BAB I PENDAHULUAN. menopang perekonomian suatu daerah pemerintahan. Perkembangan. industri pariwisata yang semakin pesat menjadikan sektor pariwisata

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. seluruh belahan dunia. Saat ini, seluruh Negara berlomba-lomba untuk

BAB I PENDAHULUAN. promosi pariwisata ini berkembang hingga mancanegara. Bali dengan daya tarik

KAPO - KAPO RESORT DI CUBADAK KAWASAN MANDEH KABUPATEN PESISIR SELATAN SUMATRA BARAT BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. Indonesia yang turut serta menjadi pundi pundi devisa terbesar setelah migas.

HOTEL RESORT DI DAGO GIRI, BANDUNG

BAB I PENDAHULUAN. menjanjikan dalam hal menambah devisa suatu negara. Menurut WTO/UNWTO

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia memiliki suatu nilai yang tidak hilang meskipun zaman sudah

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. 5.1 Kesimpulan Bab ini berisikan kesimpulan dari hasil yang telah dijelaskan pada bab-bab

BAB I PENDAHULUAN. menarik wisatawan untuk berkunjung ke suatu daerah tujuan wisata. Salah satu

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan nasional. Hal ini dikarenakan pariwisata merupakan salah satu

BAB I PENDAHULUAN. cepat, dikarenakan oleh kunjungan wisatawan yang semakin meningkat untuk datang

BAB I PENDAHULUAN. yang dapat diandalkan tidak hanya dalam pemasukan devisa, tetapi juga

BAB I PENDAHULUAN. baik dari segi alam, sosial, maupun budaya. Kuta yang teletak di Kabupaten

BAB I PENDAHULUAN. Industri pariwisata semakin dikembangkan oleh banyak negara karena

HOTEL RESORT DI KAWASAN WISATA CIPANAS GARUT

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Usaha pariwisata ini menjadi sektor unggulan dalam pembangunan ekonomi di

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. rakyat Indonesia, dewasa ini Pemerintah sedang giat-giatnya melaksanakan

BAB III KAJIAN LAPANGAN

Abstrak. Kata kunci : kompetensi, kapabilitas, keunggulan kompetitif dan kinerja perusahaan.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan bidang pariwisata di Indonesia makin berkembang seiring

BAB I PENDAHULUAN. Pengembangan dan pengujian model yang dapat menjelaskan sebab dan akibat perilaku seorang

BAB I PENDAHULUAN. kesempatan kerja telah menjadi permasalahan serius. Salah satu upaya pemerintah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Pengaruh Kualitas Pelayanan Dan Fasilitas Terhadap Kepuasan Wisatawan Di Cikole Jayagiri Resort Bandung

BAB I PENDAHULUAN. Kebutuhan ini semakin dirasakan oleh daerah terutama sejak diberlakukannya

BAB I PENDAHULUAN. dikembangkan di berbagai sektor salah satunya adalah sektor pariwisata.

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan salah satu negara yang memiliki daya tarik wisata yang

BAB I PENDAHULUAN. disampaikan oleh Menteri Pariwisata kepada Kompas.com, bahwa berdasarkan

BAB I PENDAHULUAN. pemasukan bagi negara. Pariwisata memiliki peranan penting dalam membawa

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. terpanjang kedua di dunia setelah Kanada (Sastrayuda, 2010). Bentang alam yang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENGANTAR. 1.1 Latar Belakang. Sekitar 4,7 juta pembaca majalah Time yang terbit di Amerika Serikat

HOTEL RESORT DI PARANGTRITIS

BAB I PENDAHULUAN. perekonomian yang unik dibandingkan dengan propinsi lain di mana pilar-pilar

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG MASALAH

tersendiri sebagai destinasi wisata unggulan. Pariwisata di Bali memiliki berbagai

BAB I PENDAHULUAN. Pantai Sanur Kaja terletak di pesisir utara (Kaja) kawasan Sanur dan

BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

BAB 1 PENDAHULUAN. Di dalam dunia bisnis perusahaan pada umumnya dibagi menjadi dua jenis, yaitu

BAB I PENDAHULUAN. npembangunan nasional. Hal ini dilakukan karena sektor pariwisata diyakini dapat

BAB 1 PENDAHULUAN. sebesar 251 juta orang (Komisi Pemilihan Umum, 2012), Indonesia menyimpan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. lainnya, ciri itulah yang menandai pola kehidupan manusia. Mobilitas merupakan

Wisata Alam di Kawasan Danau Buyan,Buleleng, Bali. BAB 1 PENDAHULUAN

2015 PENGARUH KOMPONEN PAKET WISATA TERHADAP KEPUASAN BERKUNJUNG WISATAWAN DI PULAU TIDUNG KEPULAUAN SERIBU

BAB I PENDAHULUAN. sosialnya yang berbeda seperti yang dimiliki oleh bangsa lain. Dengan melakukan

LATAR BELAKANG MASALAH

BAB I PENDAHULUAN. yang ingin menyegarkan pikiran setelah bekerja dan memanfaatkan

BAB I PENDAHULUAN. nafkah di tempat yang dikunjungi, tetapi semata- mata untuk menkmati

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia. Propinsi Bali pada Tahun 2009 memiliki luas sekitar Ha dan

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia memiliki potensi pariwisata yang sangat besar, di antaranya

BAB 1 PENDAHULUAN. Dewan Perjalanan dan Wisata Dunia (World Travel and Tourism Council) angka

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Perkembangan industri pariwisata dunia semakin pesat yang mengakibatkan

BAB I PENDAHULUAN. Bali merupakan salah satu daerah tujuan wisata utama di Indonesia yang

BAB I PENDAHULUAN. Pariwisata merupakan salah satu potensi sumber daya yang dapat

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULAN Latar Belakang

KAJIAN PRIORITAS PENYEDIAAN KOMPONEN WISATA BAGI PENGEMBANGAN PARIWISATA DI PULAU NIAS TUGAS AKHIR. Oleh: TUHONI ZEGA L2D

Bab 2 Tinjauan Pustaka 2.1 Penelitian Terdahulu

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Molinda Hotmauly, 2014

DAFTAR ISI Halaman. BAB III METODE PENELITIAN Rancangan Penelitian Lokasi Penelitian xviii

ANALISIS PERUMUSAN STRATEGI BISNIS GABUNGAN TRAVEL AGENT DAN CAFÉ PT. ABC DENGAN MENGGUNAKAN INTEGRASI METODE AHP DAN SWOT

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Pariwisata dapat memberikan keuntungan cepat di suatu daerah jika

BAB I PENDAHULUAN. mempunyai luas daratan ± 5.632,86 Km². Bali dibagi menjadi 8 kabupaten dan 1 Kota

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 JUDUL Menganti Resort Hotel

BAB I PENDAHULUAN. menjadi pendorong utama perekonomian dunia pada abad ke-21, dan menjadi salah

oleh semua pihak dalam pengembangan dunia pariwisata.

BAB I PENDAHULUAN. C I T Y H O T E L B I N T A N G 3 D I S E M A R A N G I m a n t a k a M u n c a r

BAB I PENDAHULUAN. Tabel 1-1 Jumlah Wisatawan Mancanegara dan Domestik di Kota Bandung Tahun

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN. Tourism Organization (2005) dalam WTO Tourism 2020 Vision, memperkirakan jumlah kunjungan wisatawan internasional di seluruh dunia

BAB I PENDAHULUAN. pariwisata merupakan salah satu tujuan favorit bagi wisatawan. Untuk

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

BAB I PENDAHULUAN. serius terhadap bidang ini telah melahirkan beberapa kebijakan sebagai

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Latar Belakang Pengadaan Proyek

BAB I PENDAHULUAN. pesat. Hal ini dibuktikan dengan meningkatnya jumlah wisatawan yang

BAB I PENDAHULUAN. dari berbagai indikator, seperti sumbangan terhadap pendapatan dan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

Gambar 1. 1 : Keindahan Panorama Bawah Laut Pulau Biawak

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia terus meningkat dan merupakan kegiatan ekonomi yang bertujuan

BAB I PENDAHULUAN. budaya, suku serta memiliki adat istiadat yang unik di masing masing

BAB I PENDAHULUAN. perekonomian dan pembangunan di Bali sejak tahun 1970-an. Oleh karena itu

Wedding Chapel di Kuta Selatan BAB I PENDAHULUAN

PERSEPSI WISATAWAN MANCANEGARA TERHADAP ATRAKSI PARIWISATA AIR DI KAWASAN GILI TRAWANGAN TUGAS AKHIR

BAB I PENDAHULUAN. pengembangan perekonomian suatu wilayah, baik dalam bidang sosial maupun

BAB I PENDAHULUAN. Pariwisata yang dipandang sebagai industri multidimensi, memiliki

BAB I PENDAHULUAN. kontribusi terhadap pertumbuhan ekonomi global. Dari tahun ke tahun, jumlah. kegiatan wisata semakin mengalami peningkatan.

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

RESORT HOTEL DI TAMAN BALEKAMBANG SURAKARTA

I. PENDAHULUAN. manusia terutama menyangkut kegiatan sosial dan ekonomi. Peranan sektor

BAB I PENDAHULUAN. pekerjaannya dengan baik. Kegiatan-kegiatan pengembangan Sumber Daya Manusia harus

BAB I PENDAHULUAN. World Travel and Tourism Council mencatat bahwa Australia memiiki

BAB I PENDAHULUAN. mendapat perjalanan baru. Pariwisata mempunyai spektrum fundamental pembangunan yang

BAB I PENDAHULUAN. disamping sektor lainnya seperti migas, perkebunan dan lain-lain. Dalam

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Industri pariwisata saat ini telah menjadi industri yang dapat menopang perekonomian suatu daerah pemerintahan. Perkembangan industri pariwisata yang semakin pesat menjadikan sektor pariwisata sebagai salah satu sektor unggulan dalam pendapatan devisa Negara. Menurut World Travel and Tourism Council (WTTC), pariwisata telah menjadi industri yang terpenting di dunia, selain berpengaruh terhadap pendapatan devisa negara, industri pariwisata juga memberikan keuntungan berupa pengurangan angka pengangguran karena menyediakan lapangan pekerjaan baru. Keuntungan lain yang ditimbulkan oleh perkembangan industri pariwisata yaitu meningkatkan kemakmuran masyarakat. Peningkatan ekonomi pemerintah dan penyediaan lapangan pekerjaan baru bagi 200 juta orang di dunia merupakan langkah awal bagi perbaikan kemakmuran masyarakat. Semakin banyak minat wisatawan untuk mengunjungi daerah-daerah yang belum pernah dikunjungi menjadikan derah-daerah di seluruh pelosok tanah air berlomba untuk meningkatkan sarana dan prasarana yang tersedia di tempat tersebut guna memfasilitasi kebutuhan para wisatawan yang berkunjung baik itu wisatawan domestik maupun wisatawan asing. 1

2 Bali, salah satu pulau di Indonesia yang sudah terkenal ke mancanegara karena keindahan alamnya merupakan pulau penghasil devisa terbesar di Indonesia dalam sektor pariwisata. Keindahan alam dan adat istiadat yang masih terjaga dengan baik menjadikan Pulau Bali sebagai salah satu tujuan wisata utama para wisatawan. Keunikan budaya yang disuguhkan menjadi daya tarik tersendiri bagi para wisatawan untuk mengunjungi pulau dewata (Island of the Gods). Pulau Bali diakui dunia sebagai salah satu daerah tujuan wisata di Indonesia yang memiliki keunikan budaya dan adat istiadat yang menjadi daya tarik tersendiri untuk memancing para wisatawan berkunjung ke pulau dengan sebutan pulau dewata ini. Ketersediaan fasilitas-fasilitas hiburan (entertainment) dan sarana prasarana penunjang lainnya menjadikan Bali tetap menjadi daerah tujuan wisata utama di Indonesia. Keramah tamahan para penduduk lokal dalam menyambut wisatawan juga telah menjadi budaya yang membuat para wisatawan betah untuk tinggal berlama-lama disana. Ketersediaan sarana dan prasarana di pulau bali sangat mendukung untuk tempat tujuan wisata Internasional. Fasilitas dan sarana prasana yang tersedia di pulau dewata diantaranya yaitu hotel / penginapan, water sport, night club, tourist information, jasa transportasi, toko souvenir / cinderamata, tourist guide, money changer, travel agent, dan sebagainya. Banyak alasan wisatawan untuk datang mengunjungi pulau dewata dan tinggal untuk berlibur di sana. Lokasi tempat dan akomodasi serta sarana dan prasarana yang ditawarkan di sekitar lingkungan hotel atau

3 penginapan juga menjadi perhatian wisatawan dalam memilih tempat tujuan wisata dan akomodasi di pulau dewata. Banyak hotel dan penginapan yang bisa menjadi pilihan wisatawan, dari mulai kelas kost-kosant atau kelas melati hingga hotel bintang 5 tersedia di pulau seribu pura ini. Desain bangunan hotel yang mencerminkan ciri khas Indonesia juga menjadi salah satu daya tarik bagi wisatawan. Alam Kulkul Boutique Resort merupakan salah satu diantaranya. Hotel resort yang mempunyai ciri khas adat budaya Bali dengan kelas bintang 4 ini terletak di pinggiran Pantai Legian - Kuta Bali. Desain bangunan yang dimiliki Alam Kulkul Boutique Resort menjadi suatu unggulan yang bisa dibanggakan dari para kompetitornya. Berdiri sejak Januari 1988, Alam Kulkul Boutique Resort didirikan dengan tujuan untuk mendukung program pemerintah dalam bidang kepariwisataan khususnya perhotelan. Keberadaan Alam Kulkul masih menjadi pesaing unggul diantara para kompetitornya. Hal itu mungkin disebabkan karena keunikan yang dimiliki oleh Alam Kulkul sehinngga menjadi suatu keunggulan jika dibandingkan dengan resort lain. Desain struktur bangunan dan fasilitas yang dimiliki oleh Alam Kulkul Boutique Resort dirasa juga mempengaruhi dalam proses penentuan Alam Kulkul sebagai resort. Oleh karena itu, diperlukan penelitian untuk menentukan faktor yang menjadikan Alam Kulkul dikategorikan sebagai resort. Maka, judul yang diangkat dalam penelitian ini yaitu : Analisis Faktor Yang Mempengaruhi Alam Kulkul Sebagai Salah Satu Hotel Resort di Pulau Bali.

4 1.2 Rumusan Masalah Pada dasarnya pembangunan dan pengembangan sebuah kawasan wisata harus memperhatikan konsep-konsep dasar dari pengembangan kawasan wisata atau resort itu sendiri. Faktor-faktor yang mempengaruhi juga harus diperhatikan dengan seksama guna terciptanya suatu kawasan yang layak dan memadai dalam segi fasilitas dan kelayakan. Konsep dan faktor tersebut menjadi acuan penting dalam awal pembangunan kawasan wisata atau resort. Pembangunan dan pengembangan kawasan yang tidak mengacu kepada konsep dan faktor penunjang dapat berakibat kepada pembangunan kawasan yang tidak stabil dan melenceng dari jalur perencanaan. Berdasarkan permasalahan tersebut, maka pertanyaan yang dikemukakan ialah Mengapa Alam Kulkul dikategorikan sebagai hotel resort dan faktor apa saja yang mempengaruhi Alam Kulkul sebagai hotel resort 1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian Berdasarkan latar belakang permasalahan seperti yang telah diuraikan di atas, ada beberapa maksud dan tujuan yang ingin dicapai dalam proses penelitian. Adapun maksud dan tujuan tersebut diantaranya yaitu : 1. Memahami dan mengerti apa yang dimaksud Hotel Resort serta klasifikasi dan persyaratan dari Hotel Resort 2. Mengidentifikasi faktor apa saja yang mempengaruhi Alam Kulkul sehingga dikategorikan sebagai hotel resort

5 1.4 Asumsi Keberadaan industri pariwisata yang menyediakan berbagai macam jenis akomodasi sebagai salah satu penunjang kegiatan rekreasi sudah tidak dapat dipisahkan dari kehidupan sehari-hari masyarakat modern saat ini. Peningkatan mobilitas dan semakin tingginya tingkat stress merupakan salah satu alasan meningkatnya kebutuhan akan rekreasi. Untuk memenuhi kebutuhan tersebut, dibangun berbagai macam jenis akomodasi yang menawarkan berbagai fasilitas dan kelebihan di dalamnya. Kepenatan akan suasana perkotaan yang bising dengan segala kesibukannya, membuat masyarakat beralih dalam menentukan jenis akomodasi yang akan dipilih. Pembangunan sebuah resort di dalam suatu kawasan yang memiliki unsur keindahan alam di dalamnya merupakan sarana yang efektif bagi masyarakat perkotaan yang ingin menjauhkan diri dari segala kesibukan dan hingar bingar perkotaan. Hotel tidak lagi menjadi sarana dan pilihan utama, karena melihat letak dan lokasi hotel yang berada di daerah perkotaan. Masyarakat kini lebih banyak memilih resort atau private villa sebagai tempat singgah untuk sementara karena lokasi dari pada resort atau villa tersebut biasanya terletak di kawasan yang memiliki keindahan alam dengan kondisi lingkungan yang tenang dan jauh dari kesibukan kota. Dari pemaparan tersebut, dijelaskan bahwa ada beberapa kriteria penentu faktor yang mempengaruhi suatu kawasan atau lingkup hotel dikatakan sebagai sebuah resort. Oleh karena itu dibuat garis besar berupa kerangka pemikiran yang berisikan mengenai proses dan cara menentukan bagaimana

6 sebuah bangunan dikatakan sebagai hotel resort. Bagan kerangka pemikiran dapat dilihat seperti di bawah ini : Latar Belakang - Pesatnya Perkembangan Jasa Akomodasi (hotel resort) - Tingginya kebutuhan akan wisata dan rekreasi - Semakin tinggi tingkat persaingan dalam industri akomodasi Analisis Faktor dan Uji Analisis Mengetahui faktor penentu berdasarkan kriteria-kriteria yang telah diteliti menggunakan metode AHP Komponen kriteria Rumusan Masalah Mengapa Alam Kulkul dikategorikan sebagai hotel resort dan faktor apa saja yang mempengaruhi Penentuan dan pengelompokan kriteria dalam proses pembentukan dan penentuan Faktor Pengolahan data berdasarkan hasil kuisioner Uji Analisis (AHP / analisis hirarki proses) Tujuan Penelitian Mengetahui Faktor yang mempengaruhi Alam Kulkul dikategorikan sebagai hotel resort Faktor Penentu (yang berpengaruh) Bagan 1.1 Kerangka Pemikiran

7 1.5 Hipotesis Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap rumusan masalah penelitian, dikatakan sementara karena jawaban yang diberikan baru didasarkan pada teori yang relevan, belum didasarkan pada fakta-fakta empiris yang diperoleh melalui pengumpulan data (Sugiyono, 2008:93). Berbeda dengan Sugiyono, William G (1997:25) mengemukakan bahwa suatu proposisi yang dapat diuji secara empirik disebut hipotesis. Dari dua pengertian di atas, dapat disimpulkan bahwa hipotesis merupakan jawaban sementara yang didapat melalui pengumpulan data dan harus dibuktikan melalui penelitian. Berdasarkan pengumpulan data dan penelitian yang telah dilakukan, Alam Kulkul merupakan sebuah boutique resort yang terletak di kawasan wisata Pantai Kuta Bali, dan mempunyai fasilitas penunjang seperti restaurant, room service, dua buah swimming pool, dan sebagainya. Kondisi tersebut bisa jadi merupakan alasan mengapa Alam Kulkul dikatakan sebagai hotel resort. Oleh karena itu, hipotesis yang diajukan ialah ada beberapa faktor yang mempengaruhi Alam Kulkul sehingga dikategorikan sebagai hotel resort 1.6 Metode Penelitian Metode merupakan suatu cara utama yang dipergunakan untuk mencapai suatu tujuan, misalnya untuk menguji serangkaian hipotesis dengan mempergunakan teknik serta alat-alat tertentu. Metode penelitian dipandang perlu sebagai alat untuk mempermudah dalam mencapai tujuan

8 penelitian. (Surakhmad, 1982:140). Berdasarkan judul yang diambil, maka metode penelitian yang digunakan dalam penelitian yaitu metode penelitian kuantitatif. Metode penelitian kuantitatif dapat diartikan sebagai metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat positivisme, digunakan untuk meneliti pada populasi atau sampel tertentu, teknik pengambilan sampel pada umumnya dilakukan secara random, pengumpulan data menggunakan instrument penelitian, analisis data bersifat kuantitatif / statistik dengan tujuan untuk menguji hipotesis yang telah di tetapkan. (Sugiyono, 2008:13) Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian kuantitatif dengan menggunakan metode analisis hirarki proses (AHP) dengan terlebih dahulu menentukan kriteria-kriteria faktor tersebut. Kriteria-kriteria yang telah ditentukan kemudian disusun dalam bentuk kuisioner untuk dibandingkan antara satu dengan yang lainnya. Hasil dari kuisioner tersebut kemudian diolah dengan menggunakan metode AHP sehingga dapat dipilih kriteria yang memiliki pengaruh tersbesar dalam penentuan akhir faktor yang paling berpengaruh. Pendekatan melalui metode Kuantitatif merupakan cara atau metode yang efektif dalam proses pengujian hipotesis, karena dalam proses penelitian dan pengujian data digunakan metode AHP yang dapat mereduksi data sehingga dihasilkan data yang lebih akurat untuk menentukan kriteria-kriteria yang paling dominan dan berpengaruh terhadap pembentukan faktor tersebut.

9 1.7 Lokasi Penelitian Penelitian dilakukan di Alam Kulkul Boutique Resort yang terletak di Jl. Pantai Kuta Legian Kelod (sukartika) kecamatan Kuta kabupaten Badung - Bali. Jangka waktu pelaksanaan penelitian yaitu selama hampir empat bulan atau dengan kurun waktu kurang dari satu tahun. Gambar 1.2 Peta Lokasi Alam Kulkul Boutique Resort

10 Gambar 1.3 Peta Lokasi Alam Kulkul Boutique Resort 1.8 Ruang Lingkup Studi Ruang lingkup studi terbagi menjadi ruang lingkup spasial dan ruang lingkup substansial 1.8.1. Ruang Lingkup Spasial Ruang lingkup atau wilayah yang diamati ialah kawasan hotel Alam Kulkul Boutique Resort. Kawasan ini berada di kawasan wisata Pantai Kuta tepatnya di Jalan Pantai Kuta - Legian Kelod, Bali. Adapun batasan batasan wilayahnya yaitu : Sebelah Barat : Jalan Pantai Kuta dan Pantai Kuta Sebelah Utara : Jalan Melasti dan Jalan Padma

11 1.8.2. Ruang Lingkup Substansial Ruang lingkup substansial yang merupakan batasan penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Resort beserta Pengertiannya. Berupa definisi-definisi untuk mengetahui kriteria dan ciri-ciri resort dan hotel resort dalam rangka penentuan faktor penentu dalam suatu kawasan. 2. Bagian dari Alam Kulkul Boutique Resort yang akan dibahas dalam penelitian yaitu Alam Kulkul dalam segi fasilitas sarana dan prasarana, pangsa pasar dan ciri khas yang dimiliki, serta aspek-aspek lain yang sekiranya dapat membantu dalam proses penentuan kriteria sehingga dihasilkan satu atau beberapa faktor penentu. 3. Kriteria yang digunakan dalam proses penentuan faktor dalam penelitian ini yaitu berupa analisa atau perkiraan yang diambil dari teori yang dikemukakan oleh Fred Lawson dan Borry Boid dalam bukunya yang berjudul Tourism and Recreation Development yang selanjutnya di analisis dan di uji tingkat validitasnya. 4. Pengujian tingkat keabsahan suatu kriteria dalam penelitian ini dilakukan dengan menggunakan alat uji AHP dengan alat bantu kuisioner yang disebarkan kepada pihak-pihak yang memahami masalah kepariwisataan dan mengetahui Alam Kulkul Boutique Resort.

12 5. Analisis yang digunakan ialah berupa proses hirarki yang didalamnya dilakukan proses penentuan kriteria dan uji validasi. Faktor yang dihasilkan dari proses pengujian dan validasi kriteria berupa satu atau beberapa kriteria yang satu sama lain tidak mempunyai keterikatan atau dapat berupa beberapa kriteria yang salah satu kriteria lebih dominan dibandingkan dengan kriteria-kriteria yang lainnya. 1.9 Sistematika Penulisan Penulisan hasil penelitian dibagi menjadi lima bab, yang dirumuskan sebagai berikut : Bab I Berisikan latar belakang masalah dan analisis masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, asumsi, hipotesis, metode penelitian secara garis besar, teknik pengumpulan data serta lokasi dan sampel penelitian. Pada bab ini juga dikemukakan alasan dalam pemilihan judul skripsi. Bab II Bab ini Menjelaskan mengenai teori yang dikaji yaitu berupa data-data dan pengertian serta ruang lingkup resort dan hotel yang terkait di dalamnya untuk melihat pembanding antara hotel dengan resort beserta hal-hal yang membedakan antara keduanya.

13 Bab III Bab III berisi penjelasan mengenai metodologi penelitian yang digunakan beserta semua prosedur dan tahapan dalam proses penelitian Analisis Faktor Alam Kulkul Sebagai Hotel Resort Bab IV Pada bab ini menjelaskan mengenai pembahasan hasil penelitian. Pada bab ini pula akan ditemukan hasil dari proses analisa dan pengkajian dengan menggunakan AHP. Bab V Merupakan proses akhir dari proses penulisan, karena pada bab ini akan dikemukakan kesimpulan dari hasil penelitian yang berupa poin-poin mengenai faktor yang mempengaruhi Alam Kulkul dikategorikan sebagai resort dengan terlebih dahulu dianalisa dan dikaji melalui proses penghitungan dengan menggunakan alat uji AHP.