Rancang Bangun Sistem Alarm Gempa Bumi Menggunakan Prinsip Gaya Pegas dan Penginderaan Medan Magnetik

dokumen-dokumen yang mirip
RANCANG BANGUN SISTEM ALARM GEMPA BUMI BERBASIS MIKROKONTROLER AVR ATmega 16 MENGGUNAKAN SENSOR PIEZOELEKTRIK

Rancang Bangun Sistem Peringatan Dini Tanah Longsor Berbasis Mikrokontroler ATmega328 Menggunakan Metode Penginderaan Berat

Rancang Bangun Alat Ukur Kadar Air Agregat Halus Berbasis Mikrokontroler ATmega8535 dengan Metode Kapasitif untuk Pengujian Material Dasar Beton

RANCANG BANGUN AMMETER DC TIPE NON-DESTRUCTIVE BERBASIS MIKROKONTROLER ATmega8535 DENGAN SENSOR EFEK HALL ACS712

III. METODOLOGI PENELITIAN. bertempat di Laboratorium Elektronika Jurusan Teknik Elektro Universitas

RANCANG BANGUN ALAT UKUR TINGKAT KEKERUHAN ZAT CAIR BERBASIS MIKROKONTROLLER AT89S51 MENGGUNAKAN SENSOR FOTOTRANSISTOR DAN PENAMPIL LCD

RANCANG BANGUN ALAT UKUR TINGGI DAN BERAT BADAN BAYI BERBASIS MIKROKONTROLER ATmega8535 DENGAN SENSOR FOTOTRANSISTOR

UKDW BAB 1 PENDAHULUAN

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan mulai pada November 2011 hingga Mei Adapun tempat

I. PENDAHULUAN. semakin kuat gempa yang terjadi. Penyebab gempa bumi dapat berupa dinamika

JURNAL SAINS DAN SENI POMITS Vol. 2, No. 1, (2013) 1-6 1

BAB III. Perencanaan Alat

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini akan dilaksanakan pada Juni 2014 sampai dengan Desember 2014.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

RANCANG BANGUN RANGKAIAN TIMER OTOMATIS PESAWAT ATWOOD

Sistem Kontrol Temperatur Air pada Proses Pemanasan dan Pendinginan dengan Pompa sebagai Pengoptimal

dunia. Hal ini didasarkan pada data statistik yang dikeluarkan United Nations

APLIKASI ATMEGA 8535 DALAM PEMBUATAN ALAT UKUR BESAR SUDUT (DERAJAT)

METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Februari 2015 sampai dengan bulan Juli

Rancang Bangun Sistem Pengontrol Intensitas Cahaya pada Ruang Baca Berbasis Mikrokontroler ATMEGA16 Maulidan Kelana 1), Abdul Muid* 1), Nurhasanah 1)

BAB III PERANCANGAN SISTEM

III. METODE PENELITIAN. Penelitian, perancangan, dan pembuatan tugas akhir ini dilakukan di Laboratorium

Rancang Bangun Sistem Identifikasi Data Pasien pada Rekam Medis Elektronik Menggunakan Teknologi RFID

MOUSETRAP BERBASIS ARDUINO UNO DENGAN SENSOR PIR

III. METODE PENELITIAN. Penelitian tugas akhir ini dilaksanakan di Laboratorium Elektronika Dasar

Alat Pendeteksi Kebocoran Gas LPG Pada Sistem Rumah Tangga Berbasis Mikrokontroler

III. METODE PENELITIAN. Penelitian dan perancangan tugas akhir ini dilakukan di Laboratorium Terpadu

BAB III PERANCANGAN SISTEM. untuk efisiensi energi listrik pada kehidupan sehari-hari. Perangkat input untuk

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juli 2012 sampai dengan Januari 2013.

RANCANG BANGUN ALAT UKUR KECEPATAN PUTAR MOTOR DENGAN MIKROKONTROLER AT89S51 DAN ANTARMUKA SERIAL KOMPUTER TUGAS AKHIR

RANCANGAN QUADCOPTER UNTUK SISTEM PEMANTAU UDARA BERBASIS MIKROKONTROLLER ATMEGA 328 SKRIPSI LAMHOT SIHALOHO

Clamp-Meter Pengukur Arus AC Berbasis Mikrokontroller

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juli 2014 sampai dengan Januari 2015.

IMPLEMENTASI KARTU BER-PASSWORD BERBASIS MIKROKONTROLER AT89S51 UNTUK SISTEM KONTROL KEHADIRAN

KARAKTERISASI SENSOR HALL EFFECT SEBAGAI SENSOR MAGNETIK PADA PROTOTIPE PENJELAJAH PENGUKUR MEDAN MAGNET DENGAN SISTEM KENDALI ANDROID

BAB III ANALISA SISTEM

DENGAN PENGATURAN SUHU DAN KECEPATAN PENGADUAN

RANCANG BANGUN ALAT PERCOBAAN MOMEN INERSIA DENGAN MENGGUNAKAN TIMER OTOMATIS

BAB III PERANCANGAN SISTEM

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan September 2014 sampai November

RANCANG BANGUN ALAT PENDETEKSI JARAK AMAN PADA KENDARAAN BERBASIS ARDUINO DENGAN SENSOR HC-SR04 PROJEK AKHIR 2 WILLIAM FERNANDES S NIM.

Rancang Bangun Sistem Akuisisi Data Resonansi gelombang Bunyi Menggunakan Transduser Ultrasonik Berbasis Mikrokontroler ATmega8535

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT

Rancang Bangun Sistem Telemetri Pengukur Konsentrasi Gas Amonia Menggunakan Sensor MQ-137 dan Transceiver nrf24l01+

RANCANG BANGUN SISTEM KEAMANAN PADA KANDANG SAPI MENGGUNAKAN SENSOR LDR BERBASIS MIKROKONTROLER AT89S51 TUGAS AKHIR

I. PENDAHULUAN. Berbagai bencana alam telah terjadi hampir diseluruh dunia bahkan, di Indonesia

RANCANG BANGUN MODUL ALAT UKUR KELEMBABAN DAN TEMPERATUR BERBASIS MIKROKONTROLER AT89S52 DENGAN SENSOR HSM-20G

BAB III PERANCANGAN. Pada bab ini akan menjelaskan perancangan alat yang akan penulis buat.

Sistem Pengaman Rumah Dengan Sensor Pir. Berbasis Mikrokontroler ATmega : Ayudilah Triwahida Npm : : H. Imam Purwanto, S.Kom., MM.

PERANCANGAN ALAT KONTROL KRAN AIR WUDHU MENGGUNAKAN SISTEM SENSOR ULTRASONIK US-016 BERBASIS ATMega8535 SKRIPSI ABDUL HALIM

RANCANG BANGUN SISTEM OTOMASI PENYALAAN LAMPU RUANG KULIAH BERBASIS MIKROKONTROLER ATmega8535 DENGAN DETEKTOR PIR PARADOX-465

BAB III PERANCANGAN ALAT

Rancang Bangun Sistem Pegontrolan Temperatur dan Waktu untuk Proses Heat Treatmet

RANCANG BANGUN DATA AKUISISI TEMPERATUR 10 KANAL BERBASIS MIKROKONTROLLER AVR ATMEGA16

RANCANG BANGUN SISTEM PENGATURAN SUHU DAN KELEMBABAN UDARA BAGI TANAMAN PADA RUMAH KACA BERBASIS BORLAND DELPHI 7.0 TUGAS AKHIR

RANCANG BANGUN PROTOTIPE SPBU-MINI BERBASIS MIKROKONTROLER ATMega8535 DENGAN KELUARAN BERDASARKAN NILAI MASUKAN DALAM RUPIAH

Sistem Monitoring Suhu dan Kelembaban pada Inkubator Bayi Berbasis Mikrokontroler

SISTEM PENGAMAN SEPEDA MOTOR BERBASIS MIKROKONTROLER ATMega 8535 MELALUI SHORT MESSAGE SERVICE (SMS) SKRIPSI JHON DALTON N

RANCANG BANGUN ALAT UKUR KETINGGIAN BENSIN DI DALAM RESERVOIR SPBU DENGAN SENSOR ULTRASONIK. Skripsi

BAB IV IMPLEMENTASI DAN ANALISIS. pengukuran bahan bakar minyak pada tangki SPBU ini terbagi dalam dua

Rancang Bangun Alat Ukur dan Indikator Kadar Air Gabah Siap Giling Berbasis Mikrokontroler dengan Sensor Fotodioda

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

PERANCANGAN PENGUKUR MAGNITUDO DAN ARAH GEMPA MENGGUNAKAN SENSOR ACCELEROMETER ADXL330 MELALUI TELEMETRI

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISIS

RANCANG BANGUN PENGAMAN MOTOR INDUKSI 3 FASA TERHADAP UNBALANCE VOLTAGE DAN OVERLOAD DENGAN SISTEM MONITORING

BAB IV PENERAPAN DAN ANALISA

Gambar 3.1 Diagram Blok Alat

BAB IV PERANCANGAN SISTEM

RANCANG BANGUN SISTEM TELEMETRI PENGUKURAN LEVEL PERMUKAAN AIR MENGGUNAKAN GELOMBANG ULTRASONIK

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

INKUBATOR PENETAS TELUR OTOMATIS MEMAKAI LM35 BERBASIS MIKROKONTROLER ATMEGA 8535 SECARA HARDWARE TUGAS AKHIR

BAB III PERANCANGAN ALAT DAN PEMBUATAN SISTEM. kadar karbon monoksida yang di deteksi oleh sensor MQ-7 kemudian arduino

3.2. Tempat Penelitian Penelitian dan pengujian alat dilakukan di lokasi permainan game PT. EMI (Elektronik Megaindo) Plaza Medan Fair.

PENYESUAI KADAR OKSIGEN DALAM RUANGAN BERBASIS MIKROKONTROLER

Rancang Bangun Alat Ukur Getaran Mesin Sepeda Motor Menggunakan Sensor Serat Optik

Pengembangan Sistem Mekatronika Pemindah dan Penyusun Barang tanpa Sensor Berbasis Mikrokontroller AT89S51

Aplikasi Mikrokontroller ATMega 16 Dengan Load Cell Pada Lift 3 Lantai

Desain dan Karakterisasi Penggunaan Sensor Efek Hall UGN3503 untuk Mengukur Arus Listrik pada Kumparan Leybold P6271 Secara Non Destruktif

BAB III PERANCANGAN DAN REALISASI ALAT

BAB III PERANCANGAN ALAT

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada bulan Maret 2015 sampai dengan Agustus

PEMBUATAN ALAT UKUR FREKUENSI DARI GENERATOR SINYAL BERBASIS ATMEGA16 TUGAS AKHIR

BAB III PERANCANGAN ALAT. Pada bagian ini akan dijelaskan mengenai bagaimana alat dapat

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada bulan Oktober 2013 sampai dengan Maret 2014,

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III PERANCANGAN ALAT

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Jurusan Teknik Pertanian Fakultas Pertanian

RANCANG BANGUN SISTEM MONITORING LEVEL TANGKI BBM DENGAN SENSOR ULTRASONIK VIA SMARTPHONE ANDROID BERBASIS MIKROKONTROLER ATmega8 SKRIPSI

III. METODE PENELITIAN. Pelaksanaan tugas akhir ini dilakukan di Laboratorium Terpadu Jurusan Teknik Elektro

BAB III PERANCANGAN Gambaran Alat

BAB 3 PERANCANGAN DAN PEMBUATAN SISTEM

RANCANG BANGUN SISTEM PENGONTROL FREKUENSI GETARAN MENGGUNAKAN SERAT OPTIK

OTOMATISASI KERAN DISPENSER BERBASIS MIKROKONTROLER AT89S52 MENGGUNAKAN SENSOR FOTODIODA DAN SENSOR ULTRASONIK PING

BAB III ANALISA MASALAH DAN PERANCANGAN

BAB III PERANCANGAN ALAT

RANCANG BANGUN SISTEM PENGENDALI SUHU INKUBATOR TELUR AYAM BERBASIS MIKROKONTROLER ATmega8535. Skripsi

Transkripsi:

ISSN 2302-8491 Jurnal Fisika Unand Vol. 7,. 4, Oktober 2018 374 Rancang Bangun Sistem Alarm Gempa Bumi Menggunakan Prinsip Gaya Pegas dan Penginderaan Medan Magnetik Andre Rizki Naldi *, Wildian Laboratorium Elektronika dan Instrumentasi, Jurusan Fisika Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Andalas Kampus Limau Manis, Padang, 25163, Indonesia *andrerizki672@gmail.com ABSTRAK Telah dirancang sistem alarm gempa bumi dengan memanfaatkan prinsip gaya pegas dan penginderaan medan magnet menggunakan sensor Efek Hall. Sistem terdiri dari dua perangkat keras yaitu sistem sensor Efek Hall dan mikrokontroler Atmega 328. Pengujian alarm gempa dilakukan dengan menjatuhkan massa dengan memvariasikan ketinggian beban yaitu 20 cm, 30 cm, and 40 cm, variasi jarak jatuh ke sensor 10-200 cm, dan variasi massa beban jatuh (200 g, 400 g, dan 600 g). Acuan yang digunakan untuk menandakan getaran gempa bumi adalah 2 MMI (Modified Mercally Intansity) yaitu benda-benda ringan yang digantung bergoyang. Dari hasil pengujian didapatkan bahwa sensor masih peka dalam mendeteksi getaran dengan semua variasi ketinggian dan massa beban pada jarak maksimum 90 cm. Kata-kunci : sistem alarm gempa, medan magnet, sensor Efek Hall, MMI, Mikrokontroler Atmega 328 ABSTRACT Earthquake alarm system has been designed by utilizing the principle of spring force and magnetic field sensing using the hall effect sensor. The system consists of two hardwares, namely the hall effect sensor system and atmega 328 microcontroller. Earthquake alarm testing is carried by drop a mass with variation of height 20 cm, 30 cm, and 40 cm, the falling distance to sensor 10 200 cm, and the weight of the mass of 200 g, 400 g, and 600 g. The reference value used to indicate earthquake vibrations occurence is 2 MMI (light hung object sway). From the test results, it is found that the sensor is sensitive in detecting vibrations with all variations in altitude and mass load at a maximum distance of 90 cm Keywords: earthquake alarm system, magnetic field, Hall effect sensor, MMI, Atmega microcontroller 328 I. PENDAHULUAN Sumatera Barat adalah daerah Indonesia yang secara geografis termasuk daerah rawan bencana, terutama bencana alam seperti gempa, tanah longsor, banjir, tsunami, gunung meletus dan lain sebagainya, yang dapat menyebabkan kerusakan lingkungan, kerugian harta benda, dampak psikologi, dan korban jiwa (PERDA Sumbar, 2007). Di kota padang gempa adalah hal yang biasa terjadi jika berkekuatan di bawah 3 SR, mayoritas masyarakat tidak merasakan keberadaan gempa. Namun, saat gempa terjadi sekitar 7-8 SR, kekuatan ini cukup meluluh lantakkan bangunan-bangunan dan tempat umum lainnya. Potensi gempa sering sekali berpusat di daerah laut yang berkemungkinan berpotensi tsunami. Hal inilah yang membuat masyarakat padang merasa sangat cemas (Afriani, 2010). Gempa bisa terjadi kapan saja saat beraktivitas, santai ataupun sedang beristirahat malam. Karena itulah perlu sekali sebuah alat yang dapat mendeteksi getaran terhadap gempa dirumah yang selalu beroperasi selama 24 jam untuk memperingatkan, dan membangunkan kita saat gempa terjadi (Setiono, 2010). Berbagai sistem peringatan dini telah banyak dikembangkan. Pada tahun 2011, Jamal telah membuat alat pendeteksi gempa dengan metode FM berbasis personal computer. Alat ini bekerja sangat baik dengan menghasilkan sebuah simulasi yang nantinya diharuskan membuat stasiun pengukuran di beberapa tempat. (Mulyono, 2013) membuat alat pendeteksi gempa untuk rumah dan gedung bertingkat menggunakan sensor accelerometer MMA7260Q. Sensor accelerometer adalah sensor yang dapat mendeteksi getaran dalam arah horizontal maupun vertikal (Rakhmadi, 2013 ). Tahun 2015, Rahman membuat alat pendeteksi gempa menggunakan sensor piezoelektrik. Kelemahan alat ini adalah jarak yang bisa diindera masih sangat pendek yaitu mampu mengindera pada jarak maksimum 100 cm.

Jurnal Fisika Unand Vol. 7,. 4, Oktober 2018 ISSN 2302-8491 Dari pembahasan di atas dibuat sebuah sistem peringatan gempa bumi Menggunakan Prinsip Gaya Pegas Dan Penginderaan Medan Magnetik yang dapat membantu pemerintah atau masyarakat dalam mengatasi bencana gempa bumi. Prinsip kerja dari alat ini adalah sensor pengukur getaran ditanam di dalam tanah dan diberi magnet permanen di dalamnya. Saat ada tekanan dari atas maka pegas akan tertekan kebawah sehingga sensor mendekati magnet permanen, saat mendekati magnet permanen maka medan magnet yang ditimbulkan akan sangat besar dan akan mempercepat kepekaan terhadap getaran yang ditimbulkan oleh tekanan tadi, medan magnet inilah yang langsung diindera oleh sensor magnet, sensor berfungsi untuk mengukur getaran gempa secara vertikal dan mengirimkan informasi ke alarm dan langsung memberikan instruksi-instruksi untuk memberikan peringatan dini gempa. II. METODE PENELITIAN 2.1 Perancangan Blok Sistem Perancangan diagram blok sistem ini merupakan logika berpikir dalam mencapai hasil akhir yang bertujuan untuk memberikan instruksi peringatan dini gempa bumi melalui buzzer yang berbunyi. Sensor gempa bumi yang digunakan adalah sensor magnetik yang menggunakan prinsip gaya pegas. Jika ada goncangan vertikal yang diberikan, maka pegas akan bergerak mendekati magnet permanen yang ditanam di bawah sensor magnet, sehingga jarak antara sensor magnet dan magnet permanen menjadi dekat yang menghasilkan medan magnet yang kuat, medan magnet ini yang akan diindera sensor. Sensor akan mengolah data dan merubah besaran magnet menjadi besaran listrik yang akan diolah lagi menjadi besaran fisis berupa keluaran bunyi dari buzzer dan LCD. Perancangan diagram blok sistem dilihat pada Gambar 1. Gambar 1. Diagram blok sistem 2.2 Karakterisasi Sensor Efek Hall Karakterisasi sensor dilakukan untuk mengetahui apakah sensor sesuai dengan datasheet dan apakah dapat bekerja dengan baik. Rangkaian ini merupakan gabungan dari rangkaian catu daya, rangkaian sistem sensor, rangkaian pengondisi sinyal, modul Mikrokontroler Ardiuno Uno R3, LCD, serta rangkaian alarm peringatan dini (vianta, 2012). 2.3 Perancangan Program pada PC Perancangan program menggunakan software BASCOM-AVR untuk menjalankan perintah yang telah diprogram. Program diawali dengan inisialisasi pin mikrokontroler. Program yang akan dibuat sesuai dengan port yang telah ditentukan sebagai masukan dan keluaran. Port A0 sebagai masukan pada sistem sensor, sedangkan port C3, C4, C5, dan C7 digunakan sebagai port keluaran berupa bunyi alarm. Sebelum perancangan program pada PC terlebih dahulu digambarkan dalam bentuk diagram alir yang dijadikan sebagai alur pemikiran pembuatan program (Guntara, 2014). 2.4 Perancangan Bentuk Prototype Sistem Peringatan Dini Gempa Bumi Prototype terdiri dari kotak sistem sensor gempa bumi yang dilengkapi dengan pegas yang akan memendek jika menerima tekanan yang mengakibatkan jarak sensor dengan magnet batang menjadi lebih dekat dan menimbulkan medan magnet, medan magnet inilah yang akan diindera oleh sensor tersebut. Dari sensor diteruskan pada rangkaian pengondisi sinyal dan 375

ISSN 2302-8491 Jurnal Fisika Unand Vol. 7,. 4, Oktober 2018 langsung pada mikrokontroler yang dibuat seperti kotak agar terjaga dari kerusakan. Setelah itu alarm akan berbunyi sebagaimana yang telah diprogram. Pengujian akhir prototype dilakukan dengan mensimulasikan terjadinya gempa bumi. Massa gerak tanah yang akan memberikan tekanan pada kotak yang berisi sistem sensor gempa bumi akan bekerja. Jika pada simulasi gempa bumi terjadi maka lampu indikator dan alarm akan berbunyi sebagai peringatan dini terjadinya gempa bumi. Simulasi dilakukan di atas papan berukuran 200 cm dengan menjatuhkan variasi beban untuk melihat perubahan energi yang ditimbulkan (Giancolli, 1998). III. HASIL DAN DISKUSI Berdasarkan rancangan alat yang telah dibuat maka dihasilkan sebuah prototype alarm gempa bumi. Bunyi alarm gempa bumi dikeluarkan dalam bentuk Buzzer, dan tegangan keluaran yang ditampilkan dalam bentuk LCD. Bentuk prototype alarm gempa dapat dilihat pada gambar 2. LCD Sensor efek hall alarm. Gambar 2 Prototype alarm gempa Sistem kinerja alat peringatan dini gempa bumi dilakukan uji sebagai berikut: 3.1 Karakterisasi Sensor Efek Hall Uji kinerja dilakukan untuk melihat kepekaan sensor terhadap medan magnetik. Pengujian dilakukan dengan mendekatkan magnet batang ke sensor efek hall dan didapatkan sensor peka pada jarak 0 cm sampai 4 cm dengan tegangan masukan 5 volt. Hasil karakterisasi sensor Efek Hall dapat dilihat pada Tabel 1. Tabel 1. Karakterisasi sensor Jarak ke sensor (cm) Tegangan keluaran (V) 0.5 4.22 1.0 3.94 1.5 3.8 2.0 3.1 2.5 2.75 3.0 2.11 3.5 1.54 4.0 0.6 4.5 0.2 5.0 0 Tabel 1 menjelaskan bahwa semakin kecil jarak magnet ke sensor maka semakin besar nilai tegangan keluaran sensor, sehingga jarak maksimum sensor mengindera medan magnetik yang diperoleh adalah 4 cm. Berdasarkan jarak tersebut magnet batang dipasang pada jarak 4 cm agar alat dapat bekerja dengan baik. Grafik hubungan tegangan keluaran dengan jarak dapat dilihat pada Gambar 3. 376

Jurnal Fisika Unand Vol. 7,. 4, Oktober 2018 ISSN 2302-8491 Gambar 3. Grafik hubungan tegangan keluaran terhadap jarak ke sensor 3.2 Pengujian Prototype Secara Keseluruhan Pengujian alat secara keseluruhan dilakukan dengan memvariasikan massa beban jatuh yaitu (200 g, 400 g, 600 g), variasi jarak ke sensor, dan variasi ketinggian jatuh beban yaitu (20 cm, 30 cm, 40 cm). Hasil pengujian secara keseluruhan dapat dilihat pada Tabel 2, Tabel 3, Tabel 4. Jarak (x) cm Tabel 2. Pengujian alat dengan massa beban 200 g 1 10-70 Tidak aktif Tidak aktif Tidak aktif Tidak aktif Tidak aktif Tidak aktif 2 80 Tidak aktif Tidak aktif Tidak aktif Tidak aktif Aktif Aktif 3 90 Tidak aktif Tidak aktif Aktif Aktif Aktif Aktif 4 100 Tidak aktif Tidak aktif Tidak aktif Tidak aktif Aktif Aktif 5 110-200 Tidak aktif Tidak Aktif Jarak (x) cm Tidak aktif Tidak aktif Tidak aktif Tidak aktif Tabel 3. Pengujian dan pengamatan alat terhadap beban 400 g 1 10-70 Tidak aktif Tidak aktif Tidak aktif Tidak aktif Tidak aktif Tidak aktif 2 80 Tidak aktif Tidak aktif Tidak aktif Tidak aktif Aktif Aktif 3 90 Tidak aktif Aktif Aktif Aktif Aktif Aktif 4 100 Aktif Tidak aktif Aktif Aktif Aktif Aktif 5 110 Tidak aktif Tidak aktif Tidak aktif Tidak aktif Aktif Aktif 6 120-200 Tidak aktif Tidak aktif Tidak aktif Tidak aktif Tidak aktif Tidak aktif Jarak (x) cm Tabel 4. Pengujian dan pengamatan alat terhadap massa beban 600 g 1 10-30 Tidak aktif Tidak aktif Tidak aktif Tidak aktif Tidak aktif Tidak aktif 2 40 Tidak aktif Tidak aktif Tidak aktif Tidak aktif Aktif Aktif 3 50 Tidak aktif Tidak aktif Tidak aktif Tidak aktif Aktif Aktif 4 60 Tidak aktif Tidak aktif Aktif Aktif Aktif Aktif 5 70 120 Aktif Aktif Aktif Aktif Aktif Aktif 6 130-140 Tidak aktif Tidak aktif Aktif Aktif Aktif Aktif 7 150 Tidak aktif Tidak aktif Tidak aktif Tidak aktif Aktif Aktif 8 160-200 Tidak aktif Tidak aktif Tidak aktif Tidak aktif Tidak aktif Tidak aktif Pada Tabel 2 pengujian dan pengamatan alat terhadap massa beban 200 g, dapat dilihat bahwa pada beban 200 g alarm berbunyi pada ketinggian jatuh 30 cm dengan jarak ke alat 90 cm, pada ketinggian 40 cm alarm berbunyi dengan jarak ke alat 100 cm. 377

ISSN 2302-8491 Jurnal Fisika Unand Vol. 7,. 4, Oktober 2018 Pada Tabel 3 pengujian dan pengamatan alat terhadap massa beban 400 g, dapat dilihat bahwa pada ketinggian jatuh 20 cm alarm berbunyi dengan jarak ke alat 100 cm, ketinggian jatuh 30 cm alarm berbunyi dengan jarak ke alat 100 cm dan 90 cm, ketinggian jatuh 40 cm alarm berbunyi dengan jarak ke alat 110 cm, 100 cm, dan 90 cm. Pada Tabel 4 pengujian dan pengamatan alat terhadap massa beban 600 g, dapat dilihat bahwa pada ketinggian jatuh 20 cm alarm berbunyi dengan jarak ke alat 120 cm, 110cm, 100 cm, 90 cm, 80 cm, dan 70 cm. pada ketinggian 30 cm alarm berbunyi dengan jarak ke alat 140 cm, 130 cm, 120 cm, 110 cm, 100 cm, 90 cm, 80 cm, 70 cm, dan 60 cm. Pada ketinggian jatuh 40 cm alarm berbunyi dengan jarak ke alat 150 cm, 140 cm, 130 cm, 120 cm, 110 cm, 100 cm, 90 cm, 80 cm, 70 cm, 60 cm, 50 cm, 40 cm. Berdasarkan Tabel 2, Tabel 3, dan Tabel 4 menjelaskan bahwa semakin berat beban jatuh maka semakin kuat getaran yang akan ditimbulkan terbukti dari aktifnya relay dan buzzer. IV. KESIMPULAN Berdasarkan data yang diperoleh pada penelitian ini, didapatkan beberapa kesimpulan yaitu; Rancang sistem alarm gampa bumi berbasis mikrokontroler Atmega 328 menggunakan sensor Efek Hall meliputi dua sistem yaitu otomatisasi pengaktifan buzzer dan menampilkan tegangan keluaran dari sensor. Hasil pengujian sensor menunjukan bahwa sensitivitas sensor baik dapat dilihat dengan nilai linearitas R² = 0,979. Buzzer yang digunakan pada sistem mampu bekerja dengan baik ketika nilai tegangan keluaran >2700 mv. Variasi uji alat terdiri dari variasi massa beban (200 g, 400 g, dan 600 g,), variasi ketinggian jatuh (20 cm, 30 cm, dan 40 cm), variasi jarak dengan alat (10 cm - 200 cm). Hasil yang diperoleh bahwa semakin besar massa beban maka semakin besar getaran yang ditimbulkan terbukti dengan berbunyinya buzzer atau alarm. Alat dapat mendeteksi getaran dari skala 2 MMI - 12 MMI. DAFTAR PUSTAKA Afriani, F. 2010. Design Sistem Peringatan Dini Gempa Bumi Menggunakan Sensor Efek Hall UGN3503 berbasis Mikrokontroler ATMEGA8535. Jurnal FMIPA UNP 5(4):234-241. Giancolli, D.C., 1998. Fisika, Jilid 2, Edisi kelima, Erlangga, Jakarta. Guntara, F., 2014, Rancang Bangun Prototipe Spbu-Mini Berbasis Mikrokontroler Atmega8535 dengan Keluaran Berdasarkan Nilai Masukan dalam Rupiah, Skripsi, FMIPA, UNAND, Padang. Jamal, Z. 2011. Pendeteksi Gempa dengan Metode FM Berbasis Personal Computer. Jurnal Informatika Bandar-Lampung 11 (1):77-89 Mulyono, H. 2013. Prototype Sistem Pendeteksi Gempa Untuk Rumah/Kantor Berbasis Mikrokontroler Menggunakan Sensor MMA7260Q. Jurnal Teknologi Informasi Dan Pendidikan UNILA 6(2):153-167. vianta, M.A. 2012. Sistem Deteksi Dini Gempa Bumi Berdasarkan Fluktuasi Medan Magnet Menggunakan Sensor Mems. Jurnal Jurusan Teknik Elektro Institut Sains & Teknologi AKPRIND 16(1):35-44 Rahman, M.N. 2015. Rancang Bangun Sistem Alarm Gempa Bumi Berbasis Mikrokontroler Avr ATMEGA 16 Menggunakan Sensor Piezoelektrik. Jurnal Fisika Unand 4 (4):350-357. Rakhmadi, I.P. 2013. Purwarupa Sistem Pemantau Getaran Pada Bangunan Bertingkat Dua Menggunajan Sensor Akselerometer. Jurnal Jurusan Ilmu Komputer Dan Elektronika, Fmipa,UGM,Yogyakarta 3(2):137-146. Republik Indonesia, 2007. PERDA Sumbar.5 Tahun 2007 Tentang Penanggulangan Bencana. Setiono, A. 2010. Pembuatan Dan Uji Coba Data Logger Berbasis Mikrokontroler Atmega32 Untuk Monitoring Pergeseran Tanah. Jurnal Fisika ISSN 0854-3046 Himpunan Fisika Indonesia 10 (2):83-9 378