BAB 1 PENDAHULUAN. manufaktur. Salah satunya adalah Perusahaan Food and Beverage. Perusahaan

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. laporan laba rugi, laporan perubahan modal, dan laporan arus kas.

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. jumlah perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) guna menjual

BAB I PENDAHULUAN. dihasilkan di periode sebelumnya. Perubahan laba menjadi ukuran keberhasilan

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan bertujuan untuk memperoleh laba yang merupakan hasil yang

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan pasti menginginkan adanya pertumbuhan laba yang diperoleh

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. periode waktu yang tertentu. Terdapat dua jenis investasi yaitu investasi langsung

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. dapat menjadi perusahaan yang mampu bersaing dengan perusahaan yang lain.

BAB 1 PENDAHULUAN. investor dan perusahaan yang telah go public (emiten). Bagi emiten, pasar modal

BAB I PENDAHULUAN. kompetitif. Persaingan usaha yang ketat terjadi ditengah kondisi ekonomi negara

BAB I PENDAHULUAN. lembaga, sehingga dengan ditanamkannya kebiasaan investasi pada masyarakat si

BAB I PENDAHULUAN. pesat. Industri makanan dan minuman mendapat peluang yang lebih besar

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

PENDAHULUAN. ini pertumbuhannya sangat signifikan. Sejak tahun 2006 indonesia telah. Tabel 1.1 Volume dan Nilai Expor Kelapa Sawit

BAB I PENDAHULUAN. dari tantangan-tantangan yang harus di hadapi, para pelaku bisnis property di

BAB I PENDAHULUAN. kelebihan dana (investor) dan pihak yang memerlukan dana (issuer). Dengan adanya

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan penelitian yang dilakukan untuk mengetahui pengaruh

BAB 1 PENDAHULUAN. dana, instrumen derivatif maupun instrumen lainnya. berbentuk saham biasa, saham preferen serta bukti right dan waran.

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Dalam Perkembangan perekonomian yang pesat serta kemajuan

BAB 1 PENDAHULUAN. Indikator yang paling penting dalam menilai kemajuan perekonomian suatu

BAB I PENDAHULUAN. dalam dunia bisnis menjadi semakin ketat dan tajam. Sektor food and beverages

BAB I PENDAHULUAN. pertumbuhan ekonomi di Indonesia adalah pasar modal. Pasar modal efektif

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. diukur dengan Current Ratio, Debt to Equity dan Return on Investment terhadap

BAB I PENDAHULUAN. dibeberapa perusahaan melalui pembelian surat-surat berharga yang. yang dibutuhkan dengan menawarkan surat-surat berharga tersebut.

BAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan laju tatanan perekonomian dunia yang telah mengalami

BAB I PENDAHULUAN. Industry) dan produk yang dihasilkan pun bermacam-macam dengan semakin

BAB I PENDAHULUAN. peluang investasi karena banyak perusahaan berlomba-lomba meningkatkan

BAB I PENDAHULUAN. usaha berlomba-lomba untuk meningkatkan usahanya, salah satu faktor yang

BAB I PENDAHULUAN. yang masih belum stabil mempengaruhi kondisi perusahaan-perusahaan yang

BAB I PENDAHULUAN. mendorong keberlangsungan globalisasi dunia dengan cepat dan dinamis. Keadaan

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Harga saham merupakan salah satu indikator keberhasilan pengelolaan

BAB I PENDAHULUAN. keadaan perekonomian sejak bulan Oktober 2014 hingga saat ini masih

BAB I PENDAHULUAN. menjadi daya tarik bagi para investor, tidak hanya investor dalam negeri tetapi

BAB I PENDAHULUAN. perannya yang tidak dapat dipisahkan dari fungsi kesehatan. Industri farmasi di

BAB I PENDAHULUAN. berkembang dari waktu ke waktu. Hal tersebut dikarenakan industri consumer

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Kelapa sawit adalah salah satu komoditi yang diharapkan mampu memberikan

BAB I PENDAHULUAN. hotel, pusat pusat perbelanjaan dan fasilitas fasilitas lainnya semakin

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perkembangan perekonomian di indonesia pada waktu ke waktu terus

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. dengan bidang bisnis yang serupa menjadi kendala tersendiri bagi suatu perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. Gejolak ekonomi yang selalu mengalami perubahan telah mempengaruhi

BAB I PENDAHULUAN. dengan berbagai jenis sekuritas yang menawarkan tingkat return dengan risiko

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perkembangan dunia usaha di Indonesia yang semakin kompetitif

BAB I PENDAHULUAN. berinvestasi di pasar modal. Mulai dari pengusaha, pegawai, buruh,

BAB I PENDAHULUAN. untuk dapat melakukan pengelolaan terhadap fungsi-fungsi penting yang

BAB I PENDAHULUAN. lokal dan sisanya merupakan perusahaan penanaman modal asing.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Indonesia adalah negara berkembang yang memiliki potensi pertumbuhan

BAB 5 PENUTUP. 1. Penilaian kinerja keuangan bertujuan untuk mengetahui kemampuan. perusahaan untuk mencapai tingkat penjualan setiap tahunnya.

BAB I PENDAHULUAN. tajam. Bursa Efek atau pasar modal itu sendiri memiliki manfaat untuk

BAB I PENDAHULUAN. berkepanjangan membuat lesunya kegiatan perekonomian. Kondisi seperti ini

BAB I PENDAHULUAN. sejenis dengan merk yang berbeda beda dan kualitas dari barang tersebut yang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. banyak ditanamkan oleh para investor asing maupun domestik di pasar modal

BAB I PENDAHULUAN. Pemerintah telah memberikan beberapa kemudahan untuk dapat lebih

BAB 1 PENDAHULUAN Gambaran Umum Objek Penelitian

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah Industri bidang pengolahan sektor makanan dan minuman (foods and

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perkembangan pada saat ini membuat dunia usaha mengalami perubahan

BAB I PENDAHULUAN. bertujuan untuk memaksimalkan hasil (return) yang diharapkan dalam batas

BAB I PENDAHULUAN. penting dalam kegiatan ekonomi, terutama di negara yang menganut sistem

BAB I PENDAHULUAN. pasar modal Indonesia. Menurut Sari dan Kaluge (2013) Pasar modal merupakan

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. Berdasarkan uraian-uraian teori, hasil penelitian, dan analisis baik secara

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. sehingga dapat memberikan keuntungan kembali (return saham) kepada para

BAB I PENDAHULUAN. mana hal ini menimbulkan persaingan yang sangat ketat antar perusahaanperusahaan

BAB I PENDAHULUAN. ditanamkan oleh para pemilik modal. Investasi merupakan penempatan sejumlah

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perkembangan perekonomian yang pesat serta kemajuan teknologi yang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Di Indonesia perusahaan industri barang konsumsi makanan dan. minuman semakin lama semakin meningkat jumlahnya karena barang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pada masa perekonomian saat ini perusahaan diwajibkan untuk

BAB I PENDAHULUAN. Semakin banyaknya perkembangan dalam dunia usaha sekarang ini,

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Perkembangan dan perluasan industri pada umumnya membutuhkan sumbersumber

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia, hal ini dikarena industri tembakau mempunyai multiplier effect yang

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan. Sedangkan bagi investor atau pemegang saham baik itu individu

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Pasar modal saat ini dipandang sebagai sarana efektif untuk mempercepat

BAB I PENDAHULUAN. penting bagi suatu negara. Hal ini dikarenakan pasar modal mempunyai fungsi

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Pertumbuhan jumlah penduduk di Indonesia semakin meningkat hal ini

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Tingkat kompetisi bisnis pada masa ini semakin ketat dikarenakan adanya

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Krisis perekonomian global yang terjadi memberikan tantangan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pasar modal mempunyai peranan penting dalam pembangunan ekonomi suatu

BAB I PENDAHULUAN. mempunyai keuangan yang baik, yang pada akhirnya akan meningkatkan nilai

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Tandelin (2010) pasar modal itu sendiri adalah pertemuan

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu fungsi utama pasar modal adalah sebagai sarana untuk

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Berkembangnya teknologi dan pengetahuan dari tahun ke tahun mendorong

BAB I PENDAHULUAN. dimanfaatkan oleh perusahaan-perusahaan yang memerlukan dana dalam jumlah

BAB I PENDAHULUAN. keuntungan yang maksimal. Dengan memperoleh laba yang maksimal seperti

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. International Yearbook of Industrial Statistics 2016, industri manufaktur di

BAB I PENDAHULUAN. faktor, di Indonesia sendiri banyak yang mengemukakan bahwa faktor-faktor

BAB I PENDAHULUAN. Sejak diberlakukannya Undang-undang No. 36/1999 tentang telekomunikasi

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Transkripsi:

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Banyak perusahaan di Indonesia yang berkembang di bidang industri manufaktur. Salah satunya adalah Perusahaan Food and Beverage. Perusahaan Food and Beverage merupakan salah satu cabang dari indutri manufaktur. Industri manufaktur adalah suatu industri yang mengelola bahan mentah menjadi barang jadi sehingga siap dikonsumsi oleh pelanggan. Perusahaan Food and Beverage menarik untuk diteliti karena perusahaan ini merupakan salah satu perusahaan yang mampu bertahan di tengah kondisi perekonomian Indonesia. Hal ini disebabkan perusahaan Food and Beverage memproduksi makanan dan minuman yang merupakan kebutuhan pokok bagi masyarakat Indonesia. Investor akan lebih tertarik untuk menanamkan modalnya pada perusahaan Food and Beverage, karena banyaknya perusahaan Food and Beverage yang sudah Go Public. Pada umumnya pendirian suatu perusahaan bertujuan untuk memaksimalkan laba atau keuntungan yang diperoleh agar kelangsungan hidup usahanya terjamin dan dapat mengembangkan usahanya.sebagian besar tantangan yang harus dihadapi adalah adanya persaingan yang akan datang. Untuk menjaga 1

2 kelangsungan ekstensinya, perusahaan tidak akan terlepas dengan kebutuhan informasi. Informasi tersebut berupa laporan keuangan. Laporan keuangan merupakan informasi akuntansi yang menunjukkan kinerja perusahaan pada periode tertentu. Laporan keuangan dibutuhkan oleh pihak-pihak tertentu sebagai dasar pengambilan keputusan, analisa ekonomi, melakukan peramalan dimasa yang akan datang, serta menilai kemampuan perusahaan untuk memperoleh laba. Pihak-pihak yang membutuhkan laporan keuangan sebagai dasar pertimbangan investasi pada perusahaan yang bersangkutan. Oleh karena itu analisa laporan keuangan sangat dibutuhkan untuk memahami informasi laporan keuangan. Salah satunya yaitu analisis rasio keuangan. Analisis laporan keuangan sangat diperlukan untuk mengetahui apakah kinerja perusahaan sudah berjalan secara efektif dan efisien. Semakin efektif dan efisien manajemen dalam mengelola perusahaan, maka akan semakin meningkat kemampuan perusahaan dalam meningkatkan laba. Laba pada umumnya dipandang sebagai suatu dasar pengambilan keputusan investasi dan prediksi meramalkan pertumbuhan laba yang akan datang, investor mengharapkan dana yang diinvestasikan ke dalam perusahaan akan memperoleh tingkat return yang tinggi sehingga laba yang diperoleh akan tinggi. Perubahan laba merupakan kenaikan atau penurunan laba pertahun. Perubahan laba yang tinggi akan menjadikan laba yang diperoleh perusahaan tinggi, sehingga tingkat pembagian dividen perusahaan juga akan tinggi.

3 perubahan laba akan mempengaruhi keputusan investasi para investor yang akan menanamkan modalnya kedalam perusahaan akan memperoleh tingkat pengembalian yang tinggi. Laporan keuangan yang diterbitkan oleh perusahaan merupakan sumber informasi mengenai posisi keuangan perusahaan, berbagai alat analisis dapat dipergunakan untuk mengelola laporan keuangan adalah dengan menggunakan analis rasio keungan. Rasio keuangan bertujuan untuk mengukur kinerja perusahaan dari berbagai aspek kinerja, antara lain dari segi likuiditas, solvabilitas, dan aktivitas. Likuiditas menunjukkan kemampuan suatu perusahaan untuk memenuhi kewajiban keuangan yang harus dipenuhi atau kemampuan suatu perusahaan untuk memenuhi kewajiban keuangan pada saat ditagih. Dalam penelitian ini rasio likuiditas yang digunakan adalah Current Ratio dan Quick Ratio. Solvabilitas mengukur kinerja perusahaan dalam memenuhi kewajiban yang jatuh tempo dalam jangka panjang. Dalam penelitian ini rasio solvabilitas yang digunakan adalah Debt to Total Asset Ratio. Aktivitas untuk mengkur efektifitas dan efisiensi perusahaan dalam menggunakan aktiva. Rasio aktivitas dapat digunakan untuk memprediksi laba, karena berkaitan dengan memanfaatkan sumber daya perusahaan yang ada untuk menghasilkan penjualan. Dalam penelitian ini rasio aktivitas yang digunakan adalah Total Asset Turn Over.Kebijakan dividen adalah keputusan apakah laba yang diperoleh perusahaan akan dibagikan kepada pemegang saham.

4 PT.Kino mengalami penurunan volume penjualan mencapai 27% pada semester 1/2017 dibandingan dengan periode tahun lalu yang dipengaruhi oleh penyusutan permintaan segmen beverages karena daya beli masyarakat belum stabil. Hary Sanusi, Presiden Direktur PT Kino Indonesia Tbk. (Kino), menyampaikan bahwa penjualan perusahaannya menurun diakibatkan permintaan segmen beverages (minuman) berkurang drastis hingga menyentuh dua digit dibandingkan dengan periode tahun sebelumnya. Musim hujan yang panjang pada awal tahun menyebabkan konsumen enggan untuk membeli produk minuman. Selain itu penurunan daya beli masyarakat menjadi faktor terketat yang menyebabkan penurunan penjualan. PT Kino Indonesia Tbk. (Kino) mencatat kontribusi setiap segmen kepada penjualan total perusahaan, yakni personal care mencapai 50%, beverage 35% Food And Confectionaries14% serta pharmaceutical 1%. Segmen pharmaceutical dimaklumi oleh PT Kino Indonesia Tbk. (Kino) jika kontribusinya sangat kecil dikarenakan divisi tersebut baru dibentuk. Menurutnya penurunan tren penjualan dari berbagai produk minuman dalam kemasan ikut mempengaruhi segmen Food & Confectionariesyang didominasi 80% oleh minuman berjenis serbuk. Penurunan daya beli masyarakat mengakibatkan konsumen lebih memilih produk minuman yang lebih murah dibandingkan dengan membeli barang dagangan. Sementara itu, pada momen bulan puasa dan lebaran yang jatuh pada semester 1/2017 lalu tidak memberikan dampak yang besar pada penjualan kino. (Sumber : Bisnis.com, 2017) Menteri perindustrian (menperin) Airlangga Hartarto mengatakan bahwa, pertumbuhan industri di kuartal kedua tahun 2017 lebih baik dibandingkan

5 periode sebelumnya karena adanya kenaikan konsumsi di bulan Ramadhan dan Lebaran. Menteri perindustrian (menperin) memproyeksikan, industri yang terkena dampak positif pada kuartal II adalah sektor makanan dan minuman. Hal ini lantaran terjadi peningkatan permintaan produk seperti sirup, nata de coco, biskuit,roti dan lain-lain. Pada kuartal II 2017 industri makanan dan minuman tumbuh sebesar 8,15 persen. Harga produk makanan dan minuman masih dalam kisaran yang wajar sehingga tidak memberatkan masyarakat.industri makanan dan minuman mencatatkan pertumbuhan sebanyak 7,19% pada kuartal II/2017. Pencapaian ini berkontribusi terhadap produk domestik bruto (PDB) industri nonmigas sebesar 34,17%.. (www.bisnis.com, 2017) Dirjen Industri Agro Kementerian Perindustrian Kementerian Perindustrian (Kemenperin), menilai bahwa populasi Indonesia yang mencapai 258,7 juta jiwa merupakan pasar yang berpotensial untuk industri makanan dan minuman(panggah Susanto, 2017). Para pelaku industri diharapkan dapat memanfaatkan potensi tersebut agar dapat bertumbuh lebih baik. Industri makanan dan minuman nasional memiliki daya saing yang unggul di kancah internasional. Hal ini terlihat dari sumbangan nilai ekspor produk makanan dan minuman termasuk minyak kelapa sawit pada semester I/2017 mencapai US$15,4 miliar. Kinerja tersebut membuat laporan posisi keuangan perdagangan menjadi positif jika dibandingkan dengan impor produk makanan dan minuman pada paruh pertama tahun ini senilai US$4,8 miliar.sementara itu, Kemenperin berupaya untuk terus meningkatkan pertumbuhan industri makan dan minuman melalui fasilitas kemudahan impor tujuan ekspor (KITE). Setelah melawati

6 lebaran, industri makanan dan minuman diharapkan dapat tumbuh lebih tinggi lagi. Salah satu langkahnya dengan mendorong pelaku usaha ini untuk menggunakan fasilitas KITE. (www.bisnis.com, 2017) Beberapa perusahaan makanan dan minuman baik yang skala besar maupun sedang telah berminat untuk mengembangkan bisnisnya dengan menanamkan investasi baru. Jika dilihat dari realisasi investasi industri makanan pada semester I/2017 mencapai Rp21,6triliun, untuk Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) dan penanaman modal asing (PMA) sebesar US$1,2 miliar. Capaian tersebut meningkat dibandingkan dengan periode yang sama pada 2016, untuk PMDN mencapai Rp16,6 triliun dan PMA sebesarus$988 juta.. (www.bisnis.com, 2017) Selain berperan aktif dalam upaya penciptaan iklim investasi yang kondusif, Kemenperin juga terus memfasilitasi promosi produk industri makanan dan minuman nasional baik di dalam maupun luar negeri guna meningkatkan pertumbuhan industri strategis ini, Gabungan Pengusaha Makanan dan Minuman Indonesia (Gapmmi), mengatakan pada 6 bulan pertama tahun ini investasi di sektor mamin naik karena investor masih percaya terhadap prospek perekonomian Indonesia yang dianggap lebih baik.badan Koordinasi Penanaman Modal mencatat sektor industri makanan dan minuman menjadi sektor investasi asing terbesar kelima pada semester pertama 2017 setelah pertambangan (US$2,17 juta), logam dasar (US$1,96 juta), energi (US$1,69 juta), dan kimia serta farmasi (US$1,28 juta).(www.bisnis.com, 2017)

7 Beberapa penelitian tentang rasio keuangan terhadap perubahan laba telah banyak dilakukan di Indonesia. Diantaranya, penelitian terdahulu yang dilakukan Riza dan Lailatul (2015) yang menggunakan variabel Current Ratio, Quick Ratio, Debt Ratio, Return On Equity dan Total Asset Turn Over menunjukkan bahwa Current Ratio, Quick Ratio, Return On Equity berpengaruh terhadap perubahan laba sedangkan Debt Ratio dan TotalAsset Turn Over tidak berpengaruh terhadap perubahan laba. Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Amilu Umma dan Suhermin (2013)yang meneliti pengaruh rasio keuangan terhadap perubahan laba dan menyatakan bahwa Current Rasio dan Quick Ratio berpengaruh signifikan terhadap perubahan laba. Rima dan Nur Fadjirh (2016) yang meneliti pengaruh pertumbuhan penjualan, profitabilitas, dan kebijakan dividen terhadap perubahan laba dan menyatakan bahwa kebijakan dividen tidak berpengaruh positif dan signifikan terhadap perubahan laba. Dalam kedua penelitian tersebut tidak sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Amilu (2013) yang meneliti tentang analisis rasio keuangan terhadap perubahan laba yang menyatakan bahwa Current Ratio, Quick Rasio dan Debt to Total Aset tidak berpengaruh terhadap perubahan laba sedangkan Total Asset Turn Overberpengaruh terhadap perubahan laba. Penelitian ini dimaksudkan untuk melakukan pengujian lebih lanjut temuan- temuan empiris mengenai rasio keuangan, khusunya yang menyangkut kegunaanya dalam memprediksi laba yang akan datang. Penelitian ini berbeda dengan penelitian sebelumnya karena variabel kinerja keuangan yang digunakan

8 dalam penelitian ini adalah Current Ratio, Quick Ratio, Debt to Total Asset, Total Asset Turn Over dan Kebijakan Dividen. Berdasarkan uaraian singkat yang telah dikemukakan diatas, penelitian ini bermaksud menggunakan Current ratio, Quick ratio, Debt to Total Asset, dan Total Asset TurnOver dan kebijakan dividen sebagai variabel-variabel yang mempengaruhi perubahan laba. Oleh karena itu, penulis mengajukan judul sebagai berikut, Analisis Rasio Likuiditas, Solvabilitas, Aktivitas dan kebijakan dividen Terhadap Perubahan Laba Pada Perusahaan Food and Beverage yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2012-2016. 1.2 Rumusan Masalah Berdasarkan uraian latar belakang diatas, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Apakah ada pengaruh Current Ratio terhadap perubahan laba pada perusahaan Food and Beverage? 2. Apakah ada pengaruh Quick Ratio terhadap perubahan laba pada perusahaan Food and Beverage? 3. Apakah ada pengaruh Debt to TotalAsset terhadap perubahan laba pada perusahaan Food and Beverage? 4. Apakah ada pengaruh Total Asset Turn Over terhadap perubahan laba pada perusahaan Food and Beverage? 5. Apakah ada pengaruh Kebijakan Dividen terhadap perubahan laba pada perusahaan Food and Beverage?

9 1.3 Tujuan Penelitian Adapun tujuan dari penelitian ini adalah : 1. Untuk mengetahui apakah ada pengaruh Current Ratio terhadap perubahan laba pada perusahaan Food and Beverage. 2. Untuk mengetahui apakah ada pengaruh Quick Ratio terhadap perubahan laba pada perusahaan Food and Beverage. 3. Untuk mengetahui apakah ada pengaruh Debt to TotalAsset terhadap perubahan laba pada perusahaan Food and Beverage. 4. Untuk mengetahui Apakah ada pengaruh Total Asset Turn Over terhadap perubahan laba pada perusahaan Food and Beverage. 5. Untuk mengetahui Apakah ada pengaruh Kebijakan Dividen terhadap perubahan laba pada perusahaan Food and Beverage. 1.4 Manfaat Penelitian Berdasarkan tujuan penelitian diatas, penelitian ini diharapkan memberi manfaat sebagai berikut : 1. Manfaat Teoritis Penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai sarana pengaplikasian manfaat rasio keuangan yang berkaitan dengan perubahan laba pada perusahaan Food and Beverage yang terdaftar di Bursa Efek Indonesi tahun 2012-2016.

10 2. Manfaat Praktis a. Bagi peneliti selanjutnya Dapat digunakan sebagai referensi penelitian selanjutnya yang berhubungan dengan masalah perubahan laba. b. Bagi akademis Hasil dari peneliti ini diharapkan dapat berguna bagi yang berminat mempelajari penerapan dan dapat dipakai sebagai bahan pembanding dan pengkajian pihak yang memerlukan. c. Bagi Investor Dapat memberikan informasi sebagai dasar pengambilan keputusan investasi serta memprediksi keuntungan yang akan diperoleh dimasa yang akan datang. 1.5 Sistematika Penulisan Dalam penulisan proposal ini, secara garis besar dapat diuraikan secara singkat terdiri dari (3) bab dimana antara satu bab dengan bab yang lainnya saling berhubungan : BAB I PENDAHULUAN Dalam bab ini pendahuluan yang menguraikan secara garis besar Latar Belakang, Rumusan Masalah, Tujuan Masalah, dan Manfaat Penelitian dan Sistematika Penulisan.

11 BAB II TINJAUAN PUSTAKA Dalam bab ini akan diuraikan mengenai penelitian terdahulu yang lain menjadi rujukan, dan juga menjadi perbandingan dalam penelitian ini. Pada bab ini berisi Penelitian Terdahulu, Landasan Teori, Kerangka Pemikiran, dan Hipotesis Penelitian. BAB III METODE PENELITIAN Pada bab ini, diuraikan mengenai prosedur untuk mengetahui sesuatu dalam penelitian dengan menggunakan langkah-langkah yang sistematik. Isi bab ini meliputi : Rancangan Penelitian, Batasan penelitian, Identifikasi Variabel, Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel, Populasi Sampel, Metode Pengumpulan Data, dan Teknis Analisis Data. BAB IV GAMBARAN SUBYEK PENELITIAN DAN ANALISIS DATA Bab ini berisi mengenai subyek penelitian yang menerangkan populasi dari penelitian serta aspek-aspek dari sampel yang dianalisis, analisis data yang menjelaskan hasil dari penelitian. Isi yang terakhir memuat pembahasan dari hasil analisis yang dilakukan. BAB V PENUTUP Bab ini berisi mengenai kesimpulan penelitian tentang jawaban dari rumusan masalah dan pembuktian hipotesis, keterbatasan penelitian selanjutnya, sehingga dapat dilakukan penyempurnaan dalam penelitian selanjutnya denganmemperhatikan keterbatasan penelitian yang dilakukan.