33 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis Penelitian ini adalah Penelitian Explanatory.Penelitian eksplanatori (explanatory research) adalah penelitian yang bertujuan untuk menganalisis hubungan-hubungan antara satu variabel dengan variabel lainnya atau bagaimana suatu variabel mempengaruhi variabel lainnya. Penelitian eksplanatori atau eksplanatif bertujuan untuk menjelaskan hubungan antara dua atau lebih gejala atau variabel. B. Jenis dan Sumber Data 1. Jenis Data Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data kuantitatif. Data dalam bentuk angka-angka atau dapat dihitung, dan diperoleh dari hasil analisis data. 2. Sumber Data Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah Data Sekunder. Pengambilan sumber data berupa laporan keuangan diperoleh dari internet melalui situs : a. www.syariahmandiri.co.id b. www.bnisyariah.co.id c. www.bcasyariah.co.id d. www.megasyariah.co.id e. www.bankmuamalat.co.id
34 C. Populasi dan Sampel Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2014 :80). Populasi dalam penelitian ini adalah Bank Umum Syariah (BUS) periode 2012 2017. Berikut adalah daftar bank umum syariah periode 2012-2017 : Tabel 3.1 Data Bank Umum Syariah (BUS) tahun 2017 No Badan Umum Syariah (BUS) 1. Bank Mandiri Syariah 2. Bank Bank Rakyat Indonesia Syariah 3. Bank Bank Negara Indonesia Syariah 4. Bank Bank Central Asia Syariah 5. Bank Panin Dubai Syariah 6. Bank Muamalat 7. Bank Mega Syariah 8. Bank Victoria Syariah 9. Bank Maybank Syariah 10. Bank Bukopin Syariah 11. Bank Aceh Syariah 12. Bank Jabar Banten Syariah 13. Bank Tabungan Pensiunan Negara Sumber : www.ojk.go.id Metode pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan metode purposive sampling. Menurut Sugiyono (2014 : 85) Purposive Sampling merupakan metode pengambilan sampel dengan menggunakan kriteria kriteria yang ditentukan. Adapun kriteria kriteria pemilihan sampel adalah sebagai berikut : a. Bank Syariah yang sudah berkonversi menjadi Badan Umum Syariah (BUS).
35 b. Bank tersebut mempunyai laporan keuangan per semester pada tahun 2012 2017. c. Bank memiliki data terkait dengan variabel variabel yang digunakan dalam penelitian ini. D. Definisi Operasional Variabel a. Profitabilitas Perbankan Return On Asset (ROA) adalah rasio yang digunakan untuk mengukur Profitabilitas. Menurut Dendawijaya (2009), profitabilitas bank adalah alat untuk menganalisis atau mengukur tingkat efisiensi usaha dan merupakan salah satu dasar penilaian kondisi perusahaan yang bersangkutan. Rumus perhitungan ROA adalah sebagai berikut : Laba Sebelum Pajak ROA = Total Aset x 100% b. Dana Pihak Ketiga (DPK) Dana Pihak Ketiga adalah dana berupa simpanan dari pihak masyarakat. Dana pihak ketiga menunjukkan seberapa besar dana yang dihimpun oleh bank dapat disalurkan kembali kepada masyarakat. DPK = Giro + Deposito + Tabungan c. Net Perfoming Finance (NPF) NPF adalah rasio yang digunakan untuk mengukur kemampuan bank dalam meng cover kegagalan pengembalian kredit yang dilakukan oleh debitur. NPF mencerminkan resiko kredit, semakin kecil NPF maka semakin kecil pula resiko kredit
36 yang ditanggung oleh pihak bank. Perhitungan NPF dirumuskan sebagai berikut : Total Kredit Bermasalah NPF = X 100 % Total Kredit d. Bagi hasil Bagi hasil adalah sistem pembagian hasil usaha dimana pemodal dan pengelola melakukan kerjasama usaha, dan apabila mendapat keuntungan maka akan dibagi dua, apabila mengalami kerugian akan ditanggung bersama sesuai dengan kesepakatan di awal. Bagi Hasil = Giro Wadi ah + Tabungan Mudharabah + Deposito Mudharabah E. Teknik Pengumpulan Data Metode Pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode dokumentasi. Sugiyono (2014:137 ) menyatakan bahwa dokumentasi merupakan catatan peristiwa yang telah berlalu. Dokumen dalam hal ini dapat berbentuk tulisan, gambar, atau karya karya monumental dari seseorang. Peneliti mengunduh secara langsung berupa laporan keuangan per semester bank umum syariah tahun 2012-2017 pada masing-masing website sampel Bank Umum Syariah (BUS). F. Metode Analisis Data 1. Analisis Deskriptif Statistik deskriptif adalah statistik yang digunakan untuk menganalisis data dengan cara mendeskripsikan atau menggambarkan data yang telah terkumpul sebagaimana adanya tanpa bermaksud membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum atau generalisasi.
37 (Sugiyono,2014:147). Penyajian data dalam statistik deskriptif antara lain melalui tabel, grafik, diagram lingkaran, pictogram, perhitungan modus, median, mean (pengukuran tendensi sentral), perhitungan desil, persentil, perhitungan penyebaran data melalui perhitungan rata-rata dan standar deviasi, perhitunganpersentase. Statistik deskriptif juga dapat digunakan untuk mencari kuatnya hubungan antara variabel melaui analisis korelasi, melakukan prediksi dengan analisis regresi dan membuat perbandingan dengan membandingkan rata-rata data sampel atau populasi. 2. Uji Normalitas Uji asumsi normalitas dimaksudkan untuk mengetahui apakah residual yang dihasilkan oleh model analisis regresi berdistribusi normal atau tidak. Untuk mendeteksi apakah residual berdistribusi normal atau tidak, dapat dilihat melalui uji Kolmogorov Smirnov. Residual dinyatakan normal apabila nilai probabilitas lebih besar dari level of significant (alpha=5%). Data menyebar disekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal atau grafik histogramnya menunjukkan pola distribusi normal, maka model regresi memenuh asumsi normalitas. Data menyebar jauh dari diagonal dan tidak mengikuti arah garis diagonal atau grafik histogram tidak SS menunjukkan pola distribusi normal, maka model regresi tidak memenuhi asumsi normalitas.
38 3. Metode Analisis Regresi Linier Berganda Data tersebut diolah kemudian dianalisis untuk mendapatkan kesimpulan dari permasalahan yang ada. Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah regresi linier berganda menggunakan bantuan program komputer yaitu SPSS. Regresi linier mengestimasi besarnya koefisien-koefisien yang dihasilkan oleh persamaan yang bersifat linier.penelitian ini akan digunakan analisis regresi linier berganda, yaitu studi mengenai ketergantungan suatu variabel indipenden (terikat) dan variabel independen (bebas) dengan tujuan mengestimasi dan atau memprediksi rata-rata populasi atau ratarata nilai variabel dependen berdasarkan nilai variabel indipenden yang diketahui (Ghozali, 2011). Penelitian ini menggunakan persamaan regresi linier berganda dengan menggunakan kuadrat kecil dengan formula sebagai berikut : Y = b1x1+ b2x2+ b3x3+e Keterangan : Y X1 X2 X3 e = Profitabilitas Perbankan Syariah = Dana Pihak Ketiga = Non Perfoming Finance = Bagi hasil = Residual 4. Koefisien Determinasi (R 2 ) Uji linier regresi berganda ini dianalisis pula besarnya koefisien determinasi (R 2 ). Menurut Ghozali (2011) Uji R 2 pada intinya
39 mengukur seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel dependen. Nilai koefisien determinasi adalah antara nol dan satu. R 2 digunakan untuk mengukur ketepatan yang paling baik dari analisis regresi linier berganda. R 2 mendekati satu (1) dapat dikatakan semakin kuat model tersebut menerangkan variasi variabel bebas terhadap variabel terikat. Sebaliknya jika R 2 mendekati nol (0) maka semakin lemah. 5. Uji Hipotesis Pengujian teoritis dimana uji ini dilakukan untuk menguji kesesuaian teori dengan hasil regresi yang didasarkan pada koefisien regresi dengan masing-masing indipenden variabel. a. Uji F Ghozali (2013 : 96) Uji F pada dasarnya menunjukkan apakah semua variabel independen yang dimasukkan dalam model mempunyai pengaruh secara bersama-sama terhadap variabel dependen atau terikat. Pengujian ini dilakukan pada tingkat keyakinan 95 % dengan ketentuan sebagai berikut : 1) Penentuan besarnya F hitung menggunakan rumus : F hitung = R 2 /(K 1) (1 R 2 )(n k 1) Keterangan : R = koefisien determinasi N = jumlah observasi
40 K = jumlah variabel 2) Pernyataan dalam penelitian ini, hipotesis sebagai berikut : Ho : b1, b2, b3 = 0, artinya tidak ada pengaruh secara signifikan dari variabel bebas secara bersama sama.ha : b1, b2, b3 0, artinya ada pengaruh secara signifikan dari variabel bebas secara bersama sama. 3) Kriteria keputusan diterima dan ditolak untuk uji F adalah : a) Jika Fhitung > Ftabel maka Ho ditolak dan Ha diterima. b) Jika Fhitung < Ftabel maka Ho diterima dan Ha ditolak. b. Uji t Ghozali (2013 : 97) Uji t digunakan untuk menguji seberapa jauh pengaruh variabel independen yang digunakan dalam penelitian ini secara individual dalam menerangkan variabel dependen.. Variabel penjelas dalam penelitian ini adalah profitabilitas (ROA) (Y), sedangkan variabel terikatnya adalah Dana Pihak Ketiga (X1), Non Perfoming Finance (NPF) (X2) dan Bagi hasil (X3). Pengujian ini dilakukan pada tingkat keyakinan 95 % dengan ketentuan sebagai berikut: 1) Untuk menilai t hitung digunakan rumus: t hitung = X μ s n Keterangan : X : rata rata sampel μ : rata rata populasi
41 S : standar deviasi sampel N : jumlah sampel 1) Pengujian ini dilakukandengan hipotesis sebagai berikut : Ho : b 1, b2,b3 = 0, artinya tidak ada pengaruh secara signifikan dari variabel bebas terhadap variabel terikat. Ha : b 1, b2,b3 0, artinya ada pengaruh secara signifikan dari variabel bebas terhadap variabel terikat. 2) Kriteria pengembalian keputusan diterima dan ditolak untuk uji t adalah : Ho diterima dan Ha ditolak apabila t hitung < t tabel artinya variabel bebas secara bersama-sama tidak berpengaruh secara signifikan terhadap variabel terikat. Ho ditolak dan Ha diterima apabila hitung > t tabel artinya variabel bebas secara bersama-sama berpengaruh secara signifikan terhadap variabel terikat. 3) Uji β Uji β menggunakan Standarized Coefficient dan t hitung digunakan untuk mendapatkan variabel bebas yang berpengaruh dominan terhadap variabel terikat pada tingkat kepercayaan yang digunakan 95% dengan taraf signifikansi adalah 5% dengan kriteria penilaian sebagai berikut : jika nilai koefisien X1 (dana pihak ketiga) < nilai koefisien X2 (non perfoming finance) < X3 (bagi hasil) maka berarti X2 (non perfoming finance) adalah variabel yang paling berpengaruh terhadap variabel Y (Profitabilitas).
42 6. Uji Asumsi Klasik Data yang digunakan adalah data sekunder, maka untuk menentukan ketepatan model perlu dilakukan pengujian atas beberapa asumsi klasik yang mendasari model regresi. Pengujian asumsi klasik yang digunakan dalam penelitian ini meliputi : a. Uji Multikolinieritas Pengujian multikolinieritas dimaksudkan untuk mengetahui ada tidaknya hubungan antar variabel independen. Pada analisis regresi linier tidak diperbolehkan adanya hubungan antar dana pihak ketiga, non perfoming finance, dan bagi hasil. Variabel independen saling berkorelasi, maka variable-variabel ini tidak orthogonal. Variabel ortogonal adalah variabel independen yang nilai korelasi antar sesama variabel independen sama dengan nol. nilai Pengujian multikolonieritas dilakukan dengan melihat nilai Variance Inflation Factor (VIF) atau tolerance masing-masing dana pihak ketiga, non perfoming finance, dan bagi hasil. Kriteria pengujian menyatakan apabila nilai VIF lebih kecil dari 10 atau nilai tolerance lebih besar dari 0.1 maka dinyatakan tidak terdapat gejala multikolinier. Mendeteksi ada atau tidaknya multikolonieritas di dalam model regresi adalah sebagai berikut : 1) Nilai R 2 yang dihasilkan oleh suatu estimasi model regresi empiris sangat tinggi, tetapi secara individula variabel-variabel independen banyak yang tidak signifikan. 2) Menganalisis matrik korelasi variabe-variabel independen.
43 3) Apabila antar variabel independen ada korelasi yang cukup tinggi (umumnya di atas 0,90), maka hal ini merupakan indikasi adanya multikolonieritas. Hal ini merupakan indikasi adanya multikolonieritas. Tidak adanya korelasi yang tinggi antar variabel indpenden tidak berarti bebas dari multikolonieritas. Multikolonieritas dapat disebabkan karena adanya efek kombinasi dua tau lebih variabelindependen. 4) Mulitikolonieritas dapat juga dilihat dari Nilai tolerance dan lawannya Variance Inflation Factor ( VIF). Kedua ukuran ini menunjukan setiap variabel independen manakah yang dijelaskan oleh variabel indpenden lainnya. Pengertian sederhana setiap variabel independen menjadi variabel dependen (terikat) dan diregres terhadap variabel independen lainnya. Tolerance mengukur variabilitas variabel independen yang terpilih yang tidak dijelaskan oleh variabel independen lainnya. Nilai tolerance yang rendah sama dengan nilai VIF tinggi (karena VIF = 1/Tolerance). Nilai cutoff yang umum dipakai menunjukan adanya multikolonieritas adalah nilai Tolerance 0.10 atau sama dengan nilai VIF 10. Walau multikolonieritas dapat dideteksi dengan nilai Tolerance dan VIF, tetapi kita masih tetap tidak mengetahui variabel- variabel independen mana sajakah yang saling berkolerasi. b. Uji Autokorelasi Asumsi autokorelasi digunakan untuk mengetahui apakah
44 observasi dari residual saling berkorelasi atau tidak. Pengujian asumsi autokorelasi diharapkan observasi residual tidak saling berkorelasi. Terjadi korelasi maka dinamakan ada problem autokorelasi. Autokorelasi muncul karena observasi yang berurutan sepanjang waktu berkaitan satu sama lainnya. Masalah ini timbul karena residual (kesalahan penganggu) tidak bebas dari satu observasi ke observasi lainnya, hal ini sering ditemukan pada runtut waktu karena gangguan pada seorang individu kelompok cenderung mempengaruhi gangguan pada individu/kelompok yang sama pada periode berikutnya. Pengujian asumsi autokorelasi dilakukan menggunakan uji Durbin Watson. Kriteria pengujian menyatakan apabila nilai uji Durbin Watson (DW) berada pada nilai du (4-dU) maka persamaan regresi tidak mengandung masalah autokorelasi atau residual tidak saling berkorelasi atau berhubungan Data crossection (silang waktu), masalah autokorelasi relatif jarang terjadi karena gangguan pada observasi yang berbeda berasal dari individu/kelompok yang berbeda. Model regresi yang baik adalah regresi yang bebas dari autokorelasi. Ada beberapa cara yang dapat digunakan dalam mendeteksi ada atau tidaknya autokorelasi. Namun dalam penelitian ini cara yang digunakan dalam mendeteksi autokorelasi yaitu menggunakan Uji Durbin Waston (DW test). Uji Durbin Waston hanya digunakan untuk autokorelasi tingkat
45 satu (first order autocorrelation) dan mensyaratkan adanya intercept (konstanta) dalam model regresi dan tidak ada variabel lag di antara variaberl independen. Hipotesis yang akan diuji adalah : H0: tidak ada autokorelasi (r = 0) HA: ada autokorelasi (r 0 ) c. Uji Heteroskedastisitas Pengujian asumsi heteroskedastisitas digunakan untuk mengetahui apakah residual memiliki ragam yang homogen atau tidak. Pada analisis regresi linier diharapkan residual memiliki ragam yang homogen. Model regresi yang baik adalah yang Homogen atau tidak terjadi Heterokesdatisitas. Kebanyakan data crossection mengandung situasi heteroskesdatisitas karena data ini menghimpun data yang mewakili berbagai ukuran (kecil,sedang dan besar). Pengujian asumsi heterokedastisitas dapat dilakukan menggunakan Glejser Test. Residual dinyatakan memiliki ragam homogen apabila probabilitas dari uji Glejser Test bernilai lebih besar dari level of significant (alpha=5%).