BAB I PENDAHULUAN. pembayaran dividen risikonya lebih kecil daripada capital gain, dan dividen

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Aktvitas investasi yang dilakukan investor dihadapkan pada berbagai macam resiko

BAB I PENDAHULUAN. dimanfaatkan oleh perusahaan-perusahaan yang memerlukan dana dalam jumlah

BAB I PENDAHULUAN. Tujuan investor perorangan maupun badan usaha menanamkan dana ke dalam suatu

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan. Salah satu kebijakan yang utama untuk memaksimalisasi keuntungan

BAB I PENDAHULUAN. harus diperhatikan dan dipertimbangkan secara seksama.kebijakan dividen

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. Persaingan dunia usaha bagi perusahaan yang sudah Go Public semakin

BAB I PENDAHULUAN. luar negeri. Sementara itu bagi investor, pasar modal merupakan wahana untuk

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu tujuan suatu perusahaan adalah untuk meningkatkan kesejahteraan atau

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perkembangan ekonomi suatu negara dapat diukur dengan banyak

BAB I PENDAHULUAN. tersebut. Pasar modal (capital market) merupakan pasar untuk berbagai instrumen

BAB I PENDAHULUAN. 1.6 Latar Belakang Masalah. Investasi merupakan kegiatan yang sangat dianjurkan, karena dengan

BAB I PENDAHULUAN. pesat. Hal tersebut mendorong transaksi jual-beli yang dilakukan antara produsen

BAB 1 PENDAHULUAN. kembalian investasi (return) baik berupa pendapatan dividen (dividend yield)

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan berlomba-lomba untuk dapat menghasilkan keuntungan atau laba yang

BAB 1 PENDAHULUAN. pasar modal adalah dengan harapan memperoleh capital gain dan dividen.

BAB I PENDAHULUAN. ketidakpastian yang seringkali sulit diprediksikan oleh para investor. Pesatnya perkembangan

BAB I PENDAHULUAN. bersih seoptimal mungkin. (Swastyastu, 2014). usaha dalam menanamkan dana ke suatu perusahaan. Saham merupakan salah

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Berkembangnya teknologi dan pengetahuan dari tahun ke tahun mendorong

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Tujuan akhir dari investor perorangan maupun badan usaha

BAB 1 PENDAHULUAN. berupa capital gain ataupun dividend yield. Capital gain dapat diperoleh jika

BAB I PENDAHULUAN. Kepercayaan investor terhadap perusahaan yang sudah go

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini semakin banyaknya perusahaan-perusahaan besar yang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. kondisi ekonomi dan politik dalam suatu negara. Informasi yang diperoleh dari

BAB I PENDAHULUAN. Investasi dalam suatu perusahaan merupakan suatu hal yang sangat

BAB I PENDAHULAN. Investasi dapat dilakukan dalam bentuk investasi pada aspek fisik (real asset)

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat (investor) yang kemudian disalurkan kepada sektor-sektor yang

BAB I PENDAHULUAN. implikasi pada persaingan antarperusahaan. Untuk itu, sebagai pelaku dari

BAB 1 PENDAHULUAN. negara tersebut. Pasar modal (capital market) merupakan pasar untuk berbagai

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Tandelin (2010) pasar modal itu sendiri adalah pertemuan

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

BAB 1 PENDAHULUAN. pertemuan antara pihak yang kelebihan dana (lender) dengan pihak yang

BAB I PENDAHULUAN. modal dan industri-industri sekuritas pada negara tersebut. Pasar modal

BAB I PENDAHULUAN. return sebesar-besarnya dengan risiko tertentu. Return. (tingkat pengembalian) tersebut dapat berupa capital gain ataupun dividen,

BAB 1 PENDAHULUAN. memperoleh return (tingkat pengembalian) sebesar besarnya. Return tersebut

BAB I PENDAHULUAN. baik berupa pendapatan dividen (dividend yield) maupun pendapatan dari selisih

BAB I PENDAHULUAN. yang sedang mengalami pertumbuhan ekonomi. Kondisi ini didukung oleh adanya

BAB I PENDAHULUAN. selisih antara harga beli dan harga jual saham, sedangkan yield merupakan cash. biasanya dalam bentuk deviden (Jones, 2002:124).

BAB I PENDAHULUAN. adalah mencari pendapatan atau tingkat pengambalian investasi (return), yang. upaya menghasilkan laba seoptimal mungkin.

BAB I PENDAHULUAN. selisih harga jual saham terhadap harga belinya (capital gain). Perusahaan yang

BAB I PENDAHULUAN. mempertahankan dan meningkatkan kinerjanya agar dapat tetap bertahan dalam

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH. Saat ini kebanyakan masyarakat mengukur keberhasilan sebuah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Kebijakan dividend merupakan fungsi yang tidak dapat dipisahkan dari

BAB I PENDAHULUAN. pemegang saham dan bagi perusahaan yang akan membayar dividen. Para

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Tujuan utama didirikannya perusahaan berorientasi laba adalah untuk

BAB I PENDAHULUAN. 1 Universitas Esa Unggul

BAB I PENDAHULUAN. Pada dasarnya investor melakukan investasi adalah untuk mendapatkan

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu kebijakan keuangan yang dilakukan oleh perusahaan adalah UKDW

BAB 1 PENDAHULUAN. Aktivitas investasi yang dilakukan oleh investor kepada perusahaan bertujuan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. investasi (return) dari investasi yang dilakukan. Return yang diperoleh berupa

ANALISIS PENGARUH PROFITABILITAS, LEVERAGE, DAN HARGA SAHAM TERHADAP JUMLAH DIVIDEN TUNAI. (Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar

BAB I PENDAHULUAN. Saham merupakan bukti kepemilikan sebagian perusahaan. Obligasi (bond)

BAB I PENDAHULUAN. lurus dengan risiko yang diperoleh. Return setiap jenis asset akan dijadikan

BAB I PENDAHULUAN. Sebagai sumber dana ekstern pasar modal merupakan suatu pengertian

ANALISIS PENGARUH ROI, CASH RATIO, CURRENT RATIO DAN DER TERHADAP CASH DEVIDEND DI BURSA EFEK INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. Pasar yang semakin luas menjadikan persaingan usaha semakin ketat. Pasar modal

BAB I PENDAHULUAN. maka risiko yang dimiliki perusahaan relative rendah juga. Dividend Payout Ratio menurut I Made Sudana(2015:192) adalah seberapa

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Tujuan utama dari suatu perusahaan adalah menjalankan kebijakan

BAB I PENDAHULUAN. dituntut untuk mampu bersaing dalam persaingan industri. Perusahaan harus dapat

BAB 1 PENDAHULUAN. dinamakan manajemen keuangan. Kegiatan-kegiatan yang ada dalam

BAB II KAJIAN PUSTAKA, RERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS. a. Teori burung di tangan (Bird in the Hand)

BAB I PENDAHULUAN. kegiatan perusahaan-perusahaan. Apabila perusahaan-perusahaan ini dapat. mempengaruhi tingkat perekonomian di Indonesia.

BAB I PENDAHULUAN. Pengaruh Likuiditas, Leverage, Pertumbuhan, Jaminan Dan Profitabilitas Terhadap Kebijakan

BAB I PENDAHULUAN. Investasi merupakan aktivitas yang dihadapkan pada berbagai macam

BAB I PENDAHULUAN. sehingga keuntungan yang dihasilkan bisa maksimal. sebagian besar didanai dengan internal equity maka akan mempengaruhi

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan untuk investasi kembali (reinvestasi) pada aset yang. dalam bentuk dividen tunai maupun dividen saham.

BAB I PENDAHULUAN. diperlukan usaha untuk mencari tambahan dana (berupa

BAB I PENDAHULUAN. (return) baik berupa pendapatan dividen (dividend yield) maupun pendapatan dari

BAB I PENDAHULUAN. akan terjadi. Dalam investasi, investor perlu terus menerus mempelajari berbagai

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dari suatu perusahaan secara proporsional sesuai dengan jumlah lembar

BAB I PENDAHULUAN. Pasar modal memiliki peranan besar bagi perekonomian suatu negara,

BAB I PENDAHULUAN. bukan hanya dapat dilakukan pada sektor riil saja tapi bisa juga dilakukan pada

BAB I PENDAHULUAN. selain perbankan. Menurut Hartono (2008:29) pasar modal memungkinkan suatu

BAB I PENDAHULUAN. kas atau setara kas yang dimiliki oleh perusahaan yang diharapkan akan. kekayaan melalui distribusi hasil investasi.

BAB 1 PENDAHULUAN. mempunyai tujuan yaitu memperoleh laba atau profit yang diharapkan mampu

BAB I PENDAHULUAN. yang melakukan ekspansi usaha. Untuk tujuan tersebut, maka perusahaan. merger, atau menerbitkan saham di pasar modal.

BAB I PENDAHULUAN. resiko dan ketidakpastian yang sulit diprediksi oleh para investor. Menurut Maya

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Dalam kegiatan investasi sangat erat kaitannya dengan seorang

BAB I PENDAHULUAN. berbagai macam jenis salah satunya adalah pasar modal (capital market), pasar

BAB I PENDAHULUAN. investasi disebut return. Investasi dapat didefinisikan sebagai penundaan

BAB I PENDAHULUAN. modal di Indonesia karena berfungsi sebagai perantara bagi pihak yang memiliki

BAB I PENDAHULUAN. selisih harga jual saham terhadap harga belinya (capital gain). Dalam

BAB I PENDAHULUAN. Rasio pembayaran dividen atau dividend payout ratio merupakan persentase

BAB I PENDAHULUAN. Di era globalisasi ini perkembangan terasa begitu cepat, salah satunya

BAB II KAJIAN PUSTAKA. keuntungan bagi investor yaitu keuntungan berupa dividend. gain. Capital gain diperoleh dari selisih harga jual dan harga beli.

BAB I PENDAHULUAN. investasi yang telah dilakukannya. Hal ini dikarenakan dividen merupakan

BAB I PENDAHULUAN. sedang tumbuh pasti akan meningkatkan investasi untuk masa mendatang yang

BAB I PENDAHULUAN UKDW. macam resiko dan ketidakpastian yang seringkali sulit diprediksikan oleh para

BAB I PENDAHULUAN. pada instrument keuangan seperti saham, obligasi, reksa dana, dan lain-lain.

BAB 1 PENDAHULUAN. dengan tepat mengingat setiap keputusan keuangan yang diambil akan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Pasar modal merupakan tempat bagi para investor untuk melakukan aktifitas

BAB I PENDAHULUAN. usahanya. Dalam upaya untuk menghasilkan laba, tentu perusahaan harus

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Era globalisasi, dengan dukungan teknologi informasi, telah membuka peluang

BAB I PENDAHULUAN. dalam jumlah yang memadai. Dana ini tidak hanya dibutuhkan untuk membiayai

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Investasi dalam bentuk saham merupakan salah satu bentuk investasi yang banyak diminati oleh investor. Oleh sebab itu, perdagangan di bursa saham berlangsung dinamis. Nilai transaksi di bursa saham, seperti Bursa Efek Indonesia (BEI), bisa mencapai ratusan milyar hingga trilyunan rupiah setiap harinya. Tak hanya investor lokal, investor asing pun banyak yang ikut bertransaksi di BEI. Tujuan utama investor dalam menanamkan dananya yaitu untuk memperoleh pendapatan (return) yang dapat berupa pendapatan dividen (dividend yield) maupun capital gain, yaitu pendapatan dari selisih harga jual saham terhadap harga belinya (Arilaha, 2009, Handayani, 2010, Daiyana, 2014). Dari kedua jenis pendapatan investasi tersebut, dividen dipandang lebih menarik. Yuninigsih (2008) berpendapat bahwa investor kebanyakan lebih menyukai pembagian dividen karena dinilai lebih kecil resikonya. Semakin besar jumlah dividen yang dibagikan kepada para pemegang saham maka akan semakin banyak jumlah investor yang ingin menanamkan modalnya di perusahaan tersebut. Sejalan dengan itu, Halim (dalam Tanti, 2012) mengungkapkan bahwa bagi investor jumlah rupiah yang diterima dari pembayaran dividen risikonya lebih kecil daripada capital gain, dan dividen dapat diperkirakan sebelumnya. Sedangkan capital gain lebih sulit 1

2 diperkirakan, sehingga pembayaran dividen yang tinggi dianggap perusahaan mempunyai prospek tingkat keuntungan yang baik. Hal senada juga dinyatakan Ross (dalam Handayani, 2010) bahwa pembayaran dividen dalam bentuk tunai (kas) lebih banyak diinginkan investor daripada dalam bentuk lain, karena pembayaran dividen tunai membantu mengurangi ketidakpastian investor dalam aktivitas investasinya di dalam perusahaan. Perusahaan dqpat memberikan atau membagikan dividen kepada para pemegang saham apabila perusahaan meraih keuntungan. Jadi pencapaian profit (keuntungan) menjadi syarat mutlak adanya pembagian dividen oleh perusahaan. Novalia, dkk (2012) menyatakan Dividen Payout Ratio (DPR) yang ditentukan perusahaan untuk membayar dividen kepada para pemegang saham setiap tahun, dilakukan berdasarkan besar kecilnya laba bersih setelah pajak. Jumlah dividen yang dibayarkan akan mempengaruhi harga saham atau kesejahteraan para pemegang saham. Para investor umumnya menginginkan pembagian dividen yang relatif stabil, karena dengan stabilitas dividen dapat meningkatkan kepercayaan investor terhadap perusahaan sehingga mengurangi ketidakpastian investor dalam menanamkan dananya ke dalam perusahaan. Sementara, perusahaan mengharapkan adanya pertumbuhan untuk mempertahankan kelangsungan hidupnya dan sekaligus memberikan kesejahteraan kepada para pemegang saham, sehingga perusahaan akan berusaha untuk tetap membagikan dividen secara konsisten. Kebijakan dividen menarik untuk dikaji karena berkaitan dengan kepentingan-kepentingan yang bisa saling bertentangan atau bertolak belakang. 2

3 Levy dan Sarnat (dalam Hermuningsih, 2007), menegaskan bahwa kebijakan dividen suatu perusahaan akan melibatkan dua pihak yang berkepentingan dan saling bertentangan, yaitu kepentingan para pemegang saham dengan dividennya, dan kepentingan perusahaan dengan laba ditahannya. Hermuningsih (2007) juga menegaskan bahwa kebijakan dan pembayaran dividen pada perusahaan yang go public mempunyai dampak yang sangat penting baik bagi para investor maupun bagi perusahaan yang akan membayarkan dividennya. Pada umumnya para investor mempunyai tujuan utama untuk meningkatkan kesejahteraannya yaitu dengan mengharapkan return dalam bentuk dividen maupun capital gain. Di lain pihak, perusahaan juga mengharapkan adanya pertumbuhan secara terus-menerus untuk mempertahankan kelangsungan hidupnya, dan sekaligus juga harus memberikan kesejahteraan yang lebih besar kepada para pemegang sahamnya. Tentunya hal ini menjadi unik, karena di satu sisi kebijakan dividen adalah sangat penting untuk memenuhi harapan para pemegang saham terhadap dividen dan di sisi lain bagaimana kebijakan dividen ini bisa dilakukan tanpa harus menghambat pertumbuhan perusahaan. Terkait dengan masalah dividen, Van Horne (dalam Purnamasari, dkk (2009) menjelaskan bahwa manajer keuangan perusahaan dihadapkan pada keputusan keuangan yang meliputi keputusan investasi (investment decision), keputusan pendanaan (financing decision) dan keputusan yang menyangkut pembagian laba dalam bentuk dividen. Ketiga keputusan tersebut saling berkaitan dan setiap keputusan keuangan yang diambil akan mempengaruhi 3

4 keputusan keuangan yang lainnya. Dari pendapat tersebut maka jelas bahwa berbagai kepentingan yang terkait dengan masalah dividen paad prinsipnya menjadi tugas dan tanggung jawab manajer keuangan dalam perusahaan. Manajer tersebut harus mampu membuat keputusan yang terbaik dan dapat menagakomodasi semua kepentingan yang ada dan meminimalkan dampak negatif yang bisa muncul. Ada berbagai faktor yang dapat mempengaruhi kebijakan dividen. Marpaung dan Hadianto (2009), dengan mengutip berbagai hasil penelitian, menyatakan dalam menetapkan kebijakan dividen, perlu mempertimbangkan beberapa faktor yang mempengaruhinya seperti posisi likuiditas perusahaan, kebutuhan dana untuk membayar utang, kesempatan investasi, serta profitabilitas. Penelitian yang dilakukan Usman (2002) menyebutkan bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi kebijakan dividen adalah profitabilitas, ketersediaan uang kas (posisi kas), peluang peluang investasi (aktiva tetap bersih), potensi pertumbuhan (total asset), ukuran perusahaan, dan Debt to Equity Ratio (DER). Penelitian ini mengkaji beberapa variabel yang dapat mempengaruhi kebijakan dividen, yaitu profitabilitas, investasi, Debt to Equity Ratio (DER), dan Curent Ratio (CR). Peneliti tertarik untuk mengkaji pengaruh keempat variabel tersebut karena terdapat inkosistensi pada beberapa penelitian terdahulu. Hal tersebut dapat dilihat pada tabel berikut ini: 4

5 Tabel 1.1 Inkonsistensi Hasil Penelitian Terdahulu No. Variabel Inkosistensi 1. Profitabilitas - Profitabilitas memiliki hubungan positif dengan kebijakan dividen (Suharli dan Oktorina, 2005) - Profitabilitas berpengaruh signifikan terhadap DPR (Handayani, 2010) - Profitabilitas memiliki korelasi positif dengan kebijakan dividen (Suharli, 2007) - Profitabilitas tidak terhadap dividend payout ratio (Damayanti dan Achyani, 2006) - Return on invesment (ROI) tidak memiliki pengaruh terhadap dividen payout ratio (Yunita, 2008). 2. Investasi - Kesempatan investasi terhadap kebijakan dividen (Sari, 2010) - Investasi (IN) berpengaruh positif dan signifikan terhadap kebijakan dividen / DPR (Andri, 2012). - Investasi perusahaan tidak berpengaruh signifikan terhadap dividend payout ratio (Damayanti dan Achyani, 2006) - Investasi tidak terhadap dividend payout ratio (Daiyana, 2014) 3. Debt to Equty Ratio (DER) 4. Current Ratio (CR) - Debt to equity ratio terhadap dividen (Setiawati, 2012) - Debt to equity ratio terhadap DPR (Handayani, 2010) - Current ratio berpengaruh signifikan terhadap dividen (Setiawati, 2012) - Likuiditas memiliki hubungan positif dengan kebijakan dividen (Suharli dan Oktorina, 2005) - Debt to Equty Ratio (DER) tidak memiliki pengaruh terhadap dividen payout ratio (Yunita, 2008). - DER memiliki hubungan yang negatif signifikan terhadap DPR (Prihantoro, 2003) - Current ratio tidak terhadap DPR. (Handayani, 2010) - Likuiditas tidak terhadap dividend 5

6 - Investasi perusahaan, likuiditas, profitabilitas, tidak terhadap dividend payout ratio (Damayanti dan Achyani, 2006) payout ratio (Damayanti dan Achyani, 2006) - Current ratio tidak terhadap DPR (Handayani, 2010) Berdasarkan inkonsistensi beberapa hasil penelitian tersebut, maka perlu dilakukan penelitian lanjutan untuk membuktikan lebih jauh pengaruh yang lebih konsisten dari beberapa variabel yang dapat mempengaruhi dividend payout ratio. Jadi, penelitian ini merupakan pengembangan dari penelitian-penelitian terdahulu, dengan mengambil beberapa variabel dari penelitian terdahulu tersebut. Adapun judul penelitian yang diambil adalah: Analisis Pengaruh Profitabilitas, Investasi, Debt To Equity Ratio dan Current Ratio Terhadap Dividend payout Ratio Pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) Tahun 2009-2013. 1.2 Perumusan Masalah Berdasarkan uraian latar belakang, dapat dirumuskan permasalahan sebagai berikut : 1. Apakah profitabilitas terhadap dividend payout ratio? 2. Apakah investasi terhadap dividend payout ratio? 3. Apakah debt to equity ratio terhadap dividend payout ratio? 6

7 4. Apakah current ratio terhadap dividend payout ratio? 5. Apakah profitabilitas, investasi, debt to equity ratio, dan current ratio secara simultan terhadap dividend payout ratio? 1.3 Pembatasan Masalah Banyak variabel yang dapat mempengaruhi dividend payout ratio pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Dalam penelitian ini, variabel yang diteliti hanya 4 (empat), yaitu: Profitabilitas. Investasi, Debt to Equity Ratio, dan Current Ratio, dengan pertimbangan efisiensi dan efektivitas penelitian. Selain itu, penelitian juga dapat lebih terfokus. Data yang digunakan adalah data sekunder laporan keuangan perusahaan yang dipublikasikan oleh Bursa Efek Indonesia dari Indonesian Capital Market Directory (ICMD) selama 2011 sampai 2013. 1.4 Tujuan Penelitian Sesuai dengan rumusan masalah, maka tujuan yang ingin dicapai penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Untuk mengetahui signifikansi pengaruh profitabilitas terhadap dividend payout ratio. 2. Untuk mengetahui signifikansi pengaruh investasi terhadap dividend payout ratio. 3. Untuk mengetahui signifikansi pengaruh debt to equity ratio terhadap dividend payout ratio. 7

8 4. Untuk mengetahui signifikansi pengaruh current ratio terhadap dividend payout ratio. 5. Untuk mengetahui signifikansi pengaruh profitabilitas, investasi, debt to equity ratio, dan current ratio secara simultan terhadap dividend payout ratio. 1.5 Manfaat Penelitian 1. Manfaat Praktis a. Bagi Perusahaan Hasil penelitian ini diharapkan juga dapat menjadi bahan masukan bagi perusahaan dalam melakukan kebijakan dividen agar semua kepentingan yang terkait dengan dividen dapat terakomodasi dengan baik dan meminimalkan dampak negatifnya, baik bagi perusahaan maupun bagi para pemegang saham b. Bagi Investor Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat sebagai masukan dan bahan pertimbangan bagi investor dalam rangka pembuatan keputusan untuk menjual atau membeli saham perusahaan manufaktur yang go public. c. Bagi Masyarakat Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan dan pengetahuan mengenai masalah dividen serta dapat meningkatkan minat masyarakat untuk melakukan investasi melalui saham sehingga perdagangan di bursa saham semakin meningkat. 8

9 2. Manfaat Teoritis Hasil penelitian ini diharapkan dapat lebih mengembangkan kajian teoritis mengenai profitabilitas, investasi, debt to equity ratio, current ratio dan dividend payout ratio serta dapat menjadi bahan referensi bagi penelitian selanjutnya. 9