BUPATI PURBALINGGA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI PURBALINGGA NOMOR 58 TAHUN 2017 TENTANG

dokumen-dokumen yang mirip
BUPATI PURBALINGGA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI PURBALINGGA NOMOR 93 TAHUN 2016 TENTANG

B U P A T I T A N A H L A U T PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN BUPATI TANAH LAUT NOMOR 30 TAHUN 2015

Undang Nomor 4 Tahun 1968 tentang Pembentukan Kabupaten Purwakarta dan Kabupaten Subang Dengan Mengubah Undang-Undang Nomor 14 Tahun 1950 tentang

RANCANGAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUMBAWA NOMOR 11 TAHUN 2011 TENTANG PENERIMAAN SUMBANGAN PIHAK KE TIGA KEPADA PEMERINTAH KABUPATEN SUMBAWA

WALIKOTA BATU PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN WALIKOTA BATU NOMOR 73 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI CILACAP PROVINSI JAWA TENGAH

BERITA DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2016 NOMOR 5

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KARANGANYAR,

BUPATI KARO PROVINSI SUMATERA UTARA PERATURAN BUPATI KARO NOMOR 24 TAHUN 2016 TENTANG

SALINAN PERATURAN MENTERI PARIWISATA DAN EKONOMI KREATIF REPUBLIK INDONESIA NOMOR 5 TAHUN 2014 TENTANG

PEMERINTAH PROVINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN DAERAH PROVINSI SULAWESI SELATAN. NOMOR : 6 Tahun 2012 TENTANG

TAR BERITA DAERAH KABUPATEN TANAH DATAR TAHUN 2013 PERATURAN BUPATI TANAH DATAR NOMOR 19 TAHUN 2013 TENTANG PENYESUAIAN TARIF RETRIBUSI IZIN TRAYEK

LEMBARAN DAERAH KOTA TARAKAN TAHUN 2010 NOMOR 8 PERATURAN DAERAH KOTA TARAKAN NOMOR 8 TAHUN 2010 TENTANG RETRIBUSI TEMPAT REKREASI DAN OLAHRAGA

BUPATI SIDOARJO PERATURAN BUPATI SIDOARJO NOMOR 23 TAHUN 2012 TENTANG

BUPATI BANDUNG BARAT PROVINSI JAWA BARAT

BUPATI LUWU UTARA PROVINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN BUPATI LUWU UTARA NOMOR 50 TAHUN 2017 TENTANG

TAR BERITA DAERAH KABUPATEN TANAH DATAR TAHUN 2013 PERATURAN BUPATI TANAH DATAR NOMOR 13 TAHUN 2013 TENTANG

BERITA DAERAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL

BUPATI SIDOARJO PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI SIDOARJO NOMOR 19 TAHUN 2017 TENTANG

BERITA DAERAH PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT

WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

BERITA DAERAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL (Berita Resmi Pemerintah Kabupaten Gunungkidul) Nomor : 10 Tahun : 2016

TAR BERITA DAERAH KABUPATEN TANAH DATAR TAHUN 2013 PERATURAN BUPATI TANAH DATAR NOMOR 14 TAHUN 2013

PERATURAN WALIKOTA MALANG NOMOR 79 TAHUN 2015 TENTANG PENDAFTARAN, PENERBITAN DAN PENGHAPUSAN NOMOR POKOK WAJIB PAJAK DAERAH

BUPATI TANGERANG PROVINSI BANTEN PERATURAN BUPATI TANGERANG NOMOR 7 TAHUN 2016 TENTANG TATA CARA PENERBITAN TANDA DAFTAR PERUSAHAAN

-1- BUPATI TRENGGALEK PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI TRENGGALEK NOMOR 30 TAHUN 2017 TENTANG PENJABARAN TUGAS DINAS PARIWISATA DAN KEBUDAYAAN

BUPATI SITUBONDO PERATURAN BUPATI SITUBONDO NOMOR 33 TAHUN 2012 TENTANG TATA CARA PEMUNGUTAN RETRIBUSI PEMAKAIAN KEKAYAAN DAERAH

PERATURAN WALIKOTA TANGERANG NOMOR 17 TAHUN 2017 TENTANG KEPESERTAAN JAMINAN SOSIAL KETENAGAKERJAAN

BERITA DAERAH KOTA SEMARANG

WALIKOTA SURABAYA PROVINSI JAWA TIMUR

WALIKOTA PROBOLINGGO PROVINSI JAWA TIMUR

BUPATI MALANG BUPATI MALANG,

BERITA DAERAH KOTA BEKASI

PERATURAN DAERAH KABUPATEN PASER NOMOR 3 TAHUN 2012 TENTANG PENERIMAAN SUMBANGAN PIHAK KETIGA KEPADA PEMERINTAH KABUPATEN PASER

BERITA DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2015 NOMOR 6

Draft Mei 2015 BUPATI SIDOARJO PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI SIDOARJO NOMOR 42 TAHUN 2015

BUPATI LOMBOK UTARA PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT PERATURAN BUPATI LOMBOK UTARA NOMOR 12 TAHUN 2017 TENTANG

BUPATI MANDAILING NATAL PROVINSI SUMATERA UTARA PERATURAN BUPATI MANDAILING NATAL NOMOR 28 TAHUN 2015 TENTANG TANDA DAFTAR USAHA PARIWISATA

Menetapkan : PERATURAN BUPATI TENTANG TATA CARA PENGHAPUSAN PIUTANG PAJAK BUMI DAN BANGUNAN PERDESAAN DAN PERKOTAAN.

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BANYUWANGI,

BUPATI MALANG PROVINSI JAWA TIMUR

BUPATI PASURUAN PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI PASURUAN NOMOR 2 TAHUN 2017 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA PEMERINTAH DESA

BERITA DAERAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL ( Berita Resmi Pemerintah Kabupaten Gunungkidul ) Nomor : 36 Tahun : 2016

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BELITUNG TIMUR,

BUPATI MADIUN SALINAN PERATURAN BUPATI MADIUN NOMOR 38 TAHUN 2012 TENTANG

BUPATI PURBALINGGA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI PURBALINGGA NOMOR 78 TAHUN 2016

GUBERNUR SULAWESI TENGAH

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KLATEN,

BUPATI BANGKA TENGAH

BUPATI TOLITOLI PERATURAN BUPATI TOLITOLI NOMOR 7 TAHUN 2014 TENTANG

BUPATI PURBALINGGA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI PURBALINGGA NOMOR 92 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI PURBALINGGA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI PURBALINGGA NOMOR 94 TAHUN 2016 TENTANG

BERITA DAERAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL

BERITA DAERAH KABUPATEN KARAWANG PERATURAN BUPATI KARAWANG

WALIKOTA SURABAYA PROVINSI JAWA TIMUR

BERITA DAERAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL

PERATURAN WALIKOTA MEDAN NOMOR 21 TAHUN 2014 TENTANG

BUPATI PURBALINGGA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI PURBALINGGA NOMOR 91 TAHUN 2016 TENTANG

PERATURAN BUPATI KARANGANYAR NOMOR 29 TAHUN 2012 TENTANG

BERITA DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2017 NOMOR 10

BUPATI BANGKA PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG

BUPATI BANTUL DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN BUPATI BANTUL NOMOR 50 TAHUN 2018 TENTANG PELAYANAN TERPADU SATU PINTU

DENGAN RAHMAT ALLAH YANG MAHA ESA WALIKOTA MALANG,

BERITA DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2012 NOMOR 43 SERI E

BERITA DAERAH KABUPATEN BANTUL

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA BENGKULU,

BUPATI LUWU UTARA PROVINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN BUPATI LUWU UTARA NOMOR 53 TAHUN 2017 TENTANG PERLINDUNGAN POHON DI RUANG TERBUKA HIJAU PUBLIK

BUPATI LAMONGAN PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI LAMONGAN NOMOR 20 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI GARUT PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI GARUT NOMOR 8 TAHUN 2016 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BUPATI SINJAI PROVINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN SINJAI NOMOR 12 TAHUN 2014 TENTANG SUMBANGAN PIHAK KETIGA KEPADA PEMERINTAH DAERAH

BUPATI PURBALINGGA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI PURBALINGGA NOMOR 87 TAHUN 2016 TENTANG

KEPALA DESA PULUTAN KECAMATAN WONOSARI KABUPATEN GUNUNGKIDUL PERATURAN DESA PULUTAN KECAMATAN WONOSARI KABUPATEN GUNUNGKIDUL NOMOR 6 TAHUN 2017

WALIKOTA TASIKMALAYA

BUPATI MALANG PERATURAN BUPATI MALANG NOMOR 45 TAHUN 2013 TENTANG TATA CARA PEGHAPUSAN PIUTANG PAJAK BUMI DAN BANGUNAN PERDESAAN DAN PERKOTAAN

BUPATI DEMAK PERATURAN BUPATI DEMAK NOMOR 01 TAHUN 2014 TENTANG IZIN MEMPEKERJAKAN TENAGA KERJA ASING DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BERITA DAERAH KABUPATEN NIAS

BUPATI PASURUAN PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI PASURUAN NOMOR 62 TAHUN 2016 TENTANG

PERATURAN BUPATI GUNUNGKIDUL NOMOR 79 TAHUN 2011 TENTANG URAIAN TUGAS KECAMATAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI GUNUNGKIDUL,

PROVINSI JAMBI PERATURAN WALIKOTA JAMBI NOMOR 23 TAHUN 2016 TENTANG

WALIKOTA YOGYAKARTA PROVINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN TABALONG TAHUN 2011 NOMOR

BUPATI SIDOARJO PERATURAN DAERAH KABUPATEN SIDOARJO NOMOR 9 TAHUN 2012 TENTANG RETRIBUSI TEMPAT REKREASI DAN OLAH RAGA

PERATURAN WALIKOTA MALANG NOMOR 29 TAHUN 2011 TENTANG TATA CARA PENYEDIAAN SARANA PEMAKAMAN OLEH PENGEMBANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BUPATI TOLITOLI PROVINSI SULAWESI TENGAH

PERATURAN DAERAH KABUPATEN TABALONG NOMOR 01 TAHUN 2015 TENTANG RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PARIWISATA DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

SALINAN. Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa (Lembaran

BERITA DAERAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL

WALIKOTA PASURUAN PROVINSI JAWA TIMUR SALINAN NOMOR 17 TAHUN TENTANG TATA CARA PENGHAPUSAN PIUTANG RETRIBUSI IZIN GANGGUAN YANG KEDALUWARSA

PERATURAN DAERAH KABUPATEN KEBUMEN NOMOR 15 TAHUN 2011 TENTANG RETRIBUSI TEMPAT REKREASI DAN OLAHRAGA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN SLEMAN. (Berita Resmi Kabupaten Sleman) Nomor: 1 Tahun 2014 Seri: B BUPATI SLEMAN PROVINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

8. Peraturan Bupati Gunungkidul Nomor 36 Tahun 2016 tentang Susunan Organisasi dan Tata Kerja Pemerintah Desa;

BUPATI TANGERANG PROVINSI BANTEN PERATURAN BUPATI TANGERANG NOMOR 106 TAHUN 2015 TENTANG

WALIKOTA BANJAR PERATURAN WALIKOTA BANJAR NOMOR 52 TAHUN 2012 TENTANG

BUPATI GOWA PROVINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN GOWA NOMOR 03 TAHUN 2014 TENTANG PENERTIBAN PENGGUNAAN DAN PEMANFAATAN TANAH NEGARA

Walikota Tasikmalaya Provinsi Jawa Barat

PERATURAN DAERAH KABUPATEN KEBUMEN NOMOR 17 TAHUN 2012 TENTANG RETRIBUSI TEMPAT KHUSUS PARKIR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KEBUMEN,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BANYUWANGI,

PERATURAN DAERAH KABUPATEN LAMANDAU NOMOR 13 TAHUN 2013 TENTANG PENDAFTARAN PERUSAHAAN DAN IZIN DOMISILI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

B U P A T I T A N A H L A U T PROVINSI KALIMANTAN SELATAN

Transkripsi:

SALINAN BUPATI PURBALINGGA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI PURBALINGGA NOMOR 58 TAHUN 2017 TENTANG PEMBENTUKAN DAN PENGEMBANGAN DESA WISATA DAN DESA BUDAYA DI KABUPATEN PURBALINGGA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PURBALINGGA, Menimbang : a. bahwa dalam rangka mendukung pengembangan kepariwisataan dan meningkatkan serta melindungi nilai-nilai budaya, agama, adat istiadat, dan optimalisasi potensi ekonomi serta karakteristik Daerah dan untuk menciptakan sinergitas antar program Perangkat Daerah dalam rangka meningkatkan kesejahteraan masyarakat di Kabupaten Purbalingga, maka perlu Membentuk dan Pengembangan Desa Wisata dan Desa Budaya di Kabupaten Purbalingga; b. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a, maka perlu menetapkan Peraturan Bupati tentang Pembentukan Dan Pengembangan Desa Wisata Dan Desa Budaya Di Kabupaten Purbalingga; Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 13 Tahun 1950 tentang Pembentukan Daerah-daerah Kabupaten Dalam Lingkungan Propinsi Djawa Tengah (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 1950 Nomor 42); 2. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2008 tentang Usaha Mikro, Kecil Dan Menengah (Lembaran Negara Repulik Indonesia Tahun 2008 Nomor 93, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4400); 3. Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2009 tentang Kepariwisataan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 11 Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4966); 4. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan Dan Pengelolaan Lingkungan Hidup (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 140, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5059);

5. Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2010 tentang Cagar Budaya (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2010, Nomor 130, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5169); 6. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-undangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5234); 7. Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 7, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5495); 8. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5587) sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir dengan Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua Atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 58, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5679); 9. Peraturan Pemerintah Nomor 67 Tahun 1996 tentang Penyelenggaraan Kepariwisataan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1996 Nomor 101, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3658); 10. Peraturan Pemerintah Nomor 27 Tahun 1999 tentang Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 59, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3838 ); 11. Peraturan Presiden Nomor 63 Tahun 2014 tentang Pengawasan, Dan Pengendalian Penyelenggaraan Kepariwisataan; 12. Peraturan Presiden Nomor 64 Tahun 2014 tentang Koordinasi Strategis Lintas Sektoral; 13. Peraturan Daerah Kabupaten Purbalingga Nomor 11 Tahun 2015 tentang Rencana Induk Pembangunan Kepariwisataan Kabupaten Purbalingga Tahun 2015-2025 (Lembaran Daerah Kabupaten Purbalingga Tahun 2015 Nomor 11); 14. Peraturan Daerah Kabupaten Purbalingga Nomor 12 Tahun 2016 tentang Pembentukan Dan Susunan Perangkat Daerah Kabupaten Purbalingga (Lembaran Daerah Kabupaten Purbalingga Tahun 2016 Nomor 12, Tambahan Lembaran Daerah Nomor 30); MEMUTUSKAN: Menetapkan : PERATURAN BUPATI TENTANG PEMBENTUKAN DAN PENGEMBANGAN DESA WISATA DAN DESA BUDAYA DI KABUPATEN PURBALINGGA.

BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Peraturan Bupati ini yang dimaksud dengan: 1. Daerah adalah Kabupaten Purbalingga. 2. Pemerintah Daerah adalah kepala daerah sebagai unsur penyelenggara Pemerintahan Daerah yang memimpin pelaksanaan urusan pemerintahan yang menjadi kewenangan daerah otonom. 3. Bupati adalah BupatiPurbalingga. 4. Perangkat Daerah adalah unsur pembantu Bupati dalam penyelenggaraan pemerintahan yang bertanggungjawab terhadap pelaksanaan tugas pemerintahan di bidang tertentu di Daerah. 6. Dinas Pemuda Olahraga dan Pariwisata yang selanjutnya disingkat DINPORAPAR adalah Dinas Pemuda Olahraga dan Pariwisata Kabupaten Purbalingga. 7. Kepala Dinas adalah Kepala Dinas Pemuda Olahraga dan Pariwisata Kabupaten Purbalingga. 8. Badan adalah sekumpulan orang dan/atau modal yang merupakan kesatuan, baik yang melakukan usaha maupun yang tidak melakukan usaha yang meliputi perseroan terbatas, perseroan komanditer, perseroan lainnya, Badan Usaha Milik Negara (BUMN), atau Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) dengan nama dan dalam bentuk apapun, firma, kongsi, koperasi, dana pensiun, persekutuan, perkumpulan, yayasan, organisasi massa, organisasi sosial politik, atau organisasi lainnya, lembaga dan bentuk badan lainnya termasuk kontrak investasi kolektif dan bentuk usaha tetap. 9. Badan Usaha Milik Desa, selanjutnya disebut BUM Desa, adalah badan usaha yang seluruh atau sebagian besar modalnya dimiliki oleh desa melalui penyertaan secara langsung yang berasal dari kekayaan desa yang dipisahkan guna mengelola aset, jasa pelayanan, dan usaha lainnya untuk sebesar-besarnya kesejahteraan masyarakat desa. 10. Wisata adalah kegiatan perjalanan yang dilakukan oleh seseorang atau sekelompok orang dengan mengunjungi tempat tertentu untuk tujuan rekreasi, pengembangan pribadi, atau mempelajari keunikan Daya Tarik Wisata yang dikunjungi dalam jangka waktu sementara. 11. Wisatawan adalah orang yang melakukan Wisata. 12. Pariwisata adalah berbagai macam kegiatanwisata dan didukung berbagai fasilitas serta layanan yang disediakan oleh masyarakat, pengusaha, Pemerintah, dan Pemerintah Daerah. 13. Kepariwisataan adalah keseluruhan kegiatan yang terkait dengan pariwisata dan bersifat multidimensi serta multidisiplin yang muncul sebagai wujud kebutuhan setiap orang dan negara serta interaksi antara Wisatawan dan masyarakat setempat, sesama Wisatawan, Pemerintah, Pemerintah Daerah, dan pengusaha. 14. Daya Tarik Wisata adalah segala sesuatu yang memiliki keunikan, keindahan dan nilai yang berupa keaneka ragaman kekayaan alam, budaya dan hasil buatan manusia yang menjadi sasaran atau tujuan kunjungan Wisatawan. 15. Daerah Tujuan Wisata yang selanjutnya disebut Destinasi Pariwisata adalah kawasan geografis yang berada dalam satu atau lebih wilayah administratif yang didalamnya terdapat daya tarik Wisata, fasilitas umum, fasilitas pariwisata, aksesibilitas, serta masyarakat yang saling terkait dan melengkapi terwujudnya Kepariwisataan.

16. Desa Wisata adalah suatu bentuk integrasi antara potensi daya tarik Wisata alam, Wisata buatan dan Wisata budaya dalam satu kawasan tertentu dengan didukung atraksi, akomodasi dan fasilitas lainnya yang telah dilembagakan dan dikelola oleh pemerintah desa bersama masyarakat. 17. Desa Budaya adalah kawasan desa yang memiliki dan melestarikan unsur budaya baik tangible (nampak) maupun intangible (tidak nampak). 18. Sadar Wisata adalah suatu kondisi yang menggambarkan partisipasi dan dukungan segenap komponen masyarakat dalam mendorong terwujudnya iklim yang kondusif bagi tumbuh dan berkembangnya Kepariwisataan di suatu Destinasi atau wilayah. BAB II DESA WISATA DAN DESA BUDAYA Pasal 2 Untuk mengembangkan kepariwisataan di Daerah dibentuk dan dikembangkan Desa Wisata dan Desa Budaya Bagian Kesatu Desa Wisata Pasal 3 (1) Persyaratan yang harus dipenuhi desa dalam proses pengusulan penetapan Desa Wisata meliputi : a. memiliki potensi dan daya tarik wisata alam, wisata buatan dan wisata budaya dalam satu kawasan tertentu yang terintegrasi; b. didukung atraksi, akomodasi dan fasilitas lainnya yang telah dilembagakan; dan c. dikelola oleh pemerintah desa bersama masyarakat. (2) Usulan penetapan Desa Wisata dilaksanakan oleh Pemerintah Desa kepada Bupati dengan tembusan Dinas, berupa surat permohonan dengan dilampiri proposal yang berisi data mengenai potensi dan daya tarik wisata, kelembagaan serta rencana pengelolaannya. (3) Dinas memberikan telaah kepada Bupati dalam proses penetapan Desa Wisata. (4) Pengusulan Desa Wisata dapat dilakukan oleh lebih dari satu Pemerintah Desa, apabila potensi daya tarik Wisata secara administratif berada pada 2 (dua) atau lebih wilayah desa. (5) Desa Wisata ditetapkan dengan Keputusan Bupati. (6) Struktur organisasi dan tata kerja serta program kerja Desa wisata diatur dengan Peraturan Desa. Pasal 4 (1) Desa wisata dapat memilik 1 (satu) atau lebih kelompok Sadar Wisata. (2) Setiap 1 (satu) Destinasi Pariwisata hanya dapat dibentuk 1 (satu) kelompok sadar Wisata. (3) Kelompok Sadar Wisata berkedudukan di Desa disekitar Destinasi.

(4) Kepengurusan kelompok Sadar Wisata terdiri dari: a. Pembina; b. Penasehat; c. Ketua/Pimpinan; d. Sekretariat; e. Anggota; dan f. Seksi-Seksi. (5) Syarat-syarat keanggotaan kelompok Sadar Wisata adalah: a. bersifat sukarela; b. memiliki dedikasi dan komitmen dalam pengembangan kepariwisataan; c. masyarakat yang bertempat tinggal disekitar lokasi daya tarik wisata dan memiliki kepedulian terhadap Pariwisata; d. mempunyai mata pencaharian atau pekerjaan yang berkaitan dengan penyediaan barang atau/jasa bagi kebutuhan Wisatawan, baik langsung maupun tidak langsung; dan e. jumlah anggota setiap kelompok Sadar Wisata minimal 15 (lima belas) orang. (6) Penetapan kelompok Sadar Wisata ditetapkan dengan Keputusan Kepala Dinas. Pasal 5 (1) Kelompok Sadar Wisata antara satu dengan yang lainnya dapat melakukan kerjasama. (2) Kerja sama sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dituangkan dalam bentuk naskah perjanjian kerjasama yang berisi : a. bidang yang dikerjasamakan; b. hak dan kewajiban masing-masing pihak; c. jangka waktu kerjasama; d. kesepakatan penyelesaian sengketa; dan e. pengaturan lain yang diperlukan Bagian Kedua Desa Budaya Pasal 6 (1) Persyaratan yang harus dipenuhi desa dalam proses pengusulan penetapan Desa Budaya meliputi: a. memiliki, melestarikan, mengembangkan dan memanfaatkan unsurunsur budaya baik tangible (nampak) maupun intangible (tidak nampak); dan b. telah dilembagakan dan dikelola pemerintah desa beserta masyarakat. (2) Usulan penetapan Desa Budaya dilaksanakan oleh Pemerintah Desa kepada Bupati dengan tembusan Kepala Dinas, dengan dilampiri proposal yang berisi data mengenai potensi budaya, kelembagaan serta rencana pengelolaannya. (3) Pengusulan Desa Budaya dapat dilakukan oleh lebih dari 1 (satu) Pemerintah Desa, apabila potensi budaya secara administratif berada pada 2 (dua) atau lebih wilayah desa.

(4) Desa Budaya sebagaimana dimaksud pada ayat (2) ditetapkan dengan Keputusan Bupati. Pasal 7 (1) Desa Budaya dapat memiliki 1 (satu) atau lebih kelompok budaya. (2) Kelompok budaya berkedudukaan di desa setempat. (3) Kelompok budaya antara satu dengan yang lainnya dapat melakukan kerja sama. (4) Kepengurusan kelompok budaya terdiri dari: a. Pembina; b. Penasehat; c. Ketua/Pimpinan; d. Sekretariat; e. Anggota; dan f. Seksi-seksi. Pasal 8 Syarat-syarat keanggotaan kelompok budaya adalah: a. bersifat sukarela; b. memiliki dedikasi dan komitmen dalam pengembangan kebudayaan; dan c. masyarakat yang bertempat tinggal disekitar lokasi desa budaya dan memiliki kepedulian terhadap budaya. BAB III SINERGITAS PROGRAM Pasal 9 (1) Pembentukan dan pengembangan Desa Wisata dan Desa Budaya sebagai bagian integral dari pembangunan pariwisata di Kabupaten Purbalingga memerlukan sinergitas program antar perangkat daerah. (2) Badan Perencanaan Pembangunan, Penelitian dan Pengembangan Daerah mengoordinasikan sinergitas program antar perangkat daerah dalam pengembangan Desa Wisata dan Desa Budaya sebagaimana dimaksud pada ayat (1). BAB IV PEMBINAAN DAN PENGAWASAN Pasal 10 (1) DINPORAPAR Kabupaten Purbalingga melakukan pembinaan dan pengawasan terhadap Desa Wisata yang ada di Kabupaten Purbalingga. (2) Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Purbalingga melakukan pembinaan dan pengawasan terhadap Desa budaya yang ada di Kabupaten Purbalingga.

BAB V KETENTUAN PENUTUP Pasal 11 Peraturan Bupati ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan. Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan Bupati ini dengan penempatannya dalam Berita Daerah Kabupaten Purbalingga. Diundangkan di Purbalingga pada tanggal 21 Juni 2017 SEKRETARIS DAERAH KABUPATEN PURBALINGGA ttd WAHYU KONTARDI Ditetapkan di Purbalingga pada tanggal 20 Juni 2017 BUPATI PURBALINGGA, ttd. T A S D I BERITA DAERAH KABUPATEN PURBALINGGA TAHUN 2017 NOMOR 58