ARTIKEL PENGARUH TINGKAT PENDIDIKAN, MOTIVASI KERJA,DAN KEPEMIMPINAN TERHADAP KINERJA KARYAWAN PT. CIOMAS ADISATWA KOTA KEDIRI Influence of Education Level, Work Mativation and Leadership Toward Employee Performance PT. Ciomas Adisatwa Kediri City Oleh: Riski Arba atul Kunaiyah 13.1.02.02.0284 Dibimbing oleh : 1. Dr. Samari, H., M.M. 2. Basthoumi Muslih., S.Pd. M.M. PROGRAM STUDI MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS NUSANTARA PGRI KEDIRI TAHUN 2017
1
Pengaruh Tingkat Pendidikan, Motivasi Kerja, Kepemimpinan Terhadap Kinerja Karyawan PT. Ciomas Adisatwa Kota Kediri Riski Arba atul Kunaiyah 13.1.02.02.0284 Fakultas Ekonomi - Manajemen rezkyace078@gmail.com Dr. Samari, H., M.M. Basthoumi Muslih, S.Pd., M.M. UNIVERSITAS NUSANTARA PGRI KEDIRI ABSTRAK Penelitian dilatar belakangi aya penddidikan, motivasi kerja, merupakan faktor dapat mempengaruhi karyawan. Dalam kasus, di PT. Ciomas Adisatwa Kediri sudah tergolong baik, namun ternyata belum dapat memberikan kontribusi maksimal terhadap karyawan. Permasalahan penelitian adalah (1) Apakah pendidikan berpengaruh signifikan terhadap karyawan pada PT. Ciomas Adisatwa Kota Kediri? (2) Apakah motivasi kerja berpengaruh signifikan terhadap karyawan pada PT. Ciomas Adisatwa Kota Kediri? (3) Apakah berpengaruh signifikan terhadap karyawan pada PT. Ciomas Adisatwa Kota Kediri? (4) Apakah pendidikan, motivasi kerja, berpengaruh signifikan terhadap karyawan pada PT. Ciomas Adisatwa Kota Kediri?. Penelitian menggunakan pendekatan kuantitatif teknik deskriptif asosiatif. Penelitian bertujuan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh pendidikan, motivasi kerja terhadap karyawan PT. Ciomas Adisatwa Kota Kediri. Sampel penelitian berjumlah 30 responden. Hasil penelitian dapat disimpulkan : (1) Tingkat pendidikan secara parsial berpengaruh signifikan terhadap karyawan nilai t-hitung 2,481>1,697 nilai sig. 0,020<0,05. (2) Motivasi kerja secara parsial berpengaruh signifikan terhadap karyawan nilai t-hitung 2,106>1,697 nilai sig. 0,045<0,05. (3) Kepemimpinan secara parsial berpengaruh signifikan terhadap karyawan nilai t-hitung 7,606>1,697 nilai sig. 0,000<0,05. Simpulan penelitian adalah ada pengaruh secara signifikan dari pendidikan, motivasi kerja, terhadap karyawan. Saran dapat diberikan karyawan harus terus meningkatkan kualitas kerjanya baik serta para pemimpin agar memberikan motivasi lebih tinggi kepada karyawan. Kata Kunci : Tingkat Pendidikan, Motivasi Kerja, Kepemimpinan, Kinerja. 2
I. seseorang berdasarkan persyaratan LATAR BELAKANG PT. Ciomas Adisatwa adalah - persyaratan pekerjaan. Karyawan salah satu bagian terpenting dari memiliki rentetan tinggi perusahaan bergerak Commercial Farm terintegrasi di big pekerjaannya rumah memuaskan. potong ayam (RPA). Di bawah maka hasil akan sangat Untuk meningkatkan naungan PT. JAPFA COMFEED karyawan, INDONESIA, Tbk tersebar merupakan salah satu faktor dibeberapa wilayah diantaranya di dapat mempengaruhinya. Menurut, Jawa Timur, seperti di Malang, Gomes (2009: 27) pendidikan Blitar, adalah Purwokerto salah Tingkat sebagai pendidikan usaha untuk satunya berada di Kota Kediri yaitu memperbaiki PT. karyawan pada suatu pekerjaan Ciomas Adisatwa. mulanya nama Adisatwa II PT. Awal Ciomas adalah PT tertentu performance seg tanggung jawabnya menjadi atau Primatama Karya Persada (PKP) pekerjaan ada didirikan pada saat krisis moneter pekerjaannya itu. suatu kaitannya menerpa Negara Indonesia Motivasi juga merupakan salah pada tahun 1998 berganti nama satu faktor perlu diperhatikan menjadi PT Ciomas Adisatwa pada untuk tahun 2010. Menurut Bangun (2012: Untuk mewujudkan tujuan meningkatkan Motivasi kerja. 11) merupakan organisasi tersebut, maka salah satu dorongan kepada karyawan untuk cara harus ditempuh adalah melaksanakan meningkatkan lebih baik. Menurut Bangun. (2012: 231) Kinerja karyawan (performance) pekerjaannya Hal dapat mendorong karyawan melakukan suatu adalah hasil pekerjaan dicapai 3
tindakan dalam mencapai tujuan diinginkan perusahaan. Faktor lain Pendidikan (X1), Motivasi Kerja (X2) Kepemimpinan (X3). perlu Dalam terikatnya ialah Kinerja (Y). diperhatikan juga dapat mempengaruhi adalah. Menurut Bangun Penelitian Pendekatan Penelitian Pendekatan digunakan (2012: 339) yaitu dalam proses mempengaruhi orang lain pendekatan kuantitatif. dalam suatu organisasi agar mereka Sugiyono (2016: 39), pendekatan dapat tugasnya kuantitatif mencapai penelitian menggunakan data Ciomas untuk meneliti pada populasi atau melaksanakan baik tujuanya. dalam Jika PT. Adisatwa menghendaki penelitian sampel adalah tertentu, adalah Menurut pendekatan pengambilan peningkatan dimulai dari sampel umumnya dilakukan secara pemimpin dalam mengatur random, karyawannya menggunakan baik benar. Atas dasar latar belakang pengumpulan data instrument penelitian, analisis data menggunakan statistik masalah tersebut, peneliti tertarik tujuan untuk menguji hipotesis untuk telah ditetapkan. meniliti judul penelitian Pengaruh Tingkat Pendidikan, Motivasi Kerja, Kepemimpinan Terhadap Teknik Penelitian Teknik penelitian sesuai permasalahan Kinerja Karyawan PT. Ciomas diangkat dalam penelitian adalah Adisatwa Kota Kediri. permasalahan asosiatif, yaitu suatu pertanyaan peneliti bersifat II. METODE menghubungkan dua atau Variabel Penelitian Variabel penelitian lebih. Hubungan dalam bebas dalam ialah Tingkat penelitian adalah hubungan kausal, 4
yaitu hubungan bersifat sebab Maka sampel saya ambil dari akibat. keseluruhan populasi berjumlah 30 karyawan. Teknik Populasi Menurut Sugiyono (2016: sampling digunakan adalah sampling jenuh 80), Populasi adalah generalisasi karena anggota terdiri atas obyek/subyek dijadikan sampel. Alasan sampel diambil dari populasi <100 mempunyai karakteristik ditetapkan kualitas tertentu oleh peneliti untuk maka populasi populasi harus dijadikan sampel. dipelajari kemudian ditarik Instrumen Penelitian Teknik kesimpulannya. Populasi Pengumpulan Data penelitian adalah dari seluruh karyawan ada pada PT. Instrumen dalam penelitian menggunakan angket Ciomas Adisatwa berjumlah kuesioner. 30 orang. Sampel diambil dari pengumpulan data dilakukan seluruh jumlah populasi ada cara memberi beberapa karena jumlah populasi < 100 maka pertanyaan atau pernyataan tertulis harus jumlah populasi untuk kepada dijadikan sampel. dijawabnya. Menurut untuk pengumpulan data (2016: dalam penelitian menggunakan 68), : teknik sampling jenuh cara wawancara, angket, observasi, merupakan studi kepustakaan, dokumentasi. sampel populasi sampel. Sugiyono teknik responden Teknik Sampel yaitu atau teknik bila penentuan digunakan Apabila anggota sebagai subyeknya kurang dari 100, lebih baik diambil sehingga Dari hasil pengujian validitas reliabilitas berdasarkan kuesioner/ angket disebar dapat dilihat pada tabel dibawah : penelitianya merupakan penelitian populasi. 5
Hasil Uji Validitas III. HASIL DAN KESIMPULAN Uji Normalitas Uji normalitas digunakan untuk menguji dependen keduanya independen mempunyai atau distribusi normal ataukah tidak. Dari hasil uji validitas dapat dilihat mempunyai nilai hitung lebih besar Gambar Uji Normalitas dari r tabel. Hasil Uji Reliabilitas Berdasarkan gambar di atas dapat diketahui data menyebar disekitar garis diagonal mengikuti arah garis diagonal. Oleh karena itu dapat dinyatakan Dari hasil uji reliabelitas dapat dilihat mempunyai nilai hitung lebih besar dari r tabel. dalam - berdistribusi normal. Uji Multikolinearitas Pengujian multikoleniaritas bertujuan untuk menguji apakah 6
dalam model regresi ditemukan aya korelasi antar Digunakan untuk mengetahui ada atau tidaknya penyimpangan bebas. Model regresi baik asumsi klasik heteroskedastisitas seharusnya tidak terjadi diantara yaitu aya ketidaksamaan varian bebas. Bila nilai VIF < 10 dari nilai toleransinya diatas 0,1 pengamatan pada model regresi. atau 10% maka dapat disimpulkan Hasil Uji Heteroskedastisitas: residual untuk model regresi tersebut tidak terjadi multikoleritas. Hasil Uji Multikoleritas Hasil pengujian menunjukkan Gambar Uji Heteroskedastisitas Berdasarkan gambar diatas digunakan sebagai prediktor model dapat dilihat tidak ada pola regresi menunjukkan nilai VIF jelas, serta titik-titik dimana menyebar di atas dibawah nya berada di bawah 10 angka 0 pada sumbu Y, maka dapat nilai tolerance lebih dari 0,10. Hal dikatakan model regresi berarti - tidak bebas heteroskedastisitas. cukup penelitian aya kecil, digunakan tidak gejala dalam menunjukkan multikoleritas, terjadi masalah Uji Autokorelasi Uji Autokolerasi digunakan berarti untuk tersebut dapat digunakan sebagai tidaknya saling independen. klasik autokorelasi yaitu korelasi Uji Heteroskedastisitas terjadi antara residual pada mengetahui ada penyimpangan atau asumsi 7
satu pengamatan Analisis digunakan untuk pengamatan lain pada model memperoleh regresi. Uji menyeluruh mengenai pengaruh Autokolerasi dihasilan dalam pendidikan (X1), motivasi penelitian: kerja (X2), (X3) Berikut tabel gambaran terhadap karyawan (Y). Hasil Uji Autokorelasi Hasil analisis regresi ler berganda telah dilakukan, diperoleh nilai sebagai berikut: Berdasarkan tabel diatas, Analisis linear berganda dapat dilihat nilai Durbin Watson (DW Test) sebesar 2.020. Nilai tersebut akan dibandingkan nilai menggunakan tabel nilai signifikansi 5%, jumlah sampel 30 (n) jumlah independen Model persamaan regresi 3 dapat dituliskan dari hasil (k=3), maka ditabel durbin watson tersebut dalam bentuk persamaan akan didapatkan batas atas (du) regresi standardized adalah sebagai 1,649, sehingga 4 du = 4-1,649 = berikut : 2,351. Dengan demikian diketahui nilai Durbin Watson terletak antara du s/d 4 - du, sehingga dapat dinyatakan regresi tersebut tidak Y = 𝛽 + 𝛽.X1 + 𝛽.X2 + 𝛽.X3 + e Y =-1.007+ 0,157X1 + 0,237X2 + 0,775X3 +e persamaan terdapat Dari persamaan di atas gejala autokorelasi uji asumsi mempunyai arti : klasik telah terpenuhi. a. Konstanta (α) sebesar 1.007, Analisis Regresi Linear hal menunjukkan Berganda jika ada pengaruh 8
bebas ( X1, X2, X3) berupa Analisis Koefisien determinasi pendidikan, (R2) motivasi kerja, hubungan terhadap mempunyai positif regresi (b1) bernilai karyawan. b. Koefisien pendidikan positif sebesar 0,157 hal berarti jika pendidikan meningkat satu satuan maka akan meningkatkan sebesar 0,157. c. Koefisien regresi kerja (b2) bernilai motivasi positif Koefisien determinasi merupakan salah satu alat dapat digunakan untuk melihat besarnya persentase pengaruh independen terhadap dependen, dapat diketahui seberapa baik model persamaan regresi digunakan. Berikut tabel koefisien determinasi dihasilan dalam penelitian: Hasil Koefisien Determinasi sebesar 0,237 hal berarti jika motivasi kerja meningkat satu satuan maka akan Berdasarkan tabel diatas, meningkatkan sebesar dapat diketahui nilai adjusted r 0,237 square adalah sebesar 0,950. Hal d. Koefisien regresi menujukkan kemampuan (b3) bernilai variasi pendidikan, motivasi positif sebesar 0,775 hal kerja dalam berarti menjelaskan jika variasi perubahan meningkat satu satuan maka karyawan sebesar 95,0% akan meningkatkan berarti masih ada lain sebesar 0,775. mempengaruhi karyawan sebesar 5,0%, akan tetapi 9
tersebut tidak diteliti dalam penelitian. Dengan menggunakan batas signifikansi 0,05, didapat t tabel sebesar 1,697. Ini berarti t hitung > t tabel, berarti Ho ditolak Uji Hipotesis Ha diterima. a. Uji Signifikan Parsial (Uji-t) Berdasarkan hasil uji t telah dilakukan, diperoleh nilai sebagai berikut: 3) Hasil uji t untuk X3 () diperoleh nilai t hitung = 7,606 signifikansi 0,000. Dengan menggunakan batas Hasil Uji-t signifikansi 0,05, didapat t tabel sebesar 1,697. Ini berarti t hitung > t tabel, berarti Ho ditolak Ha diterima. 1) Hasil uji t untuk X1 b. Uji signifikan simultan ( uji F) ( pendidikan) diperoleh Uji F digunakan untuk nilai t hitung = 2,481 mengetahui pengaruh secara 0,020. serentak independen Dengan menggunakan batas ( pendidikan, motivasi signifikansi 0,05, didapat t kerja, tabel terhadap signifikansi sebesar 1,697. Ini ) berarti t hitung > t tabel, ( karyawan). berarti Ho ditolak akan Ha diterima. masing-masing 2) Hasil uji t untuk X2 (motivasi kerja) diperoleh nilai t hitung = 2,106 signifikansi dijelaskan dependen Berikut pengujian secara serentak. Hasil Uji f 0,045. 10
Berdasarkan hasil uji thitung memperoleh nilai sebesar 2,481 signifikan pada 0,020. Sementara ttabel adalah sebesar Berdasarkan tabel diatas, dapat dilihat 1,697 berarti thitung > ttabel nilai nilai signifikan signifikan yaitu 0,000 < 0,05 pendidikan sebesar 0,020 < sehingga 0,05 artinya H0 ditolak simultan independen secara H1 diterima. Dengan berpengaruh terhadap demikian terbukti karyawan. pendidikan (X1) secara parsial IV. Pembahasan atau individu berpengaruh Hasil analisis menunjukkan deskriptif pendidikan, motivasi kerja, terhadap ditunjukkan banyaknya tanggapan dari responden terhadap kondisi dari. Dari masing-masing hasil tersebut diperoleh ketiga memiliki pengaruh signifikan terhadap karyawan Penjelasan masing-masing dari terhadap karyawan (Y). 2. Pengaruh. akan dijelaskan sebagai berikut: 1. Pengaruh Tingkat Pendidikan Motivasi Kerja Terhadap Kinerja karyawan karyawan sudah sangat baik. Hal signifikan Berdasarkan hasil uji thitung memperoleh nilai sebesar 2,106 signifikan pada 0,045. Sementara ttabel adalah sebesar 1,697 berarti thitung > ttabel nilai signifikan harga sebesar 0,045 < 0,05 artinya H0 ditolak H2 diterima. Dengan demikian terbukti motivasi kerja (X2) secara parsial atau individu berpengaruh signifikan terhadap karyawan (Y). Terhadap Kinerja Karyawan 11
3. Pengaruh Kepemimpinan Terhadap Kinerja Karyawan Berdasarkan uji determinasi diatas diketahui nilai R adalah Berdasarkan hasil uji sebesar 0,977, hal thitung memperoleh nilai thitung menunjukkan keeratan sebesar 7,060 signifikan pada hubungan bebas 0,000. Sementara ttabel adalah terikat adalah tinggi sebesar 1,697 berarti kuat. Dan diketahui pula thitung nilai nilai adjusted R square sebesar 0,950, hal menunjukkan > ttabel signifikan sebesar 0,000 < 0,05 artinya H0 ditolak H3 pendidikan, motivasi kerja diterima. Dengan demikian mampu terbukti menerangkan (X3) karyawan secara parsial individu atau berpengaruh signifikan terhadap karyawan (Y). 95,0% berarti masih ada lain mempengaruhi karyawan sebesar 5,0%, akan 4. Pengaruh Tingkat Pendidikan, Motivasi sebesar Kerja, Kepemimpinan diteliti dalam penelitian. Terhadap Kinerja Karyawan Hasil tetapi tersebut tidak Hasil analisis statistik juga analisa data membuktikan terdapat pengaruh signifikan secara simultan atau bersama- antara pendidikan (X1), sama motivasi membuktikan kerja secara bersama-sama pendidikan motivasi kerja (X3) terhadap karyawan (Y) ditunjukkan dari nilai sig. 0,000 (X3) lebih kecil dari 0,05. berpengaruh secara signifikan Sehingga penelitian sesuai terhadap karyawan (Y). hipotesis keempat (X2), (X1), (X2), 12
menyatakan ada signifikan pengaruh antara Arikunto, Suharsimi. (2000). Prosedur Penelitian. Edisi Revisi. Jakarta:Rineka Cipta. pendidikan, motivasi kerja, terhadap karyawan di PT. Ciomas Adisatwa Kota Kediri. Dessler, Gary. 2004. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta : PT. Indeks. Ghozali, Imam. 2011. Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program IBM SPSS. Semarang: Universitas Diponegoro. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian analisis telah dilakukan, maka dapat disimpulkan : 1. Ada pengaruh signifikan antara pendidikan terhadap karyawan pada PT..2010. Aplikasi Analisis Multivariate Program IBM SPSS 19, Semarang : Undip, 2011. Fahmi. Irham 2016. Manajemen Sumber Daya Manusia Edisi Revisi. Jakarta Bumi Aksara. Ciomas Adisatwa Kota Kediri. 2. Ada pengaruh signifikan antara motivasi kerja terhadap karyawan pada PT. Ciomas Adisatwa Kota Kediri. 3. Ada pengaruh signifikan antara terhadap karyawan pada PT. Hasibuan, Malayu SP. 2003. Organisasi Motivasi, Dasar Peningkatan Produktivitas. Jakarta Bumi Aksara.. 2001. Manajemen Sumber Daya Manusia Edisi Revisi. Jakarta: Bumi Aksara. Handoko T. Hani. 2003. Manajemen. Yogyakarta: BPFEYogyakarta Ciomas Adisatwa Kota Kediri. 4. Ada pengaruh signifikan antara pendidikan, motivasi kerja, terhadap karyawan pada PT. Ciomas Adisatwa Kota Kediri. Mangkunegara, Anwar Prabu. Manajemen Sumber Daya Manusia Perusahaan, Bandung : Rosda, 2014. Mathis, Robert L Jackson. 2006. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: Salemba Empat. Daftar Pustaka 13
Rahardjo, Gatot. 2014. Pengaruh Struktur Organisasi Kepemimpinan pada Kinerja Pegawai PT. Bumitama Gunajaya Agro. Jurnal Bisnis Manajemen Eksekutif, Volume 1, No 1, 2014. Artikel 6. Siagian, Song P. 2009. Manajemen Sumber Daya Manusia. Cetakan Ke-17. Jakarta: Bumi Aksara. Siswanto. 2009. Manajemen Sumber Daya Manusia, Jilid 1, Jakarta: Salemba Empat. 2009. Stoner, James A. F. (2005). Manajemen. Jilid II. Edisi Kedua. Cetakan Kedua. Terjemahan Gunawan Hutauruk. Jakarta: Penerbit Erlangga. Sugiyono. 2011. Metode Penelitian Pendidikan (Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif Dan R&D). Bandung:Alfabeta. Haragon Surabaya. Naskah Publikasi. Surakarta: Universitas Muhammadiyah Surakarta. Sutrisno. 2009.. Manajemen Sumber Daya Manusia. Cetakan Ke-17. Jakarta: Bumi Aksara. Pribadi, 2014. Pengaruh Pendidikan Pelatihan terhadap Kemampuan Kinerja Karyawan (Studi Kasus Pada PDAM Kota Malang). Jurnal Kajian Manajemen Bisnis, Volume 1,No 1, 2014. Ung-Ung RI No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional. Jaringan Dokumentasi Informasi Hukum Ba Pemeriksa Keuangan Republik Indonesia. (Online), tersedia: http://www.jdih.bpk.go.id., diunduh 3 Juli 2017.. 2016. Metode Penelitian Pendidikan (Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif ). Bandung:Alfabeta. Veithzal Deddy. 2011. Kepemimpinan Perilaku Organisasi, cetakan kedelapan, Jakarta : PT Raja Grafindo Persada. Sutanto, E.M. 2013. Pengaruh Pelatihan Motivasi kerja terhadap Kinerja Karyawan CV Wilson, Bangun. 2012. Manajemen Sumber Daya Manusia, Jakarta: Airlangga 14