LATIHAN SOAL TATA NEGARA ( waktu : 30 menit)

dokumen-dokumen yang mirip
LATIHAN SOAL TATA NEGARA ( waktu : 30 menit)

LATIHAN SOAL TATA NEGARA ( waktu : 36 menit )

UU 22/2003, SUSUNAN DAN KEDUDUKAN MAJELIS PERMUSYAWARATAN RAKYAT, DEWAN PERWAKILAN RAKYAT, DEWAN PERWAKILAN DAERAH, DAN DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 22 TAHUN 2003 TENTANG

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

RANGKUMAN KN KEDAULATAN ARTI : KEKUASAAN TERTINGGI

Tugas Lembaga PKN. Disusun oleh: Rafi A. Naufal R. Raden M. Adrian Y.

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 29 TAHUN 2005 TENTANG BANTUAN KEUANGAN KEPADA PARTAI POLITIK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

ara urut ut UUD 1945 Hasil Amandemen

SOAL VALIDITAS Pilihlah salah satu jawaban yang paling tepat dengan memberikan tanda silang (x) pada huruf a, b, c, atau d,!

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 29 TAHUN 2005 TENTANG BANTUAN KEUANGAN KEPADA PARTAI POLITIK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

SEJARAH PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

Hubungan antara MPR dan Presiden

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

Tugas dan Wewenang serta Dasar Hukum Lembaga Negara

LAMPIRAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 2 TAHUN 2015 PERATURAN PEMERINTAH PENGGANTI UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 2 TAHUN 2014

BAB I PENDAHULUAN. 1.4 Metode penelitian

-2- demokrasi serta menyerap dan memperjuangkan aspirasi rakyat dan daerah sesuai dengan tuntutan perkembangan kehidupan berbangsa dan bernegara. Mesk

Ulangan Akhir Semester (UAS) Semester 1 Tahun Pelajaran

2018, No Dewan Perwakilan Daerah, dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 42 Tahun 2014 tentang P

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 2 TAHUN 2015 TENTANG

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PEMERINTAHAN DAERAH. Harsanto Nursadi

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 32 TAHUN 2004 TENTANG PEMERINTAHAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 32 TAHUN 2004 TENTANG PEMERINTAHAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 32 TAHUN 2004 TENTANG PEMERINTAHAN DAERAH PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 32 TAHUN 2004 TENTANG PEMERINTAHAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 32 TAHUN 2004 TENTANG PEMERINTAHAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 32 TAHUN 2004 TENTANG PEMERINTAHAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

UNDANG-UNDANG DASAR NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 32 TAHUN 2004 TENTANG PEMERINTAHAN DAERAH

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 32 TAHUN 2004 TENTANG PEMERINTAHAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

2008, No.59 2 c. bahwa dalam penyelenggaraan pemilihan kepala pemerintah daerah sebagaimana diatur dalam Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pem

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 32 TAHUN 2004 TENTANG PEMERINTAHAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 20 TAHUN 2007 TENTANG PARTAI POLITIK LOKAL DI ACEH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 20 TAHUN 2007 TENTANG PARTAI POLITIK LOKAL DI ACEH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

SOAL - SOAL LATIHAN UNTUK MENEMBUS CPNS 2013

LEMBAGA LEMBAGA NEGARA. Republik Indonesia

ANOTASI UNDANG-UNDANG BERDASARKAN PUTUSAN MAHKAMAH KONSTITUSI UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 17 TAHUN 2014 TENTANG

BAB III PROFIL LEMBAGA PERWAKILAN RAKYAT

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA TENTANG PERUBAHAN KEDUA ATAS UNDANG-UNDANG NOMOR 32 TAHUN 2004 TENTANG PEMERINTAHAN DAERAH

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 20 TAHUN 2007 TENTANG PARTAI POLITIK LOKAL DI ACEH

2 Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2014 tentang Majelis Permusyawaratan Rakyat, Dewan Perwakilan Rakyat, Dewan Perwakilan Daerah, dan Dewan Perwakilan Rak

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 32 TAHUN 2004 TENTANG PEMERINTAHAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 32 TAHUN 2004 TENTANG PEMERINTAHAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PROVINSI RIAU BUPATI KEPULAUAN MERANTI PERATURAN DAERAH KABUPATEN KEPULAUAN MERANTI NOMOR 09 TAHUN 2014 TENTANG

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

Soal Undang-Undang Yang Sering Keluar Di Tes Masuk Sekolah Kedinasan

JANGAN DIBACA! MATERI BERBAHAYA!

BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA PERATURAN BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA NOMOR 10 TAHUN 2012 TENTANG

Soal LCC 4 Pilar kehidupan berbangsa dan bernegara :)

POLITIK DAN STRATEGI (SISTEM KONSTITUSI)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN PRA SIKLUS

Hubungan Antar Lembaga Negara IRFAN SETIAWAN, S.IP, M.SI

BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA PERATURAN BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM NOMOR 5 TAHUN 2013 TENTANG

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 20 TAHUN 2007 TENTANG PARTAI POLITIK LOKAL DI ACEH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

TAHAPAN PILPRES 2014 DALAM MEWUJUDKAN BUDAYA DEMOKRASI

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2001 TENTANG PEDOMAN PENYUSUNAN TATA TERTIB DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH

PIDATO PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA DI DEPAN SIDANG TAHUNAN MAJELIS PERMUSYAWARATAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA TAHUN 2016

PENJELASAN ATAS UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 23 TAHUN 2003 TENTANG PEMILIHAN UMUM PRESIDEN DAN WAKIL PRESIDEN

2013, No.41 2 Mengingat haknya untuk ikut serta dalam kampanye Pemilihan Umum Anggota Dewan Perwakilan Rakyat, Dewan Perwakilan Daerah, dan Dewan Perw

TUGAS FINAL PEMILU INDONESIA

LEMBAGA NEGARA DALAM PERSPEKTIF AMANDEMEN UUD 1945 H. BUDI MULYANA, S.IP., M.SI

BAB III KEWENANGAN KPU DALAM MENETAPKAN PASANGAN CALON PRESIDEN DAN WAKIL PRESIDEN

Naskah ini telah diproses oleh Pusat Studi Hukum & Kebijakan Indonesia dan ditampilkan di

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2001 TENTANG PEDOMAN PENYUSUNAN TATA TERTIB DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH

MAKALAH AMANDEMEN PASAL - PASAL DARI UUD Oleh : I MADE PANDE ADI GUNAWAN

DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 108 TAHUN 2000 TENTANG TATACARA PERTANGGUNGJAWABAN KEPALA DAERAH PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

Pendidikan Kewarganegaraan

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 15 TAHUN 2011 TENTANG PENYELENGGARA PEMILIHAN UMUM

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 12 TAHUN 2008 TENTANG PERUBAHAN KEDUA ATAS UNDANG-UNDANG NOMOR 32 TAHUN 2004 TENTANG PEMERINTAHAN DAERAH

PERATURAN DAERAH KOTA SERANG NOMOR 5 TAHUN 2012 TENTANG BANTUAN HUKUM PADA MASYARAKAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA SERANG,

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2001 TENTANG PEDOMAN PENYUSUNAN TATA TERTIB DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2001 TENTANG PEDOMAN PENYUSUNAN TATA TERTIB DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH

2017, No BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Peraturan Komisi ini yang dimaksud dengan: 1. Pemilihan Umum yang selanjutnya disebut Pemilu adala

- 2 - BAB I KETENTUAN UMUM

BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA PERATURAN BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA NOMOR 13 TAHUN 2013 TENTANG

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 43 TAHUN 2010 TENTANG TATA CARA PENETAPAN KAWASAN KHUSUS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Negara Kesatuan Republik Indonesia dibagi atas daerah-daerah provinsi dan daerah

BAB II TINJAUAN KEBERADAAN LEMBAGA PERWAKILAN RAKYAT DAERAH DALAM SISTEM KETATANEGARAAN INDONESIA

Penjelasan Atas Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 2 Tahun 2008 tentang Partai Politik I. Umum II. Pasal Demi Pasal...

LATIHAN SOAL TATA NEGARA ( waktu : 36 menit )

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

Transkripsi:

Langkah untuk mendapatkan kunci jawaban dan pembahasan download di Latihan Soal CPNS Tata Negara Kode D Ferry Andriyanto, S. Pd. LATIHAN SOAL TATA NEGARA ( waktu : 30 menit) 1. Asas yang menentukan bahwa setiap kegiatan dan hasil akhir dari kegiatan penyelenggaraan harus dapat dipertanggungjawabkan kepada masyarakat atau rakyat sebagai pemegang kedaulatan tertinggi sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan disebut a. asas efektivitas b. asas efisiensi c. asas akuntabilitas d. asas profesionalitas e. asas proporsionalitas f. asas kepastian hukum 2. Asas efektivitas adalah daya yang tersedia sehingga berdaya guna dan berhasil guna b. asas untuk memanfaatkan sumber c. asas yang mengutamakan landasan peraturan perundang-undangan, kepatutan, dan keadilan dalam setiap kebijakan penyelenggaraan keahlian e. asas yang mengutamakan kewajiban f. asas yang menentukan bahwa setiap kegiatan dan hasil akhir dari kegiatan penyelenggaraan harus dapat dipertanggungjawabkan kepada masyarakat atau rakyat sebagai pemegang kedaulatan tertinggi sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan 3. Asas kepastian hukum adalah a. asas yang menentukan bahwa setiap kegiatan dan hasil akhir dari kegiatan penyelenggaraan harus dapat dipertanggungjawabkan kepada masyarakat atau rakyat sebagai pemegang kedaulatan tertinggi sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan b. asas yang mengutamakan kewajiban landasan peraturan perundang-undangan, kepatutan, dan keadilan dalam setiap kebijakan penyelenggaraan e. asas untuk memanfaatkan sumber f. asas untuk memanfaatkan sumber daya yang tersedia sehingga berdaya guna dan berhasil guna 4. Asas akuntabilitas adalah daya yang tersedia sehingga berdaya guna dan berhasil guna b. asas untuk memanfaatkan sumber c. asas yang mengutamakan landasan peraturan perundang-undangan, kepatutan, dan keadilan dalam setiap kebijakan penyelenggaraan keahlian e. asas yang mengutamakan kewajiban f. asas yang menentukan bahwa setiap kegiatan dan hasil akhir dari kegiatan penyelenggaraan

harus dapat dipertanggungjawabkan kepada masyarakat atau rakyat sebagai pemegang kedaulatan tertinggi sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan 5. Asas kepentingan umum adalah kewajiban penyelenggaraan dengan dan rahasia penyelenggaraan 6. Asas keterbukaan adalah kewajiban penyelenggaraan dengan dan rahasia penyelenggaraan 7. Asas efisiensi adalah kewajiban penyelenggaraan dengan dan rahasia penyelenggaraan 8. Asas tertib penyelenggaraan adalah kewajiban

penyelenggaraan dengan dan rahasia penyelenggaraan 9. Asas profesionalitas adalah kewajiban penyelenggaraan dengan dan rahasia penyelenggaraan 10. Asas proporsionalitas adalah kewajiban penyelenggaraan dengan dan rahasia penyelenggaraan 11. Penyelenggara pemerintahan daerah adalah a. Camat dan Lurah b. Bupati dan Walikota c. Gubernur d. DPRD I dan DPRD II e. pemerintah daerah dan DPRD f. DPD dan DPRD 12. Penyelenggara pemerintahan pusat adalah a. MPR, presiden, wakil presiden b. presiden, wakil presiden, menteri c. MPR, presiden, menteri d. MPR, DPR, DPD e. Presiden, Mahkamah Agung, Mahkamah Konstitusi f. MPR, presiden, DPR 13. Pasal yang menegaskan bahwa suatu daerah otonom mempunyai hak, wewenang, dan kewajiban untuk mengatur dan mengurus sendiri pemerintahan dan kepentingan masyarakat setempat sesuai dengan peraturan perundang-undangan adalah pasal 1 a. ayat 6 UU No 31 tahun 2005 b. ayat 5 UU No 32 tahun 2004 c. ayat 4 UU No 33 tahun 2003 d. ayat 3 UU No 34 tahun 2002 e. ayat 2 UU No 35 tahun 2001 f. ayat 1 UU No 36 tahun 2000 14. Tugas wakil kepala daerah diatur dalam a. pasal 27 UU No 30 tahun 2006 b. pasal 26 UU No 31 tahun 2005

c. pasal 25 UU No 32 tahun 2004 d. pasal 24 UU No 33 tahun 2003 e. pasal 23 UU No 34 tahun 2002 f. pasal 22 UU No 35 tahun 2001 15. Hak untuk mengajukan suatu usulan disebut hak a. petisi b. interpelasi c. budget d. angket e. inisiatif f. amandemen 16. Hak untuk menyelidiki terhadap suatu hal disebut hak a. petisi b. interpelasi c. budget d. angket e. inisiatif f. amandemen 17. Hak untuk mengajukan sesuatu kepada yang disebut hak a. petisi b. interpelasi c. budget d. angket e. inisiatif f. amandemen 18. Hak untuk mengadakan perubahan sesuatu disebut hak a. petisi b. interpelasi c. budget d. angket e. inisiatif f. amandemen 19. Hak untuk mengajukan pertanyaan secara tertulis kepada pemerintah disebut hak a. interpelasi b. inisiatif c. angket d. petisi e. bertanya f. budget 20. Hak untuk menetapkan anggaran belanja disebut hak a. interpelasi b. inisiatif c. angket d. petisi e. bertanya f. budget 21. Hak meminta penjelasan kepada kebijaksanaan pemerintah disebut hak a. interpelasi b. inisiatif c. angket d. petisi e. bertanya f. budget 22. Hak inisiatif adalah hak untuk a. mengajukan sesuatu kepada yang b. mengajukan suatu usulan c. menyelidiki terhadap suatu hal d. mengadakan perubahan sesuatu e. menetapkan anggaran belanja f. meminta penjelasan kepada 23. Hak amandemen adalah hak untuk a. mengajukan sesuatu kepada yang b. mengajukan suatu usulan c. menyelidiki terhadap suatu hal d. mengadakan perubahan sesuatu e. menetapkan anggaran belanja f. meminta penjelasan kepada 24. Hak angket adalah hak untuk a. mengajukan sesuatu kepada yang b. mengajukan suatu usulan c. menyelidiki terhadap suatu hal d. mengadakan perubahan sesuatu e. menetapkan anggaran belanja

f. meminta penjelasan kepada 25. Hak budget adalah hak untuk a. mengajukan pertanyaan secara tertulis kepada pemerintah b. mengajukan sesuatu kepada yang c. mengajukan suatu usulan d. meminta penjelasan kepada e. menyelidiki terhadap suatu hal f. menetapkan anggaran belanja 26. Hak interpelasi adalah hak untuk a. mengajukan pertanyaan secara tertulis kepada pemerintah b. mengajukan sesuatu kepada yang c. mengajukan suatu usulan d. meminta penjelasan kepada e. menyelidiki terhadap suatu hal f. menetapkan anggaran belanja 27. Hak petisi adalah hak untuk a. mengajukan pertanyaan secara tertulis kepada pemerintah b. mengajukan sesuatu kepada yang c. mengajukan suatu usulan d. meminta penjelasan kepada e. menyelidiki terhadap suatu hal f. menetapkan anggaran belanja 28. Hak bertanya adalah hak untuk a. mengajukan pertanyaan secara tertulis kepada pemerintah b. mengajukan sesuatu kepada yang c. mengajukan suatu usulan d. meminta penjelasan kepada e. menyelidiki terhadap suatu hal f. menetapkan anggaran belanja 29. Penanganan kasus pelanggaran HAM berat di Indonesia di atur dalam a. UU No 24 tahun 19998 b. UU No 25 tahun 1999 c. UU No 26 tahun 2000 d. UU No 27 tahun 2001 e. UU No 28 tahun 2002 f. UU No 29 tahun 2003 30. Pembangunan HAM di Indonesia diimplementasikan melalui Rencana Aksi Nasional Hak Asasi Manusia (RANHAM). Hal tersebut diamanatkan oleh Keputusan Presiden a. Nomor 36 tahun 2000 b. Nomor 37 tahun 2001 c. Nomor 38 tahun 2002 d. Nomor 39 tahun 2003 e. Nomor 40 tahun 2004 f. Nomor 41 tahun 2005 31. Fungsi untuk melakukan pemeriksaan, keuangan disebut fungsi 32. Fungsi untuk membentuk undangundang disebut fungsi 33. Fungsi untuk memberikan pertimbangan kepada pemerintah tentang pengurusan keuangan disebut fungsi

34. Fungsi berupa pengawasan terhadap APBN serta kebijakan pemerintah disebut fungsi 35. Fungsi untuk melakukan tuntutan rugi terhadap bendaharawan atau pegawai negeri lainnya disebut fungsi 36. Fungsi untuk membahas dan memberikan persetujuan atau tidak memberikan persetujuan terhadap tentang APBN disebut fungsi 37. Fungsi anggaran adalah fungsi keuangan pengurusan keuangan 38. Fungsi pengawasan adalah fungsi keuangan pengurusan keuangan 39. Fungsi legislasi adalah fungsi keuangan pengurusan keuangan 40. Fungsi yudikatif adalah fungsi

keuangan pengurusan keuangan 41. Fungsi rekomendatif adalah fungsi keuangan pengurusan keuangan 42. Fungsi operatif adalah fungsi keuangan pengurusan keuangan 43. Pembebasan atau pengurangan atau perubahan hukuman terhadap seorang yang telah dijatuhi hukuman disebut a. grasi b. amnesti c. abolisi d. rehabilitasi e. interpelasi f. retribusi 44. Mengembalikan atau memperbaiki nama baik seseorang disebut a. grasi b. amnesti c. abolisi d. rehabilitasi e. interpelasi f. retribusi 45. Pengampunan secara umum yang biasanya diberikan pada hari-hari besar nasional disebut a. grasi b. amnesti c. abolisi d. rehabilitasi e. interpelasi f. retribusi 46. Hak untuk menghentikan tuntutan atau pengusutan terhadap seorang tersangka disebut a. grasi b. amnesti c. abolisi d. rehabilitasi e. interpelasi f. retribusi 47. Pemilu tahun 2004 diikuti oleh a. 36 partai politik b. 32 partai politik c. 30 partai politik d. 28 partai politik e. 24 partai politik f. 20 partai politik

48. Urutan nama presiden pertama hingga ke lima a. Soekarno, Soeharto, Abdurrahman Wahid, Megawati Soekarnoputri, Susilo Bambang Yudhoyono b. Soekarno, Soeharto, Abdurrahman Wahid, Baharuddin Jusuf Habibie, Susilo Bambang Yudhoyono c. Soekarno, Soeharto, Baharuddin Jusuf Habibie, Abdurrahman Wahid, Susilo Bambang Yudhoyono d. Soekarno, Soeharto, Abdurrahman Wahid, Megawati Soekarnoputri, Baharuddin Jusuf Habibie e. Soekarno, Soeharto, Abdurrahman Wahid, Baharuddin Jusuf Habibie, Megawati Soekarnoputri f. Soekarno, Soeharto, Baharuddin Jusuf Habibie, Abdurrahman Wahid, Megawati Soekarnoputri 49. Untuk kali pertama Presiden dan Wakil Presiden dipilih oleh rakyat pada pemilu tahun a. 2014 b. 2009 c. 2004 d. 1999 e. 1994 f. 1989 50. Komisi Pemberantasan Korupsi dibentuk pada masa pemerintahan presiden a. Soekarno b. Soeharto c. Baharuddin Jusuf Habibie d. Abdurrahman Wahid e. Megawati Soekarnoputri f. Susilo Bambang Yudhoyono 51. Awal dari masa Reformasi ditandai dengan kemunduran presiden Soeharto pada tanggal a. 26 Oktober 1999 b. 25 September 1999 c. 24 Agustus 1999 d. 23 Juli 1998 e. 22 Juni 1998 f. 21 Mei 1998 52. Ketua MPR yang secara terangterangan meminta Soeharto mengundurkan diri demi kepentingan nasional adalah a. Nurcholish Majid b. Harmoko c. Ryaas Rasyid d. Amien Rais e. Akbar Tanjung f. Yusril Ihza Mahendra 53. DPR meratifikasi UU tentang partai politik, pemilihan umum (pemilu), dan susunan anggota MPR, DPR, dan DPRD pada tanggal a. 28 Januari 1999 b. 27 Februari 1999 c. 26 Maret 1999 d. 25 April 2000 e. 24 Mei 2000 f. 23 Juni 2000 54. Pada tanggal 7 Juni 1999 diadakan pemilu yang diikuti oleh a. 15 partai politik b. 26 partai politik c. 37 partai politik d. 48 partai politik e. 59 partai politik f. 60 partai politik 55. Ketua MPR yang dilantik untuk periode 1999-2004 adalah a. Akbar Tanjung b. Harmoko c. Yusril Ihza Mahendra d. Ryaas Rasyid e. Amien Rais f. Nurcholish Majid 56. Ketua DPR yang dilantik untuk periode 1999-2004 adalah a. Akbar Tanjung b. Harmoko c. Yusril Ihza Mahendra d. Ryaas Rasyid e. Amien Rais f. Nurcholish Majid 57. Pemenang pemilu 1999 adalah a. Golongan Karya b. Partai Persatuan Pembangunan c. Partai Keadilan Sejahtera d. Partai Amanat Nasional e. Partai Kebangkitan Bangsa f. Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan

58. Pada pemilu 1999, PAN memperoleh a. 150 kursi b. 51 kursi c. 50 kursi d. 34 kursi e. 30 kursi f. 153 kursi 59. Pada pemilu 1999, PDI-P memperoleh a. 30 kursi b. 153 kursi c. 150 kursi d. 51 kursi e. 50 kursi f. 34 kursi 60. Pada pemilu 1999, PPP memperoleh a. 30 kursi b. 34 kursi c. 50 kursi d. 51 kursi e. 150 kursi f. 153 kursi