BAB II DESKRIPSI LOKASI PENELITIAN II.1. Gambaran Umum II.1.1. Letak secara geografis Kelurahan Perkebunan Sipare-pare ini merupakan bagian dari Kecamatan Air Putih Kabupaten Batubara. Kelurahan ini memiliki 7 lingkungan yang terdiri dari 1262 KK (Kepala Keluarga), 23 RW dan 84 RT. Luas kelurahan ini sebesar 2274 hektar yang terdiri dari sektor pertanian dan fasilitas prasarana sosial (perkantoran, pemukiman, mushola, gereja, sekolah, lapangan olah raga, kuburan, rawa-rawa, tegalan, danau, PLN, jalan kabupaten, tanah kosong). Untuk lebih jelas dapat dilihat pada tabel nomor 1. Suhu udara pada kelurahan ini mencapai 25 o -37 o C dan memiliki curah hujan sebesar 1458 mm/tahun. Kelurahan Perkebunan Sipare-pare berada pada ketinggian 18 m dari permukaan laut. Penghidupan masyarakat kelurahan sipare-pare ini mendapatkan pengairan dari sungai Sipare-pare Batas-batas wilayah kelurahan perkebunan sipare-pare terdiri dari: Batas Utara Batas Timur : Desa Simodong : Desa Tanjung Kubah / Pematang Jering Batas Selatan : Kabupaten Simalungun Batas Barat : Tanjung Seri
TABEL II.1 POLA TATA GUNA TANAH No Tata Guna Tanah Luas (HA) % 1. Sawit 1147,94 50,5 2. Karet 349,42 15,36 3. Coklat 4 0,18 4. Padi 60 2,63 5. Palawija 2,5 0,11 6. Perkantoran 4,55 0,2 7. Permukiman 249,8 11 8. Mesjid 1,75 0,08 9. Mushola 0,29 0,01 10. Gereja 0,90 0,04 11. Sekolah 11,35 0,5 12. Lapangan Olah Raga 30,50 1,34 13. Kuburan 6 0,26 14. Rawa Rawa 341,24 15 15. Tegalan 5,50 0,24 16. Danau 3 0,13 17. Transmisi PLN 4,82 0,21 18. Jalan Kabupaten 20,10 0,88 19. Tanah Kosong 30,34 1,33 Jumlah 2274 100
Dari tabel diatas dapat diambil kesimpulan bahwa pola tata guna tanah di kelurahan ini didominasi dengan tanaman sawit sebesar 50,5%, karet 15,36% dan permukiman warga sebesar 11%. Pada daerah ini tanaman sawit dan karet merupakan tanaman yang sangat cocok dengan kondisi tanah yang tidak terlalu membutuhkan banyak air. Namun dari kebanyakan sawit dan karet yang ada bukan menjadi milik masyarakat melainkan sebuah perusahan perkebunan, dimana masyarakat menjadi pekerja didalamnya. II.1.2. Demografi Penduduk kelurahan perkebunan sipare-pare berjumlah 6355 jiwa. Dengan KK sebanyak 1262 keluarga. Tidak terdapat kejadian-kejadian yang sangat mencolok dalam kelurahan ini baik dalam penyakit (kesehatan masyarakat) maupun tindakan kriminal. Tingkat kelahiran bayi sebesar 15 bayi / tahun, sedangkan tingkat kematian bayi 0% yang artinya kelahiran bayi dalam keadaan sehat. Untuk memperjelas komposisi penduduk kelurahan perkebunan sipare-pare ini dapat dilihat berdasarkan agama, jenis kelamin, umur, pendidikan dan mata pencaharian. 1. Komposisi penduduk berdasarkan agama Mayoritas penduduk kelurahan perkebunan sipare-pare ini menganut agama islam sekitar 80% dan selebihnya menganut Kristen protestan dan Kristen katolik. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat dalam tabel nomor 2 sebagai berikut,
TABEL II. 2 Komposisi Penduduk Berdasarkan Agama No Agama Jumlah % 1 Islam 4882 77 2 Kristen Protestan 1255 20 3 Kristen Katolik 218 3 Jumlah 6355 100 Dari tabel di atas memperlihatkan bahwa Islam merupakan agama mayoritas di kelurahan ini. Hal ini juga diakibatkan kondisi kelurahan yang merupakan perkebunan sehingga masyarakat berasal dari suku jawa yang mayoritas beragama islam. Namun, masih ada agama kristen didaerah ini, baik protestan maupun katolik. 2. Komposisi penduduk berdasarkan jenis kelamin komposisi penduduk berdasarkan jenis kelamin perempuan memiliki persentase yang tinggi yakni sebesar 51% dan selebihnya 49% komposisi penduduk yang berjenis kelamin laki-laki. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel nomor 3 sebagai berikut,
TABEL II. 3 Komposisi Penduduk Berdasarkan Jenis Kelamin No Jenis Kelamin Jumlah % 1 Laki-Laki 3135 49 2 Perempuan 3220 51 Jumlah 6355 100 Dari data di atas terlihat komposisi perempuan lebih banyak dibandingkan laki-laki. Hal ini akan mengakibatkan partisipasi yang menurun, karena dari beberapa hasil penelitian bahwa perempuan lebih memilih dirumah daripada mengikuti kegiatan pemilihan, baik pemilihan umum maupun Pemilihan Kepala Daerah (Bupati). Namun, perbedaan itu tidak terlalu mencolok hanya berbeda 1% saja. Dapat dikatakan perbandingan laki-laki dan perempuan itu sama. 3. Komposisi penduduk berdasarkan umur Klasifikasi penduduk berdasarkan umur dapat dilihat pada tabel nomor 4 sebagai berikut, TABEL II. 4 Komposisi Penduduk Berdasarkan Umur No Kelompok Umur Jumlah % 1 0-12 Bulan 85 1 2 13 Bulan-4 Tahun 265 4 3 5-6 Tahun 207 3 4 7-12 Tahun 533 8
5 13-15 Tahun 395 6 6 16-19 Tahun 630 10 7 20-25 Tahun 1090 17 8 26-35 Tahun 836 13 9 36-45 Tahun 946 15 10 46-50 Tahun 878 14 11 51-60 Tahun 428 7 12 61-75 Tahun 45 1 13 Lebih dari 76 Tahun 17 1 Jumlah 6355 100 Berdasarkan klasifikasi penduduk berdasarkan umur ini, masyarakat mayoritas berumur 20-25 tahun sekitar 17% dimana pada usia ini masyarakat telah terdaftar sebagai pemilih pada pemilihan kepala daerah maupun pemilihan umum. 4. Komposisi penduduk berdasarkan pendidikan TABEL II.5 Komposisi Penduduk Berdasarkan Pendidikan No Nama Sekolah Status Jumlah Siswa Persentase 1. SMAN I Sei Suka Negeri 647 18,1 2. SMA MITRA INALUM Swasta 686 19,2 3. SMPN I Sei Suka Negeri 593 16,6
4. MTS AL-IHYA Swasta 234 6,5 5. SDN No.016396 Negeri 277 7,7 6. SDN No.016397 Negeri 186 5,2 7. SDN No.018450 Negeri 65 1,8 8. SDN No.010226 Negeri 95 2,7 9. SDN No.010228 Negeri 46 1,3 10. SDN No.010227 Negeri 189 5,3 11. SD Islam Terpadu Swasta 249 7 12. TK Islam Terpadu Swasta 163 4,5 13. TK MITRA INALUM Swasta 76 2,1 14. MDA. AL Mukhlisin Swasta 71 2 Jumlah 3577 100 Kelurahan perkebunan sipare-pare ini memiliki sarana pendidikan formal mulai dari tingkat TK (Taman Kanak-Kanak) sampai dengan SMA (Sekolah Menengah KeAtas). Jumlah penduduk usia sekolah didominasi oleh kelompok SMA dan SMP. Jumlah murid SMA tercatat pada Tahun Ajaran 2008/2009 mencapai 1333 jiwa yang terdiri dari SMAN 1 Sei Suka (647 jiwa) dan SMA MITRA INALUM (686 jiwa), dan SMPN 1 Sei Suka (593 jiwa). Sekolah SMA Negeri maupun SMA swasta menjadi sekolah favorit yang ada di kabupaten Batu Bara. Begitu juga dengan SMP Negrinya, SMPN 1 Seik Suka merupakan sekolah percotohan yang berstandar nasional dan telah menggunakan metode komputerisasi yang lebih maju dari SMPN lain di Kabupaten BatuBara. Ini juga merupakan keistimewaan dari kelurahan ini.
Semakin tinggi tingkat pendidikan maka semakin tinggi pula tingkat kesadaran politik masyarakat. Dan sebaliknya, semakin rendah tingkat pendidikannya maka rendah pula tingkat kesadaran politiknya. 5. Komposisi penduduk berdasarkan mata pencaharian Kelurahan perkebunan sipare-pare ini merupakan kelurahan yang memiliki masyarakat yang heterogen, terutama dari bidang pekerjaannya. Walaupun daerah ini bisa dikatakan daerah yang memiliki industri yang beragam namun komposisi penduduk kelurahan ini terdiri dari berbagai jenis pekerjaan. Agar dapat lebih jelas, dapat dilihat pada tabel nomer 6 sebagai berikut, TABEL II. 6 Komposisi Penduduk Berdasarkan Mata Pencaharian No Mata Pencaharian Jumlah % 1 Karyawan 1145 47,6 2 PNS 220 9,2 3 TNI 4 0,2 4 Polri 12 0,5 5 Wiraswasta 185 7,7 6 IRT 788 32,8 7 BUMN 16 0,6 8 Tani 30 1,2 9 Dagang 4 0,2 Jumlah 2404 100
Dari tabel di atas dapat disimpulkan bahwa mayoritas pekerjaan masyarakat pada kelurahan ini adalah karyawan swasta (47,6%) dan Ibu rumah tangga (32,8%). Sedangkan wiraswasta dan PNS hanya 16,9%. Hal ini diakibatkan karena daerah penelitian yakni Kelurahan Perkebunan Sipare-pare merupakan daerah yang berada di kawasan perindustrian sehingga banyak pabrikpabrik dan masyarakat bekerja sebagai karyawan pabrik tersebut. Bukan hanya itu, tata pola tanah yang sangat cocok untuk perkebunan juga menjadi pilihan pekerjaan masyarakat walaupun hanya 1,2% masyarakat yang bekerja sebagai petani. II.1.3. Fasilitas Kelurahan Fasilitas yang dapat digunakan oleh masyarakat secara bersama-sama merupakan sesuatu yang sangat diperlukan oleh masyarakat. Fasilitas rumah ibadah dan fasilitas pendidikan yang harus dimiliki oleh sebuah kelurahan. 1. Prasarana pendidikan Pendidikan merupakan salah satu faktor yang paling penting didalam meningkatkan kesejahteraan penduduk. Dengan adanya sarana pendidikan yang cukup memadai dapat membantu masyarakat setempat untuk meningkatkan mutu pendidikan karena kemajuan masyarakat sangat tergantung pada mutu pendidikan yang diterima generasi muda. Untuk melihat lebih jelas prasarana dan sarana pendidikan dapat dilihat dari tabel nomor 7, yaitu:
TABEL II. 7 Prasarana dan sarana pendidikan di Kelurahan Sipare-Pare No Nama Sekolah Status Jumlah ruang belajar Jumlah Gedung Jumlah Kantor Rumah Dinas Guru Rumah Penjaga Sekolah Jumlah Guru Penjaga Sekolah Tenaga Administrasi Laboratorium Perpustakaan Luas TAnah (m 2 ) 1 SMAN I Sei Suka Negeri 16 9 1 0 1 41 1 3 2 0 14703 2 SMA MITRA INALUM Swasta 18 1 5 1 1 34 3 3 4 1 28486 3 SMPN I Sei Suka Negeri 17 15 4 0 0 43 1 4 2 1 7180 4 MTS AL-IHYA Swasta 7 1 2 0 0 17 0 2 0 0 172,5 5 SDN No.016396 Negeri 9 3 1 0 0 14 0 0 0 0 8888 6 SDN No.016397 Negeri 6 2 1 0 0 16 1 0 0 0 4444 7 SDN No.018450 Negeri 6 2 1 0 0 9 0 0 0 0 4444 8 SDN No.010226 Negeri 6 2 0 0 0 16 1 0 0 0 3604,6 9 SDN No.010228 Negeri 6 2 0 0 0 10 1 0 0 0 10.000 10 SDN No.010227 Negeri 7 7 1 0 0 14 1 0 0 1 3604,6 11 SD Islam Terpadu Swasta 10 4 1 0 1 27 1 3 0 1 10000 12 TK Islam Terpadu Swasta 7 10 1 0 1 15 1 1 0 1 100 13 TK MITRA INALUM Swasta 6 3 3 0 0 7 3 0 0 1 702 14 MDA. AL Mukhlisin Swasta 4 1 1 0 0 2 0 0 0 0 800 Jumlah 96856,2
Jika dilihat dari tabel di atas, dapat disimpulkan bahwa kualitas pendidikan yang ada dikelurahan ini sangat memadai. Untuk menjadi sebuah sekolah yang berkualitas diperlukan adanya laboratorium, perpustakaan, lapangan olah raga dan sebagainya. Apalagi pada tingkat SMA dan SMP yang sangat membutuhkan fasilitas tersebut. Kelurahan ini merupakan kelurahan yang memiliki 14 sekolah, mulai dari tingkat Taman Kanak-Kanak (TK) sampai Sekolah Menengah ke Atas (SMA), mulai dari swasta dan negeri. Jumlah usia anak sekolah mulai dari 5 tahun 19 tahun sebanyak 1765 orang dan jumlah murid sebanyak 3577, sehingga kelurahan ini dipenuhi para pelajar dan tidak semua pelajar tinggal atau menetap di kelurahan ini sehingga jumlah pelajar dan jumlah siswa yang ada di sekolah berbeda. Masyarakat yang berada diluar kelurahan perkebunan sipare-pare ini memilih untuk bersekolah di daerah ini dikarenakan sistem pengajaran dan fasilitas yang dimiliki sudah sangat memadai, terbukti dengan perbedaan yang sangat jauh dari usia sekolah yang ada dikelurahan dengan murid yang bersekolah di daerah kelurahan ini. 2. Prasarana Rumah Ibadah Fasilitas rumah ibadah merupakan hal yang terpenting di sebuah daerah. Adapun prasarana rumah ibadah dikelurahan Perkebunan Sipare-pare, untuk lebih jelas dapat dilihat pada tabel nomor 8,
TABEL II. 8 Jumlah Prasarana Rumah Ibadah No Rumah Ibadah Jumlah % 1. Mesjid 3 37,5 2. Mushola 3 37,5 3. Gereja 2 25 Jumlah 8 100 Dari tabel diatas terlihat mayoritas kepercayaan dianut pada kelurahan ini adalah islam. Hal ini terbukti dengan banyaknya rumah ibadah, terdapat 6 rumah ibadah untuk umat muslim, 3 mesjid dan 3 mushola dan ada 2 rumah ibadah untuk umat Kristen. Rumah ibadah baik mesjid maupun mushola berada di lingkungan VI, VII, dan lingkungan III. Sedangkan gereja berada di lingkungan III dan lingkungan VII. Jika dilihat dari banyaknya jumlah rumah ibadah, masyarakat pada kelurahan ini merupakan masyarakat yang sangat taat beragama. Dan jika dilihat dari jumlah penduduk masyarakat kelurahan sebanyak 6355 jiwa dan terdiri dari 7 lingkungan, maka fasilitas rumah ibadah untuk memenuhi masyarakat kelurahan perkebunan sipare-pare ini cukup memadai dan bahkan dapat menampung masyarakat yang ada diluar kelurahan.
II.1.4. Organisasi di kelurahan Kelurahan Perkebunan Sipare-pare ini memiliki organisasi yang cukup berjalan dengan baik. Masyarakat sangat antusias didalam pengurusan organisasi. Adapun organisasi masyarakat misalnya, persatuan keagamaan, persatuan sosial, persatuan kelompok suku-suku, dan organisasi kepemudaan (KNPI, AMPI, FKPPI, PPM, Remaja Mesjid). 41 II.1.5. Jumlah Daftar Pemilih Tetap Pemilihan Kepala Daerah (Bupati) Kabupaten Batubara Berdasarkan Jenis Kelamin. TABEL II.9 Jumlah Daftar Pemilih Tetap Lingkungan TPS Laki-Laki Perempuan Jumlah I 1 178 114 292 2 127 107 234 II 3 139 151 290 4 153 140 293 5 117 122 239 III 6 129 119 248 7 132 118 250 8 160 158 318 IV 9 181 165 346 41 Organisasi yang ada dikelurahan ini tidak mendaftarkan diri kekelurahan sehingga sulit untuk mengetahui berapa banyak organisasi pemuda yang ada di kelurahan ini dan banyak organisasi yang tidak jalan
10 140 126 266 V 11 154 167 321 12 127 117 244 13 133 131 264 VI 14 122 115 237 15 112 99 211 VII 16 216 196 412 Jumlah 2320 2145 4465 Sebagaimana didaerah lain, KPU Kabupaten BatuBara mengawali tahapan kegiatan pemilihan kepala daerah (Bupati) dengan pendaftaran pemilih. Tahap-tahap pendaftaran pemilih mencakup penyusunan DPS (Daftar Pemilih Sementara), Pencocokan dan Penelitian (Coklit), penyusunan Daftar Pemilih Tambahan dan Penetapan Daftar Pemilih Tetap (DPT). Sehingga diperoleh Daftar Pemilih Tetap (DPT) kelurahan perkebunan sipare-pare ini sebanyak 4465 jiwa yang terdiri dari 7 lingkungan, 16 TPS, 2320 jiwa laki-laki dan 2145 jiwa perempuan. Pada awalnya Daftar Pemilih Sementara (DPS) berjumlah 4354 jiwa yang terdiri dari 2252 jiwa laki-laki dan 2096 jiwa perempuan. Kemudian masyarakat melakukan penjaringan pemilih dalam tahapan pendaftaran pemilih tambahan sehingga bertambah menjadi 4465 jiwa.
II.1.6. Rekapitulasi Suara Pada Pemilihan Kepala Daerah (Bupati), 16 Oktober 2008 TABEL II.10 Rekapitulasi Suara No Urut Nama Peserta Pemilihan Jumlah Persentase 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. Ok. Saidin, SH, M.Hum dan Bagus Joko Triono, SE Parlindungan Sinaga, SH dan Nur Ali, SAg Ir.Yahdi Khoir Harahap dan Surya Janmat Sembiring dan H.M. Syahrini A.Karim Ok. Arya Zulkarnaen, SH, MM dan G. Martua Siregar Dr.H. Abdul Wahid dan Jalaluddin Januari Siregar dan Sri Kumala Drs.Ibrahim Usman dan H.Achmad Yusro, SH 361 14,2 284 11,2 1249 49,1 87 3,4 420 16,5 21 0,8 88 3,4 36 1,4 Jumlah 2546 100
Rekapitulasi suara merupakan tahapan dari pemilihan umum atau pemilihan kepala daerah. Partisipasi masyarakat dalam menggunakan hak pilih sangat rendah. Masyarakat yang menggunakan hak suara sebanyak 2546 orang, sedangkan Daftar Pemilih Tetap sebanyak 4465 jiwa. Dapat dikatakan bahwa tingkat partisipasi pada pemilihan kepala daerah di kelurahan Perkebunan Siparepare ini rendah, hanya 57 % yang mengikuti pemilihan sedangkan 43% angka golput. Angka yang cukup tinggi jika dilihat ini merupakan pemilihan yang pertama kali dilakukan. Disaat perhitungan suara berlangsung di setiap TPS pada kelurahan ini, antusiasme masyarakat mengikuti kegiatan demi kegiatan tidak menyusut hingga kegiatan selesai. Tidak ada perdebatan antara saksi. Sehingga berdasarkan data yang diperoleh, maka pasangan Ir.Yahdi Khoir Harahap dan Surya menjadi pemenang pemilihan kepala daerah di kelurahan ini sebesar 1249 suara, diikuti pasangan Ok. Arya Zulkarnaen, SH, MM dan G. Martua Siregar sebesar 420 suara dan pasangan Ok. Saidin, SH, M.Hum dan Bagus Joko Triono, SE sebesar 361 suara. (selengkapnya lihat Tabel 9) Pemilihan Kepala Daerah (Bupati) di Kelurahan ini baru pertama kali dilaksanakan. Hal ini diakibatkan karena daerah ini baru saja melakukan pemekaran daerah dari Kabupaten Asahan sehingga menjadi Kabupaten BatuBara pada tanggal 2 Januari 2007 dan pemilihan kepala daerah dilakukan pada tanggal 16 Oktober 2008