Keunggulan Ekstrakurikuler

dokumen-dokumen yang mirip
KEGIATAN EKSTRAKURIKULER SEBAGAI SALAH SATU JALUR PEMBINAAN KESISWAAN

PANDUAN MODEL PENGEMBANGAN DIRI

PEDOMAN KEGIATAN EKSTRAKURIKULER

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

ORGANISASI SISWA INTRA SEKOLAH (OSIS) SMP NEGERI 1 JATIROTO Alamat : Jln. Jatiroto Jatisrono, Wonogiri Tlp. (0273) blog : -

PENGARUH KEIKUTSERTAAN SISWA DALAM BIMBINGAN BELAJAR DAN EKSTRAKURIKULER TERHADAP PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA. Karim

PROGRAM KERJA OSIS SMP NEGERI 01 PONDOK KUBANG PERIODE

1. Seksi Pembinaan Keimanan dan Ketaqwaan terhadap Tuhan YME, antara lain: a. Melaksanakan peribadatan sesuai dengan ketentuan agama masing-masing.

MATERI LATIHAN DASAR KEPEMIMPINAN OSIS ORGANISASI SISWA INTRA SEKOLAH ( OSIS )

Oleh : RUSLAN EFFENDI Bahan Materi Latihan Dasar Kepemimpinan Siswa SMK MAKMUR 1 CILACAP

BAB 1 PENDAHULUAN. individu terutama dalam mewujudkan cita-cita pembangunan bangsa dan negara.

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 39 TAHUN 2008 TENTANG PEMBINAAN KESISWAAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 39 TAHUN 2008 TENTANG PEMBINAAN KESISWAAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

I. PENDAHULUAN. sesuai dengan penegasan pembukaan Undang-Undang Dasar 1945 yang berbunyi,

PENGELOLAAN OSIS : MENGUPAS TUNTAS TENTANG OSIS LATIHAN DASAR KEPEMIMPINAN DAN MANAJEMEN OSIS TINGKAT KOTA MAGELANG

BAB XI LAYANAN KEGIATAN EKSTRA KURIKULER

SKRIPSI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Pendidikan Akuntansi. Disusun Oleh:

BAHAN AJAR. : Pengelolaan Ekskul Olahraga Sekolah Kode Mata Kuliah : POR 309. Materi : Hakikat Ekstrakurikuler

MEMBANGUN KEPERCAYAAN DIRI SISWA MELALUI KEGIATAN EKSTRAKURIKULER

BAB II KONSEP TENTANG KEGIATAN EKSTRAKURIKULER DAN HASIL BELAJAR. sebagai wadah bagi siswa yang memiliki minat mengikuti kegiatan

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 39 TAHUN 2008 TENTANG PEMBINAAN KESISWAAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PENDIDIKAN FORMAL PROGRAM INTRAKURIKULER PROGRAM KOKURIKULER PROGRAM EKSTRAKURIKULER

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan nasional bertujuan untuk mencerdaskan dan usaha untuk

Oleh : RUSLAN EFFENDI Bahan Materi Latihan Dasar Kepemimpinan Siswa SMK MAKMUR 1 CILACAP

PEMBINAAN KESISWAAN: PERPADUAN KEBIJAKAN DENGAN KEGIATAN

I. PENDAHULUAN. Pendidikan nasional memiliki tujuan untuk mencerdaskan dan. memiliki pengetahuan, keterampilan, sehat jasmani dan, rohani,

Ditulis oleh Administrator Rabu, 08 Desember :34 - Terakhir Diperbaharui Selasa, 29 Januari :00

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. jalur pendidikan formal, nonformal dan informal, karena dapat dijadikan satu

PETUNJUK PENYELENGGARAAN POLA DAN MEKANISME PEMBINAAN KELUARGA MAHASISWA FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN UNIVERSITAS PADJADJARAN

PANDUAN KEGIATAN EKSTRAKURIKULER PMR

Program Pembinaan Kesiswaan MAN 1 Kota Bandung

PEDOMAN KEGIATAN EKSTRAKURIKULER

BAB I PENDAHULUAN. dan negara. Berdasarkan Undang-Undang Republik Indonesia nomor 20 tahun

BAB I MAJELIS PERWAKILAN KELAS (MPK)

BAB 1 PENDAHULUAN. bagi pembangunan bangsa dan negara. Berdasarkan Undang-Undang Republik

BAB 1 PENDAHULUAN. Kegiatan ekstrakurikuler di sekolah adalah bagian dari pendidikan yang

BERITA DAERAH KABUPATEN KULON PROGO

A. Analisis Situasi BAB I PENDAHULUAN. 1. Analisis kondisi fisik sekolah

I. PENDAHULUAN. Bangsa Indonesia adalah Bangsa yang heterogen, kita menyadari bahwa bangsa

A. LATAR BELAKANG MASALAH

Syarat dan Tugas Pengurus OSIS SMAK PENABUR Cirebon Tahun Ajaran 2016/2017

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan satu dari sekian banyak hal yang tidak dapat

BAB I PENDAHULUAN. pengawasan orang tua terhadap kehidupan sosial anak, kondisi lingkungan anak

BAB I PENDAHULUAN. hidup (life skill atau life competency) yang sesuai dengan lingkungan kehidupan. dan kebutuhan peserta didik (Mulyasa, 2013:5).

II. TINJAUAN PUSTAKA. a. Pengertian Ekstrakurikuler Oteng Sutisna, (1983 : 57) menjelaskan Kegiatan ekstrakurikuler

BAB II GAMBARAN UMUM SEKOLAH. saat itu SMA Negeri 14 Surabaya belum mempunyai gedung sendiri dan

BAB I PENDAHULUAN. tangguh, cerdas, kreatif, terampil, berdisiplin, beretos kerja, profesional,

BAB I PENDAHULUAN. olahraga sepakbola ini adalah olahraga yang penuh teka-teki, misalnya dari

BAB 1 PENDAHULUAN. menyeluruh baik fisik maupun mental spiritual membutuhkan SDM yang terdidik.

1. Kegiatan Pembinaan Ketakwaan terhadaptuhan Yang Maha Esa meliputi :

BAB I PENDAHULUAN. didik memperoleh ilmu pengetahuan, keterampilan, budi pekerti, bekal hidup di masyarakat. Sekolah Menengah Atas merupakan lembaga

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Perkembangan IPTEK yang begitu cepat akhir-akhir ini mengharuskan pengelola

BAB I PENDAHULUAN. maka kualitas yang memadai dan output yang berkualitas merupakan

I. PENDAHULUAN. Tujuan pendidikan pada dasarnya adalah untuk merangsang manusia agar dapat

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 62 TAHUN 2014 TENTANG

II. TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PIKIR DAN HIPOTESIS. Berdasarkan Surat Keputusan (SK) Menteri Pendidikan dan

BAB I PENDAHULUAN. siswa, Departemen Pendidikan Nasional yang tertuang dalam rencana srategis

PERSEPSI SISWA TERHADAP PEMBINAAN KESISWAAN DI SEKOLAH MENENGAH ATAS (SMA) NEGERI KECAMAATAN GUNUNG TALANG

BAB I PENDAHULUAN. bisa menjadi bisa seperti yang terkandung dalam Undang-Undang Sistem. Pendidikan Nasional No. 20 Tahun 2003 pasal 1 yaitu:

Sigit Sanyata

BAB I PENDAHULUAN. gurulah yang mengarahkan bagaimana proses belajar mengajar itu dilaksanakan.

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. pekerti luhur, berkepribadian, mandiri, maju, tangguh, cerdas, kreatif, terampil,

BAB I PENDAHULUAN. kepentingan manusia yang pada dasarnya adalah meningkatkan, mengembangkan

BUPATI LUWU PROPINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN LUWU NOMOR : TENTANG PENDALAMAN MATERI PENDIDIKAN AGAMA

PEDOMAN PELAKSANAAN UPACARA BENDERA HARI GURU NASIONAL TAHUN 2014 DAN HUT KE-69 PGRI

BAB II GAMBARAN UMUM ORGANISASI. kelas dan ruang serbaguna yang memiliki luas 324 m 2.

II. TINJAUAN PUSTAKA. Faktor menurut kamus sinonim Balai Bahasa Indonesia ( Ishak,1989:65) adalah

PERANAN KEGIATAN PRAMUKA DALAM MENGEMBANGKAN SIKAP PATRIOTISME. (Studi Kasus Di SMP Negeri 1 Girimarto Tahun Pelajaran 2012/2013)

KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN

OSIS, EKSTRAKURIKULER, DAN WAWASAN WIYATA MANDALA

BAB II KAJIAN TEORI. Secara harfiah kata efektifitas berasal dari kata efektif yang artinya

BAB I PENDAHULUAN. dapat berinovasi serta berkreasi untuk melakukan perubahan-perubahan. yang besar demi kemajuan bangsa serta negara.

PEDOMAN PEMBINAAN KEMAHASISWAAN DAN PENGEMBANGAN PERANAN ALUMNI

BAB I PENDAHULUAN. keterampilan, mengembangkan potensi diri, membentuk pribadi yang bertanggung

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan yang berakar pada kebudayaan Indonesia berdasarkan Pancasila

PANDUAN MODEL PENGEMBANGAN DIRI UNTUK SATUAN PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH

Pendidikan Nasional Indonesia pada dasarnya bertujuan untuk meningkatkan kualitas manusia Indonesia Indonesia baik secara fisik maupun intelektual

BAB I PENDAHULUAN. dijangkau dengan sangat mudah. Adanya media-media elektronik sebagai alat

PENDAHULUAN. seperti dirumuskan dalam Undang Undang Nomor 2 tahun 1989 tentang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Dalam dunia pendidikan khususnya, pelajaran akuntansi sangat

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2013 NOMOR 23 SERI E

PENGEMBANGAN KEMAHASISWAAN UNIVERSITAS MERCU BUANA YOGYAKARTA

Program Kerja Kesiswaan MTs. Wachid Hasyim Surabaya Tahun Pelajaran 2017/2018

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Munculnya berbagai problematika remaja yang terjadi saat ini

PROGRAM KERJA KOORDINATOR EKSTRAKURIKULER SMP ITUS JALAKSANA TAHUN AJARAN 2015/2016 SMP ITUS

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. perubahan. Perubahan-perubahan itu terjadi karena telah dilakukan berbagai

Pola Pengembangan Kemahasiswaan UNJ 2011

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan salah satu sarana yang sangat penting bagi

BAB I PENDAHULUAN. Maha Esa, berbudi pekerti luhur, berkepribadian, berdisiplin, bekerja keras,

KEPUTUSAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 157 TAHUN 2004 TENTANG PEDOMAN PENGASUHAN PRAJA LEMBAGA PENDIDIKAN KEDINASAN DEPARTEMEN DALAM NEGERI

PERAN DAN SIKAP GURU DALAM MENSOSIALISASIKAN PENDIDIKAN POLITIK DI SEKOLAH

BAB II KAJIAN TEORITIS

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. Berdasarkan hasil penelitian, dan analisis data dan pembahasan hasil

BAB I PENDAHULUAN. Berbagai usaha telah dilakukan untuk meningkatkan mutu pendidikan

ORGANISASI SISWA INTRA SEKOLAH (OSIS)

I. PENDAHULUAN. Pendidikan jasmani pada dasarnya merupakan pendidikan melalui. aktivitas jasmani yang dijadikan sebagai media untuk mencapai

I. PENDAHULUAN. disegala bidang. Salah satu dari pembangunan Nasional di Indonesia adalah di

BAB I PENDAHULUAN. Pembelajaran merupakan suatu proses yang kompleks dan. melibatkan berbagai aspek yang saling berkaitan. Oleh karena itu untuk

Transkripsi:

Keunggulan Ekstrakurikuler Oleh : Muhammad Asrul, S.Ag Pendahuluan Tujuan Pendidikan Nasional adalah tujuan pendidikan yang telah ditetapkan dalam Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional tahun 2003 tentang Pendidikan Nasional. Tujuan yang dimaksud adalah meningkatkan kecerdasan serta harkat dan martabat bangsa, mewujudkan manusia serta masyarakat Indonesia yang beriman dan bertaqwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa, berkualitas, mandiri sehingga mampu membangun dirinya dan masyarakat sekelilingnya serta dapat memenuhi kebutuhan Pembangunan Nasional dan bertanggung jawab atas pembangunan bangsa. Untuk mewujudkan tercapainya tujuan Pendidikan Nasional tersebut, dapat dilakukan melalui berbagai jalur. Jalur kegiatan Ekstra kurikuler adalah kegiatan pendidikan diluar mata pelajaran dan pelayanan konseling yang merupakan wahana pengembangan pribadi peserta didik melalui berbagai aktifitas sesuai dengan kebutuhan, potensi, bakat, dan minat mereka baik yang terkait langsung maupun tidak langsung dengan materi kurikulum sebagai bagian tak terpisahkan dari tujuan dan untuk menunjang pencapaian tujuan pendidikan di seluruh lembaga pendidikan. Tujuan Pembinaan siswa malalui jalur ekstrakurikuler bertujuan : 1. Agar siswa dapat memperluas wawasan tentang keilmuan dan kemampuan berbahasa 2. Agar siswa dapat memperdalam dan memperluas pengetahuan, mengenal hubungan antara berbagai mata pelajaran, menyalurkan bakat dan minat melengkapi upaya pembinaan manusai seutuhnya dalam arti : a. Beriman dan bertaqwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa b. Berbudi pekerti luhur c. Memiliki pengetahuan dan keterampilan

d. Sehat jasmani dan rohani e. Berkepribadian yang mantap dan mandiri f. Memiliki rasa tanggung jawab kemasyarakatan dan kebangsaan 3. Agar siswa dapat memantapkan kepribadiannya, dan mengkaitkan pengetahuan yang diperolehnya dengan lingkungan 4. Membentuk pribadi yang beriman dan bertaqwa dengan memiliki cirri-ciri kepribadian muslim yang berwawasan islami dan keterampilan dakwah 5. Menyalurkan bakat dan minat siswa, meningkatan daya tahan tubuh dan prestasi, serta daya kreasi dan menumbuhkan suasana refreshing melalui kegiatan seni dan olahraga agar dapat mendukung keberhasilan belajarnya. Bentuk dan Sasaran Pembinaan kesiswaan jalur kegiatan ekstrakurikuler berbentuk penyelenggaraan pembinaan khusus di luar program kurikuler yang dibina oleh Pembina/Pelatih yang ditunjuk oleh Kepala Madrasah dengan pelaksanaan yang terprogram, rutin, dan terpantau, dibawah koordinasi Pembina ekstrakurikuler. Berikut ini yang merupakan bentuk kegiatan ekstrakurikuler seperti : 1. Individual, yaitu format kegiatan ekstra kurikuler yang diikuti peserta didik secara perorangan 2. Kelompok, yaitu format kegiatan ekstra kurikuler yang diikuti peserta didik secara kelompok 3. Klasikal, yaitu format kegiatan ekstra kurikuler yang diikuti peserta didik dalam satu kelas 4. Gabungan,yaitu format kegiatan ekstra kurikuler yang diikuti peserta antar madrasah 5. Lapangan, yaitu format kegiatan ekstra kurikuler yang diikuti seorang atau sejumlah peserta didik melalui kegiatan diluar kelas atau dilapangan. Dalam melaksanakan kegiatan ekstrakurikuler ada beberapa jenis yang dapat dilaksanakan untuk mencapai tujuan meningkatkan minat dan bakat siswa namun harus disesuaikan dengan Madrasahnya. Adapun jenis kegiatan ekstrakurikuler adalah sebagai berikut : 1. Krida, meliputi kepramukaan, Pelatihan Dasar Kepemimpinan Siswa (LDKS), Kursus Kader Da wah (KKD), Palang Merah Remaja (PMR), Pasukan Pengibar Bendera (PASKIBRAKA)

2. Karya Ilmiah, meliputi Kegiatan Ilmiah Remaja (KIR), Kegiatan Penguasaan Keilmuan dan kemampuan akademik, penelitian 3. Latihan/Lomba, Keterbakatan/Prestasi. Meliputi pengembangan bakat olahraga, seni dan budaya, cinta alam jurnalistik teater keagamaan 4. Seminar, lokakarya, dan pameran/bazar, dengan substansi antara lain karir, pendidikan, kesehatan, perlindungan HAM, keagamaan, seni budaya. Pada prinsipnya masih banyak lagi jenis ekstrakurikuler yang dapat kita laksanakan demi mengembangkan minat dan bakat peserta didik. Pelaksanaan dan Keunggulan Ekstrakurikuler Melalui pelaksanaan kegiatan Ekstrakurikuler akan dapat terlihat keunggulan dari masing-masing kegiatan yang dilaksanakan seperti : 1. Kegiatan Pembinaan Ketaqwaan terhadap Tuhan YME, seperti melaksanakan peribadahan seperti yang diisyariatkan, memperingati hari-hari besar dalam agamanya, melaksanakan perbuatan amanah sesuai dengan norma agamanya, membina toleransi kehidupan antar umat, mengadakan lomba yang bernuansa agama dan mengadakan kegiatan seni yang bernuansa agama. Dengan demikian akan terbinanya kualitas keimanan, kesadaran dan ketaqwaan terehadap Tuhan YME, kerukunan antar umat dalam usaha memperkokoh persatuan dan kesatuan bangsa. 2. Jenis-jenis kegiatan dari Pembinaan Kehidupan bernuansa dan bernegara seperti melaksanakan upacara bendera tiap hari Senin dan hari-hari besar nasional lainnya, melaksanakan bakti sosial, melaksanakan lomba karya tulis, menghayati dan mampu menyanyikan lagu-lagu nasional. Hasil yang diharapkan dari siswa adalah agar mereka memiliki jiwa patroitisme yang tinggi dan mempertebal rasa cinta tanah air, meningkatkan semangat kebangsaan dan memiliki sikap bertanggung jawab terhadap bangsa dan negara, semangat persatuan dan kesatuan bangsa.

3. Jenis-jenis kegiatan pembinaan pendidikan pendahuluan bela negara yaitu melaksanakan tata tertib sekolah, melaksanakan baris berbaris, mempelajari dan menghayati sejarah perjungan bangsa dan melaksanakan wisata siswa, pecinta alam dan kelestarian lingkungan. Hal ini akan mendorong siswa agar memiliki tekad, sikap dan tindakan yang teratur, terpadu dan berlanjut dalam menumbuh kembangkan kecintaan kepada tanah air, kesadaran berbangsa dan bernegara, dan rela berkorban. 4. Kegiatan-kegiatan kepribadian dan budi pekerti luhur seperti membuktikan dan meningkatkan kesadaran rela berkorban dengan jalan melaksanakan perbuatan amal untuk meringankan beban dan penderitaan orang lain, meningkatkan sifat hormat siswa terhadap orang tua, guru, baik di madrasah maupun di lingkungan masyarakat. Hasilnya yang diharapkan agar siswa memiliki kepribadian yang mantap dan mandiri, memiliki budi pekerti luhur sesuai norma dan nilai yang berlaku, memiliki rasa tanggung jawab kemasyarakatan, dan kesetiakawanan yang tinggi. 5. Kegiatan-kegiatan pembinaan-pembinaan berorganisasi, pendidikan politik dan kepemimpinan seperti memantapkan dan mengembangkan peran serta siswa dalam OSIS sesuai dengan kedudukan masing-masing, membentuk kelompok belajar, melaksanakan latihan kepemimpinan siswa, mengadakan forum diskusi ilmiah, mengadakan media komunikasi OSIS (bulletin,madding), mengorganisasikan suatu pementasan dan atau bazar. Hasil yang diharapkan agar siswa mampu berorganisasi, memimpin dan dipimpin, bekerjasama, menguasai tata cara berdiskusi, dan memiliki keterampilan mengatur dan mengorganisasikan kegiatan, rajin berkreasi dalam bidang ilmiah, gemar membaa dan menulis, menghargai pendapat orang lain, dan tidak memeksakan kehendak, serta menghargai dan melaksanakan keputusan bersama. 6. Kegiatan-kegaitan pembinaan keterampilan dan kemampuan berwiraswasta seperti meningkatkan keterampilan dan menciptakan sesuatu yang berguna, meningkatkan keterampilan dibidang teknik, elektronika, dan sebagainya, meningkatkan usaha-usaha keterampilan tangan, meningkatkan penyelenggaraan perpustakaan madrasah, melaksanakan praktek kerja nyata, kerja lapangan. Hasil yang diharapkan agar siswa memiliki sikap kewiraswastaan, dinamis, kreatif, mandiri dan percaya diri.

7. Kegiatan-kegiatan pembinaan kesegaran jasmani dan daya kreasi adalah meningkatkan kesadaran hidup sehat dilingkungan madrasah, rumah dan lingkungan (masyarakat), mellaksanakan usaha kesehatan madrasah, melaksanakan pemeliharaan keindahan, penghijauan dan kebersihan madrasah, menyelenggarakan kantin sekolah, meningkatkan kesehatan mental, melaksanakan pencegahan penggunaan narkooba, menyelenggarakan lomba berbagai macam loahraga, mengembangkan kreasi seni. Hasil yang diharapkan agar siswa memiliki daya tangkal dan ketahanan terhadap pengaruh buruk lingkungan serta meningkatkan daya kreasi yang positif. 8. Kegiatan-kegiatan pembinaan persepsi, apreasiasi dan kreasi seni adalah mengembangkan wawasan dan keterampilan siswa dibidang seni suara, tari, seni rupa dan kerajinan, drama, music dan fotografi, menyelenggarakan sanggar macam-macam seni, meningkatakan daya cita seni dan mementaskan mamamerkan hasil/karya seni. Hasil yang diharapkan agar siswa dapat mengisi waktu luang dengan berbagai kegatan, mempunyai wawasan dan keterampilan dibidang seni, mampu memelihara dan menghargai seni dan budaya nasional. Penutup Dalam pelaksanaan kegiatan ekstrakurikuler dapat menghasilkan sebagai berikut : 1. Pengembangan, yaitu fungsi kegiatan ekstrakurikuler untuk mengembangkan kemampuan dan kreatifitas peserta didik sesuai dengan potensi, bakat dan minat mereka. 2. Sosial, yaitu fungsi kegiatan ekstrakurikuler untuk mengembangkan kemampuan dan rasa tanggung jawab sosial peserta didik 3. Rekreatif, yaitu fungsi kegiatan ekstrakurikuler untuk mengembangkan suasana rileks menggembirakan dan menyenangkan bagi peserta didik untuk menunjang proses perkembangan 4. Persiapan Karir, yaitu fungsi kegiatan ekstrakurikuler untuk mengembangkan kesiapan karir peserta didik.

Daftar Pustaka Depag. (2002). Pedoman Umum Pengelolaan Kesiswaan. Jakarta : Direktorat Jenderal Kelembagaan Agama Islam Depag. (2004). Kegiatan Ekstrakurikuler Pendidikan Agama Islam pada Sekolah Umum dan Madrasah. Jakarta : Direktorat Jenderal Kelembagaan Agama Islam., Sosialiasi Kegiatan Ekstrakurikuler. Direktorat Jenderal Kelembagaan Agama Islam malang, 2007.