SBMPTN 2013 Bahasa Indonesia Kode Soal

dokumen-dokumen yang mirip
SBMPTN 2013 Bahasa Indonesia Kode Soal

BAB I PENDAHULUAN. Peningkatan kualitas sumber daya manusia merupakan prasyarat mutlak

BAB I PENDAHULUAN. Penerapan Metode Pembiasaan Dalam Menumbuhkan Karakter Kemandirian Anak Usia Dini 5-6 Tahun Di Lingkugan Keluarga

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Tujuan pendidikan nasional dalam Undang-Undang No. 20 Tahun 2003

BAB I PENDAHULUAN. untuk mengikuti dan menaati peraturan-peraturan nilai-nilai dan hukum

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

PERAN MANAJEMEN KINERJA DALAM KEMANDIRIAN POS PEMBERDAYAAN KELUARGA (POSDAYA)

BAB I PENDAHULUAN. untuk mengikuti dan menaati peraturan-peraturan nilai-nilai dan hukum

Corruption Perception Index 2014

BAB I PENDAHULUAN. informasi dan inovasi di bidang finansial yang semakin canggih.

BAB I PENDAHULUAN. sendiri serta bertanggung jawab atas pembangunan bangsa.

PRESS RELEASE. LAPORAN STUDI IMD LM FEB UI Tentang Peringkat Daya Saing Indonesia 2017

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan bertujuan untuk membentuk karakter dan kecakapan hidup

Corruption Perception Index Metode Berubah, Indonesia Masih Tetap di Bawah

2015 PERAN PKK DALAM PENDEWASAAN USIA PERKAWINAN BAGI PENINGKATAN KUALITAS KEWARGANEGARAAN

PEMBELAJARAN MENULIS KARYA ILMIAH BERBASIS PENDIDIKAN KARAKTER

KATA PENGANTAR. Terima kasih. Tim Penyusun. Penyusunan Outlook Pembangunan dan Indeks Daya Saing Infrastruktur

BAB V KESIMPULAN DAN IMPLIKASI KEBIJAKAN

BAB I PENDAHULUAN. sebagai pengelola anggaran, bahkan legislatif dan yudikatif yang memiliki peran

PROGRAM MAGISTER MANAJEMEN PENDIDIKAN PASCA SARJANA UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian (Bappenas,2006)

BAB I PENDAHULUAN. tekstil terutama bagi para pengusaha industri kecil dan menengah yang lebih mengalami

BAB I PENDAHULUAN. semuanya mengacu pada pengembangan individu. Upaya pendidikan secara

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. memiliki pengetahuan dan keterampilan serta menguasai teknologi, namun juga

BAB I PENDAHULUAN. mulia, serta ketrampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara.

PERAN GURU DALAM MENGINTEGRASIKAN NILAI-NILAI KARAKTER DI SMP NEGERI 1 BUA PONRANG KABUPATEN LUWU

BAB I PENDAHULUAN. bangsa. Peran dari pendidikan tersebut adalah sebagai sarana dalam. meningkatkan dan mengembangkan kualitas sumber daya manusia.

Surat Kabar Harian BERITA NASIONAL, terbit di Yogyakarta, Edisi 14 Juni RANKING KOMPETISI INDONESIA Oleh : Ki Supriyoko

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan faktor utama dalam pembentukan pribadi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. dibuktikan dari hasil penelitian Institute of Management Development (dalam

Corruption Perception Index Terus perkuat integritas sektor publik. Dorong integritas bisnis sektor swasta.

BAB I PENDAHULUAN. digunakan untuk perusahaan dan negara. Pemikiran Michael Porter banyak

BAB I PENDAHULUAN. Selain di media massa, para tokoh masyarakat, ahli, dan para pengamat

BAB 1 PENDAHULUAN. pendidikan karakter dalam menanamkan nilai-nilai kebangsaan. Di samping

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. berkembang dan bahkan menjadi terbelakang. Dengan demikian pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. datangnya era global dan pasar bebas yang penuh dengan persaingan. Untuk

BAB I PENDAHULUAN. potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa

BAB I PENDAHULUAN. Pada era otonomi daerah ini pemerintah Kabupaten/Kota di Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. Upaya pembangunan pendidikan di Indonesia dilaksanakan dalam berbagai

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. bangsa Indonesia kini sedang dihadapkan pada persoalan-persoalan kebangsaan

BAB I PENDAHULUAN. Nasional dinyatakan bahwa Pendidikan nasional...bertujuan untuk

BAB I PENDAHULUAN. manusia dalam mengembangkan potensi dirinya, sehingga mampu. menghadapi segala perubahan dan permasalahan pada kemajuan jaman yang

Policy Paper PENINGKATAN DAYA-SAING INDONESIA. Oleh Herry Darwanto

I. PENDAHULUAN. belajar dan proses pembelajaran agar siswa secara aktif mengembangkan potensi

BAB I PENDAHULUAN. Implementasi Kurukulum 2013 Pada Pembelajaran PAI Dan Budi Pekerti

BAB I PENDAHULUAN. tingkat lokal, nasional, maupun internasional. Persoalan yang muncul di

I. PENDAHULUAN. generasi muda untuk mempunyai jiwa kemanusiaan.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Tabel 1.1. Tingkat pengangguran terbuka penduduk usia 15 tahun ke atas menurut

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Undang-undang pendidikan menyebutkan bahwa pendidikan nasional

DAYA SAING DALAM MENGHADAP

TOPIK KHUSUS DIPLOMASI INTERNASIONAL

1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Indonesia memerlukan sumber daya manusia dalam jumlah dan mutu yang

I. PENDAHULUAN. Sekolah menyelenggarakan proses pembelajaran untuk membimbing, mendidik,

BAB I PENDAHULUAN. Keberhasilan pembangunan sumber daya manusia yang berkualitas dapat

EKSPERIMENTASI PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN PENDEKATAN SAVI DAN RME PADA POKOK BAHASAN KUBUS DAN BALOK DITINJAU DARI KREATIVITAS BELAJAR SISWA

BAB I PENDAHULUAN. tetap terbuka pada persaingan domestik. Daya saing daerah mencakup aspek yang

BAB I PENDAHULUAN. secara terus-menerus. Hal ini disebabkan karena pada dasarnya manusia memiliki

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pendidikan merupakan pondasi kemajuan suatu negara, maju tidaknya

BAB I PENDAHULUAN. berubah dari tradisional menjadi modern. Perkembangan teknologi juga

KORUPSI DAN PEMBANGUNAN EKONOMI

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

PENERAPAN SEKOLAH BERTARAF INTERNASIONAL DI INDONESIA. Oleh Judyanto Sirait (Fisika, PMIPA, FKIP, Universitas Tanjungpura, Pontianak)

BAB I PENDAHULUAN. Karakter merupakan hal sangat esensial dalam berbangsa dan

IV. GAMBARAN UMUM. 4.1 Gambaran Umum Perekonomian di Negara-negara ASEAN+3

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang

BAB I PENDAHULUAN. Keberhasilan atau kesuksesan pelaksanaan kepemimpinan kepala. sekolah dalam mengelola organisasi pendidikan dipengaruhi oleh

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan ekonomi yang berkelanjutan merupakan tujuan dari suatu negara

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Upaya peningkatan mutu pendidikan menjadi agenda penting pemerintah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

INVESTASI DI INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. terkait kasus-kasus korupsi yang dilakukan pejabat dan wakil rakyat.

BAB I PENDAHULUAN. suatu prosedur yang berbelit-belit, dari meja satu ke meja lainnya, yang

2016 PENGARUH KOMPETENSI PENGUSAHA, INOVASI D AN KUALITAS PROD UK TERHAD AP D AYA SAING USAHA MIKRO KECIL MENENGAH (UMKM) D I KOTA BAND UNG

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Lembaga Pendidikan merupakan wadah untuk generasi muda agar menjadi

BAB I PENDAHULUAN. A. Konteks Penelitian. Bangsa Indonesia sebagai bagian dari dunia, apabila

BAB 1 PENDAHULUAN. diperlukan suatu tujuan pendidikan sebagaimana yang telah tercantum dalam

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. negara. Pendidikan nasional bertujuan untuk mencerdaskan kehidupan bangsa dan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

I. PENDAHULUAN. Istilah pembelajaran dalam dunia pendidikan merupakan salah satu aspek

BAB I PENDAHULUAN. cinta kasih, dan penghargaan terhadap masing-masing anggotanya. Dengan

BAB V PENUTUP. SPMAA, dapat ditarik kesimpulan bahwa: 1. Implementasi Pembelajaran Profetik dalam Pembentukan Karakter

BAB I PENDAHULUAN. pelayanan publik yang dilakukan oleh pemerintah belum optimal.

PENANAMAN PENDIDIKAN KARAKTER MELALUI PERMAINAN BAHASA PADA SISWA SD KOTA YOGYAKARTA. Siti Anafiah Ardian Arief

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. Pengaruh Pendekatan Brain Based Learning Terhadap Peningkatan Kemampuan Penalaran Matematis

BAB I PENDAHULUAN. menjadi prasyarat untuk memperoleh peluang partisipasi, adaptasi dalam hal

HUBUNGAN ANTARA BUDAYA ORGANISASI DENGAN PERSEPSI TERHADAP PENGEMBANGAN KARIR. Skripsi. Untuk memenuhi sebagian persyaratan dalam mencapai derajat S-1

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Di era globalisasi saat ini, tingkat daya saing menjadi tolak ukur yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan usaha yang dilakukan dengan sengaja dan sistematis

No Profil Lulusan Deskripsi Profil

BAB I PENDAHULUAN. Kompetensi menekankan pada kecakapan-kecakapan yang berguna untuk

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini dunia mengalami perubahan dengan begitu cepatnya. Perubahan

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Setiap manusia memerlukan berbagai macam pengetahuan dan nilai. Terkait

BAB I PENDAHULUAN. Pertumbuhan ekonomi diartikan juga sebagai peningkatan output masyarakat yang

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat yang cerdas di era seperti sekarang ini sangat penting

Transkripsi:

SBMPTN 2013 Bahasa Indonesia Kode Soal Doc. Name: SBMPTN2013IND999 Doc. Version : 2018-12 halaman 1 Teks berikut digunakan untuk menjaawab soal nomor 1-4 (1) Semua orang pasti mengenal pendidikan. (2) Pendidikan adalah proses internalisasi budaya ke dalam diri seseorang dan masyarakat sehingga membuat orang dan masyarakat jadi beradab. (3) Pendidikan bukan hanya merupakan sarana trans -fer ilmu pengetahuan, tetapi lebih luas lagi, yakni sebagai sarana pembudayaan dan penyaluran nilai (enkulturisasi dan sosialisasi). (4) Anak harus mendapatkan pendidikan yang menyentuh dimensi dasar kemanusiaan. (5) Dimensi kemanu -siaan itu mencakup sekurang-kurangnya tiga hal paling mendasar. (6) Pendidikan karakter adalah pendidikan budi pekerti plus, yaitu yang melibatkan aspek pengetahuan, perasaan, dan tindakan. (7) Menurut Lickona, tanpa ketiga aspek itu, pendidikan karakter tidak akan efektif. (8) Dengan pendidikan karakter yang diterapkan secara sistematis dan berkelanjutan, seorang anak akan menjadi cerdas emosinya. (9) Kecerdasan emosi ini adalah bekal penting dalam mempersiapkan anak menyongsong masa depan. (10) Terdapat sembilan pilar karakter yang berasal dari nilai-nilai luhur universal, yaitu karakter cinta Tuhan dan segenap ciptaan-nya; kemandirian dan tanggung jawab; kejujuran/amanah dan diplomatis; hormat dan santun; dermawan, suka menolong dan gotong royong/kerja sama; percaya diri dan pekerja keras; kepemimpinan dan keadilan; baik dan rendah hati; serta toleran dan cinta damai. (Dikutip dengan pengubahandanblogdetik.com) 01. Manakah gagasan utama paragraf ke-1? (A) pendidikan dikenal setiap orang (B) pendidikan adalah internalisasi budaya (C) pendidikan bukan sarana transfer ilmu (D) pendidikan merupakan sarana pembudayaan (E) pendidikan harus berdimensi kemanusiaan 02. Manakah pertanyaan yang jawabannya terdapat dalam paragraf ke - 2? (A) mengapa pendidikan karakter merupakan pendidikan budi pekerti? (B) mengapa kecerdasan emosi penting dalam mempersiapkan masa depan? (C) bagaimana pendidikan karakter yang sistematis dan berkelanjutan? (D) bagaimana pendapat Lickona tentang aspek pendidikan, karakter? (E) siapa yang mengemukakan sembilan pilar karakter berasal dari nilai luhur universal? 03. Apa perbedaan gagasan antarparagraf dalam (A) paragraf pertama memaparkan pendidikan karakter secara umum, sedangkan paragraf kedua memaparkan pendidikan karakter secara khusus (B) paragraf pertama memaparkan konsep pendidikan karakter, sedangkan paragraf kedua memaparkan unsur pendidikan karakter (C) paragraf pertama memaparkan pendidikan secara umum, sedangkan paragraf kedua memaparkan tujuan pendidikan secara khusus (D) paragraf pertama memaparkan konsep pendidikan secara umum, sedangkan paragraf kedua memaparkan konsep pendidikan karakter (E) paragraf pertama memaparkan pendidikan secara umum, sedangkan paragraf kedua memaparkan manfaat pendidikan karakter

doc. name: SBMPTN2013IND999 doc. version : 2018-12 halaman 2 04. Apa kelemahan isi paragraf ke - 1? (A) tidak ada hubungan antara penjelasan kecerdasan emosi (kalimat 9) dengan sembilan pilar karakter (kalimat 10) (B) plus pada pendidikan budi pekerti (kalimat 6) tidak dijelaskan secara rinci pada bagian berikutnya (C) penjelasan tentang pendidikan sebagai sarana transfer ilmu (kalimat 3) bertentangan dengan konsep pendidikan (kalimat 2) (D) tidak ada hubungan antara ketiga aspek yang dimaksud Lickona (kalimat 7) dengan nilai plus pada pendidikan budi pekerti (kalimat 6) (E) penjelasan tentang kecerdasan emosi (kalimat 8) tidak berkaitan dengan pendidikan karakter (kalimat 7) Teks berikut digunakan untuk menjawab soal nomor 5-9 (1) Penafian budaya bernalar di jenjang pendidikan pra universitas berpengaruh pada pendidikan tinggi. (2) Secara informal, sudah wajar diantara pengajar perguruan tinggi terdengar keluhan tentang ketidaksiapan lulusan SMA belajar di perguruan tinggi. (3) Guna mema -hami situasi ini, diperlukan penelitian ilmiah yang dilakukan secara seksama. (4) Semua warga bertanggung jawab membangunkan budaya bernalar. (5) Namun demikian Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan sebagai kementrian dengan jumlah doktor terbanyak dan mengemban nama kebudayaan tentunya memegang peran sentral. (6) Di kementrian ini guru sebagai garda terdepan pejuang budaya bernalar menghadapi gencarnya perilaku nirnalar. (7) Guru sulit membudayakan bernalar, karena guru tersandera oleh kebijakan dan sistem. (8) Bukan salah guru jika tidak membelajarkan kecakapan itu. (9) Kebijakan pendidikan pada saat ini tidak kondusif terhadap upaya pembudayaan bernalar. (10) Pengakuan terhadap guru yang berinovasi membelajarkan bernalar nyaris tidak ada. (11) Unsur terpenting dalam pembudayaan bernalar adalah guru. (12) Mematahkan pasung penyanderanya sederhana, yaitu memerlukan rasionalisasi. (13) Guru harus diberdayakan menjadi seseorang intelektual merdeka. (14) Caranya adalah menggelorakan kembali semangat belajar guru terutama untuk mendalami konsep sekaligus budaya keilmuannya. (15) Di sini mutlak diperlukan kepeloporan perguruan tinggi sebagai lembaga pencetak guru. (16) Juga, sangat diperlukan penggunaan bahasa yang berbudaya saat membangun komunikasi dengan guru. (17) Kemudian, diperlukan penyadaran guru atas peran pentingnya dalam pembangunan negara berdasarkan intelektualitas. (18) Hasrat kejuangan dan semangat kemerdekaan guru akan berimbas langsung pada siswa yang bergairah bernalar. (Dikutip dengan pengubahan dari Kompas, 20 Februari 2013) 05. Penggunaan kata yang tidak tepat terdapat pada kata... (A) penafian dalam kalimat 1 (B) sentral dalam kalimat 5 (C) rasionalisasi dalam kalimat 12 (D) intelektualitas dalam kalimat 17 (E) kejuangan dalam kalimat 18 06. Kata itu pada kalimat 8 merujuk pada... (A) kebudayaan (B) kebijakan (C) sistem (D) bernalar (E) perilaku 07. Kesalahan penggunaan ejaan ditemukan pada kalimat... (A) 1 dan 4 (B) 2 dan 6 (C) 3 dan 8 (D) 5 dan 7 (E) 14 dan 17

doc. name: SBMPTN2013IND999 doc. version : 2018-12 halaman 3 08. Bagaimanakah hubungan isi antarparagraf dalam (A) paragraf 1 menjadi penyebab paragraf 2 (B) paragraf 2 merupakan rincian paragraf 1 (C) paragraf 3 merupakan pembanding paragraf 2 (D) paragraf 5 merupakan akibat paragraf 4 (E) paragraf 4 merupakan penjelasan paragraf 3 09. Bagaimana cara menumbuhkan budaya bernalar pada jenjang pendidikan dasar dan menengah? (A) dilakukan penelitian ilmiah secara cermat (B) seluruh warga negara dilibatkan untuk mewujudkannya (C) kualitas keilmuan guru perlu dioptimalkan (D) diberikan penghargaan kepada guru yang inovatif (E) dijalin komunikasi dengan guru melalui bahasa yang berbudaya Teks berikut digunakan untuk menjawab soal nomor 10-15 (1) Berbagai indikator dan hasil survei menunjukkan perbaikan kondisi ekonomi Indonesia ini masih lambat. (2) Dalam publikasi Global Competitiveness Report 2007-2008, disebutkan bahwa daya saing ekonomi Indonesia 2007 tetap berada pada posisi 54 dari 131 negara setelah pada 2006 sempat mengalami perbaikan yang cukup signifikan dibandingkan 2005. (3) Untuk lebih jelasnya dapat memerhatikan tabel di bawah, yang menunjukkan posisi Indonesia dibandingkan dengan negara-negara ASEAN lainnya. Tabel Peringkat Daya Saing Negara ASEAN Negara Peringkat 2005 2006 2007 Indonesia 69 54 54 Singapura 5 8 7 Malaysia 25 19 21 Thailand 33 28 28 Filipina 73 75 71 Vietnam 74 64 68 Kamboja 111 106 110 Timor-Leste 113 120 127 (4) Situasi yang sama juga terungkap dari hasil survei International Institute for Management Development (IMD), dalam publikasinya World Competitiveness Yearbook tahun 2007, yang menunjukkan daya saing ekonomi Indonesia tidak mengalami perbaikan. (5) Indonesia mengalami penurunan peringkat daya saing dari peringkat 52 pada tahun 2006 menjadi peringkat 54 dari 55 negara pada 2007. (6) Posisi Indonesia hanya unggul satu tingkat di atas Venezuela serta berada tepat di bawah Argentina, Polandia, dan Kroasia. (7) Terlebih lagi apabila dibandingkan dengan negara-negara ASEAN lainnya seperti Singapura, Malaysia, Thailand, dan Filipina posisi Indonesia masih jauh tertinggal di bawahnya. (8) Kondisi infrastruktur, institusi, dan pendidikan dasar yang buruk berkontribusi pada tidak membaiknya daya saing ekonomi Indonesia. (9) Dalam survei WEF (World Economic Forum) 2007 juga menyebutkan bahwa faktor utama yang menghambat bisnis di Indonesia adalah infrastruktur yang buruk, dan diikuti dengan birokrasi pemerintah yang dinilai belum efisien. (10) Kualitas institusi di Indonesia juga dinilai rendah berdasarkan hasil survei Transparency International mengenai persepsi korupsi yang menempatkan Indonesia berada pada peringkat 134 terkorup di dunia ( dari 163 negara). (Dikutip dengan pengubahan dari Outlook Ekonomi Indonesia 2008-2012) 10. Pernyataan manakah yang paling sesuai dengan isi tabel tersebut (dalam tiga tahun)? (A) peningkatan peringkat Vietnam lebih baik daripada Kamboja (B) peningkatan peringkat Singapura paling baik di ASEAN (C) peningkatan peringkat Singapura lebih baik daripada Filipina (D) peningkatan peringkat Indonesia lebih baik daripada Thailand (E) peningkatan peringkat Malaysia lebih baik daripada Indonesia

doc. name: SBMPTN2013IND999 doc. version : 2018-12 halaman 4 11. Kalimat yang tidak efektif terdapat pada... (A) 1 dan 5 (B) 2 dan 4 (C) 3 dan 7 (D) 6 dan 9 (E) 8 dan 10 12. Simpulan manakah yang paling tepat untuk (A) daya saing ekonomi Indonesia berada pada peringkat ke-54 dari 131 negara dan tidak mengalami peningkatan yang berarti pada tahun 2007 (B) di antara delapan negara ASEAN, Indonesia menduduki peringkat daya saing ekonomi ke-4 setelah Singapura, Malaysia, dan Thailand (C) kondisi infrastruktur, institusi, dan pendidikan dasar yang buruk memberikan kontribusi pada tidak membaiknya daya saing ekonomi Indonesia (D) peringkat daya saing ekonomi Indonesia 2007 tidak meningkat karena buruknya kondisi infrastruktur, institusi, dan kualitas pendidikan dasar (E) Indonesia menempati peringkat ke-134 negara terkorup di dunia dari 163 negara pada tahun 2007 dilihat dari kinerja institusi pemerintahannya 13. Penulis teks tersebut bertujuan agar pembaca... (A) meyakini bahwa daya saing ekonomi Indonesia sangat rendah di dunia, bahkan juga di negara ASEAN karena belum berhasilnya pemerintah memerantas korupsi secara tuntas (B) memiliki gambaran bahwa dunia ekonomi Indonesia semakin terpuruk dalam kancah percaturan ekonomi dunia karena makin maraknya korupsi yang terjadi di pemerintahan (C) menyimpulkan bahwa menurut laporan Global Competitiveness Report, IMD, WEF, dan Transparency International Indonesia berada di posisi yang rendah daya saing ekonominya (D) menyadari bahwa korupsi Indonesia telah mencapai puncaknya sehingga pemberantasannya perlu terus ditingkatkan agar indeks daya saing ekonomi meningkat (E) menyadari bahwa daya saing ekonomi Indonesia hanya dapat ditingkatkan melalui perbaikan infrastruktur, peningkatan kinerja institusi pemerintah, dan perbaikan kualitas pendidikan dasar 14. Apa kelemahan isi (A) rendahnya daya saing ekonomi Indonesia tidak diikuti dengan penjelasan tentang berbagai indikatornya (B) tidak membaiknya daya saing ekonomi Indonesia tidak didukung oleh penjelasan faktor-faktor yang memengaruhinya (C) munculnya peringkat 54 Indonesia menurut IMD tidak disertai penjelasan tentang negara yang berperingkat terakhir (D) isian tabel tidak menjelaskan paparan tentang posisi ekonomi Indonesia dibandingkan dengan negara ASEAN lainnya (E) kualitas institusi Indonesia yang buruk tidak dijelaskan hubungannya dengan buruknya kondisi infrastruktur

doc. name: SBMPTN2013IND999 doc. version : 2018-12 halaman 5 15. Skema manakah yang paling tepat menggambarkan (A) (B) (C) (D) (E)