PENGEMBANGAN BAHAN AJAR HIMPUNAN MATEMATIKA DIKAITKAN DENGAN NILAI-NILAI ISLAM

dokumen-dokumen yang mirip
PENGEMBANGAN BAHAN AJAR MATEMATIKA BERBASIS NILAI-NILAI ISLAM PADA MATERI ARITMATIKA SOSIAL

PENGEMBANGAN BAHAN AJAR PERSAMAAN DAN FUNGSI KUADRAT BERBASIS ICT

ARTIKEL ILMIAH OLEH: FITRIA DWITA A1C411031

PENGEMBANGAN LEMBAR KEGIATAN SISWA BERBASIS PENEMUAN TERBIMBING PADA MATERI STRUKTUR DAN FUNGSI JARINGAN TUMBUHAN KELAS XI SMA.

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan atau Research and

PENGEMBANGAN BAHAN AJAR MATEMATIKA BERBASIS PENDIDIKAN NILAI ISLAM PADA POKOK BAHASAN HIMPUNAN DI MTs NEGERI MLINJON KLATEN

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian dan pengembangan

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN MATEMATIKA BERBASIS KARAKTER PADA PEMBELAJARAN QUANTUM POKOK BAHASAN PERSAMAAN GARIS LURUS SMP KELAS VIII

BAB III METODE PENELITIAN. materi aritmetika sosial untuk SMP kelas VII dengan model pembelajaran Group

Penerapan Metode Problem Based Learning untuk Meningkatkan Hasil Belajar Materi Barisan dan Deret Bilangan Pada Siswa Kelas IX E SMPN 1 Kalidawir

I. PENDAHULUAN. cara bertingkah laku yang sesuai dengan kebutuhan dan tujuan pendidikan.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan

BAB I PENDAHULUAN. Dalam undang-undang No. 20 tahun 2003 ditegaskan bahwa :

BAB I PENDAHULUAN. anak agar mempunyai sifat dan tabiat sesuai cita-cita pendidik. 1

Oleh ABSTRACT. Berdasarkan observasi yang dilakukan di SMAN 2 Padang, diperoleh informasi bahwa peserta didik dalam belajar

SKRIPSI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Matematika. Oleh:

BAB III METODE PENELITIAN. menghasilkan suatu produk baru melalui proses pengembangan dan validasi.

BAB I PENDAHULUAN. terkecuali bangsa Indonesia. Pemerintah selalu berupaya untuk mewujudkan

PENGEMBANGAN BAHAN AJAR BERBASIS ETNOMATEMATIKA UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI DAN MOTIVASI BELAJAR SISWA SMP

PENGEMBANGAN BAHAN AJAR PROGRAM LINEAR BERBASIS KONTEKSTUAL DAN ICT

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana

BAB III METODE PENELITIAN. Realistik (PMR) bagi siswa SMP kelas VIII sesuai Kurikulum 2013.

PENGEMBANGAN MODUL BERBASIS PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL BERMUATAN KARAKTER PADA MATERI JURNAL KHUSUS

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Dalam kehidupan suatu negara, pendidikan memiliki peran strategis dalam

Sesuai dengan tujuan pendidikan yang berbunyi :

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Suatu proses pendidikan tidak lepas dari Kegiatan Belajar Mengajar

I. PENDAHULUAN. berpengaruh dalam kemajuan suatu bangsa. Pendidikan juga awal dari. terbentuknya karakter bangsa. Salah satu karakteristik bangsa yang

BAB I PENDAHULUAN. Implementasi Kurukulum 2013 Pada Pembelajaran PAI Dan Budi Pekerti

PENGEMBANGAN BAHAN AJAR KOMIK BERBASIS PENDIDIKAN KARAKTER UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH PADA MATERI SEGIEMPAT

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pengertian pendidikan menurut Undang-undang Sistem Pendidikan

ARTIKEL ILMIAH OLEH: HERMIN NOVITA INGGAR SARI NPM: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN (FKIP)

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian untuk mengembangkan suatu produk. Adapun produk yang

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Bab I ketentuan umum pada pasal 1 dalam UU ini dinyatakan bahwa :

I. PENDAHULUAN. Pendidikan adalah suatu proses untuk membantu manusia dalam mengembangkan

BAB I PENDAHULUAN. berkembang ke arah positif. Pendidikan nasional bertujuan untuk berkembangnya

BAB I PENDAHULUAN. dan pengembangan potensi ilmiah yang ada pada diri manusia secara. terjadi. Dalam rangka pembangunan manusia Indonesia seutuhnya,

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN PAPAN KOORDINAT PADA MATERI VEKTOR KELAS XI SMK

PENGEMBANGAN SUMBER BELAJAR BERBASIS TEMATIK SEBAGAI PANDUAN PEMBELAJARAN BAGI GURU KELAS IV SD BERDASARKAN KURIKULUM 2013 ARTIKEL

PENGEMBANGAN LEMBAR KEGIATAN SISWA (LKS) BERBASIS MASALAH PADA MATERI BENTUK ALJABAR UNTUK SISWA KELAS VII SMP NEGERI 1 SIJUNJUNG JURNAL

ARTIKEL ILMIAH FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS JAMBI AGUSTUS, Euis Sugiarti : Mahasiswa FKIP Universitas Jambi Page 1

BAB I PENDAHULUAN. dalam aspek fisik, intelektual, emosional, sosial dan spiritual, sesuai

PENGEMBANGAN BAHAN AJAR BERBASIS KONTEKSTUAL PADA MATERI HIMPUNAN BERBANTU VIDEO PEMBELAJARAN

BAB III METODE PENELITIAN

I. PENDAHULUAN. Pendidikan memegang peranan sangat penting dalam kehidupan karena

BAB I PENDAHULUAN. akan berusaha untuk mengaktualisasi pengetahuannya tersebut di dalam. latihan, bagi pemerannya dimasa yang akan datang.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pendidikan matematika dapat diartikan sebagai suatu proses yang

PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) MATEMATIKA REALISTIK BERBASIS PEMECAHAN MASALAH DI KELAS X SMK

BAB I PENDAHULUAN. merubah dirinya menjadi individu yang lebih baik. Pendidikan berperan

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN DENGAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL PADA MATERI LINGKARAN UNTUK SISWA SMP KELAS VIII JURNAL

Reta Yuliani Fajrin 40, Jekti Prihatin 41, Pujiastuti 42

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

J. Ind. Soc. Integ. Chem., 2014, Volume 6, Nomor 2

PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) BERBASIS PROBLEM BASED LEARNING PADA MATERI BILANGAN DI KELAS VII SMP NEGERI 22 KOTA JAMBI.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

PENERAPAN MODEL ACTIVE LEARNING PERMAINAN CARD SORT UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS IV SDN 05 METRO SELATAN

BAB I PENDAHULUAN. perubahan budaya kehidupan. Pendidikan yang dapat mendukung pembangunan di masa

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI PENGGUNAAN MEDIA PETA DI KELAS V SDN 002 BAGAN BESAR DUMAI

PENGEMBANGAN LEMBAR KEGIATAN SISWA (LKS) BERBASIS PENEMUAN TERBIMBING PADA MATERI ARITMATIKA SOSIAL UNTUK SISWA KELAS VII SMP 1 BAYANG UTARA ABSTRACT

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB III METODE PENELITIAN. dalam bahasa Inggris disebut Research and Development (R&D). Menurut Wina

I. PENDAHULUAN. mempersiapkan kesuksesan masa depan masyarakat semuanya yang tidak

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Peningkatan sumber daya manusia diupayakan melalui pendidikan baik

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan pada dasarnya adalah usaha sadar untuk menumbuh

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. latihan. Pendidikan memberikan peranan yang sangat besar dalam menciptakan

I. PENDAHULUAN. tercantum dalam UU Sisdiknas No. 20 (2003:4): Bahwa Undang-Undang

PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) BERBASIS PROBLEM BASED LEARNING (PBL) PADA MATERI MATRIKS SISWA KELAS XI MIA SMAN 6 KOTA JAMBI

SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) Pada Program Studi Pendidikan Matematika OLEH :

PENGEMBANGAN RPP DAN LKPD MATEMATIKA DENGAN PENERAPAN PEMBELAJARAN BERDASARKAN MASALAH PADA MATERI PRISMA DAN LIMAS KELAS VIII SMP

SANTI BBERLIANA SIMATUPANG,

PENERAPAN MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE JIGSAW DENGAN MEDIA GRAFIS PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA KELAS IV JURNAL OLEH

BAB 1 PENDAHULUAN. sebelumnya. UU nomor 20 tahun 2003 pasal 3 menjelaskan bahwa fungsi

BAB I PENDAHULUAN. potensi kreatif dan tanggung jawab kehidupan, termasuk tujuan pribadinya. 1

Oleh ABSTRACT PENDAHULUAN

I. PENDAHULUAN. Pendidikan adalah salah satu kebutuhan yang penting bagi setiap bangsa.

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian pengembangan. Hasil dari

BAB I PENDAHULUAN. yang menyenangkan dan mudah dipahami oleh siswa. Pendidikan berfungsi

BAB I PENDAHULUAN. yang sedang terjadi dengan apa yang diharapkan terjadi.

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar belakang masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. berkala agar tetap relevan dengan perkembangan jaman. pedoman penyelenggaraan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. sosial, sistem hukum yang tidak tebang pilih, pengayoman dan perlindungan keamanan, dan hak

PENERAPAN SUPERVISI AKADEMIK PENGAWAS DALAM UPAYA PENINGKATAN KEMAMPUAN GURU MENERAPKAN MODEL STAD

Pengembangan Buku Siswa Bermuatan Spiritual Pada Materi Tata Surya Kelas VIII SMP/MTs

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

JURNAL. Oleh: SUYATI NPM Dibimbing oleh : 1. Dra. Budhi Utami, M.Pd. 2. Dra. Dwi Ari Budiretnani, M.Pd.

PENGGUNAAN MEDIA BERBASIS TEKS DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BAHASA INDONESIA

Pengembangan Perangkat Pembelajaran Matematika dengan Menggunakan Pendekatan Kontekstual pada Kelas VII 2 SMP Negeri 26 Makassar

BAB 1 PENDAHULUAN. belajar dan kegiatan belajar agar siswa aktif mengembangkan potensi dirinya.

EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MODUL DENGAN PENDEKATAN CTL TERHADAP KEBERHASILAN PENGAJARAN REMEDIAL KELAS VIII

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan sebagai tempat mencetak sumber daya manusia yang berkualitas.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Proses belajar mengajar atau proses pengajaran merupakan suatu kegiatan

BAB I PENDAHULUAN. berfikir lebih jauh mengenai pengetahuan yang dimilikinya. Dengan ilmu,

Transkripsi:

PENGEMBANGAN BAHAN AJAR HIMPUNAN MATEMATIKA DIKAITKAN DENGAN NILAI-NILAI ISLAM Umi Khoiriyah 1), Swaditya Rizki 2) 1,2) Universitas Muhammadiyah Metro Email: umikhoiriyah98@gmail.com 1), swadityarizki@ummetro.ac.id 2) Abstract The objective of this research is to develop teaching materials of mathematical set based on Islamic values that are feasible, practical, and effective. This research type is Research and Development (R&D). The model used in this research is ADDIE (Analysis, Design, Development, Implementation, and Evaluation). The instruments of data collection used the questionnaires and evaluation questions. The result of this research is the average of expert validation is 81,48% (very feasible). Then, based on the implementation of the student small group is obtained practicality percentage of 82%. While the result of the field trial in one class is obtained effectiveness percentage of 66,67%. Therefore, this research can be concluded that teaching materials of mathematical set based on Islamic values are feasible, practical, and effective. Keywords: islamic values, mathematical set, R&D, teaching material PENDAHULUAN Pendidikan merupakan usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia dan berwawasan kebangsaan guna meningkatkan mutu pendidikan. Pendidikan juga bukan hanya sebagai sarana penyampai ilmu, namun pendidikan merukan suatu proses pembentukan tingkah laku yang diinginkan oleh lingkungan. Hal ini dijelaskan lebih lanjut pada Undang- Undang Nomor 20 Tahun 2003, (Pasal 3) tentang Sistem Pendidikan Nasional yang menjelaskan bahwa pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadikan manusia yang beriman, dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulian, sehat, berilmu cakap kreatif mandiri dan menjadi warga yang demokratis serta bertanggung jjawab. Namun pada kenyataannya pendidikan di Indonesia masih mengalami keterpurukan dalam bidang pendidikan. Oleh karena itu, dalam pelaksanaan pembelajaran diperlukannya perhatian dan prioritas dalam pembentukan karakter untuk menyentuh semua aspek, yaitu spiritual, sosial, pengetahuan, dan ketrampilan sehingga berkontribusi lebih besar dalam mewujudkan cita-cita bangsa. Untuk mewujudkan nilai karakter tersebut tentunya memerlukan perangkat pendukung dalam pelaksanan pembelajaran, seperti bahan ajar yang didalamnya disisipkan nilai-nilai Islam. Melalui bahan ajar yang disisipkan nilai-nilai Islam secara baik dapat Aksioma 315

membentuk kepribadian berkarakter, berakhlak mulia dan beradab. Maka pendidikan yang terkait dengan nilainilai Islam akan membentuk kepribadian yang baik. Dengan disisipkannya nilainilai islam dalam proses pembelajaran maka akan menumbuhkan pengetahuan peserta didik. Hasil prasurvei yang telah dilakukan diperoleh bahwa dalam pelaksanaan pembelajaran belum ada bahan ajar yang mencantumkan nilainilai islam, guru hanya menyampaikan materi sesuai dengan buku dan lembar kerja siswa (LKS) yang ada di sekolah tersebut yang semua bersifat umum dan belum terkait dengan nilai-nilai Islam. Berdasarkan kondisi tersebut maka diperlukannya suatu penelitian pengembangan tentang bahan ajar yang terkait dengan nilai-nilai Islam. Sehingga dengan adanya bahan ajar matematika yang terkait dengan nilainilai Islam diharapkan peserta didik tidak hanya cerdas dalam bidang akademik namun cerdas dalam spiritual dan emosional. Penyiapan dan penggunaan bahan ajar secara baik dan tepat yang terkait dengan nilai-nilai Islam, memungkinkan peserta didik dapat mempelajari suatu kompetensi secara runtut yang didasari dengan nilai-nilai Islam. Sehingga secara akumulatif peserta didik dapat menguasai kompetensi secara utuh dan terpadu tanpa melupakan siapa yang memiliki dan menciptakan dirinya dan alam sekitarnya, sehingga tidak timbul rasa sombong dan merendahkan orang lain. Bahan ajar merukan seperangkat materi yang disusun secara sistematis, untuk membantu pelaksanaan pembelajaran,dengan tujuan untuk membantu pencapaian tujuan pembelajaran. Hamalik (2011) menyatakan bahwa: Bahan pembelajaran adalah bagian integral dalam kurikulum sebagaimana yang telah ditentukan dalam garis-garis besar program pengajaran. sedangkan isi kurikulum senantiasa mengacu ke usaha pencapaian tujuan-tujuan kurikulum dan tujuan-tujuan instruksional bidang studi. Bahan pengajaran itu sendri adalah sebagai rincian daripada pokok-pokok bahasan dan subpokok bahasan dalam kurikulum yang bersangkutan. Bahan pembelajaran menurut Hamalik (2011) adalah bagian dari kurikulum dalam program pengajaran, yang berisi rincian materi-materi sehingga memiliki arahan dan tujuan pembelajaran yang jelas untuk pencapaian diakhir pembelajaran. Selain itu, bahan pembelajaran merupakan suatu bentuk nyata yang digunakan sebagai acuan dalam pelaksanaan pembelajaran di kelas, Amri dan Ahmadi (2010) menyatakan bahwa: Bahan ajar adalah segala bentuk bahan yang digunkan untuk membantu guru/instruktur dalam melaksanakan kegiatan belajar mengajar dikelas.bahan yang dimaksud bisa berupabahan tertulis maupun tidak tertulis. Berdasarkan pernyataan para ahli di atas dapat disimpulkan bahawa bahan ajar adalah perangkat pembelajaran yang tertulis maupun tidak tertulis, terdiri dari materi yang tersusun secara sistematis, dan sesuai dengan kompetensi yang akan dicapai, guna untuk membantu pelaksanaan proses pembelajaran dan untuk membantu mewujudkan tujuan pembelajaran. Abdussakir (2009) Himpunan (set) didefinisikan sebagai kumpulan atau koleksi objek-objek yang terdefinisi dengan jelas (well defined). Makna objek dalam definisi tersebut sangat luas. Objek dapat berupa objek 316 Aksioma

nyata dan dapat juga berupa objek abstrak. Munir (2012) menyatakan bahwa: Himpunan (set) adalah kumpulan objek-objek yang berbeda. Kata berbeda dalam pernyataan Munir mengadung arti bahawa kumpulan himpunan tersebut memiliki ciri-ciri yang berbeda tidak boleh sama. Sedangkan Khoirunnisa (2014) menyatakan bahwa: Himpunan adalah kumpulan objek-objek yang dapat didefinisikan dengan jelas (well defined) Dari pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa himpunan merupakan suatu kumpulan objek-objek yang memiliki ciri-ciri yang dapat didefinisikan dengan jelas dan sama. Himpunan dapat berupa objek nyata ataupun objek abstrak. Taqiuddin (2014) bahwa Al- Quran adalah kitab induk, rujukan utama bagi segala rujukan, sumber dari segala sumber, basis dari segala sains dan ilmu pengetahuan. Ia adalah buku induk ilmu pengetahuan, di mana tidak ada satu perkara apapun yang terlewatkan. Pendapat tersebut menyatakan bahwa segala ilmu pengetahuan bersumber dari Al-Quran, maka Al-Quran mencakup segala ilmu dan pendidikan di alam semesta. Firaman Allah SWT dalam QS. Yunus ayat 1: Artinya: Alif laam raa. Inilah ayat-ayat Al Quran yang mengandung hikmah. (QS:Yunus:1). Ayat tersebut menyampaikan bahwa Al-Quran mengandung hikmah, hal ini berarti apabila kita membaca, mempelajari,dan mengamalkannya maka kita akan mendapatkan hikmah dari Al-Quran. Dalam pendidikan Al- Quran akan memberikan hikmah bagi mereka yang menuntut ilmu dijalan Allah SWT. Maka dapat dikemukakan bahwa dalam pembelajaran matematika yang terkait dengan nilai-nilai Islam yaitu, perpaduan nilai-nilai Islam dengan pembelajaran matematika dalam proses pembelajaran. Sehingga diperoleh hasil pembelajaran sesuai dengan tujuan pembelajaran, dengan kompetensi yang diharapkan imtek dan imtaq. Dari permasalahan di atas, maka tujuan penelitian ini adalah untuk mengembangkan bahan ajar himpunan matematika dikaitkan dengan nilai-nilai Islam yang valid, praktis, dan efektif. METODE PENELITIAN Jenis penelitian ini adalah penelitian dan pengembangan (research and Development atau R & D). Adapun model penelitian pengembangan yang digunakan dalam penelitian ini adalah model ADDIE menurut Dick and Carry (dalam Mulyatiningsih, 2014). Langkahlangkah pengembangan terdiri dari tahap analysis, design, development, implementation dan evaluation. Bagan model pengembangan ADDIE sebagai berikut: Gambar 1. Model Pengembangan ADDIE Aksioma 317

Pada tahapan Analysis dilakukan penyelidikan awal di lapangan yang dilakukan dengan analisis kebutuhan dan analisis materi. Selanjutnya tahap design, pada tahapan ini merancang produk yang akan dikembangkan, dan penelitian yang akan dilaksanakan. Setelah tahap perencanaan maka selanjutnya adalah melakukan produksi produk (development), sesuai dengan perencanaan yang telah dibuat, yang kemudian dilakukan uji kelayakan sebelum produk di uji cobakan keresponden. Tahapan Implementation adalah tahap ujicoba produk, tahapan ini untuk mengetahui kepraktisan dan kefektifan produk. Tahap terakhir adalah evaluation dimana tahap ini adalah perbaikan setelah produk diuji coba. Produk yang dikehendaki dalam penelitian ini adalah untuk menghasilkan bahan ajar himpunan matematika yang terkait dengan nilainilai Islam bagi siswa kelas VII. Subjek penelitian adalah siswa kelas VII SMP Muhammadiyah Pekalongan Semester Genap Tahun Pelajaran 2016/2017. Instrumen pengumpulan data menggunakan lembar validasi, angket, dan soal tes. Teknik analisis data meliputi kualitas bahan ajar, respon siswa, dan hasil tes. Validasi dan penilaian dilakukan oleh 4 orang ahli yang terdiri dari ahli desain, materi, bahasa, dan tafsir. Penilaian dari validator berupa data kualitatif dan kuantitatif yang dicari jumlah total, ratarata, dan kriterianya. Uji coba produk dilakukan untuk mengetahui tingkat kepraktisan bahan ajar, dan keefekifan bahan ajar. Kepraktisan diperoleh dari pengisian angket, sedangkan keefektifan dari hasil tes peserta didik. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Berdasarkan pengujian produk terhadap uji kelayakan, kepraktisan dan keefektifan bahan ajar diperoleh hasil sebagai berikut: 1. Hasil dari uji ahli Secara keseluruhan hasil uji ahli dipersentasekan secara kuantitatif yaitu sebagai berikut: Tabel 1. Data Hasil Uji Validasi No Aspek yang dinilai Persentase kriteria 1 Aspek Desain 72,00% Layak 2 Aspek Materi 76,66% Layak 3 Aspek bahasa 83,00% Sangat layak 4 Aspek Tafsir 94,28% Sangat Layak Rata-rata 81,48% tingkat kelayakan bahan ajar: Dengan demikian dapat disimpulkan, bahwa ditinjau dari aspek desain, materi, bahasa, dan tafsir yang diberikan oleh para ahli, bahan ajar yang terkait dengan nilai nilai Islam yang telah dikembangkan sangat layak untuk digunakan sebagai referensi dalam pembelajaran matematika pada materi himpunan. 318 Aksioma

2. Hasil Dari Uji Coba Kepraktisan Tabel 2. Data Hasil Uji Kepraktisan Subjek Coba Nilai Persentase Keterangan 1 103 82,40% Sangat Praktis 2 112 89,60% Sangat Praktis 3 110 88,00% Sangat Praktis 4 96 76,80% Praktis 5 81 64,80 Praktis 6 107 85,60% Sangat Praktis 7 98 78,40% Praktis 8 101 88,00% Sangat Praktis 9 97 77,60% Praktis 10 115 92,00% Sangat Praktis 11 110 88,00% Sangat Praktis 12 108 86,40% Sangat Praktis 13 100 80,00% Praktis 14 96 76,80% Praktis 15 113 90,40% Sangat Praktis 16 93 74,40% Praktis Jumlah 1640 82,00% Sangat Praktis Perhitungan di atas menggunakan rumus persentase menurut Riduwan dan Akdon (2010) adalah sebagai berikut: Hasil rata-rata dari responden diperoleh 82,00% dan melebihi nilai yang diharapkan yaitu. Atas dasar hasil rekapitulasi peserta didik tersebut, disimpulkan bahwa bahan ajar yang dikembangkan sangat praktis. 3. Hasil Tes Keefektifan Produk Tabel 3. Data Hasil Tes Peserta didik No Nilai Jumlah Peserta Didik Persentase Keterangan 1 12 66,67% tuntas 2 6 33,33% Tidak tuntas Jumlah 18 100% Dengan banyaknya peserta didik yang tuntas dalam menyelesaikan soal tes penguasaan materi, maka hasil tersebut dapat dinyatakan dalam kriteria efektif. Dengan rata-rata persentase ketuntasan sebagai berikut: Aksioma 319

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa bahan ajar yang dikembangkan telah memenuhi kriteria efektif. Berdasarkan hasil pengembangan dan perbaikan dari para ahli, diperoleh hasil pengembangan bahan ajar himpunan matematika yang terkait dengan nilai-nilai Islam sebagai berikut: Gambar 2. Penyajian ayat mengenai materi himpunan. (Qs.An- Nuur: 45) Tahapan Development atau tahapan produksi selesai, kemudian dilakukan uji kelayakan bahan ajar sebelum dilakukan uji coba lapangan. Uji kelayakan dilakukan oleh ahli desain, ahli materi, ahli bahasa, dan ahli tafsir. setelah dilakukannya uji kelayakan hasil yang diperoleh sebesar 81,48% dengan kriteria sangat layak. Maka selanjutnya dilakukan uji coba lapangan, dengan memperbaiki berdasarkan komentar dan saran yang diberikan oleh Ahli. Langkah selanjutnya adalah pengujian lapangan berdasarkan tanggapan dari peserta didik untuk mengetahui tingkat kepraktisan dan keefektifan bahan ajar. Pengujian dilakukan dengan memberikan secara langsung bahan ajar dalam pelaksanaan pembelajaran, kemudian setelah materi dalam bahan ajar selesai dipelajari, langkah selanjutnya adalah meminta pendapat siswa melalui angket respon siswa. Pelaksanaan uji coba lapangan Gambar 3. Tampilan gambar berwarna dilakukan di SMP Muhammadiyah Pekalongan. Berdasarkan pendapat yang diberikan peserta didik, tingkat kepraktisan bahan ajar mencapai 82% dengan kriteria sangat praktis, hal ini terlihat dari komentar peserta didik. Selanjutnya peserta didik dilakukan tes untuk mengetahui tingkat keefektifan bahan ajar, berdasarkan hasil tes yang dilakukan didapat persentase sebesar 66,67%, dengan kriteria efektif. Beberapa faktor yang mempengaruhi tingkat keefektifan bahan ajar yaitu: (a) peserta didik masih kurang mampu dalam menerjemahkan soal, (b) peserta didik kurang teliti dalam mengerjakan soal, (c) pada saat pelaksanaan tes terdapat 2 peserta didik yang tidak mengikuti tes. Berdasarkan hasil uji coba yang dilakukan maka bahan ajar yang dikembangkan memenuhi tingkat valid, praktis, dan efektif. Sesuai kriteria menurut Nieveen (dalam Rochmad: 2012) yaitu kriteria kevalidan, kepraktisan, dan keefektifan. 320 Aksioma

Untuk mengetahui ketiga kriteria tersebut, bahan ajar perlu dinilai oleh ahli dan kemudian diuji cobakan pada peserta didik. Berdasarkan hasil penilaian ahli, dan hasil uji coba, bahan ajar yang terkait dengan nilai-nilai Islam telah memenuhi kriteria yang ditetapkan yaitu valid, praktis, dan efektif. Penelitian ini sejalan dengan penelitiannya Rahmawati dan Rizki (2017) yang meneliti tentang pengembangan bahan ajar matematika berbasis nilai-nilai Islam yang memiliki kelebihan bahan ajar yang dikembangkan adalah mempunyai kandungan nilai-nilai islam. KESIMPULAN DAN SARAN Setelah dilakukannya tahaptahapan penelitian yaitu tahap pendahuluan, tahap perencanaan, tahap pengembangan, dan tahap uji coba produk. Dapat disimpulkan bahwa bahan ajar himpunan matematika yang terkait dengan nilai-nilai Islam sangat layak, sangat praktis, dan efektif. Bahan ajar himpunan matematika yang terkait dengan nilai-nilai Islam,untuk tingkat kelayakan berdasarkan aspek yang telah ditentukan sebesar 81,48% dengan kriteria sangat layak. Berdasarkan hasil uji coba lapangan tingkat kepraktisan bahan ajar sebesar 82% dengan kriteria sangat praktis, sedangkan persentase keefektifan bahan ajar sebesar 66,67% dengan kriteria efektif. Dengan demikian bahan ajar yang telah dikembangkan dapat dijadikan sebagai bahan referensi dalam pelaksanaan pembelajaran. Bahan ajar yang dikaitkan nilai-nilai Islam sangat baik untuk pembelajaran, karena peserta didik dapat mengambil hikmah dari apa yang dipelajarinya. Beberapa saran untuk pengembangan lebih lanjut adalah perlu penambahan contoh soal dan soal evaluasi, mengenai nilai-nilai Islam yang lebih luas. perlu mencari kelayakan dalam lingkup yang lebih luas, kemudian dicari pengaruh dari mempelajari bahan ajar yang terkait dengan nilai-nilai Islam. Hal ini sangat berguna jika ingin meneliti tentang seberapa pengaruhnya bahan ajar ini, karena peserta didik yang akan mempelajari. DAFTAR PUSTAKA Abdussakir. 2009. Matematika 1 Kajian Integratif Matematika dan Al- Qur an. Malang: UIN-Malaang Pers. Al-Qur an dan Terjemah (Departemen Agama RI). Jakarta: Penaung Umum Al-Qur an. Amri, S., dan Ahmadi, I. K. 2010. Konstruksi Pengembangan Pembelajaran. Jakarta: PT. Prestasi Pustakarya. Hamalik, O. 2011. Perencanaan pengajaran Berdasarkan Pendekatan Sistem. Jakarta: PT. Bumi Aksara. Khoirunnisa, A. 2014. Matematika Dasar. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada. Mulyatiningsih, E. 2014. Metode Penelitian Terapan Bidang pendidikan. Bandung: Alfabeta. Munir, R. 2012. Matematika Diskrit. Bandung: Informatika Bandung. Rahmawati, A. dan Rizki, S. 2017. Pengembangan Bahan Ajar Berbasis Nilai-nilai Islam Pada Materi Aritmatika Sosial. AKSIOMA Jurnal Pendidikan Matematika. Volume 6. No.1, hal 81-88. Aksioma 321

Riduwan dan Akdon. 2010. Rumus dan Data dalam Analisis Statistik. Bandung:Alfabeta. Rochmad. 2012. Desain Model Pengembangan Perangkat Pembelajaran Matematika. Jurnal Kreano. Volume 3 No. 1. Hal 59-72 Taqiuddin, H. U. 2014. Kedudukan Ilmu Pengetahuan Dalam Al-Qur an. El-Hikmah: Jurnal kependidikan dan Kajian Islam. Vol VII, no 1. Januari-Juni 2014. (Online). http://ejournal.kompertais4.or.id. Diakses pada 14 Oktober 2016. Undang-Undang Republik Indonesia No.20 Tahun 2003. Tentang Sistem Pendidikan Nasional. 322 Aksioma