan (Research and Development). Menurut Borg and Gall (2003),

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

PENGEMBANGAN INSTRUMEN ASSESSMENT KELARUTAN DAN HASIL KALI KELARUTAN BERBASIS KETERAMPILAN PROSES SAINS.

III. METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah metode penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di SMA N 2 Metro dengan kelas X yang berjumlah 8

LKS MATERI LARUTAN ELEKTROLIT DAN NON-ELEKTROLIT BERBASIS MULTIPEL REPRESENTASI MENGGUNAKAN MODEL SIMAYANG

research and development untuk mengembangkan perangkat pembelajaran berupa Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dan Lembar Kegiatan Siswa (LKS)

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. instrumen penelitian dan teknik pengolahan data. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode pra experiment

III. METODOLOGI PENELITIAN. Pada penelitian ini pengambilan subyek didasarkan pada pertimbangan kelas yang

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian pengembangan (Research and Development).

BAB III METODE PENELITIAN

ASSESSMENT DEVELOPMENT BASED SCIENCE PROCESS SKILLS ON MATERIAL FACTORS AFFECTING CHEMICAL EQUILIBRIUM

III. METODOLOGI PENELITIAN. (research and development). Penelitian dan pengembangan (R & D) adalah

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di SMA YP Unila Bandar Lampung dengan kelas XI

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini yaitu metode

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan atau Research and

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan yang terdiri dari lima fase

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Pada penelitian ini digunakan metode penelitian weak eksperimen dengan

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penentuan subyek penelitian dilakukan berdasarkan pertimbangan kelas yang

BAB III METODE PENELITIAN. (RME) berbasis Teori Multiple Intelligence Howard Gardner. Waktu : 23 Maret April 2016

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. pengembangan atau Research and Development (R&D). Menurut. dengan pendekatan problem solving pada materi himpunan untuk

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penentuan subyek penelitian dilakukan dengan teknik purposive sampling, yaitu

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian dan pengembangan

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penentuan subyek penelitian didasarkan pada pertimbangan kelas yang memiliki

BAB III METODE PENELITIAN. pendidikan (educational research and development) menggunakan 4D

III. METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini ialah metode penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan April-Agustus di SMP Pembangunan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. pengembangan (Research & Development). Menurut Sukmadinata (2009)

METODOLOGI PENELITIAN. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas XIA 4 SMA Negeri 3 Bandar Lampung

BAB III METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode quasi. eksperimen dengan one group pre-test and post-test design.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian dan pengembangan (Research and Development). Menurut

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III PROSEDUR PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu metode pra-eksperimen

BAB III METODE PENELITIAN

THE DEVELOPMENT OF SCIENCE PROCESS SKILLSBASED ASSESSMENT ON MATERIAL FACTORS INFLUENCE THE RATE OFREACTION

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN. Subyek penelitian ini adalah siswa kelas XI SMA Negeri I Bandar Sribhawono

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. menggambarkan keadaan atau suatu fenomena (Sukmadinata, 2009).

III. METODOLOGI PENELITIAN. Pengambilan subyek didasarkan pada pertimbangan tertentu, yaitu kelas yang

III. METODOLOGI PENELITIAN. Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas XI IPA 1 SMA Negeri 6 Bandar

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan suatu produk representasi

LEMBAR KERJA SISWA UNTUK MENUMBUHKAN MODEL MENTAL DAN PENGUASAAN KONSEP ASAM BASA

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. materi, sarana, serta prasarana belajar. Variabel bebas adalah lembar kerja siswa

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN. memiliki kemampuan kognitif heterogen, sehingga dipilih teknik purposive sampling

Transkripsi:

III. METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian i adalah metode penelitian dan pengembangan (Research and Development). Menurut Sugiyono (2008), metode penelitian dan pengembangan adalah metode penelitian yang digunakan untuk menghasilkan produk tertentu, dan menguji keefektivan produk tersebut. Menurut Sugiyono (2008) langkah-langkah penelitian pengembangan terdiri dari sepuluh langkah, yaitu: 1) potensi dan masalah, 2) mengumpulkan formasi, 3) desa produk, 4) validasi desa, 5) perbaikan desa, 6) uji coba produk dilakukan pada kelompok terbatas, 7) revisi produk, 8) uji coba pemakaian dilakukan untuk melihat efektivitas produk jika digunakan dalam ruang lgkup yang lebih luas lagi, 9) revisi produk dilakukan apabila pemakaian pada skala lebih luas terdapat kekurangan, dan 10) pembuatan produk massal. Secara garis besar penelitian dan pengembangan terdiri dari tiga tahap, yaitu tahap 1) analisis kebutuhan meliputi studi pustaka, studi kurikulum, dan studi lapangan, tahap; 2) perencanaan dan pengembangan meliputi perencanaan desa LKS, pembuatan desa LKS, validasi, dan revisi, dan tahap; 3) evaluasi produk meliputi uji coba produk secara terbatas, revisi setelah uji coba produk secara terbatas, uji coba pemakaian, revisi produk, dan pembuatan produk secara massal.

27 Digambarkan oleh Borg dan Gall dalam Sugiyono (2008) seperti di bawah i: Potensi dan masalah Pengumpulan data Desa produk Validasi produk Uji coba pemakaian Revisi produk Uji coba terbatas produk Revisi produk Revisi produk Produksi Massal Batas penelitian yang telah dilaksanakan Gambar 3. Langkah-langkah Metode Research and Development (R&D). Penelitian yang akan dilakukan dibatasi pada tahap pengembangan desa produk yang kemudian divalidasi oleh validator dan memta tanggapan dari guru dan siswa. Setelah itu, melakukan revisi desa produk dan uji coba. Hal i karena keterbatasan waktu dan kemampuan peneliti yang masih belum cukup dalam melakukan tahap selanjutnya. B. Prosedur Pelaksaan Penelitian Secara garis besar prosedur penelitian dan pengembangan i terdiri dari tiga langkah yaitu: 1) studi pendahuluan yang meliputi studi literatur, analisis kurikulum, dan studi lapangan; 2) perencanaan dan pengembangan produk meliputi penyusunan desa produk, validasi produk, dan revisi produk; 3) evaluasi produk meliputi uji coba produk secara terbatas dan revisi produk setelah uji coba terbatas.

28 I. Studi Studi Pendahuluan: Landasan teoritis, literatur penyusunan LKS dan kriteria LKS yang baik. Analisis Kurikulum: Analisis KI-KD, dikator, analisis konsep,silabus, RPP. Studi Lapangan: angket analisis kebutuhan guru dan angket analisis kebutuhan siswa. II. Pengembangan/Desa & Uji Coba Valid? Tidak Validasi Ahli ke-i (i 1) Draf I (LKS pengembangan) - Mendesa LKS multipel representasi yang dikembangkan dengan menggunakan model pembelajaran SiMaYang Tipe II. Ya Revisi Draf Ii Draf II Uji Coba terbatas ke-i (i 1) Draf IIi Praktis dan efektif? Tidak Revisi OIIIII Ya Fal: LKS Hasil Uji Coba Terbatas Keterangan: = Aktivitas = Hasil (berupa produk LKS multipel representasi) = Pilihan terhadap hasil analisis = Arah proses/aktivitas berikutnya = Arah siklus kegiatan/aktivitas Gambar 4. Alur Pengembangan LKS Berbasis Multipel Representasi. Berdasarkan alur penelitian di atas, maka dapat dijelaskan langkah-langkah yang dilakukan pada penelitian i sebagai berikut:

29 1. Studi pendahuluan Tahap pertama dari penelitian i adalah studi pendahuluan. Studi pendahuluan adalah tahap awal atau persiapan terhadap suatu penelitian dan pengembangan. Tujuan dari studi pendahuluan adalah menghimpun data tentang susunan dan kondisi LKS yang ada sebagai bahan perbandgan atau bahan referensi untuk produk yang dikembangkan. Studi pendahuluan terdiri dari: a. Studi literatur Studi i dilakukan untuk menemukan konsep-konsep atau landasan-landasan teoritis yang memperkuat suatu produk yang akan dikembangkan. Dalam tahap i, yang dilakukan adalah menganalisis materi SMA tentang larutan elektrolit dan non-elektrolit dengan cara mengkaji sumber-sumber yang terkait. Mengkaji literatur tentang penyusunan LKS dan kriteria LKS yang baik. b. Analisis kurikulum Analisis i dilakukan dengan mengkaji kompetensi ti (KI) dan kompetensi dasar (KD), dikator pencapaian kompetensi, analisis konsep, silabus dan rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP). c. Studi lapangan Studi lapangan merupakan penelitian guna menganalisis kebutuhan belajar siswa berupa sumber belajar terkait LKS yang mendukung proses pembelajaran. Studi lapangan dilakukan di tiga SMA di Bandar Lampung yaitu SMA Pertis 1 Bandar Lampung, SMA Pertis 2 Bandar Lampung, dan SMA Negeri 3 Bandar Lampung. Instrumen yang digunakan adalah lembar angket analisis kebutuhan guru dan siswa. Angket analisis kebutuhan diberikan terhadap satu orang guru

30 bidang studi khususnya kimia yang mengajar di kelas X dan tiga orang siswa kelas XI MIA, perwakilan dari masg-masg sekolah tersebut. Angket analisis kebutuhan i dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui LKS seperti apa yang digunakan untuk mendukung proses pembelajaran. Angket analisis kebutuhan juga digunakan untuk mengidentifikasi LKS kimia pada materi pokok larutan elektrolit dan non-elektrolit yang digunakan di SMA tersebut. 2. Perencanaan dan pengembangan produk a. Penyusunan LKS kimia Acuan dalam perencanaan dan pengembangan LKS berbasis multipel representasi pada materi larutan elektrolit dan non-elektrolit adalah hasil dari analisis kebutuhan yang telah dilakukan. Penyusunan LKS i didasarkan pada literatur yang diperoleh terkait penyusunan LKS. Hal yang dilakukan dalam perencanaan dan pengembangan produk i adalah: 1. Menganalisis materi atau kompetensi ti yang akan dijadikan bahan pengembangan LKS berbasis multipel representasi. 2. Mengumpulkan bahan yang dapat digunakan sebagai referensi pengembangan LKS berbasis multipel representasi. 3. Mengembangkan LKS hal yang pertama dilakukan yaitu mendesa cover luar LKS yang dapat menarik mat pembaca untuk melihat dan membacanya. Desa cover disertai gambar-gambar yang mengacu pada materi yang akan dipelajari. 4. Menyusun LKS yang berisikan konsep-konsep yang akan dipelajari. LKS disusun berbasis multipel representasi.

31 5. LKS disusun menjadi beberapa kegiatan. Setiap kegiatan, berisi fase-fase model pembelajaran SiMaYang Tipe II, yaitu fase orientasi, eksplorasi- imajasi, ternalisasi dan evaluasi. b. Validasi produk dan revisi produk Setelah selesai dilakukan penyusunan draft LKS 1 kimia berbasis multipel representasi, kemudian draft LKS 1 tersebut divalidasi oleh 3 validator ahli yaitu 3 dosen pendidikan kimia yang memiliki jenjang pendidikan mimal Strata 2 (S2). Validasi i merupakan proses penilaian kesesuaian isi, konstruksi, dan keterbacaan LKS. Setelah divalidasi ahli, kemudian draft LKS 1 tersebut direvisi sesuai dengan saran yang diberikan oleh validator, kemudian mengonsultasikan hasil revisi dan dihasilkan draft LKS 2, setelah itu draft LKS 2 hasil revisi tersebut dapat diuji cobakan secara terbatas. Adapun langkah-langkah yang dilakukan setelah pelaksanaan uji ahli adalah sebagai berikut: 1. Melakukan analisis terhadap hasil uji ahli. 2. Melakukan perbaikan/revisi berdasarkan analisis hasil uji ahli. 3. Mengonsultasikan hasil perbaikan. 3. Evaluasi produk untuk uji kepraktisan dan keefektivan Evaluasi produk meliputi uji coba produk secara terbatas dan revisi setelah uji coba produk secara terbatas.

32 a. Uji coba produk secara terbatas Setelah dihasilkan LKS berbasis multipel representasi yang telah divalidasi oleh ahli dan telah dilakukan revisi, maka dilakukan uji coba produk secara terbatas di Setelah dihasilkan LKS berbasis multipel representasi yang telah divalidasi oleh ahli dan telah dilakukan revisi, maka dilakukan uji coba produk secara terbatas di SMA Negeri 3 Bandar Lampung, uji coba i dimaksudkan untuk menguji kepraktisan dan keefektivan LKS yang dikembangkan. LKS i diuji cobakan pada satu kelas siswa X MIA 6 dan satu orang guru mata pelajaran Kimia. Teknik pemilihan sampel yang digunakan yaitu teknik cluster random samplg. Pengambilan sampel ditentukan dengan cara menentukan kelas uji coba terbatas dengan cara random untuk memilih 1 dari 5 kelas yang ada lalu diperoleh kelas X MIA 6. Prosedur uji coba terbatas adalah sebagai berikut: 1. Pengujian kepraktisan LKS berbasis multipel representasi dilihat dari keterlaksanaan LKS: a. Memperlihatkan produk hasil pengembangan LKS berbasis multipel representasi kepada 2 orang observer. b. Observer mengisi lembar observasi keterlaksanaan LKS saat kegiatan belajar mengajar menggunakan LKS berbasis multipel representasi untuk mengetahui keterlaksanaan LKS tersebut. 2. Pengujian kepraktisan LKS berbasis multipel representasi dilihat dari penilaian guru: a. Memperlihatkan produk hasil pengembangan LKS berbasis multipel

33 representasi kepada guru. b. Guru mengisi angket uji coba terbatas penilaian guru terhadap aspek kesesuaian isi, konstruksi, dan keterbacaan. 3. Pengujian kepraktisan dilihat dari respon siswa: a. Memperlihatkan produk hasil pengembangan LKS berbasis multipel representasi kepada siswa. b. Siswa mengisi angket tentang aspek keterbacaan dan aspek kemenarikan LKS berbasis multipel representasi yang dikembangkan. 4. Pengujian keefektivan dilihat dari aktivitas siswa: a. Mengamati aktivitas siswa dalam kelompok selama kegiatan pembelajaran. b. Mangisi lembar pengamatan aktivitas siswa. 5. Pengujian keefektivan dilihat dari efikasi diri: a. Siswa mengisi angket efikasi diri pada awal pembelajaran pertemuan pertama. b. Siswa mengisi angket efikasi pada akhir pembelajaaran pertemuan ketiga. 6. Pengujian keefektivan dilihat dari penguasaan konsep siswa: a. Siswa mengerjakan soal uraian pretes pada awal pembelajaran pertemuan pertama. b. Siswa mengerjakan soal postes pada akhir pembelajaaran pertemuan ketiga. b. Revisi produk setelah uji coba terbatas Dari beberapa tahap yang telah dilakukan, maka tahap akhir yang dilakukan pada penelitian i adalah revisi dan penyempurnaan LKS berbasis multipel representasi. Revisi dilakukan berdasarkan pertimbangan hasil keterlaksanaan LKS, hasil penilaian guru, dan hasil respon siswa.

34 C. Instrumen Penelitian Instrumen adalah alat yang berfungsi untuk mempermudah pelaksanaan sesuatu. Instrumen pengumpulan data merupakan alat yang digunakan oleh pengumpul data untuk melaksakan tugasnya mengumpulkan data (Arikunto, 1997). Instrumen yang digunakan dalam penelitian i adalah angket analisis kebutuhan, strumen uji validitas LKS, lembar observasi keterlaksanaan LKS, angket penilaian guru, angket respon siswa, lembar pengamatan aktivitas siswa, angket efikasi diri dan strumen tes penguasaan konsep. 1. Angket analisis kebutuhan Angket analisis kebutuhan i terdiri dari angket analisis kebutuhan guru dan angket analisis kebutuhan siswa. Angket analisis kebutuhan dalam penelitian i digunakan untuk memperoleh formasi mengenai LKS yang digunakan oleh beberapa sekolah yang bersangkutan. Angket analisis kebutuhan i juga digunakan untuk memperoleh formasi mengenai kekurangan-kekurangan LKS yang digunakan di sekolah, sehgga menjadi referensi untuk mengembangkan LKS berbasis multipel representasi. 2. Instrumen uji validitas LKS Instrumen i terdiri dari angket kesesuaian isi, konstruksi, dan keterbacaan terhadap LKS berbasis multipel representasi. Instrumen i digunakan untuk menguji kesesuaian isi materi pada LKS berbasis multipel representasi (terdiri dari kesesuaian isi materi dengan KI-KD dan kesesuaian isi materi dengan multipel representasi), konstruksi (terdiri dari konstruksi sesuai format LKS yang ideal dan konstruksi sesuai dengan SiMaYang Tipe II) dan yang terakhir untuk menguji

35 terhadap aspek keterbacaan LKS berbasis multipel representasi hasil pengembangan. Instrumen uji validitas LKS i (terdiri dari angket kesesuaian isi, kemenarikan, dan keterbacaan) terdiri dari pernyataan-pernyataan terkait dengan tgkat kesesuaian isi, konstruksi, dan keterbacaan terhadap LKS yang dikembangkan. Instrumen i dilengkapi dengan kolom untuk menuliskan kritik maupun saran terhadap LKS. 3. Lembar observasi keterlaksanaan LKS Kepraktisan LKS dapat ditjau dari keterlaksanaan LKS, suatu LKS dikatakan memiliki kepraktisan yang tggi, bila pengamat berdasarkan pengamatannya menyatakan bahwa tgkat keterlaksanaan LKS termasuk ke dalam kategori tggi (Nieveen dalam Sunyono,2012). Instrumen keterlaksanaan i terdiri dari pernyataan-pernyataan terkait dengan tgkat keterlaksanaan LKS yang dikembangkan. Lembar observasi i dikembangkan oleh peneliti dengan mengonsultasikan dengan dosen pembimbg. 4. Instrumen penilaian guru Instrumen penilaian guru i (terdiri dari angket kesesuaian isi, kemenarikan, dan keterbacaan) terdiri dari pernyataan-pernyataan terkait dengan tgkat kesesuaian isi, konstruksi, dan keterbacaan terhadap LKS yang dikembangkan. Instrumen i dilengkapi dengan kolom untuk menuliskan kritik maupun saran terhadap LKS.

36 5. Angket respon siswa Angket yang diberikan (terdiri dari angket keterbacaan dan kemenarikan) terdiri dari pernyataan-pernyataan terkait dengan tgkat keterbacaan dan kemenarikan terhadap LKS yang dikembangkan. Instrumen i dilengkapi dengan kolom untuk menuliskan kritik maupun saran terhadap LKS. Angket i bertujuan untuk memperoleh respon mengenai LKS berbasis multipel representasi dengan menggunakan model pembelajaran SiMaYang Tipe II pada materi larutan elektrolit dan non-elektrolit. 6. Lembar pengamatan aktivitas siswa Lembar pengamatan aktivitas siswa yang bertujuan untuk mengamati aktivitas siswa dalam kelompok selama kegiatan pembelajaran berlangsung. Lembar observasi i disusun dengan mengadopsi strumen yang dikembangkan oleh Sunyono (2014). 7. Angket efikasi diri Indikator efikasi diri yang akan diukur adalah seperti yang terdapat dalam bandura (1997) ada tiga dikator efikasi diri yaitu: 1) magnitude suatu tgkat ketika seseorang meyaki usaha atau tdakan yang dapat ia lakukan, 2) strength suatu kepercayaan diri yang ada dalam diri seseorang yang dapat ia wujudkan dalam meraih performa tertentu, 3) generality sebagai keleluasaan dari bentuk efikasi diri yang dimiliki seseorang untuk digunakan dalam situasi la yang berbeda. Data yang diungkap dalam penelitian i adalah data mengenai efikasi diri, dengan menggunakan strumen dalam bentuk angket. Angket efikasi diri i

37 dikembangkan oleh peneliti dengan mengonsultasikan dengan dosen pembimbg dan divalidasi oleh tiga dosen psikologi. Indikator strumen efikasi diri yang digunakan dalam penelitian disusun dengan mengadopsi dari Bandura (1997), dapat dilihat dari Tabel 2. berikut: Tabel 2. Indikator Instrumen Efikasi Diri. No. Indikator No. Pernyataan Jumlah A Magnitude/ Tgkat kesulitan 1 Memiliki pandangan yang optimis 1(f), 14(u), 26(f) 3 2 Bermat terhadap tugas 2(u), 15(f), 27(u) 3 3 Memandang tugas sebagai tantangan bukan 3(u), 16(f), 28(f) 3 sebagai beban 4 Merencanakan penyelesaian tugas 4(f), 29(u) 2 5 Mengatasi kesulitan-kesulitan dalam belajar 5(u), 17(u), 30(f) 3 6 Kemampuan dalam menyelesaikan tugas 6(u), 18(f), 31(u) 3 7 Berkomitmen dalam melaksanaka tugas 7(f), 19(f), 32(u) 3 B. Strength 1 Bertahan menyelesaikan soal dalam kondisi 8(u), 20(u), 33(f) 3 apapun 2 Memiliki keuletan dalam menyelesaikan soal / 9(u), 21(u), 34(f) 3 ujian 3 Yak akan kemampuan yang dimiliki 10(f), 22(f), 35(u) 3 4 Belajar dari pengalaman 11(f), 23(u), 36(f) 3 C. Generality 1 Menyikapi situasi dan kondisi yang beragam dengan cara yang baik dan positif. 12(u), 24(f) 2 2 Memiliki cara menangani stres dengan tepat 13(f), 25(u) 2 Jumlah 36 8. Instrumen Tes Penguasaan konsep Tes penguasaan konsep yang terdiri dari soal pretes dan postes. Soal pretes dan postes pada penelitian i tentang materi larutan elektrolit dan non-elektrolit yang terdiri dari 7 butir soal uraian.

38 D. Data dan Teknik Pengumpulan Data Sumber data dalam penelitian i berasal dari validator, observer, guru dan siswa. Pada tahap studi pendahuluan, sumber data diperoleh dari hasil pengisian angket analisis kebutuhan satu orang guru kimia dan angket analisis kebutuhan tiga orang siswa kelas IX dari tiga sekolah yaitu SMA Negeri 3 Bandar Lampung, SMA Pertis 1 Bandar Lampung, dan SMA Pertis 2 Bandar Lampung. Pada tahap validasi, sumber data diperoleh dari hasil validasi kesesuaian isi, konstruksi, dan keterbacaan oleh validator. Pada tahap uji coba terbatas sumber data diperoleh dari hasil lembar observasi keterlaksanaan LKS oleh observer dan guru kimia, penilaian guru kimia kelas X MIA 6, hasil lembar pengamatan aktivitas siswa, hasil angket respon siswa, hasil angket efikasi diri siswa, dan hasil tes penguasaan konsep siswa kelas X MIA 6 di SMA Negeri 3 Bandar Lampung. Teknik pengumpulan data dalam penelitian i adalah dengan menggunakan angket (kuisioner). Menurut Sugiyono (2008), kuisoner merupakan teknik pengumpulan data dengan memberi seperangkat pertanyaan tertulis kepada responden untuk dijawab. Observasi secara sempit diartikan sebagai kegiatan memperhatikan sesuatu dengan mata. Observasi dalam pengertian yang lebih luas, observasi disebut juga pengamatan meliputi kegiatan pemuatan perhatian terhadap sesuatu objek dengan menggunakan seluruh panca dera. Observasi dilakukan dengan mengamati keterlaksanaan LKS yang digunakan untuk membelajarkan materi larutan elektrolit dan non-elektrolit dan lembar aktivitas siswa. Kuasioner dilakukan pada validasi dan pada uji terbatas LKS berbasis keterampilan multipel representasi materi larutan elektrolit dan non-

39 elektrolit. Validasi LKS terdiri dari validasi ahli oleh 3 dosen Pendidikan Kimia. Pada validasi kesesuaian isi, konstruksi, dan keterbacaan, pengumpulan data dilakukan dengan menunjukan LKS berbasis multipel representasi yang dikembangkan, kemudian memta validator untuk mengisi angket validasi ahli LKS yang dikembangkan. Pada uji terbatas untuk mengetahui kepraktisan LKS, pengumpulan data dilakukan dengan menunjukkan LKS, kemudian memta penilaian guru dan respon siswa mengisi angket yang telah disediakan. Pada uji coba terbatas untuk mengetahui keefektivan LKS, pengumpulan data dilakukan dengan memta siswa mengisi angket efikasi dan pretes pada awal pembelajaran pertemuan pertama dan mengisi angket efikasi akhir dan postes pada akhir pembelajaran pertemuan ketiga. E. Teknik Analisis Data 1. Teknik analisis data angket analisis kebutuhan Adapun kegiatan dalam teknik analisis data angket analisis kebutuhan dilakukan dengan cara: a. Mengklasifikasi data, bertujuan untuk mengelompokkan jawaban berdasarkan pertanyaan angket analisis kebutuhan. b. Melakukan tabulasi data berdasarkan klasifikasi yang dibuat, bertujuan untuk memberikan gambaran frekuensi dan kecenderungan dari setiap jawaban berdasarkan pertanyaan angket analisis kebutuhan dan banyaknya sampel. c. Menghitung frekuensi jawaban, berfungsi untuk memberikan formasi tentang kecenderungan jawaban yang banyak dipilih siswa dalam setiap pertanyaan angket.

40 d. Menghitung persentase jawaban, bertujuan untuk melihat besarnya persentase setiap jawaban dari pertanyaan sehgga data yang diperoleh dapat dianalisis sebagai temuan. Rumus yang digunakan untuk menghitung persentase jawaban responden setiap item adalah sebagai berikut : J i % J 100% (Sudjana, 2005) N Keterangan: % J = Persentase pilihan jawaban-i pada LKS berbasis multipel representasi J i = Jumlah responden yang menjawab jawaban-i N = Jumlah seluruh responden 2. Teknik analisis data uji validitas LKS Adapun kegiatan dalam teknik analisis data uji validitas LKS berbasis multipel representasi menggunakan cara sebagai berikut: a. Mengkode atau klasifikasi data, bertujuan untuk mengelompokkan jawaban berdasarkan pertanyaan angket. Dalam pengkodean data i dibuat buku kode yang merupakan suatu tabel berisi tentang substansi-substansi yang hendak diukur, pertanyaan-pertanyaan yang menjadi alat ukur substansi tersebut serta kode jawaban setiap pertanyaan tersebut dan rumusan jawabannya. b. Melakukan tabulasi data berdasarkan klasifikasi yang dibuat, bertujuan untuk memberikan gambaran frekuensi dan kecenderungan dari setiap jawaban berdasarkan pertanyaan angket dan banyaknya responden (pengisi angket). c. Memberi skor jawaban responden.

41 Tabel 3. Penskoran pada Angket Uji Validitas. No Pilihan Jawaban Skor 1 Sangat Setuju (SS) 5 2 Setuju (ST) 4 3 Kurang Setuju (KS) 3 4 Tidak setuju (TS) 2 5 Sangat tidak setuju (STS) 1 d. Mengolah jumlah skor jawaban responden Pengolahan jumlah skor ( S ) jawaban angket adalah sebagai berikut: 1) Skor untuk pernyataan Sangat Setuju (SS) Skor = 5 x jumlah responden 2) Skor untuk pernyataan Setuju (S) Skor = 4 x jumlah responden 3) Skor untuk pernyataan Ragu (RG) Skor = 3 x jumlah responden 4) Skor untuk pernyataan Tidak Setuju (TS) Skor = 2 x jumlah responden 5) Skor untuk pernyataan Sangat Tidak Setuju (STS) Skor = 1 x jumlah responden e. Menghitung persentase jawaban angket pada setiap item dengan menggunakan rumus sebagai berikut: % S X 100% (Sudjana, 2005) S maks Keterangan: = Persentase jawaban angket-i pada LKS berbasis multipel representasi pada materi larutan elektrolit dan nonelektrolit

42 S = Jumlah skor jawaban S maks = Skor maksimum yang diharapkan f. Menghitung rata-rata persentase angket untuk mengetahui tgkat validitas pada LKS berbasis multipel representasi dengan rumus sebagai berikut: i (Sudjana, 2005) n Keterangan: i = Rata-rata persentase angket-i pada LKS berbasis X multipel representasi pada materi larutan elektrolit dan non-elektrolit % = Jumlah persentase angket-i pada LKS berbasis multipel representasi n = Jumlah butir soal g. Memvisualisasikan data untuk memberikan formasi berupa data temuan dengan menggunakan analisis data non statistik yaitu analisis yang dilakukan dengan cara membaca tabel-tabel, grafik-grafik atau angka-angka yang tersedia (Marzuki, 1997). h. Menafsirkan persentase angket secara keseluruhan dengan menggunakan tafsiran Arikunto (1997). Tabel 4. Tafsiran Skor (Persentase) Validitas LKS. Persentase Kriteria 80,1%-100% Sangat tggi 60,1%-80% Tggi 40,1%-60% Sedang 20,1%-40% Rendah 0,0%-20% Sangat rendah

43 3. Teknik analisis data keterlaksanaan LKS Adapun teknik analisis data uji keterlaksanaan menggunakan cara sebagai berikut: a. Menghitung persentase keterlaksanaan LKS setiap pertemuan dengan menggunakan rumus sebagai berikut: % Ji = (ΣJi / N) x 100% Keterangan: %Ji = Persentase ketercapaian dari skor ideal untuk setiap aspek pengamatan pada pertemuan ke-i ΣJi = Jumlah skor setiap aspek pengamatan yang diberikan oleh pengamat pada pertemuan ke-i N = Skor maksimal (skor ideal) b. Menghitung rata-rata presentase ketercapaian untuk setiap aspek pengamatan dari dua orang pengamat. c. Menafsirkan data dengan tafsiran harga persentase ketercapaian keterlaksanaan LKS sebagaimana Tabel 5. (Ratumanan dalam Sunyono, 2012a). Tabel 5. Tafsiran Skor (Persentase) Keterlaksanaan LKS. Persentase Kriteria 80,1% - 100% Sangat tggi 60,1% - 80% Tggi 40,1% - 60% Sedang 20,1% - 40% Rendah 0,0% - 20% Sangat rendah 4. Teknik analisis penilaian guru Adapun kegiatan dalam teknik analisis data penilaian guru menggunakan cara sebagai berikut:

44 a. Mengkode atau klasifikasi data, bertujuan untuk mengelompokkan jawaban berdasarkan pertanyaan angket. b. Melakukan tabulasi data berdasarkan klasifikasi yang dibuat, bertujuan untuk memberikan gambaran frekuensi dan kecenderungan dari setiap jawaban berdasarkan pertanyaan angket dan banyaknya responden (pengisi angket). c. Memberi skor jawaban responden. Tabel 6. Penskoran pada Penilaian Guru. No Pilihan Jawaban Skor 1 Sangat Setuju (SS) 5 2 Setuju (ST) 4 3 Kurang Setuju (KS) 3 4 Tidak setuju (TS) 2 5 Sangat tidak setuju (STS) 1 d. Mengolah jumlah skor jawaban responden Pengolahan jumlah skor ( S ) jawaban angket adalah sebagai berikut: 1) Skor untuk pernyataan Sangat Setuju (SS) Skor = 5 x jumlah responden 2) Skor untuk pernyataan Setuju (S) Skor = 4 x jumlah responden 3) Skor untuk pernyataan Ragu (RG) Skor = 3 x jumlah responden 4) Skor untuk pernyataan Tidak Setuju (TS) Skor = 2 x jumlah responden 5) Skor untuk pernyataan Sangat Tidak Setuju (STS) Skor = 1 x jumlah responden e. Menghitung persentase jawaban angket pada setiap item dengan menggunakan rumus sebagai berikut:

45 % S X 100% (Sudjana, 2005) S maks Keterangan: = Persentase jawaban angket-i pada LKS berbasis multipel representasi pada materi larutan elektrolit dan nonelektrolit S = Jumlah skor jawaban S maks = Skor maksimum yang diharapkan f. Menghitung rata-rata persentase angket untuk mengetahui penilaian guru pada LKS berbasis multipel representasi dengan rumus sebagai berikut: i (Sudjana, 2005) n Keterangan: i = Rata-rata persentase angket-i pada LKS berbasis X multipel representasi pada materi larutan elektrolit dan non-elektrolit % = Jumlah persentase angket-i pada LKS berbasis multipel representasi n = Jumlah butir soal g. Memvisualisasikan data untuk memberikan formasi berupa data temuan dengan menggunakan analisis data non statistik yaitu analisis yang dilakukan dengan cara membaca tabel-tabel, grafik-grafik atau angka-angka yang tersedia (Marzuki, 1997). h. Menafsirkan persentase angket secara keseluruhan dengan menggunakan tafsiran Arikunto (1997).

46 Tabel 7. Tafsiran Skor (Persentase) Penilaian Guru. Persentase Kriteria 80,1%-100% Sangat tggi 60,1%-80% Tggi 40,1%-60% Sedang 20,1%-40% Rendah 0,0%-20% Sangat rendah 5. Teknik analisis data angket respon siswa Adapun kegiatan dalam teknik analisis data angket respon siswa LKS berbasis multipel representasi menggunakan cara sebagai berikut: a. Mengkode atau klasifikasi data. b. Melakukan tabulasi data berdasarkan klasifikasi yang dibuat, bertujuan untuk memberikan gambaran frekuensi dan kecenderungan dari setiap jawaban berdasarkan pertanyaan angket dan banyaknya responden (pengisi angket). c. Memberi skor jawaban responden. Tabel 8. Penskoran pada Angket Uji Respon Siswa. No Pilihan Jawaban Skor 1 Sangat Setuju (SS) 5 2 Setuju (ST) 4 3 Kurang Setuju (KS) 3 4 Tidak setuju (TS) 2 5 Sangat tidak setuju (STS) 1 d. Mengolah jumlah skor jawaban responden Pengolahan jumlah skor ( S ) jawaban angket adalah sebagai berikut: 1) Skor untuk pernyataan Sangat Setuju (SS) Skor = 5 x jumlah responden 2) Skor untuk pernyataan Setuju (S)

47 Skor = 4 x jumlah responden 3) Skor untuk pernyataan Ragu (RG) Skor = 3 x jumlah responden 4) Skor untuk pernyataan Tidak Setuju (TS) Skor = 2 x jumlah responden 5) Skor untuk pernyataan Sangat Tidak Setuju (STS) Skor = 1 x jumlah responden e. Menghitung persentase jawaban angket pada setiap item dengan menggunakan rumus sebagai berikut: % S X 100% (Sudjana, 2005) S maks Keterangan: = Persentase jawaban angket-i pada LKS berbasis multipel representasi pada materi larutan elektrolit dan nonelektrolit S = Jumlah skor jawaban S maks = Skor maksimum yang diharapkan f. Menghitung rata-rata persentase angket untuk mengetahui tgkat respon siswa pada LKS berbasis multipel representasi dengan rumus sebagai berikut: i (Sudjana, 2005) n Keterangan: i = Rata-rata persentase angket-i pada LKS berbasis multipel representasi pada materi larutan elektrolit dan non- elektrolit

48 % = Jumlah persentase angket-i pada LKS berbasis X multipel representasi n = Jumlah butir soal g. Memvisualisasikan data untuk memberikan formasi berupa data temuan dengan menggunakan analisis data non statistik yaitu analisis yang dilakukan dengan cara membaca tabel-tabel, grafik-grafik atau angka-angka yang tersedia (Marzuki, 1997). h. Menafsirkan persentase angket secara keseluruhan dengan menggunakan tafsiran Arikunto (1997). Tabel 9. Tafsiran Skor (Persentase) Respon Siswa. Persentase Kriteria 80,1%-100% Sangat tggi 60,1%-80% Tggi 40,1%-60% Sedang 20,1%-40% Rendah 0,0%-20% Sangat rendah 6. Teknik analisis data aktivitas siswa Analisis deskriptif terhadap aktivitas siswa dalam pembelajaran dilakukan dengan mengolah data hasil pengamatan oleh pengamat dengan langkah-langkah sebagai berikut: a. Menghitung persentase aktivitas siswa untuk setiap pertemuan dengan rumus: %Pa = x100% Keterangan: Pa = Persentase aktivitas siswa dalam belajar di kelas. Fa = Frekuensi rata-rata aktivitas siswa yang muncul. Fb = Frekuensi rata-rata aktivitas siswa yang diamati.

49 b. Menghitung jumlah persentase aktivitas siswa yang relevan dan yang tidak relevan dengan pembelajaran untuk setiap pertemuan dan menghitung rataratanya, kemudian menafsirkan data dengan menggunakan tafsiran harga persentase sebagaimana Tabel 10. Tabel 10. Kriteria Tgkat Aktivitas Siswa (Sunyono, 2012a). Persentase 80,1% - 100,0% 60,1% - 80,0% 40,1% - 60,0% 20,1% - 40,0% 0,0% - 20,0% Kriteria Sangat tggi Tggi Sedang Rendah Sangat rendah c. Mengurutkan aktivitas siswa yang doman dalam pembelajaran berdasarkan persentase setiap aspek aktivitas yang diamati. 7. Teknik analisis data efikasi diri Teknik analisis data angket efikasi diri menggunakan cara sebagai berikut: a. Mengkode atau klasifikasi data, bertujuan untuk mengelompokan jawaban berdasarkan pertanyaan angket. b. Melakukan tabulasi data berdasarkan klasifikasi yang dibuat, bertujuan untuk memberikan gambaran frekuensi dan kecenderungan dari setiap jawaban berdasarkan pertanyaan angket dan banyaknya responden (pengisi angket). c. Memberi skor jawaban responden. Tabel 11. Penskoran pada Angket Efikasi Diri. No Pilihan Jawaban Skor Pernyataan Skor Pernyataan Positif Negatif 1 SL (selalu) 5 1 2 SR (serg) 4 2 3 KD (kadang-kadang) 3 3 4 P (pernah) 2 4 5 TP (tidak pernah) 1 5 d. Mengolah jumlah skor jawaban responden

50 Pengolahan jumlah skor ( S ) jawaban angket adalah sebagai berikut: 1) Skor untuk pernyataan Selalu (SL) a. Pernyataan positif: skor = 5 x jumlah responden b. Pernyataan negatif: skor = 1 x jumlah responden 2) Skor untuk pernyataan Serg (SR) a. Pernyataan positif: skor = 4 x jumlah responden b. Pernyataan negatif: skor = 2 x jumlah responden 3) Skor untuk pernyataan Kadang-kadang (KD) a. Pernyataan positif: skor = 3 x jumlah responden b. Pernyataan negatif: skor = 3 x jumlah responden 4) Skor untuk pernyataan Jarang (J) a. Pernyataan positif: skor = 2 x jumlah responden b. Pernyataan negatif: skor = 4 x jumlah responden 5) Skor untuk pernyataan Tidak pernah (TP) a. Pernyataan positif: skor = 1 x jumlah responden b. Pernyataan negatif: skor = 5 x jumlah responden e. Menghitung persentase jawaban angket pada setiap item dengan menggunakan rumus sebagai berikut: % S X 100% (Sudjana, 2005) S maks Keterangan: = Persentase jawaban angket-i pada LKS berbasis multipel representasi pada materi larutan elektrolit dan non elektrolit S = Jumlah skor jawaban

51 S maks = Skor maksimum yang diharapkan f. Menghitung rata-rata persentase angket untuk mengetahui tgkat efikasi diri pada LKS berbasis multipel representasi dengan rumus sebagai berikut: i (Sudjana, 2005) n Keterangan: i = Rata-rata persentase angket-i pada LKS berbasis X multipel representasi pada materi larutan elektrolit dan non elektrolit % = Jumlah persentase angket-i pada LKS berbasis multipel representasi n = Jumlah butir soal g. Menvisualisasikan data untuk memberikan formasi berupa data temuan dengan menggunakan analisis data non statistik yaitu analisis yang dilakukan dengan cara membaca tabel-tabel, grafik-grafik atau angka-angka yang tersedia (Marzuki, 1997). h. Menafsirkan persentase angket secara keseluruhan dengan menggunakan tafsiran Arikunto (1997). Tabel 12. Tafsiran Skor (Persen) Efikasi Diri. Persentase Kriteria 80,1%-100% Sangat tggi 60,1%-80% Tggi 40,1%-60% Sedang 20,1%-40% Rendah 0,0%-20% Sangat rendah

52 8. Teknik analisis data tes uji penguasaan konsep Analisis deskriptif juga dilakukan melalui data nilai ga ternormalisasi (n-ga) yang diperoleh siswa. Perhitungan nilai n-ga g dilakukan dengan menggunakan rumus yang dikemukakan oleh Hake (dalam Sunyono, 2014a), dengan rumus: g = x100 = Kriteria n-ganya adalah sebagai berikut: a. Pembelajaran dengan nilai n-ga tggi, jika ga > 0,7 b. Pembelajaran dengan nilai n-ga sedang, jika ga terletak antara 0,3 < ga 0,7 c. Pembelajaran dengan nilai n-ga rendah, jika ga 0,3 (Hake dalam Sunyono, 2014a).