PENINGKATAN PERTUMBUHAN TANAMAN KEDELAI EDAMAME (GLYCIN MAX (L) MERRILL) MELALUI PEMBERIAN KOMBINASI CENDAWAN MIKORIZA ARBUSKULA (CMA) DAN PUPUK KIMIA

dokumen-dokumen yang mirip
I. PENDAHULUAN. Tanaman jagung merupakan salah satu komoditas strategis yang bernilai

I. PENDAHULUAN. cruciferae yang mempunyai nilai ekonomis tinggi. Sawi memiliki nilai gizi yang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

TINJAUAN PUSTAKA. A. Kedelai Varietas Detam-1. Kegunaan utama kedelai hitam di Indonesia yaitu sebagai bahan baku

I. PENDAHULUAN. Kacang tanah (Arachis hypogaea L.) merupakan salah satu komoditi tanaman

I. PENDAHULUAN. Jagung (Zea mays L.) merupakan tanaman pangan penting di dunia setelah

THE EFFECTIVENESS OF BIOFERTILIZER ON PLANT GROWTH SOYBEAN EDAMAME (Glycin max)

I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. Kedelai (Glycine max [L.] Merr.) merupakan tanaman pangan terpenting ketiga

BAB I PENDAHULUAN. di Indonesia, termasuk ke dalam jenis tanaman polong-polongan. Saat ini tanaman

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Lapang Terpadu Fakultas Pertanian

Diah Sudiarti 1) Haning Hasbiyati 2) Universitas Islam Jember

II. TINJAUAN PUSTAKA. Mentimun dapat diklasifikasikan kedalam Kingdom: Plantae; Divisio:

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Pola Pemupukan dan Pemulsaan pada Budidaya Sawi Etnik Toraja di Pulau Tarakan

I. PENDAHULUAN. Pisang merupakan komoditas buah-buahan yang populer di masyarakat karena

BAB I PENDAHULUAN. kebutuhan akan pangan. Untuk memenuhi kebutuhan tersebut dilakukan

I. PENDAHULUAN. Tomat (Lycopersicom esculentum Mill) merupakan salah satu jenis tanaman

I. PENDAHULUAN. Bawang merah (Allium ascalonicum L.) adalah tanaman semusim yang tumbuh

ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga BAB I PENDAHULUAN

I. PENDAHULUAN. Mentimun (Cucumis sativus L.) merupakan salah satu tanaman sayuran yang

BAB I PENDAHULUAN. tanaman kedelai, namun hasilnya masih kurang optimal. Perlu diketahui bahwa kebutuhan

I. PENDAHULUAN. dapat menyebabkan rendahnya produksi ternak yang di hasilkan. Oleh karena itu,

BAB I PENDAHULUAN. penting di Indonesia termasuk salah satu jenis tanaman palawija/ kacang-kacangan yang sangat

PEMBERIAN MIKORIZA DAN PUPUK ORGANIK TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI TANAMAN JAGUNG (Zea mays)

TINJAUAN PUSTAKA. A. Limbah Cair Industri Tempe. pada suatu saat dan tempat tertentu tidak dikehendaki lingkungan karna tidak

Percobaan 3. Pertumbuhan dan Produksi Dua Varietas Kacang Tanah pada Populasi Tanaman yang Berbeda

PENGARUH DOSIS KOMPOS FERMENTASI DAN PENGGUNAAN PUPUK HAYATI MIKORIZA TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN BUNCIS (Phaseolus vulgaris.

PENGARUH KOMBINASI PUPUK KANDANG KAMBING DAN MIKORIZA TERHADAP PRODUKTIVITAS KEDELAI (Glycine max L.) SKRIPSI

I. PENDAHULUAN. sehingga perlu dilakukan peningkatan kualitas, kuatitas, dan kontinyutasnya. maupun dalam bentuk kering (Susetyo, 1980).

I. PENDAHULUAN. Jagung manis (Zea mays saccharata) merupakan salah satu komoditas pertanian

PENDAHULUAN. kelapa sawit terluas di dunia. Menurut Ditjen Perkebunan (2013) bahwa luas areal

BAB I PENDAHULUAN. yang menduduki urutan kedua setelah kedelai (Marzuki, 2007), Kebutuhan kacang tanah di Indonesia mencapai

PENGARUH DOSIS PUPUK MAJEMUK NPK DAN PUPUK PELENGKAP PLANT CATALYST TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI KEDELAI (Glycine max (L.

TINJAUAN PUSTAKA. A. Budidaya Kedelai. diberi nama nodul atau nodul akar. Nodul akar tanaman kedelai umumnya dapat

I. PENDAHULUAN. berasal dari hijauan dengan konsumsi segar per hari 10%-15% dari berat badan,

II. TINJAUAN PUSTAKA. Tanaman kedelai termasuk family leguminosae yang banyak varietasnya.

REKOMENDASI PEMUPUKAN TANAMAN KEDELAI PADA BERBAGAI TIPE PENGGUNAAN LAHAN. Disusun oleh: Tim Balai Penelitian Tanah, Bogor

I. PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan proses mempengaruhi peserta didik agar dapat. menyesuaikan diri sebaik mungkin terhadap lingkungannya serta

I. PENDAHULUAN. Tanaman pisang adalah salah satu komoditas yang dapat digunakan sebagai

II. TINJAUAN PUSTAKA. Rosales, Famili: Leguminosae, Genus: Glycine, Species: Glycine max (L.) Merrill

II. TINJAUAN PUSTAKA. Subhan dkk. (2005) menyatakan bahwa pertumbuhan vegetatif dan generatif pada

I. PENDAHULUAN. Konsumsi kedelai di Indonesia setiap tahun semakin meningkat, seiring dengan

I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang

VI ANALISIS KERAGAAN USAHATANI KEDELAI EDAMAME PETANI MITRA PT SAUNG MIRWAN

I. PENDAHULUAN. Tomat (Lycopersicum esculentum Miil.) termasuk tanaman sayuran yang sudah

PUPUK DAN PEMUPUKAN PADA BUDIDAYA CABAI PUSAT PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN HORTIKULTURA

TINJAUAN PUSTAKA. A. Kacang Hijau

PENDAHULUAN Latar Belakang

PUPUK KANDANG MK : PUPUK DAN TEKNOLOGI PEMUPUKAN SMT : GANJIL 2011/2011

Pertumbuhan dan Hasil Tanaman Kedelai (Glycine max (L.) Merril) Varietas Tidar Berdasarkan Dosis Pupuk Organik Padat

I. PENDAHULUAN. tanpa mengurangi tingkat kesuburan tanah atau kelestariannya. Dalam usaha

PENDAHULUAN. Latar Belakang. Jagung manis atau lebih dikenal dengan nama sweet corn (Zea mays

BAB III KERANGKA BERPIKIR, KONSEP DAN HIPOTESIS PENELITIAN

I. PENDAHULUAN. Kacang hijau merupakan salah satu tanaman pangan yang banyak dibudidayakan

BAB I PENDAHULUAN. sumber protein di Indonesia (Sumarno, 1983). Peningkatan produksi kedelai di Indonesia dari

BAB. V HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

II. TINJAUAN PUSTAKA. Tanaman kedelai memiliki biji berbentuk polong, setiap polong berisi 1-4 biji.

II. TINJAUAN PUSTAKA A.

I. PENDAHULUAN. Kacang hijau (Phaseolus radiatus L.) merupakan salah satu tanaman pangan

II. TINJAUAN PUSTAKA. Tanaman kacang hijau termasuk suku (famili) leguminoseae yang banyak

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. di daerah yang minim nutrisi. Rumput gajah membutuhkan sedikit atau tanpa

II. TINJAUAN PUSTAKA. Tanaman jagung manis (Zea mays sacharata Sturt.) dapat diklasifikasikan

LAMPIRAN Lampiran 1. Lay out Penelitian

PENDAHULUAN. penting di Indonesia. Kandungan protein kedelai sangat tinggi, sekitar 35%-40%

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. protein nabati (Rahmat dan Yuyun, 1996). Menurut Badan Pusat Statistik (2015),

I. PENDAHULUAN. Tanaman kedelai ( Glycine max L. Merril) merupakan komoditi pertanian. kacang-kacangan lainnya. Biji kedelai mengandung 30-50% protein

BAHAN DAN METODE Waktu dan Tempat Penelitian Bahan Metode Penelitian Pembuatan Pupuk Hayati

BAB I PENDAHULUAN. berbagai keunggulan nyata dibandingkan dengan pupuk kimia. Pupuk organik dan

II. TINJAUAN PUSTAKA. Tanaman kacang tanah (Arachis hypogaea L.) merupakan tanaman yang berasal

BAB I PENDAHULUAN. Jumlah penduduk yang semakin bertambah menuntut tersedianya bahan

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Konsumennya mulai dari golongan masyarakat kelas bawah hingga golongan

TATA CARA PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat dunia. Kebutuhan jagung dunia mencapai 770 juta ton/tahun, 42%

PENDAHULUAN. mediteran. Kemudian menyebar luas ke beberapa negara di daerah tropis seperti. kubis krop, kubis daun dan kubis bunga (Arief, 1990).

PENGARUH PEMBERIAN BIO URIN SAPI TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL KEDELAI (Glycine max (L.) Merrill).

TINJAUAN PUSTAKA. berubah kembali ke asal karena adanya tambahan substansi, dan perubahan bentuk

Pada awalnya, kedelai dikenal dengan beberapa nama botani, yaitu Glycine soja

PENGARUH PENGGUNAAN PUPUK KANDANG DAN NPK TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN KACANG TANAH

PENGARUH JARAK TANAM PADA BUDIDAYA TERUNG UNGU (Solanum melongena L.) SECARA ORGANIK (MAKALAH) Oleh : Fuji Astuti NPM

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

Pupuk Organik, Pupuk Hayati, dan Pupuk Kimia

I. PENDAHULUAN. Keinginan untuk berswasembada kedelai telah beberapa kali dicanangkan, namun

I. PENDAHULUAN. Cabai rawit kathur (Capsicum frutescens) merupakan komoditas rempah-rempah

HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN. cendawan MVA, sterilisasi tanah, penanaman tanaman kedelai varietas Detam-1.

Teknologi Budidaya Tumpangsari Ubi Kayu - Kacang Tanah dengan Sistem Double Row

BAB I PENDAHULUAN. tahun 2009 sekitar ton dan tahun 2010 sekitar ton (BPS, 2011).

I. PENDAHULUAN. Cabai keriting (Capsicum annuum L.) merupakan salah satu jenis sayuran penting

PENGARUH PEMBERIAN KOMBINASI PUPUK ORGANONITROFOS DAN PUPUK KIMIA TERHADAP SERAPAN HARA DAN PRODUKSI TANAMAN JAGUNG

I. PENDAHULUAN. Bawang merah (Allium ascalonicum L.) merupakan komoditas hortikultura

II. TINJAUAN PUSTAKA. udara yang baik untuk pertumbuhan tanaman cabai adalah 25-27º C pada siang

PROPOSAL PENELITIAN. PENGGUNAAN BUNGA MATAHARI MEKSIKO (Tithonia diversifolia) SEBAGAI PUPUK HIJAU PADA TANAMAN KUBIS (Brassica oleracea L.

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. faktor penting dalam pertumbuhan dan perkembangan tanaman. Dilihat dari

Ketersediaan pakan khususnya pakan hijauan masih merupakan kendala. yang dihadapi oleh para peternak khususnya pada musim kemarau.

III. BAHAN DAN METODE. Selatan yang diketahui memiliki jenis tanah Ultisol dan Laboratorium Ilmu Tanah

BAB I PENDAHULUAN. dari daerah Brasilia (Amerika Selatan). Sejak awal abad ke-17 kacang tanah telah

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHU LUAN 1.1. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. tanah, mengandung unsur-unsur hara untuk pertumbuhan tanaman. Akan

Transkripsi:

Prosiding Seminar Nasional Hasil Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat III Universitas PGRI Ronggolawe Tuban Tuban, 29 September 2018 PRINT ISSN: 2580-3913; ONLINE ISSN: 2580-3921 PENINGKATAN PERTUMBUHAN TANAMAN KEDELAI EDAMAME (GLYCIN MAX (L) MERRILL) MELALUI PEMBERIAN KOMBINASI CENDAWAN MIKORIZA ARBUSKULA (CMA) DAN PUPUK KIMIA Diah Sudiarti 1, Haning Hasbiyati 2 1 Universitas Islam Jember, 2 Universitas Islam Jember 1 diah.sudiarti23@gmail.com, 2 haninghasbiyati@gmail.com Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh dari pemberian dari kombinasi Cendawan mikoriza arbuskula (CMA) dan pupuk kimia terhadap pertumbuhan tanaman kedelai edamame (Glycin max (L) Merrill). Penelitian ini bersifat eksperimental dengan 3x pengulangan, setiap pengulangan terdiri atas 5 tanaman. Penelitian ini memiliki 4 perlakuan, yaitu: M1K1(5 ton/ha), M1K2(10 ton/ha), M1K3 (15 ton/ha), M1K4 (20 ton/ha). Data hasil penelitian dianalisis deskriptif. Data pertumbuhan terdiri atas tinggi tanaman, jumlah daun, dan jumlah cabang produktif. (10 ton/ha). Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian kombinasi dari CMA (Cendawan mikoriza arbuskula) dan pupuk kimia menunjukkan hasil pertumbuhan yang paling baik dibandingkan dengan perlakuan lainnya. Hasil pertumbuhan yang paling baik terdapat pada pemberian M1K4 (kombinasi CMA dan pupuk kimia 2 gr per tanman). Kata Kunci : Cendawan Mikoriza Arbuskula; Kedelai Edamame; Pupuk kimia. PENDAHULUAN Cendawan mikoriza arbuskula (CMA) merupakan suatu cendawan yang hidup secara simbiosis mutualisme dengan akar tanaman. Cendawan mikoriza arbuskula bermanfaat bagi tanaman terutama dalam meningkatkan penyerapan unsur hara, meningkatkan ketahanan tanaman terhadap kekeringan, dan ketahanan terhadap serangan patogen akar (Bertham, Rr, et all. 2009). Cendawan mikoriza merupakan golongan cendawan yang memiliki kemampuan menyerang organ tanaman di bawah tanah dan mampu bertahan hidup dengan memanfaatkan unsur-unsur organik tanaman. Adapun mikoriza merupakan suatu struktur yang terbentuk sebagai akibat kerjasama yang saling menguntungkan antara cendawan dan akar tanaman (Farida, R. 2011). Cendawan mikoriza dapat menyerap unsur hara yang terdapat dalam bentuk yang tidak dapat diserap oleh akar tanaman, juga membantu melindungi akar tanaman dari serangan organisme mikro lainnya yang dapat menimbulkan penyakit pada tanaman (Yusnaini, S. 2009). Pupuk kimia adalah pupuk yang dibuat secara kimia atau juga sering disebut dengan pupuk buatan. Pupuk kimia bisa dibedakan menjadi pupuk kimia tunggal dan pupuk kimia majemuk. Pupuk kimia tunggal hanya memiliki satu macam hara, sedangkan pupuk kimia majemuk memiliki kandungan hara lengkap. Pupuk kimia yang sering digunakan antara lain Urea dan ZA untuk hara N; pupuk TSP, DSP, dan SP-26 untuk hara P, KCl atau MOP untuk hara K. Sedangkan pupuk majemuk biasanya dibuat dengan mencampurkan pupuk-pupuk tunggal. Komposisi haranya bermacam-macam, tergantung produsen dan komoditasnya (Marsono, dan Lingga, P. 2001). Edamame (Glycine max (L.) Merr.) merupakan tanaman potensial yang perlu dikembangkan karena memiliki rata-rata produksi 3,5 ton ha -1 lebih tinggi daripada produksi tanaman kedelai biasa yang memiliki rata-rata produksi 1,7 3,2 ton ha -1. Selain itu, edamame juga memiliki peluang pasar eksport yang luas. Permintaan eksport dari negara Jepang sebesar 100.000 ton per tahundan Amerika sebesar 7.000 ton per tahun. Sementara itu Indonesia baru dapat memenuhi 3% dari kebutuhan pasar Jepang, sedangkan 97% lainnya dipenuhi oleh Cina dan Taiwan (Nurman, 2013). Edamame bisa dikonsumsi muda sebagai sayur saat polong masih berwarna hijau. Edamame mempunyai kandungan protein yang lengkap dengan kualitas yang setara dengan kandungan protein pada susu, telur maupun daging. Edamame kaya protein, serat makanan, Tema: Peningkatan Kapasitas Hasil Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Menuju Revolusi Industri 4.0

Diah Sudiarti, Haning Hasbiyati dan mikronutrien, terutama folat, mangan, fosfor dan vitamin K. Keseimbangan asam lemak dalam 100 gram edamame adalah 361 mg asam lemak omega-3-1794 mg omega-6 asam lemak.selain itu edamame juga mengandung zat anti kolesterol sehingga sangat baik untuk dikonsumsi. Menurut Zufrizal (2008), Peluang pasar kedelai edamame sesunguhnya cukup besar, baik untuk ekspor maupun lokal. Produktivitas kedelai edamame bisa mencapai 3,5 ton/ha lebih tinggi dibandingkan kedelai biasa yang hanya mampu menghasilkan 1,1-1,5ton/ha. Untuk mencapai produktifitas kedelai edamame yang tinggi tersebut maka perlu adanya inovasi teknologi budidaya yang sesuai dengan kondisi lahan yang ada. Cara meningkatkan produktifitas atau hasil panen tanaman budidaya antara lain dengan melakukan pemupukan. Jenis pupuk yang sering digunakan dalam penanaman kedelai edamame adalah jenis pupuk kimia. Penggunaan bahan-bahan kimia berupa pupuk ataupun pestisida yang melebihi dosis, dewasa ini menimbulkan masalah cukup serius. Penggunaan pupuk kimia ini tidak hanya berbahaya bagi lahan pertanian, tetapi juga membahayakan kesehatan manusia. Ekosistem lahan pertanian menjadi rusak, predator alami hilang, dan keseimbangan unsur hara dalam tanah menjadi terganggu (Yuliar, 2006). Dosis pupuk kimia yang digunakan pada tanaman kedelai edamame terlalu tinggi, sehingga untuk mengatasi hal itu digunakan Cendawan mikoriza arbuskula (CMA) dengan maksud untuk mengurangi dosis pupuk kimia yang terlalu tinggi. Penelitian mengenai penggunaan Cendawan mikoriza arbuskula (CMA) untuk meningkatkan pertumbuhan tanaman kedelai edamame masih sedikit dilakukan. Para petani kedelai edamame kebanyakan menggunakan pupuk kimia dengan dosis yang sangat tinggi yaitu 600 kg per hektar. Hal itu telah melebihi ambang batas yang disarankan oleh SNI yaitu 300 kg, sehingga dibutuhkan pupuk alternatif lain yaitu Cendawan mikoriza arbuskula (CMA) untuk meminimalisir penggunaan pupuk kimia. Berdasarkan latar belakang tersebut, perlu dikembangkan teknologi pupuk hayati/ Cendawan mikoriza arbuskula (CMA). Penelitian ini dilakukan untuk meningkatkan pertumbuhan dari tanaman kedelai edamame (Glycin max (L) Merrill) melalui pemberian Cendawan mikoriza arbuskula (CMA) dan pupuk kimia. METODE PENELITIAN Penelitian ini dilakukan didua tempat yaitu Laboratorium Biologi, Universitas Islam Jember, dan Lahan sawah Desa Dukuhmencek, Kecamatan Sukorambi, Kabupaten Jember. Bahan penelitian meliputi: mikoriza Gigaspora margarita, Acaulospora sp, Glomus etunicatum. a. Tahap persiapan dan pengolahan lahan. Pengolahan tanah bertujuan untuk memperbaiki kondisi tanah agar menjadi gembur, memperbaiki tekstur tanah, memperbaiki sirkulasi udara dalam tanah, serta mendorong aktivitas mikroba tanah, sehingga pertumbuhan akar tanaman maksimal. b. Tahap penanaman dan perlakuan Pemberian pupuk Pemupukan dilakukan pada semua perlakuan (10 kombinasi perlakuan). Untuk Faktor pertama adalah aplikasi cendawan mikoriza arbuskula (M) yang terdiri atas dua taraf, yaitu tanpa aplikasi CMA (M0) dan dengan aplikasi CMA (M1). Faktor kedua adalah faktor K yaitu pemberian pupuk kimia yaitu (K0) 0 ton/ha, (K1) 5 ton/ha, (K2) 10 ton/ha, (K3) 15 ton/ha, dan (K4) 20 ton/ha, serta perlakuan kombinasi cendawan mikoriza arbuskula dan pupuk kimia diberikan sesuai dengan konsentrasi diatas. Pemberian CMA diberikan sebanyak 3 kali, pemberian pertama dilakukan saat awal penanaman bersama benih, pemberian kedua dilakukan saat tanaman berusia 5 hst(hari setelah tanam), pemberian ketiga dilakukan saat tanaman berusia 10 hst(hari setelah tanam). Pemberian pupuk kimia dilakukan sebanyak tiga kali, pemupukan pertama dilakukan 10 hari setelah tanam, pemupukan kedua dilakukan saat tanaman berumur 21-25 hari setelah tanam. Pemupukan ketiga dilakukan 35-40 hari setelah tanam. Penanaman biji Benih kedelai edamame merupakan benih dengan mutu baik yaitu biji tidak cacat/luka, tidak keriput dan bersih tidak mengandung kotoran serta tidak terserang hama atau penyakit. Cara tanam yang terbaik untuk memperoleh produktivitas tinggi yaitu dengan membuat lubang tanam memakai tugal dengan kedalaman antara 1,5 2 cm. Setiap lubang tanam diisi sebanyak 3 4 biji dan diupayakan 2 biji yang bisa tumbuh. Penanaman ini dilakukan dengan jarak tanam 40 cm x 10 15 cm. Pada lahan 450 Volume 3 (2018); Hal. 449-454

Peningkatan Pertumbuhan Tanaman Kedelai Edamame (Glycin Max (L) Merrill) Melalui Pemberian Kombinasi Cendawan Mikoriza Arbuskula (Cma) dan Pupuk Kimia subur, jarak dalam barisan dapat diperjarang menjadi 15 20 cm. c. Tahap pengumpulan data Data pertumbuhan tanaman terdiri atas: tinggi tanaman, dan jumlah daun, serta jumlah cabang produktif (pengukuran dilakukan secara periodik). Pengamatan tinggi tanaman, jumlah daun, dan jumlah cabang produktif dilakukan secara periodik, yaitu pada saat tanaman berumur 6, 13, 20, 27, dan 34 hari setelah tanam. d. Rancangan Penelitian Penelitian ini bersifat eksperimental yaitu dengan pemberian pupuk kombinasi dari cendawan mikoriza arbuskula (CMA/M1) dan pemberian pupuk kimia (K) yang terdiri atas beberapa konsentrasi yaitu: 0,5gr per tanaman (K1), 1 gr per tanaman (K2), 1,5gr per tanaman (K3), dan 2 gr per tanaman (K4), dan masingmasing perlakuan diulang sebanyak 3 kali, dimana pada setiap pengulangan terdiri atas 5 tanaman. Untuk kontrol negatif tanaman tidak diberi pemupukan (M0K0), sehingga diperoleh desain seperti dibawah ini: Aplikasi CMA Pupuk kimia K1 K2 K3 M1 M1K1 M1K2 M1K3 e.variabel penelitian 1. Variabel bebas: Aplikasi cendawan mikoriza arbuskula CMA (M1), dan pemberian pupuk kimia K1, K2, dan K3. 2. Variabel terikat: Tinggi tanaman, jumlah daun, dan jumlah cabang produktif. 3. Variabel terkendali: Jenis kedelai (edamame), Jenis spesies cendawan mikoriza arbuskula (CMA). f. Teknik Analisis Data Pada penelitian ini, data yang diamati terdiri atas pertumbuhan tinggi tanaman, jumlah daun, dan jumlah cabang produktif yang diamati saat tanaman berumur 6, 13, 20, 27, 30 hst (hari setelah tanam). data yang diperoleh dianalasis secara deskriptif. HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil Penelitian ini dilakukan mulai bulan Mei 2018. Langkah pertama yang dilakukan yaitu pengolahan lahan yang berlangsung kurang lebih selama 15 hari. Pengolahan lahan terdiri atas pembajakan tanah, pembuatan juring dan pembuatan bedengan. Setelah itu dilakukan pemupukan dasar menggunakan pupuk kandang, dan lahan dibiarkan selama 10 hari dan setelah itu lahan siap untuk dilakukan penanaman benih. Sebelum dilakukan penanaman bedengan ditutup dengan plastik, agar tidak ditumbuhi rumput yang dapat mengganggu proses pertumbuhan. Penanaman benih kedelai edamame dilakukan pada tanggal 13 mei 2018, 2 hari sebelum penanaman dilakukan pengairan pada lahan agar lahan yang akan ditaburi benih kedelai edamame basah. Bedengan diberi plastik penutup mulsa agar tidak mengganggu perkecambahan kedelai edamame. Pada saat tanaman berusia 6 hst (hari setelah tanam), dilakukan pengambilan data yaitu pengukuran tinggi tanaman, jumlah daun, dan jumlah cabang produktif. Berdasarkan hasil penelitian dan pengambilan data tersebut diperoleh data sebagai berikut: Tabel 1. Data hasil pengukuran pertumbuhan tanaman kedelai edamame dengan pemberian kombinasi dari mikoriza dan pupuk kimia. Perlakuan Jumlah daun Tinggi tanaman Jumlah Cabang Produktif M0K0-38,01 28,09 4,17 M1K1 45,47 34,84 4,96 M1K2 46,77 35,37 5,15 M1K3 47,15 36,24 5,28 M1K4 48,12 37,37 5,40 Berdasarkan data diatas diketahui bahwa pemberian kombinasi dari cendawan mikoriza arbuskula (CMA) dan pupuk kimia dengan konsentrasi tinggi yaitu 2gr pertanaman memiliki pertumbuhan yang lebih baik dibandingkan dengan konsentrasi lainnya. Hal ini dapat diamati pada data jumlah daun yang memiliki rata-rata sebesar 48,12; sedangkan untuk tinggi tanaman memiliki rata-rata 37,37; dan untuk jumlah cabang produktif kedelai edamame memiliki rata-rata sebesar 5,40. Data pertumbuhan edamame diatas juga dapat diamati pada gambar dibawah ini: Volume 3 (2018); Hal. 449-454 451

Diah Sudiarti, Haning Hasbiyati Gambar1. Grafik pertumbuhan kedelai edamame Dari gambar diatas terlihat bahwa pemberian kombinasi dari pupuk kimia dan cendawan mikoriza arbuskula (CMA) memiliki pengaruh yang bagus untuk pertumbuhan kedelai edamame. Pada gambar1 tampak bahwa pemberian yang paling baik terdapat pada perlakuan M1K4 baik untuk jumlah daun, tinggi tanaman, dan jumlah cabang produktif. Pembahasan Edamame merupakan sayuran tradisional Jepang yang dikenal dengan sebutan branched bean (kacang bercabang) dan di China disebut dengan mou dou (kacang berbulu) (Konovsky,1994). Edamame mempunyai biji lebih besar dan tekstur lebih lembut daripada kedelai biasa Edamame dapat tumbuh di daerah beriklim tropis dan subtropis pada suhu cukup panas dan curah hujan yang relatif tinggi, sehingga kedelai ini cocok ditanam di Indonesia (Jian Y, 1994). Jember merupakan daerah yang sangat cocok bagi pertumbuhan kedelai edamame, bahkan di daerah jember terdapat PT yang mengekspor kedelai Edamame ke negara Jepang. Salah satu kendala yang sering dihadapi oleh petani edamame adalah pemupukan. Edamame membutuhkan pupuk kimia dalam jumlah yang tinggi, sedangkan pupuk kimia harganya sangat mahal dan sangat berbahaya bagi lahan tanah apabila digunakan secara terus menerus dengan menggunakan dosis yang tinggi. Sehingga dibutuhkan pupuk alternatif lain guna menunjang pertumbuhan kedelai Edamame dengan harga yang relatif terjangkau dan ramah bagi lingkungan, yaitu dengan pemberian cendawan mikoriza arbuskula (CMA). Aplikasi cendawan mikoriza arbuskula (CMA) pada tanaman merupakan salah satu upaya untuk mengatasi terhambatnya pertumbuhan karena cekaman kekeringan. Mikoriza merupakan bentuk simbiosis mutualisme antara jamur dan sistem akar tanaman tingkat tinggi. Prinsip kerja mikoriza adalah menginfeksi sistem perakaran tanaman inang, memproduksi jalinan hifa secara intensif sehingga tanaman yang mengandung mikoriza tersebut akan mampu meningkatkan kapasitas dalam penyerapan hara (Muis,Asmary,dkk. 2013). Penelitian ini bertunjuan untuk mengetahui pengaruh pemberian kombinasi dari CMA (Cendawan mikoriza arbuskula) dan pupuk kimia. CMA (Cendawan mikoriza arbuskula) diberikan 3x, yaitu pada saat awal tanam bersamaan dengan penanaman benih edamame, pemberian kedua dilakukan pada saat tanaman berusia 3 hst, dan pemberian ketiga dilakukan pada saat tanaman berusia 5-6hst. Pada saat tanaman berusia 10 hst (hari setelah tanam), dilakukan pemupukan yang pertama untuk pemberian pupuk kimia (NPK). Pemberian pupuk kimia (NPK) ke dua dilakukan saat tanaman berumur 22 hst (hari setelah tanam), dan pemberian pupuk kimia (NPK) ke 3 dilakukan saat tanaman berusia 30 hst (hari setelah tanam). Pengambilan data ke 1 dilakukan saat tanaman berusia 6 hst (hari setelah tanam), pengambilan data ke 2 dilakukan saat tanaman berusia 13 hst (hari setelah tanam), pengambilan data ke 3 dilakukan saat tanaman berusia 20 hst (hari setelah tanam), pengambilan data ke 4 dilakukan saat tanaman berusia 27 hst (hari setelah tanam), dan pengambilan data ke 5 dilakukan saat tanaman berusia 34 hst (hari setelah tanam). Tanaman kedelai edamamae berbunga hampir bersamaan yaitu pada saat tanaman berusia 30 hst, sehingga tanaman edamame sudah siap untuk tahapan produktivitas, sedangkan pertumbuhannya sudah terhenti, sehingga data pertumbuhan untuk tinggi tanaman, jumlah daun, dan jumlah cabang produktif diamati sampai tanaman berusia 34 hst. Berdasarkan hasil penelitian yang sudah disajikan pada Tabel 1 dan Gambar 2, dapat diketahui bahwa pemberian yang paling baik untuk pertumbuhan tanaman kedelai edamame terdapat pada perlakuan M1K4 yaitu pemberian pupuk kombinasi cendawan mikoriza arbuskula (CMA) dengan pupuk kimia konsentrasi 2gr pertanaman. Data pertumbuhan tersebut adalah jumlah daun yang memiliki rata-rata sebesar 48,12; sedangkan untuk tinggi tanaman memiliki rata-rata 37,37; dan untuk jumlah cabang produktif kedelai edamame memiliki rata-rata 452 Volume 3 (2018); Hal. 449-454

Peningkatan Pertumbuhan Tanaman Kedelai Edamame (Glycin Max (L) Merrill) Melalui Pemberian Kombinasi Cendawan Mikoriza Arbuskula (Cma) dan Pupuk Kimia sebesar 5,40. Data tersebut adalah nilai rata-rata yang paling tinggi dibandingkan dengan nilai rata-rata dari perlakuan lainnya. Berikut adalah foto tanaman dengan pemberian kombinasi dari cendawan mikoriza arbuskula (CMA) dan pupuk kimia dengan dosis 2gr pertanaman (M1K4): Gambar 2. Tanaman Edamame dengan pemberian kombinasi dari Cendawan mikoriza arbuskula (CMA) dan pupuk kimia Cendawan Mikoriza Arbuskular (CMA) merupakan asosiasi antara cendawan tertentu dengan akar tanaman yang banyak memiliki manfaat dibidang pertanian, diantaranya adalah membantu meningkatkan penyerapan hara tanaman, terutama unsur P, meningkatkan ketahanan tanaman terhadap kekeringan, penyakit dan kondisi tidak menguntungkan lainnya. Cendawan ini dapat dijadikan sebagai salah satu alternatif teknologi untuk membantu pertumbuhan, meningkatkan produktivitas tanaman serta merupakan suatu hal yang lebih menjanjikan terhadap peningkatan efisiensi pemupukan pada lahan kering marginal. Banyak penelitian membuktikan bahwa CMA mampu meningkatkan serapan hara, baik hara makro maupun hara mikro (Moelyohadi, Yopie,dkk. 2012). Cendawan mikoriza arbuskula (CMA) dapat meningkatkan produksi hormon seperti auksin dan sitokinin yang dapat mendukung pertumbuhan akar sehngga meningkatkan aktifitas bakteri Rhizobium untuk membentuk bintil akar. Seperti yang dipaparkan oleh Turmuktini (2009) dalam Asmary Muis (2013), bahwa pemberian mikoriza sampai batas tertentu akan meningkatkan bintil akar karena fungsi mikoriza dapat menghasilkan hormon yang dibutuhkan oleh tanaman untuk membantu dalam penyerapan air dan unsur hara yang lebih banyak. Dengan demikian karbohidrat yang dihasilkan cukup besar, sehingga mampu memberikan energi bagi perkembangan bakteri Rhizobium untuk pembentukan bintil akar pada tanaman kedelai edamame. Pupuk kimia adalah pupuk yang dibuat secara kimia atau juga sering disebut dengan pupuk buatan. Pupuk kimia bisa dibedakan menjadi pupuk kimia tunggal dan pupuk kimia majemuk. Pupukkimia tunggal hanya memiliki satu macam hara, sedangkan pupuk kimia majemuk memiliki kandungan hara lengkap. Pupuk kimia yang sering digunakan antara lain Urea dan ZA untuk hara N; pupuk TSP, DSP, dan SP-26 untukhara P, KCl atau MOP untuk hara K. Sedangkan pupuk majemuk biasanya dibuat dengan mencampurkan pupuk-pupuk tunggal (Zufrizal, 2008). Pupuk kimia atau sering disebut sebagai pupuk anorganik memiliki kelebihan antara lain mudah terurai dan langsung dapat diserap tanaman, sehingga pertumbuhan menjadi lebih subur. Pada penelitian ini menggunakan pupuk kimia berupa pupuk majemuk NPK yang mengandung unsur nutrisi Nitrogen, Phospor, dan kalium. Ketiga unsur tersebut tergolong dalam unsur hara makro yang sngat dibutuhkan oleh tanaman untuk pertumbuhannya. Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa pemberian kombinasi dari dua jenis pupuk tersebut yaitu Cendawan Mikoriza Arbuskular (CMA) dan pupuk kimia dengan konsentrasi 2gr per tanaman memiliki pertumbuhan yang paling baik dibandingkan dengan perlakuan yang lain. Pupuk kimia menyediakan unsur hara yang dapat memberikan kesuburan tanaman, sedangkan Cendawan Mikoriza Arbuskular (CMA) dapat meningkatkan penyerapan unsur hara. Konsentrasi pupuk kimia 2gr pertanaman adalah konsentrasi yang ideal yang mampu meningkatkan pertumbuhan tanaman kedelai edamame dibandingkan konsentrasi lainnya yang lebih rendah. Hal ini disebabkan dengan tingginya konsentrasi, maka semakin banyak unsur hara yang dapat diserap dan dimanfaatkan oleh tumbuhan. Volume 3 (2018); Hal. 449-454 453

Diah Sudiarti, Haning Hasbiyati KESIMPULAN Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa pemberian kombinasi Cendawan Mikoriza Arbuskular (CMA) dan pupuk kimia dapat meningkatkan pertumbuhan kedelai edamame. Pemberian yang paling baik yaitu dengan konsentrasi pupuk kimia 2gr per tanaman (M1K4). DAFTAR PUSTAKA Dari Jurnal [1] Bertham, Rr. Y. H. dan Sukarjo, E. I. 2009. Dampak Inokulasi Ganda Cendawan Mikoriza Arbuskula dan Rhizobium Indegenous pada Tiga Genotip Kedelai di Tanah Ultisol. Jurnal Akta Agrosia. 12 (2): 155 166. [2] Farida, R. 2011. Pengaruh Pemberian Cendawan Mikoriza Arbuskula (CMA) dan Dosis Pupuk Kandang Ayam terhadap Pertumbuhan dan Produksi Jagung.IPB. Bogor. hal.38-40. [3] Jian Y. Situation of Soybean Production and Research in China. Tropical Agriculture Research Series. 1984. 17: 66-72. [4] Marsono dan Lingga, P. 2001. Petunjuk Penggunaan Pupuk. Edisi Revisi. Penebar Swadaya. Jakarta. [3] Muis, Asmary, dkk. 2013. Pengaruh inokulasi mikoriza arbuskula terhadap pertumbuhan dan hasil kedelai (Glycine max (l.) Merrill) pada berbagai interval penyiraman. Jurnal Vegetalika Vol.2 No.2, 2013 : 7-20. [4] Moelyohadi, Yopie,dkk. 2012. Pemanfaatan Berbagai Jenis Pupuk Hayati pada Budidaya Tanaman Jagung (Zea mays. L) Efisien Hara di Lahan Kering Marginal. Jurnal Lahan Suboptimal. ISSN 2252-6188 Vol. 1, No.1: 31-39, April 2012 [5] Yusnaini, S. 2009. Keberadaan Mikoriza Vesikular Arbuskula Pada Pertanaman Jagung yang diberi Pupuk Organik dan Anorganik jangka panjang. J. Tanah Trop. 14(3):253-256. [5] Yuliar. 2006. Program Penelitian Nutrisi Hayati untuk Keseimbangan Ekosistem. Peneliti Utama Bidang Mikrobiologi, Pusat Penelitian Biologi-Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Bogor. Dari Skripsi/Thesis/Disertasi yang tidak diterbitkan [1] Konovsky, J. Edamame: The Vegetable Soybean, Understanding the Japanese Food and Agrimarket. 1994. Dari Internet [1] Nurman, 2013. Cara Menanam Edamame. http://teknologitepatguna.blogspot.co.id/20 13/09/cara-menanam-edamame.html. Diakses pada tanggal 28 Mei 2016). [2] Zufrizal, 2008. 10-panduan-lengkap-cara budidaya-edamame kedelai jepang berkualitas. http://www.ruangtani.com/10 panduan- lengkap- carabudidayaedamame kedelai-jepang-berkualitas. (Diakses pada tanggal 28 Mei 2016). 454 Volume 3 (2018); Hal. 449-454