PENGARUH DAYA DUKUNG PONDASI TIANG PANCANG PADA PROYEK PEMBANGUNAN GIS (GAS INSULATED SWITCH GEAR) DI KECAMATAN PAYUNG SEKAKI PEKANBARU

dokumen-dokumen yang mirip
ANALISIS DAYA DUKUNG PONDASI TIANG PANCANG DENGAN SISTEM HIDROLIS PADA PROYEK PEMBANGUNAN GEDUNG PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

BAB I PENDAHULUAN. Proyek pembangunan gedung Laboratorium Akademi Teknik Keselamatan

BAB I PENDAHULUAN. beberapa macam tipe pondasi. Pemilihan tipe pondasi ini didasarkan atas :

ANALISA DAYA DUKUNG PONDASI TIANG PANCANG PADA PROYEK PEMBANGUNAN PONDASI TISSUE BLOCK 5 & 6

KAJIAN PEMILIHAN PONDASI SUMURAN SEBAGAI ALTERNATIF PERANCANGAN PONDASI

ANALISIS DAYA DUKUNG PONDASI TIANG PANCANG KELOMPOK PADA PROYEK PEMBANGUNAN GEDUNG DPRD SUMATERA UTARA MEDAN

Analisis Daya Dukung Tanah Dan Bahan Untuk Pondasi Strous Pada Pembangunan Jembatan Karangwinongan Kec. Mojoagung Kab.Jombang

TEKNIK PELAKSANAAN DAN PERHITUNGAN DAYA DUKUNG PONDASI TIANG PANCANG PADA PROYEK CITRALAND BAGYA CITY

BAB II LANDASAN TEORI

PERENCANAAN PONDASI TIANG BOR PADA PROYEK CIKINI GOLD CENTER

BAB III LANDASAN TEORI. yang ujungnya berbentuk kerucut dengan sudut 60 0 dan dengan luasan ujung 10

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. menara, dam/tanggul dan sebagainya harus mempunyai pondasi yang dapat

EVALUASI DAYA DUKUNG PONDASI BORED PILE TERHADAP UJI PEMBEBANAN LANGSUNG PADA PROYEK PEMBANGUNAN AEON MALL MIXED USE SENTUL CITY BOGOR

BAB I PENDAHULUAN. serta penurunan pondasi yang berlebihan. Dengan demikian, perencanaan pondasi

ANALISA DAYA DUKUNG TIANG PANCANG HOTEL SANTIKA PREMIERE PALEMBANG (STUDI KASUS : KEL. TALANG JAMBE, KEC. SUKARAME)

TINJAUAN PUSTAKA. yang terdapat di bawah konstruksi, dengan tumpuan pondasi (K.Nakazawa).

ANALISIS DAYA DUKUNG PONDASI TIANG PANCANG PADA PROYEK PEMBANGUNAN SWITCHYARD DI KAWASAN PLTU PANGKALAN SUSU SUMATERA UTARA

BAB I P E N D A H U L U A N

ANALISIS DAYA DUKUNG PONDASI STROUS PILE PADA PEMBANGUNAN GEDUNG MINI HOSPITAL UNIVERSITAS KADIRI

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

ANALISA DAYA DUKUNG PONDASI TIANG PANCANG (MINI PILE) PADA PROYEK PEMBANGUNAN RSIA STELLA MARISS JALAN SAMANHUDI - MEDAN TUGAS AKHIR

I. PENDAHULUAN. Bangunan sipil terbagi atas dua bagian yaitu bangunan di atas tanah (upper

BAB III LANDASAN TEORI

PERANCANGAN FONDASI PADA TANAH TIMBUNAN SAMPAH (Studi Kasus di Tempat Pembuangan Akhir Sampah Piyungan, Yogyakarta)

TINJAUAN DAYA DUKUNG PONDASI TIANG PANCANG PADA TANAH BERLAPIS BERDASARKAN HASIL UJI PENETRASI STANDAR (SPT)

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. metode statis seperti Total stress Analysis (TSA) atau Effective stress

Oleh : DWI DEDY ARIYANTO ( ) Dosen Pembimbing : Dr. Ir. Djoko Untung

KAJIAN KEMAMPUAN DAYA DUKUNG PONDASI TIANG PANCANG PADA ABUTMENT JEMBATAN BERDASAR BEDAH BUKU BOWLES

ANALISIS DAYA DUKUNG TIANG PANCANG MENGGUNAKAN DATA INSITU TEST, PARAMETER LABORATORIUM TERHADAP LOADING TEST KANTLEDGE

PERBANDINGAN DAYA DUKUNG AKSIAL TIANG PANCANG TUNGGAL BERDASARKAN DATA SONDIR DAN DATA STANDARD PENETRATION TEST

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. menara, dam/tanggul dan sebagainya harus mempunyai pondasi yang dapat

Evaluasi Data Uji Lapangan dan Laboratorium Terhadap Daya Dukung Fondasi Tiang Bor

ANALISIS DAYA DUKUNG PONDASI KELOMPOK TIANG TEKAN HIDROLIS PADA PROYEK PEMBANGUNAN KONDOMINIUM NORTHCOTE GRAHA METROPOLITAN, HELVETIA, MEDAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Indra Pardamean Parinduri 1, Ir.Rudi Iskandar,MT 2

I. PENDAHULUAN. Sejalan dengan program pemerintah dalam meningkatkan taraf pembangunan,

BAB I PENDAHULUAN. alternatif ruas jalan dengan melakukan pembukaan jalan lingkar luar (outer ring road).

EVALUASI PERKIRAAN DAYA DUKUNG TEORITIS TERHADAP DAYA DUKUNG AKTUAL TIANG BERDASARKAN DATA SONDIR DAN LOADING TEST

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Tanah selalu mempunyai peranan yang penting pada suatu lokasi

DAFTAR ISI. Judul DAFTAR GAMBAR DAFTAR LAMPIRAN DAFTAR NOTASI DAN SINGKATAN BAB I PENDAHULUAN RUMUSAN MASALAH TUJUAN PENELITIAN 2

STUDI PERENCANAN PONDASI PADA PEMBANGUNAN RUANG VIP RSUD GAMBIRAN KEDIRI DENGAN ALTERNATIF PEMAKAIAN PONDASI DALAM DAN PONDASI DANGKAL

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. paling bawah dari suatu konstruksi yang kuat dan stabil (solid).

ANALISIS DAYA DUKUNG PONDASI TIANG BOR KELOMPOK PADA PROYEK PEMBANGUNAN GEDUNG PENDIDIKAN FAK. MIPA UNIVERSITAS NEGERI MEDAN (UNIMED) TUGAS AKHIR

BAB III DATA PERENCANAAN

Jurnal Rekayasa Tenik Sipil Universitas Madura Vol. 1 No.2 Desember 2016 ISSN

ABSTRAK. Kata kunci : pondasi, daya dukung, Florida Pier.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. menahan gaya beban diatasnya. Pondasi dibuat menjadi satu kesatuan dasar

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Pemerintah Provinsi DKI Jakarta menyiapkan pembangunan rumah susun

ANALISIS TIMBUNAN PELEBARAN JALAN SIMPANG SERAPAT KM-17 LINGKAR UTARA ABSTRAK

TUGAS AKHIR ANALISIS DAYA DUKUNG PONDASI KELOMPOK MINI PILE PABRIK PKO PTPN III SEI MANGKEI DISUSUN OLEH DEBORA NAINGGOLAN

BAB II STUDI PUSTAKA. yang meneruskan beban yang ditopang oleh upper struktur serta berat sendiri dari

BAB I PENDAHULUAN. lain-lain. Perancangan pondasi pada bangunan-bangunan tersebut

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dengan tanah dan suatu bagian dari konstruksi yang berfungsi menahan gaya

METODE PENYELIDIKAN DAN PENGUJIAN TANAH

ANALISA PERBANDINGAN PERHITUNGAN DAYA DUKUNG TANAH PADA PONDASI V PILE (Studi Kasus di Rumah Sakit Haji Medan)

KONTRIBUSI DAYA DUKUNG FRIKSI DAN DAYA DUKUNG LACI PADA PONDASI TIANG TONGKAT

Studi Komparatif Daya Dukung Pondasi Tiang Dengan Teori Meyerhoff Terhadap Teori L Decourt Berdasar Hasil Uji N-SPT Di Surabaya Timur

BAB III LANDASAN TEORI

ANALISIS DAYA DUKUNG SISTEM PONDASI KELOMPOK TIANG TEKAN HIDROLIS (STUDI KASUS PADA PROYEK PEMBANGUNAN ITC POLONIA MEDAN)

PERHITUNGAN DAYA DUKUNG PONDASI JACK PILE MENGGUNAKAN DATA N-SPT PADA PROYEK PEMBANGUNAN GEDUNG U-CITY di JL. BRIGJEND KATAMSO MEDAN

ANALISIS SISTEM PONDASI PILE RAFT PADA PEMBANGUNAN PROYEK SILOAM HOSPITAL MEDAN

JURNAL TEKNIK SIPIL USU ABSTRAK

ANALISA KUAT DUKUNG PONDASI BORED PILE BERDASARKAN DATA PENGUJIAN LAPANGAN (CONE DAN N-STANDARD PENETRATION TEST)

PENYELIDIKAN TANAH (SOIL INVESTIGATION)

BAB III LANDASAN TEORI

LAPORAN. Ditulis untuk Menyelesaikan Mata Kuliah Tugas Akhir Semester VI Pendidikan Program Diploma III. oleh: NIM NIM.

XVIII. SONDIR (Cone Penetration Test)

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu masalah yang sedang dihadapi masyarakat di Provinsi Sumatera

PERBANDINGAN DAYA DUKUNG TANAH BERDASARKAN DATA SONDIR DAN SPT. Gati Sri Utami Jurusan Teknik Sipil ITATS ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG. Pondasi adalah suatu konstruksi pada bagian dasar struktur bangunan yang

II. TINJAUAN PUSTAKA

BAB IV PERENCANAAN PONDASI. Dalam perencanaan pondasi ini akan dihitung menggunakan dua tipe pondasi

ANALISIS DAYA DUKUNG TANAH DAN PENURUNAN PONDASI PADA DAERAH PESISIR PANTAI UTARA KABUPATEN BANGKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

KORELASI NILAI CPT DAN SPT PADA LOKASI RING ROAD UTARA YOGYAKARTA

BAB III LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. meneruskan beban bangunan di atasnya (upper structure) ke lapisan tanah yang

STUDI DAYA DUKUNG PONDASI TIANG TONGKAT BETON DENGAN TAPAK GRID

2.5.1 Pengujian Lapangan Pengujian Laboratorium... 24

LAPORAN PENYELIDIKAN TANAH PADA LOKASI RENCANA BANGUNAN GEDUNG JALAN FATMAWATI NO. 15 SEMARANG

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. diperlukan melaksanakan survey penelitian tanah (Soil investigation). Pada

BAB III METODE PENELITIAN. Penulisan penelitian ini menggunakan metode kuantitatif, dimana cara

FAKULTAS TEKNIK JURUSAN TEKNIK SIPIL UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA BANDUNG

ANALISIS DAYA DUKUNG TIANG BOR BERDASARKAN DATA SPT DAN UJI PEMBEBANAN TIANG. Pembimbing : Ir. Asriwiyanti Desiani,M.T

PERBANDINGAN DAYA DUKUNG ULTIMIT TIANG PANCANG ANTARA METODE TEORETIS DAN METODE AKTUAL DENGAN KONFIGURASI TIANG DAN KEDALAMAN

KORELASI NILAI N-SPT TERHADAP SIFAT SIFAT FISIK DAN MEKANIS TANAH

ANALISIS DAYA DUKUNG PONDASI KELOMPOK TIANG TEKAN HIDROLIS PADA PROYEK PEMBANGUNAN GEDUNG LABORATORIUM AKADEMI TEKNIK KESELAMATAN PENERBANGAN MEDAN

Analisis Kinerja Fondasi Kelompok Tiang Bor Gedung Museum Pendidikan Universitas Pendidikan Indonesia

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. berfungsi sebagai penopang bangunan dan meneruskan beban bangunan di atasnya (upper

KAPASITAS DUKUNG TIANG

EVALUASI KEGAGALAN PONDASI PADA GEDUNG BERTINGKAT (Studi Kasus: Proyek Pembangunan Ruko 3 Lantai Banua Anyar Banjarmasin)

KAJIAN POTENSI KEMBANG SUSUT TANAH AKIBAT VARIASI KADAR AIR (STUDI KASUS LOKASI PEMBANGUNAN GEDUNG LABORATORIUM TERPADU UNIVERSITAS NEGERI GORONTALO)

Ahmad Marzuki (1), Muhammad Firdaus (1), Ilhami (1) dan Sidik Sutiasno (2)

BAB 1 PEMERIKSAAN KEKUATAN TANAH DENGAN SONDIR. Das, Braja M. Mekanika Tanah Prinsip Rekayasa Geoteknis Jilid 2 : Bab 13 hal Erlangga

PERBAIKAN TANAH DASAR AKIBAT TIMBUNAN PADA JALAN AKSES JEMBATAN TAYAN

ANALISIS KAPASITAS DAYA DUKUNG PONDASI TIANG PANCANG DENGAN MENGGUNAKAN METODE ANALITIS DAN ELEMEN HINGGA

Transkripsi:

PENGARUH DAYA DUKUNG PONDASI TIANG PANCANG PADA PROYEK PEMBANGUNAN GIS (GAS INSULATED SWITCH GEAR) DI KECAMATAN PAYUNG SEKAKI PEKANBARU Darlina Tanjung 1), Ahmad Bima Nusa 2) 1) Prodi Teknik Sipil UISU, Jln. SM. Raja Teladan Medan 2) Prodi Teknik Sipil UNHAR, Jln. HM Joni No. 70.c darlinatanjung@yahoo.com; ahmadbimanusa71@gmail.com Abstrak Pondasi merupakan suatu pekerjaan yang sangat penting pada pekerjaan teknik sipil, karena pondasi inilah yang memikul dan menahan suatu beban yang bekerja diatasnya yaitu beban konstruksi atas. Pencapaian Penelitian ini untuk menghitung daya dukung tiang pancang dan bored pile dari hasil sondir dan Standar Penetrasi Test (SPT), serta membandingkan hasil daya dukung tiang pancang dan penurunan yang terjadi hanya pada tiang pancang. Metodologi pengumpulan data dilakukan dengan cara melakukan observasi, pengambilan data dari pihak proyek serta melakukan Penelitian keperpustakaan. Pada perhitungan daya dukung tiang pancang dilakukan dengan menggunakan beberapa metode, untuk data sondir dengan metode Aoki De Alencar dan metode langsung, dan untuk data SPT dengan metode Mayerhof. Berdasarkan data sondir dan SPTyang diperoleh dan dihitung dengan beberapa metode diperoleh hasil perhitungan untuk data sondir dengan menggunakan metode Langsung titik S-1 Q ult = 496 ton, Q ijin = 141,867 ton, Titik S-2 Q ult = 258,2 ton, Q ijin = 68,3 ton dengan metode Aoki de Alencar titik S-1 Q ult = 174,240 ton, Q ijin = 69,696 ton, Titik S-2 Q ult = 76,6 ton, Q ijin = 30,68 ton. Untuk data SPT menggunakan metode Mayerhoff diperoleh titik S-1 Q ult = 536.51 ton, Q ijin = 135.74 ton. Hasil perhitungan daya dukung pondasi terdapat perbedaan nilai, baik dilihat dari penggunaan metode perhitungan maupun lokasi titik yang ditnjau, dari hasil perhitungan dapat disimpulkan daya dukung pondasi yang paling baik digunakan adalah daya dukung tiang pancang dari data Aoki De Alencar. Kata-Kata Kunci: Daya Dukung Tanah, Pondasi Tiang Pancang, Metode Perhitungan I. Pendahuluan Kondisi tanah dasar berupa tanah rawa yang mengandung gambut, dimana tanah gambut yang bersifat permeabilitas rendah dapat mengakibatkan penurunan dalam jangka waktu yang lama dan sering disebut penurunan konsolidasi. pembebanan dan lebar pondasi yang berbeda-beda antara tiap kolom, dapat mengakibatkan perbedaan penurunan pula pada kolom-kolom struktur dalam waktu yang lama sehingga dapat mengakibatkan kerusakan struktur dan apabila telah melampaui batas yang ditentukan dapat mengakibatkan kerusakan yang fatal. Pondasi merupakan bagian bangunan bawah tanah (substructure) yang berfungsi untuk meneruskan beban-beban yang bekerja pada bagian bangunan atas dan beratnya sendiri ke lapisan tanah pendukung (bearing layers). Secara umum pondasi terdiri dari 2 (dua) jenis yaitu, pondasi dalam dan pondasi dangkal. Pemilihan jenis pondasi tergantung jenis konstruksi yang akan dibangun dan juga pada jenis tanah. Untuk konstruksi beban ringan dengan kondisi tanah cukup baik, biasanya digunakan pondasi dangkal dan untuk konstruksi beban berat biasanya digunakan pondasi dalam. Untuk memilih pondasi yang memadai, perlu juga diperhatikan apakah pondasi itu cocok untuk berbagai keadaan di lapangan dan memungkinkan untuk diselesaikan secara ekonomis sesuai dengan jadwal kerjanya. Tiang pancang adalah bagian-bagian konstruksi yang dibuat dari kayu, beton dan baja dan digunakan untuk menyalurkan beban-beban dari konstruksi di atasnya melewati lapisan tanah dengan daya dukung rendah ke lapisan tanah keras yang mempunyai kapasitas daya dukung lebih tinggi yang relatif cukup dalam dibanding pondasi dangkal. Daya dukung tiang pancang diperoleh dari daya dukung ujung (end bearing capacity) yang diperoleh dari tekana ujung tiang dan daya dukung geser atau selimut (friction bearing capacity) yang diperoleh dari daya dukung gesek atau gaya adhesi antara tiang pancang dan tanah di sekelilingnya. Secara umum tiang pancang dapat di klasifikasikan dari segi bahan yang teridiri dari tiang pancang bertulang, tiang pancang pratekan, tiang pancang kayu dan tiang pancang baja. Dari segi bentang penampang terdiri dari tiang pancang bujur sangkar, segitiga, segi enam, bulat padat, pipa, huruf H, huruf I dan bentuk spesifik. Dari segi teknik pemancangan dapat dilakukan dengan palu jatuh (drop hammer), diesel hammer dan hydraulic hammer. Tiang pancang akan berinteraksi dengan tanah untuk menghasilkan daya dukung yang mampu memikul beban konstruksi di atasnya serta memberikan keamanan pada kosntruksi tersebut. Untuk menghasilkan daya dukung yang akurat, maka harus diketahui sifat dan karakteristik tanah. Buletin Utama Teknik Vol. 14, No. 1, September 2018 41

Untuk itu perlu dilakukan penyelidikan geoteknik terhadap tanah. Ada 2 (dua) jenis penyelidikan geoteknik, yaitu penyelidikan lapangan dan penyelidikan laboratorium. Penyelidikan lapangan meliputi penyondiran dan pengeboran. Penyondiran bertujuan untuk mengetahui perlawanan konus dan hambatan lekat tanah yang merupakan indikasi dari kekuatan tanah pada kedalaman tertentu serta dapat digunakan untuk menghitung daya dukung lapisan tanah. Standard Penetration Test (SPT) bertujuan untuk mendapatkan gambaran lapisan tanah berdasarkan jenis dan warna tanah melalui pengamatan secara visual dan untuk pengambilan contoh tanah terganggu dan tidak terganggu untuk penyelidikan di laboratorium mengenai sifat-sifat dan karakteristik tanahyang semuanya dapat digunakan untuk memperoleh daya dukung tanah.untuk menghitung daya dukung pada tiang pancang, dapat dilakukan dengan beberapa metode dan mungkin akan ditemukan perbedaan dan persamaan. 1. Penyelidikan Tanah Penyelidikan tanah di lapangan dibutuhkan untuk data perancangan pondasi bangunanbangunan, seperti; bangunan gedung, dinding penahan tanah, bendungan, jalan, dermaga, dan lain-lain. Bergantung pada maksud dan tujuannya, penyelidikan dapat dilakukan dengan cara-cara menggali lubang uji (test-pit), pengeboran dan uji secara langsung di lapangan (in-situ test).dari data yang diperoleh, kita dapat mengetahui sifatsifat teknis tanah dan kemampuan daya dukung tanah pada lokasi yang bersangkutan.data-data teknis tanah ini selanjutnya digunakan untuk menghitung perencanaan kekuatan pondasi. Penyelidikan tanah diperlukan untuk menentukan pilihan jenis pondasi, daya dukungnya dan untuk menentukan metode konstruksi yang efisien dan juga diperlukan untuk menentukan stratifikasi (pelapisan) tanah dan karakteristik teknis tanah sehingga perancangan dan konstruksi pondasi dapat dilakukan dengan ekonomis. 2. Daya Dukung Tanah Dalam pengertian teknik secara umum tanah adalah material yang terdiri dari agregat (butiran) mineral-mineral padat yang tidak tersementasi (terikat secara satu sama lain dan dari bahanbahan organic yang telah melapuk (yang artikel padat) disertai dengan zat cair dan gas yang mengisi ruang-ruang kosong diantara partikelpartikel padat tersebut (Das1995). Tanah harus mampu memikul dari setiap konstruksi teknik yang diletakkan pada tanah tersebut tanpa kegagalan geser (shearfailure) dan dengan penurunan (settlement) yang dapat ditolerir untuk konstruksi tersebut (Causevic dan Mitrovic 2011). Ada beberapa macam system klasifikasi tanah sebagai hasil pengembangan dari system klasifikasi yang sudah ada. Tetapi yang paling umum digunakan adalah system klasifikasi tanah unified atau unifiedsoil classification system(uscs). Tabel 1. Sistemklasifikasi tanah unified Jenis Sub Simbol Simbol Tanah Kelompok Gradasi W Baik Kerikil G Gradasi P Buruk Pasir Lanau S M Berlanau Berlempung Lempung C WL<50% L Organik O WL>50% H Gambut Pt Sumber Bowlesh, J. E., 1991, Analisa dan Desain Pondasi 3. Sondering Test/Cone Penetration Test(CPT) Pengujian CPT atau sondir adalah pengujian dengan menggunakan alat sondir yang ujungnya berbentuk kerucut dengan sudut 60º dan dengan luasan ujung 1,54 in² (10 cm²). Alat ini digunakan dengan cara ditekan ke dalam tanah terus menerus dengan kecepatan tetap 20 mm/detik, sementara itu besarnya perlawanan tanah terhadap kerucut penetrasi (q c ) juga terus diukur. Dilihat dari kapasitasnya, alat sondir dapat dibedakan menjadi dua jenis, yaitu sondir ringan (2 ton) dan sondir berat (10 ton). Sondir ringan digunakan untuk mengukur tekanan konus sampai 150 kg/cm², atau kedalam maksimal 30 m, dipakai untuk penyelidikan tanah yang terdiri dari lapisan lempung, lanau dan pasir halus. Sondir berat dapat mengukur tekanan konus 500 kg/cm² atau kedalaman maksimal 50 m, dipakai untuk penyelidikan tanah di daerah yang terdiri dari lempung padat, lanau padat dan pasir kasar. Keuntungan utama dari penggunaan alat ini adalah tidak perlu diadakan pemboran tanah untuk penyelidikan. Tetapi tidak seperti pada pengujian SPT, dengan alat sondir sampel tanah tidak dapat diperoleh untuk penyelidikan langsung ataupun untuk uji laboratorium. Tujuan dari pengujian sondir ini adalah untuk mengetahui perlawanan penetrasi konus dan hambatan lekat tanah yang merupakan indikator dari kekuatan tanahnya dan juga dapat menentukan dalamnya berbagai lapisan tanah yang berbeda. Dari alat penetrometer yang lazim dipakai, sebagian besar mempunyai selubung geser (bikonus) yang dapat bergerak mengikuti kerucut penetrasi tersebut. Jadi pembacaan harga M C 42 Buletin Utama Teknik Vol. 14, No. 1, September 2018

perlawanan ujung konus dan harga hambatan geser dari tanah dapat dibaca secara terpisah. Ada 2 tipe ujung konus pada sondir mekanis yaitu : 1. Konus biasa, yang diukur adalah perlawanan ujung konus dan biasanya digunakan pada tanah yang berbutir kasar, dimana besar perlawanan lekatnya kecil. 2. Bikonus, yang diukur adalah perlawanan ujung konus dan hambatan lekatnya dan biasanya digunakan pada tanah yang berbutir halus. 4. Standard Penetration Test (SPT) Standard Penetration Test (SPT) sering digunakan untuk mendapatkan daya dukung tanah secara langsung di lokasi. Metode SPT merupakan percobaan dinamis yang dilakukan dalam suatu lubang bor dengan memasukkan tabung sampel yang berdiameter dalam 35 mm sedalam 450 mm dengan menggunakan massa pendorong (palu) seberat 63, 5 kg yang jatuh bebas dari ketinggian 760 mm. Banyaknya pukulan palu tersebut untuk memasukkan tabung sampel sedalam 305 mm dinyatakan sebagai nilai N. Tujuan dari percobaan SPT ini adalah untuk menentukan kepadatan relatif lapisan tanah dari pengambilan contoh tanah dengan tabung sehingga diketahui jenis tanah dan ketebalan tiaptiap lapisan kedalaman tanah dan untuk memperoleh data yang kualitatif pada perlawanan penetrasi tanah serta menetapkan kepadatan dari tanah yang tidak berkohesi yang biasa sulit diambil sampelnya. Percobaan SPT ini dilakukan dengan cara sebagai berikut: 1. Siapkan peralatan SPT yang dipergunakan seperti : mesin bor, batang bor, split spoon sampler, hammer, dan lain lain. 2. Letakkan dengan baik penyanggah tempat bergantungnya beban penumbuk. 3. Lakukan pengeboran sampai kedalaman testing, lubang dibersihkan dari kotoran hasil pengeboran dari tabung segera dipasangkan pada bagian dasar lubang bor. 4. Berikan tanda pada batang peluncur setiap 15 cm, dengan total 45 cm. 5. Dengan pertolongan mesin bor, tumbuklah batang bor ini dengan pukulan palu seberat 63,5 kg dan ketinggian jatuh 76 cm hingga kedalaman tersebut,dicatat jumlah pukulan untuk memasukkan penetrasi setiap 15 cm (N value). 6. Hasil pengambilan contoh tanah dari tabung tersebut dibawa ke permukaan dan dibuka. 7. Gambarkan grafik hasil percobaan SPT. Tabel 2. Hubungan Dϒ, φ Sudut geser dalam Nilai N Kepadatan Relatif Menurut e D ϒ = max e Menurut Meyerhof e max e min Peck f 0 4 Sangat Lepas 0,0 0,2 <28,5 <30 4 10 Lepas 0,2 0,4 28,5 30 30 35 10 30 Sedang 0,4 0,6 30 36 35 40 30 50 Padat 0,6 0,8 36 41 40 45 >50 Sangat Padat 0,8 1,0 >41 >45 Sumber : Ir.Suyono Sudarsono, 1983 Mekanika Tanah & Teknik Pondasi 5. Tanah Gambut Lahan gambut merupakan suatu ekosistem lahan basah yang dibentuk oleh adanya penimbunan atau akumulasi bahan organik di lantai hutan yang berasal dari reruntuhan vegetasi di atasnya dalam kurun waktu lama. Akumulasi initerjadi karena lambatnya laju komposisi dibandingkan dengan laju penimbunanorganik di lantai hutan yang basah atau tergenang. Seperti gambut tropis lainnya,gambut di Indonesia dibentuk oleh akumulasi residu vegetasi tropis yang kayaakan kandungan lignin dan nitrogen. Sistem klasifikasi tanah gambut yang selama ini dikenal didasarkan pada jenis tumbuhan pembentuk seratnya. Menurut ASTM 1969 (DS2607) dalam Noor E 1997,gambut tidak hanya diklasifikasikan menurut jenis tanaman pembentuk serat saja tapi juga kandungan seratnya. Menurut USSR System (1982) dalam Noor E. (1997) tanah organik diklasifikasikan sebagai tanah gambut apabila kandungan organiknya 50 % atau lebih kelompok yaitu : a. Gambut berserat (Fibrous Peat) b. Tidak berserat (Amorphous Granular Peat) Perbaikan tanah secara perkuatan adalah dengan menambah atau memasukan ke dalam tanah lunak sesuatu benda atau bahan yang lebih kuat dan lebih kaku. Biasanya bahan yang ditambahkan adalah batu/ pasir yang disusun secara acak ataupun tersusun, batang kayu, bambu, lempengan serat ataupun lempengan bahan besi dan bahan beton. Secara umum perbaikan juga merupakan upaya perbaikan yang mengubah zat, sedangkan perkuatan adalah menambah material yang lain. Perkuatan tanah lunak dapat dilakukan secara vertikal maupun horizontal dan faktor-faktor utama dalam penentuan pilihan perkuatan adalah efektivitas dan biaya. 6. Pondasi Tiang Pancang Setiap pondasi harus mampu mendukung beban sampai batas keamanan yang telah ditentukan, termasuk mendukung beban maksimum yang mungkin terjadi. Jenis pondasi yang sesuai dengan tanah pendukung yang terletak pada kedalaman 6 meter di bawah permukaan tanah adalah pondasi tiang. Buletin Utama Teknik Vol. 14, No. 1, September 2018 43

Menurut Sosrodarsono dan Nakazawa (1990), jenis pondasi harus sesuai dengan keadaan tanah pondasi yang bersangkutan. Bila tanah pendukung pondasi terletak pada kedalaman sekitar 20 meter di bawah permukaan tanah, dalam hal ini tergantung dari penurunan (settlement) yang diijinkan. Kondisi tersebut menyebabkan kelemahan structural dan diskontinuitas antar lantai sering diasosiasikan dengan perubahan secara mendadak pada geometri frame sepanjang tinggi dari struktur (Athanassiadou 2008). Ketika tidak boleh terjadi penurunan, biasanya digunakan pondasi tiang pancang (pile driven foundation). 7. Kondisi Umum Lokasi Proyek Lokasi proyek berada di jalan Tuanku Tambusai, Labuh Baru Barat, Kec. Payung Sekaki Kota Pekanbaru, Riau. Data yang diperoleh dari lokasi ini adalah sebagai berikut : 1. Data sondir sebanyak 2 titik 2. Data SPT sebanyak 1 titik. Denah lokasi titik sondir dan SPT dapat dilihat pada Gambar 1. II. Metodelogi Penelitian Data Umum Proyek 1)Nama Proyek (Name of Project) 2) Nama Pekerjaan (Name of Work) 3) Lokasi (Location Project) 4) Pemberi Kerja (Bowheer) 5) Konsultan Tanah (Soil Consultant) of 6) Jadwal Pelaksanaan (Schedule of Works) : Pembangunan GIS Kota Pekan Baru : Penyelidikan Tanah (Soil Investigation/Soil Test) : Jalan Tuanku Tambusai, Labuh Baru Barat, Kec. Payung Sekaki Kota Pekanbaru, Riau 28292 : GIS Pekanbaru : CV. SITIM VALLEY ENGINEERING : Pelaksanaan Pekerjaan Penyelidikan Tanah, terhitung pada tanggal 23 Januari 2018. 2.2.Data Teknis Proyek 1. Panjang tiang pancang = 16 meter 2. Ukuran tiang pancang (40x40) &(25x25) 3. Mutu Beton tiang panc ang K400 2.3,Metode Pengumpulan data 1. Melakukan review dan studi kepustakaan terhadap text book dan jurnal jurnal yang terkait dengan pondasi tiang pancang, permasalahan tiang pancang serta desain dan pelaksaaan pemancangan tiang. 2. Pengumpulan data-data dari pihak kontraktor yaitu CV. Sitim Valley Engineering 3. Menghitung dan menganalisis daya dukung ultimit pondasi tiang pancang dengan metode Langsung dan metode Aoki De Alencar. 4. Menghitung dan menganalisis daya dukung ultimit pondasi tiang pancang. Gambar 1. Lokasi Titik Sondir dan SPT Sumber : CV. Sitim Valley Engineering Daya dukung akan dihitung dengan hasil sondir yaitu tahanan ujung (q c ) dan gesekan selimut tiang (fs) dan juga dengan data Standart Penetration Test (SPT) yaitu jumlah pukulan palu (N-value) serta perhitungan daya dukung pada saat pemancangan dengan menggunakan alat hydraulic jack. 8. Pengumpulan Data dari Lapangan Data-data yang diperoleh dari pembangunan GIS (Gas Insulated Switchgear) adalah penyelidikan tanah yaitu hasil uji sondir dan Standart Penetration Test (SPT) dan perhitungan daya dukung tiang pada saat pemancangan dengan alat hydraulic jack. 2.3.Kondisi Umum Proyek Lokasi proyek berada di jalan Tuanku Tambusai, Labuh Baru Barat, Kec. Payung Sekaki Kota Pekanbaru, Riau. Data yang diperoleh dari lokasi ini adalah sebagai berikut : 1. Data sondir sebanyak 2 titik 2. Data SPT sebanyak 1 titik. III. Hasil Dan Pembahasan 2.1.Pengumpulan Data dari Lapangan 1. Metode Langsung Untuk Data Sondir S1 1. Kedalaman (d) = 15 mtr 2. Hasil sondir dapat dilihat pada lampiran Data yang diperoleh dari titik 1 pada kedalaman 15 meter adalah: Perlawanan penetrasi konus (PPK), q c = 200 kg/cm 2 44 Buletin Utama Teknik Vol. 14, No. 1, September 2018

Tiang pancang ISSN : 2598 3814 (Online), ISSN : 1410 4520 (Cetak) Jumlah Hambatan Lekat = 1100 kg/cm Ukuran tiang pancang = 40 x 40 cm Luas penampang tiang (A p ) = 1600 cm 2 Keliling tiang = 4 x 40 = 160 cm 0,00 Hasil perhitungan daya dukung untuk data sondir S1 Daya dukung ultimit : 496 ton Daya dukung tiang ijin : 141,8667 ton Daya dukung terhadap kekuatan tanah untuk tiang tarik : 176 ton Daya dukung tiang tarik ijin : 58,66 ton Daya dukung terhadap kekuatan bahan : 640 ton Untuk Data Sondir S2 1. Kedalaman (d) = 16,8 mtr 2. Hasil sondir dapat dilihat pada lampiran Data yang diperoleh dari titik 2 pada kedalaman 16,8 meter adalah: Perlawanan penetrasi konus (PPK), q c = 200 kg/cm 2 Jumlah Hambatan Lekat Ukuran tiang pancang = 1332 kg/cm = 25 x 25 cm Luas penampang tiang (A p ) = 625 cm 2 Keliling tiang = 4 x 25 = 100 cm Hasil perhitungan daya dukung untuk data sondir S2 Daya dukung ultimit : 258,2 ton Daya dukung tiang ijin : 68,3 ton Daya dukung terhadap kekuatan tanah untuk tiang tarik : 133,2 ton Daya dukung tiang tarik ijin : 44,4 ton Daya dukung terhadap kekuatan bahan : 250 ton 2.2 Perhitungan kapasitas daya dukung tiang pancang dengan metode Aoki dan De Alencer. Data Sondir titik S-1 Data tiang pancang : Ukuran tiang = 40 x 40 cm Keliling tiang pancang = 4 x 40 = 160 cm Luas tiang pancang = 40 x 40 = 1600 cm 2 15,0 0 Qc (side) = 42,303 Gambar 2. Nilai qc (side) pada titik S-1 Hasil perhitungan kapasitas daya dukung tiang pancang dengan metode Aoki dan De Alencer untuk titik sondir S1. 1. Perhitungan kapasitas dukung ujung tiang (q b ) = 143,27 kg/cm 2 2. Kapasitas dukung ujung persatuan luas (q b ) = 81,86 kg/cm 2 3. Kapasitas dukung ujung tiang pancang (Q b ) = 130,976 ton 4. Perhitungan kapasitas dukung kulit = 0,169 kg/cm 2 5. Kapasitas dukung kulit (Q s ) = 43,264 ton 6. Kapasitas daya dukung aksial ultimit tiang pancang (Q u ) = 174,240 ton 7. Kapasitas ijin tiang (Q a ) = 69,696 ton Data Sondir titik S-2 Data tiang pancang : Ukuran tiang = 25 x 25 cm Keliling tiang pancang = 4 x 25 = 100 cm Luas tiang pancang = 25 x 25 = 625 cm 2 Kedalaman meter 15,00 15.00 160 15.20 160 15.40 160 15.60 160 15.80 160 16.00 174 16.20 174 16.40 174 16.60 200 16.80 200 17.00 200 Perlawanan konus kg/cm 2 Gambar 3. Perkiraan nilai qca (base) pada titik S-2 Buletin Utama Teknik Vol. 14, No. 1, September 2018 45

Hasil perhitungan kapasitas daya dukung tiang pancang dengan metode Aoki dan De Alencer untuk titik sondir 2. 1. Perhitungan kapasitas dukung ujung tiang (q b) = 172,20 kg/cm 2 2. Kapasitas dukung ujung persatuan luas (q b ) = 98,40 kg/cm 2 3. Kapasitas dukung ujung tiang pancang (Q b) = 61,5 ton 4. Perhitungan kapasitas dukung kulit = 0.243 kg/cm 2 5. Kapasitas dukung kulit (Q s ) = 15,2 ton 6. Kapasitas daya dukung aksial ultimit tiang pancang (Q u ) = 76,7 ton 7. Kapasitas ijin tiang (Q a ) = 30,68 ton 2.3.Perhitungan Kapasitas daya dukung tiang dari hasil Standar Penetration Test (SPT) Daya dukung ujung tiang pancang pada tanah non kohesif adalah : 1. Qp = 44,267 ton 2. As = 25,6 m 2 3. Qult = 536,51 ton 4. Qijin = 35,74 ton 5. Qs = 323,20 ton 2.4 Diskusi Kelebihan dan kekurangan dari metode-metode pengujian. Setelah membahas mengenai pengujian sondir dan SPT pada saat pemancangan, maka dapat diketahui kelebihan dan kekurangan dari masingmasing metode tersebut. A. Sondir (Cone Penetration Test) 1. Kelebihan uji sondir a. Pengujian dapat dilakukan dengan cepat dan ekonomis; b. Gangguan dari tanah di sekelilingnya lebih kecil; c. Sangat baik untuk pengujian pada tanah lunak yang sulit pengambilan sampelnya; d. Baik juga untuk pengujian tanah lempung; e. Lapisan tanah keras dapat lebih cepat ditentukan. 2. Kelemahan Uji Sondir a. Contoh tanah tidak dapat diambil, sehingga perlu dilakukan berdampingan dengan pengeboran dan SPT. Dengan demikian segala keraguan dari pengujian yang satua dapat diatasi dengan pengujian yang lain; b. Tidak cocok digunakan pengujian tanah berbutir kasar terutama lapisan tanah yang mengandung kerikil atau batubatuan; c. Jenis tanah tidak dapat diketahui secara langsung. A. SPT (Standars Penetration Test) 1. Kelebihan uji SPT a. Dapat dilalukan dengan cepat; b. Alat dan cara operasinya lebih sederhana; c. Biaya relatif murah; d. Sampel tanah terganggu dapat diperoleh untuk identifikasi jenis tanah; e. Uji SPT ini dapat dilakukan untuk semua jenis tanah. 2. Kelemahan uji SPT yaitu interprestasi hasil SPT bersifat empiris. 3. Adanya Perbedaan daya dukung dapat disebabkan karena : a. Jenis dan sifat tanah yang berbeda pada jarak yang terdekat sekalipun pada lokasi penelitian bisa menyebabkan perbedaan kepadatan tanah sehingga mempengaruhi daya dukung tiang. b. Pelaksanaan pengujian tanah yang bergantung pada ketelitian dan keahlian operator yang melaksanakannya. IV. Kesimpulan Hasil perhitungan daya dukung ultimate tiang pancang bedasarkan data sondir dan SPT pada saat pemancangan dan efisiensi tiang pancang adalah sebagai berikut : 1. Dari data sondir dan SPT yang di dapat, dapat disimpulkan bahwa nilai Qult dan nilai Qijin dengan metode Aoki dan De Alencar lebih tepat digunakan. Dengan perbandingan nilai: Metode Qult Qijin Langsung S-1 496 ton 141,867 ton Langsung S-2 258,2 ton 68,3 ton Aoki dan De 174,240 ton 69,696 ton Alencar S-1 Aoki dan De 76,600 ton 30,680 ton Alencar S-2 Mayerhoff 536,51 ton 135,74 ton 2. Perbedaan daya dukung tersebut dapat disebabkan karena : a. Jenis dan sifat tanah yang berbeda pada jarak yang terdekat sekalipun pada lokasi penelitian bisa menyebabkan perbedaan kepadatan tanah sehingga mempengaruhi daya dukung tiang. b. Pelaksanaan pengujian tanah yang bergantung pada ketelitian dan keahlian operator yang melaksanakannya 46 Buletin Utama Teknik Vol. 14, No. 1, September 2018

Daftar Pustaka [1] Braja M. Das, 1995, Mekanika Tanah, Penerbit Erlangga. Jakarta [2] Hary Christady Hardiyatmo, 1992, Mekanika Tanah, Gramedia Pustaka Utama. Jakarta. [3] Hardiyatmo, H.C., 1996, Teknik Pondasi 1, PT. Gramedia Putaka Utama, Jakarta [4] Hardiyatmo, H.C., 2002, Teknik Pondasi 2, Edisi Kedua, Beta Offset, Yogyakarta [5] Shirley, L.H., 1987, Penuntun praktis Geoteknik dan Mekanika Tanah, Nova Bandung. [6] Sardjono, H.S, 1988, Pondasi Tiang Pancang, jilid 1, Penerbit Sinar Jaya Wijaya, Surabaya [7] Sardjono, H.S, 1988, Pondasi Tiang Pancang, jilid 2, Penerbit Sinar Jaya Wijaya, Surabaya [8] Suyono Sosrodarsono, Ir. Kazuto Nakazawa, 1998, Mekanika Tanah & Teknik Pondasi, Pradnya Paramita, Jakarta [9] Wesley. L.D., 1977, Mekanika Tanah, Departemen Pekerjaan Umum. Jakarta. Buletin Utama Teknik Vol. 14, No. 1, September 2018 47