BAB I PENDAHULUAN. Teknologi, perkembangan ini terjadi dengan sangat pesat. mengetahui dunia luar dan menjadi dewasa melalui pendidikan.

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. yang baik, dengan cara mengulangi pelajaran pada saat di rumah. yang diajarkan guru, sehingga mengulang pelajaran di rumah.

BAB I PENDAHULUAN. menuntut perhatian serius bagi orang tua yang tidak menginginkan anak-anaknya. tumbuh dan berkembang dengan pola asuh yang salah.

BAB I PENDAHULUAN. berfikir lebih jauh mengenai pengetahuan yang dimilikinya. Dengan ilmu,

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pembentukan sumber daya manusia yang baik sangatlah penting dilakukan

BAB I PENDAHULUAN. Sugihartono dkk, 2007:3-4), Pendidikan merupakan usaha sadar dan terencana

BAB I PENDAHULUAN. kualitas pendidikan. Sekolah sebagai salah satu lembaga pendidikan formal

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Pendidikan akan menghasilkan sumber daya manusia yang berkualitas dan

BAB I PENDAHULUAN. berlangsung di dalam kelas dan di dalamnya terjadi pola interaksi antara guru dengan

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan, sehingga menjadi seorang yang terdidik. Menurut Sagala (2009:1) Pendidikan berarti menghasilkan,

BAB I PENDAHULUAN. pada Undang-Undang RI No. 20 tahun 2003 (dalam Triana, 2015) menyatakan

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Pendidikan pada hakikatnya merupakan suatu upaya untuk menyiapkan

BAB I PENDAHULUAN. daya manusia yang berkualitas. Melalui pendidikan akan dapat dihasilkan sumber

BAB I PENDAHULUAN. nasional bangsa Indonesia adalah mencerdaskan kehidupan bangsa.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Kemajuan dan perkembangan suatu negara sangat bergantung kepada

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu tujuan pendidikan nasional yang ingin dicapai telah ditetapkan

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan suatu hal yang penting dalam pembangunan, karena

1. PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan rekayasa mengendalikan belajar (learning) guna

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan merupakan salah satu modal utama dalam pembangunan.

I. PENDAHULUAN. siswa secara fisik dan emosional dimana siswa diberi tugas untuk kemudian

BAB I PENDAHULUAN. Pembelajaran yang bermutu mampu membekali peserta didik dalam

I. PENDAHULUAN. Peningkatan sumber daya manusia yang berkualitas, pendidikan memegang

BAB I PENDAHULUAN. daya manusia adalah melalui pendidikan. Hal ini identik dengan yang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Dalam aktivitas kehidupan sehari-hari, manusia hampir tidak pernah dapat

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

I. PENDAHULUAN. Pendidikan dan ilmu pengetahuan berperan penting dan meningkatkan mutu

BAB I PENDAHULUAN. menengah. Seorang siswa mempunyai tugas utama yaitu belajar. Belajar

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan nasional dapat tercapai. Adapun upaya peningkatan kualitas SDM. tersebut adalah melalui ilmu pengetahuan dan teknologi.

BAB I PENDAHULUAN. pengetahuan, nilai, dan sikap sehingga dapat berpikir lebih sistematis, rasional, dan

I. PENDAHULUAN. Bagian ini akan membahas latar belakang masalah, identifikasi masalah,

I. PENDAHULUAN. antara lain dengan mengadakan perubahan serta perbaikan kurikulum guna

BAB I PENDAHULUAN. kualitas manusia agar dapat bersaing dengan negara-negara maju. dalamnya memuat tentang Upaya pemerintah untuk terus meningkatkan

BAB I PENDAHULUAN tentang sistem Pendidikan Nasional, sebagai berikut :

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan salah satu wahana untuk meningkatkan kualitas

BAB I PENDAHULUAN. adalah Mencerdaskan kehidupan bangsa. Strategi untuk mencerdaskan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana

BAB I PENDAHULUAN. rangka mewujudkan kualitas yang setinggi-tingginya. Pemerintah dan masyarakat

BAB I PENDAHULUAN. pendeknya mengenai segala aspek organisme atau pribadi seseorang.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan suatu usaha dalam membentuk dan membinan

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan Nasional pada Undang- Undang RI No. 20 tahun 2003, Triana, 2015:

I. PENDAHULUAN. yang sangat besar terhadap perkembangan dunia pendidikan di Indonesia.

BAB I PENDAHULUAN. maupun dari luar diri (eksternal) individu. Faktor internal sangat mempengaruhi

BAB I PENDAHULUAN. Seiring perkembangan masyarakat Indonesia di era globalisasi ini,

BAB I PENDAHULUAN. dengan cara meningkatkan motivasi dalam mengerjakan tugas rumah,

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pendidikan memiliki fungsi yang sangat penting dalam pengembangan

BAB I PENDAHULUAN. Kegiatan belajar mengajar merupakan kegiatan yang paling pokok dalam

BAB I PENDAHULUAN. teknologi yang semakin maju menuntut dunia pendidikan untuk melakukan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pendidikan adalah suatu proses dalam rangka mempengaruhi peserta didik

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. persiapan pada bidang pekerjaan di waktu yang akan datang. Untuk mencapai

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan salah satu proses kegiatan pembentukan sikap

BAB I PENDAHULUAN. Latar Belakang Masalah. Belajar menjadi prioritas utama dalam lembaga pendidikan, baik lembaga

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pendidikan memiliki fungsi yang sangat penting dalam pengembangan

PENDAHULUAN. Pendidikan pada hakekatnya adalah usaha untuk mengembangkan

I. PENDAHULUAN. Indonesia sebagai negara yang memiliki sumber daya alam yang melimpah. Pada

BAB I PENDAHULUAN. adalah mencerdaskan kehidupan bangsa dan mengembangkan moral siswa.

BAB I PENDAHULUAN. tercapainya manusia dan masyarakat berkualitas yang memiliki kecerdasan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Secara formal, pendidikan diselenggarakan di sekolah. Penyelenggaraan

BAB I PENDAHULUAN. penting dan menjadi salah satu tolok ukur keberhasilan pembelajaran. Prestasi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pendidikan merupakan sarana mutlak yang dipergunakan untuk

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan sarana mutlak yang dipergunakan untuk

I. PENDAHULUAN. Dunia pendidikan mempunyai tiga lingkungan, yakni lingkungan keluarga,

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Bagi sebahagian besar orang pendidikan merupakan kebutuhan mutlak yang

BAB I PENDAHULUAN. suatu bangsa, karena dengan pendidikan suatu bangsa dapat mempersiapkan masa

BAB I PENDAHULUAN. dalam kelas maupun di luar kelas. Dengan penggunaan teknologi informasi yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

I. PENDAHULUAN. Dalam keseluruhan proses pendidikan, kegiatan pembelajaran merupakan

BAB 1 PENDAHULUAN. karena tanpa pendidikan manusia akan mengalami banyak kesulitan dan

BAB I PENDAHULUAN. Persaingan di era globalisasi sangat menuntut sumber daya manusia yang

BAB I PENDAHULUAN. melakukan hal itu, sekolah-sekolah tidak akan bisa menghindari diri dari berbagai

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Pendidikan berperan penting dalam pembangunan masyarakat suatu bangsa,

BAB I PENDAHULUAN. Guru menempati posisi dan peran penting dalam pendidikan, karena guru

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kemajuan suatu bangsa sangat ditentukan oleh kualitas sumber daya manusia dimana kualitas sumber daya manusia

I. PENDAHULUAN. masalah, tujuan penelitian, kegunaan penelitian dan ruang lingkup dari penelitian.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perkembangan zaman di era abad 21 yang pesat menuntut adanya sumber

I. PENDAHULUAN. dan sebaliknya prestasi belajar yang rendah menunjukkan bahwa tujuan belajar

I. PENDAHULUAN. tujuan penelitian, asumsi penelitian, manfaat penelitian dan ruang lingkup

BAB I PENDAHULUAN. dikarenakan pendidikan merupakan suatu kebutuhan bagi suatu bangsa yang akan

I. PENDAHULUAN. dan berpartipasi secara aktif dalam pembangunan. Pendidikan memegang. agar mutu pendidikan dapat terus ditingkatkan.

BAB I PENDAHULUAN. Berhasil atau tidaknya suatu pendidikan didalam suatu negara sangat ditentukan

BAB I PENDAHULUAN. dari hasil akhir pembelajaran yang merupakan tolak ukur dari keberhasilan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Keberhasilan suatu proses pendidikan dapat dilihat dari prestasi belajar.

I. PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan kumpulan elemen atau komponen yang saling terkait

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pembangunan nasional di bidang pendidikan adalah upaya untuk

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang masalah. Pendidikan merupakan sesuatu yang tidak terlepas dan bersifat sangat

BAB I PENDAHULUAN. untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pendidikan memiliki peranan penting terhadap kemajuan suatu bangsa.

BAB I PENDAHULUAN. potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri,

BAB I PENDAHULUAN. budaya, tetapi juga aspek ilmu pengetahuan termasuk di dalamnya pendidikan. Dalam

BAB I PENDAHULUAN. menopang dan mengikuti laju perkembangan ilmu pengetahuan dan kemajuan. mengalami perubahan sejalan dengan tuntutan kebutuhan.

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. akan dapat menghasilkan generasi generasi bangsa yang cerdas, kreatif, inovatif

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Pengangguran menjadi suatu permasalahan khususnya di negara

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Internet sebagai salah satu media pembelajaran sangat dibutuhkan saat ini,

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan sebuah proses kegiatan yang disengaja atas

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. tantangan yang mau tidak mau harus dihadapi. Tuntutan masyarakat semakin. memperoleh ilmu pengetahuan yang mereka butuhkan.

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Saat ini pendidikan merupakan salah satu hal yang sangat penting dalam meningkatkan kualitas sumber daya manusia, karena keberhasilan dunia pendidikan sebagai faktor penentu tercapainya tujuan Pembangunan Nasional dibidang pendidikan yaitu mencerdaskan kehidupan bangsa. Seiring dengan perkembangan jaman banyak terjadi perkembangan dalam Ilmu Pengetahuan dan Teknologi, perkembangan ini terjadi dengan sangat pesat. Manusia tidak dapat terlepas dari pendidikan dan teknologi, karena dari pendidikan dan teknologi manusia dapat mengembangkan potensi dirinya, dapat mengetahui dunia luar dan menjadi dewasa melalui pendidikan. Dengan adanya pendidikan di harapkan adanya kemajuan di bidang SDM (Sumber Daya Manusia). Saat ini perkembangan di bidang teknologi dan informasi berkembang semakin pesat, salah satu perkembangan yang dapat kita rasakan sangat pesat dewasa ini adalah handphone, hampir semua orang mengenal benda yang di ciptakan untuk mempermudah dan mempercepat komunikasi melalui jarak dekat maupun jarak jauh. Pada awal handphone diciptakan, benda ini merupakan salah satu barang mewah dan hanya digunakan oleh kalangan tertentu untuk kebutuhan bisnis saja. Namun dengan perkembangan zaman dan teknologi handphone serta kemudahan untuk mendapatkannya handphone dapat dimiliki oleh seluruh kalangan dan lapisan masyarakat tak terkecuali para peserta didik. 1

Saat ini, hampir setiap orang memiliki handphone yang digunakan dalam kehidupan sehari harinya. Bagi orang dewasa penggunaan handphone ini biasanya mereka gunakan untuk mengerjakan urusan kerja maupun bisnis mereka. Namun saat ini tak jarang para peserta didik juga telah menggunakan handphone yang dapat memberikan efek negative maupun efek positif terhadap prestasi belajar mereka. Bagi kalangan pelajar, handphone biasanya digunakan untuk menghubungi teman sekelas yang jarak rumahnya cukup jauh, maupun untuk mencari sumber belajar yang dapat menambah wawasan peserta didik itu sendiri. Handphone yang sudah berbasis smartphone (handphone pintar) tak jarang memberikan aplikasi untuk menunjang kegiatan belajar siswa, misalnya memberikan aplikasi untuk berlatih berbahasa maupun aplikasi tentang pengetahuan sosial. Handphone merupakan teknologi informasi dan komunikasi yang cukup berkembang pesat dan selalu ada hal baru didalamnya, dikarenakan hal ini maka menyebabkan para peserta didik lupa akan kewajiban utama mereka yaitu belajar. Para peserta didik mulai melupakan hal hal penting dalam pembelajaran dan menghabiskan waktu untuk bermain handphone, selain itu para peserta didik juga sering tidak disiplin dan melupakan waktu belajar mereka. Tak jarang, karena hal ini pula banyak para peserta didik yang tidak mampu fokus dan memberikan perhatian penuh terhadap proses belajar mengajar yang sedang berlangsung di sekolah, mereka lebih tertarik untuk membuka 2

handphone mereka dan bermain ketika proses belajar mengajar berlangsung, sehingga menyebabkan penurunan terhadap prestasi hasil belajar mereka. Selain belajar di sekolah, siswa juga diharapkan dapat mengatur waktu untuk belajar di rumah. Waktu belajar di rumah sangat penting bagi siswa, karena siswa dapat mengulang pembelajaran yang telah diterima disekolah, sebab mengulang pembelajaran di rumah dapat memperdalam pengetahuan dan kemampuan siswa dalam menyerap suatu ilmu pelajaran. Karena dengan dilakukannya kegiatan belajar di rumah dapat mengasah ingatan para siswa tentang suatu pembelajaran yang diterima di sekolahnya. Menurut Djamarah (dalam shellyza 2016 : 1), mengenai belajar di rumah menyatakan agar setelah sekolah siswa mengulangi kembali bahan pelajaran di rumah, hal ini dilakukan karena tidak semua yang dijelaskan guru terkesan dengan baik. Pengulangan bertujuan agar kesan yang masih samar-samar menjadi terkesan dan tergambar jelas dan dalam ingatan, melatih daya-daya jiwa, dan membentuk respons yang benar. Pemanfaatan waktu belajar di rumah yang efesien akan mendukung prestasi belajar siswa. Dalam proses belajar di rumah, siswa tidak semestinya di paksa oleh orang tua untuk belajar, namun akan lebih baik bila ada keinginan dan motivasi yang tinggi oleh siswa untuk belajar. Dimana berarti siswa tersebut mampu untuk mengatur waktu belajarnya di rumah. Selain itu belajar bukan hanya dibutuhkan ketika ada PR saja, namun hendaknya belajar di rumah dijadikan rutinitas oleh para siswa. Dengan demikian pengelolaan waktu belajar yang baik akan memberikan dampak positif terhadap prestasi belajar. 3

Penggunaan handphone yang berlebihan bagi para peserta didik baik di sekolah maupun di rumah tanpa mengenal batas waktu dapat menimbulkan masalah. Handphone seharusnya digunakan untuk mencari dan membatu peserta didik dalam mengerjakan tugas yang tidak di pahami, dimana handphone dapat dijadikan sumber belajar karena handphone dapat terhubung dengan internet dan mudah untuk dibawa kemana saja. Namun masih banyak peserta didik yang tidak memanfaatkan penggunaan handphone ini secara bijak. Setelah jam sekolah selesai, biasanya para peserta didik menghabiskan waktunya untuk bermain handphone, entah itu untuk sekadar bermain game, mendengarkan musik, maupun bermain media sosial. Ketertarikan terhadap hal yang baru di dalam handphone ini menyebabkan para peserta didik melupakan waktu belajar di rumah, sehingga pada saat ujian, tak jarang peserta didik banyak yang gagal karena telah terhanyut dalam penggunaan handphone yang berlebihan. Setiap satu semester, para peserta didik menerima hasil prestasi belajar yang telah mereka lalui selama 6 bulan. Prestasi belajar merupakan hasil kegiatan belajar siswa, berupa pengetahuan dan keterampilan yang dimiliki, yang menunjukkan kecakapan ataupun kemampuan siswa yang dapat dilihat dari hasil nilai siswa. Ukuran prestasi belajar yang diperoleh siswa diukur melalui nilai hasil tes atau angka nilai yang diberikan oleh guru. Dengan usaha belajar yang tinggi siswa akan mampu untuk meningkatkan prestasi hasil belajarnya. Banyak siswa yang mulai meninggalkan kegiatan belajar di rumah dan lebih memilih untuk menghabiskan waktu bermain handphone dan melupakan pembelajaran yang telah diterimanya di sekolah, sehingga tidak menutup kemungkinan siswa-siswa ini 4

mendapatkan nilai dibawah KKM ( Kriteria Ketuntasan Minimum) atau hanya mencukupi nilai KKM saja. Permasalahan di atas tidak menutup kemungkinan dialami oleh siswa kelas X di SMA Cinta Budaya Medan. Dengan mudahnya para siswa memiliki handphone dan mengakses internet, tidak jarang banyak siswa yang melupakan kegiatan belajar di rumah untuk mengulang pembelajaraan yang telah diterima di sekolah, banyak siswa-siswi yang lebih mementingkan handphone mereka dibandingkan dengan waktu belajar maupun tugas-tugas sekolah yang diberikan oleh masing masing guru pengampu mata pelajaran. Berdasarkan observasi yang dilakukan peneliti di SMA Cinta Budaya Medan, banyak siswa yang belum menggunakan atau memanfaatkan handphone sebagai alat sumber balajar. Berdasarkan data yang di peroleh peneliti dari sekolah tersebut memperlihatkan bahwa hasil belajar Ekonomi di SMA Cinta Budaya Medan tergolong rendah. Dari Daftar Kumpulan Nilai (DKN) yang peneliti peroleh, pada nilai mata pelajaran ekonomi semester ganjil T.A 2016/2017 sebagai berikut : Tabel 1.1 Presentasi Prestasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Ekonomi Kelas X SMA Cinta Budaya Medan Persentase Tidak Persentase Kelas KKM Tuntas Jumlah Siswa (%) Tuntas (%) X A 75 30 78,3% 10 21,8% 46 X B 75 15 34,8% 28 65,2% 43 X C 75 13 28,8% 32 71,1% 45 Total 64 47,3% 70 52,7% 134 Sumber: Daftar Kumpulan Nilai Ekonomi SMA Cinta Budaya Medan. 5

Berdasarkan tabel diatas dapat dilihat prestasi belajar yang dicapai siswa kelas X SMA Cinta Budaya Medan tidak memuaskan dan tidak sesuai dengan yang diharapkan. Sebanyak 70 siswa dari 134 siswa tidak mencapai nilai KKM yang telah ditetapkan untuk mata pelajaran ekonomi, yaitu 75 atau hanya sebesar 47,3% siswa yang tuntas nilai KKM. Dan siwa yang tidak tuntas nilai KKM sebanyak 70 dari 134 siswa atau 52,7%. Permasalahan ini mungkin menjadi tanda tanya besar bagi orangtua di rumah. Orangtua beranggapan telah memenuhi kewajibannya untuk pendidikan anaknya dalam belajar, seperti menyediakan fasilitas belajar bagi anak, memberi uang saku bahkan memberi hadiah yang bertujuan agar anak rajin belajar dan mendapat prestasi yang baik di kelas bahkan diharapkan di sekolah. Semua yang dilakukan orangtua ini diharapkan agar anak belajar dengan sungguh-sungguh, baik dan tekun, namun berbeda dengan kenyataannya dimana hal ini tidak menjamin untuk meningkatkan prestasi anak sepenuhnya. Hal ini disebabkan oleh beberapa faktor. Baik itu faktor eksternal maupun internal. Diantaranya kuranya komunikasi antara orangtua dengan anak serta kurangnya motivasi dari orangtua untuk anaknya dalam meningkatkan prestasi belajar. Kurangnya pengawasan orang tua maupun guru dalam mengatur waktu siswa untuk belajar dan para siswa lebih memilih untuk bermain handphone dan mengakses internet yang menghubungkan mereka dengan teman temannya serta meninggalkan kegiatan belajar di rumah yang kenyataannya sangat penting untuk para peserta didik. 6

Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka peneliti ingin mengetahui Pengaruh Penggunaan Handphone dan Waktu Belajar Di Rumah terhadap Prestasi Belajar Ekonomi. Oleh karena itu peneliti tertarik untuk mengadakan penelitian dengan judul Pengaruh Penggunaan Handphone Dan Waktu Belajar Di Rumah Terhadap Prestasi Belajar Ekonomi Siswa/Siswi Kelas X SMA Cinta Budaya T.A.2016/2017 1.2 Identifikasi Masalah Berdasarkan uraian latar belakang masalah tersebut, maka dalam identifikasi masalah ini adalah sebagai berikut: 1. Masih banyak siswa yang belum menggunakan atau memanfaatkan handphone untuk meningkatkan hasil belajar. 2. Penggunaan handphone dikalangan siswa seharusnya dapat meningkatkan prestasi belajar ekonomi siswa kelas X SMA Cinta Budaya Tahun Ajaran 2016/2017. 3. Siswa belum dapat menggunakan waktu belajar di rumah secara efektif dalam meningkatkan prestasi belajar ekonomi siswa kelas X SMA Cinta Budaya Tahun Ajaran 2016/2017. 4. Hasil belajr Ekonomi siswa kelas X SMA Cinta Budaya Medan masih tergolong rendah. 1.3 Batasan Masalah Karena terlalu luasnya masalah, maka masalah ini saya batasi pada : 1. Penggunaan handphone dan waktu belajar dirumah yang diteliti ialah pemanfaatan waktu penggunaan handphone dan waktu belajar dirumah 7

terhadap prestasi belajar siswa kelas X SMA Cinta Budaya Tahun Ajaran 2016 / 2017. 2. Prestasi belajar siswa yang diteliti ialah prestasi belajar siswa terhadap pemanfaatan penggunaan handphone dan waktu belajar di rumah pada siswa kelas X SMA Cinta Budaya Tahun Ajaran 2016/2017. 1.4 Rumusan Masalah Berdasarkan identifikasi masalah tersebut maka dapat disimpulkan rumusan masalahnya yaitu : 1. Apakah ada pengaruh penggunaan handphone terhadap prestasi belajar ekonomi siswa kelas X SMA Cinta Budaya Tahun Ajaran 2016/2017? 2. Apakah ada pengaruh waktu belajar di rumah terhadap prestasi belajar ekonomi siswa kelas X SMA Cinta Budaya Tahun Ajaran 2016/2017? 3. Apakah ada pengaruh penggunaan handphone dan waktu belajar di rumah dengan prestasi belajar ekonomi siswa kelas X SMA Cinta Budaya Tahun Ajaran 2016/2017? 1.5 Tujuan Penelitian Tujuan penelitian ini antara lain : 1. Untuk mengetahui pengaruh penggunaan handphone terhadap prestasi belajar ekonomi siswa kelas X SMA Cinta Budaya Tahun Ajaran 2016/2017. 2. Untuk mengetahui pengaruh waktu belajar di rumah terhadap prestasi belajar ekonomi siswa kelas X SMA Cinta Budaya Tahun Ajaran 2016/2017. 8

3. Untuk mengetahui pengaruh penggunaan handphone dan waktu belajar dirumah terhadap prestasi belajar ekonomi siswa kelas X SMA Cinta Budaya Tahun Ajaran 2016/2017. 1.6 Manfaat Penelitian Manfaat yang kita dapat di penelitian ini adalah : 1. Sumber informasi untuk orang tua sebagai pendidik yang berada dirumah agar dapat membatasi penggunaan handphone, dan dapat mengelola waktu belajar bagi putra-putrinya. 2.. Sebagai sumber informasi untuk sekolah agar dapat lebih membatasi penggunaan handphone siswa dan memperhatikan kegiatan belajar siswaa agar kegiatan proses belajar mengajar dapat terlaksana sesuai yang diharapkan. 3. Menambah referensi dan pengetahuan untuk peneliti selanjutnya yang akan membahas tentang penggunaan handphone dan waktu belajar di rumah yang berpengaruh terhadap prestasi belajar ekonomi siswa. 9