Jurnal Keperawatan, Volume XIV, No. 1, April 2018 ISSN

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. dilahirkan di negara-negara sedang berkembang (Unicef-WHO, 2004). BBLR

Jurnal Keperawatan, Volume XII, No. 1, April 2016 ISSN HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU HAMIL DENGAN PELAKSANAAN PERAWATAN PAYUDARA

FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KELENGKAPAN IMUNISASI TETANUS TOKSOID PADA IBU HAMIL DI PUSKESMAS TABONGO KECAMATAN TABONGO KABUPATEN GORONTALO TAHUN

periode April-Juni tahun 2013 sebanyak 38 responden dengan teknik Total

Hubungan Pengetahuan dengan Sikap Ibu Hamil tentang Pemanfaatan Kelas Ibu Hamil di Desa Nagrak Kecamatan Cianjur Kabupaten Cianjur

ABSTRAK. meninggal sebanyak 49 bayi dan 9 bayi diantaranya meninggal disebabkan karena diare. 2 Masa pertumbuhan buah hati

Oleh : Suyanti ABSTRAK

GLOBAL HEALTH SCIENCE, Volume 2 Issue 1, Maret 2017 ISSN

Jurnal Keperawatan, Volume IX, No. 2, Oktober 2013 ISSN HUBUNGAN USIA IBU DENGAN KOMPLIKASI KEHAMILAN PADA PRIMIGRAVIDA

HUBUNGAN PENGETAHUAN, SIKAP DAN PENDIDIKAN BIDAN DENGAN PENGGUNAAN PARTOGRAF DI PUSKESMAS PAGADEN PERIODE MARET SAMPAI JULI 2008

ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga ABSTRAK. Kata kunci: BBLR, kualitas, kuantitas, antenatal care. viii

BAB 5 HASIL PENELITIAN. 5.1 Gambaran Umum Pemberian ASI Eksklusif Di Indonesia

HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP BIDAN DENGAN PELAKSANAAN ASUHAN PERSALINAN NORMAL (APN) DI RSUD CIDERES KABUPATEN MAJALENGKA TAHUN 2015.

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG ANC DENGAN KUNJUNGAN ANC DI PUSKESMAS GALUR 2 KULON PROGO DWI SURYANDARI INTISARI

HUBUNGAN PELAKSANAAN ASUHAN SAYANG IBU DENGAN PROSES PERSALINAN DI RUANG BERSALIN BLUD RUMAH SAKIT KABUPATEN KONAWE

BAB I PENDAHULUAN. dengan jumlah kelahiran hidup. Faktor-faktor yang mempengaruhi AKB

BAB I PENDAHULUAN. emosional yang sangat besar bagi setiap wanita (Rusli, 2011). Kehamilan dan

Hubungan Pengetahuan, Pendidikan, Paritas dengan Pemberian ASI eksklusif di Puskesmas Bahu Kecamatan Malalayang Kota Manado

HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU BERSALIN DENGAN PELAKSANAAN INISIASI MENYUSUI DINI DIKAMAR BERSALIN PUSKESMAS PUTRI AYU KOTA JAMBI TAHUN 2013

PENGARUH IMPLEMENTASI 10 LANGKAH MENUJU KEBERHASILAN MENYUSUI TERHADAP PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU DALAM PEMBERIAN ASI PADA BAYI USIA 0-3 BULAN

PENGARUH PENGETAHUAN DAN PENGALAMAN KERJA DENGAN PERILAKU BIDAN DALAM PENERAPAN 58 LANGKAH APN DI RSUD KOTA BEKASI TAHUN 2014

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kejadian Diare Pada Balita di Kelurahan Jaya Mekar Wilayah Kerja Puskesmas Baros Kota Sukabumi

Hubungan Pengetahuan Dengan Perilaku Ibu Hamil Trimester Iii Dalam Persiapan Persalinan

Oleh : Desi Evitasari, S.ST ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN. Bayi Baru Lahir (BBL) atau neonatus adalah bayi umur 0-28 hari

Dinamika Kesehatan Vol.6 No. 1 Juli 2015 Rahayu et al.,persalinan Tindakan...

Oleh : Aat Agustini ABSTRAK

HUBUNGAN BAYI BERAT LAHIR RENDAH (BBLR) DENGAN KEMATIAN NEONATAL DI RSUD. DR. H. ABDUL MOELOEK BANDAR LAMPUNG TAHUN 2013 ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN. PBB termasuk Indonesia sepakat untuk menghadapi Deklarasi Millenium

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI IBU DALAM PEMILIHAN PENOLONG PERSALINAN. Lia Amalia (

HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP KADER DENGAN DETEKSI DININ FAKTOR RISIKO KEHAMILAN DIN WILAYAH KERJA PUSKESMAS KOTABARU KABUPATEN KOTABARU TAHUN 2013

Hardiana 1 PENDAHULUAN

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang. Upaya meningkatkan derajat kesehatan ibu dan balita sangatlah penting,

HUBUNGAN PENAMBAHAN BERAT BADAN IBU SELAMA HAMIL DENGAN KEJADIAN BBLR DI RUMAH SAKIT DR. NOESMIR BATURAJA TAHUN 2014

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PELAKSANAAN ANTENATAL CARE TERINTEGRASI DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS KRUENG BARONA JAYA KABUPATEN ACEH BESAR

Jurnal Siklus Volume 6 No 1 Januari 2017

PERILAKU IBU DALAM MENGASUH BALITA DENGAN KEJADIAN DIARE

Jurnal Keperawatan, Volume X, No. 1, April 2014 ISSN

PENGARUH DUKUNGAN KELUARGA TERHADAP PERILAKU IBU DALAM BERSALIN KE BIDAN

Oleh : Yophi Nugraha, Inmy Rodiyatam ABSTRAK

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI IBU NIFAS MELAKUKAN PERAWATAN TALI PUSAT PADA BBL SECARA MANDIRI DI RSUD KAB. CIBITUNG TAHUN 2016.

LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING ARTIKEL

HUBUNGAN SIKAP IBU DENGAN STATUS GIZI BALITA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS SAWAH LEBAR KOTA BENGKULU

Oleh : Desi Evitasari, Selvia Septiani ABSTRAK. : Pengetahuan, Ibu Hamil, Inisiasi Menyusu Dini (IMD)

HUBUNGAN USIA, PARITAS DAN PEKERJAAN IBU HAMIL DENGAN BAYI BERAT LAHIR RENDAH

GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG ASI EKSKLUSIF PADA KELAS IBU HAMIL TAHUN 2013

Liva Maita, Na imatu Shalihah : Faktor-Faktor Yang Menyebabkan Pemberian Kolostrum Pada Ibu Nifas Di Ruang Camar I Rsud Arifin Achmad Provinsi Riau

HUBUNGAN PENGETAHUAN DENGANSIKAP REMAJA PUTRI TENTANG KEHAMILAN USIA DINI DI DESA CIWARENG KECAMATAN BABAKAN CIKAO KABUPATEN PURWAKARTA TAHUN 2011

Disusun Oleh: Wiwiningsih

Gambaran Pengetahuan Ibu Mengenai Buku Kesesehatan Ibu dan Anak (KIA) di Puskesmas Rancamanyar Baleendah Kabupaten Bandung

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Masalah kematian ibu dan bayi di Indonesia yang masih tinggi

BAB I PENDAHULUAN. akan menghadapi risiko yang bisa mengancam jiwanya. Oleh karena itu, setiap

RAHMAH Mahasiswi Pada STikes U BUDIYAH Banda Aceh

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Kristen Maranatha

Nisa khoiriah INTISARI

BAB I PENDAHULUAN. terjadi pematangan organ hampir pada semua sistem. Bayi yanag berusia

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU HAMIL DENGAN KUNJUNGAN K1 AKSES (KUNJUNGAN AWAL) DI PUSKESMAS PELAMBUAN

Lisda W. Longgupa 1) JIK Vol. I No.16 Mei 2014: e-issn:

BAB I PENDAHULUAN. sebelum mencapai usia 1 tahun yang dinyatakan dalam kelahiran hidup pada

ANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PEMBERIAN ASI EKSLUSIF PADA BAYI DI KELURAHAN WARNASARI KECAMATAN CITANGKIL KOTA CILEGON

STIKES Nani Hasanuddin Makassar 2. STIKES Nani Hasanuddin Makassar 3. STIKES Nani Hasanuddin Makassar

Jurnal Keperawatan, Volume XII, No. 2, Oktober 2016 ISSN

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH. Indonesia masih tergolong tinggi jika dibandingkan dengan negara-negara

BAB 1 PENDAHULUAN. pada ibu dan janin sehingga menimbulkan kecemasan semua orang termasuk

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PELAKSANAAN IMD PADA PASIEN PASCA PERSALINAN DI BPM RATNA WILIS PALEMBANG TAHUN 2016

Jurnal Ilmiah Multi Science Kesehatan Volume 14, Juli 2017

BAB III METODE PENELITIAN. mengungkapkan hubungan antar variabel yaitu pemberian MP ASI dengan

GAMBARAN PENGETAHUAN TENAGA PARAMEDIS TENTANG PERAWATAN BAYI BARU LAHIR DI RUMAH SAKIT SARI MULIA BANJARMASIN

HUBUNGAN PENGETAHUAN, MOTIVASI DAN AKSES SARANA KESEHATAN TERHADAP PEMBERIAN IMUNISASI HEPATITIS B (0-7 HARI) DI PUSKESMAS PUTRI AYU KOTA JAMBI TAHUN

BAB I PENDAHULUAN. atau dokter sedini mungkin semenjak ia merasa dirinya hamil untuk. mendapatkan pelayanan ANC. Pada setiap kunjungan ANC, petugas

BAB I PENDAHULUAN. berkeadilan. Dimana penduduk hidup dalam lingkungan dan perilaku yang

HUBUNGAN PEMBERIAN ASI DENGAN KEJADIAN IKTERUS PADA BAYI BARU LAHIR 0-7 HARI DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH dr. ZAINOEL ABIDIN BANDA ACEH

HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENGETAHUAN DAN STATUS PEKERJAAN IBU DENGAN PEMBERIAN ASI ESKLUSIF DI PUSKESMAS 7 ULU PALEMBANG TAHUN 2013

Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian Intra Uterine Fetal Death (IUFD)

Jurnal Keperawatan dan Kesehatan, Volume VI, No.3 September 2015

BAB 1 PENDAHULUAN. memberikan pelayanan kepada ibu dalam masa pra konsepsi, hamil, bersalin, post partum, bayi baru lahir (Lestari, 2014:34).

BAB 5 HASIL PENELITIAN. n % n % Total % %

BAB I PENDAHULUAN. bahwa terdapat perbedaan yang mencolok Angka Kematian Balita (AKB)

FAKTOR FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PENGETAHUAN IBU TENTANG PEMBERIA MP ASI PADA BAYI USIA 6-12 BULAN PADA TAHUN 2012 JURNAL

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU DENGAN PEMBERIAN STIMULASI BICARA DAN BAHASA PADA BALITA DI PAUD NURUL A LA KOTA LANGSA

HUBUNGAN PENGETAHUAN, SIKAP DAN KETAATAN BEROBAT DENGAN DERAJAT SISTOLE DAN DIASTOLE PASIEN HIPERTENSI DI PUSKESMAS SUKAMERINDU KOTA BENGKULU

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KUNJUNGAN K4 DI PUSKESMAS BAQA KOTA SAMARINDA TAHUN 2016

SUMMARY. Jihan S. Nur NIM :

Oleh : Rita Nurhayati, Ruri Yuni Astari, M.Keb SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN (STIKes) YPIB MAJALENGKA ABSTRAK

NASKAH PUBLIKASI. Disusun oleh: Aribul Maftuhah

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU BALITA TENTANG ASI EKSKLUSIF TERHADAP PEMBERIAN PASI PADA BAYI USIA 0-6 BULAN DI BPS NY. DIYAH SIDOHARJO SRAGEN

BAB I PENDAHULUAN. dapat dilihat dengan upaya meningkatkan usia harapan hidup, menurunkan. untuk berperilaku hidup sehat (Depkes RI, 2009).

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KINERJA BIDAN DALAM PELAKSANAAN KEGIATAN DESA SIAGA DI KABUPATEN TAPIN TAHUN 2014

BAB I PENDAHULUAN. senantiasa menjadi indikator keberhasilan pembangunan pada sektor

HUBUNGAN DUKUNGAN SUAMI DENGAN KUNJUNGAN ANTENATAL CARE (ANC) PADA IBU HAMIL DI KABUPATEN TABANAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

Dinamika Kebidanan vol. 2 no. 1. Januari 2012

BAB III METODE PENELITIAN. Lokasi penelitian ini akan di laksnakan di Kelurahan Paguyaman

HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU TENTANG POSYANDU TERHADAP STATUS GIZI ANAK BALITA

BEBERAPA FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PRAKTIK KADER DALAM PENYULUHAN DI MEJA 4 PADA POSYANDU DI KELURAHAN NGALIYAN, KOTA SEMARANG

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU POST PARTUM DENGAN PEMBERIAN KOLOSTRUM PADA BAYI BARU LAHIR DI BIDAN PRAKTEK SWASTA (BPS) KECAMATAN TURI LAMONGAN

HUBUNGAN PENDIDIKAN IBU, UMUR DAN STATUS GIZI BAYI/ BALITA DENGAN KEPATUHAN IBU BERKUNJUNG KE POSYANDU

Daftar Pustaka : 44 ( ) Kata Kunci : Perilaku Bidan, Inisiasi Menyusu Dini

HUBUNGAN PEKERJAAN DAN PENDIDIKAN IBU TERHADAP STATUS GIZI BALITA DI DESA PULO ARA KECAMATAN KOTA JUANG KABUPATEN BIREUEN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian dilakukan di seluruh Puskesmas Kota Salatiga.

Transkripsi:

PENELITIAN PELAKSANAAN PERAWATAN METODE KANGURU OLEH IBU YANG MEMPUNYAI BAYI BBLR PADA SATU PUSKESMAS DI KABUPATEN GARUT Sukmawati*, Lilis Mamuroh* *PSDKU Universitas Padjadjaran Kampus Garut E-mail: ahmad.sukma@yahoo.co.id, mamuroh65@gmail.com Angka kematian bayi akibat BBLR di Puskesmas Sukamulya tahun 2016 sebanyak 9 kasus (66.67%) dan menduduki urutan pertama, metode kanguru merupakan salah satu tindakan keperawatan pada bayi BBLR karena selain mendekatkan hubungan emosional ibu dan bayi juga dapat menstabilkan suhu bayi. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan pelaksanaan perawatan metode kanguru oleh ibu yang mempunyai bayi BBLR di Puskesmas Sukamulya. Jumlah populasi dan sampel dalampenelitian ini sebanyan 29 orang. Rancangan penelitian menggunakan metode survey analitik dengan pendekatan cross sectional. Hasil penelitian didapatkan sebagian besar 19 responden (65,5%) melaksanakan metoda kanguru, sebagian besar 11 responden (76,6%) berpengetahuan cukup dan sebagian besar sikap responden mendukung 15 responden (83,3%). Ada hubungan antara pengetahuan dengan pelaksanaan perawatan metode kanguru di Puskesmas Sukamulya tahun 2017 (p = 0,026 <alpha = 0,05). Ada hubungan antara sikap dengan pelaksanaan perawatan metode kanguru di Puskesmas Sukamulya tahun 2017 (p = 0,29 <alpha = 0,05). Diharapkan pihak Puskesmas dapat memberikan penyuluhan kepada ibu yang mempunyai bayi BBLR sehingga dapat meningkatkan pengetahuan dan sikap yang mendukungdalam pelaksanaan metode kanguru. Kata Kunci: Metode Kanguru, Pengetahuan, Sikap. LATAR BELAKANG Angka Kematian Bayi (AKB) merupakan salah satu indikator derajat kesehatan masyarakat sekaligus merupakan aspek yang sangat penting dalam mendeskripsikan tingkat pembangunan manusia di sebuah Negara dari kesehatan masyarakat. Angka Kematian Bayi (AKB) ini sangat penting karena tingginya AKB menunjukan rendahnya kualitas perawatan selama hamil, persalinan, nifas, status gizi dan infeksi. Angka Kematian Bayi di Indonesia tahun 2015 mencapai 33.278 dan pada tahun 2016 mengalami penurunan menjadi 32.007 (Kementrian Kesehatan RI, 2017).Penyebab langsung kematian bayi yaitu : Bayi Berat Lahir Rendah (BBLR) (29%), Asfiksia (27%), infeksi (10%) dan penyebab lain, keadaan tersebut terkait dengan kondisi kesehatan, sosial dan ekonomi ibu. Sebagian besar persalinan berlangsung di rumah ibu, maka besar risiko kematian terjadi di rumah (54,6%), sebagian di Rumah Sakit (36,7%) sekitar 91,8% tidak dirujuk sebelumnya, kematian bayi baru lahir terjadi di Pedesaan (58,6%) dan perkotaan (41,4%) (SDKI, 2012.) BBLR merupakan salah satu faktor penting kematian neonatal, penyumbang utama kematian BBLR adalah prematuritas, asfiksia, hipotermi dan infeksi, selain kondisi buruk saat dilahirkan, kematian neonatal sering disebabkan cara penanggulangan kasus yang tidak tepat (Riskesdas: 2009) Untuk perawatan BBLR diperlukan suatu metoda praktis sebagai alternatif pengganti inkubator yang secara ekonomis cukup efisien dan efektif diantaranya dalah dengan metoda kanguru. Metod kanguru berperan dalam perawatan bayi baru lahir secara manusiawi, meningkatkan ikatan antara ibu dan bayi serta menstabilkan suhu bayi (Suradi, 2010) Bardasarkan data dari Dinas Kesehatan Kabupaten Garut pada tahun 2016 Angka Kematian bayi (AKB) mencapai 333 kasus berarti terjadi [16]

kenaikan dibanding tahun 2015 yaitu 278 kasus dengan penyebab paling banyak adalah BBLR 947 kasus (49%) (Dinas Kesehatan Kabupaten Garut, 2017). Salah satu upaya yang telah dilakukan untuk pencegahan dan penanganan bayi dengan BBLR sejak tahun 2008 baik dokter, perawat maupun bidan di Pusksmas telah mengikuti pelatihan penanganan BBLR dengan penerapan Perawatan Metode Kanguru namun sampai saat ini belum dilakukan evaluasi tingkat keberhasilannya. Tujuan dalam penelitian ini untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan pelaksanaan perawatan metode kanguru oleh ibu yang mempunyai bayi BBLR di Puskesmas Sukamulya Kecamatan Sukaresmi Kabupaten Garut. METODE Metode penelitian yang digunakan survai analitik dengan pendekatan cross sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah ibu yang memiliki bayi BBLR di Puskesmas Sukamulya yang berjumlah 29 orang. Pengambilan sampel menggunakan metode total sampling. Data yang diambil adalah data primer dan data sekunder, pengambilan data primer dengan cara wawancara langsung pada responden sedangkan data sekunder diambil dari medical record Puskesmas Sukamulya. Adapun data yang dianalisis menggunakan analisa univariat untuk melihat distribusi frekuensi masing-masing variabel indepeden meliputi pengetahuan dan sikap sedangkan variabel dependennya adalah pelaksanaan perawatan metode kanguru. Untuk mengetahui hubungan variabel independen dengan variabel dependen dilakukan pengujian Chi Square dengan pertimbangan kedua variabel termasuk variable katagori. HASIL Analisis Univariat Tabel 1: Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Pengetahuan tentang Perawatan Metode Kanguru Pengetahuan f % Kurang 11 37,9 Cukup 14 48,3 Baik 4 13,8 Jumlah 29 100 Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat bahwa sebagian besar responden 14 responden (48,3%) termasuk kategori pengetahuan cukup dan sebagian kecil 4 responden (13,8%) termasuk katagori pengetahuan baik tentang perawatan metode kanguru. Tabel 2: Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Sikap terhadap Perawatan Metode Kanguru Sikap f % Tidak Mendukung 11 37,9 Mendukung 18 62,1 Jumlah 29 100 Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat bahwa sebagian besar responden 18 responden (62,1%) termasuk kategori sikap mendukung dan sebagian kecil 11 responden (37,9%) termasuk katagori tidak mendukung terhadap perawatan metode kanguru. Analisis Bivariat Tabel 3: Hubungan Pengetahuan dengan Pelaksanaan Perawatan Metode Kanguru Pengetahuan Pelaksanaan Perawatan Metode Tidak Ya Total Kanguru f % f % f % Kurang 7 63,6 4 36,4 11 100 Cukup 3 21,4 11 78,6 14 100 Baik 0 0,0 4 100 4 100 Total 10 34,5 19 65,5 29 100 p value 0,026 [17]

Berdasarkan tabel di atas menunjukan bahwa sebagian besar yaitu 11 responden berpengetahuan cukup dan melaksanakan metode kanguru dan sebagian kecil yaitu 4 responden berpengetahuan kurang tapi melaksanakan metode kanguru dan 4 responden berpengetahuan baik serta melaksanakan metode kanguru. Hasil analisis statistik menyimpulkan ada hubungan antara pengetahuan dengan pelaksanaan metode kanguru (p value= 0,026). Tabel 4: Hubungan Sikap dengan Pelaksanaan Perawatan Metode Kanguru Sikap terhadap Pelaksanaan Perawatan Metode Tidak Ya Total Kanguru f % f % f % Tidak mendukung 7 63,6 4 36,4 11 100 Mendukung 3 16,7 15 83,3 18 100 Total 10 34,5 19 65,5 29 100 p value 0,029 OR (CI-95%) 8,750 Berdasarkan tabel di atas menunjukan bahwa sebagian besar responden memiliki sikap mendukung terhadap perawatan metode kanguru dan melaksanakan perawatan metode kanguru sebanyak 15 responden dan sebagian kecil yaitu 3 responden bersikap mendukung tapi tidakmelaksanakan metode kanguru. Hasil analisis statistik menyimpulkan ada hubungan antara sikan dengan pelaksanaan metode kanguru (p value= 0,029). PEMBAHASAN Hasil penelitian menunjukan bahwa sebagian besar (48,3%) responden berpengetahuan baik tentang perawatan metode kanguru pada bayi BBLR. Pengetahuan dapat diperoleh melalui pengalaman, media masa, pengaruh kebudayaan dan pendidikan. Hasil penelitian Tarigan dkk (2012) menunjukan bahwa dalammempertahankan kehangatan (75,56%) responden yang memiliki pengetahuan kurang memberikan ASI (42,22%). Dengan demikian untuk meningkatkan pengetahuan ibu tentang metode kanguru dibutuhkan pemberian informasi yang tepat dengan meningkatkan penyuluhan dan pemberian pelatihan mengenai perawatan metode kanguru pada ibu yang mempunyai bayi BBLR. Hasil penelitian sikap responden sebagian besar responden 18 responden (62,1%) termasuk kategori sikap mendukung. Pembentukan sikap dipengaruhi oleh faktor dari dalam individu antara lain umur, pendidikan dan pengalaman, sedangkan faktor dari luar antara lain informasi. Sikap dapat dipelajari dan dibentuk berdasarkan pengalaman dan latihan sepanjang perkembangan individu dalam hubungan dengan objek (Azwar, 2007). Untuk merubah sikap ibu yang mempunyai bayi BBLR tentang perawatan metode kanguru dibutuhkan pendekatan yang tepat pada ibu maupun keluarganya, karena keluarga mempunyai pengaruh yang sangat besar terhadap perubahan sikap. Hasil penelitian menunjukan 35,5% responden tidak melaksanakan metode kanguru, hal in imenunjukan masih kurangnya kesadaran responden untuk berperilaku memelihara kesehatan. Perawatan metode kanguru pada bayi BBLR sebagai salah satu bentuk dari perilaku kesehatan, hal ini sesuai dengan teori yang dikemukakan oleh Notoatmodjo (2007) perilaku pemeliharaan kesehatan adalah perilaku atau usaha-usaha seseorang untuk memelihara atau menjaga kesehatan agar tindakan kesehatan tidak sakit dan usaha untuk peyembuhan bila mana sakit. Berdasarkan penelitian hubungan pengetahuan dengan pelaksanaan perawatan metode kanguru didapatkan P value 0,026 (<0,05) yang berarti terdapat hubungan antara pengetahuan dengan pelaksanaan perawatan metode kanguru di Puskesmas Sukamulya, hasil penelitian ini sejalan dengan hasil penelitian Lestari dkk (2013) bahwa ada hubungan yang signifikan antara pengetahuan dengan pelaksanaan perawatan metode kanguru pada bayi BBLR yang dirawat di Ruang bayi RSUD Dr.Soetomo Surabaya dengan nilai P = 0,027 (< 0.05) dan nilai koefisien [18]

korelasi (r) 0,567) yang berarti ada hubungan yang cukup kuat antara pengetahuan ibu dengan pelaksanaan metode kanguru. Pengetahuan mempunyai peranan penting dalam pembentukan perilaku seseorang, sebab individu yang memiliki pengetahuan yang baik mempunyai kemampuan untuk menerapkan pengetahuannya dalam kehidupan sehari-hari termasuk dalam pelaksanaan perawatan metode kanguru pada bayi BBLR, sehingga bayi BBLR dapat tumbuh dkembang dengan baik. Dari hasil penelitian hubungan sikapdengan pelaksanaan perawatan metode kanguru menunjukan terdapat hubungan antara sikap responden dengan pelaksanaan perawatan metode kanguru di Puskesmas Sukamulya dengan p-value 0,29 < 0.05 dan analisis selanjutnya diketahui bahwa nilai Odds Ratio (OR) dengan Confident Interval (CI) 95% adalah sebesar 8,750 sehingga dapat diartikan bahwa responden yang bersikap mendukung memiliki kecenderungan sebesar 8,750 kali akan melaksanakan perawatan metode kanguru dibandingkan dengan responden yang bersikap negatif. Sedangkan dengan uji korelasi Spearman s didapat nilai sebesar 0,479 sehingga dapat disimpulkan sikap ibu yang mempunyai bayi BBLR tentangperawatan metode kanguru dengan pelaksanaan perawatan metode kanguru berkolerasi sedang. Hasil ini sejalan dengan hasil penelitian Lestari dkk(2013), bahwa ada hubungan antara sikap dengan pelaksanaan perawatan metode kanguru pada ibu dengan bayi BBLR yang dirawat di Ruang bayi RSUD Dr.Soetomo Surabaya dengan nilai P = 0,010 (< 0.05) dan nilai koefisien korelasi (r) 0,645) yang berarti ada hubungan yang p kuat antara sikap ibu dengan pelaksanaan perawatan metode kanguru. Menurut Azwar (2007) sikap yang terdapat pada individu akan memberi warna atau corak tingkah laku ataupun perbuatan individu yang bersangkutan. Dengan memahami atau mengetahui sikap individu, dapat diperkirakan respon ataupun perilaku yang akan diambil oleh individu yang bersangkutan. Sikap responden terhadap perawatan metode kanguru pada bayi BBLR, bila responden memiliki memiliki sikap mendukung akan mempunyai kecenderungan melaksanakan perawatan metode kanguru pada bayi dengan BBLR. KESIMPULAN Hasil penelitian menyimpulkan bahwa sebagian besar responden melaksanakan metoda kanguru (65,5%), sebagian besar responden berpengetahuan cukup sebanyak (76,6%) dan sebagian besar responden bersikap mendukung (83,3%). Hasil analisis lebih lanjut juga menyimpulkan bhwa ada hubungan antara pengetahuan dengan pelaksanaan perawatan metode kanguru (p = 0,026) dan ada hubungan antara sikap dengan pelaksanaan perawatan metode kanguru (p = 0,029). Berdasarkan kesimpulan tersebut mka disarankan agar pihak puskesmas dapat memberikan penyuluhan kepada ibu yang mempunyai bayi BBLR sehingga dapat meningkatkan pengetahuan dan sikap yang mendukung dalam pelaksanaan metode kanguru. DAFTAR PUSTAKA Dinas Kesehatan Kabupaten Garut. (2017). Profil Kesehatan Kabupaten Garut. Garut : Dinas Kesehatan Kabupaten Garut Kemenkes RI.(2012). Survai Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI) Tahun 2012. Jakarta : Depkes RI Kementrian Kesehatan Republik Indonesia. (2017). Profil Kesehatan Indonesia 2016. Jakarta: Kementrian Kesehatan RI Lestari, Tri Budi dkk. (2013). Faktor Pelaksanaan Kangoroo Mother Care pada bayi BBLR. Jounal.Unair.ac.id. diakses 3 Januari jam 14.15 Notoatmodjo. (2007). Promosi Kesehatan dan Prilaku. Jakarta : Rineka Cipta [19]

Tarigan, Magdalena br. Rita dkk. (2012). Penetahuan Ibu Tentang Penatalaksanaan Perawatan Bayi BBLR di Rumah di RSKIA Kota Bandung. Journal Unimus. ac.id. diakses tanggal 3 Januari 2018 jam 14.00. [20]