BUKU PETUNJUK PRAKTIKUM BLOK 7.3 AKUPUNKTUR MEDIK

dokumen-dokumen yang mirip
SENAM REFLEKSI TAHAP PELEBURAN (terdiri dari tujuh gerakan)

INSTRUKSI KERJA PENGAMBILAN DARAH, PERLAKUAN, DAN INJEKSI PADA HEWAN COBA

IDENTIFIKASI IKAN. Ani Rahmawati Jurusan Perikanan Fakultas Pertanian UNTIRTA. Mata Kuliah Iktiologi

BAB X ISOMETRIK. Otot-otot Wajah terdiri dari :

LEMBAR PENGAMATAN PENGUKURAN DIMENSI TUBUH

PROSEDUR PEMBERIAN MEDIKASI (OBAT)

Latihan Aktif Dan Pasif / Range Of Motion (ROM) Pada Pasien. Stroke Non Hemoragik

BUKU ACUAN PESERTA CSL 2 PEMERIKSAAN TEKANAN DARAH DAN TEKANAN VENA JUGULAR

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Latihan 1: untuk menyiapkan kondisi secara fisiologis maupun psikologis agar dapat melaksanakan latihan gerakan senam dengan baik dan benar

PANDUAN TENTANG BANTUAN HIDUP DASAR

Carpal tunnel syndrome

PENGUKURAN ANTROPOMETRI

ANATOMI HUMERUS DAN FEMUR

INJEKSI SUB CUTAN (SC)

PEDOMAN MEMIJAT PADA BAYI DAN ANAK. ppkc

31 Pasang Saraf Spinal dan Fungsinya

Dilakukan. Komponen STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR TEKNIK PEMIJATAN BAYI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

MODUL PRAKTIKUM MATA KULIAH PENGUKURAN FISIOTERAPI. Topik : Pengukuran Antropometri

Angkat kedua dumbbell ke depan dengan memutar pergelangan tangan (twist) hingga bertemu satu sama lain.

Latihan Kuatkan Otot Seluruh Badan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB 5 PERAWATAN. Poli OTI Dr Soetomo. Serta penggunaan Peak Flow Meters sebagai alat untuk

1 Asimetri Kemampuan usia 4 bulan. selalu meletakkan pipi ke alas secara. kedua lengan dan kepala tegak, dan dapat

ANALISIS POLA BUSANA Oleh: As-as Setiawati

LAPORAN PRAKTIKUM HEMATOLOGI I PENGAMBILAN DARAH VENA DAN DARAH KAPILER

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR PERAWATAN JENAZAH

LAMPIRAN A Data Anthropometry Orang Dewasa Di Indonesia

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) PERAWATAN JENASAH

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini adalah penelitian analitik dengan menggunakan desain

BAB III METODE PENELITIAN. Metode adalah cara atau jalan yang ditempuh untuk mencapai suatu

PENGANTAR ANATOMI & FISIOLOGI TUBUH MANUSIA

Latihan Kekuatan Otot Tubuh Bagian Atas

FRAKTUR TIBIA DAN FIBULA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA TEORI, KERANGKA KONSEP, DAN HIPOTESIS. 4 kg, sedangkan untuk kelas junior putra 5 kg dan putri 3 kg.

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian analitik. UNIMUS, Jl. Wonodri Sendang Raya 2A Semarang. Waktu penelitian yaitu

BAHAN AJAR 10 SAKIT PINGGANG BAGIAN BAWAH

terdiri dari Langkah Berirama terdiri dari Latihan Gerak Berirama Senam Kesegaran Jasmani

STANDART OPERASIONAL PROSEDUR

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

Buku Panduan Pendidikan Keterampilan Klinik 1. Keterampilan Menyuntik Rini Rachmawarni Bachtiar Baedah Madjid

ANTROPOMETRI TEKNIK TATA CARA KERJA PROGRAM KEAHLIAN PERENCANAAN PRODUKSI MANUFAKTUR DAN JASA

LAMPIRAN SUKHASANA SHAVASANA

BTCLS BANTUAN HIDUP DASAR (BHD)

Tujuan Praktikum Menentukan waktu beku darah (waktu koagulasi darah) dari seekor hewan/manusia.

Lampiran 3. Petunjuk Pelaksanaan TKJI untuk Anak Usia Tahun. Tes ini bertujuan untuk mengukur kecepatan.

TEKNIK GAMBAR DASAR A. PERALATAN DAN PERLENGKAPAN GAMBAR

TINJAUAN PUSTAKA. Melalui pendidikan jasmani siswa disosialisasikan ke dalam aktivitas

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang di gunakan dalam penelitian ini adalah penelitian analitik.

Cara Mudah Mengencangkan. dan Memperindah Payudara

Medical First Responder. Cedera musculoskeletal (Cedera pada tulang & otot)

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian Analitik, mengingat

KEMENTRIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA POLITEKNIK KESEHATAN BANTEN JURUSAN KEPERAWATAN TANGERANG SOP SENAM HAMIL

BAB III METODE PENELITIAN

Lampiran I [Daftar Riwayat Hidup]

ANTROPOMETRI pada ANAK BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. 2. Tujuan a. Tujuan umum Mahasiswa mampu mengetahui dan memahami konsep Sistem Saraf Spinal

ANATOMI DAN FISIOLOGI

PROSEDUR TINDAKAN PEMBERIAN SUNTIKAN ( INJEKSI )

PERMINTAAN PEMERIKSAAN LABORATORIUM, PENERIMAAN, PENGAMBILAN DAN PENYIMPANAN SPESIMEN No. Dokumen : C/VIII/SOP/I/16/002 No.

OSTEOLOGI EXTREMITAS INFERIOR

KONTROL PLAK. Kontrol plak adalah prosedur yang dilakukan oleh pasien di rumah dengan tujuan untuk:

Petunjuk Pelaksanaan Tes Kesegaran Jasmani Indonesia. 1) lintasan lurus, datar, tidak licin, berjarak 30 meter, dan mempunyai

II. TINJAUAN PUSTAKA. maupun untuk putri. Unsur fisik yang diperlukan dalam nomor tolak ini adalah

Pengertian Momen Gaya (torsi)- momen gaya.

Lampiran 1. Surat Ijin Penelitian

Untuk mengurangi dan mencegah timbulnya gejala-gejala yang mengganggu selama kehamilan berlangsung, seperti : sakit pinggang, bengkak kaki dll

LAMPIRAN 1 JUDUL PENELITIAN HUBUNGAN LETAK LESI INSULA DENGAN FUNGSI MOTORIK PADA PASIEN STROKE ISKEMIK INSTANSI PELAKSANA : RSUP DR.

KEPUTUSAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1406/MENKES/SK/XI/2002 TENTANG

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah analitik. Laboratorium MITRA SEHAT JEPARA. sampel di ambil secara total populasi

1. TES BATAS ATAS BATAS BAWAH

LATIHAN FISIK SEBAGAI PENDUKUNG ASUHAN GIZI BAGI LANSIA DR.dr.BM.Wara Kushartanti

Tujuan Praktikum Mempelajari letak reseptor rasa panas, dingin, raba dan tekan di kulit serta memeriksa kemampuan pengenalan/diskriminasi benda.

PEMERIKSAAN MIKROSKOPIK MALARIA

Universitas Sumatera Utara

Lembar Persetujuan Menjadi Responden. Saya yang bernama Khairul Bariah / adalah mahaiswi D-IV Bidan

Melatih Kebugaran. Kecepatan gerak Loncat katak

Latihan Meridian 3-1-2

BAYU TIRTA SUKMANA ANATOMI OLAHRAGA. Anatomi Olahraga PENGANTAR UMUM TENTANG TUBUH

PEDOMAN PRAKTIKUM. Nama : NIM : Kelompok : Kelas : Asisten :

INSTRUMENTASI PERIODONTAL

MODUL 5 ALAT KERJA TANGAN DAN MESI N (MELUKI S) TINGKAT X PROGRAM KEAHLI AN TEKNI K PEMANFAATAN TENAGA LI STRI K DISUSUN OLEH : Drs.

BAB II KAJIAN TEORI DAN HIPOTESIS TINDAKAN. pemberi bola kepada si pemukul. Namun pada permaianan kippers si pemukul

Gambar 2.1 Os radius 2. Os. Ulna

31 Pasang saraf spinalis dan fungsinya

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III HANDLING TERNAK RIMINANSIA

BAB VIII RENANG. 150 Kelas X SMA/MA/SMK/MAK

BAB 3 METODOLOGI 3.2. Tempat dan Waktu 3.3. Populasi dan Sampel 3.4. Besar Sampel sembilan Universitas Indonesia

LAMPIRAN PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 70 TAHUN 2015 TENTANG

BAB IV PENGEMBANGAN SARANA TERAPI INSOMNIA MENGGUNAKAN AIR

Bentuk-bentuk latihan kebugaran bagi atlet Oleh : Teguh Santoso

1. Berikut ini yang bukan merupakan fungsi rangka adalah. a. membentuk tubuh c. tempat melekatnya otot b. membentuk daging d.

Buku Panduan Pendidikan Keterampilan Klinik 1 Keterampilan Antropometri

LAMPIRAN III PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 44 TAHUN 2015 TENTANG PENYELENGGARAAN PROGRAM JAMINAN KECELAKAAN KERJA DAN JAMINAN KEMATIAN

RINGKASAN MATERI. Pengembangan gerak dasar adalah merupakan suatu proses untuk memperoleh gerak yang senantiasa berkembang berdasarkan :

Tujuan Praktikum Menentukan ketajaman penglihatan dan bitnik buta, serta memeriksa buta warna

Transkripsi:

KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI UNIVERSITAS SEBELAS MARET FAKULTAS KEDOKTERAN Jl. Ir. Sutami 36 A Surakarta Tel/Fax (0271) 664178 BUKU PETUNJUK PRAKTIKUM BLOK 7.3 AKUPUNKTUR MEDIK KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI UNIVERSITAS SEBELAS MARET FAKULTAS KEDOKTERAN 2018 1

PETUNJUK PRAKTIKUM AKUPUNKTUR I. Pedoman Penentuan Letak Titik Akupunktur Untuk menentukan letak titik digunakan pedoman : A. Titik akupunktur umumnya terletak dalam suatu lekukan pada tulang atau di sisi tulang tertentu; di antara dua otot atau dua tendon. B. Letak titik ditentukan dengan menggunakan koordinat yang berdasarkan pada patokan alamiah. Patokan alamiah pada permukaan tubuh dapat berupa : benjolanbenjolan tulang, prosesus spinosum tulang belakang, lipat siku, lipat lutut, metacarpal, metatarsal, kuku dan organ pancaindera, seperti mata, daun telinga, hidung, mulut dan sebagainya. C. Didapati ketentuan, lebar antara dua patokan almiah tertentu dibagi dalam jumlah pembagian rata tertentu. Gambar Pembagian Rata antara Dua Patokan Alamiah Penjalasan gambar: Cun = Pembagian rata 2

II. Contoh Titik Akupunktur A. Baihui (GV20) 1. Lokasi : Di kepala, merupakan titik perpotongan garis median kepala dan garis penghubung puncak daun telinga kiri dan kanan. 2. Persarafan : Cabang optalmikus n. trigeminal dan cabang n. oksipital. 3. Cara rangsangan : Penjaruman tegak lurus sedalam 1 cm, atau mendatar 2 3 cm ke arah Sishencong. B. Yintang (EX-HN3) 1. Lokasi : Di pertengahan jarak antara ujung medial orbita superior 2. Persarafan : Cabang n. supratrochlearis dan cabang n. fasialis 3. Cara perangsangan : Penjaruman mendatar kearah bawah 0,5 1 cm. 3

C. Hegu (LI4) 1. Lokasi : Pada pertengahan metakarpal ke-2 2. Persarafan : Cabang saraf superficial n. Radialis 3. Cara perangsangan : Penjaruman tegak lurus sedalam 1,5 2,5 cm D. Zusanli (ST36) 1. Lokasi : 3 pembagian rata dari batas bawah patella dan lebar 1 jari dari tepi anterior tulang tibia 2. Persarafan : Cabang n. cutaneus sirae lateralis, di bagian dalam terdapat n. peroneus profundus 3. Cara perangsangan : Penjaruman tegak lurus sedalam 2 4 cm. 4

E. Sanyinjiao (SP6) 1. Lokasi : Di tepi posterior tulang tibia, 3 pembagian rata di atas puncak maleolus internus 2. Persarafan : Rami cutanei cruris medialis nervi sapheni, di bagian dalam terdapat cabang saraf n. tibialis. 3. Cara perangsangan : Penjaruman tegak lurus, sedalam 1,5 3 cm. III. Pelaksanaan akupunktur A. Peralatan 1. Jarum berbagai ukuran (misal: 1 cun, 2 cun, 3 cun) 2. Tempat jarum bekas 3. Kapas alkohol B. Posisi pasien Posisi pasien disesuaikan dengan lokasi penusukan. Pada pasien baru sebaiknya dilakukan penusukan dalam posisi terlentang atau telungkup. Posisi terlentang : Posisi telungkup : 5

Dapat pula dilakukan penusukan dalam posisi berbaring miring dan posisi duduk dengan lengan bawah bertumpu di meja. Posisi berbaring miring : Posisi duduk lengan bawah bertumpu di meja: C. Persiapan penjaruman Sebelum penjaruman, dilakukan tindakan aseptik dan antiseptik pada kulit yang akan ditusuk dan tangan terapis. Jarum yang dipakai harus steril dan sekali pakai. D. Penjaruman 1. Teknik penusukan Penjaruman dilakukan dengan kedua tangan secara berkoordinasi. Umumnya jarum dipegang dengan tangan kanan sedangkan tangan kiri berfungsi untuk membantu penjaruman dengan penekanan. Teknik pertama, kuku ibu jari tangan kiri atau jari telunjuk menekan kulit di samping titik akupunktur kemudian jarum dimasukkan pada sisi kuku tersebut. 6

Teknik kedua, untuk jarum yang panjang ( lebih dari 3 cun) maka ujung jarum dipegang dengan ibu jari dan jari telunjuk tangan kiri, lalu tangan kanan menekan jarum dan memasukkan jarum. Teknik ketiga, pada tempat yang kulitnya loose seperti kulit perut maka kulit di tempat penusukan perlu diregang dengan ibu jari dan jari telunjuk tangan kiri. Teknik keempat, pada tempat yang otot dan kulitnya tipis seperti daerah muka maka kulit dicubit dengan ibu jari dan jari telunjuk tangan kiri dan jarum ditusukkan dengan tangan kanan. 7

2. Sudut penusukan Penusukan dengan sudut tegak lurus membentuk sudut 90 0 dengan kulit, kebanyakan titik di tubuh dapat ditusuk dengan cara ini. Penusukan oblique pada tempat-tempat yang berdekatan dengan viscera atau bila ototnya tipis, jarum ditusukkan dengan sudut 45 0 terhadap permukaan kulit. Penusukan horizontal atau transversal, umumnya untuk tempat dengan otot yang tipis seperti titik-titik di kulit kepala, muka, di depan tulang dada dan sebagainya. 3. Kedalaman penusukan Dalamnya penusukan tergantung pada lokasi titik akupunktur. Selain itu juga harus dilakukan sedemikian rupa sehingga tidak melukai viscera. Penusukan jarum dan manipulasi dilakukan sampai timbul sensasi penjaruman yang berupa: rasa baal, kesemutan, pegal, rasa menjalar seperti terkena aliran listrik di tempat penusukan. Setelah selesai, jarum dicabut dengan menekan kulit sekitar tempat penusukan, lalu tempat penusukan ditekan dengan kapas alkohol untuk menghindari perdarahan. Daftar Pustaka Kiswojo. 2006. Pengetahuan Dasar Ilmu Akupunktur. Jakarta: Penerbit Akupunktur Indonesia. Saputra K. dan Idayanti A. (eds). 2005. Akupunktur Dasar. Surabaya: Airlangga University Press. 8