BAB I PENDAHULUAN. Riau, Jambi, Sumatera Selatan. Sedangkan suku Melayu yang berada di Sumatera

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. dilestarikan agar tidak hilang. Dalam kehidupan sehari-hari kebudayaan tercermin

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Indonesia terdiri dari banyak suku yang tersebar dari Sabang sampai

BAB I PENDAHULUAN. Masyarakat Indonesia dikenal dengan keberagaman tradisinya, dari

BAB I PENDAHULUAN. dalam bentuk adat istiadat, seni tradisional dan bahasa daerah. Sumatera

BAB I PENDAHULUAN. Manusia adalah makhluk yang berbudaya dan berperadaban. Budaya itu

BAB I PENDAHULUAN. sehingga menjadikan Indonesia kaya akan kebudayaan. sangat erat dengan masyarakat. Salah satu masyarakat yang ada di Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Kebudayaan merupakan suatu pola hidup yang kompleks, namun menjadi

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Masyarakat Indonesia dikenal dengan keberagaman tradisinya, dari

BAB I PENDAHULUAN. beberapa pulau, daerah di Indonesia tersebar dari sabang sampai merauke.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Musik tidak pernah lepas dari kehidupan kita sehari-hari. Musik dapat

BAB I PENDAHULUAN. Angkola, Tapanuli Selatan dan Nias. Dimana setiap etnis memiliki seni tari yang

BAB I PENDAHULUAN. keunikan masyarakat Indonesia itu sangat berkaitan erat dengan keberadaan

BAB I PENDAHULUAN. Awal kesenian musik tradisi Melayu berakar dari Qasidah yang berasal

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Negara Indonesia adalah negara dengan penduduk yang terdiri dari

BAB I PENDAHULUAN. kekayaan yang sampai saat ini merupakan hal yang berpengaruh besar pada sikap

BAB I PENDAHULUAN. Karo merupakan etnis yang berada di Sumatera Utara dan mendiami

BAB I PENDAHULUAN. Keanekaragaman kebudayaan Indonesia merupan kebanggaan yang pant as

BAB I PENDAHULUAN. khas dan beragam yang sering disebut dengan local culture (kebudayaan lokal)

BAB I PENDAHULUAN. disusun selaras dengan irama musik, serta mempunyai maksud tertentu. Tari pada

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Indonesia merupakan negara berkembang yang identik dengan

menghubungkan satu kebudayaan dengan kebudayaan lain.

BAB I PENDAHULUAN. dan juga dikenal dengan berbagai suku, agama, dan ras serta budayanya.

BAB I PENDAHULUAN. umumnya musik sangat berkaitan penting dengan keberadaan tradisi dan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Indonesia merupakan negara yang kaya akan kebudayaan dan memiliki

A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Musik merupakan simponi kehidupan manusia, menjadi bagian yang mewarnai kehidupan

BAB I PENDAHULUAN. Dalam membawakan berbagai aliran musik, otomatis memerlukan alat

BAB I PENDAHULUAN. lampau dimana kawasan Sumatera Utara masuk dalam wilayah Sumatera Timur

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat tersebut yang berusaha menjaga dan melestarikannya sehingga

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Sumatera Utara adalah salah satu provinsi di Pulau Sumatera yang

BAB I PENDAHULUAN. berperilaku yang teratur serta meneruskan adat dan nilai-nila yang berlaku.

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia penuh dengan keberagaman atau kemajemukan. Majemuk memiliki

BAB I PENDAHULUAN. yang berkembang pun dipengaruhi oleh kehidupan masyarakatya.

BAB I PENDAHULUAN. yang sesuai dengan fungsi dan tujuan yang diinginkan. Kesenian dapat

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Proses realisasi karya seni bersumber pada perasaan yang

BAB 1 PENDAHULUAN. Timur. Secara internasional suku Maluku lebih di kenal dengan nama Molucan atau

BAB I PENDAHULUAN. dulu mereka telah memiliki budaya. Budaya dalam hal ini memiliki arti bahwa

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Kota Medan merupakan ibu kota provinsi Sumatera Utara, hal ini

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Indonesia merupakan suatu kesatuan yang menjunjung tinggi nilai-nilai

BAB I PENDAHULUAN. mengenalnya, walaupun dengan kadar pemahaman yang berbeda-beda. Secara

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Bangsa Indonesia memiliki banyak sekali kebudayaan yang berbeda-beda,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Berdasarkan kenyataan, bangsa Indonesia terdiri dari suku-suku bangsa

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Tanah Karo adalah salah satu Kabupaten yang ada di Propinsi Sumatera

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Berekspresi melalui kesenian merupakan salah satu aktivitas manusia yang

BAB I PENDAHULUAN. manusia yang melahirkan pemikiran-pemikiran yang dianggap benar dan

BAB I PENDAHULUAN. diterima dan dirasakan oleh pencipta atau pengamat seni.

BAB I PENDAHULUAN. 1. Latar Belakang Masalah. Bangsa Indonesia didalam era globalisasi sangat pesat perkembangannya

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Kabupaten Simalungun adalah salah satu kabupaten yang berada di

BAB I PENDAHULUAN. Sabang, Langsa, Lhokseumawe dan Subulussalam. generasi ke generasi berikutnya, yang kemudian menjadi sebuah identitas dan

BAB I PENDAHULUAN. hanya sebuah inovasi yang mendapatkan influence (pengaruh) dari budaya atau

BAB I PENDAHULUAN. merupakan suatu pundi pokok untuk mencapai cita-cita suatu bangsa. Pendidikan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Indra Jaya, 2014 Kesenian Janeng Pada Acara Khitanan Di Wonoharjo Kabupaten Pangandaran

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Kesenian sebagai salah satu unsur kebudayaan dan merupakan tiang yang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. dalam sekelompok masyarakat. Masyarakat terbentuk oleh

BAB I PENDAHULUAN. keberagaman suku, agama, ras, budaya dan bahasa daerah. Indonesia memiliki

BAB l PENDAHULUAN. pencapaian inovasi tersebut manusia kerap menggunakan kreativitas untuk menciptakan

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan yang berstruktur dan berprogram, di mulai dari pendidikan dasar,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Indonesia merupakan negara yang terdiri dari berbagai macam agama. Ada

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Budaya merupakan bagian dari kehidupan masyarakat, yang lahir dari

BAB I PENDAHULUAN. kekayaan budaya nasional yang tetap harus dijaga kelestariannya.guna

BAB I PENDAHULUAN. pemberontakan, dan masih banyak lagi yang lainnya.

BAB I PENDAHULUAN. dalam membedakan suku-suku yang ada di Sumatera Utara. Yaitu ende dan ende-ende atau endeng-endeng. Ende adalah nyanyian

BAB I PENDAHULUAN. Dalam kehidupan sehari-hari manusia sering membicarakan kebudayaan. Budaya

BAB I PENDAHULUAN. berbeda dengan negara berkembang lainnya, yaitu terdiri dari banyak. suku, adat, kebiasaan, dan budaya yang sangat beragam.

BAB I PENDAHULUAN. Utara.Sumatera Utara juga memiliki kebudayaan yang beragam.

BAB I PENDAHULUAN. identik dengan nada-nada pentatonik contohnya tangga nada mayor Do=C, maka

BAB I PENDAHULUAN. Tari adalah ekspresi jiwa manusia, dalam mengekspresikan diri

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG. Musik adalah salah satu media ungkapan kesenian. Musik termasuk seni

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Indonesia merupakan salah satu negara kaya akan karya seni budaya. Setiap

BAB I PENDAHULUAN. penduduknya, tidak hanya dari suku bangsa yang ada di Nusantara tetapi juga

ini. Setiap daerah memilki ciri khas kebudayaan yang berbeda, salah satunya di

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Saat ini dunia sedang memasuki era globalisasi, disetiap aspek kehidupan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Indonesia merupakan negara kepulauan yang terdiri dari berbagai suku

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

2016 PROSES PEMBELAJARAN RAMPAK KENDANG DI SANGGAR SENI KUTALARAS CIRANJANG-CIANJUR

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Budaya merupakan bagian dari kehidupan masyarakat, dan lahir dari

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Nuarisa Agossa, 2013

menerjemahkan setiap konteks yang ada di dalam suatu karya sastra.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Masyarakat Indonesia merupakan masyarakat majemuk yang memiliki

BAB I PENDAHULUAN. bahwa musik memiliki fungsi dalam kehidupan manusia. Dalam kehidupan kita

BAB I PENDAHULUAN. lebih dimana mereka tinggal dan tersebar diberbagai pulau-pulau di Indonesia.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Budaya merupakan kebutuhan hidup manusia secara kodrati, dan sekaligus

BAB I PENDAHULUAN. pada masyarakat Pesisir adalah pertunjukan kesenian Sikambang di Kelurahan

BAB I PENDAHULUAN. keberadaan masyarakat Jawa yang bermigrasi ke Sumatera Utara.

BAB I PENDAHULUAN. yang terbentang sepanjang Selat Malaka dan Selat Karimata.

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia yaitu melestarikan musiknya. setiap titik sudutnya adalah batu sebagaimana dalihan ( tungku).

BAB I PENDAHULUAN. Utara yang berjarak ± 160 Km dari Ibu Kota Provinsi Sumatera Utara (Medan). Kota

BAB I PENDAHULUAN. dari banyaknya etnis yang mendiami wilayah Indonesia. ciri khas itu adalah tingkat perubahan. Setidaknya dua komponen yang tidak

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Negara Indonesia merupakan negara yang kaya akan kebudayaan dan

BAB I PENDAHULUAN. terletak diujung pulau Sumatera. Provinsi Aceh terbagi menjadi 18 wilayah

BAB I PENDAHULUAN. ragam etnik, seperti Batak Toba, Karo, Pakpak-Dairi, Simalungun, Mandailing,

BAB I PENDAHULUAN. mereka miliki dengan cara menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari.

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan bagi kelangsungan warga-warga masyarakat yang berada di

BAB I PENDAHULUAN. budaya. Indonesia merupakan negara di dunia ini yang memiliki ragam budaya

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. bangsa dan budaya. Seluruh suku yang tersebar mulai dari sabang sampai

BAB I PENDAHULUAN. Suku bangsa Melayu di Sumatera Timur mendiami daerah pesisir timur

BAB I PENDAHULUAN. [Type text]

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan teknologi. Perkembangan teknologi mengakibatkan terjadinya

Transkripsi:

1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Indonesia memiliki banyak budaya yang ada pada berbagai suku.suku Melayu yang berada di Pulau Sumatera adalah Pesisir Timur Sumatera Utara, Riau, Jambi, Sumatera Selatan. Sedangkan suku Melayu yang berada di Sumatera Utara mencakup: Kabupaten Langkat, Kota Binjai, Kota Medan, Kabupaten Deli Serdang, Kota Tebing Tinggi, Kabupaten Batu Bara, Kabupaten Asahan, Kabupaten Labuhan Batu dan Kota Tanjungbalai. Kota Tanjungbalai merupakan daerah yang mayoritas masyarakatnya bersuku Melayu dan sampai saat ini masih memegang erat tradisi dan kebudayaan mereka. Tradisi dan kebudayaan yang ada di kota Tanjungbalai tumbuh dan berkembang dipengaruhi oleh kesenian, salah satu bentuk kesenian tersebut adalah musik. Musik dapat mencerminkan nilai-nilai dan prinsip umum yang mendasari suatu kebudayaan dan menghidupkan kebudayaan tersebut secara menyeluruh, seperti halnya pada masyarakat Melayu yang menggunakan musik dalam kebudayaan atau tradisi mereka. Tradisi-tradisi tersebut dilakukan pada saat anak lahir, penabalan nama anak, turun tanah, mengayun, berkhitan, pernikahan, dan lain sebagainya. Kota Tanjungbalaimemilikibanyak suku pendatang salah satunya adalah suku Jawa.Suku Jawa adalah suku yang banyak menyebar di Kota Tanjungbalai. Keberadaan suku Jawa di kota Tanjungbalai terjadi karena Transmigrasi (perpindahan besar-besaran). Transmigrasi ini dilakukan karena pulau Jawa 1

2 adalah salah satu pulau di Indonesia yang berpenduduk terpadat, akibatnya lahan pertanian semakin sedikit, kemiskinan meningkat dan peningkatan penduduk tidak merata. Selain itu kedatangan suku Jawa di kota Tanjungbalai dikarenakan alasan dinas dalam pekerjaan dan juga kemauan sendiri sebagai perantau karena alasan ingin mencari peruntungan hidup serta merubah nasib dengan menjadi pedagang, petani, pegawai swasta, PNS dan lain-lain. Suku Jawa yang ada di kota Tanjungbalai dapat berinteraksi sosial dengan baik di kota Tanjungbalai, yang merupakan mayoritas masyarakat Melayu. Interaksi sosial terjadi jika dua orang bertemu, kemudian ia saling menegur sapa, berjabat tangan, saling berbicara, bahkan sampai terjadi perkelahian, pertengkaran dan sebagainya. Suku Jawa pada hakekatnya mempunyai watak yang berusaha menyesuaikan diri dengan lingkungannya dan mementingkan keharmonisan tetapi tidak pernah melupakan adat dan istiadat yang mereka miliki. Seiring dengan perpindahan tersebut secara tidak langsung suku Jawa juga membawa kebudayaan dan kesenian tradisional Jawa ketempat dimana mereka tinggal seperti : wayang wong (wayang orang), gamelan, wayang golek, wayang kulit, musik campursari dan masih banyak lagi. Masyarakat suku Jawa sering mengadakan pertunjukan kesenian tradisional sebagai pengobat rindu terhadap kampung halamannya dan juga memperkenalkan kesenian tradisional itu kepada anak dan cucu mereka agar tidak lupa terhadap kesenian leluhur mereka. Untuk melestarikan kesenian tradisional jawa, mereka mendirikan sebuah sanggar yang di beri nama Group Wayang Kulit Langen Hidayah Jati Pujakesuma (Putera Jawa kelahiran Sumatera) kota Tanjungbalai. Group Langen Hidayah Jati menjadi perintis dalam

3 memperkenalkan wayang kulit, gamelan, musik campursari dan tarian tradisional Jawa di Kota Tanjungbalai. Masyarakat Melayu yang berada di Kota Tanjungbalai pada umumnya dapat menerima masuknya kesenian musik gamelan jawa di Kota Tanjungbalai. Musik campursari adalah bagian dari kesenian suku Jawa yang mendapat apresiasi dari masyarakat Melayu hal ini dapat dilihat dari partisipasi masyarakat Melayu yang ikut belajar di sanggar wayang kulit Langen Hidayah Jati. Pada saat pesta rakyat atau disebut juga dengan pesta kerang, kesenian musik gamelan jawa dari Group Langen Hidayah Jati dipertunjukan untuk menjadi musik penghibur.pesta kerang adalah acara tahunan yang diadakan untuk memperingati hari jadi Kota Tanjungbalai serta menyambut tahun baru di Kota Tanjungbalai. Keragaman keragaman yang ada, sering disebutkan dengan istilah yang berbeda-beda. Hal ini sesuai dengan pendapat Muhammad Yusri (2008: 1) yang menyatakan bahwa: ada tiga istilah yang sering digunakan untuk menggambarkan masyarakatyang terdiri dari, agama, ras, bahasa, dan budaya yang berbeda, yakni (plurality), keragaman (diversity), dan multikultural (multicultural). Ketiga-tiganya sama-sama mempersentasikan hal sama yaitu keadaan lebih dari satu atau jamak. Keragaman itu berpengaruh terhadap tingkah laku. Sikap, dan pola pikir manusia, sehingga manusia memiliki cara-cara, kebiasan, aturan-aturan bahkan adat istiadat yang berbeda satu sama lain. Bilamana keadaan di atas tidak dapat dipahami dengan baik oleh pihak satu dan lainnya, maka akan sangat rawan terjadi persinggungan-persinggungan yang kemudian berbuah pada adanya konflik. Disinilah perlu kiranya nilai-nilai multikultural mengambil perannya

4 dimana masyarakat Melayu yang berada di Kota Tanjungbalai ikut serta dalam memainkan alat musik Gamelan Jawa. Kesenian musik gamelan jawa merupakan bagian dari tradisi yang ada padasuku Jawa namun Kesenian musik gamelan jawa dapat di terima oleh masyarakat Melayu di kota Tanjungbalai dan menjadi salah satu kesenian yang ditampilkan pada hari besar di kota Tanjungbalai. Berdasarkan fakta-fakta di atas penulis tertarik untuk menjadikan nilai-nilai multikultural sebagai topik penelitian ilmiah yang berjdul Nilai-Nilai Multikulturalisme Dalam Kesenian Musik Gamelan Jawa Pada Masyarakat Melayu Di Kota Tanjungbalai. B. Identifikasi masalah Dalam penelitian perlu dilakukan identifikasi masalah, agar penelitian terarah. Hal ini sejalan dengan apa yang disampaikan Sugiyono (2008:52) Setiap penelitian yang akan dilakukanharus selalu berangkat dari masalah, walaupun diakui bahwa masalah penelitian sering merupakan hal yang paling sulit dalam proses penelitian. Dengan adanya suatu identifikasi masalah, penulis akan lebih mudah mengenal permasalahan yang akan diteliti sehingga penulisan akan mencapai sasaran yang tepat. Untuk itu dari uraian latar belakang yang ada diatas, penulis membuat identifikasi masalah sebagai berikut : 1. Bagaimana gambaran umum orang Melayu dan orang Jawa di Kota 2. Bagaimanapenyajian musik campursari dan gamelan Jawa di Kota

5 3. Bagaimana peran orang Melayu dalam kesenian musik gamelan Jawa di Kota 4. Apakah yang di maksud dengan multikulturalisme? 5. Nilai-nilai multikultural apa yang terkandung dalam kesenian musik gamelan Jawa pada masyarakat Melayu di Kota 6. Apakah yang membuat orang Melayu dapat menerima kesenian musik gamelan Jawa? C. Pembatasan Masalah Mengingat luasnya cakupan masalah yang diidentifikasi serta keterbatasan waktu, dana, dan kemampuan teoritis, maka peneliti merasa perlu mengadakan pembatasan masalah untuk memudahkan masalah yang dihadapi dalam penelitian. Batasan masalah merupakan upaya untuk menetapkan batas-batas permasalahan dangan jelas, yang memungkinkan kita untuk mengidentifikasi faktor mana saja yang termasuk kedalam ruang lingkup permasalahan dan faktor mana yang tidak bisa. Hal ini sesuai dengan pendapat Sukardi (2009:30) yang menyatakan bahwa: Dalam merumuskan ataupun membatasi permasalahan dalam suatu penelitian sangatlah bervariasi dan tergantung pada kesenangan peneliti.oleh karena itu perlu hati-hati dan jeli dalam mengevaluasi rumusan permasalahan penelitian, dan dirangkum ke dalam beberapa pertanyaan yang jelas. Beradasarkan pendapat tersebut, penulis membatasi masalah penelitian sebagai berikut : 1. Bagaimanapenyajian musik campursari dan gamelan Jawa di Kota

6 2. Bagaimana peran orang Melayu dalam kesenian musik gamelan Jawa di kota 3. Nilai-nilai multikultural apa yang terkandung dalam kesenian musik gamelan Jawa pada masyarakat Melayu di Kota D. Perumusan Masalah Dalam sebuah penulisan, sebelum melakukan pengumpulan data di lapangan, diperlukan rumusan dari topik atau kajian yang mejadi dasar dalam pelaksanaan penelitian berdasarkan dari batasan masalah yang sudah di tentukan. Berdasarkan uraian di atas, Hal ini sejalan dengan pendapat Maryeani (2005:14) yang menyatakan bahwa: Rumusan masalah merupakan jabaran detail fokus penelitian yang akan digarap. Rumusan masalah menjadi semacam kontrak bagi peneliti karena penelitian merupakan upaya untuk menemukan jawaban pertanyaan sebagaimana terpapar pada rumusan masalahnya.rumusan masalah juga bisa disikapi sebagai jabaran fokus penelitian karena dalam praktiknya, proses penelitian senantiasa berfokus pada butir-butir masalah sebagaimana dirumuskan. Berdasarkan dari uraian latar belakang maasalah, identifikasi masalah, dan pembatasan masalah, maka dapat diperoleh rumusan masalah yang menjadi kajian penulisan sebagai berikut : Nilai-Nilai Multikulturalisme Dalam Kesenian Musik Gamelan Jawa Pada Masyarakat Melayu Di Kota Tanjungbalai. E. Tujuan Penelitian Setiap kegiatan senantiasa berorientasi pada tujuan, tanpa adanya tujuan yang

7 jelas maka arah kegiatan tidak terarah, karena tidak tahu apa yang diinginkan atau yang dicapai dari kegiatan tersebut. Tujuan penelitian diungkapkan dalam bentuk kata kerja Ikbar (2012:131) menyatakan bahwa: berhasil tidaknya suatu penelitian yang dilakukan terlihat dari tercapai tidaknya tujuan penelitian. Tujuan penulisan yang ingin dicapai dalam penulisan ini adalah : 1. Mendeskripsikanpenyajian musik campursari dan gamelan Jawa di Kota Tanjungbalai. 2. Mendeskripsikan peran orang Melayu dalam kesenian musik gamelan Jawa di Kota Tanjungbalai. 3. Mendeskripsikan nilai-nilai multikultural yang terkandung dalam kesenian musik gamelan Jawa pada masyarakat Melayu di kota Tanjungbalai. F. Manfaat Penelitian Setiap penulisan pastilah memiliki manfaat baik secara langsung maupun tidak, karena penelitian dilakukan untuk menambah pengetahuan dan menjawab berbagai petanyaan yang telah di rumuskan oleh penulis. Setelah penulisan ini selesai di lakukan, akan didapat hasil penulisan yang akan memberi manfaat sebagai berikut : 1. Dapat mendorong dan memberikan kesempatan kepada generasi-generasi muda terutama pada suku Jawa untuk dapat melestarikan kesenian-kesenian yang mereka miliki dimanapun mereka berada. 2. Untuk dapat mengetahui dan memahami peran suku Melayu dalam kesenian musik gamelan Jawa di Kota Tanjungbalai.

8 3. Sebagai penambah wawasan kepada seluruh masyarakat luas yang membaca tulisan ini. 4. Sebagai bahan referensi dan acuan bagi peneliti berikutnya yang memiliki keterkaitan dengan topik ini. 5. Menambah sumber kajian bagi kepustakaan seni musik Unimed.