BAB II TINJAUAN PUSTAKA. perusahaan Farmasi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun

dokumen-dokumen yang mirip
BAB II TINJAUAN PUSTAKA. manfaat diantaranya dividen dan capital gain. Dividend merupakan bagian

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. yang menerbitkan saham. Kismono (2001 : 416) menyatakan:

BAB II TINJAUAN PUSTAKA Pengertian PBV, DER, EPS, dan ROA Pengertian PBV (Price Book Value)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. banyak diminati masyarakat saat ini. Menerbitkan saham merupakan salah

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TEORI DAN PERUMUSAN HIPOTESIS. tentang pengaruh kinerja keuangan terhadap harga saham.

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. Berdasarkan uraian-uraian teori, hasil penelitian, dan analisis baik secara

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Horne dan Wachowicz (1997:135), rasio likuiditas membandingkan

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Berdirinya suatu perusahaan harus memiliki suatu tujuan yang

BAB 1 PENDAHULUAN. yang akan melakukan investasi pada perusahaan yang menurutnya baik dan

BAB I PENDAHULUAN. yang membutuhkan dana. Agar para investor mau menanamkan dananya maka

BAB 1 PENDAHULUAN. memaksimalkan hasil (return) yang diharapkan dalam batas risiko yang dapat

BAB II TINJAUAN PUSTAKA Teori Pesinyalan ( Signalling Theory ) Teori pesinyalan menunjukkan adanya asimetri informasi antara

BAB I PENDAHULUAN. untuk mendapatkan tambahan modal ialah dengan menawarankan kepemilikan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Harga saham merupakan salah satu indikator keberhasilan pengelolaan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I Pendahuluan 1 BAB I PENDAHULUAN. industri, kondisi ekonomi, dapat memberikan gambaran yang lebih baik mengenai

BAB 2 TINJAUAN TEORETIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. / stock. Saham merupakan surat bukti kepemilikan atas aset-aset perusahaan yang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. investor untuk menanggung risiko atas investasi yang dilakukannya. Tanpa

BAB I PENDAHULUAN. hotel, pusat pusat perbelanjaan dan fasilitas fasilitas lainnya semakin

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. lancarnya dengan menggunakan aktiva lancar yang dimiliki perusahaan.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. memaksilalkan nilai perusahaan. Teori sinyal menunjukkan adanya asimetri

BAB I PENDAHULUAN. memiliki banyak kebutuhan, terutama yang berkaitan dengan dana. Dana

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 1) Ni Luh Putu Ari Cintya Devi dan Luh Komang Sudjarni (2012)

BAB 2 TINJAUAN TEORETIS

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pasar modal adalah tempat bertemunya penawaran dan permintaan dana

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara yang kaya akan sumber daya alam, baik sumber

BAB I PENDAHULUAN. berbagai jenis tabungan di bank, digunakan untuk modal usaha sendiri maupun

BAB 1 PENDAHULUAN. Dimana ketidakstabilan mata uang dollar terhadap rupiah membuat melemahnya

BAB I PENDAHULUAN. pasar modal. Dengan adanya pasar modal para investor dapat melakukan

BAB I PENDAHULUAN. dihasilkannya maupun kinerja industri secara keseluruhan. Semua perusahaan

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. ditandai dengan semakin meningkatnya jumlah gedung, perkantoran, mall, hotel,

Bab I Pendahuluan BAB I PENDAHULUAN. yang ditetapkan dan struktur permodalan yang lemah dan sebagainya.

BAB I PENDAHULUAN. ketat. Hal ini disebabkan semakin banyaknya perusahaan yang berdiri dan

BAB 1 PENDAHULUAN. Di dalam Undang-undang Pasar Modal no. 8 tahun 1995: Pasar Modal

BAB 1I TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Bursa Efek Jakarta (BEJ) atau Jakarta Stock Exchange (JSX) adalah sebuah

BAB I PENDAHULUAN. kemakmuran pemilik atau para pemegang saham. Untuk mencapai tujuan tersebut,

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Berkembangnya kegiatan bisnis dalam bidang ekonomi saat ini

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

II. TINJAUAN PUSTAKA. Saham dapat didefinisikan sebagai tanda penyertaan modal seseorang atau pihak

BAB I PENDAHULUAN. Modigliani (1961) berpendapat bahwa pada dasarnya pada kondisi keputusan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. sebagai pedoman agar dapat digunakan didalam penelitian ini. Sebagai berikut

BAB I PENDAHULUAN. dimanfaatkan oleh perusahaan-perusahaan yang memerlukan dana dalam jumlah

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS

BAB 1 PENDAHULUAN. pertemuan antara pihak yang kelebihan dana (lender) dengan pihak yang

BAB I PENDAHULUAN. ke publik, dalam era sekarang ini berkembangnya perusahaan-perusahaan juga

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

ANALISIS PENGARUH KINERJA KEUANGAN TERHADAP HARGA SAHAM (Studi Kasus Pada PT. Indosat Tbk Periode )

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perkembangan perusahaan di Indonesia yang semakin lama semakin pesat

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Saham merupakan instrumen keuangan yang paling diminati. masyarakat dan populer untuk diperjualbelikan di pasar modal.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. manajemen dalam menghasilkan pendapatan dari pengelolaan aset (Kasmir, 2003). Adapun rumus ROA adalah sebagai berikut :

BAB I PENDAHULUAN. terkait penghitungan pajak. Kreditur, misalnya supplier dan pihak bank

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Saham (stock) merupakan salah satu instrumen pasar keuangan yang paling popular.

BAB I PENDAHULUAN. Efek Indonesia (Kristiana dan Sriwidodo, 2012). Pasar modal merupakan sarana

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Jogianto (2003:109), return merupakan hasil yang diperoleh dari

UKDW BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Pasar modal merupakan suatu bidang usaha perdagangan surat-surat berharga

BAB I PENDAHULUAN. alternatif bagi perusahaan (Lubis, 2006). Dari sudut pandang ekonomi, pasar modal

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini globalisasi telah menjangkau kehidupan. Dampak yang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. profitabilitas yang tinggi. Profitabilitas adalah kemampuan perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. dari tantangan-tantangan yang harus di hadapi, para pelaku bisnis property di

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perkembangan dunia usaha saat ini semakin pesat, menimbulkan

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat (investor) yang kemudian disalurkan kepada sektor-sektor yang

BAB 1 PENDAHULUAN. lembaga profesi yang berkaitan dengan efek. dividen atau Capital Gain. Dividen merupakan pembagian keuntungan yang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. laba menurut beberapa ahli:

BAB 2. Tinjauan Teoritis dan Perumusan Hipotesis

BAB 1 PENDAHULUAN. merupakan sebuah lembaga yang mampu menjalankan fungsi pelantara (financial

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. untuk mengukur likuiditas atau kemampuan perusahaan untuk memenuhi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Permasalahan. Pergerakan harga saham industri farmasi di Bursa Efek Indonesia mulai

BAB I PENDAHULUAN. sekuritas pada negara tersebut. Pasar modal Indonesia memiliki peran besar

II. TIN JAUAN PUSTAKA. Laporan keuangan dapat dengan jelas memperlihatkan gambaran kondisi

BAB II TINJAUAN TEORITIS. Tujuan utama suatu perusahaan menurut theory of the firm adalah

BAB I PENDAHULUAN. dana ke dalam lembaga investasi dan atau suatu benda dengan harapan

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. keputusan, terutama pihak diluar perusahaan, mengenai posisi keuangan dan hasil

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. kondisi ekonomi negara tersebut saat ini: apakah ekonominya sedang booming

BAB 1 PENDAHULUAN. yang bersumber dari masyarakat yang memiliki kelebihan dana ke berbagai sektor yang

BAB I PENDAHULUAN. Tujuan utama investor dalam menanamkan modalnya di sebuah perusahaan yaitu

ANALISIS PENGARUH KINERJA KEUANGAN TERHADAP RETURN SAHAM PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR DI BEI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan berlomba-lomba untuk dapat menghasilkan keuntungan atau laba yang

BAB 2 TINJAUAN TEORETIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS. mempermudah investor dalam mengembangkan saham yang akan dibutuhkan

BAB I PENDAHULUAN. penjualan efek ini dilaksanakan berdasarkan satu lembaga resmi yang disebut

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. suatu negara dikarenakan pasar modal menjalankan fungsi ekonomi sekaligus

BAB I PENDAHULUAN. untuk terus mengikuti perkembangan usahanya. Begitu juga dengan setiap

BAB I PENDAHULUAN. negara tentunya memerlukan dana, salah satu altenatif yang dapat digunakan

Transkripsi:

9 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Penelitian Terdahulu Sebagai dasar untuk melengkapi landasan teori, berikut ini disajikan beberapa hasil penelitian terdahulu. Suharno (2016) tentang pengaruh Rasio Keuangan Terhadap Harga Saham perusahaan Farmasi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2010 2014. Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara parsial variabel ROA, TATO dan PER berpengaruh signifikan terhadap harga saham, sedangkan CR dan DER tidak berpengaruh signifikan. Secara simultan variabel CR, DER, ROA, TATO dan PER berpengaruh terhadap harga saham. Variabel CR, DER, ROA, TATO dan PER dapat menjelaskan harga saham pada perusahaan farmasi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada tahun 2010-2014 sebesar 48,64%. Kedua, Ponggohong (2016) tentang pengaruh Current Ratio (CR), Total Asset Turn Over (TATO), Debt to Equity Ratio (DER), Debt to Asset Ratio (DAR), Return on Asset (ROA), dan Return on Equity (ROE) terhadap harga saham di perusahaan ritel yang terdaftar di BEI tahun 2010-2013. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Secara simultan variable Current Ratio, Total Asset Turn Over, Debt to Equity Ratio, Debt to Asset Ratio, Return On Asset dan Return On Equity berpengaruh terhadap harga saham penelitian di 16 perusahaan Ritel yang ada di Bursa Efek Indonesia periode 2010-2013. Secara parsial menunjukkan hanya variabel Current Ratio Return On Asset dan Return On

10 Equity yang memiliki pengaruh terhadap harga saham. Sedangkan variabel Total Asset Turn Over, Debt to Equity Ratio dan Debt to Asset Ratio tidak memiliki pengaruh terhadap harga saham. Ketiga, penelitian yang dilakukan oleh Husna (2016) tentang pengaruh.kinerja keuangan yang mengkaji keterkaitan Return On Asset (ROA), Debt to Equity Ratio (DER), Price Earning Ratio (PER), dan Earning Per Share (EPS) terhadap harga saham pada perusahaan perbankan yang terdaftar di BEI 2011-2014. Hasil penelitian ini meyebutkan bahwa secara simultan variabel penelitian berpengaruh terhadap harga saham. Secara parsial variabel ROA, DER tidak signifikan terhadap harga saham. Keempat, penelitian Damayanti (2013) melakukan penelitian dengan menggunakan judul Pengaruh Earning Per Share, Debt to Equity dan Return on Equity Terhadap Harga Saham pada sektor properti dan real estate yang terdaftar di BEI tahun 2009 2011. Hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel independent (PER, DER and ROE) secara simultan berpengaruh signifikan terhadap harga saham. Secara parsial, PER, DER dan ROE berpengaruh signifikan terhadap harga saham. Kelima, penelitian Satria & Hatta (2015) tentang pengaruh Loan to Deposit Ratio (LDR), Non Performing Loans (NPL), Capital Adequacy Ratio (CAR), dan Return on Equity (ROE) terhadap harga saham 10 bank terkemuka yang terdaftar di BEI harga sahan bank pada periode 2013-2014. Hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel bebas (LDR, NPL, CAR, and ROE) secara simultan berpengaruh signifikan terhadap harga saham. Secara parsial, LDR, CAR dan

11 ROE berpengaruh signifikan terhadap harga saham. Sementara, NPL tidak berpengaruh terhadap harga saham. Penelitian terdahulu yang pernah dilakukan, dapat diringkas seperti yang terdapat dalam tabel 2.1. berikut : Peneliti / Tahun Suharno Tahun 2016 Jaqualine OY Panggohong Tahun 2016 Nailal Husna Tahun 2015 Damayanti, dkk Tahun 2013 Variabel Penelitian Variabel bebas : CR DER ROA TATO PER Variabel Terikat : Harga Saham Variabel bebas : CR TATO DAR DER ROA ROE Variabel Terikat : Harga Saham Variabel bebas : 1. Stock Price 2. ROA 3. DER 4. PER 5. EPS Variabel Terikat : Harga Saham Variabel bebas : 1.EPS 2. DER 3. ROE Variabel Terikat : Harga Saham Alat Analisis Regresi Linear Berganda Uji t Uji F Regresi Linear Berganda Uji t Uji F Regresi Linear Berganda Uji t Uji F Regresi Linear Berganda Uji t Uji F Hasil Penelitian Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara parsial variabel ROA, TATO dan PER berpengaruh signifikan terhadap harga saham, sedangkan CR dan DER tidak berpengaruh signifikan. Secara simultan variabel CR, DER, ROA, TATO dan PER berpengaruh terhadap harga saham. Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara simultan rasio CR, TATO, DER, DAR, ROA, dan ROE berpengaruh terhadap harga saham. Variabel TATO, DER dan DAR tidak berpengaruh signifikan terhadap harga saham. Sedangkan variabel CR, ROA, dan ROE berpengaruh terhadap harga saham. Hasil penelitian ini menyebutkan bahwa secara simultan variabel penelitian berpengaruh terhadap harga saham. Secara parsial variabel ROA, DER tidak signifikan terhadap harga saham Hasil penelitian ini dari perhitungan EPS, DER dan ROE secara simultan berpengaruh signifikan terhadap harga saham di Bursa Efek Indonesia. Secara parsial, EPS, DER dan ROE berpengaruh signifikan terhadap harga saham.

12 Indra Satria Tahun 2015 Variabel Penelitian Stock Price LDR NPL CAR ROE Variabel Terikat : Harga Saham Regresi Linear Berganda Uji t Uji F Hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel bebas (LDR, NPL, CAR, and ROE) secara simultan berpengaruh signifikan terhadap harga saham. Secara parsial, LDR, CAR dan ROE berpengaruh signifikan terhadap harga saham. Sementara, NPL tidak berpengaruh terhadap harga saham. 2.2. Landasan Teori 2.2.1. Signaling Theory (Teori Sinyal) Teori sinyal merupakan informasi yang telah dipublikasikan sebagai pemberitahuan yang akan memberikan sinyal bagi investor dalam pengambilan keputusan investasi. Sinyal tersebut berupa tindakan yang diambil oleh manajemen suatu perusahaan dengan memberikan petunjuk kepada investor tentang bagaimana manajemen menilai prospek perusahaan tersebut (Brigham dan Houston, 2014:186) Dengan sinyal kinerja keuangan perusahaan yang baik otomatis pasar akan merespon dengan positif, sebaliknya apabila kinerja keuangan perusahaan selalu negatif maka pasar juga akan meresponnya dengan negatif. Perusahaan yang mengeluarkan informasi laporan tahunan dapat menjadi signal bagi pihak investor. Informasi yang dijelaskan dalam laporan tahunan bisa berupa informasi akuntansi yaitu informasi yang berkaitan dengan laporan keuangan dan informasi non-akuntansi yaitu informasi yang tidak berkaitan dengan laporan keuangan. Pada laporan tahunan harusnya memuat informasi yang relevan dan mengungkapkan informasi yang dianggap penting untuk diketahui oleh pengguna laporan baik pihak dalam maupun pihak luar. Informasi

13 sangat penting bagi para investor karena informasi digunakan para investor untuk mengevaluasi risiko relatif setiap perusahaan sehingga dapat melakukan diversifikasi portofolio serta kombinasi investasi dengan preferensi risiko yang telah diinginkan. Apabila perusahaan yang menjual sahamnya dan sahamnya ingin dibeli oleh investor maka perusahaan tersebut harus mengungkapkan laporan keuangan secara terbuka dan transparan. 2.2.2. Pengertian Kinerja Keuangan Kinerja keuangan perusahaan pada dasarnya diperlukan sebagai alat untuk mengukur financial health (kesehatan perusahaan). Digunakan sebagai media pengukuran subjek yang menggambarkan efektifitas penggunaan aset oleh sebuah perusahaan dalam menjalankan bisnis utamanya dan meningkatkan pendapatan. Kinerja keuangan adalah gambaran setiap hasil ekonomi yang mampu diraih oleh perusahaan pada periode tertentu melalui aktivitas-aktivitas perusahaan untuk menghasilkan keuntungan secara efisien dan efektif, yang dapat diukur perkembangannya dengan mengadakan analisis terhadap data-data keuangan yang tercermin dalam laporan keuangan. Menurut Munawir (2010:30) kinerja keuangan perusahaan merupakan satu diantara dasar penilaian mengenai kondisi keuangan perusahaan yang dilakukan berdasarkan analisa terhadap rasio keuangan perusahaan. Kinerja keuangan dapat dirumuskan sebagai perbandingan antara nilai yang dihasilkan oleh suatu perusahaan dengan menggunakan asetnya yang produktif dan nilai yang diharapkan dari pemilik aset tersebut. Dalam menilai

14 kinerja keuangan yang menggunakan analisis rasio keuangan perlu diketahui standar rasio keuangan tersebut. Pada umumnya, kinerja keuangan perusahaan dikategorikan baik jika besarnya rasio keuangan perusahaan bernilai sama dengan atau diatas standar rasio keuangan. 2.2.3. Pengertian Rasio Keuangan Horne dan Wachowicz (2014:163) menyatakan bahwa untuk mengevaluasi kondisi keuangan dan kinerja keuangan, analisis keuangan harus melakukan pemeriksaan terhadap kesehatan keuangan perusahaan. Rasio keuangan atau indeks yang menghubungkan dua data keuangan dengan jalan membagi satu data dengan data lainnya keduannya merupakan alat untuk pemeriksaan analisis keuangan. Rasio merupakan alat ukur yang digunakan dalam perusahaan untuk menganalisis laporan keuangan. Rasio keuangan atau financial ini sangat penting gunanya untuk melakukan analisa terhadap kondisi keuangan perusahaan. Beberapa investor jangka pendek serta menengah lebih banyak tertarik terhadap kondisi keuangan jangka pendek dan kemampuan perusahaan untuk membayar deviden yang memadai. Informasi tersebut dapat diketahui dengan cara menghitung rasio-rasio keuangan yang sesuai dengan keinginan. Fahmi (2012:51). 2.2.4. Analisis Kinerja Keuangan dengan Rasio Keuangan Metode umum yang digunakan untuk mengukur dan menganalisis kinerja perusahaan di bidang farmasi adalah rasio keuangan. Menurut Harahap

15 (2009:297) Rasio keuangan adalah nominal yang didapatkan dari hasil perbandingan dari satu akun laporan keuangan dengan akun lainnya yang mempunyai hubungan yang relevan dan signifikan. Rasio keuangan merupakan suatu kegiatan membandingkan angka-angka pada laporan keuangan yaitu dengan cara membagi suatu angka dengan angka lainnya (Kasmir, 2015, hal. 104). Perbandingan dapat dilakukan antara komponen yang ada diantara laporan keuangan, kemudian angka yang diperbandingkan dapat berupa angka-angka dalam satu periode atau periode-periode selanjutnya.dengan Analisis berupa rasio yang akan menjelaskan atau menggambarkan kepada penganalisa baik atau buruknya keadaan posisi keuangan suatu perusahaan (Simamora, 2012, hal. 257). Rasio keuangan yang dipakai dalam penelitian ini ada empat rasio keuangan, yaitu Current Ratio (CR), Total Assets Turnover (TATO) Return on Equity (ROE) dan Debt to Equity Ratio (DER), 2.2.5. Pengertian Saham/Pasar Modal Menurut Fahmi (2014:323), saham adalah kertas yang berisi tentang nilai nominal, nama perusahaan, disertai dengan hak dan kewajiban yang telah dijelaskan bagi setiap pemegang saham. Perusahaan menerbitkan 2 jenis saham, yaitu saham biasa (common stock) dan saham istimewa (preferred stock) (Gumanti, 2011:31-34). 1. Saham biasa (common stock)

16 Saham biasa merupakan bukti penyertaan kepemilikan pada suatu perusahaan, apakah itu perseroan terbatas atau perusahaan publik. Biasanya setiap lembar saham memberikan hak kepada pemegangnya untuk memilih dalam rapat umum pemegang saham. Pemegang saham menerima apa yang tersisa setelah semua klaim dipenuhi oleh perusahaan. Pemegang saham dapat menerima manfaat akhir atas kepemilikannya baik dalam bentuk deviden maupun keuntungan modal (capital gains) atau keduanya. 2. Saham istimewa (preferred stock) Saham preferen merupakan jenis saham yang membayar kepada pemegangnya bentuk deviden yang besarnya sudah ditetapkan. Merupakan gabungan (hybrid) antara obligasi dan saham biasa. Karakteristik obligasi yaitu saham preferen memberikan hasil yang tetap seperti bunga obligasi. Saham preferen biasanya memberikan pilihan tertentu atas pembagian dividen. Ada pembeli saham preferen yang menghendaki penerimaan dividen yang besarnya tetap setiap tahun, adapula yang menghendaki untuk didahulukan dalam pembagian dividen dan lain sebagainya.salah satu karakteristik saham preferen yang sesuai dengan saham biasa, antara lain yaitu tidak selamanya saham preferen bisa memberikan penghasilan seperti yang dikehendaki pemegangnya. 2.2.6. Pengertian Harga Saham Setiap investor yang melakukan investasi saham memiliki tujuan yang sama, yaitu mencari keuntungan atas investasi tersebut. Salah satu keuntungan investasi

17 saham yaitu mendapatkan capital again yang berasal dari selisih harga saat membeli saham dengan harga saat menjual saham, dimana harga saham saat dijual lebih tinggi dibanding harga saham saat dibeli. Harga saham dipengaruhi oleh permintaan dan penawaran terhadap saham itu sendiri di pasar, sehingga harga saham memiliki keterkaitan dengan pasar suatu saham. Semakin banyak investor yang yang ingin membeli saham suatu perusahaan (permintaan), sedangkaan sedikit investor yang ingin menjual saham tersebut (penawaran) maka harga saham tersebut akan semakin tinggi. Sebaliknya juga, jika semakin tinggi investor ingin menjual saham tersebut (penawaran), sedangkan semakin sedikit investor yang ingin membeli saham (permintaan) maka akan berdampak pada turunnya harga saham. Pada umumnya kinerja sebuah perusahaan akan berpengaruh pada harga saham perusahaan tersebut. Semakin baik kinerja suatu perusahaan maka semakin tinggi laba usaha yang akan diperoleh dan pemegang saham turut menikmati keuntungan dari penghasilan perusahaan, sehingga banyak investor yang ingin memiliki saham perusahaan tersebut dan harga saham akan naik. Menurut Irham Fahmi (2012:57) Harga saham adalah nilai suatu saham yang menggambarkan suatu kekayaan perusahaan yang mengeluarkan saham tersebut, dimana perubahaan atau fluktuasinya sangat ditentukan oleh kekuatan penawaran dan permintaan yang terjadi di bursa (pasar sekunder) semakin banyak investor yang ingin membeli, harganya semakin naik dan sebaliknya semakin banyak investor yang ingin menjual suatu saham, harganya semakin turun. Perubahan harga saham berubah setiap hitungan menit bahkan dalam hitungan

18 detik. Hal tersebut dimungkinkan karena tergantung dengan permintaan dan penawaran antara pembeli saham dengan penjual saham. Harga saham merupakan salah satu indikator keberhasilan dalam pengelolaan perusahaan. Sehingga semakin tinggi harga saham yang ada di pasar atas suatu perusahaan tertentu, maka dapat diartikan perusahaan tersebut dapat mengelola aktiva dengan baik. Widiatmodjo (2001 :45-46) dalam Zariyah (2015) mengemukakan pendapatnya tentang harga saham diantaranya : 1. Harga Normal Harga ini merupakan harga yang ditetapkan oleh emiten, untuk menilai setiap lembar saham yang dikeluarkannya. 2. Harga Perdana Harga ini merupakan harga sebelum saham tersebut di catatkan di bursa efek dan merupakan harga jual pertama kali saham dipasarkan. 3. Harga pasar saham Harga pasar saham adalah harga jual yang terjadi atas tawar menawar suatu efek atau saham yang terjadi di pasar modal. 4. Harga pembukaan Harga pembukaan adalah harga yang dimiliki penjual dan pembeli pada saat pembukaan perdagangan di bursa efek. 5. Harga penutupan Harga penutupan merupakan harga yang dimiliki oleh penjual dan pembeli pada saat akhir hari bursa. 6. Harga tertinggi

19 Harga suatu saham mencapai harga yang tertinggi, kemudian terus menurun pada akhir bursa. 7. Harga rendah Harga ini adalah lawa dari harga tertinggi. 8. Harga Rata-rata Merupakan perataan dari harga tertinggi dan terendah mengetahui ketiga harga ini (harga tertinggi, harga terendah, harga rata-rata) cukup penting karena dari sini dapat diketahui seberapa jauh kekuatan dan kelemahan suatu saham dalam satu hari kerja, satu bulan bursa atau satu tahun bursa. 2.3. Pengembangan Hipotesis Variabel 2.3.1. Pengaruh Current Ratio (CR) terhadap harga saham Rasio ini menunjukkan bahwasannya kemampuan perusahaan untuk membayar liabilitas jangka pendeknya dengan menggunakan aset lancarnya. Rasio ini menbandingkan liabilitas jangka pendek dengan sumber daya jangka pendek (atau aktiva lancar) yang tersedia untuk memenuhi liabilitas tersebut. Semakin tinggi tingkat current ratio maka akan berpengaruh baik terhadap kinerja keuangan perusahaan dan sebaliknya. Ini berarti likuiditas perusahaan dalam jangka pendek yang tinggi akan memberikan keyakinan kepada investor terhadap kemampuan perusahaan untuk membayar dividen. Aktiva lancar yang dimaksud termasuk kas, piutang, surat berharga dan persediaan. Current Ratio (CR) ini merupakan mencerminkan suatu kemampuan perusahaan dalam memenuhi atau membayar hutang jangka pendeknya dengan menggunakan aktiva lancar yang dimilikinya.

20 Penelitian yang dilakukan oleh Panggohong (2016) dan Sia dan Tjun (2011) yang menemukan bahwa Current Ratio (CR) secara simultan memiliki pengaruh terhadap harga saham. Berdasarkan uraian diatas, maka Hipotesis 1 yang diajukan adalah sebagai berikut: H1: Current Ratio (CR) berpengaruh terhadap harga saham 2.3.2. Pengaruh TATO terhadap Harga saham Total asset turnover merupakan salah satu analisis rasio yang menunjukkan tingkat efektifitas penggunaan aktiva suatu perusahaan dengan membandingkan jumlah penjualan perusahaan dengan seluruh aktiva yang dimiliki perusahaan. Dengan demikian nilai yang akan diperoleh dari analisis ini menunjukkan setiap rupiah dari aset yang digunakan akan menghasilkan berapa rupiah penjualan. Semakin tinggi efektifitas perusahaan dalam menggunakan aktiva untuk penjualan maka akan menghasilkan laba yang semakin besar dengan asumsi tidak ada kerugian dalam penjualan. Laba yang semakin tinggi maka akan berpengaruh positif terhadap kinerja perusahaan tersebut. Semakin tinggi laba yang diperoleh suatu perusahaan maka akan menarik perhatian para investor untuk menanamkan modal pada perusahaan tersebut. Dengan demikian maka permintaan atas saham perusahaan akan naik dan berpengaruh positif terhadap harga saham. Oleh karena itu, TATO berpengaruh terhadap perubahan harga saham. Penelitian yang dilakukan oleh Panggohong (2016) yang menemukan bahwa Total asset turnover (TATO) memiliki pengaruh signifikan terhadap harga saham.

21 Berdasarkan uraian diatas, maka Hipotesis 2 yang diajukan adalah sebagai berikut: H2: Total asset turnover (TATO) berpengaruh terhadap harga saham. 2.3.3. Pengaruh ROE terhadap Harga saham Rasio ini berguna untuk mengukur tingkat kemampuan perusahaan dalam memanfaatkan modal yang telah diinvestasikan para investor untuk memperoleh laba yang tersedia bagi pemegang saham perusahaan. Rasio ini dapat dihitung dengan menggunakan laba bersih setelah pajak dibagi dengan total equitas perusahaan. Jika nilai ROE tinggi maka kemampuan manajemen perusahaan mengoptimalkan modalnya yang digunakan untuk menghasilkan keuntungan semakin tinggi dan ini dapat memberikan pengaruh positif terhadap harga saham perusahaan yang bersangkutan. Hasil penelitian Satria (2015) dan Panggohong (2016) menemukan bahwa ROE berpengaruh signifikan terhadap Harga Saham. Berdasarkan uraian diatas, maka Hipotesis 3 yang diajukan adalah sebagai berikut: H3: Return On Equity (ROE) berpengaruh terhadap harga saham 2.3.4. Pengaruh Debt to Equity Ratio (DER) terhadap harga saham Debt to Equity Ratio merupakan rasio hutang terhadap modal. Rasio ini mengukur seberapa jauh perusahaan dibiayai oleh hutang, dimana semakin tinggi rasio ini menggambarkan gejala yang kurang baik bagi perusahaan Penelitian terdahulu Anindya (2015) dan Panggohong (2016) memberikan hasil penelitiannya bahwa

22 secara simultan variabel DER berpengaruh signifikan terhadap harga saham. Berdasarkan uraian diatas, maka Hipotesis 4 yang diajukan adalah sebagai berikut: H4: Debt to Equity Ratio (DER) berpengaruh terhadap harga saham. 2.4. Kerangka Penelitian Dari uraian di atas dapat diketahui bahwa penelitian ini mencoba untuk mencari bukti empiris tentang pengaruh kinerja keuangan terhadap harga saham. Faktorfaktor yang akan diteliti adalah rasio keuangan, dimana rasio keuangan tersebut akan mempengaruhi harga saham. Adapun kerangka konseptualnya adalah sebagai berikut ; Current Ratio (X1) Total Assets Turnover (X2) Return On Equity (X3) Harga Saham (Y) Debt to Equity Ratio (X4) Gambar 2.1 Kerangka Penelitian Uji parsial : (uji T) Uji simultan : (uji F