- 1 - SALINAN BUPATI TUBAN PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN DAERAH KABUPATEN TUBAN NOMOR 9 TAHUN 2018 TENTANG PENYERTAAN MODAL PEMERINTAH KABUPATEN TUBAN KEPADA BADAN USAHA MILIK DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI TUBAN, Menimbang : a. bahwa untuk memperkuat struktur permodalan, meningkatkan ketahanan kelembagaan dan kemampuan penyangga bagi Badan Usaha Milik Daerah terhadap peningkatan pendapatan daerah di Kabupaten Tuban dari dividen Badan Usaha Milik Daerah, diperlukan adanya penambahan penyertaan modal kepada Badan Usaha Milik Daerah; b. bahwa berdasarkan ketentuan Pasal 75 Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah, Pemerintah Daerah dapat melaksanakan penyertaan modal apabila telah ditetapkan dalam Peraturan Daerah; c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan huruf b maka, perlu menetapkan Peraturan Daerah tentang Penyertaan Modal Pemerintah Kabupaten Tuban Kepada Badan Usaha Milik Daerah; Mengingat : 1. Pasal 18 ayat (6) Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945;
- 2-2. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 1950 tentang Pembentukan Daerah-daerah Kabupaten Dalam Lingkungan Propinsi Djawa Timur (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 1950 Nomor 41) sebagaimana telah diubah dengan Undang- Undang Nomor 2 Tahun 1965 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1965 Nomor 19, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 2730); 3. Undang-Undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Negara yang Bersih dan bebas dari Korupsi, Kolusi dan Nepotisme (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 75, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3851); 4. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4286); 5. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 5, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4355); 6. Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan Pengelolaan dan Tanggung Jawab Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 66, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4400); 7. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 126, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4438); 8. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2007 tentang Penanaman Modal (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 67, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4724);
- 3-9. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-undangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5234); 10. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5587) sebagaimana telah diubah beberapa kali, terakhir dengan Undang- Undang Nomor 9 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua Atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 58, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5679); 11. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 140, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4578); 12. Peraturan Pemerintah Nomor 39 Tahun 2007 tentang Pengelolaan Uang Negara/Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 83, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4739); 13. Peraturan Pemerintah Nomor 1 Tahun 2008 tentang Investasi Pemerintah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 14, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4812) sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 49 Tahun 2011 tentang Perubahan Atas Peraturan Pemerintah Nomor 1 Tahun 2008 tentang Investasi Pemerintah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 124, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5261);
- 4-14. Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun 2010 tentang Standar Akuntansi Pemerintah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2010 Nomor 123, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5165); 15. Peraturan Presiden Nomor 87 Tahun 2014 tentang Peraturan Pelaksanaan Undang- Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-undangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 199); 16. Peraturan Pemerintah Nomor 54 Tahun 2017 tentang Pembinaan dan Pengawasan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah; 17. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 52 Tahun 2012 tentang Pedoman Pengelolaan Investasi Daerah; 18. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 80 Tahun 2015 tentang Pembentukan Produk Hukum Daerah; 19. Peraturan Daerah Kabupaten Tuban Nomor 06 Tahun 2007 tentang Pokok-pokok Pengelolaan Keuangan Daerah (Lembaran Daerah Kabupaten Tuban Tahun 2007 Seri E Nomor 21); 20. Peraturan Daerah Kabupaten Tuban Nomor 18 Tahun 2011 tentang Penyertaan Modal Daerah Kepada Pihak Ketiga (Lembaran Daerah Kabupaten Tuban Tahun 2011 Seri A Nomor 02); 21. Peraturan Daerah Kabupaten Tuban Nomor 6 Tahun 2014 tentang Pembentukan Perusahaan Daerah Minyak dan Gas Bumi Kabupaten Tuban (Lembaran Daerah Kabupaten Tuban Tahun 2014 Seri E Nomor 17, Tambahan Lembaran Daerah Nomor 22); 22. Peraturan Daerah Kabupaten Tuban Nomor 14 Tahun 2014 tentang Pembentukan Perusahaan Daerah Perseroan Terbatas Ronggolawe Sukses Mandiri (Lembaran Daerah Kabupaten Tuban Tahun 2014 Seri E Nomor 05 Tambahan Lembaran Daerah Kabupaten Tuban Nomor 34);
- 5-23. Peraturan Daerah Kabupaten Tuban Nomor 13 Tahun 2015 tentang Perusahaan Daerah Air Minum TIRTA LESTARI Kabupaten Tuban (Lembaran Daerah Kabupaten Tuban Tahun 2015 Seri D Nomor 8, Tambahan Lembaran Daerah Kabupaten Tuban Nomor 52); Dengan Persetujuan Bersama DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KABUPATEN TUBAN dan BUPATI TUBAN MEMUTUSKAN: Menetapkan : PERATURAN DAERAH TENTANG PENYERTAAN MODAL PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN TUBAN KEPADA BADAN USAHA MILIK DAERAH. BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Peraturan Daerah ini yang dimaksud dengan: 1. Daerah adalah Kabupaten Tuban. 2. Pemerintah Daerah adalah Pemerintah Kabupaten Tuban. 3. Bupati adalah Bupati Tuban. 4. Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah yang selanjutnya disingkat APBD adalah Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Kabupaten Tuban. 5. Modal Daerah adalah kekayaan daerah yang tidak dipisahkan baik berwujud uang maupun barang yang dapat dinilai dengan uang antara lain berbentuk Tanah, Bangunan, Mesin-mesin, Surat-surat berharga, Fasilitas dan hak-hak lainnya.
- 6-6. Penyertaan Modal Pemerintah Daerah yang selanjutnya disebut Penyertaan Modal adalah pengalihan kekayaan yang tidak dipisahkan menjadi kekayaan yang dipisahkan untuk diperhitungkan sebagai modal atau saham Pemerintah Kabupaten Tuban pada Badan Usaha Milik Daerah. 7. Pendapatan Daerah adalah hak Pemerintah Daerah yang diakui sebagai penambah nilai kekayaan bersih dalam periode tahun bersangkutan; 8. Badan Usaha Milik Daerah yang selanjutnya disingkat BUMD adalah badan usaha yang seluruh atau sebagian besar modalnya dimiliki oleh Pemerintah Daerah. 9. Perusahaan Daerah Air Minum yang selanjutnya disingkat PDAM adalah Perusahaan Daerah Air Minum TIRTA LESTARI Kabupaten Tuban. 10. Perusahaan Daerah Aneka Tambang yang selanjutnya disingkat PDAT adalah Perusahaan Daerah Aneka Tambang Kabupaten Tuban. 11. Perusahaan Daerah Minyak dan Gas Bumi yang selanjutnya disingkat PD. Migas adalah Perusahaan Daerah Minyak dan Gas Bumi Kabupaten Tuban. 12. Perseroan Terbatas Ronggolawe Sukses Mandiri yang selanjutnya disingkat PT. Ronggolawe Sukses Mandiri adalah Badan Usaha Milik Daerah berbentuk perseroan terbatas yang sahamnya dimiliki oleh Pemerintah Daerah. BAB II MAKSUD DAN TUJUAN Pasal 2 Maksud penyertaan modal adalah untuk memperoleh manfaat ekonomi dan mendorong pertumbuhan perekonomian Daerah melalui penguatan struktur permodalan dan peningkatan kapasitas BUMD.
- 7 - Pasal 3 Penyertaan Modal bertujuan untuk: a. mengembangkan usaha dan meningkatkan kinerja BUMD; b. meningkatkan pertumbuhan perekonomian masyarakat di Daerah; c. meningkatkan pelayanan dan kesejahteraan masyarakat; dan d. meningkatkan pendapatan asli Daerah. BAB III RUANG LINGKUP Pasal 4 Ruang lingkup Penyertaan Modal meliputi: a. PDAM TIRTA LESTARI ; b. PD. Migas; dan c. PT. Ronggolawe Sukses Mandiri. BAB IV BENTUK DAN PELAKSANAAN PENYERTAAN MODAL Pasal 5 (1) Penyertaan Modal kepada BUMD berupa uang dan/atau barang milik Daerah yang dapat dinilai dengan uang dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. (2) Penyertaan Modal berupa uang sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dianggarkan dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah sesuai dengan kemampuan keuangan Daerah. (3) Penyertaan Modal sebagaimana dimaksud pada ayat (1) merupakan kekayaan Daerah yang dipisahkan. Pasal 6 Penyertaan Modal kepada BUMD sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5 ayat (1) dengan rincian sebagai berikut:
- 8 - a. Jumlah keseluruhan Penyertaan Modal kepada PDAM TIRTA LESTARI sebesar Rp 41.118.891.382,00 (empat puluh satu miliar seratus delapan belas juta delapan ratus sembilan puluh satu ribu tiga ratus delapan puluh dua rupiah) dengan rincian sebagai berikut: 1. Pemerintah Daerah telah melaksanakan sebagian penyertaan modal sampai dengan Tahun Anggaran 2016 sebesar Rp. 31.668.891.382,00 (tiga puluh satu miliar enam ratus enam puluh delapan juta delapan ratus sembilan puluh satu ribu tiga ratus delapan puluh dua rupiah); 2. Pemerintah Daerah melakukan penambahan Penyertaan Modal kepada PDAM TIRTA LESTARI sebesar Rp. 9.450.000.000,00 (sembilan miliar empat ratus lima puluh juta rupiah). b. Jumlah penyertaan modal kepada PD. Migas sebesar Rp. 721.400.000,00 (tujuh ratus dua puluh satu juta empat ratus ribu rupiah); c. Jumlah keseluruhan penyertaan modal kepada PT. Ronggolawe Sukses Mandiri sebesar Rp. 7.232.000.000,00 (tujuh miliar dua ratus tiga puluh dua juta rupiah) dengan rincian sebagai berikut: 1. Pemerintah Daerah telah melaksanakan sebagian penyertaan modal sampai dengan Tahun Anggaran 2016 sebesar Rp. 2.970.000.000,00 (dua miliar sembilan ratus tujuh puluh juta rupiah); 2. Pemerintah Daerah melakukan penambahan Penyertaan Modal kepada PT. Ronggolawe Sukses Mandiri sebesar Rp. 4.232.000.000,00 (empat miliar dua ratus tiga puluh dua juta rupiah).
- 9 - BAB V PENGANGGARAN Pasal 7 (1) Penganggaran Penyertaan Modal setiap tahun ditetapkan pada Peraturan Daerah tentang APBD. (2) Penganggaran Penyertaan Modal sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dikelompokkan ke dalam Anggaran Pengeluaran Pembiayaan Daerah Jenis Penyertaan Modal Pemerintah Daerah. BAB VI TATA CARA PENCAIRAN Pasal 8 Realisasi Penyertaan Modal sebagaimana dimaksud dalam Pasal 6 dilakukan dengan cara pencairan dari Kas Umum Daerah kepada Kas BUMD. BAB VII JANGKA WAKTU PENYERTAAN MODAL Pasal 9 Jangka waktu penyertaan modal Pemerintah Daerah berlaku selama 5 (lima) tahun sejak Peraturan Daerah ini diundangkan. BAB VIII HASIL USAHA Pasal 10 (1) Bagian laba atau hasil usaha Penyertaan Modal Daerah menjadi pendapatan Daerah dan disetor ke Kas Umum Daerah. (2) Ketentuan lebih lanjut mengenai tata cara pembagian laba untuk hasil usaha Penyertaan Modal diatur dalam Rapat Umum Pemegang Saham.
- 10 - BAB IX PENATAUSAHAAN DAN PERTANGGUNGJAWABAN Pasal 11 (1) Penatausahaan dan pertanggungjawaban pengelolaan Penyertaan Modal dilaksanakan sesuai dengan ketentuan Peraturan Perundangundangan. (2) BUMD setiap tahun wajib menyampaikan laporan pertanggungjawaban berupa ikhtisar Realisasi Kinerja dan Laporan Keuangan Perusahaan kepada Bupati. BAB X PEMBINAAN DAN PENGAWASAN Pasal 12 (1) Bupati melakukan pembinaan dan pengawasan terhadap Penyertaan Modal kepada BUMD. (2) Dalam melaksanakan pembinaan dan pengawasan sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Bupati dibantu oleh Sekretaris Daerah dan Organisasi Perangkat Daerah di Lingkungan Pemerintah Daerah. (3) Dalam melaksanakan pengawasan sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Bupati dibantu oleh Inspektorat Daerah. BAB XI KETENTUAN PERALIHAN Pasal 13 Dalam hal terjadi perubahan bentuk badan hukum terhadap BUMD, Penyertaan Modal tetap berlaku dan dinyatakan sah.
- 11 - BAB XII KETENTUAN PENUTUP Pasal 14 Peraturan Daerah ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan. Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan Daerah ini dengan penempatannya dalam Lembaran Daerah Kabupaten Tuban. Ditetapkan di Tuban pada tanggal 16 Oktober 2018 BUPATI TUBAN, ttd. H. FATHUL HUDA Diundangkan di Tuban pada tanggal 16 Oktober 2018 SEKRETARIS DAERAH KABUPATEN TUBAN, ttd. BUDI WIYANA LEMBARAN DAERAH KABUPATEN TUBAN TAHUN 2018 SERI E NOMOR 46 NOREG PERATURAN DAERAH KABUPATEN TUBAN NOMOR 289-9/2018 UNTUK SALINAN YANG SAH An. SEKRETARIS DAERAH KEPALA BAGIAN HUKUM Setda Kabupaten Tuban ARIF HANDOYO, SH Pembina Tingkat 1 NIP. 19661102 199603 1 003
- 12 - PENJELASAN ATAS PERATURAN DAERAH KABUPATEN TUBAN NOMOR 9 TAHUN 2018 TENTANG PENYERTAAN MODAL PEMERINTAH KABUPATEN TUBAN KEPADA BADAN USAHA MILIK DAERAH I. UMUM. Badan Usaha Milik Daerah tidak hanya diarahkan untuk memperoleh keuntungan, akan tetapi yang juga memiliki fungsi pelayanan kepada masyarakat (fungsi sosial). Penyertaan modal Pemerintah Daerah merupakan salah satu sumber pendapatan daerah yang akan meningkatkan kemampuan APBD dalam membiayai pembangunan daerah, mendorong pertumbuhan perekonomian, dan merupakan salah satu cara untuk meningkatkan pelayanan kepada masyarakat. Dengan berlakunya Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua Atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah, dimana dalam era otonomi daerah mengamanatkan bahwa Daerah diharapkan mengurangi ketergantungan pembiayaan pemerintahan kepada sumber-sumber keuangan dari Pemerintah Pusat, maka perlu adanya upaya meningkatkan Pendapatan Asli Daerah. Bahwa berdasarkan Pasal 41 ayat (5) Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara, maka dalam rangka pengelolaan dan pertanggungjawaban pengelolaan keuangan daerah dalam penyertaan modal Pemerintah daerah perlu diatur dengan Peraturan Daerah. Untuk memperkuat struktur permodalan, meningkatkan ketahanan kelembagaan dan kemampuan penyangga bagi Badan Usaha Milik Daerah terhadap peningkatan pendapatan daerah di Kabupaten Tuban dari dividen Badan Usaha Milik Daerah, diperlukan adanya penambahan penyertaan modal kepada BUMD di Kabupaten Tuban, yaitu kepada Perusahaan Daerah Air Minum Tirta Lestari Kabupaten Tuban, PD. Migas, dan PT. Ronggolawe Sukses Mandiri.
- 13 2 - Berdasarkan pertimbangan sebagaimana tersebut di atas, maka perlu membentuk Peraturan Daerah Tentang Penyertaan Modal Pemerintah Kabupaten Tuban pada Pihak Ketiga. II. PASAL DEMI PASAL. Pasal 1 Pasal 2 Pasal 3 Pasal 4 Pasal 5 Pasal 6 Pasal 7 Pasal 8 Pasal 9 Pasal 10 Pasal 11 Pasal 12 Pasal 13 Pasal 14 TAMBAHAN LEMBARAN DAERAH KABUPATEN TUBAN NOMOR 97