TINGKAT KEPUASAN PASIEN TERHADAP PELAYANAN KEPERAWATAN DARI MAHASISWA AKPER DI RUANGAN PRAKTEK MAHASISWA RSUD GUNUNG DJATI CIREBON

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. pelayanan kesehatan dasar tersebut (Depkes, 2009). yang meliputi pelayanan: curative (pengobatan), preventive (upaya

HUBUNGAN KEPUASAN PASIEN DENGAN MINAT PASIEN DALAM PEMANFAATAN ULANG PELAYANAN KESEHATAN PADA PRAKTEK DOKTER KELUARGA

BAB 1 PENDAHULUAN. pengertian praktik keperawatan dan caring melalui laporan perawat ahli.

Promotif, Vol.2 No.2 April 2013 Hal 78-83

Jurnal Keperawatan, Volume IX, No. 2, Oktober 2013 ISSN PERILAKU CARING PERAWAT DALAM MENINGKATKAN KEPUASAN PASIEN RAWAT INAP

BAB I PENDAHULUAN. terlepas dari sejarah kehidupan bangsa. Setelah Indonesia merdeka pelayanan

HUBUNGAN MUTU PELAYANAN KEBIDANAN PADA IBU NIFAS DENGAN TINGKAT KEPUASAN PASIEN DI RS PKU MUHAMMADIYAH UNIT II YOGYAKARTA NASKAH PUBLIKASI

HUBUNGAN KEPUASAN PASIEN TERHADAP MUTU PELAYANAN KESEHATAN DI RUMAH SAKIT CUT MUTIA KABUPATEN ACEH UTARA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Dalam era globalisasi, persaingan bisnis menjadi sangat ketat baik di pasar

Gambaran Tingkat Kepuasan Pasien Terhadap Pelayanan di Instalasi Rawat Inap Ruang B2 THT & Kulit Kelamin RSUP Dr. Kariadi Semarang

BAB I PENDAHULUAN. kepentingan masyarakat banyak, maka peranan pemerintah dalam pelayanan

BAB I PENDAHULUAN. baik di pasar domestik (nasional) maupun di pasar internasional/global. Untuk

BAB I PENDAHULUAN. penting dalam upaya menjaga mutu pelayanan di rumah sakit.

BAB I PENDAHULUAN. pelayanan kesehatan. Penentu citra institusi pelayanan. akan terlihat dari asuhan keperawatan yang telah diberikan kepada klien.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pembangunan kesehatan bertujuan agar setiap penduduk mampu

BAB I PENDAHULUAN. menyebabkan masalah kesehatan benar-benar merupakan kebutuhan. penting. Oleh karena itu, organisasi pelayanan kesehatan diharapkan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. menganggap dokumentasi sebagai bagian yang penting dari praktek. mencerminkan perubahan pada praktek keperawatan.

BAB I PENDAHULUAN. konsumen, pertumbuhan pasar, strategi pesaing dan faktor-faktor lain yang

Jurnal Keperawatan, Volume XII, No. 2, Oktober 2016 ISSN

Promotif, Vol.2 No.2 April 2013 Hal

BAB 1 PENDAHULUAN. bermutu merupakan asuhan manusiawi yang diberikan kepada pasien, memenuhi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Kualitas atau mutu pelayanan kesehatan yang diselenggarakan oleh

Kesimpulan: Terdapat hubungan yang signifkan antara tingkat pengetahuan perawat dengan kepatuhan perawat dalam pelaksanaan SOP pemasangan urin.

DAFTAR TABEL. Tabel 5. Gambaran Kepuasan dan Ketidakpuasan Komponen Komunikasi Instrumen PPSC-PNP Versi Bahasa Indonesia di Ruang Rawat Inap

TINGKAT KEPUASAN PASIEN RAWAT JALAN TERHADAP KUALITAS PELAYANAN DI APOTEK INSTALASI FARMASI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH SRAGEN SKRIPSI

HUBUNGAN WAKTU PELAYANAN REKAM MEDIS DI TPPRJ DENGAN KEPUASAN PASIEN POLIKLINIK BEDAH DI RUMAH SAKIT UMUM Dr. SAIFUL ANWAR MALANG TAHUN 2012

Jurnal Keperawatan, Volume VIII, No. 1, April 2012 ISSN

BAB I PENDAHULUAN. kebijakan nasional untuk peningkatan mutu dan kinerja pelayanan. kuantitas. Tenaga keperawatan di rumah sakit merupakan tenaga

Esri Rusminingsih 1), Chori Elsera 2) Prodi DIII Keperawatan, Stikes Muhammadiyah Klaten Prodi DIII Keperawatan, Stikes Muhammadiyah Klaten 1)

BAB 1 PENDAHULUAN. menyelenggarakan pelayanan kesehatan perorangan secara paripurna yang

GAMBARAN KOMUNIKASI TERAPEUTIK PERAWAT DAN TINGKAT KEPUASAN PASIEN DIRUANG RAWAT INAP RSUD SULTANSYARIF MOHAMAD ALKADRIE KOTA PONTIANAK

Oleh : Rahayu Setyowati

HUBUNGAN PERILAKU CARING PERAWAT TERHADAP KEPUASAN PASIEN DI RUANGAN PENYAKIT DALAM RUMAH SAKIT SANTA ELISABETH MEDAN TAHUN 2016

BAB 1 : PENDAHULUAN. dan swasta semakin menuntut pelayanan yang bermutu. Tidak dapat dipungkiri pada

KEPUASAN IBU HAMIL TERHADAP PELAYANAN ANTENATAL CARE (ANC) OLEH BIDAN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS NGORESAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Mutu pelayanan keperawatan merupakan salah satu keberhasilan

BAB I PENDAHULUAN. Menurut WHO (2013), rumah sakit adalah bagian integral dari suatu

BAB I PENDAHULUAN. dan dapat menjangkau seluruh lapisan masyarakat. Menurut Azwar (1996)

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. bidang termasuk bidang Kesehatan yang semakin ketat. Untuk. mempertahankan eksistensinya, setiap organisasi pelayanan Kesehatan dan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Keperawatan sebagai bentuk pelayanan profesional merupakan bagian

radiografi konvensional merupakan penelitian analitik dengan menggunakan

BAB I PENDAHULUAN. yang mampu mewujudkan kesehatan optimal. Sedangkan sasaran

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI IBU TENTANG PERILAKU CARING PERAWAT DENGAN TINGKAT KEPUASAN IBU DENGAN ANAK YANG DI RAWAT DI RSUD Dr. MOEWARDI SURAKARTA

VOLUME II No 1 Januari 2014 Halaman 74-84

BAB I PENDAHULUAN. pemerintah dan swasta. Pelayanan kesehatan di rumah sakit ataupun di

PENGARUH KUALITAS PELAYANAN TERHADAP KEPUASAN PASIEN TERHADAP KELUHAN DAN LOYALITAS PASIEN RAWAT INAP

Jurnal Keperawatan, Volume VIII, No. 1, April 2012 ISSN

BAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan era globalisasi, setiap perusahaaan akan berusaha untuk

BAB V HASIL PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. kebutuhan dan harapan masyarakat tentang pelayanan kesehatan, masyarakat

PENDAHULUAN INTISARI MUFLIH

Analisis Hubungan Karakteristik Pasien Dengan Kepuasan Pelayanan Rawat Jalan Semarang Eye Center (SEC) Rumah Sakit Islam Sultan Agung Semarang

III. METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif, observasional dengan

Keterangan : = Sampel = Populasi e = Nilai Kritis / batas ketelitian 5 %

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN PERAWAT DENGAN PELAKSANAAN METODE PENUGASAN DALAM MODEL PRAKTEK KEPERAWATAN PROFESIONAL (MPKP) DI RSUD WATES

BAB I PENDAHULUAN. konsekuensi dari perkembangan media informasi. Berkenaan dengan hal

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Promotif, Vol.3 No.1 Okt 2013 Hal 19-26

BAB I PENDAHULUAN. pada fasilitas pelayanan kesehatan lainnya. sosial dan medis berfungsi memberikan pelayanan kesehatan yang lengkap

BAB I PENDAHULUAN. sangat berkaitan erat dengan pelayanan kesehatan. pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan pelayanan kesehatan perorangan

dilihat dari beberapa penelitian. Berdasarkan penelitian, (Anik, 2013), keinginan keluar perawat di Rumah Sakit Ibnu Sina YW-UMI pada tahun 2010

BAB I PENDAHULUAN. Pelayanan kesehatan di Rumah sakit yang diberikan kepada pasien

Kata kunci : Rumah Sakit, Infeksi Nosokomial, Antiseptic Hand rub Kepustakaan : 55 (15 Jurnal+20 Buku+6 Skrispi & tesis+14 Website)

BAB I PENDAHULUAN. kemantapan, kemapanan, kesejahteraan, dan kepuasan. Bekerja bukan hanya

BAB I PENDAHULUAN. Tujuan pembangunan kesehatan menuju Indonesia Sehat 2025 adalah

Correlation Analysis between Patient Characteristic with Patient Satisfactory Level in RSGMP UMY

The Relationship between Inpatient Expectations of Staff Responsiveness and Empathy with Inpatient Satisfaction at Wangaya District Hospital Denpasar

BAB I PENDAHULUAN. medis. Sistem pelayanan rekam medis adalah suatu sistem yang. pengendalian terhadap pengisian dokumen rekam medis.

HUBUNGAN SUPERVISI DENGAN PENDOKUMENTASIAN BERBASIS KOMPUTER YANG DIPERSEPSIKAN PERAWAT PELAKSANA DI INSTALASI RAWAT INAP RSUD BANYUMAS JAWA TENGAH

Jurnal Keperawatan, Volume X, No. 2, Oktober 2014 ISSN

METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah analitik dengan pendekatan case control.

HUBUNGAN PERILAKU CARING PERAWAT DENGAN KEPUASAN KELUARGA PASIEN JIWA DI IRJ RSJD PROVINSI LAMPUNG TAHUN 2014

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB 1 PENDAHULUAN. sistem jaminan social nasional bagi upaya kesehatan perorangan.

TITIN KUSRINI J

BAB I PENDAHULUAN. orang agar terwujud derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. keperawatan. Sebagai pusat pemberdayaan masyarakat di bidang kesehatan, dan

Jurnal Keperawatan, Volume X, No. 1, April 2014 ISSN

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

ANALISIS TINGKAT KEPUASAN PASIEN ASKESKIN, ASKES PNS, UMUM PADA PELAYANAN LOKET PENDAFTARAN RAWAT JALAN DI RSUD KABUPATEN KARANGANYAR

KARAKTERISTIK PASIEN PULANG ATAS PERMINTAAN SENDIRI DI RUMAH SAKIT PKU MUHAMMADIYAH KARANGANYAR PERIODE TAHUN 2010

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar belakang. Komunikasi terapeutik merupakan suatu proses untuk membina hubungan terapeutik

HUBUNGAN MUTU PELAYANAN KEPERAWATAN DENGAN KEPUASAN PASIEN DI INSTALASI RAWAT INAP RSUD TUGUREJO SEMARANG

Kesehatan (BPJS Kesehatan) dibentuk untuk menyelenggarakan jaminan kesehatan bagi seluruh rakyat Indonesia. Menurut Permenkes RI No

BAB III METODE PENELITIAN

Promotif, Vol.1 No.1, Okt 2011 Hal 1-6 FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN EFEKTIVITAS JAMINAN KESEHATAN MASYARAKAT DI RSUD ANUNTALOKO PARIGI

Studi Tingkat Kepuasan Pasien Rawat Inap Terhadap Mutu Pelayanan Kesehatan RSUD Takalar

BAB 1 PENDAHULUAN. dapat melakukan hal tersebut banyak hal yang perlu dilakukan, salah satu diantaranya

BAB I PENDAHULUAN. Di era globalisasi, telah terjadi pertumbuhan yang sangat pesat di berbagai sektor industri,

BAB I PENDAHULUAN. pelayanan jasa kesehatan. Keberhasilan sebuah rumah sakit dinilai dari mutu

HUBUNGAN ANTARA MUTU PELAYANAN DENGAN PEMANFAATAN APOTEK RUMAH SAKIT PANCARAN KASIH GMIM MANADO Margreit I. Musak*

Jurnal Keperawatan, Volume VIII, No. 2, Oktober 2012 ISSN MUTU PELAYANAN KEPERAWATAN DENGAN METODE TIM

PENELITIAN DOSEN PEMULA STRATEGI SWITCHING BARRIERS UNTUK LOYALITAS PASIEN BERBASIS PERILAKU CARING PERAWAT

HUBUNGAN PERILAKU PASIEN DALAM PERAWATAN DIABETES MELITUS DENGAN ULKUS DIABETIKUM PADA PASIEN DIABETES MELITUS DI RUANG RINDU A1 DAN A2 RSUP H

Transkripsi:

TINGKAT KEPUASAN PASIEN TERHADAP PELAYANAN KEPERAWATAN DARI MAHASISWA AKPER DI RUANGAN PRAKTEK MAHASISWA RSUD GUNUNG DJATI CIREBON Titi Sri Suyanti Dosen Akper Muhammadiyah Cirebon Abstrak merupakan suatu keadaan yang pasti sangat diharapkan dapat dirasakan setiap konsumen termasuk dalam pelayanan jasa keperawatan. Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh gambaran tentang tingkat kepuasan pasien terhadap pelayanan keperawatan yang diberikan oleh mahasiswa AKPER di ruangan praktek mahasiswa RSUD Gunung Djati Cirebon. Kuesioner terdiri dari 19 pertanyaan dengan jumlah responden sebanyak 120 pasien. Desain penelitian adalah kuantitatif non eksperimental dengan pendekatan cros sectional. Pada analisis Bivariat menggunakan uji statistik Chi Square dengan tingkat kemaknaan 0,05 didapatkan hasil penelitian untuk hubungan antara umur dengan kepuasan didapatkan hasil p value 0,535, untuk hubungan antara pendidikan responden dengan tingkat kepuasan didapatkan hasil p value 0,166, untuk hubungan antara status perkawinan dengan tingkat kepuasan didapatkan p value 1,000, untuk hubungan antara jenis kelamin dengan tingkat kepuasan didapatkan p value 0,218. sedangkan untuk hubungan antara pekerjaan dengan tingkat kepuasan didapatkan p value 0,449. Penelitian ini menyimpulkan bahwa dimensi perhatian dan sikap mempunyai peranan penting dalam menghasilkan tingkat kepuasan pasien. Berdasarkan hasil tersebut untuk lebih menilai tingkat kepuasan pasien dalam pelayanan keperawatan perlu dikembangkan dimensi kepuasan yang lebih luas sehingga hasil yang didapatkan dapat lebih bervariasi LATAR BELAKANG Rumah Sakit merupakan sarana pelayanan kesehatan yang mempunyai fungsi utama dalampenyembuhan dan pemulihan kesehatan serta diharapkan mampu memberikan pelayananparipurna bagi masyarakat (Aniron, 1996). Oleh karenanya Rumah Sakit harus lebih memperhatikan mutu pelayanan kesehatan yang diberikan kepada masyarakat, hal tersebut sejalan dengan pernyataan MenKes RI 2005 yaitu " Para pengelola Rumah Sakit maupun institusi kesehatan di daerah agar terus meningkatkan mutu pelayanan bagi masyarakat. Pada era globalisasi kualitas sektor kesehatan harus ditingkatkan mengingat semakin kritisnya masyarakat dalam menuntut pelayanan dibidang kesehatan yang prima sehingga diharapkan perawat mampu memberikan kontribusi positif atas profesinya karena

posisi dan peran perawat yang sangat vital dan strategis yaitu menjadi ujung tombak dan tulang punggung pelayanan sebuah Rumah sakit. (Purwanto). Pelayanan kesehatan yang berkualitas adalah layanan yang dapat memuaskan setiap pemakai jasa layanan kesehatan khususnya keperawatan yang sesuai dengan standar dan kode etik profesi yang telah ditetapkan. Menurut Anwar (2005) sumber daya manusia memegang peranan yang sangat penting dalam pencapaian tujuan manajemen Rumah Sakit yaitu memberikan pelayanan kesehatan yang berkualitas yang berakhir pada kepuasan pasien.salah satu sumber daya manusia yang memegang peranan cukup penting dalam pelayanan Rumah Sakit adalah tenaga keperawatan dimana perawat merupakan bagian inti dari tenaga kesehatan yang memiliki kontribusi cukup besar dalam pelayanan kesehatan khususnya dalam pelayanan perawatan di Rumah Sakit. Dalam menghadapi konsumen atau pengguna jasa Rumah Sakit yang dalam hal ini adalah pasien dan keluarganya tidaklah cukup dengan senyuman dan sikap ramah tetapi diperlukan juga suatu metode dan prosedur guna memenuhi kebutuhan pasien dan keluarga secara tepat, hal ini seperti yang disampaikan (Barata, 2003)" pelayanan primer tidak lepas dari kemampuan seseorang atau kelompok untuk melaksanakan layanan secara optimal dengan menggabungkan konsep, kemampuan, sikap, tindakan/ketrampilan dan tanggung jawab dalam proses pemberian layanan". Pasien dan keluarga sebagai pengguan atau konsumen jasa Rumah Sakit merupakan pihak yang sangat tepat untuk mengatakan apakah kualitas pelayanan jasa yang diberikan Rumah Sakit tersebut baik atau buruk dengan pernyataan sangat puas, puas, kurang puas dan tidak puas terhadap pelayanan yang diterima. Menurut laporan data Susenas 2001 pelayanan kesehatan untuk rawat inap yang banyak dimanfaatkan adalah Rumah Sakit pemerintah yaitu sebanyak 37,1%, Rumah Sakit swasta sebanyak 34,3% sisanya adalah Rumah Sakit bersalin dan Puskesmas. Sedangkan untuk pelayanan kesehatan disimpulkan bahwa ketidakpuasan dari pelayanan kesehatan baik Rumah Sakit pemerintah maupun swasta untuk rawat jalan maupun rawat inap semakin meningkat, dimana kepuasan terhadap pelayanan rawat inap Rumah Sakit pemerintah secara umum lebih rendah dibanding pelayanan rawat inap Rumah Sakit swasta. Rumah Sakit Umum Daerah Gunung Djati kota Cirebon merupakan institusi pelayanan kesehatan milik pemerintah daerah yang dapat menyelenggarakan pelayanan kesehatan

yang kompleks sekaligus berfungsi sebagai tempat pendidikan bagi calon tenaga kesehatan dan penelitian dibidang kesehatan, hal tersebut sesuai dengan strata Rumah Sakit Umum Daerah Gunung Djati Cirebon yaitu tipe B. Rumah Sakit Umum Daerah Gunung Djati Cirebon digunakan sebagai lahan praktek oleh seluruh institusi penyelenggaran pendidikan se Wilayah III Cirebon khususnya AKPER sebagai lahan praktek bagi mahasiswa. Berdasarkan pengamatan dan hasil wawancara langsung peneliti dengan beberapa pasien dan keluarga selama peneliti melakukan bimbingan terhadap mahasiswa yang sedang melaksanakan praktek klinik di RSUD Gunung Djati Cirebon didapatkan bahwa terdapat beberapa perbedaan pendapat tentang kepuasan terhadap pelayanan yang diberikan oleh mahasiwa Akper. Berdasarkan feomena dan masalah diatas peneliti tertarik untuk meneliti kepuasan pasien terhadap pelayanan keperawatan dari mahasiswa AKPER yang sedang melaksanakan praktek klinik di RSUD Gunung Djati Cirebon dengan judul penelitian "Tingkat kepuasan pasien terhadap pelayanan keperawatan dari mahasiswa AKPER di ruangan praktek mahasiswa RSUD Gunung Djati Cirebon". Tujuan penelitian ini adalah (1) mengetahui distribusi frekuensi tingkat kepuasan pasien terhadap pelayanan keperawatan yang diberikan oleh mahasiswa AKPER yang sedang melaksanakan praktek klinik di RSUD Gunung Djati Cirebon (2) Sebagai bahan evaluasi bagi institusi pendidikan sejauh mana pengetahuan dan ketrampilan yang diterima oleh mahasiswa dapat diaplikasikan di lahan praktek dengan baik dan benar. METODELOGI PENELITIAN Penelitian ini menggunakan desain penelitian kuantitatif non eksperimrntal dengan pendekatan cross sectional. Populasi penelitian meliputi pasien rawat inap di ruangan praktek mahasiswa AKPER RSUD Gunung Djati Cirebon. Sampel penelitian diambil secara acak dengan kriteia sampel yang diteliti adalah (1) pasien telah dirawat minimal 3 hari (2) pasien mempunyai tingkat kesadaran yang baik (Compos Mentis) (3) pasien mampu membaca dan menulis. Sampel dalam penelitian ini sebanyak 170 pasien. HASIL DAN PEMBAHASAN 1. Analisis Univariat Tabel 3.1 Distribusi tingkat kepuasan menurut 4 dimensi kepuasan

1. Sikap Dimensi Jumlah % 2. Perhatian 3. Tindakan 4. Komunikasi Total Sumber : Data Primer 107 63 89 81 131 39 118 52 90 80 62,9 37,1 52,4 47,6 77,1 22,9 69,3 30,6 52,9 47,1 Merujuk tabel diatas dapat dilihat bahwa proporsi kepuasan responden pada dimensi sikap sebesar 77,1%, dimensi perhatian 69,4%, dimensi tindakan 52,9%, dimensi komunikasi 62,9% dan kepuasan seluruhnya sebesar 52,4%. 2. Analisis Bivariat Menggunakan uji statistik Chi Square dengan tingkat kemaknaan 0,05 artinya hubungan dikatakan bermakna jika p value < 0,05. Tabel 3.2. Distribusi responden menurut kepuasan dan umur Kategori umur Puas Tidak Puas Muda 49 (50,0%) 49 (50,0%) 98 (100%) 0.535 Tua 40 (55,6%) 32 (44,4%) 72 (100%) 0.535 Merujuk tabel diatas didapat p value 0,535 artinya secara statististik tidak ada Hubungan yang bermakna antara kategori umur dengan kepuasan Tabel 3.3 Distribusi responden menurut kepuasan dan tingkat pendidikan Kategori pendidikan Puas Tidak Puas Rendah 70 (55,6%) 56 (44,4%) 126 (100%) 0.166 Tinggi 19 (43,2%) 25 (56,8%) 44 (100%) 0.166 Sumber : Data Primer

Berdasarkan tabel 3 didapatkan p value 0,166 artinya secara statistik tidak ada hubungan yang bermakna antara kategori pendidikan dengan tingkat kepuasan Tabel 3.4 Distribusi responden menurut kepuasan dan status perkawinan Kategori perkawinan Puas Tidak Puas Menikah 73 (52,5%) 66 (47,5%) 139 (100%) 1.000 Tidak menikah 16 (51,6%) 15 (48,4%) 31 (100%) 1.000 Berdasarkan tabel di atas menunjukkan p value 1,000 artinya secara statistik tidak ada hubungan yang bermakna antara status perkawinan responden dengan tingkat kepuasan Tabel 3.5 Distribusi responden menurut kepuasan dan jenis kelamin Jenis kelamin Puas Tidak Puas Laki - laki 45 (47,9%) 49 (52,1%) 94 (100%) 0.218 Perempuan 44 (57,9%) 232(42,1%) 76 (100%) 0.218 Tabel di atas menunjukkan p value 0.218 artinya secara statistik tidak ada hubungan yang bermakna antara jenis kelamin dengan tingkat kepuasan Tabel 3.6 Distribusi responden menurut kepuasan dan kategori pekerjaan Kategori pekerjaan Puas Tidak Puas Bekerja 73 (54,1%) 62 (45,9%) 135 (100%) 0.449 Tidak bekerja 16 (45,7%) 19 (54,3%) 35 (100%) 0.449 Pada tabel di atas didapatkan p value 0.449 artinya secara statistik tidak ada hubungan yang bermakna antara status bekerja dengan tingkat kepuasan 3. Analisis Multivariat Berdasarkan analisa regresi logistik dengan menggunakan stata 7.0 maka didapatkan hasil Tabel 3.7 Distribusi Odds ratio setiap dimensi kepuasan Dimensi kepuasan Nilai OR

Tindakan 76,889 Komunikasi 93,891 Sikap 117,146 Perhatian 125,816 Berdasarkan tabel di atas dapat disimpulkan bahwa secara statistik dimensi perhatian dan sikap mempunyai peran yang sangat pentimng dalam menghasilkan tingkat kepuasan pada pasien Hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat kepuasan pasien berada pada tingkatan puas sebanyak 52,4% dan tidak puas sebanyak 47,6% dimana prosentase terendah yang dapat menghasilkan kepuasan adalah pada dimensi tindakan, sehingga hal tersebut dapat dijadikan bahan evaluasi oleh institusi penyelenggara pendidikan khususnya AKPER untuk menilai sejauh mana ketrampilan yang telah diberikan dapat diaplikasikan secara baik dan benar oleh mahasiswa. KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan Dari penelitian ini dapat disimpulkan bahwa pertama, dimensi sikap dan perhatian mempunyai peranan cukup besar dalam menghasilkan kepuasan pasien kedua, tidak ada hubungan yang bermakna antara kategori umur, pendidikan, status perkawinan, jenis kelamin dan status bekerja dengan tingkat kepuasan pasien terhadap pelayanan keperawatan yang diberikan oleh mahasiswa Akper Saran Berdasarkan hasil penelitian, pembahasan dan simpulan dapat disusun saran 1) Area penelitian dapat dikembangkan pada tempat lain dengan jumlah sampel yang lebih besar sehingga akan lebih refresentatif dan memungkinkan untuk dilakukan generalisasi 2) Penelitian dapat dikembangkan dengan dimensi kepuasan yang lebih luas sehingga dapat memberikan informasi yang lebih bervariasi dan mendalam 3) Perlu ditingkatkan kerjasama yang lebih baik antara pembimbing institusi dengan CI lapangan sehingga proses bimbingan kepada mahasiswa dalam memberikan layanan keperawatan dapat lebih optimal 4) Perlu ada kerjasama antara institusi penyelenggara pendidikan (AKPER) mengingat pelayanan yang diberikan oleh mahasiswa terhadap pasien dalam satu waktu dapat dilakukan oleh mahasiswa dari institusi yang berbeda sehinggahasil penelitian dapat

digunakan untuk peningkatan institusi dalam menyelenggarakan proses pendidikan terhadap mahasiswa. DAFTAR RUJUKAN. Ani, Werdati, Utarini. (1994). Harapan konsumen terhadap pelayanan keperawatan. Jurnal manajemen pelayanan kesehatan vol 4. Anonim. (2005) Praktek keperawatan belum profesional. (internet). Http://www.tblog.com/ templates/index.php?bid=nersternate&static=252237 (diakses 02 Oktober 2005). Anonim. (2005) Rumah Sakit agar terus tingkatkan pelayanan. (internet). Http://www. depkes.go.id/index.php?option=neews&task=viewarticle&sid=852&itemid=2 (diakses 02 Oktober 2005). Anonim. (2005) Second opinion hak pasien, kok!. (internet). Http://www.indomedia.com/bpost/012005/12/ragam/art-1.htm (diakses 02 Oktober 2005). Anonim. (2005) Laporan data Susenas 2001: Status kesehatan, pelayanan kesehatan, perilaku hidup sehat dan kesehatan lingkungan (internet). Http://digilib.litbang.depkes.go.id/go.php?id=jkpkbppk-gdl-res-2001-tim-817 susenas (diakses 02 Oktober 2005). Azwar, A. (1994). Program menjaga mutu pelayanan kesehatan. Jakarta: Yayasan penerbit IDI. Budiarto, N. (2002). Metodologi penelitian kedokteran, Sebuah penghantar. Jakarta:EGC. Kozier. (1991) Fundamental of Nursing : Concep, Proces and Practice. California. Krowinski, J William. (1996) Measuring and Managing Patien Satisfaction. 2nd edition. AHA. Supranto, M.A. (1997) Pengukuran tingkat kepuasan pelanggan untuk menaikkan Wijono, M.S. (2000) Manajemen mutu pelayanan kesehatan : Teori, strategi dan aplikasi. Edisi 2. Airlangga Press. Surabaya. arga pangsa pasar. Edisi 2. PT Rineka Tri Anjaswarni, Budi Anna Keliat, Luknis Sabri. (2002) Analisis tingkat kepuasan klien terhadap perilaku caring perawat di Rumah Sakit Umum DR. Saiful Anwar Malang tahun 2002. Jurnal Keperawatan Indonesia. Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia