Keywords: cooperative, two stay two stray, puzzle, learning outcomes, natural science

dokumen-dokumen yang mirip
PENERAPAN TEKNIK TWO STAY TWO STRAY DENGAN MULTIMEDIA UNTUK MENINGKATKAN PEMBELAJARAN IPS TENTANG MEMPERTAHANKAN KEMERDEKAAN INDONESIA DI KELAS V SD

PENGGUNAAN MODEL OPEN ENDED LEARNING

PENERAPAN MODEL VISUALIZATION, AUDITORY, KINESTHETIC (VAK) DENGAN MULTIMEDIA DALAM PENINGKATAN KETERAMPILAN MENYIMAK CERITA PADA SISWA KELAS V SD

PENERAPAN MODEL MAKE A MATCH

KALAM CENDEKIA, Volume 5, Nomor 2.1, hlm

PENGGUNAAN PENDEKATAN REALISTIC MATHEMATICS EDUCATION (RME)

PENERAPAN MODEL RME DENGAN MEDIA KONKRET DALAM PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA PADA SISWA KELAS V

KALAM CENDEKIA, Volume 5, Nomor 1.1, hlm

Keywords: Scientific, Concrete Media, Mathematics

Keywords: Quantum Teaching, Concrete Media, Mathematics

PENERAPAN METODE GROUP INVESTIGATION DENGAN MEDIA KONKRET DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPA PADA SISWA KELAS V SDN 3 DOROWATI TAHUN AJARAN 2014/2015

PENGGUNAAN MODEL DISCOVERY LEARNING

PENGGUNAAN MODEL THINK TALK WRITE

PENERAPAN METODE COOPERATIVE INTEGRATED READING AND COMPOSITION (CIRC) DALAM PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACA PEMAHAMAN PADA SISWA KELAS IV SD

PENERAPAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE COOPERATIVE INTEGRATED READING AND COMPOSITION

PENERAPAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING DENGAN MEDIA KONKRET DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPA PADA SISWA KELAS IV SDN 1 PANJER TAHUN AJARAN 2014/1015

PENDAHULUAN Pembangunan di bidang pendidikan merupakan suatu hal yang penting dalam meningkatkan mutu pendidikan untuk mewujudkan

PENGGUNAAN METODE COURSE REVIEW HORAY DENGAN MEDIA GRAFIS DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPS PADA SISWA KELAS V SDN BANYUURIP TAHUN AJARAN 2014/2015

PEGGUNAAN MODEL CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPA PADA SISWA KELAS III SD NEGERI TANJUNGREJO TAHUN AJARAN 2012/2013

Keywords : CIRC, Improving Skills, Reading Comprehension

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPA TENTANG DAUR AIR PADA SISWA KELAS V SDN 1 PEJAGOAN TAHUN AJARAN

386 Penggunaan Pendekatan Scientific

PENERAPAN MODEL CTL (CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING) DENGAN MEDIA KONKRET

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE SCRIPT UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERBICARA

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE (TPS) UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENGAPRESIASI CERITA PENDEK

PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP STRUKTUR BUMI MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE MAKE A MATCH

Keyword: think talk write, event picturer as visual media, poetry-writing skill

Keywords: RME, paper folding media, fraction

PENERAPAN MODEL VISUALIZATION AUDITORY KINESTETIC (VAK) DENGAN MULTIMEDIA

PENERAPAN MODEL COURSE REVIEW HORAY DENGAN MEDIA KONKRET DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA TENTANG PECAHAN DI KELAS IV SD

PENERAPAN MODEL GUIDED INQUIRY DENGAN SUMBER BELAJAR LINGKUNGAN DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPA SISWA KELAS IV SDN 1 SIKAYU TAHUN 2015/2016

Keywords: Creative Problem Solving, process skill, Natural Science

PENERAPAN TEKNIK TWO STAY TWO STRAY DENGAN MEDIA KONKRET DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA SISWA KELAS V SD NEGERI GADUNGREJO

Keywords: Teams Games Tournament (TGT), visual media, social science

PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA PEMAHAMAN MELALUI METODE OVERVIEW, ASK, READ, WRITE, EVALUATE, TEST (OARWET) PADA SISWA KELAS V SD

PENINGKATAN KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS MELALUI MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING (PBL)

Kata Kunci: Model Tari Bambu, Media Kartu, Hasil Belajar PKn.

Keywords: Open Ended Learning Models, Multimedia, Learning, Natural Science.

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE COOPERATIVE INTEGRATED READING AND COMPOSITION

PENGGUNAAN MODEL KOOPERATIF TIPE

PENGGUNAAN STRATEGI THE POWER OF TWO DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPS PADA SISWA KELAS V SDN 2 WIROGATEN TAHUN AJARAN 2014/2015

PENERAPAN MODEL THINK PAIR SHARE

PENGGUNAAN METODE GUIDED NOTE TAKING DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPS SISWA KELAS V SD

PENERAPAN MODEL RESOURCE BASED LEARNING

diartikan sebagai praktik menularkan informasi atau pengajaran. Untuk menjadikan pengajaran efektif, pembelajar hendaknya dipahami sebagai seseorang

PENERAPAN MODEL ARIAS

PENERAPAN MODEL THINK TALK WRITE

Keywords: bamboo dancing, visual media, persatuan dan kesatuan negeriku

PENERAPAN MODEL VISUALIZATION, AUDITORY, KINESTHETIC (VAK)

Keywords: Concept Sentence, puzzle media, writing skills. menulis karangan deskripsi siswa kelas IV SDN Candiwulan.

530 Penerapan Model Pembelajaran Tematik (Webbed)

PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK TWO STAY TWO STRAY DALAM PEMBELAJARAN IPS SISWA KELAS IV SEKOLAH DASAR

PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP GAYA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN TWO STAY TWO STRAY (TSTS)

PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TIME TOKEN

PENERAPAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL DENGAN MEDIA KONKRET DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN BANGUN RUANG PADA SISWA KELAS V SDN GUMILIR 04 TAHUN AJARAN

PENERAPAN MODEL KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION

Keywords: Open Ended Learning, multimedia, mathematic

PENGGUNAAN MODEL CYCLE LEARNING DENGAN MEDIA GRAFIS UNTUK MENINGKATKAN PEMBELAJARAN IPS DI KELAS IV SDN 2 KLOPOSAWIT TAHUN AJARAN 2015/2016

PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP SIFAT-SIFAT CAHAYA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN STUDENT FACILITATOR AND EXPLAINING (SFE) PADA SISWA SEKOLAH DASAR

PENGGUNAAN METODE MENDONGENG DENGAN MEDIA SCRABBLE DALAM PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS SISWA KELAS I SD NEGERI 2 KALIREJO TAHUN AJARAN 2014/2015

Siti Nurhayati, Tri Saptuti 2, Moh. Salimi 3 PGSD FKIP Universitas Sebelas Maret. Jl. Kepodang 67 A Panjer Kebumen

PENGGUNAAN MODEL COOPERATIVE SCRIPT DENGAN BAHAN BACAAN KORAN UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MEMBACA INTENSIF DI KELAS IV SDN PENEKET TAHUN AJARAN

PENGGUNAAN METODE ROLE PLAYING DALAM PENIGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA BAHASA JAWA KRAMA PADA SISWA KELAS V SD

PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA DI KELAS IV SD NEGERI PUCANGAN

PENERAPAN MODEL KOOPERATIF TIPE TGT DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN MATEMATIKASISWA KELAS V SDN 2 KEDUNG MENJANGAN TAHUN AJARAN 2013/2014

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE (TPS) DENGAN MEDIA VIDEO UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENYIMAK CERITA

PENGGUNAAN MODEL TEAMS GAMES TOURNAMENT (TGT) DENGAN IRINGAN MUSIK KLASIK DALAM MENINGKATKAN PEMBELAJARAN IPA UNTUK SISWA KELAS V SD

PENERAPAN METODE INKUIRI DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPA SISWA KELAS IV SEKOLAH DASAR

PENERAPAN METODE INDEX CARD MATCH DAN MEDIA GAMBAR DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN BAHASA INGGRIS SISWA KELAS IV SDN 2 GRENGGENG TAHUN AJARAN 2013/2014

PENERAPAN MODEL TIME TOKEN DENGAN MEDIA PHOTO STORY UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERCERITA PADA SISWA KELAS IV SD

Uni Harnika 1), Chumdari 2), Hasan Mahfud 3) PGSD FKIP Universitas Sebelas Maret, Jalan Selamet Riyadi 449 Surakarta 1)

PENERAPAN TIPE TAI DENGAN MULTIMEDIA DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN BANGUN RUANG PADA SISWA KELAS V SDN 2 KRANDEGAN TAHUN 2015/2016

PENGGUNAAN MODEL CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING DENGAN MEDIA BENDA KONKRET

PENGGUNAAN METODE TALKING STICK DENGAN MEDIA GRAFIS DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPS SISWA KELAS V SDN PETARANGAN TAHUN AJARAN 2013/2014

PENERAPAN STRATEGI RELATING, EXPERIENCING, APPLYING, COOPERATING, TRANFERRING (REACT)

PENERAPAN MODEL CIRC DENGAN MEDIA ULAR TANGGA DALAM PENINGKATAN PENYELESAIAN SOAL CERITA PADA SISWA KELAS V SDN 2 KUTOSARI TAHUN AJARAN 2015/2016

PENERAPAN PENDEKATAN CTL (CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING)

Keywords: TTW, Two-dimensional shape, learning, Mathematics

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA MATERI PERISTIWA ALAM MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENT

warga dunia yang cinta damai. Oleh karena itu, banyak yang beranggapan bahwa mata pelajaran IPS merupakan

PENERAPAN MODEL CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) DENGAN MEDIA MUATAN DALAM PENINGKATAN

Keyword: Concept Sentence, Multimedia, Writting Skills

Keywords: Scientific, concrete object media, Mathematics

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN SCIENCE, ENVIRONMENT, TECHNOLOGY, AND SOCIETY (SETS) UNTUK MENINGKATKAN SIKAP ILMIAH PADA PEMBELAJARAN IPA

Keywords: Auditory Intellectually Repetition, manipulative media, Mathematics

PENGGUNAAN MODEL THINK TALK WRITE DENGAN KARTU SOAL DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA PADA SISWA KELAS V SDN 7 KEBUMEN TAHUN AJARAN 2014/2015

PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA TENTANG PECAHAN SISWA KELAS IV SD

662 Aplikasi Model Sains...

PENERAPAN QUANTUM TEACHING

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN NARASI MELALUI TEKNIK EXAMPLES NON EXAMPLES

PENERAPAN MODEL CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL)

MENINGKATKAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA DENGAN MENGGUNAKAN TWO STAY TWO STRAY SISWA KELAS X-AK SMK BHUMI PAHALA PARAKAN TEMANGGUNG

PENGGUNAAN MODEL MIND MAP

PENERAPAN METODE INKUIRI DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPA SISWA KELAS IV SEKOLAH DASAR

PENERAPAN METODE KUMON DENGAN MEDIA GRAFIS DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA TENTANG PECAHAN PADA SISWA KELAS IV SDN 2 KUTOSARI TAHUN AJARAN

PENGGUNAAN MODEL KOOPERATIF TIPE TGT DENGAN MULTIMEDIA DALAM PEMBELAJARAN IPA SISWA KELAS V SDN 6 PANJER TAHUN AJARAN 2014/2015

Kata kunci : Macromedia flash, sains teknologi masyarakat, IPA

PENERAPAN MODEL MIND MAP DALAM PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS SISWA KELAS IV SD NEGERI 1 SOKAWERA TAHUN AJARAN 2014/2015

PENERAPAN MODEL QUANTUM TEACHING DENGAN MEDIA GRAFIS DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN PECAHAN PADA SISWA KELAS V SD N MUJUR 01 TAHUN AJARAN 2015/2016

Transkripsi:

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK TWO STAY TWO STRAY DENGAN MEDIA PUZZLE DALAM PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA PADA SISWA KELAS V SD NEGERI 1 ARGOSARI TAHUN AJARAN 2014/2015 Eko Prayudi 1), Ngatman 2), Muh. Chamdani 3) PGSD, FKIP Universitas Sebelas Maret e-mail: prayudieek@gmail.com 1 Mahasiswa PGSD FKIP UNS, 2,3 Dosen PGSD FKIP UNS Abstract: The Implementation of Two Stay Two Stray Technique Cooperative Learning Model using Puzzle in Improving Natural Science Learning for the Fifth Grade Students of SD Negeri 1 Argosari in the Academic Year of 2014/2015. The objectives of this research are to describe the procedure of implementation of two stay two stray technique cooperative learning model using puzzle and to improve natural science learning outcomes for the fifth grade students. This research is collaborative Classroom Action Research (CAR) using cycle research design. This research conducted in three cycles; consisting of planning, acting, observing, and reflecting. Subjects of this research were fifth grade students of SD Negeri 1 Argosari totaling 17 students. Data collection technique used test, observation, interview, and documentation. The implementation of two stay two stray technique cooperative learning model using puzzle can improve learning outcomes of natural science for the fifth grade students of state elementary school. Based on the result of the research, percentage of students experience increased from 29.41% to 64.71% in the first cycle, 79.41% in the second cycle, and 91.18% in the third cycle. Keywords: cooperative, two stay two stray, puzzle, learning outcomes, natural science Abstrak: Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Teknik Two Stay Two Stray dengan Media Puzzle dalam Peningkatan Hasil Belajar IPA pada Siswa Kelas V SD Negeri 1 Argosari. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan langkah-langkah penerapan model pembelajaran kooperatif teknik two stay two stray dengan media puzzle serta meningkatkan hasil belajar IPA pada Siswa Kelas V SD. Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) kolaboratif yang dilaksanakan dalam tiga siklus. Masing-masing siklus mencakup tahap perencanaan, tindakan, observasi dan refleksi. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas V A SD Negeri 1 Argosari yang berjumlah 17 siswa. Teknik pengumpulan data menggunakan tes, observasi, wawancara, dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penerapan model pembelajaran kooperatif teknik two stay two stray dengan media puzzle dapat meningkatkan hasil belajar IPA pada siswa kelas V SD. Berdasarkan hasil penelitian tersebut, persentase siswa yang tuntas mengalami peningkatan yaitu dari kondisi awal 29,41% menjadi 64,71% pada siklus I, pada siklus II meningkat menjadi 79,41%, dan pada siklus III kembali meningkat menjadi 91,18%. Kata Kunci: Kooperatif, two stay two stray, puzzle, hasil belajar, IPA. 160

KALAM CENDEKIA, Volume 3, Nomor 2.1, hlm. 160 165 161 PENDAHULUAN Pendidikan sekolah dasar merupakan pendidikan dasar formal pertama yang dapat ditempuh dalam jangka waktu normal selama 6 tahun, mulai dari kelas 1 sampai kelas 6 dengan rentang usia antara 6 sampai 12 tahun. Salah satu mata pelajaran yang diajarkan di sekolah dasar yaitu mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam. Mata pelajaran ini diajarkan dengan tujuan untuk mengembangkan pengetahuan dan pemahaman tentang konsep-konsep IPA yang bermanfaat untuk diterapkan dalam kehidupan sehari-hari, mengembangkan rasa ingin tahu, sikap positif dan kesadaran tentang adanya hubungan yang saling mempengaruhi antara IPA, lingkungan, teknologi, dan masyarakat, serta mengembangkan keterampilan proses untuk menyelidiki alam sekitar. IPA akan sangat bermakna jika guru mampu menyajikan pembelajaran yang menyenangkan dan interaktif. Penyajian pembelajaran dapat menyenangkan jika dapat melibatkan siswa secara aktif dengan menggunakan model pembelajaran dan media yang sesuai. Model pembelajaran kooperatif menyediakan alternatif dalam pembelajaran dan menawarkan berbagai cara untuk meningkatkan motivasi serta partisipasi aktif siswa. Model pembelajaran kooperatif memerlukan pengarahan guru yang lebih baik dibandingkan dengan model lainnya, akan tetapi semua itu memungkinkan siswa untuk berinteraksi dan mengungkapkan apa yang mereka pikirkan, mereka ketahui dan mereka rasakan. Salah satu teknik pembelajaran dari model pembelajaran kooperatif yang memungkinkan siswa belajar secara interaktif, efektif, dan menyenangkan yaitu teknik two stay two stray. Teknik ini merupakan teknik yang dapat mengembangkan keaktifan dan keterampilan siswa karena dalam teknik ini siswa memiliki kesempatan yang sama untuk terlibat langsung dalam mencari informasi atau membagikan informasi pada kelompok lain (Shoimin, 2014: 222). Penerapan teknik ini dapat dipadukan dengan berbagai media, salah satunya yaitu dengan media puzzle. Abdulloh (2013) menyatakan bahwa puzzle adalah teka-teki menyusun kepingan-kepingan gambar. Dalam menyusun puzzle diperlukan kesabaran dan pemikiran yang baik. Dengan terbiasa bermain puzzle akan melatih siswa untuk bersikap tenang, tekun, dan sabar dalam menyelesaikan masalah. Rasa bangga yang didapat ketika menyelesaikan puzzle merupakan salah satu pembangkit motivasi bagi siwa dalam menemukan hal-hal yang baru (Lenis, Peat, dan Franklin, 2003). Melalui penggunaan media puzzle diharapkan proses pembelajaran yang tercipta akan lebih melibatkan siswa secara aktif karena siswa diharuskan menyusun kepingan-kepingan gambar sampai membentuk gambar yang utuh. Kondisi yang ada di lapangan ternyata siswa seringkali menunjukkan sikap kurang antusias terutama dalam pembelajaran IPA. Hal tersebut membuat siswa kurang aktif dan seringkali menunjukkan rasa bosan dengan membuat kegaduhan serta mengabaikan penjelasan yang disampaikan guru. Keadaan siswa yang kurang tertarik dengan pembelajaran membuat hasil belajar siswa juga tidak memuaskan. Menurut narasumber yaitu bapak Dwi Wiji Asmoro selaku guru kelas V A diperoleh keterangan bahwa terdapat beberapa faktor yang menyebabkan rendahnya hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPA. Faktor pertama yaitu penggunaan teknik ceramah yang terlalu

162 Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Teknik Two Stay Two Stray mendominasi kegiatan pembelajaran. Faktor kedua, dalam kegiatan pembelajaran guru kurang memberi kesempatan pada siswa untuk menyampaikan ide atau gagasannya. Selanjutnya, faktor ketiga yaitu guru jarang menggunakan media dan sesekalinya menggunakan media, media yang digunakan tidak melibatkan siswa secara aktif. Berdasarkan kenyataan dan permasalahan yang ada, maka peneliti mencoba mengadakan penelitian tindakan kelas yang diharapkan mampu meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPA. Oleh karena itu, peneliti mengajukan penelitian tindakan kelas dengan judul Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Teknik Two Stay Two Stray dengan Media Puzzle Dalam Peningkatan Hasil Belajar IPA pada Siswa Kelas V SD Negeri 1 Argosari Tahun Ajaran 2014/2015 Rumusan masalah dari penelitian ini adalah 1) bagaimana langkahlangkah penerapan model pembelajaran kooperatif teknik two stay two stray dengan media puzzle dalam peningkatan hasil belajar IPA pada siswa kelas V SD Negeri 1 Argosari tahun ajaran 2014/2015? 2) apakah penerapan model pembelajaran kooperatif teknik two stay two stray dengan media puzzle dapat meningkatkan hasil belajar IPA pada siswa kelas V SD Negeri 1 Argosari tahun ajaran 2014/2015? Tujuan penelitian ini yaitu 1) untuk mendeskripsikan langkah penerapan model pembelajaran kooperatif teknik two stay two stray dengan media puzzle dalam peningkatan hasil belajar IPA pada siswa kelas V SD Negeri 1 Argosari Tahun Ajaran 2014/2015; dan 2) meningkatkan hasil belajar IPA melalui penerapan model pembelajaran kooperatif teknik two stay two stray dengan media puzzle pada siswa kelas V SD Negeri 1 Argosari Tahun Ajaran 2014/2015. METODE PENELITIAN Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) kolaboratif. Prosedur penelitiannya meliputi perencanaan, tindakan, observasi dan refleksi (Arikunto, 2010: 137). Pelaksanaan tindakan dilaksanakan dalam tiga siklus, masing-masing siklus terdiri dari dua pertemuan. Tempat pelaksanaan di kelas V A SD Negeri 1 Argosari. Waktu pelaksanaannya pada semester II tahun ajaran 2014/ 2015 tepatnya pada bulan Maret sampai dengan April 2015. Subjek penelitian ini terdiri dari 17 siswa dengan rincian 9 laki-laki dan 8 perempuan. Adapun teknik pengumpulan data yang digunakan adalah dengan melakukan observasi, wawancara, tes, dan dokumentasi. Selanjutnya, instrumen penelitiannya berupa lembar observasi, pedoman wawancara, dan lembar tes. Sumber data berasal dari siswa, guru, peneliti, observer, dan dokumen. Validitas data menggunakan triangulasi sumber dan triangulasi teknik. Analisis data yang dipergunakan adalah analisis data statistik kualitatif dan kuantitatif. Data kualitatif diperoleh melalui observasi dan wawancara sedangkan data kuantitatif diperoleh melalui tes. Sebagai dasar untuk mengetahui keberhasilan tindakan serta pedoman analisis data maka diperlukan adanya indikator kinerja dalam penelitian yaitu: 1) guru dalam melaksanakan langkah-langkah model pembelajaran kooperatif teknik two stay two stray dengan media puzzle mencapai persentase 85%; 2) respon yang ditunjukkan siswa dalam penerapan model pembelajaran kooperatif teknik two stay two stray dengan media puzzle mencapai persentase 85%; 3)

KALAM CENDEKIA, Volume 3, Nomor 2.1, hlm. 160 165 163 85% siswa mencapai KKM yang ditetapkan yakni 70. HASIL DAN PEMBAHASAN Kegiatan pembelajaran dalam penelitian ini dilaksanakan sesuai dengan langkah-langkah model pembelajaran kooperatif teknik two stay two stray dengan media puzzle, yaitu: a) guru menyampaikan tata cara berkelompok menggunakan teknik two stay two stray; b) guru menjelaskan penggunaan media puzzle dalam kegiatan kelompok; c) siswa bersama kelompoknya mengerjakan lembar kerja siswa dengan bantuan media puzzle; d) siswa melakukan pembagian tugas sebagai tuan rumah dan tamu; e) dua siswa yang bertugas sebagai tuan rumah menjelaskan hasil diskusi kelompok dengan bantuan media puzzle kepada tamu yang berkunjung; f) dua siswa yang bertugas sebagai tamu berkunjung ke kelompok lain; g) siswa mempresentasikan hasil diskusi kelompok; h) siswa bersama guru membuat kesimpulan terhadap materi yang telah dipelajari. Data hasil observasi yang diperoleh dari dua observer terkait penerapan model pembelajaran kooperatif teknik two stay two stray dengan media puzzle pada mata pelajaran IPA siklus I, II, dan III adalah sebagai berikut: Tabel 1. Perbandingan Hasil Observasi Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Teknik Two Stay Two Stray dengan Media Puzzle Guru Siswa Siklus I Rata-Rata 2,98 2,80 (%) 74,42 70 Siklus II Rata-Rata 3,36 3,27 (%) 83,98 81,84 Siklus III Rata-Rata 3,79 3,71 94,60 92,58 (%) Berdasarkan tabel 1, dapat dijelaskan bahwa hasil rata-rata observasi terhadap guru pada siklus I sebesar 2,98 atau 74,42% dan pada siklus II mengalami peningkatan menjadi 3,36 atau 83,98%. Pada siklus III kembali meningkat menjadi 3,79 atau 94,60%. Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa guru dalam melaksanakan pembelajaran menggunakan model pembelajaran kooperatif teknik two stay two stray dengan media puzzle sudah berhasil. Hasil observasi terhadap respon siswa dalam pelaksanaan pembelajaran menggunakan model kooperatif teknik two stay two stray dengan media puzzle pada siklus I yaitu sebesar 2,80 atau 70%. Siklus II mengalami peningkatan menjadi 3,27 atau 81,84% dan pada siklus III kembali meningkat menjadi 3,71 atau sebesar 92,58%. Hal tersebut membuktikan bahwa selama pelaksanaan pembelajaran IPA menggunakan model kooperatif teknik two stay two stray dengan media puzzle direspon sangat baik oleh siswa dan dapat dikategorikan berhasil. Selain mengamati kinerja guru dan respon siswa dalam pelaksanaan pembelajaran, peneliti juga mengambil data berupa hasil belajar siswa. Data hasil belajar tersebut merupakan rata-rata dari nilai sikap, nilai pengetahuan (mencakup nilai LKS dan nilai tes evaluasi), serta nilai keterampilan proses. Berikut disajikan perbandingan hasil belajar siswa pada siklus I, II, dan III. Tabel 2. Perbandingan Ketuntasan Hasil Belajar Siswa Hasil Belajar Siswa Siklus Siklus Siklus I II III Rata- 70,23 75,62 82,16 Rata 64,71% 79,41% 91,18%

164 Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Teknik Two Stay Two Stray Berdasarkan tabel 2 di atas, dapat dijelaskan bahwa rata-rata hasil belajar siswa dari siklus I hingga siklus III mengalami peningkatan. Pada siklus I rata-rata hasil belajar siswa 70,23, pada siklus II meningkat menjadi 75,62 dan pada siklus III meningkat lagi menjadi 82,16. Selanjutnya untuk persentase ketuntasan hasil belajar siswa juga mengalami peningkatan. Pada siklus I, persentase ketuntasan hasil belajar siswa yaitu 64,71%, pada siklus II 79,41%, dan pada siklus III mencapai 91,18%. Hal tersebut menunjukkan bahwa hasil belajar siswa sudah mencapai indikator kinerja yang ditetapkan yaitu 85%. Pembelajaran IPA menggunakan model kooperatif teknik two stay two stray dengan media puzzle membuat siswa lebih aktif dan mudah dalam memahami materi. Siswa dapat belajar bukan hanya melalui penjelasan yang disampaikan guru, akan tetapi juga dapat belajar melalui kegiatan saling memberi dan menerima informasi antarkelompok dengan menggunakan perantara media puzzle didalamnya. Oleh karena itu, setiap informasi yang didapat oleh siswa menjadi lebih bermakna. Hal tersebut sesuai dengan pendapat Santoso (2011) yang menyatakan bahwa kelebihan teknik two stay two stray adalah sebagai berikut: a) dapat diterapkan pada semua kelas/tingkatan; b) kecenderungan belajar siswa menjadi lebih bermakna; c) lebih berorientasi pada keaktifan; d) diharapkan siswa akan berani mengungkapkan pendapatnya; e) menambah kekompakan dan rasa percaya diri siswa; f) kemampuan berbicara siswa dapat ditingkatkan; g) membantu meningkatkan minat dan prestasi belajar SIMPULAN DAN SARAN Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan penelitian tindakan kelas yang berjudul Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Teknik Two Stay Two Stray dengan Media Puzzle dalam Peningkatan Hasil Belajar IPA pada Siswa Kelas V SD Negeri 1 Argosari Tahun Ajaran 2014/2015 maka dapat disimpulkan bahwa: 1. Langkah penerapan model pembelajaran kooperatif teknik two stay two stray dengan media puzzle yang dapat meningkatkan hasil belajar IPA pada siswa kelas V SD Negeri 1 Argosari, yaitu: a) guru menyampaikan tata cara berkelompok menggunakan teknik two stay two stray; b) guru menjelaskan penggunaan media puzzle dalam kegiatan kelompok; c) siswa bersama kelompoknya mengerjakan lembar kerja siswa dengan bantuan media puzzle; d) siswa melakukan pembagian tugas sebagai tuan rumah dan tamu; e) dua siswa yang bertugas sebagai tuan rumah menjelaskan hasil diskusi kelompok dengan bantuan media puzzle kepada tamu yang berkunjung; f) dua siswa yang bertugas sebagai tamu berkunjung ke kelompok lain g) siswa mempresentasikan hasil diskusinya; h) siswa bersama guru membuat kesimpulan. 2. Penerapan model pembelajaran kooperatif teknik two stay two stray dengan media puzzle dapat meningkatkan hasil belajar IPA pada siswa kelas V SD Negeri 1 Argosari. Hal tersebut dibuktikan dengan adanya peningkatan persentase ketuntasan hasil belajar siswa pada siklus I sampai siklus III. Pada siklus I, persentase ketuntasan hasil belajar siswa mencapai 64,71%, kemudian pada siklus II meningkat menjadi 79,41%, dan pada siklus

KALAM CENDEKIA, Volume 3, Nomor 2.1, hlm. 160 165 165 III meningkat lagi menjadi 91,18%. DAFTAR PUSTAKA Abdulloh, M. (2012). Puzzle. Diunduh dari: http://aaps10.blogspot.com/2012/11/puzzle. html pada tanggal 1 Desember 2014. Arikunto, S. (2010). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta. Franklin, S., Peat, M., dan Lewis, A. 2003. Non-traditional interventions to stimulate disscusion : the use of games and puzzles. Journal of Biological Education. (2). 1. Diunduh dari: http// google.co.id// pada tanggal 11 Februari 2015. Santoso, E.B. (2011). Model pembelajaran Kooperatif Tipe Two Stay Two Stray (TSTS). Diunduh dari : http://www.raseko.com/2011/ 05/model-pembelajaran kooperatif-tipe-two.html pada tanggal 24 november 2014. Shoimin, A. 2014. 68 Model Pembelajaran Inovatif Dalam Kurikulum 2013. Yogyakarta: Ar-Ruzz Media.