BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini telah dilaksanakan di kandang ternak puyuh desa Dutohe Barat Kecamatan Kabila Kabupaten Bone Bolango. Waktu penelitian selama tiga bulan yang dimulai dari bulan April sampai dengan bulan Juni 2012. B. Alat dan Bahan Penelitian Adapun alat yang digunakan selama penelitian dapat dilihat pada Tabel 4. Tabel 4. Alat yang Digunakan Selama Penelitian. No. Nama Alat Spesifikasi Kegunaan Keterangan 1. Kandang batterai Ukuran 30 x 38 x 35 cm Tempat untuk memelihara ternak 2. Tempat pakan Pipa plastik dengan kapasitas 150 g 3. Tempat minum Plastik ukuran 0,5 4. Timbangan analitik sartorius 5. egg yolk colour fan liter Tingkat ketelitian 0,005 g Produksi Roche dengan skala 1 14 puyuh Sebagai tempat pakan Sebagai tempat minum Menimbang kuning telur dan bobot relatif telur Melihat warna kuning telur 6. Pisau Stainless Untuk memecah telur 7. Jangka sorong Mengukur tinggi dan diameter kuning telur 8. Kaca Ukuran 30 x 5 mm Sebagai alat untuk meletakkan telur yang akan diukur setelah telur dipecahkan
Sedangkan bahan yang digunakan pada penelitian ini dapat dilihat pada Tabel 5. Tabel 5. Bahan yang Digunakan Selama Penelitian. No. Nama Bahan Spesifikasi Kegunaan Keterangan 1. 100 ekor ternak puyuh Jenis kelamin betina dengan umur Ternak percobaan 2. Ransum (jagung kuning, dedak halus, bungkil kelapa, kedelei giling, tepung ikan, minyak kelapa, kapur, garam dan premix) 3. Ransum (jagung kuning, dedak halus, bungkil kelapa, kedelei giling, tepung ikan, minyak kelapa, kapur, garam dan 3 minggu Tanpa penambahan tepung daun lamtoro Penambahan tepung daun lamtoro sebesar 2%, 4%. 6% dan 8% Sebagai ransum dasar Sebagai ransum perlakuan premix) 4. Vitamin Puyuh Vit Untuk pencegahan agar ternak tidak stress 5. Vaksin ND (Newcastle Disease) Untuk mencegah penyakit ND pada ternak Penelitian ini menggunakan ransum dengan kandungan energi metabolisme sebesar 2700 Kkal/kg dan kandungan protein kasar sebesar 17%, yang disajikan pada Tabel 6.
Tabel 6. Formulasi Ransum Dasar dan Komposisi Nutrisi untuk Setiap Perlakuan yang Diberikan. Bahan Pakan Perlakuan R0 R1 R2 R3 R4 Jagung kuning 51 51 51 51 51 Dedak halus 17,5 17 16,5 16 16 Bungkil kelapa 9,5 8 7 7 7 Kedelai giling 9,2 9 9 8 7,5 Tepung ikan 9 9,5 9 8,7 7,5 Tepung daun lamtoro 0 2 4 6 8 Minyak kelapa 1 1 1 1 0,7 Kapur 1,3 1 1 1 1 Garam 0,5 0,5 0,5 0.3 0,3 Premix 1 1 1 1 1 Jumlah (%) 100 100 100 100 100 Komposisi Nutrisi Bahan kering (%) 84,43 84,67 84,60 84,71 84,88 EM (Kkal/kg) 2704,7 2709,1 2721,1 2729,5 2717,8 Protein kasar (%) 17,32 17,64 17,59 17,43 17,41 Lemak kasar (%) 7,87 7,37 7,19 7,15 6,75 Serat kasar (%) 4,42 4,63 4,89 5,21 5,55 Kalsium (%) 1,09 1,17 1,16 1,17 1,15 Phospor (%) 0,76 0,77 0,75 0,72 0,70 C. Rancangan Penelitian dan Analisis Data Rancangan percobaan yang digunakan dalam penelitian ini adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan lima perlakuan dan empat ulangan. Masing-masing terdiri dari 5 ekor puyuh. Model matematikanya menurut Steel and Torrie (1991) Yij = µ + βi + Σij Dimana Yij = nilai pengamatan perlakuan ke-i dan ulangan ke-j µ = rataan umum βi Σij = efek perlakuan ke-i = error perlakuan ke-i dan ulangan ke-j
Adapun perlakuan yang diberikan pada ternak percobaan adalah sebagai berikut. R0 = Ransum dasar + 0% tepung daun lamtoro R1 = Ransum dasar + 2% tepung daun lamtoro R2 = Ransum dasar + 4% tepung daun lamtoro R3 = Ransum dasar + 6% tepung daun lamtoro R4 = Ransum dasar + 8% tepung daun lamtoro Perbedaan beberapa komposisi bahan pakan pada setiap perlakuan karena adanya kandungan protein dan energi metabolisme pada tepung daun lamtoro, namun perlakuan tersebut tidak merubah standar kebutuhan nutrisi ternak puyuh (Tabel 6) terutama protein dan energi metabolisme. Data yang diperoleh dianalisis ragam (Analysis of variance/anova). Jika terdapat perbedaan yang nyata dilakukan uji jarak berganda Duncan untuk mengetahui perbedaan antara perlakuan dan mencari level optimum dilanjutkan dengan uji polinomial ortogonal (Steel dan Torrie, 1991). D. Populasi, Sampel dan Adaptasi Perlakuan Penelitian ini menggunakan 100 ekor ternak puyuh umur 3 minggu dan akan diberi ransum perlakuan (penambahan tepung daun lamtoro sebesar 2%, 4%, 6%, dan 8%). Ransum kontrol dan ransum perlakuan serta air minum diberikan secara ad-libitum pada pagi, siang, dan sore hari. Ternak berada di dalam kandang batterai dengan ukuran 30 x 38 x 35 cm sebanyak 20 unit. Masing-masing unit terdiri dari 5 ekor ternak puyuh. Setiap satu hari selama 14 hari pada masing-masing unit diambil satu sampel (telur) untuk melihat kualitas kuning telurnya kemudian dibandingkan dengan sampel yang lain.
Pemberian ransum perlakuan dilakukan adaptasi terlebih dahulu selama dua minggu atau 14 hari. Setelah itu dimulai proses pengambilan data. E. Teknik Pengumpulan Data Dalam teknik pengumpulan data dilakukan setiap hari selama dua minggu. Pada setiap unit yang memilki ternak sebanyak 5 ekor, diambil satu sampel telur untuk pengambilan data. Adapun beberapa variabel yang diamati, yaitu : 1. Skor warna kuning telur Skor warna kuning telur yang diamati dengan cara memecahkan telur ternak puyuh dan membandingkan kuning telurnya dengan alat egg yolk colour fan, yang dilakukan setiap satu hari satu kali. Warna kuning telur yang mendekati dengan salah satu warna pada alat tersebut merupakan angka skor kuning telur. 2. Indeks kuning telur Indeks kuning telur diukur dengan cara mengukur dan membandingkan antara tinggi kuning telur dengan diameter kuning telur. Pengukuran dilakukan dengan menggunakan alat jangka sorong. 3. Persentase bobot kuning telur Data persentase bobot kuning telur diamati dari hasil pemisahan kuning telur dan putih telur setelah telur dipecahkan, kemudian kuning telur ditimbang. Selanjutnya persentase kuning telur dihitung dengan membandingkan berat kuning telur terhadap berat telur dan dikalikan seratus persen. 4. Bobot telur Data yang diperoleh dari bobot telur yaitu dengan menimbang telur yang diamati dengan menggunakan timbangan analitik.