PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THE POWER OF TWO DAN JIGSAW TERHADAP PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA DITINJAU DARI AKTIVITAS SISWA

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. untuk mampu mengatasi problematika kehidupan. peserta didik. Guru mempunyai peran penting saat berlangsungnya

IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN STRATEGI PROGRAM EFFECTIVE LEARNING TEACHING (SPELT) DAN STRATEGI INQUIRI PADA POKOK BAHASAN LINGKARAN

SKRIPSI. Untuk memenuhi sebagian persyaratan. Guna mencapai derajat sarjana S-1. Pendidikan Matematika. Disusun Oleh: ERWIN SETYANINGSIH

(Penelitian PTK Pada Siswa Kelas VIII SMP Negeri 1 Nogosari) SKRIPSI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1

BAB I PENDAHULUAN. dilakukan untuk mengembangkan potensi dirinya. Selain itu, pendidikan. potensi diri yang dilakukan melalui proses pembelajaran.

EKSPERIMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TWO STAY TWO STRAY (TSTS) DAN JIGSAW DITINJAU DARI AKTIVITAS BELAJAR SISWA

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah tujuan sadar yang bertujuan untuk mengembangkan

I. PENDAHULUAN. kreatif, terampil, bertanggung jawab, produktif, dan berakhlak. Fungsi lain dari

( PTK pada Siswa Kelas VIII SMP Negeri 1 Gunem ) SKRIPSI

SKRIPSI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Matematika. Disusun Oleh :

USAHA PENINGKATAN KEAKTIFAN SISWA DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM QUIZ

EKSPERIMEN PEMBELAJARAN MATEMATIKA REALISTIK DENGAN MENGGUNAKAN ALAT PERAGA PADA POKOK BAHASAN HIMPUNAN DITINJAU DARI AKTIVITAS BELAJAR SISWA

PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF MODEL JIGSAW DAN STAD PADA POKOK BAHASAN HIMPUNAN. (Di SMP Muhammadiyah 14 Boyolali) SKRIPSI

I. PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan salah satu upaya mencerdaskan kehidupan bangsa dan

BAB I PENDAHULUAN. keterampilan yang diperoleh dapat menjadikan seseorang mampu mengatasi

PENGARUH METODE KOOPERATIF TIPE CIRC (COOPERATIVE INTEGRATED READING AND COMPOSITION) DAN TTW (THINK-TALK-WRITE) DALAM PEMBELAJARAN

BAB I PENDAHULUAN. perubahan yang terjadi. Melalui pendidikan, manusia dapat meningkatkan

EKSPERIMENTASI PEMBELAJARAN MATEMATIKA MELALUI STRATEGI PEER LESSONS DAN LEARNING START WITH A QUESTION (LSQ) PADA SISWA KELAS VII SMP

SKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Jurusan Pendidikan Matematika

BAB I PENDAHULUAN. Proses pembelajaran matematika di SMP N 1 Ngemplak Boyolali masih

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. membantu peserta didik menguasai tujuan-tujuan pendidikan. Interaksi

BAB I PENDAHULUAN. berdampak positif dalam pencapaian prestasi belajar yang optimal. Hasil

SKRIPSI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai. Derajat Sarjana S-1 Pendidikan Matematika. Diajukan Oleh: DIDIK PAMIRSA AJI A

BAB I PENDAHULUAN. terstruktur dan sistematis dalam lingkungan sekolah. Disekolah terjadi. sebagai pendidik dalam suatu proses pendidikan.

BAB I PENDAHULUAN. menjadi manusia dewasa, beradab dan normal (Jumali.dkk. 2004:1). Setiap

PENINGKATAN KEAKTIFAN DAN MOTIVASI SISWA DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA MELALUI ASSESSMENT FOR LEARNING (AFL) DENGAN PENDEKATAN UMPAN BALIK

I. PENDAHULUAN. Pendidikan di negara Indonesia dilakukan dalam upaya meningkatkan mutu

BAB I PENDAHULUAN. Memecahkan masalah merupakan pekerjaan rutin manusia, sebab. dalam kehidupan sehari-hari sering dihadapkan pada masalah.

SKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Pendidikan Matematika. Diajukan Oleh :

dapat dikatakan berdiri sendiri-sendiri, melainkan saling berhubungan erat satu sama lain. Menurut Susanto (2013: 4) Belajar adalah suatu aktivitas

BAB I PENDAHULUAN. (Yogyakarta: Kepel Press, 2013), hlm Haryono, Pembelajaran IPA Yang Menarik dan Mengasyikkan,

PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP SIMETRI MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KREATIF DENGAN PERMAINAN MATEMATIKA

PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF MODEL KUMON UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN SISWA PADA PELAJARAN MATEMATIKA

EKSPERIMEN PEMBELAJARAN MATEMATIKA PADA SEGIEMPAT DENGAN PENDEKATAN GUIDED NOTE TAKING

Skripsi Untuk MemenuhiSebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Jurusan Pendidikan Matematika. Disusun Oleh :

BAB I PENDAHULUAN. bekerjasama. Akan tetapi banyak persoalan-persoalan yang sering muncul dalam

BAB I PENDAHULUAN. manusia, dengan pendidikan manusia berusaha mengembangkan potensi yang

BAB I PENDAHULUAN. menghadapi berbagai masalah yang timbul di masa yang akan datang.

PENINGKATAN KREATIFITAS BELAJAR DAN PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIKA DENGAN PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF THINK- PAIR-SHARE (TPS)

SKRIPSI Untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan pada. Universitas Muhammadiyah Surakarta. Oleh NATALIA ERNAWATI NIM

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. serta memperdayakan siswa untuk mampu memecahkan masalah- masalah yang

UPAYA PENINGKATAN KREATIVITAS SISWA MELALUI TUGAS BERSTRUKTUR DENGAN UMPAN BALIK DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

SKRIPSI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat S-1. Pendidikan Matematika. Disusun Oleh : ANGGIT WIBOWO A

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Mata pelajaran matematika merupakan salah satu mata pelajaran

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Memperoleh Gelar Sarjana Strata-1 Program Studi Pendidikan Akuntansi.

BAB I PENDAHULUAN. menghubungkannya dengan kehidupan sehari-hari. Hal semacam itulah yang

BAB I PENDAHULUAN. masih rendahnya mutu pendidikan di Indonesia.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

PENGEMBANGAN AKTIVITAS BELAJAR EKONOMI MELALUI METODE PEMBELAJARAN JIGSAW PADA SISWA KELAS XI SMA NEGERI 1 TERAS TAHUN AJARAN 2009/2010

Skripsi. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan. Guna Mencapai Derajat S-1. Pendidikan Matematika. Diajukan Oleh : RISMAWATI RATNA ESTRI A

KONTRIBUSI PENERAPAN PENDEKATAN PEMECAHAN MASALAH TERHADAP PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA

SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S1 Pendidikan Matematika. Oleh : DHIAN ENDAHWURI A

UPAYA PENINGKATAN PEMAHAMAN SISWA TERHADAP MATERI KUBUS DAN BALOK MELALUI METODE PEMBELAJARAN PICTURE AND PICTURE

BAB I PENDAHULUAN. sehingga menjadi mandiri. Secara umum dapat dikatakan bahwa pendidikan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan suatu kebutuhan yang harus dipenuhi dalam

IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENTS (TGT)

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia sebagai bangsa yang menginginkan kemajuan. pendidikan, karena pendidikan berperan penting dalam meningkatkan potensi

BAB I PENDAHULUAN. IPTEK, dituntut sumber daya manusia yang handal dan mampu bersaing secara

(Eksperimen pada siswa kelas V11 semester ganjil SMP N 2 Kartasura Tahun Ajaran 2010/2011) SKRIPSI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. belajar yang dicapai siswa dapat memenuhi kriteria pencapaian tujuan yang

BAB I PENDAHULUAN. yang sangat penting, yaitu untuk menjamin kelangsungan kehidupan dan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. memiliki kekuatan spiritual, keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAWUNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR MATA PELAJARAN SOSIOLOGI

BAB I PENDAHULUAN. perubahan pesat dalam kehidupan manusia. Pekerjaan yang dikerjakan oleh. kehidupan, termasuk juga dalam dunia pendidikan.

SKRIPSI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Jurusan Pendidikan Matematika. Diajukan oleh : MAYA NURHAYATI

BAB I PENDAHULUAN. untuk memecahkan masalah dalam kehidupan sehari-hari. Dalam mengajarkan

BAB I. aktivitas guru sebagai pengajar. Siswa dapat dikatakan belajar dengan aktif

BAB I PENDAHULUAN. demi kelangsungan masa depannya. Demikian halnya dengan Indonesia menaruh

BAB I PENDAHULUAN. menjadi lebih baik. Sebaliknya, bila ia tidak belajar maka responnya

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

SKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Jurusan Pendidikan Matematika. Disusun Oleh:

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan

BAB I PENDAHULUAN. masalah menurut Abdullah dalam J. Tombokan Runtukahu (2000: 307).

I. PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan proses belajar yang membantu manusia dalam mengembangkan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. yang lebih baik. Berdasarkan Undang-Undang No. 20 Tahun 2003 tentang

BAB I PENDAHULUAN. dan guru. Proses kegiatan belajar mengajar perlu dibina hubungan dengan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan pada dasarnya merupakan proses untuk membantu manusia

Diajukan Oleh : IRFAKNI BIRRUL WALIDATI A

BAB I PENDAHULUAN. berpikir logis, analitis, sistematis, kritis, dan kreatif serta kemampuan

BAB I PENDAHULUAN. dibanding dengan hasil nilai evaluasi mata pelajaran yang lain. Anggapan tersebut

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil temuan selama penelitian dan analisis data hasil

PENERAPAN MODEL CREATIVE PROBLEM SOLVING BERBASIS PORTOFOLIO DITINJAU DARI AKTIVITAS SISWA PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA KELAS X SMA NEGERI 2 SUKOHARJO

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan potensi yang ada pada dirinya. Menurut Undang-Undang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Di era globalisasi yang semakin berkembang menuntut adanya

BAB I PENDAHULUAN. yang ada di Indonesia. Banyak permasalahan-permasalahan yang terjadi dalam

BAB I PENDAHULUAN. manusia, karena dengan pendidikan manusia dapat berdaya guna dan mandiri.

Transkripsi:

PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THE POWER OF TWO DAN JIGSAW TERHADAP PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA DITINJAU DARI AKTIVITAS SISWA S K R I P S I Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Gelar S-1 Pendidikan Matematika Diajukan Oleh : ERMA WAHYUNINGSIH A410 040 133 FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2008

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Indonesia merupakan salah satu negara yang sedang berkembang. Pemerintah mengadakan pembangunan dalam berbagai sektor untuk menuju bangsa yang lebih berkembang dan maju. Salah satunya pada sektor sosial khususnya bidang pendidikan. Pembangunan di bidang pendidikan adalah upaya untuk mencerdaskan kehidupan bangsa dan meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) Indonesia dalam mewujudkan masyarakat yang adil dan makmur, materiil dan spiritual. Melalui pendidikan, masyarakat Indonesia dapat meningkatkan pengetahuan, kemampuan dan kreatifitas terhadap perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Fungsi lain dari pendidikan adalah mengurangi penderitaan rakyat dari kebodohan, keterbelakangan dan kemiskinan, karena ilmu pengetahuan dan keterampilan yang diperoleh dapat membawa seseorang untuk mampu mengatasi problematika kehidupan. Proses pembelajaran merupakan komponen pendidikan. Kegiatan tersebut melibatkan peserta didik dan guru. Pada proses pembelajaran terdapat interaksi antara guru dan siswa sebagai peserta didik. Guru mempunyai peran penting saat berlangsungnya pembelajaran. Tugas guru tidak hanya mentransfer ilmu pengetahuan, tidak menjadikan siswa sebagai objek pembelajaran melainkan sebagai subyek pembelajaran, sehingga siswa tidak 1

2 pasif dan dapat mengembangkan pengetahuan sesuai dengan bidang studi yang dipelajari. Oleh karena itu, guru harus memahami materi yang akan disampaikan kepada siswa serta dapat memilih model pembelajaran yang tepat untuk menyampaikan suatu materi. Matematika merupakan ilmu pasti yang semuanya berkaitan dengan penalaran. Matematika menjadi salah satu bidang studi yang mempunyai peranan penting dalam pendidikan. Dilihat dari jam pembelajaran di sekolah, mata pelajaran Matematika mempunyai jam yang lebih banyak dibandingkan dengan mata pelajaran yang lain. Pada dasarnya belajar matematika merupakan belajar konsep. Konsepkonsep pada matematika menjadi kesatuan yang bulat dan berkesinambungan. Untuk itu, dalam proses pembelajaran guru harus dapat menyampaikan konsep tersebut kepada siswa dan bagaimana siswa dapat memahaminya. Pengajaran pada matematika dilakukan dengan memperhatikan urutan konsep dimulai dari yang paling sederhana. Namun sampai saat ini di sekolah-sekolah dasar sampai sekolah tingkat tinggi matematika masih menjadi masalah bagi sebagian siswa dan menjadikan matematika sebagai mata pelajaran yang paling tidak digemari. Oleh karena itu, terdapat siswa yang menjadi tidak antusias dalam proses pembelajaran matematika, sehingga prestasi belajar matematika siswa cenderung tidak maksimal. Penyebab lain matematika kurang digemari, karena selama ini guru masih menggunakan model pembelajaran lama atau dapat dikatakan ketinggalan jaman jika diterapkan pada proses pembelajaran di sekolah saat

3 ini. Guru membacakan atau membawakan bahan yang disiapkan sedangkan siswa mendengarkan, mencatat dengan teliti dan mencoba menyelesaikan soal sesuai contoh dari guru, atau biasa disebut model pembelajaran konvensional. Selain itu guru lebih mendominasi jalannya pembelajaran di kelas serta mengakibatkan interaksi yang kurang terjalin antara siswa dan guru. Menjadikan siswa pasif, siswa kurang perhatian untuk belajar kreatif, dan mandiri. Disisi lain kenyataan saat ini menunjukkan bahwa siswa mempunyai cara belajar yang variatif. Kebiasaan tersebut perlu diperhatikan oleh guru supaya dapat membantu siswa belajar maksimal. Dari kenyataan yang ada, maka dapat dilihat bahwa model pembelajaran konvensional sudah tidak sesuai untuk diterapkan. Adapun alternatif penggunaan model pembelajaran adalah dengan model pembelajaran kooperatif yaitu suatu strategi belajar dimana siswa belajar dalam kelompok kecil yang memiliki tingkat kemampuan yang berbeda. Model pembelajaran ini mempermudah siswa dalam memahami dan menemukan masalah yang sulit dengan saling berdiskusi. Pembelajaran kooperatif juga mendorong siswa untuk lebih aktif dalam mengemukakan pendapat dan pertanyaan. Tipe The Power of Two merupakan salah satu model pembelajaran kooperatif yang dapat diterapkan dalam pembelajaran matematika. Tipe The Power of Two (Kekuatan Dua Kepala) merupakan aktivitas pembelajaran kooperatif yang memperkuat pentingnya hubungan yang sinergi yaitu bahwa dua kepala lebih baik dari hanya satu kepala. Disamping itu model

4 pembelajran kooperatif tipe Jigsaw juga dapat digunakan sebagai metode pembelajaran matematika. Tipe Jigsaw melibatkan seluruh siswa dalam belajar dan sekaligus siswa belajar serta mengajarkan apa yang dipelajari kepada orang lain. Maka dengan penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe The Power of Two dan tipe Jigsaw dalam pembelajaran matematika diharapkan dapat menghilangkan rasa bosan siswa dalam belajar. Siswa dapat saling bertukar pikiran dengan teman. Hal ini akan membuat kelas lebih hidup dan menyenangkan, sehingga siswa akan lebih serius belajar. Selain model pembelajaran yang digunakan, keaktifan siswa akan mendukung pembelajaran matematika. Aktivitas yang dilakukan seperti bertanya, mencatat materi, mendengarkan, mengerjakan tugas, dan latihan soal, akan menambah ketrampilan dan kreativitas siswa dalam berpikir. Dari berbagai aktivitas tersebut, diharapkan siswa akan lebih aktif dalam kegiatan pembelajaran matematika. Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan diatas maka penulis ingin mengadakan penelitian tentang penerapan model pembelajaran kooperatif tipe The Power of Two dibandingkan dengan penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw pada pembelajaran matematika ditinjau dari aktivitas siswa. B. Identifikasi Masalah Berdasarkan latar belakang masalah di atas maka dapat diidentifikasi masalah penelitian antara lain: 1. Masih rendahnya prestasi belajar siswa pada mata pelajaran Matematika.

5 2. Kurang tepatnya model pembelajaran yang digunakan guru dalam penyampaian materi. 3. Kurang diperhatikannya aktivitas siswa oleh guru pada saat kegiatan pembelajaran. C. Pembatasan Masalah Agar masalah yang dikaji lebih terfokus dan terarah maka penulis membatasi masalah-masalah dalam penelitian ini sebagai berikut: 1. Model pembelajaran yang digunakan untuk penelitian ini adalah dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe The Power of Two (untuk kelas eksperimen) dan model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw (untuk kelas kontrol) 2. Aktivitas siswa meliputi kegiatan bertanya, mendengarkan, mencatat, mengerjakan soal, memperhatikan dan mempelajari kembali pelajaran matematika pada sub pokok bahasan segi empat yang diperoleh dari sekolah. D. Perumusan Masalah Berdasarkan latar belakang dan judul penelitian di atas penulis merumuskan masalah sebagai berikut: 1. Apakah ada pengaruh model pembelajaran terhadap prestasi belajar? 2. Apakah terdapat pengaruh aktivitas belajar siswa terhadap prestasi belajar? 3. Apakah ada interaksi antara model pembelajaran dan aktivitas belajar siswa terhadap prestasi belajar?

6 E. Tujuan Penelitian Tujuan penelitian merupakan arah pertama untuk menentukan langkah dalam kegiatan penelitian. Agar penelitian dapat terlaksana dengan baik sesuai dengan yang diinginkan, maka tujuan penelitian ini adalah: 1. Untuk mengetahui apakah penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe the Power of Two dan dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw dapat berpengaruh terhadap prestasi belajar matematika siswa. 2. Untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh aktivitas siswa yang aktif lebih baik jika dibandingkan dengan siswa yang aktivitasnya pasif. 3. Untuk mengetahui ada tidaknya hubungan penggunaan model pembelajaran dan aktivitas siswa terhadap prestasi belajar matematika. F. Manfaat Penelitian Adapun manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Bagi Siswa a. Dapat meningkatkan prestasi belajar siswa. b. Meningkatkan kegiatan belajar, mengoptimalkan kemampuan berfikir, kerja sama, tanggung jawab dan aktivitas siswa dalam kegiatan pembelajaran.

7 2. Bagi Sekolah a. Sebagai informasi dan pertimbangan mengenai penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe The Power of Two dan model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw. b. Sebagai usaha dalam meningkatkan kualitas pembelajaran Matematika dan memberi alternatif kepada guru matematika dalam menentukan pendekatan yang tepat digunakan dalam mengajar. 3. Bagi Peneliti a. Untuk mengetahui efektivitas penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe The Power of Two dan model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw. b. Untuk mendapatkan gambaran tentang hasil belajar Matematika melalui penggunaan model pembelajaran tipe The Power of Two dan model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw.