20 IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Pengaruh Umur Potong Terhadap Bobot Potong Hasil penelitian bobot potong puyuh jantan pada umur potong 5, 6, 7 dan 8 minggu dapat dilihat pada Tabel 4. Tabel 4. Bobot Potong Puyuh Jantan Hasil Penelitian...(gram)... 1 167,4 175,8 194,6 221,8 2 179,6 190,6 196,6 217,6 3 166,6 171,8 209,2 221,8 4 163,0 179,6 197,4 216,6 5 176,6 181,0 211,2 212,6 Jumlah 853,2 898,8 1009,0 1090,4 3851,4 Rataan 170,64 179,76 201,80 218,08 Keterangan : P1 : Puyuh yang dipotong umur 5 minggu P2 : Puyuh yang dipotong umur 6 minggu P3 : Puyuh yang dipotong umur 7 minggu P4 : Puyuh yang dipotong umur 8 minggu Pada Tabel 4. terlihat bahwa rataan bobot potong umur potong 5, 6, 7 dan 8 minggu adalah 170,64 gram, 179,76 gram, 201,8 gram dan 218,08 gram. Semakin bertambah umur puyuh maka bobot potong semakin meningkat mengikuti bobot badan. Hasil analisis ragam (Lampiran 5) menunjukkan bahwa umur potong berpengaruh nyata (P<0,05) terhadap bobot potong puyuh jantan. Selanjutkan untuk mengetahui perbedaan pengaruh diantara perlakuan dilakukan Uji Jarak Berganda Duncan dan hasilnya dapat dilihat pada Tabel 5. 20
Berat (gram) Tabel 5. Uji Jarak Berganda Duncan Bobot Potong Puyuh Jantan Rata-rata Bobot Potong Signifikasi (gram) (0,05) P1 170,64 a P2 179,76 b P3 201,80 c P4 218,08 d Keterangan : Huruf yang berbeda nyata dalam kolom signifikasi menunjukkan berbeda nyata (P<0,05) 21 Berdasarkan hasil Uji Jarak Berganda Duncan bahwa bobot potong puyuh jantan antar perlakuan P1 sampai P4 nyata meningkat (P<0,05). Bobot potong puyuh jantan dengan perlakuan P4 menghasilkan bobot potong paling tinggi dibandingkan dengan perlakuan P3, P2 dan P1. 250 Bobot Potong 200 150 100 50 0 5 6 7 8 Umur Potong (Minggu) Ilustrasi 1. Bobot Potong Puyuh Jantan pada Berbagai Umur Potong Proses pertumbuhan dihubungkan dengan umur ternak, semakin bertambahnya umur maka bobot hidup akan meningkat, dan bobot potong semakin meningkat juga. Peningkatan bobot potong ini sesuai dengan pendapat Soeparno 21
22 (2005) bahwa laju pertumbuhaan seekor ternak mula-mula terjadi sangat lambat, kemudian cepat, selanjutnya mulai melambat dan berhenti setelah mencapai kedewasaan. Semakin tinggi bobot akhir, maka bobot potong akan semakin meningkat. Bobot potong tinggi mempunyai pengaruh besar terhadap produksi karkas, meskipun tergantung pada bangsa, jenis kelamin dan pakan (Hardjasworo, 1987). Puyuh pada umur 5 sampai 8 minggu masih berada pada fase pertumbuhan yang cepat. Fase percepatan pertumbuhan (accelerating phase) puyuh dibagi atas tiga bagian yaitu umur 0-12 hari, 12-40 hari dan 40-56 hari (Garnida, 1998). 4.1 Pengaruh Umur Potong Terhadap Bobot Karkas Bobot karkas diperoleh dengan cara memisahkan bagian non-karkas seperti bagian bulu, kepala, leher, kaki dan jeroan. Hasil penelitian bobot potong puyuh jantan pada umur potong 5, 6, 7 dan 8 minggu dapat dilihat pada Tabel 6. Tabel 6. Bobot Karkas Puyuh Jantan Hasil Penelitian...(gram)... 1 120,0 123,4 136,2 152,2 2 126,0 139,2 133,6 151,4 3 109,0 121,4 147,0 155,4 4 113,8 125,8 137,6 148,0 5 116,2 129,2 146,2 145,2 Jumlah 611,8 634,8 700,6 752,2 2676,8 Rataan 117,00 127,80 140,12 150,44 Pada Tabel 6. terlihat bahwa rataan bobot karkas umur potong 5, 6, 7 dan 8 minggu adalah 117 gram, 127,8 gram, 140,12 gram dan 150,44 gram. Hasil analisis ragam (Lampiran 6) menunjukkan bahwa umur potong berpengaruh nyata (P<0,05) terhadap bobot karkas puyuh jantan. 22
23 Selanjutkan untuk mengetahui perbedaan pengaruh diantara perlakuan dilakukan Uji Jarak Berganda Duncan dan hasilnya dapat dilihat pada Tabel 7. Tabel 7. Uji Jarak Berganda Duncan Bobot Karkas Puyuh Jantan Rata-rata Bobot Karkas Signifikasi (gram) (0,05) P1 117,00 a P2 127,80 b P3 140,12 c P4 150,44 d Keterangan : Huruf yang berbeda nyata dalam kolom signifikasi menunjukan berbeda nyata (P<0,05) Berdasarkan hasil Uji Jarak Berganda Duncan bahwa bobot karkas puyuh jantan antar perlakuan P1 sampai P4 nyata meningkat (P<0,05). Bobot karkas puyuh jantan dengan perlakuan P4 menghasilkan bobot karkas paling tinggi dibandingkan dengan perlakuan P3, P2 dan P1. Bobot karkas akan bertambah seiring dengan bertambahnya umur dan bobot badan. Resnawati (2004) menyatakan bahwa bobot karkas yang dihasilkan dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu umur, jenis kelamin, bobot potong, besar dan konformasi tubuh, perlemakan, kualitas dan kuantitas ransum. Berdasarkan Tabel 7. rata-rata bobot karkas puyuh jantan umur 8 minggu nyata lebih besar dari pada umur potong 5, 6 dan 7 minggu. Bobot karkas pada umur potong 8 minggu menghasilkan bobot karkas yang besar disebabkan ternak berada di fase kecepatan pertumbuhan yang konstan, hal ini sesuai dengan kurva pertumbuhan bobot badan puyuh berbentuk melengkung dengan pertambahan bobot badan maksimum pada umur tertentu. Pada fase pertumbuhan cepat, terjadi sebelum ternak mencapai dewasa kelamin dan berat hidup terus menerus bertambah dengan cepat dan kecepatan pertumbuhan semakin menurun sampai dengan ternak mencapai dewasa kelamin (Garnida, 1998). 23
24 Meningkatnya konsumsi ransum pada puyuh akan menghasilkan pertumbuhan yang cepat pada puyuh sehingga akan berpengaruh terhadap bobot karkas yang dihasilkan. Berdasarkan pendapat Resnawati (2002) bahwa perbandingan bobot karkas terhadapat bobot hidup digunakan sebagai ukuran produksi daging, karena bobot karkas berhubungan dengan bobot hidup. 4.3 Pengaruh Umur Potong Terhadap Persentase Karkas Hasil penelitian persentase karkas puyuh jantan pada umur potong 5, 6, 7 dan 8 minggu dapat dilihat pada Tabel 8. Tabel 8. Persentase Karkas Puyuh Jantan Hasil Penelitian...(%)... 1 71,68 70,19 69,98 68,62 2 70,15 73,03 67,95 69,57 3 65,42 70,66 70,26 70,06 4 69,81 70,04 69,70 68,32 5 65,79 71,38 69,22 68,29 Jumlah 342,88 355,31 347,14 344,88 1390,22 Rataan 68,57 71,06 69,42 68,97 Pada Tabel 8. terlihat bahwa rataan persentase karkas pada umur potong 5, 6, 7 dan 8 minggu adalah 68,57%, 71,06%, 69,42% dan 68,97%. Hasil analisis ragam (Lampiran 7) menunjukkan bahwa umur potong tidak berpengaruh nyata terhadap persentase karkas puyuh jantan, hal ini disebabkan pada saat puyuh akan mencapai dewasa kelamin maka pakan akan dialihkan untuk reproduksi dan bukan untuk pembentukan daging sehingga persentase karkas tidak berbeda dan akan menurun. 24
25 Pada umur potong 5 sampai 6 minggu persentase karkas mengalami kenaikan. Persentase karkas berawal dari laju pertumbuhan yang ditunjukkan dengan adanya pertambahan bobot badan. Berdasarkan pendapat Soeparno (2005) bahwa laju pertumbuhaan seekor ternak mula-mula terjadi sangat lambat, kemudian cepat, selanjutnya mulai melambat dan berhenti setelah mencapai kedewasaan. Puyuh yang dipotong dengan presentase karkas tinggi akan menguntungkan bila dilihat dari segi ekonomis. Lampiran 5 memperlihatkan bahwa keuntungan ekonomis yang paling tinggi adalah perlakuan P2 dengan umur potong 6 minggu yaitu Rp 35.530. 4.4 Pengaruh Umur Potong Terhadap Persentase Lemak Abdominal Persentase lemak abdomen diperoleh dengan menimbang bobot lemak abdominal dibagi dengan bobot karkas dikali seratus persen. Hasil penelitian persentase lemak abdominal puyuh jantan pada umur potong 5, 6, 7 dan 8 minggu dapat dilihat pada Tabel 9. Tabel 9. Persentase Lemak Abdominal Puyuh Jantan Hasil Penelitian...(%)... 1 0 1,40 2,33 2,73 2 0 1,90 2,78 2,68 3 0 1,05 2,34 1,98 4 0 1,82 1,84 1,51 5 0 2,67 2,50 1,98 Jumlah 0 8,81 11,80 10,89 31,52 Rataan 0 1,76 2,36 2,17 Pada Tabel 9. terlihat bahwa rataan persentase lemak abdominal pada umur potong 5, 6, 7 dan 8 minggu adalah 0%, 8,81%, 11,80% dan 10,89%. Hasil analisis 25
26 ragam (Lampiran 9) menunjukkan bahwa umur potong berpengaruh nyata (P<0,05) terhadap persentase lemak abdominal puyuh jantan. Selanjutkan untuk mengetahui perbedaan pengaruh diantara perlakuan dilakukan Uji Jarak Berganda Duncan dan hasilnya dapat dilihat pada Tabel 10. Tabel 10. Uji Jarak Berganda Duncan Persentase Lemak Abdominal Puyuh Jantan Persentase Lemak Abdominal Signifikasi (%) (0,05) P1 0 a P2 1,77 b P3 2,36 b P4 2,17 b Keterangan : Huruf yang berbeda nyata dalam kolom signifikasi menunjukan berbeda nyata (P<0,05) Pada perlakuan P1 lemak abdominal terlihat tidak ada karena umur puyuh yang masih muda yaitu 5 minggu dan ransum yang dikonsumsi untuk pertumbuhan puyuh. Hal ini sesuai dengan pendapat Rasyaf (1983) bahwa laju penimbunan lemak pada puyuh jantan terjadi pada umur 6-8 minggu. Puyuh yang berumur muda memiliki bobot lemak abdominal lebih kecil bila dibandingkan dengan puyuh dewasa (Pratiwi, 1984). Penimbunan lemak abdominal dipengaruhi oleh beberapa faktor diantaranya adalah suhu lingkungan, tingkat energi dalam ransum, umur dan jenis kelamin. Konsumsi ransum dengan energi yang berlebih akan meningkatkan perlemakan, lemak akan disimpan pada jaringan tubuh yaitu pada instramuscular, subkutan dan abdominal. Kualitas karkas yang baik adalah yang mengandung kadar lemak sedikit, dengan demikian karena pada perlakuan umur potong 5 minggu tidak mengandung lemak abdominal sehingga akan lebih baik terhadap kualitas karkas yang dihasilkan. 26