BAB II METODE PENELITIAN.1 Jenis Penelitian Adapun jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian koresional dengan analisa kuantitatif dengan maksud untuk mencari hubungan antara variabel independen dengan variabel dependen yang menggunakan rumus statistik. (Suharsini Arikunto, 1996:5). Dengan metode ini, diharapkan dapat menjelaskan fenomena yang ada berdasarkan data dan fakta yang diperoleh dilapangan.. Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan di Dinas Pendapatan Kabupaten Nias yang beralamat di Jalan Pancasila Nomor 7, Gunungsitoli, Nias..3 Populasi dan Sampel.3.1 Populasi Menurut Sugiyono (004:7), Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri dari obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Berdasarkan penjelasan tersebut, maka yang menjadi populasi dalam penelitian ini adalah Seluruh Pegawai Dinas pendapatan Kabupaten Nias yang berjumlah 37 orang..3. Sampel Menurut Singarimbun (1989:15), Sampel diartikan sebagai bagian dari populasi yang menjadi bagian dari sumber data yang sebenarnya, dengan kata lain sampel adalah bagian dari populasi. Pengambilan sebagian itu dimaksudkan sebagai representif dari seluruh populasi, sehingga kesimpulan juga berlaku bagi seluruh populasi.
Dalam penelitian ini, teknik penentuan sampel yang digunakan adalah Sampling Jenuh. Menurut Sugiyono (006:61), Sampling Jenuh adalah teknik penentuan sampel bila semua anggota populasi dijadikan sampel. Hal ini sering dilakukan bila jumlah populasi relatif kecil, berkisar 30 orang. Istilah lain dari sampling jenuh adalah sensus. Maka dalam penelitian ini sampel berjumlah 37 orang yaitu seluruh Pegawai Dinas Pendapatan Kabupaten Nias itu sendiri dan untuk menambah data yang ingin diperoleh dilapangan, maka peneliti juga mengambil sampel diluar dari Pegawai Dinas Pendapatan Kabupaten Nias yaitu Masyarakat Pengguna Reklame yang dianggap mengetahui masalah dan manfaat pemungutan pajak reklame di Kab.Nias yang berjumlah 5 orang..4 Teknik Pengumpulan Data Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan teknik pengumpulan data dengan dua cara, antara lain : 1. Teknik pengumpulan Data Primer, yaitu data diperoleh langsung ke lokasi penelitian (field research) untuk mendapatkan data yang lengkap dan berkaitan dengan data yang diteliti. Hal ini dilakukan dengan cara : a. Angket/Kuesioner yaitu teknik pengumpulan data yang dilaksanakan dengan cara menyebarkan sejumlah pertanyaan dalam bentuk angket kepada responden, dimana dalam penelitian ini digunakan pertanyaan yang bersifat tertutup kepada responden yang dilengkapi dengan berbagai alternatif jawaban. b. Wawancara yaitu dengan memberikan pertanyaan kepada sejumlah pihak yang terkait dengan masalah penelitian. Metode ini, akan menggunakan metode wawancara mendalam dengan orang-orang yang berkompeten di bidang-bidang yang ingin diteliti, dengan atau tanpa menggunakan pedoman
wawancara. Hal ini dimaksudkan untuk mendukung hasil kuesioner dan menjawab masalah yang ditemui dilapangan. Namun, dalam hal ini Peneliti hanya memberikan wawancara kepada : a) Kepala Bidang Pendataan dan Penagihan yang mengerti tentang pajak reklame, dan b) Masyarakat pengguna reklame yang dianggap mengetahui masalah dan manfaat pajak reklame.. Teknik pengumpulan Data Sekunder yaitu data yang diperlukan untuk mendukung data primer. Pada penelitian ini, data sekunder yang diadopsi adalah sebagai berikut : a) Studi Kepustakaan yaitu pengumpulan data yang diperoleh dari buku-buku ilmiah yang berkaitan dengan penelitian. b) Dokumentasi yaitu dengan menggunakan catatan-catatan yang ada dilokasi penelitian serta sumber-sumber yang lain yang relevan dengan objek penelitian..5 Teknik Penentuan Skor Teknik penentuan skor oleh nilai yang digunakan dalam penelitian ini adalah memakai skala ordinal yang menjawab kuisioner yang disebarkan kepada responden. (Singarimbun, 1995:10) Melalui penyebaran kuisioner yang berisikan beberapa pertanyaan yang akan diajukan kepada responden, maka ditentukan skor pada setiap pertanyaan. Penentuan ini dihitung berdasarkan alternatif a, b, c, d dan e yang akan diberikan skor sebagai berikut: Untuk alternatif jawaban a diberi skor 5
Untuk alternatif jawaban b diberi skor 4 Untuk alternatif jawaban c diberi skor 3 Untuk alternatif jawaban d diberi skor Untuk alternatif jawaban e diberi skor 1 Kemudian untuk uji scoring pada data dan informasi dengan cara memberi skor pada data dan informasi yang dianalisis dan kemudian dihitung rata-rata persentasenya. Hasilnya dapat digunakan untuk pengambilan kesimpulan yang dapat memberikan arahan terhadap saran atau rekomendasi sebagai upaya pemecahan masalah. Untuk mengetahui kategori jawaban dari masing-masing variable apakah termasuk tinggi, sedang atau rendah ditentukan skala interval dengan formula sebagai berikut : Skor Tertinggi Skor Terendah 5-1 Banyaknya Bilangan 5 = = 0,8 Maka diperoleh : 0,8 Sehingga dapat diketahui kategori jawaban responden untuk masing-masing variabel yaitu: KATEGORI NILAI Sangat Tinggi 4,5 5,00 Tinggi 3,43 4,3
Sedang,6 3,4 Rendah 1,81,61 Sangat Rendah 1,00 1,80.6 Teknik Analisa Data Teknik analisa data yang digunakan penulis adalah teknik analisa data kuantitatif, yaitu analisa yang digunakan untuk menguji hubungan atau pengaruh variabel bebas (X) dan variabel terikat (Y), yaitu dengan menggunakan: a. Koefisien Korelasi Product Moment Untuk mengetahui koefisien korelasi x terhadap variabel y digunakan rumus Product Moment (Sugiyono, 005:1) sebagai berikut: n ( )( ) r xy= xy x y n ( x ) ( x) n y { }{ ( ) ( y) } Keterangan: r xy = koefisien korelasi antar variabel x (skor subjek tiap butir) dengan variabel y (total skor subjek dari keseluruhan butir). x = Variabel bebas y = Variabel terikat n = jumlah sampel Dari hasil perhitungan tersebut akan memperlihatkan tiga kemungkinan yaitu:
1. Koefisien korelasi yang diperoleh sama dengan nol (r = 0) berarti hubungan kedua variabel yang diuji tidak ada.. Koefisien korelasi yang diperoleh positif (r = +) artinya kenaikan nilai variabel yang lain dan kedua variabel memiliki hubungan positif. 3. Koefisien korelasi yang diperoleh negatif (r = -) artinya kedua variabel negatif dan menunjukkan meingkatnya variabel yang satu diikuti menurunnya variabel yang lain. Untuk mengetahui adanya hubungan yang tinggi, sedang atau rendah antara kedua berdasarkan nilai r (koefisien korelasi) digunakan penafsiran atau interpretasi angka sebagai berikut : Interval Koefisien Tingkat Hubungan 0,00 0,19 Sangat rendah 0,0 0,39 Rendah 0,40 0,59 Sedang 0,60 0,79 Kuat 0,80 1,00 Sangat kuat Dengan nilai r yang diperoleh maka dapat diketahui apakah nilai r yang diperoleh berarti atau tidak. Dimana jika r hitung lebih kecil dari r tabel (r hitung < r tabel ) maka Ho diterima dan Ha ditolak, sebaliknya bila r hitung lebih besar dari r tabel ( r hitung > r tabel ) maka Ha diterima.
Dengan nilai r yang dipeoleh maka dapat diketahui apakah nilai r yang diperoleh berarti atau tidak dan bagaimana tingkat hubungannya melalui tabel korelasi. Tabel korelasi menentukan batas-batas r yang signifikan. Bila r tersebut signifikan, artinya hipotesis kerja/hipotesis alternatif dapat diterima. b. Pengujian hipotesis Untuk menguji hipotesis, pengaruh antara Pemungutan Pajak Reklame (X) dengan Peningkatan Pendapatan Asli Daerah (Y), maka diadakan pengujian dengan rumus t yaitu: Keterangan: n r = Jumlah sampel = Koefisien korelasi Derajat kebebasan (dk) = n c. Koefisien Determinan Koefisien determinasi digunakan untuk mengetahui seberapa besar (presentase) pengaruh yang ditimbulkan oleh variabel bebas terhadap variabel terikat. Rumus yang digunakan adalah sebagai berikut: D = (r) x 100% Keterangan: D = Koefisien determinasi r = Koefisien korelasi product moment