BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. meningkatkan mutu pendidikan bangsa itu sendiri. mempunyai sifat dan tabiat sesuai dengan cita-cita pendidikan.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang

BAB I PENDAHULUAN. Adapun fungsi pendidikan menurut Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional No. 20

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. sekarang ini, SMK menjadi alternatif untuk melanjutkan pendidikan tingkat

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. untuk memajukan kesejahteraan bangsa. Pendidikan adalah proses pembinaan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara (UU

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Menurut UU No.20 tahun 2003 tentang sistem Pendidikan Nasional menyatakan. bahwa:

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan usaha sadar dan terencana untuk mengembangkan. kepribadian manusia melalui pemberian pengetahuan, pengajaran

I. PENDAHULUAN. Peningkatan sumber daya manusia yang berkualitas, pendidikan memegang

BAB I PENDAHULUAN. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. tingkah laku yang baik. Pada dasarnya pendidikan merupakan proses untuk

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Kita adalah negara yang memperhatikan pendidikan bangsanya,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan pada dasarnya adalah usaha sadar untuk menumbuh

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

2015 ANALISIS HASIL BELAJAR MERENCANAKAN MENU KESEMPATAN KHUSUS SEBAGAI KESIAPAN MENGOLAH MAKANAN UNTUK PESTA PERNIKAHAN PADA SISWA DI SMKN 3 CIMAHI

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan salah satu hal yang paling penting untuk

BAB I PENDAHULUAN. potensi kreatif dan tanggung jawab kehidupan, termasuk tujuan pribadinya. 1

BAB I PENDAHULUAN. terus berkembang pesat sekarang ini, akan membawa berbagai dampak

BAB I PENDAHULUAN. Hakekat pembangunan nasional adalah membangun manusia Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. melalui pendidikan sekolah. Pendidikan sekolah merupakan kewajiban bagi seluruh. pendidikan Nasional pasal 3 yang menyatakan bahwa:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan

BAB I PENDAHULUAN. sengaja, teratur dan berencana dengan maksud mengubah atau

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

1 BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

2015 KONTRIBUSI PROGRAM PEMBINAAN KESISWAAN TERHADAP PEMENUHAN STANDAR KOMPETENSI LULUSAN DI SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN NEGERI 1 CIMAHI

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia dalam menghadapi persaingan yang semakin ketat diera

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pada awal abad 21 ini, dunia pendidikan di indonesia menghadapi

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. pembelajaran. Karena itu guru harus dapat membuat suatu pengajaran menjadi

BAB I PENDAHULUAN. terencana dan secara sistematis ) diberikan kepada peserta didik oleh pendidik

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan nasional dilaksanakan dalam rangka pembangunan manusia

BAB I PENDAHULAN A. LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang semakin pesat pada

BAB I PENDAHULUAN. serta prinsip-prinsip, sehingga membantu memiliki makna bagi subjek didik.

M PENGARUH MEDIA VIDEO DOKUMENTASI UNTUK MENINGKATKAN KOMPETENSI MEMBUAT TOPENG DALAM PEMBELAJARAN SENI RUPA.

A. Latar Belakang Masalah Sekolah merupakan suatu tempat dimana bagi peserta didik untuk

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan individu dan perkembangan masyarakat, selain itu pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan menduduki posisi sentral dalam pembangunan. Kualitas sumber

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan kualitas sumber daya manusia. Pasal 31 ayat 2 Undang-Undang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pendidikan adalah suatu usaha untuk mewujudkan pembangunan di masa

2015 IMPLEMENTASI MODEL WORD SQUARE DALAM MENINGKATKAN PARTISIPASI BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN

BAB I PENDAHULUAN. manusia yang dinamis dan syarat akan perkembangan, oleh karena itu

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara yang memiliki jumlah penduduk paling banyak

BAB I PENDAHULUAN. Dalam UU RI No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional bab. I, pasal 1:

BAB I PENDAHULUAN. satu usaha yang dilakukan agar peran pendidikan dapat tercapai, maka kita. sebagai Warga Negara Indonesia harus berusaha belajar.

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

2016 HUBUNGAN ANTARA SELF-EFFICACY DENGAN PRESTASI BELAJAR

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. aspirasi (cita-cita) untuk maju, sejahtera, dan bahagia menurut konsep

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan teknologi, dibutuhkan peningkatan kualitas Sumber Daya Manusia

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

Sesuai dengan tujuan pendidikan yang berbunyi :

BAB I PENDAHULUAN. potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri,

BAB I PENDAHULUAN. lebih besar, karena kedudukannya sebagai orang yang lebih dewasa, lebih

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Peningkatan sumber daya manusia (SDM) merupakan faktor yang sangat

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan sangat berperan dalam menghasilkan warga Negara yang

BAB I PENDAHULUAN. Dikutip dari Pendidikan Nasional Bab II pasal 3, menyatakan bahwa :

BAB I PENDAHULUAN. dan kecerdasan intelektualnya agar menjadi manusia yang terampil, cerdas,

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah salah satu bentuk perwujudan kebudayaan manusia

I. PENDAHULUAN. Tujuan pendidikan nasional yang tercantum dalam Undang- Undang Sistem

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia dianggap belum mampu bersaing dengan dunia luar. hal yang memang seharusnya terjadi sejalan dengan perubahan budaya

1. PENDAHULUAN. Sekolah sebagai lembaga pendidikan formal yang merupakan salah satu jalan

BAB I PENDAHULUAN. yang menyenangkan dan mudah dipahami oleh siswa. Pendidikan berfungsi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Sasaran Pendidikan adalah manusia. Pendidikan bertujuan untuk

BAB I PENDAHULUAN. keharusan bagi bangsa Indonesia sebagai negara yang sedang berkembang

BAB I PENDAHULUAN. dipasaran, tetapi bukan berarti masalah ini telah usai karena masalah-masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Eka Purwanti Febriani, 2013

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Kedudukan guru mempunyai arti penting dalam pendidikan. Arti penting itu bertolak

Transkripsi:

A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN Pendidikan merupakan suatu hal yang sangat penting dan tidak dapat dipisahkan dari kehidupan seseorang, baik dalam keluarga, masyarakat, dan bangsa. Kemajuan suatu bangsa ditentukan oleh tingkat keberhasilan pendidikan dan keberhasilan pendidikan akan dicapai suatu bangsa apabila ada usaha untuk meningkatkan mutu pendidikan bangsa itu sendiri. Pendidikan adalah usaha sadar dan sistematis, yang dilakukan orang-orang yang diberikan tanggungjawab untuk mempengaruhi peserta didik agar mempunyai sifat dan tabiat sesuai dengan citacita pendidikan. Menurut Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional No. 20 Tahun 2003, Bab I, pasal I tentang pendidikan dinyatakan: Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mrngrmbangkan potensi dirinya untu memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara. Adapun fungsi pendidikan menurut Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional No. 20 Tahun 2003, Bab II, pasal 3 tentang fungsi dan tujuan pendidikan dinyatakan: Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertangungjawab. Kegiatan utama dalam proses pendidikan di sekolah adalah kegiatan belajar mengajar. Proses Belajar Mengajar (PBM) yang ada merupakan penentu keberhasilan dalam mencapai tujuan pendidikan. Pelaksanaan proses pembelajaran dapat dilakukan dengan tiga jenis lingkungan pendidikan yaitu 1

2 pendidikan formal, non formal, dan informal. Setiap kegiatan pembelajaran formal yang dilakukan disekolah akan menghasilkan perubahan-perubahan dalam diri siswa yang dikelompokkan kedalam kawasan domain (kognitif, afektif, dan psikomotorik). Menurut Slameto (2013, hlm. 180) mengatakan, Minat adalah suatu rasa lebih suka dan rasa ketertarikan pada suatu hal atau aktivitas, tanpa ada yang menyuruh. Pada dasarnya minat merupakan penerimaan akan suatu hubungan antara diri sendiri dengan sesuatu diluar diri. Semakin kuat atau dekat hubungan tersebut, semakin besar minat. Minat belajar tidak saja penting bagi siswa namun juga menjadi masalah penting yang harus dihadapi guru. Keberhasilan atau kegagalan guru dalam membangkitkan minat belajar siswa sangat berpengaruh terhadap pencapaian kompetensi hasil belajar yang dikehendaki. Tanpa adanya minat siswa terhadap mata pelajaran yang diajarkan, maka guru harus bersiap mengalami kekecewaan, frustasi dan makan hati ketika mengajar. Hal yang sama juga dialami oleh siswa yaitu sikap apatis, pasif, tidak memahami materi dan pada akhirnya hanya berorientasi pada nilai. Sejalan dengan penelitian Very (2016, hlm. 2) mengatakan, Minat terhadap pelajaran tertentu akan memotivasi siswa lebih tekun mempelajari bidang studi yang diminatinya tersebut. Pendidikan yang berkaitan dengan Proses Belajar Mengajar (PBM) di sekolah harus menggunakan beberapa variasi media pembelajaran yang digunakan. Dengan tersedianya media pembelajaran, pendidik dapat menciptakan berbagai situasi kelas, menentukan metode pengajaran yang akan dicapai dalam situasi yang berlainan, media pembelajaran ini selanjutnya dapat membantu guru membawa dunia luar ke dalam kelas, bila media pembelajaran ini dapat difungsikan secara tepat dan proforsional, maka proses pembelajaran akan dapat berjalan efektif, sehingga peserta didik lebih senang terhadap pelajaran, dapat menambah minat belajarnya, menambah minat untuk berpikir dan belajar sendiri dalam belajar. Penggunaan media pembelajaran, salah satunya bisa dengan menggunakan media pembelajaran audio-visual. Media pembelajaran audio-visual merupakan media yang menyampaikan materi dengan menggunakan suara dan gambar salah satu contohnya adalah pemutaran video pembelajaran yang berkaitan dengan materi ajar yang akan disampaikan oleh guru. Namun pada kenyataannya, guru belum bisa

menguasai media pembelajaran dalam melakukan kegiatan KBM di sekolah mereka. Dari hasil observasi yang dilakukan di kelas X Akuntansi 4 SMK Negeri 3 Bandung siswa mengalami berbagai masalah dalam belajar seperti perasaan tidak senang, ketidak terlibatan siswa, ketidak tertarikan dan kurang perhatian ketika belajar serta jam pelajaran yang kurang efektif. Permasalahan yang muncul dapat diartikan bahwa siswa kurang mempunyai minat untuk belajar dalam mata pelajaran Dasar-dasar Perbankan. Penggunaan media pembelajaran masih belum optimal, kendala yang dihadapi adalah keterbatasan sarana dan prasana penunjang serta kurangnya SDM dalam menerapkan media pembelajaran, sehingga yang seharusnya sudah mengusai media pembelajaran menjadi terhambat. Berikut adalah tabel rata-rata minat belajar siswa pada mata pelajaran Dasar-dasar Perbankan kelas X Akuntansi 4 di SMK Negeri 3 Bandung Tabel 1.1 Presentase Minat Belajar Siswa Kelas X Akuntansi 4 Mata Pelajaran Dasardasar Perbankan di SMK Negeri 3 Bandung No Indikator Minat Belajar Siswa Frekuensi (orang) Presentase (%) 1 Kesukaan 2 16,7% 2 Ketertarikan 3 25% 3 Perhatian 4 33,3% 4 Keterlibatan 3 25% Jumlah 12 100% Sumber: kelas X Akuntansi 4 SMK Negeri 3 Bandung Dari tabel diatas terdapat 2 orang yang merasa senang, 3 orang yang terlibat dalam pembelajaran, 3 orang yang tertarik dalam pembelajaran dan 4 orang yang memperhatikan, dimana seluruh siswa kelas X akuntansi 4 terdapat 37 orang. Dapat disimpulkan bahwa 12 orang mempunyai minat belajar sedangkan 25 orang tidak memiliki minat dalam pembelajaran. 3 Dari uraian di atas maka penulis merencanakan penelitian berjudul Pengaruh Media Pembelajaran Audio-Visual terhadap Minat Belajar Siswa

4 Kelas X Akuntansi 4 di SMK Negeri 3 Bandung ( Studi Kasus Pada Mata Pelajaran Dasar-dasar Perbankan dalam Pembelajaran Simpanan Giro ). B. Identifikasi Masalah Dari uraian latar belakang di atas penulis mengidentifikasi masalah sebagai berikut: 1. Penggunaan Media Pembelajaran belum optimal 2. Banyak faktor yang mempengaruhi rendahnya minat siswa dalam belajar dasardasar perbankan. 3. Siswa mudah mengeluh dalam melaksanakan tugas yang diberikan guru 4. Proses belajar mengajar siswa pada mata pelajaran dasar-dasar perbankan masih kurang efektif 5. Minat Belajar siswa rendah dalam pelajaran dasar-dasar perbankan, karena dalam proses belajar mengajar menggunakan media konvensional. C. Rumusan Masalah Untuk memudahkan penelitian diperlukan rumusan masalah yang jelas, dapun rumusan masalah dalam penelitian ini yaitu : 1. Bagaimana penerapan media pembelajaran audio-visual video dan minat belajar siswa pada pembelajaran sub tema simpanan giro dalam mata pelajaran dasardasar perbankan tahun ajaran 2016-2017 kelas X Akuntansi 4 di SMKN 3 Bandung? 2. Berapa besar pengaruh penerapan media pembelajaran audio-visual video terhadap minat belajar siswa pada pembelajaran sub tema simpanan giro dalam mata pelajaran dasar-dasar perbankan tahun ajaran 2016-2017 kelas X Akuntansi 4 di SMKN 3 Bandung? D. Tujuan Penelitian Berdasarkan rumusan masalah yang telah dibuat, maka penellitian ini bertujuan untuk mengetahui : 1. Penerapan media pembelajaran audio-visual video dan minat belajar siswa pada pembelajaran sub tema simpanan giro dalam mata pelajaran dasar-dasar perbankan tahun ajaran 2016-2017 kelas X Akuntansi 4 di SMKN 3 Bandung?

5 2. Besar pengaruh penerapan media pembelajaran audio-visual video terhadap minat belajar siswa pada pembelajaran sub tema simpanan giro dalam mata pelajaran dasar-dasar perbankan tahun ajaran 2016-2017 kelas X Akuntansi 4 di SMKN 3 Bandung. E. Manfaat Penelitian Penulis mengharapkan agar hasil penelitian yang dituangkan dalam proposal skripsi ini mampu memberikan manfaat sebagai berikut: 1. Manfaat Teoritis Hasil penelitian ini dapat menambah keajegan dalam penerapan media pembelajaran pada proses belajar mengajar (PBM) di Sekolah Menengah Kejuruan (SMK). 2. Manfaat Praktis a. Bagi Sekolah Sebagai bahan kajian bagi sekolah untuk lebih meningkatkan usaha-usaha pendidikan, khususnya dalam penggunaan media pembelajaran yang baik. b. Bagi Guru Dapat memberikan acuan bagi guru khususnya guru mata pelajaran darardasar perbankan untuk dapat menentukan media pembelajaran yang tepat sesuai dengan tujuan pembelajaran c. Bagi Siswa Memberikan tambahan mengenai minat belajar siswa dalam mata pelajaran dasar-dasar perbankan pada khususnya dan mata pelajaran yang lain pada umumnya serta memberikan siswa lebih berperan aktif dalam mengikuti proses belajar mengajar sehingga dapat meningkatkan hasil belajar. 3. Manfaat dari Segi Kebijakan Memberikan arahan kebijakan untuk pengembangan pendidikan bagi SMK pada mata pelajaran dasar-dasar perbankan yang baik dan efektif untuk diterapkan, berkaitan dengan materi dan media pembelajaran yang digunakan dalam pembelajaran di SMK.

6 4. Manfaat dari Segi Isu dan Aksi Sosial Hasil penelitian diharapkan dapat memberikan manfaat bagi peneliti selanjutnya yang meneliti tentang media pembelajaran. F. Definisi Operasional Supaya tidak terjadi perbedaan pemahaman tentang istilah-istilah yang digunakan, maka beberapa istilah perlu didefinisikan secara operasional. Berikut ini istilah-istilah yang ada dalam penelitian ini: 1. Pengaruh Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, Pengaruh adalah daya yang ada atau timbul dan sesuatu (orang,benda) yang ikut membentuk watak, kepercayaan atau perbuatan seseorang. 2. Media Pembelajaran Menurut Azhar Arsyad (2016, hlm. 3) Media adalah alat yang menyampaikan atau mengantarkan pesan-pesan pembelajaran. Secara lebih khusus media pembelajaran adalah alat-alat grafis, photografis atau elektronis untuk menangkap, memproses dan menyusun kembali informasi visual atau verbal. 3. Media Audio-Visual Menurut Nana Sudjana (2015, hlm. 129) Media audio visual untuk pengajaran adalah sebagai bahan yang mengandung pesan dalam bentuk suara dan gambar yang dapat merangsang pikiran, perasaan, perhatian, dan kemauan siswa sehingga terjadi proses belajar mengajar. Media audio-visual merupakan media yang digunakan untuk menyampaikan pesan pembelajaran. Dalam media audio visual terdapat dua unsur yang saling bersatu yaitu audio dan visual. Adanya unsur audio memungkinkan siswa untuk dapat menerima pesan pembelajaran melalui pendengaran, sedangkan unsur visual memungkinkan penciptakan pesan belajar melalui bentuk visualisasi, sehingga membangun kondisi yang dapat membuat siswa mampu memperoleh pengetahuan, keterampilan, atau sikap. 4. Minat Belajar Menurut Slameto (2015, hlm. 180) Minat adalah suatu rasa lebih suka dan rasa keterikatan pada suatu hal atau aktivitas, tanpa ada yang menyuruh. Minat pada dasarnya adalah penerimaan akan suatu hubungan antara diri sendiri dengan sesuatu

7 di luar diri. Semakin kuat atau dekat hubungan tersebut, semakin berminat. Minat belajar adalah salah satu bentuk keaktifan seseorang yang mendorong untuk melakukan serangkaian kegiatan jiwa dan raga untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku sebagai hasil dari pengalaman individu dalam interaksi dalam lingkungannya yang menyangkut kognitif,afektif, dan psikomotorik. Berdasarkan pengertian istilah di atas, maka yang dimaksud dengan pengaruh media pembelajaran audio-visual terhadap minat belajar siswa dalam penelitian ini adalah suatu daya yang membentuk watak atau perbuatan seseorang melalui alat penyampai pesan yang secara fisik dapat dilihat dan didengar untuk meningkatkan rasa ketertarikan, atau perasaan suka serta di peroleh suatu perubahan tingkah laku sebagai hasil dari pengalaman individu dalam interaksi dalam lingkungannya yang menyangkut kognitif,afektif, dan psikomotorik. G. Sistematika Skripsi Sistematika dalam penulisan skripsi ini sebagai berikut : 5. Bab 1 Pendahuluan Pendahuluan bermaksud mengantarkan pembaca ke dalam pembahasan suatu masalah. Esensi dari bagian pendahuluan adalah pernyataan tentang masalah penelitian. Bagian pendahuluan skripsi berisi hal-hal sebagai berikut : a. Latar Belakang Masalah Bagian ini memaparkan konteks penelitian yang dilakukan. Peneliti harus dapat memberikan latar belakang mengenai topik atau isu yang diangkat dalam penelitian secara menarik sesuai dengan perkembangan situasi dan kondisi terkini. b. Identifikasi Masalah Tujuan identifikasi masalah yaitu agar peneliti mendapatkan sejumlah masalah yang berhubungan dengan judul penelitianyang ditunjukkan oleh data empirik. c. Rumusan Masalah Rumusan masalah merupakan pertanyaan umum tentang konsep atau fenomena spesifik yang di teliti.

8 d. Tujuan Penelitian Rumusan tujuan penelitian memperlihatkan pernyataan hasil yang ingin dicapai peneliti setelah melakukan penelitian. e. Manfaat Penelitian Manfaat penelitian berfungsi untuk menegaskan kegunaan penelitian yang dapat diraih setelah penelitian berlangsung. Manfaat penelitian menjelaskan hal-hal berikut : 1) Manfaat teoretis, yakni manfaat hasil penelitian terhadap pengembangan dan keajegan ilmu atau teori pada satu bidang ilmu 2) Manfaat dari segi kebijakan, yakni manfaat yang membahas perkembangan kebijakan formal dalam bidang yang dikaji 3) Manfaat Praktis, yakni manfaat hasil penelitian untuk para pengguna ilmu/teori dalam satu bidang ilmu 4) Manfaat dari segi isu dan aksi sosial (penelitian mungkin dapat dikatakan sebagai alat untuk memberikan pencerahan pengalaman hidup dengan memberikan gambaran dan mendukung adanya aksi). (Marshall & Rossman, 2006, hlm. 34-38) f. Definisi Operasional Definisi operasional mengemukakan pembatasan dari istilah-istilah yang diberlakukan dalam penelitian sehingga tercipta makna tunggal terhadap pemahaman permasalahan dan penyimpulan terhadap pembatasan istilah dalam penelitian yang memperlihatkan makna penelitian sehingga mempermudah peneliti dalam memfokuskan pembahasan masalah. g. Sistematika Skripsi Bagian ini memuat sistematika penulisan skripsi, yang menggambarkan kandungan setiap bab, urutan penulisan, serta hbungan antara satu bab dengan bab lainnya dalam membentuk sebuah kerangka utuh skripsi. 6. Bab II Kajian Teori dan Kerangka Pemikiran Kajian teori berisi deskripsi teoretis yang memfokuskan kepada hasil kajian teori, konsep, kebijakan, dan peraturan yang ditunjang oleh hasil penelitian terdahulu yang sesuai dengan masalah penelitian, berdasarkan judul skripsi ini

9 pengaruh media pembelajaran terhadap minat belajar siswa maka kajian teoretisnya sebagai berikut : h. Media Pembelajaran Audio Visual (Video) 1) Perkembangan media pembelajaran 2) Fungsi media pembelajaran 3) Jenis-jenis media pembelajaran 4) Keuntungan dan keterbatasan media pembelajaran audio visual 5) Penerapan media pembelajaran audio visual (video) dalam pembelajaran simpanan giro a) Bahan ajar simpanan giro b) Strategi pembelajaran simpanan giro dengan media audi-visual jenis video c) Pembinaan minat belajar siswa dalam pembelajaran simpanan giro melalui video i. Minat Belajar 1) Manfaat minat belajar 2) Macam-macam minat 3) Unsur dan tolak ukur minat belajar 4) Cara meningkatkan minat belajar Secara prinsip, Bab II terdiri dari emapt pokok bahasan sebagai berikut : a. Kajian teori dan kaitannya dengan pembelajaran yang akan diteliti. b. Hasil-hasil penelitian terdahulu yang sesuai dengan variabel penelitian yang akan diteliti. c. Kerangka pemikiran dan diagram/skema paradigma penelitian. d. Asumsi dan hipotesis penelitian atau pertanyaan penelitian. 7. Bab III Metode Penelitian Bab ini menjelaskan secara sistematis dan terperinci langkah-langkah dan cara yang digunakan dalam menjawab permasalahan dan memperoleh simpulan, bab ini berisi hal-hal berikut : a. Metode penelitian, merupakan rangkaian kegiatan pelaksanaan penelitian

10 b. Desain penelitian, pada bagian ini peneliti menyampaikan secara eksplisit apakah penelitian yang dilakukan termasuk kategori survei atau eksperimen c. Subjek dan objek penelitian d. Pengumpulan data dan instumen penelitian, mencakup jenis data yang akan dikumpulkan, penjelasan, dan alasan pemakaian suatu teknik pengumpulan data sesuai dengan kebutuhan data penelitian e. Teknik analisis data, harus disesuaikan dengan rumusan masalah dan jenis data penelitian yang diperoleh, baik data kualitatif maupun kuantitatif f. Prosedur penelitian, menjelaskan prosedur aktivitas perencanaan, pelaksanaan, dan pelaporan penelitian. 8. Bab IV Hasil Penelitian dan Pembahasan Bab ini menyampaikan dua hal utama, yakni temuan penelitian berdasarkan hasil pengolahan dan analisis data dengan berbagai kemungkinan bentuknya sesuai dengan urutan rumusan permasalahan penelitian dan pembahasan temuan penelitian untuk menjawab pertanyaan penelitian yang telah dirumuskan. 9. Bab V Kesimpulan dan Saran Simpulan merupakan uraian yang menyajikan penafsiran pemaknaan peneliti terhadap analisis temuan hasil penelitian. Simpulan harus menjawab rumusan masalah atau pertanyaan penelitian dan disajikan pemaknaan peneliti terhadap semuahasil dan temuan penelitian. saran merupakan rekomendasi yang ditujukan kepada para pembuat kebijakan, pengguna, atau kepada peneliti berikutnya yang berminat untuk melakukan penelitian selanjutnya, dan kepada pemecah masalah di lapangan atau follow up dari hasil penelitian.