Kesehatan Reproduksi Remaja (KRR)

dokumen-dokumen yang mirip
GAMBARAN KESEHATAN REPRODUKSI REMAJA PROPINSI BENGKULU TAHUN 2007 (HASIL SURVEI KESEHATAN REPRODUKSI REMAJA INDONESIA TAHUN 2007 DAN SURVER RPJM TAHUN

BAB 1 PENDAHULUAN. Hubungan karakteristik..., Sarah Dessy Oktavia, FKM UI, 2009 Universitas Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. sehingga memunculkan masalah-masalah sosial (sosiopatik) atau yang biasa

BAB 1 PENDAHULUAN. Remaja merupakan masa peralihan dari anak-anak ke masa dewasa,

BAB I PENDAHULUAN. Terjadinya kematangan seksual atau alat-alat reproduksi yang berkaitan dengan sistem

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Remaja sejatinya adalah harapan semua bangsa, negara-negara yang

mengenai seksualitas membuat para remaja mencari tahu sendiri dari teman atau

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Pendidikan seksualitas remaja. Intan Silviana Mustikawati, SKM, MPH

KUESIONER KESEHATAN REPRODUKSI REMAJA PONDOK PESANTREN GEDONGAN KABUPATEN CIREBON

Sgmendung2gmail.com

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan seksual yang memuaskan dan aman bagi dirinya, juga mampu. berapa sering untuk memiliki keturunan (Kusmiran, 2012 : 94).

KESEHATAN REPRODUKSI. Dr. Tri Niswati Utami, M.Kes

BAB 1 : PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Perilaku kesehatan reproduksi remaja semakin memprihatinkan. Modernisasi,

BAB I PENDAHULUAN. goncangan dan stres karena masalah yang dialami terlihat begitu

BAB 1 PENDAHULUAN. Masa remaja merupakan tahap kehidupan seseorang mencapai proses

BAB I PENDAHULUAN. kesehatan dunia (WHO), definisi remaja (adolescence) adalah periode usia

BAB 1 PENDAHULUAN. Remaja yang dalam bahasa Inggris adolesence, berasal dari bahasa latin

BAB I PENDAHULUAN. data BKKBN tahun 2013, di Indonesia jumlah remaja berusia tahun sudah

BAB 1 : PENDAHULUAN. Indonesia, sejak tahun Kementerian Kesehatan telah mengembangkan model pelayanan

BAB I PENDAHULUAN. bonus demografi, dimana penduduk usia produktif yaitu penduduk dengan usia 15

BAB 1 PENDAHULUAN. sama yaitu mempunyai rasa keingintahuan yang besar, menyukai pertualangan dan

BAB 1 PENDAHULUAN. harus menghadapi tekanan-tekanan emosi dan sosial yang saling bertentangan.

BAB I PENDAHULUAN. berbagai tantangan dan masalah karena sifatnya yang sensitif dan rawan

BAB 1 : PENDAHULUAN. produktif. Apabila seseorang jatuh sakit, seseorang tersebut akan mengalami

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

PERATURAN GUBERNUR NUSA TENGGARA BARAT NOMOR 8 TAHUN 2012 TENTANG PELAYANAN KESEHATAN REPRODUKSI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BAB I PENDAHULUAN. kecanduan narkoba dan ujung ujungnya akan terinfeksi HIV Aids dengan hal

BAB 1 PENDAHULUAN. tersebut, remaja cenderung untuk menerima tantangan atau coba-coba melakukan

BAB I PENDAHULUAN. dibandingkan dengan remaja di perkotaan. Dimana wanita dengan pendidikan yang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Remaja merupakan populasi yang besar dari penduduk dunia. Menurut World

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Masa remaja adalah masa peralihan dari masa anak-anak ke masa dewasa

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan individu yang diawali dengan matangnya organ-organ fisik

TINJAUAN HASIL SURVAI INDIKATOR KINERJA RPJMN 2015 BKKBN PROVINSI JAMBI

SKRIPSI. Proposal skripsi. Skripsi ini Disusun untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Ijazah S-1 Kesehatan Masyarakat

BAB I PENDAHULUAN. keberadaan kelompok remaja tidak dapat diabaikan begitu saja. World Health

BAB I PENDAHULUAN. tahun dan untuk laki-laki adalah 19 tahun. Namun data susenas 2006

BAB I PENDAHULUAN. dewasa. Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN)

SEKSUALITAS. endang parwieningrum Pusat Pendidikan dan Pelatihan Kependudukan dan KB BKKBN

Program Gen Re dalam penyiapan kehidupan berkeluarga bagi remaja

BAB I PENDAHULUAN. menjadi yang terunggul dalam berbagai aspek kehidupan. Pembangunan sumber daya

BAB I PENDAHULUAN. dan dewasa yang ditandai dengan adanya perubahan secara fisik, kematangan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. BKKBN merupakan singkatan dari Badan Koordinasi Keluarga Berencana

BAB I PENDAHULUAN. seksual, baik dengan lawan jenis maupun dengan sesama jenis (Sarwono, 2013).

BAB I PENDAHULUAN. Remaja adalah bagian yang penting dalam masyarakat, terutama di negara

ADOLESCENT UNWANTED PRAGNANCY DIKALANGAN REMAJA BENGKULU

BAB I PENDAHULUAN. dan kreatif sesuai dengan tahap perkembangannya. (Depkes, 2010)

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. meninggal akibat HIV/AIDS, selain itu lebih dari 6000 pemuda umur tahun

GAMBARAN PENGETAHUAN, SIKAP, PERILAKU, DAN LINGKUNGAN SISWI SMU SANTA ANGELA TERHADAP KESEHATAN REPRODUKSI

BAB I PENDAHULUAN. data BkkbN tahun 2013, di Indonesia jumlah remaja berusia tahun sudah

BAB 1 PENDAHULUAN. Kasus pernikahan usia dini banyak terjadi di berbagai penjuru dunia. Hal

MASALAH KEBIDANAN DI KOMUNITAS

BAB I PENDAHULUAN. kelompok umur tahun dengan total jiwa, jenis kelamin

BAB I PENDAHULUAN. depan. Keberhasilan penduduk pada kelompok umur dewasa sangat. tergantung pada masa remajanya (BKKBN, 2011).

PEMERINTAH KOTA DENPASAR DINAS KESEHATAN KOTA DENPASAR PUSKESMAS IV DENPASAR SELATAN JALAN PULAU MOYO NO 63A PEDUNGAN

Hubungan Karakteristik Remaja dengan Pengetahuan Remaja Mengenai Kesehatan Reproduksi di Kota Cimahi

BAB I PENDAHULUAN. yang belum menikah cenderung meningkat. Hal ini terbukti dari beberapa

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 : PENDAHULUAN. remaja tertinggi berada pada kawasan Asia Pasifik dengan 432 juta (12-17 tahun)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. yang mencangkup perubahan fisik dan psikologis. Perubahan psikologis yang terjadi

BAB 1 PENDAHULUAN. Menurut Program For Appropriate Technology in Health (PATH, 2000)

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. populasi yang terbesar dari penduduk dunia. Sekitar seperlima penduduk dunia

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. Remaja merupakan masa peralihan dari kanak-kanak ke dewasa yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. setelah masa kanak-kanak dan sebelum dewasa, yaitu pada umur tahun

Berbincang Kesehatan Reproduksi PKBI DIY

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. jumlah remaja dan kaum muda berkembang sangat cepat. Antara tahun 1970 dan

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Perilaku seksual merupakan segala tingkah laku yang didorong oleh hasrat

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah-masalah pada remaja yang berhubungan dengan kesehatan

Kesehatan reproduksi dalam perspektif gender. By : Fanny Jesica, S.ST

BAB 1 : PENDAHULUAN. sosial secara utuh pada semua hal yang berhubungan dengan sistem dan fungsi serta proses

BAB 1 PENDAHULUAN. produktif dan kreatif sesuai dengan tahap perkembangannya (Depkes, 2010).

BAB I PENDAHULUAN. Masa remaja merupakan masa transisi dari masa kanak-kanak ke masa remaja.

KESEHATAN REPRODUKSI. Fatmalina Febry, SKM.,M.Si Gizi Masyarakat FKM Universitas Sriwijaya

LEMBAR KUESIONER PENELITIAN PERBEDAAN PENGETAHUAN DAN SIKAP SISWA TENTANG TRIAD KRR DI SMAN KECAMATAN KISARAN TAHUN 2013

BAB 1 PENDAHULUAN. Penduduk Indonesia tahun , BPS, BAPPENAS, UNFPA, 2005).

BAB 1 PENDAHULUAN. seksual. Kondisi yang paling sering ditemukan adalah infeksi gonorrhea,

Indonesia sebagai salah satu peserta ICPD, melaksanakan program KRR. Faktanya,

Diskusi dan Konsultasi Nasional Masyarakat Sipil Untuk Pengembangan Strategi Global Kesehatan Ibu, Anak dan Remaja Wisma PKBI, 13 Maret 2015

BAB I PENDAHULUAN. saat usia remaja terjadi peningkatan hormon-hormon seksual. Peristiwa

BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang

BAB I PENDAHULUAN. serta proses-prosesnya, termasuk dalam hal ini adalah hak pria dan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar belakang

PENGARUH KONSELING KESEHATAN REPRODUKSI REMAJA TERHADAP PENGETAHUAN DAN SIKAP SEKSUAL REMAJA (STUDI DI SMAN 1 MARGAHAYU BANDUNG

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat, khususnya remaja. Berdasarkan laporan dari World Health

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. terhadap suatu materi atau objek. Penilaian-penilaian itu berdasarkan pada suatu kriteriakriteria

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. I.1. Latar Belakang. Di seluruh dunia, lebih dari 1,8 miliar. penduduknya berusia tahun dan 90% diantaranya

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

KESEHATAN REPRODUKSI REMAJA. By : Basyariah Lubis, SST, MKes

BAB 1 PENDAHULUAN. masa dewasa dan relatif belum mancapai tahap kematangan mental sosial

BAB I PENDAHULUAN. Semakin berkembangnya zaman, dan pengaruh budaya barat merubah pola pikir

Transkripsi:

Kesehatan Reproduksi Remaja (KRR)

REMAJA: SIAPA ITU REMAJA?

BATASAN USIA REMAJA pra-remaja remaja awal remaja remaja pertengahan akhir 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 pra-pubertas pubertas Adolesen Sumber: F.J. Monks, Psikologi Perkembangan, (Yogyakarta:Gadjah Mada Press, 2002), hal. 262

MASA REMAJA MASA PERALIHAN MASA YANG PENUH GONCANGAN MASA MENCARI IDENTITAS DIRI PERIODE YANG PALING BERAT

Pengertian Remaja, pemuda dan orang muda Reproduksi Kesehatan reproduksi remaja Program KRR Remaja (Adolescent) Penduduk berusia 10-19 th (WHO) Pemuda (Youth) Penduduk berusia 15-24 th (UNFPA) Orang muda (Young People) Penduduk berusia 10-24 th (WHO & UNFPA)

Pengertian Remaja, pemuda dan orang muda Reproduksi Kesehatan reproduksi remaja Program KRR Berasal dari kata: Re kembali Produksi menghasilkan Reproduksi mempunyai arti suatu proses kehidupan manusia dalam menghasilkan keturunan demi kelestarian hidupnya

Pengertian Remaja, pemuda dan orang muda Reproduksi Kesehatan reproduksi remaja Program KRR Kesehatan reproduksi remaja adalah suatu kondisi sehat yang menyangkut sistem, fungsi dan proses reproduksi yang dimiliki oleh remaja. Pengertian sehat disini tidak semata-mata berarti bebas penyakit atau bebas dari kecacatan namun juga sehat secara mental serta sosial kultural

Pengertian Remaja, pemuda dan orang muda Reproduksi Kesehatan reproduksi remaja Program KRR Program untuk membantu remaja agar memiliki status kesehatan reproduksi yang baik, melalui : Pemberian Informasi Pelayanan Konseling Pendidikan Keterampilan Hidup

Data: Keadaan Alamiah 1. Perkembangan Biologis Remaja Usia menarche cenderung turun 2002, median menarche:13 thn Usia menikah cenderung naik Usia lajang makin panjang Butuh kemampuan mengelola kehidupan reproduksi yang bertanggung jawab pengetahuan KR yang memadai sikap yang bertanggung jawab 1994, median menikah:18,5 thn 2002, median menikah:19,5 thn Sumber SDKI 1994, SDKI 2002-03; SKRRI, 2002-2003

Perkembangan fisik

Prilaku mencoba hal2 baru yg didorong oleh rangsangangan seksual Bisa terjerumus seks pranikah Kematangan organ seks memungkinnkan untuk mengalami KTD, abortus, penularan penyakit kelamin, Napza, rokok, alkohol

Mengapa banyak remaja (usia kurang dari 20 tahun) hamil saat ini?

Mengapa remaja melakukan hubungan seksual?

Apa Risiko bila mempertahankan kehamilan??

Risiko aborsi yang tidak aman?

Kerugian dan Bahaya KTD bagi remaja?

Data: Perilaku Berisiko 1. Remaja & Kehidupan Seksual a. Seks pranikah b. Kehamilan tak diinginkan c. Aborsi d. Kekerasan seksual laki-laki lebih tinggi daripada perempuan (5% vs 1%) Di perkotaan lebih tinggi daripada di perdesaan (6% vs 4%) Kelompok 20-24 th lebih tinggi daripada kelompok 15-19 th (9% vs 2%) Semakin tinggi tingkat pendidikan, perilaku seks pranikah cenderung lebih tinggi (sumber: SKRRI 2002-2003:81)

Data: Perilaku Berisiko 1. Remaja & Kehidupan Seksual a. Seks pranikah b. Kehamilan tak diinginkan c. Aborsi d. Kekerasan seksual Penelitian di beberapa wilayah : JABAR (12-17 th) : 6,9% BALI (15-19 th) : 5,1% (UNFPA, 2002:118)

Data: Perilaku Berisiko 1. Remaja & Kehidupan Seksual a. Seks pranikah b. Kehamilan tak diinginkan c. Aborsi d. Kekerasan seksual Secara umum sekitar 2 juta per tahun 53 % kasus terjadi di kota (Sumber: UNFPA, 2002:120)

Data: Perilaku Berisiko 1. Remaja & Kehidupan Seksual a. Seks pranikah b. Kehamilan tak diinginkan c. Aborsi d. Kekerasan seksual 50 % korban berusia 15-20 tahun (Sumber : UNFPA, 2002: 129)

Data: Perilaku Berisiko 2. Remaja & HIV/AIDS a. Gambaran umum Global Nasional b. Kasus AIDS berdasarkan usia c. Kasus HIV/AIDS meninggal d. Penularan HIV/AIDS > 10 juta remaja tertular HIV di dunia. Setiap tahun 42% dari infeksi baru HIV terjadi di kalangan remaja usia produktif, yaitu antara 15 24 th 58 % terjadi pada usia 0-24 th (FHI, 2000)

Data: Perilaku Berisiko 2. Remaja & HIV/AIDS a. Gambaran umum 3300 3000 2700 2400 2100 1800 1500 1200 900 600 300 0 Global Nasional Perkembangan tercatat kasus HIV di Indonesia HIV Cumulative 769 403 96 4 5 4 4 6 18 71 69 105 83 126 178 137 208 277 382 465 591 4 9 13 17 23 41 Sumber : Laporan P2MPL, DepKes, Juni 2004 1172 732 1904 648 2552 2864 2720 168 144 1987 1988 1989 1990 1991 1992 1993 1994 1995 1996 1997 1998 1999 2000 2001 2002 2003 2004

Data: Perilaku Berisiko 2. Remaja & HIV/AIDS a. Gambaran umum b. Kasus AIDS berdasarkan usia c. Kasus HIV/AIDS meninggal Kumulatif Kasus AIDS di Indonesia berdasarkan Golongan Umur (sd 30 Juni 2004) d. Penularan 800 HIV/AIDS 700 600 500 400 300 200 100 0 5 17 4 82 680 Sumber : Laporan P2MPL, DepKes, Juni 2004 1 thn 1-4 thn 5-14 thn 15-19 thn 20-29 thn 30-39 thn 40-49 thn 50-59 thn 60 thn Tdk Diket 444 170 47 14 62

Data: Perilaku Berisiko 2. Remaja & HIV/AIDS a. Gambaran umum b. Kasus AIDS berdasarkan usia c. Kasus HIV/AIDS meninggal d. Penularan HIV/AIDS Propinsi Meninggal Kasus Papua 404 149 DKI Jakarta 358 102 Bali 89 25 Riau 87 41 Kalbar 43 12 Sulut 26 11 Maluku 15 11 Sumber : Laporan P2MPL, DepKes, Juni 2004

Data: Perilaku Berisiko 2. Remaja & HIV/AIDS a. Gambaran umum b. Kasus AIDS berdasarkan usia c. Kasus HIV/AIDS meninggal d. Penularan HIV/AIDS tercatat Sumber : Laporan P2MPL, DepKes, Juni 2004

Data: Perilaku Berisiko 3. Remaja & NAPZA a. Gambaran umum pengguna NAPZA b. Remaja pengguna narkoba c. Remaja pengkonsumsi alkohol Jml tercatat= 130.000 orang (0,0065 %) Jml yg diduga= + 1,3 juta (10 x) Angka kematian di antara pengguna sebesar 17,16% (Sumber: UNFPA, 2002: 126)

Data: Perilaku Berisiko 3. Remaja & NAPZA a. Gambaran umum pengguna NAPZA b. Remaja pengguna narkoba c. Remaja pengkonsumsi alkohol 8% dari remaja laki-laki 15-24 tahun pernah menggunakan narkoba, <1 % remaja perempuan menggunakan narkoba (Sumber: SKRRI 2002-2003 : 63)

Data: Perilaku Berisiko 3. Remaja & NAPZA a. Gambaran umum pengguna NAPZA b. Remaja pengguna narkoba c. Remaja pengkonsumsi alkohol Remaja yang sudah pernah minum alkohol laki-laki 15-19 th : 27% 20-24 th : 44% perempuan 15-19 th : 2% 20-24 th : 3% Catatan: Data ini merupakan puncak gunung es, jumlah sebenarnya tidak diketahui dengan pasti. (Sumber: SKRRI 2002-2003 : 61)

Data: Pengetahuan Kespro 1. Pengetahuan ttg Reproduksi Manusia a. Akil balik b. Masa subur c. Anemia d. Resiko kehamilan dari sekali berhubungan seksual

Data: Pengetahuan Kespro 1. Pengetahuan ttg Reproduksi Manusia a. Akil balik b. Masa subur c. Anemia d. Resiko kehamilan dari sekali berhubungan seksual tahu ciri-ciri akil balik pada anak laki-laki Responden Laki-laki 82,9 % Responden Perempuan 79 % tahu ciri-ciri akil balik pada anak perempuan Responden Laki-laki 72 % Responden Perempuan 89,3 % (Sumber : SKRRI 2002-2003)

Data: Pengetahuan Kespro 1. Pengetahuan ttg Reproduksi Manusia a. Akil balik b. Masa subur c. Anemia d. Resiko kehamilan dari sekali berhubungan seksual tahu dengan benar ttg masa subur Laki-laki 32,3 % Perempuan 29 % (Sumber : SKRRI 2002-2003)

Data: Pengetahuan Kespro 1. Pengetahuan ttg Reproduksi Manusia a. Akil balik b. Masa subur c. Anemia d. Resiko kehamilan dari sekali berhubungan seksual pernah dengar Laki-laki 60 % Perempuan 80 % tahu dgn benar Laki-laki 44 % Perempuan 65 % tahu penyebab Laki-laki 42,12 % Perempuan 62,88 % tahu mengatasi Laki-laki 46,62 % Perempuan 65,92 % (Sumber : SKRRI 2002-2003)

Data: Pengetahuan Kespro 1. Pengetahuan ttg Reproduksi Manusia a. Akil balik b. Masa subur c. Anemia d. Resiko kehamilan dari sekali berhubungan seksual Umum Laki-laki 46,4 % Perempuan 51,5 % Di kota Laki-laki 54 % Perempuan 54,4 % Di desa Laki-laki 35,5 % Perempuan 40,4 % (Sumber : SKRRI 2002-2003)

Data: Pengetahuan Kespro 2. Pengetahuan ttg HIV/AIDS a. Pernah mendengar HIV/AIDS b. Percaya ada cara menghindari c. Tahu cara menghindari

Data: Pengetahuan Kespro 2. Pengetahuan ttg HIV/AIDS a. Pernah mendengar HIV/AIDS b. Percaya ada cara menghindari c. Tahu cara menghindari Laki-laki 82 % Perempuan 87,8 % (Sumber: SKRRI 2002-2003)

Data: Pengetahuan Kespro 2. Pengetahuan ttg HIV/AIDS a. Pernah mendengar HIV/AIDS b. Percaya ada cara menghindari c. Tahu cara menghindari Laki-laki 53,8 % Perempuan 61,4 % (Sumber: SKRRI 2002-2003)

Data: Pengetahuan Kespro 2. Pengetahuan ttg HIV/AIDS a. Pernah mendengar HIV/AIDS b. Percaya ada cara menghindari c. Tahu cara menghindari Perempuan Laki-laki Tahu cara menghindari HIV/AIDS (usia 15-24 th) 18 % dengan kondom 24 % membatasi pasangan seks 9 % tahu 2 atau 3 cara menghindari (sumber: SKRRI 2002-2003)

Data: Pengetahuan Kespro 2. Pengetahuan ttg HIV/AIDS a. Pernah mendengar HIV/AIDS b. Percaya ada cara menghindari c. Tahu cara menghindari Perempuan Laki-laki Tahu cara menghindari HIV/AIDS (usia 15-24 th) 34 % dengan kondom 16 % membatasi pasangan seks 10 % tahu 2 atau 3 cara menghindari (sumber: SKRRI 2002-2003)

Data: Pengetahuan Kespro 3. Pengetahuan ttg IMS a. Pernah mendengar IMS b. Bisa menyebutkan jenis IMS

Data: Pengetahuan Kespro a. Pernah mendengar IMS b. Bisa menyebutkan jenis PMS 3. Pengetahuan ttg IMS Laki-laki 40 % Perempuan 34 % (Sumber: SKRRI 2002-2003)

Data: Pengetahuan Kespro a. Pernah mendengar IMS b. Bisa menyebutkan jenis PMS 3. Pengetahuan ttg IMS Syphilis Laki-laki 34,3 % Perempuan 22 % Gonore Laki-laki 10,9 % Perempuan 9,4 % Herpes Genitalis Laki-laki 0,6 % Perempuan 2,5 % Lainnya Laki-laki 2,9 % Perempuan 7,2 % (Sumber: SKRRI 2002-2003)

Data: Pengetahuan Kespro 4. Pengetahuan ttg NAPZA Tahu Dampak merokok : impotensi 13,7% gangguan kehamilan dan janin 13,2 % Tahu Dampak miras : impotensi/kemandulan 3,9 % anak kelak cacat 1,9 % Tahu Dampak napza : gangguan alat reproduksi pria 2,4 % gangguan alat reproduksi wanita 2,8 % (Sumber: LDUI, 2002)

PERMASALAHAN KESEHATAN REPRODUKSI REMAJA 1. KTD 2. Aborsi 3. IMS 4. HIV/AIDS

Konsekuensi HUS Bebas + tdk Aman 1. KTD Pengertian Sebab Dampak kehamilan yang tidak diinginkan 2. Aborsi 3. IMS

Konsekuensi HUS Bebas + tdk Aman 1. KTD Pengertian Sebab Dampak 2. Aborsi 3. IMS Pengetahuan ttg seks minim Tidak menggunakan alat kontrasepsi Alat kontrasepsi gagal pemerkosaan

Konsekuensi HUS Bebas + tdk Aman 1. KTD Pengertian Sebab Dampak 2. Aborsi 3. IMS Fisik: Pertumbuhan fisik belum selesai Psikologis Tidak siap mengasuh dan mendidik anak Sosial Ekonomi Tidak siap membiayai segala kebutuhan anak

Konsekuensi HUS Bebas + tdk Aman 1. KTD 2. Aborsi Pengertian Alasan Dampak aborsi tidak aman Pesan berakhirnya kehamilan sebelum 20 minggu Spontan (keguguran) Aborsi Sengaja (menggugurkan) 3. IMS Aman Tidak aman

Konsekuensi HUS Bebas + tdk Aman 1. KTD 2. Aborsi Pengertian Alasan Dampak aborsi tidak aman Pesan 3. IMS Mau terus sekolah Takut orangtua Ekonomi belum siap Malu pada sosial Tidak mencintai yang menghamili (perkosaan) bingung dengan status anaknya nanti

Konsekuensi HUS Bebas + tdk Aman 1. KTD 2. Aborsi Pengertian Alasan Dampak aborsi tidak aman Pesan Pendarahan Infeksi alat reproduksi ruptur uterus (robek rahim) Fistula genital 3. IMS

Konsekuensi HUS Bebas + tdk Aman 1. KTD 2. Aborsi Pengertian Alasan Dampak aborsi tidak aman Pesan 3. IMS Informasi mengenai aborsi tidak dimaksudkan untuk mempromosikan pelayanan aborsi, tetapi agar remaja mengerti bahaya yang diakibatkan tindakan aborsi

Kebijakan, Program dan Strategi

Kebijakan, Program dan Strategi 1. Kebijakan a. Yang seharusnya dilakukan b. Yang saat ini dilakukan

Kebijakan, Program dan Strategi a. Yang seharusnya dilakukan a. Pemenuhan hak b. Dukungan stakeholder b. Yang saat ini dilakukan 1. Kebijakan Remaja diberi akses maksimal dlm hal 1.Informasi kesehatan, termasuk kesehatan reproduksi (seksualitas, HIV/AIDS dan NAPZA) 2.Pelayanan: Layanan kesehatan terpadu, yang ramah remaja (youth friendly) Pendidikan keterampilan hidup (life skill education)

Kebijakan, Program dan Strategi a. Yang seharusnya dilakukan a. Pemenuhan hak b. Dukungan stakeholder b. Yang saat ini dilakukan 1. Kebijakan 1.Pengakuan adanya masalah KRR 2.Pendidikan publik melalui kerjasama antara pemerintah dengan media massa 3.KRR masuk dalam Program Pembangunan Nasional dan Daerah 4.Koordinasi lintas sektor untuk kebijakan (KPA/KPAD, BNN/BNP, DIKNAS, DEPKES, DEPAG, DEPSOS, BKKBN, LSM) 5.Pelayanan KRR yang terintegrasi: hubungan personal, nilai moral, tanggung jawab dan kesetaraan gender

Kebijakan, Program dan Strategi 1. Kebijakan a. Yang seharusnya dilakukan b. Yang saat ini dilakukan Tingkat Kebijakan KRR Sektor Pelaksana Dana 1. Nasional Propenas Pemerintah: BKKBN Depkes Depag Diknas Depsos 1. Nasional 2. Daerah Propeda BKKBN Daerah Dinas Kesehatan Kantor Agama Dinas Pendidikan Dinsos LSM 2. Daerah

Kebijakan, Program dan Strategi 2. Program a. Program berbasis sekolah b. Pusat Informasi dan Konsultasi Kesehatan Reproduksi Remaja (PIK-KRR) c. Pemberdayaan Masyarakat d. Informasi KRR melalui media massa

Kebijakan, Program dan Strategi 2. Program a. Program berbasis sekolah b. Pusat Informasi dan Konsultasi Kesehatan Reproduksi Remaja (PIK-KRR) c. Pemberdayaan Masyarakat d. Informasi KRR melalui media massa sekolah informasi pelayanan Pendidikan keterampilan Intrakurikuler Ekstrakurikuler UKS Pusat bimbingan dan konseling hidup

Kebijakan, Program dan Strategi 2. Program a. Program berbasis sekolah b. Pusat Informasi dan Konsultasi Kesehatan Reproduksi Remaja (PIK-KRR) c. Pemberdayaan Masyarakat d. Informasi KRR melalui media massa PIK-KRR informasi Pelayanan, khususnya konseling Pendidikan keterampilan hidup

Kebijakan, Program dan Strategi a. Program berbasis sekolah b. Pusat Informasi dan Konsultasi Kesehatan Reproduksi Remaja (PIK-KRR) c. Pemberdayaan Masyarakat d. Informasi KRR melalui media massa 2. Program Pendirian dan pengem-bangan pusat-pusat informasi dan konsultasi KRR : 1. di sekolah, Pondok Pesantren 2. di puskesmas/posyandu 3. di pusat-pusat kegiatan remaja 4. pusat-pusat rehabilitasi NAPZA 5. shelter/pusat krisis

Kebijakan, Program dan Strategi a. Program berbasis sekolah b. Pusat Informasi dan Konsultasi Kesehatan Reproduksi Remaja (PIK-KRR) c. Pemberdayaan Masyarakat d. Informasi KRR melalui media massa 2. Program Pelayanan KRR yang ramah remaja 1. jam pelayanan yang sesuai 2. ruangan yang nyaman dan terjaga kerahasiaannya 3. penyedia jasa yang sensitif, ramah, menghormati hak remaja, memahami & mendukung KRR

Kebijakan, Program dan Strategi a. Program berbasis sekolah b. Pusat Informasi dan Konsultasi Kesehatan Reproduksi Remaja (PIK-KRR) c. Pemberdayaan Masyarakat d. Informasi KRR melalui media massa 2. Program Pemerintah memberda-yakan kelompok dalam masyarakat yang peduli kesehatan reproduksi remaja (LSM, kelompok masyarakat madani, dll)

Kebijakan, Program dan Strategi a. Program berbasis sekolah b. Pusat Informasi dan Konsultasi Kesehatan Reproduksi Remaja (PIK-KRR) c. Pemberdayaan Masyarakat d. Informasi KRR melalui media massa 2. Program Media cetak Media massa Media elektronik TV Radio Situs

Kebijakan, Program dan Strategi 3. Strategi a. Remaja dilibatkan dalam program mulai perencanaan sampai evaluasi b. Program dikembangkan sesuai dengan kondisi masing-masing daerah c. Tokoh masyarakat, tokoh agama dan orangtua dilibatkan dalam pengembangan program d. Pengembangan program melalui pendekatan lintas sektoral e. Program disesuaikan dengan karakteristik kelompok sasaran (usia, jenis kelamin, wilayah, dll)

Terima Kasih