BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan memberikan peran yang sangat besar dalam menciptakan sumber

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. terkecuali bangsa Indonesia yang sedang membangun sehingga dapat. bertujuan untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah dan Penegasan Judul. berbudaya, semakin maju bahasa suatu bangsa semakin menunjukkan kemampuan

BAB I PENDAHULUAN. untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia. 1. dasarnya mengantarkan para siswa menuju pada perubahan-perubahan tingkah

BAB I PENDAHULUAN. seutuhnya. Hal ini sejalan dengan tujuan Pendidikan Nasional yang tercantum dalam Undang-

BAB I PENDAHULUAN. dalam keluarga, masyarakat, maupun kehidupan berbangsa dan bernegara. Maju

BAB I PENDAHULUAN. Ilmu pengetahuan dan teknologi terus berkembang seiring dengan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pendidikan adalah usaha orang dewasa secara sadar untuk membimbing dan

Pendidikan merupakan bentuk perkembangnya potensi menjadi. manusia yang peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa

BAB I PENDAHULUAN. berkesimbungan pada setiap jenis dan jenjang pendidikan. 1 Karena dalam

BAB I PENDAHULUAN. bangsa, meningkatkan kualitas manusia dalam membentuk watak bangsa menjadi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah dan Penegasan Judul. menyelenggarakan suatu kehidupan yang penuh kedamaian dan kebahagiaan

BAB 1 PENDAHULUAN. manusia yang berkualitas dan berpotensi dalam arti yang seluas-luasnya, melalui

BAB I PENDAHULUAN. menempatkan tujuan sebagai sesuatu yang hendak dicapai. Maka yang merupakan

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan hal yang sangat penting karena itu merupakan kebutuhan

BAB I PENDAHULUAN. memberikan peran yang sangat besar dalam menciptakan sumber daya manusia

BAB I PENDAHULUAN. Hal ini disebabkan karena segala aktivitas kehidupan manusia membutuhkan

BAB I PENDAHULUAN. Islam yang akan menjadikan pendidikan berkualitas, individu-individu yang

BAB I PENDAHULUAN. dalam satu unit kerja tidak bisa terlepas dari kegiatan administrasi

BAB I PENDAHULUAN. kualitas sumber daya manusia dan upaya mewujudkan cita-cita bangsa Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. pada peradaban yang semakin maju dan mengharuskan individu-individu untuk terus

BAB I PENDAHULUAN. bangsa secara berkelanjutan.untuk itu pendidikan harus menjadikan faktor

PENDAHULUAN. begitu pun keterkaitannya dengan Nabi-Nabi dan Rasul-Rasul-Nya sebagai

BAB I PENDAHULUAN. Allah swt. kepada Nabi Muhammad saw. sebagai salah satu rahmat yang tidak

BAB I PENDAHULUAN. yang semakin mengglobal dan kompetitif memunculkan tantangan-tantangan

BAB I PENDAHULUAN. merupakan wahana dalam menerjemahkan pesan-pesan konstitusi serta sarana

BAB I PENDAHULUAN. untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia. 1. dan meningkatkan kualitas sumber daya manusia yang beriman dan bertaqwa

BAB I. tujuan pendidikan nasional menurut Undang-Undang No. 20 Tahun 2003 tentang

BAB I PENDAHULUAN. dirumuskan itu bersifat abstrak sampai pada rumusan-rumusan yang dibentuk

BAB I PENDAHULUAN. belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan

BAB I PENDAHULUAN. lembaga pendidikan mampu mencetak sumber daya manusia yang handal tidak hanya secara

BAB I PENDAHULUAN. memiliki potensi kreatif dan inovatif dalam segala bidang kehidupannya, sehingga

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan manusia merupakan suatu kebutuhan mutlak yang harus dipenuhi

BAB I PENDAHULUAN. berilmu sebagaimana termaktub dalam Undang-undang RI No. 20 Tahun tentang Sistem pendidikan Nasional pada BAB 11 pasal 3 yang

BAB I PENDAHULUAN. ditegaskan dalam Undang-Undang RI No 20 tahun 2003 tentang system

BAB I PENDAHULUAN. dirumuskan itu bersifat abstrak sampai pada rumusan-rumusan yang dibentuk

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan memberikan peran yang sangat besar dalam menciptakan sumber

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan potensi, kepribadian, kecerdasan dan keterampilan yang ada pada

BAB I PENDAHULUAN. usaha untuk mengembangkan kepribadian dan kemampuan di dalam dan di luar

BAB I PENDAHULUAN. dari pendidikan nasional tersirat dalam undang-undang sistem pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. lainnya. Dalam kaitannya dengan perkembangan individu, manusia dapat

BAB I PENDAHULUAN. latihan. Pendidikan memberikan peranan yang sangat besar dalam menciptakan

BAB I PENDAHULUAN. secara sistematis dan terencana dalam setiap jenis dan jenjang pendidikan.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan suatu kebutuhan pokok bagi manusia. Tanpa

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan investasi utama untuk mencerdaskan kehidupan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah dan Penegasan Judul

BAB I PENDAHULUAN. berbangsa dan bernegara. Maju mundur suatu bangsa sebagian besar ditentukan

BAB I PENDAHULUAN. sangat dianjurkan pelaksanaannya oleh Allah SWT. Islam juga memerintah

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah usaha yang dilakukan dengan sengaja dan sistematis

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan memegang peranan yang sangat penting dalam pembentukan

BAB I PENDAHULUAN. manusia. Sebagai suatu kegiatan yang sadar akan tujuan, maka dalam pelaksanaannya

PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah dan Penegasan Judul. meneruskannya dari generasi ke generasi, akan tetapi diharapkan dapat mengubah

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan di tingkat Madrasah Ibtidaiyah merupakan lembaga pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. Dalam sejarah peradaban manusia terlihat jelas bahwa kemajuan suatu

BAB I PENDAHULUAN. mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa, dan negara.

BAB I PENDAHULUAN. Manusia adalah makhluk individu dan makhluk sosial. Dalam hubungannya

BAB I PENDAHULUAN. hidup yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan individu.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah dan Penegasan Judul

BAB I PENDAHULUAN. tidaknya peradaban manusia, tidak terlepas dari eksistensi pendidikan. Untuk itu

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah dan Penegasan Judul. Meningkatkan kemajuan di negara Indonesia, maka ada berbagai langkah

BAB I PENDAHULUAN. anak agar mempunyai sifat dan tabiat sesuai cita-cita pendidik. 1

Berdasarkan pendapat diatas, menegaskan bahwa pendidikan sangat penting bagi setiap insan manusia. Pendidikan sangat erat kaitannya dengan guru dan

BAB I PENDAHULUAN. mengantarkan para siswa menuju pada perubahan-perubahan tingkah laku baik

BAB I PENDAHULUAN. Dalam undang-undang No. 20 tahun 2003 ditegaskan bahwa :

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah dan Penegasan Judul

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan salah satu pilar dalam kemajuan bangsa, dan

BAB I PENDAHULUAN. diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang. diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa, dan Negara.

BAB I PENDAHULUAN. mencapai tujuan pendidikan yang diinginkan. Pendidikan adalah usaha sadar

BAB I PENDAHULUAN. Lembaga Pendidikan Islam baik MI, MTs, MA, maupun PTAI sering

BAB I PENDAHULUAN. kegiatan pendidikan di Sekolah atau lembaga pendidikan formal. Pada umumnya

BAB I PENDAHULUAN. generasi muda yang menjadi perhatian utama adalah masalah pendidikan.

BAB I PENDAHULUAN. dimilikinya, dan mampu berkompetensi dalam persaingan global. Pendidikan tidak hanya mencakup pengembangan intelektual saja, akan

BAB I PENDAHULUAN. yang membedakan manusia dengan makhluk lainnya. Untuk mengembangkan potensi yang dimiliki oleh manusia tersebut maka

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah usaha sadar dan bertujuan untuk mengembangkan kualitas

BAB I PENDAHULUAN. sektor pendidikan sebagai andalan untuk mencerdaskan kehidupan bangsa,

BAB I PENDAHULUAN. secara menyeluruh bagi seseorang. Tidak terkecuali bagi seorang siswa dalam

BAB I PENDAHULUAN. bisa lepas dari kegiatan administrasi. Oleh karena itu setiap sekolah harus

BAB I PENDAHULUAN. dengan usaha dan kerja keras melalui jalur pendidikan, sekolah, keluarga dan

PENDAHULUAN. manusia yang berkualitas melalui kegiatan bimbingan, pengajaran, dan latihan

BAB I PENDAHULUAN. kemampuan intelektual dan moralitas yang tinggi. manusia yang berkualitas dalam menghadapi era globalisasi.

BAB I PENDAHULUAN. moralitas kehidupan pada potensi yang dimiliki oleh setiap manusia. Pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. sampai mencapai kedewasaan masing-masing adalah pendidikan. Pengalaman

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan kemampuan anak melalui bimbingan, mendidik, dan latihan

BAB I PENDAHULUAN. dipengaruhi oleh pendidikan formal informal dan non-formal. Penerapan

BAB I PENDAHULUAN. bangsa dan bertujuan untuk menghasilkan perubahan-perubahan yang positif bagi

BAB I PENDAHULUAN. manusia karena tujuan yang dicapai oleh pendidikan tersebut adalah untuk

BAB I PENDAHULUAN. akan pentingnya pendidikan harus dilaksanakan sebaik-baiknya sehingga dapat

BAB I PENDAHULUAN. bangsa maka akan semakin tinggi derajat atau kedudukan bangsa tersebu. mampu berkompetensi dalam persaingan global.

BAB I PENDAHULUAN. sekarang ini sangat berpengaruh pada kehidupan manusia. Berbagai penemuan

BAB I PENDAHULUAN. proses belajar pertama tersebut anak akan diberikan pengenalan tentang huruf.

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan merupakan salah satu faktor utama keberhasilan pembangunan nasional.

BAB I PENDAHULUAN. membina kepribadiannya sesuai dengan nilai-nilai di dalam masyarakat dan kebudayaannya.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan suatu upaya untuk mencerdaskan kehidupan

BAB I PENDAHULUAN. pembinaan kepada anak-anaknya dengan memberikan bimbingan, perintah,

BAB 1 PENDAHULUAN. tetapi pendidikan bukan sesuatu yang ada dengan sendirinya, pendidikan harus di

BAB I PENDAHULUAN. melalui perundang-undangan dan pengelolaan pendidikan. Tujuan pendidikan sebagaimana termuat dalam Undang-undang tersebut,

BAB I PENDAHULUAN. jangka waktu tertentu. Bila anak didik sudah mencapai pibadi dewasa susila,

BAB I PENDAHULUAN. bimbingan atau pertolongan yang diberikan secara sengaja terhadap peserta didik

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pendidikan merupakan sistem dan cara meningkatkan kualitas

BAB I PENDAHULUAN. mengartikan pendidikan tertulis the education is the development of knowledge, skill,

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan adalah usaha sadar untuk menyiapkan peserta didik menjadi manusia yang berkualitas meliputi kegiatan bimbingan, pengajaran dan latihan. Pendidikan memberikan peran yang sangat besar dalam menciptakan sumber daya manusia yang bertaqwa, berbudi luhur, berpengetahuan, dan bertanggung jawab. Pendidikan sengaja dirancangkan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Pendidikan bertujuan untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia. 1 Pendidikan merupakan syarat mutlak bagi suatu bangsa untuk mencapai kemajuan. Maju mundurnya suatu bangsa tergantung pada tinggi rendahnya mutu pendidikan bangsa tersebut. Pendidikan juga mampu mengangkat derajat seseorang ke tingkat yang lebih tinggi. Hal ini sesuai dengan firman Allah SWT dalam surah Al-Mujadilah ayat 11 yang berbunyi: Cipta,2000), h. 1. 1 Piet A. Sahertian, Konsep Dasar dan Teknik Supervisi Pendidikan, (Jakarta: Rineka 1

2 Berdasarkan ayat tersebut dapat diambil pelajaran bahwa Allah akan mengangkat derajat orang yang beriman dan memiliki ilmu pada tempat yang khusus di akhirat sesuai dengan kemuliaan dan ketinggian derajatnya. Didalam Tafsir Al-Misbah dikatakan bahwa ayat diatas tidak menyebut secara tegas bahwa Allah akan meninggikan derajat orang berilmu. Tetapi, menegaskan bahwa mereka memiliki derajat-derajat, yakni yang lebih tinggi daripada yang sekedar beriman. Tidak disebutnya kata meninggikan itu sebagai isyarat bahwa sebenarnya ilmu yang dimilikinya itulah yang berperan besar dalam ketinggian derajat yang diperolehnya, bukan akibat dari faktor diluar ilmu itu. 2 pendidikan sangat penting bagi manusia agar derajat kehidupannya menjadi lebih baik. Pendidikan yang dilaksanakan di Indonesia bertujuan untuk mencerdaskan kehidupan bangsa serta untuk menghasilkan individu-individu yang berkualitas, memiliki pengetahuan, keterampilan, kreatif, mandiri, dan memiliki rasa tanggung jawab yang besar. Hal ini sejalan dengan rumusan tujuan pendidikan nasional yang tercantum dalam Undang-Undang Republik Indonesia pada pasal 3 Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional sebagai berikut. Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa berakhlak mulia, sehat, beriman, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga Negara yang berdemokratis serta bertanggung jawab. 3 2 M. Quraish Shihab, Tafsir Al-Misbah Pesan, Kesan dan Keserasian Al-Qur an, (Jakarta: Lentera Hati, 2002), Volume 13, h.491. 3 Undang-undang Republik Indonesia, Nomor 20 pasal 3 Tentang Sistem Pendidikan Nasional, (Bandung: Citra Umbara, 2003), h. 7.

3 Pencapaian fungsi dan tujuan pendidikan nasional tersebut dilaksanakan melalui dua jalur, yaitu pendidikan formal dan nonformal. Pendidikan formal meliputi pendidikan yang dilaksanakan di sekolah yang terdiri dari Sekolah Dasar (SD) atau yang sederajat, Sekolah Menengah Pertama (SMP) atau yang sederajat, Sekolah Menengah Atas (SMA) atau yang sederajat, dan Perguruan Tinggi (PT), sedangkan pendidikan nonformal meliputi kursus-kursus yang menekankan pada keterampilan dan keahlian pada bidang tertentu. Salah satu cara mengembangkan potensi peserta didik sesuai dengan tujuan pendidikan Nasional tersebut adalah dengan kemampuan berbahasa. Menurut Purwanto, bahasa adalah alat terpenting dalam berpikir, karena dengan adanya bahasa dan mampu berbahasa membuat manusia dapat berpikir. Tanpa bahasa, manusia tidak dapat berpikir. 4 Jadi, ada hubungan yang erat antara bahasa dan berpikir. Hal ini karena dengan bahasa seseorang itu tidak sengaja telah melakukan kegiatan berpikir. Bahasa merupakan sesuatu yang sering diucapkan dalam keseharian, yaitu kata-kata yang keluar dari mulut kita atau dapat dikatakan sebagai alat komunikasi dalam kehidupan sehari-hari. Selain itu, bahasa memiliki peranan yang sangat penting karena bahasa merupakan salah satu media untuk berinteraksi dengan orang lain. Dengan adanya bahasa maka terjadi suatu interaksi dari satu orang kepada orang lain yang menjadi ciri khas tersendiri bagi seseorang yang kaya akan bahasa. Tanpa bahasa kita tidak dapat berinteraksi dengan orang lain dengan baik karena bahasa merupakan salah satu pengantar serta karunia yang diberikan 4 Syaiful Bahri Djamarah, Psikologi Belajar,(Jakarta: Rineka Cipta, 2008), Edisi 2, h. 77

4 Allah Swt. kepada setiap manusia sebagai suatu keperluan hamba-hambanya untuk menjalani aktivitas hidup. Hal ini tercantum dalam Firman Allah Swt. dalam Surah Ar-Ruum ayat 22 yang berbunyi: Ayat di atas menjelaskan bahwa Allah Swt. menciptakan sesuatu yang Dia inginkan dan salah satunya dengan adanya berbagai macam perbedaan, dan diantara perbedaan tersebut adalah mengenai perbedaan bahasa. Dalam Tafsir Al- Misbah penjelasan mengenai ayat di atas disebutkan Kamu juga dapat mengetahui tanda-tanda kekuasaan Allah Swt. melalui pengamatan terhadap perbedaan lidah kamu, seperti perbedaan bahasa, dialek, dan intonasi. 5 Adanya perbedaan bahasa maka akan terciptalah suatu keanekaragaman baik itu dari segi dialek dan intonasinya. Selain itu, Allah Swt memerintahkan kepada kita untuk meningkatkan keimanan terhadap berbagai hal dalam kehidupan sehingga menunjukkan adanya kebesaran Allah Swt dan salah satunya adalah bahasa. Bahasa Arab merupakan salah satu bahasa yang sangat penting untuk berinteraksi dan berkomunikasi dengan seseorang dari negara lain karena bahasa Arab merupakan salah satu bahasa yang digunakan dalam dunia internasional. Dengan adanya bahasa internasional tersebut maka pemerintah mewajibkan agar pada setiap lembaga pendidikan mengajarkan bahasa Arab sesuai dengan 5 M. Quraish Shihab, Tafsir Al-Misbah Pesan, Kesan dan Keserasian Al-Qur an, (Jakarta: Lentera Hati, 2002), Volume 10, h. 189-190.

5 tingkatan pendidikan, kemudahan dan kesulitan yang harus diajarkan pada peserta didik di sekolah. Pembelajaran bahasa Arab bukan hanya untuk berkomunikasi tetapi juga untuk menyerap berbagai nilai serta pengetahuan yang dipelajarinya. Melalui bahasa peserta didik mampu mempelajari nilai-nilai moral atau agama, serta nilainilai sosial yang berlaku di masyarakat, melalui bahasa peserta didik juga mampu mempelajari berbagai cabang ilmu.tingkat pengetahuan kebahasaan dimulai dari pengetahuan tentang mufradat. Penambahan mufradat seseorang secara umum dianggap merupakan bagian yang penting, baik dari proses pembelajaran suatu bahasa ataupun pengembangan kemampuan seseorang dalam suatu bahasa yang sudah dikuasai. Allah berfirman dalam surah Al-Baqarah ayat 31, sebagai berikut: Ayat tersebut menjelaskan bahwa Allah mengajarkan kepada Adam As nama-nama benda yang ada di langit dan bumi, maka dari itu segala sesuatu di dunia ini diberikan nama. Apapun yang ada di dunia ini pasti memiliki nama, sehingga sangatlah penting mufradat untuk belajar bahasa. Dalam Tafsir Al- Misbah dijelaskan bahwa ayat ini menginformasikan bahwa manusia dianugerahi Allah potensi untuk mengetahui nama atau fungsi dan karakteristik benda-benda, misalnya fungsi api, fungsi angin, dan sebagainya. Dia juga dianugerahi potensi untuk berbahasa. Sistem pengajaran bahasa kepada manusia (anak kecil) bukan

6 dimulai dengan mengajarkan kata kerja, tetapi mengajarkannya terlebih dahulu nama-nama sperti ini papa, ini mama, itu pena, itu pena, dan sebagainya. Itulah sebagian makna yang dipahami oleh para Ulama dari firman Nya : Dia mengajar Adam nama-nama (benda) seluruhnya. 6 Pembelajaran mufradat sangat penting untuk diperkenalkan pada peserta didik sedini mungkin, agar peserta didik tidak akan menemukan banyak kesulitan dalam belajar bahasa Arab, dengan menguasai mufradat peserta didik akan mampu memahami bahasa baik secara lisan ataupun tulisan. Pentingnya peranan mufradat dalam bahasa sehingga para perumus kurikulum telah menjadikan mufradat itu sebagai bagian yang tidak terpisahkan dari program pengajaran bahasa Arab. Kemampuan menguasai mufradat pada usia Madrasah Ibtidaiyah sangatlah penting dan merupakan dasar yang kuat untuk penguasaan mufradat pada usia selanjutnya, karena pada usia saat itu anak dibimbing dengan teratur dan sistematis dalam proses menyadari dan pengenalan benda-benda, alam dan sekitarnya. Pembelajaran bahasa Arab bukan hanya untuk berkomunikasi tetapi juga untuk menyerap berbagai nilai serta pengetahuan yang dipelajarinya. Melalui bahasa peserta didik mampu mempelajari nilai-nilai moral atau agama, serta nilainilai sosial yang berlaku di masyarakat, melalui bahasa peserta didik juga mampu 6 M. Quraish Shihab Tafsir Al-Misbah Pesan, Kesan dan Keserasian Al-Qur an, (Jakarta: Lentera Hati, 2002), Volume 1, h. 177.

7 mempelajari berbagai cabang ilmu. 7 Tingkat pengetahuan kebahasaan dimulai dari pengetahuan tentang mufradat. Penambahan mufradat seseorang secara umum dianggap merupakan bagian yang penting, baik dari proses pembelajaran suatu bahasa ataupun pengembangan kemampuan seseorang dalam suatu bahasa yang sudah dikuasai. Peserta didik diperkenalkan dengan kata benda, kata kerja dan kata sifat melalui mufradat. Pentingnya peranan mufradat dalam bahasa, sehingga para perumus kurikulum telah menjadikan mufradat itu sebagai bagian yang tidak terpisahkan dari program pengajaran bahasa Arab. Kemampuan menguasai mufradat pada usia Madrasah Ibtidaiyah sangatlah penting dan merupakan dasar yang kuat untuk penguasaan mufradat pada usia selanjutnya, karena pada usia saat itu anak dibimbing dengan teratur dan sistematis dalam proses menyadari dan pengenalan benda-benda, dan alam sekitarnya. Salah satu usaha meningkatkan mufradat bahasa Arab seorang guru harus aktif dan kreatif dalam menggunakan media pengajaran yang sesuai untuk mengenalkan mufradat pada peserta didik. Arti dari media pembelajaran adalah sarana pendidikan yang dapat digunakan sebagai perantara dalam proses pembelajaran untuk mempertinggi efektifitas dan efesiensi dalam mencapai tujuan pengajaran. Penggunaan media sebagai alat bantu mengajar juga terdapat dalam firman Allah SWT didalam Al- Qur an surah An-nahl ayat 89 yang berbunyi: 7 Sekolah Dasar, Hakikat dan Kedudukan Pembelajaran, http://www. Sekolah Dasar. Net/2014/03/27/html. Diakses pada tanggal 5 November 2016.

8 Dalam Tafsir Al-Misbah dikatakan memang dari segi redaksional kalimat li kulli syai i atau bagi segala sesuatu dapat dipahami dalam arti segala-galanya, tetapi salah satu yang menghadang pemahaman yang sangat luas itu adalah kenyataan bahwa sekian banyak disiplin ilmu, apalagi perinciannya tidak tercantum dalam Al-Qur an. Disisi lain kata segala sesuatu, bila akan dikaitkan dengan Al-Qur an haruslah dikaitkan dengan fungsi atau tujuan kehadiran kitab suci itu. Fungsi Al-Qur an adalah menjelaskan keesaan Allah, tuntunan-tuntunan- Nya, serta hukum-hukum agama yang mengantar kepada kebahagiaan manusia didunia dan diakhirat. 8 Ayat tersebut secara tidak langsung Allah SWT. mengajarkan kepada manusia untuk menggunakan sebuah alat/benda sebagai suatu media dalam menjelaskan sesuatu. Sebagaimana Allah SWT. menurunkan Al-Qur an kepada Nabi Muhammad SAW. Untuk menjelaskan sesuatu, maka sudah sepatutnya jika seseorang menggunakan media tertentu untuk menjelaskan segala hal. Beberapa media yang bisa digunakan dalam proses pembelajaran bahasa Arab untuk anak salah satunya adalah media kotak kartu misteri (KOKAMI). Pada anak usia dini, adanya sebuah permainan didalam proses pembelajaran 8 M. Quraish Shihab Tafsir Al-Misbah Pesan, Kesan dan Keserasian Al-Qur an, (Jakarta: Lentera Hati, 2002), Volume 6, h.191-192

9 sangatlah menyenangkan. Media kotak kartu misteri perlu digunakan karena banyaknya manfaat positif yang bisa diperoleh, diantaranya media kotak kartu misteri mampu meningkatkan motivasi anak dalam mengingat mufradat karena adanya gambar-gambar yang memudahkan anak dalam mengingat sehingga memudahkan anak dalam berbahasa. Kemampuan berbahasa anak ini perlu diasah agar anak-anak mampu berkomunikasi dan mampu mengekspresikan pikiran maupun perasaan mereka dengan baik. Berdasarkan penjajakan awal di MIM 3 Al-Furqan Banjarmasin, penulis menemukan bahwa dalam pelaksanaan proses pembelajaran mufradat bahasa Arab di kelas II di ketahui bahwa siswa kelas II dalam mengikuti proses belajar mengajar bahasa Arab masih kurang berminat dan tentu saja itu juga berpengaruh terhadap hasil belajar siswa, jadi untuk meningkatkan minat dan hasil belajar siswa yang baik maka guru menggunakan media kotak kartu misteri dalam pembelajaran bahasa Arab khususnya dalam pembelajaran mufradat. Media kotak kartu misteri ini dipandang sebagai sarana yang efektif dalam pembelajaran mufradat baru pada mata pelajaran bahasa Arab. Selain menyenangkan dan menghibur, media kotak kartu misteri juga membuat siswa menjadi lebih tertarik terhadap materi pelajaran yang disampaikan. Hal ini dapat membantu guru dalam mewujudkan pembelajaran dan pengelolaan kelas yang lebih efektif dan efisien. Penulis memilih melakukan penelitian di MIM 3 Al- Furqan ini karena MIM 3 Al-Furqan ini adalah salah satu sekolah panutan dan sekolah unggulan yang mana telah menerapkan pembelajaran bahasa Arab sejak mulai di kelas 1 dan telah memiliki serta menggunakan media kotak kartu misteri

10 dalam pembelajaran bahasa Arab, media ini digunakan dalam tiap kelas pada mata pelajaran bahasa Arab. Berdasarkan gambaran di atas, penulis tertarik untuk melakukan penelitian yang berjudul: Penggunaan Media Kotak Kartu Misteri (KOKAMI) pada Pembelajaran Mufradat Bahasa Arab kelas II di MIM 3 Al-Furqan Banjarmasin. B. Rumusan Masalah Berdasakan latar belakang masalah yang telah dikemukakan sebelumnya, maka penulis merumuskan masalah yaitu sebagai berikut: 1. Bagaimana penggunaan media kotak kartu misteri pada pembelajaran mufradat bahasa Arab kelas II di MIM 3 Al-Furqan Banjarmasin? 2. Faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi penggunaan media kotak kartu misteri pada pembelajaran mufradat bahasa Arab kelas II di MIM 3 Al- Furqan Banjarmasin? C. Definisi Operasional dan Lingkup Pembahasan 1. Definisi Operasional Mempertegas mengenai judul yang disebutkan di atas, agar tidak terjadi kesalah pahaman, terutama pada definisi operasional penelitian. Maka dapat dinyatakan bahwa definisi operasional adalah definisi yang didasarkan atas sifatsifat yang dapat diamati (diobservasi). 9 Jadi definisi operasional penelitian disini, penulis uraikan pengertian dari beberapa istilah yang terkandung dalam judul tersebut sebagai berikut: 9 Sumandi Suryabrata, Metodologi Penelitian, (Jakarta: Rajawali Pers, 2010), h. 29.

11 a. Penggunaan Penggunaan berasal dari kata guna, yang berarti pemakaian atau tujuan untuk melakukan sesuatu. 10 Penggunaan yang dimaksud di sini adalah kemampuan untuk mengoperasikan atau mendayagunakan media kotak kartu misteri dalam pembelajaran mufradat bahasa Arab, dalam penggunaannya media kotak kartu misteri dalam pembelajaran mufradatini meliputi: kemampuan, pemanfaatan, kesesuaian, dan materi yang menggunakan media kotak kartu misteri. b. Media Kotak Kartu Misteri (KOKAMI) Media KOKAMI adalah salah satu perantara atau pengantar pesan dalam proses belajar mengajar untuk mencapai tujuan pembelajaran yang telah dirumuskan. Sehingga kotak kartu misteri itu sendiri merupakan salah satu alternatif media pembelajaran yang dirancang sedemikian rupa, baik dari segi tempat dan isi tersebut harus disesuaikan dengan karakteristik dan kebutuhan anak. Adapun media kotak kartu misteri yang dimaksud di sini adalah media kotak kartu misteri yang digunakan dalam pembelajaran mufradat bahasa Arab. c. Pembelajaran mufradat Pembelajaran mufradat merupakan suatu aktivitas yang paling pertama dilakukan dan merupakan komponen yang sangat penting dalam proses belajar mengajar. Dalam hal ini pembelajaran mufradat bahasa Arab merupakan langkah pertama dalam pembelajaran sebelum mempelajari empat keterampilan berbahasa, yaitu mendengarkan, membaca, berbicara dan menulis. 10 W. J. S, Poerwa Darminta, Kamus Umum Bahasa Indonesia, (Jakarta: Balai Pustaka, 2007), Cet. ke-4, h. 390.

12 2. Lingkup Pembahasan Selanjutnya agar pembahasan dalam penelitian ini tidak meluas, maka bahasan dalam penelitian ini dibatasi sebagai berikut: a. Peserta didik yang diteliti adalah peserta didik kelas II MIM 3 Al-Furqan Banjarmasin. b. Penelitian dilaksanakan menggunakan media kotak kartu misteri (KOKAMI). c. Penelitian dilakukan pada pokok bahasan mufradat. d. Penggunaan media kotak kartu misteri (KOKAMI) dilihat dari kemampuan, pemanfaatan, kesesuaian, dan materi. Maksud dari judul penelitian ini adalah suatu penelitian untuk mengetahui penggunaan yang terdiri darikemampuan, pemanfaatan, kesesuaian, dan materi yang menggunakan media kokami pada mata pelajaran bahasa Arab kelas II tentang mufradat bahasa Arab di MIM 3 Al-Furqan Banjarmasin. D. Tujuan Penelitian Berdasarkan rumusan masalah yang dikemukakan di atas, maka penelitian ini bertujuan untuk: 1. Mengetahui penggunaan media kotak kartu misteri pada pembelajaran mufradat bahasa Arab kelas II di MIM 3 Al-Furqan Banjarmasin. 2. Mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi penggunaan media kotak kartu misteri pada pembelajaran mufradat bahasa Arab kelas II di MIM 3 Al- Furqan Banjarmasin.

13 E. Signifikansi Penelitian Penelitian dengan judul Penggunaan Media Kotak Kartu Misteri (KOKAMI) pada Pembelajaran Mufradat Bahasa Arab kelas II di MIM 3 Al- Furqan Banjarmasin ini diharapkan dapat memberi manfaat sebagai berikut: 1. Sekolah Memberikan sumbang saran dalam memecahkan persoalan pembelajaran, khususnya dalam pembelajaran mufradat bahasa Arab. 2. Guru Sebagai bahan informasi dan masukan bagi guru pengajar mata pelajaran bahasa Arab untuk mengetahui media yang efektif dalam pembelajaran mufradat bahasa Arab peserta didik di tingkat sekolah dasar. 3. Siswa Sebagai bahan informasi dan wawasan pengetahuan bagi peserta didik atau peneliti selanjutnya dalam melakukan penelitian serupa. 4. Peneliti Menambah pengalaman penulis tentang penulisan karya ilmiah Khususnya mengenai penggunaan media kotak kartu misteri (KOKAMI) pada pembelajaran mufradat bahasa Arab di tingkat Sekolah dasar.

14 F. Sistematika Penulisan Sebagai gambaran dari penelitian ini, maka penulis membuat sistematika penulisan sebagai berikut: Bab I Pendahuluan. Bab ini berisi latar belakang masalah, definisi operasional, lingkup pembahasan, rumusan masalah, tujuan penelitian, alasan memilih judul, signifikansi penelitian, dan sistematika penulisan. Bab II Landasan Teori. Bab ini berisi tentang deskripsi teori atau pendapat para ahli tentang masalah-masalah yang berhubungan dengan penelitian. Bab III Metode Penelitian. Bab ini berisi jenis dan pendekatan penelitian, desain penelitian, subjek dan objek penelitian, data dan sumber data, teknik pengumpulan data, teknik pengolahan data dan analisis data, dan prosedur penelitian. Bab IV Hasil Penelitian. Bab ini berisi gambaran umum lokasi penelitian MIM 3 Al-Furqan Banjarmasin, struktur kepengurusan sekolah, keadaan guru dan siswa serta sarana prasarana MIM 3 Al-Furqan Banjarmasin, dan penyajian data serta analisis data. Bab V Penutup. Bab ini berisi tentang simpulan dan saran-saran.