III BAHAN DAN METODE PENELITIAN 3.1 Objek dan Bahan Penelitian 3.1.1 Objek Penelitian Ternak yang diamati dalam penelitian ini adalah domba Padjadjaran jantan berumur 24-30 bulan, dengan rataan bobot badan 29,66 ± 2,74 kg dengan koefisien variasi < 10% (Lampiran 1). Domba penelitian diperoleh dari Breeding Station Fakultas Peternakan Universitas Padjadjaran. 2.1.2 Bahan Penelitian Bahan penelitian yang digunakan adalah tepung limbah jeruk manis Citrus sinensis) yang dicampurkan ke dalam konsentrat dengan jumlah yang telah ditetapkan sesuai dengan kebutuhan. Limbah jeruk manis diperoleh dari restoran atau tempat penjualan jus yang berada di sekitar Jatinangor. 2.1.3 Ransum Ransum yang diberikan pada domba yaitu berupa hijauan dan konsentrat. Hijauan yang diberikan ialah Brachiaria brizantha yang ada di kebun sekitar kandang percobaan, sedangkan konsentrat yang diberikan dibeli dari KSU Tandang Sari dalam bentuk bahan pakan kemudian diracik secara manual, dengan komposisi bahan-bahan terdiri atas Pollard, Gaplek, Dedak, Molases, Bungkil Kelapa, Onggok, Ampas tahu dan tepung limbah jeruk manis (Citrus sinensis). Ransum diberikan dengan rasio 30% konsentrat dan 70% rumput Brachiaria brizantha. Kandungan zat makanan dari bahan pakan penyusun ransum
22 penelitian berdasarkan bahan kering disajikan pada Tabel 1 serta susunan dan kandungan nutrisi bahan pakan penyusun konsentrat disajikan pada Tabel 2. Tabel 1. Kandungan Bahan Pakan Penelitian Kandungan Zat Makanan (100% BK) Nama Bahan Pakan BK ABU PK SK LK BETN TDN -------------------------------- % -------------------------------- Brachiaria brizantha* 24,10 11,40 9,38 32,00 2,82 44,40 52,30 Dedak Padi Halus 87,70 13,60 11,00 14,00 8,60 50,90 67,90 Ampas Tahu 14,60 5,10 30,30 22,20 9,90 32,50 77,90 Bungkil Kelapa 86,00 8,20 19,00 14,00 10,90 45,40 78,00 Citrus sinensis 90,01 7,70 6,50 12,76 3,40 0 79,00 Molases 82,40 11,00 3,90 0,40 0,30 84,40 70,70 Pollard 88,50 5,90 18,50 9,80 3,90 61,90 69,20 Onggok 79,80 2,40 1,80 8,90 0,30 86,50 78,30 Tepung Gaplek 79,50 4,69 2,60 5,67 0,70 86,30 78,50 Sumber: Hasil Analisis Proksimat di Laboratorium Ternak Ruminansia dan Kimia Makanan Ternak, Fakultas Peternakan, Universitas Padjadjaran (2011) *)Sutardi (1983)
Tabel 2. Susunan dan Kandungan Nutrisi Bahan Pakan Penyusun Konsentrat Setiap Perlakuan Nama Bahan Pakan Kandungan Zat Makanan (100% BK) R0 R1 R2 R3 -------------------------- % -------------------------- Dedak Padi Halus 27,92 27,59 27,82 28,09 Tepung Gaplek 5,36 3,22 5,4 5,43 Ampas Tahu 0,99 1,22 1,34 1,24 Bungkil Kelapa 13 10,14 8,1 6,59 Citrus sinensis 0 7,00 12,00 17,00 Molases 3,10 3,11 3,13 3,14 Pollard 21,65 22,76 23,25 23,65 Onggok 27,98 25,32 19,53 15,58 Jumlah 100,00 100,00 100,00 100,00 Komposisi Zat Makanan Bahan Kering 85,15 85,419 85,848 86,305 Abu 7,56 7,721 7,937 8,134 Protein Kasar 12,00 12,00 12,00 12,00 Lemak Kasar 5,004 4,929 4,903 4,903 Serat Kasar 10,955 11,16 11,205 11,312 BETN 51,753 51,692 52,309 52,435 TDN 73,00 73,00 73,00 73,00 Keterangan: Perhitungan menggunakan aplikasi Winfeed (2013) Kebutuhan ternak mengacu pada tabel Kearl (1982) 23 3.1.4 Kandang dan Perlengkapan Kandang yang digunakan dalam penelitian adalah kandang individual. Ukuran kandang adalah 110 x 50 x 90 cm (p x l x t), setiap kandang diberi nomor sesuai dengan perlakuan. Perlengkapan lain terdiri atas tempat konsentrat yang terbuat dari wadah plastik dan tempat minum. 3.1.5 Peralatan yang Digunakan 1) Hammer mill, untuk menghaluskan limbah jeruk manis. 2) Timbangan digital skala 150 kg untuk menimbang domba.
24 3) Terpal dan timbangan digital dengan tingkat ketelitian sepuluh gram untuk menimbang konsentrat. 4) Kertas label untuk memberi tanda setiap konsentrat yang telah dikemas. 5) Tong untuk tempat penyimpanan konsentrat. 6) Timbangan digital skala 20 kg untuk menimbang hijauan. 7) Kapas dan alkohol untuk membersihkan bagian yang akan di suntik 8) Vacumtube EDTA (Etil Diamin Tetra Acetic Acid) untuk menyimpan sampel darah. 9) Spuit 5 ml, untuk mengambil darah melalui vena jugularis domba. 10) Termos es, untuk menjaga agar tidak terjadi penggumpalan pada sampel darah. 11) Spektofotometer, alat untuk menghitung kadar kolesterol darah. 3.2 Metode Penelitian 3.2.1 Prosedur Penelitian 1. Tahap Persiapan Pembuatan tepung limbah jeruk manis (Citrus sinensis) diawali dengan mengumpulkan limbah jeruk manis sesuai dengan kebutuhan penelitian, kemudian dikeringkan dengan cara dijemur di bawah sinar matahari atau di dalam oven sampai kering (kadar air ± 10%) lalu digiling dengan menggunakan Hammer Mill hingga berbentuk tepung. 2. Tahap Pendahuluan Tahap pendahuluan dilakukan selama 7 hari dengan pemberian pakan 2 kali sehari dengan tujuan untuk penyesuaian domba dengan ransum percobaan dan lingkungan sekitar.
25 3. Tahap Penelitian Ransum diberikan setiap hari dengan jadwal, pemberian rumput pada pagi (pukul 08.00 WIB) dan sore hari (pukul 16.00 WIB). Pemberian konsentrat dilakukan pada siang hari (pukul 13.00 WIB). Pemberian ransum penelitian dilakukan selama 6 minggu berturut-turut. 4. Tahap Pengambilan Sampel Pengambilan data dilakukan pada akhir penelitian. Sampel darah diambil dari vena jugularis dengan menggunakan spuit 5 ml. Sampel darah ditampung dalam vaccumtube EDTA selanjutnya disentrifuse dengan kecepatan 8.000 rpm selama 15 menit. Plasma yang dihasilkan siap untuk dianalisis. 5. Tahap analisis Sampel Analisis kolesterol dilakukan di Laboratorium Fisiologi Ternak dan Biokimia Fakultas Peternakan Universitas Padjadjaran dan trigliserida dilakukan di Laboratorium Diagnostik Klinik, Biofarma Bandung. 3.2.2 Peubah yang Diamati Peubah yang diamati dalam penelitian ini adalah kolesterol dan trigliserida plasma darah domba Padjadjaran. Analisis kolesterol dilakukan dengan kit Cholesterol produk Biolabo. Metode analisis kolesterol dengan CHOD-PAP (Cholesterol Oxidase Phenylperoxidase Amino Phenozonphenol) menurut Richmond (1973), sedangkan analisis trigliserida menggunakan metode GPO (Glyserol-3-Phosphate Oxidase) menurut McGowand (1983). Data yang diperoleh dari hasil analisis, diuji menggunakan uji sidik ragam (Anova) dan hasil yang signifikan selanjutnya di uji menggunakan uji Jarak Berganda Duncan.
26 3.2.3 Rancangan Percobaan dan Analisis Statistik Penelitian dilakukan dengan metode eksperimental menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 4 perlakuan dengan 5 kali pengulangan, sehingga didapat 20 unit percobaan. Perlakuan terdiri atas: R0 = Rumput + konsentrat mengandung 0% tepung limbah jeruk manis R1 = Rumput + konsentrat mengandung 7% tepung limbah jeruk manis R2 = Rumput + konsentrat mengandung 12% tepung limbah jeruk manis R3 = Rumput + konsentrat mengandung 17% tepung limbah jeruk manis Model Matematika yang digunakan adalah sebagai berikut: Yij= µ + αi + εij Keterangan: Yij = respon hasil pengamatan karena perlakuan ke-i dan ulangan ke-j µ = nilai tengah populasi (rataan umum) ɑi = pengaruh perlakuan (dosis) ke-i Ɛij = galat percobaan dari perlakuan ke-i pengamatan ke-j i = perlakuan ke-i (1,2,3,4) j = ulangan ke-j (1,2,3,4,5) Asumsi : 1. Nilai ij menyebar normal satu sama lain 2. Nilai harapan dari ij = 0 2 2 3. Ragam dari ij = Jadi, ij NID (0, ) Tabel 3. Data yang diperoleh, dianalisis dengan sidik ragam yang disajikan pada
27 Tabel 3. Daftar Sidik Ragam Sumber DB JK KT Fhit Ftabel0.05 Keragaman Perlakuan (t-1)= 3 JKP KTP KTP/KTG Galat t(r-1)= 16 JKG KTG Total (tr-1)= 19 JKT Keterangan : T = Perlakuan R = Ulangan DB = Derajat Bebas JK = Jumlah Kuadrat KT = Kuadrat Tengah JKP = Jumlah Kuadrat Perlakuan JKG = Jumlah Kuadrat Galat JKT = Jumlah Kuadrat Total KTP = Kuadrat Tengah Perlakuan KTG = Kuadrat Tengah Galat Hipotesis yang diuji: H0: Pengaruh perlakuan R0 = R1 = R2 = R3 H1: Pengaruh perlakuan R0 R1 R2 R3 atau paling sedikit ada sepasang perlakuan (H1) yang tidak sama. Kaidah Keputusan: 1. Jika Fhitung Ftabel 0,05 artinya berbeda tidak nyata (non signifikan), terima H0 atau tolak H1 2. Jika Fhitung Ftabel 0,05 artinya berbeda nyata (signifikan), tolak H0 atau terima H1 Apabila hasil yang diperoleh signifikan, maka untuk mengetahui perbedaan antara perlakuan dapat menggunakan Uji Jarak Berganda Duncan, dengan rumus sebagai berikut:
28 LSR = SSR S y Keterangan : S y = Standard error r = Ulangan KTG = Kuadrat Tengah Galat LSR = Least significant range test SSR = Studentized significant range Beda selisih antar perlakuan (d) dibandingkan dengan LSR, kaidah keputusannya sebagai berikut: 1. Bila d LSR, tidak berbeda nyata 2. Bila d LSR, berbeda nyata