BAB 1 PENDAHULUAN. sekaligus sebagai modal dasar pembangunan. Salah satu wahana untuk

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan intervasi yang paling utama bagi setiap

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pada era globalisasai saat ini suatu bangsa dituntut bersaing dan selalu

BAB I PENDAHULUAN. karena belajar merupakan kunci untuk memperoleh ilmu pengetahuan. Tanpa

BAB I PENDAHULUAN. dalam Undang-undang Sistem Pendidikan Nasional No.2 Tahun 1989 pasal 4. Untuk mencapai tujuan Pendidikan Nasional tersebut, perlu

I. PENDAHULUAN. mencerdaskan dan meningkatkan taraf hidup suatu bangsa. Bagi bangsa Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. Dalam era globalisasi dan informasi dituntut kemampuan ilmu. pengetahuan dan teknologi yang memadai. Untuk menuju pada kemajuan

BAB I PENDAHULUAN. dalam kehidupan bermasyarakat dan bernegara. Pendidikan dapat menjadikan

I. PENDAHULUAN. keadaan tertentu kesuatu keadaan yang lebih baik. Pendidikan sebagai pranata

2014 PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD TERHADAP KETERAMPILAN BERKOMUNIKASI TULISAN DAN PENGUASAAN KONSEP SISTEM EKSKRESI SISWA KELAS XI

BAB I PENDAHULUAN. manusia -manusia pembangunan yang ber-pancasila serta untuk membentuk

BAB I PENDAHULUAN. globalisasi seperti sekarang ini akan membawa dampak diberbagai bidang

UPAYA PENINGKATAN KREATIVITAS SISWA DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA MELALUI STRATEGI GROUP RESUME SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pendidikan merupakan faktor utama dalam pembentukan pribadi

I. PENDAHULUAN. Pendidikan memegang peranan penting dalam menciptakan manusia yang bertakwa

BAB I PENDAHULUAN. mulia serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa, dan negara. Proses

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan dalam kehidupan suatu negara memegang peranan yang. sangat penting untuk menjamin kelangsungan hidup negara dan bangsa.

BAB I PENDAHULUAN. dan peluang yang memadai untuk belajar dan mempelajari hal hal yang di

BAB I PENDAHULUAN. meningkatkan nilai perilaku seseorang atau masyarakat, dari suatu keadaan

BAB I PENDAHULUAN. teknologi diperlukan sumber daya manusia yang tangguh. Pendidikan merupakan

SKRIPSI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Pendidikan Akuntansi. Disusun Oleh:

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Salah satu tujuan Negara Indonesia termuat dalam pembukaan UUD

BAB I PENDAHULUAN. Dunia pendidikan tidak terlepas dari peranan tenaga pendidik, peserta

(PTK Pada Siswa Kelas VIII B SMP Muhammadiyah 10 Surakarta)

BAB 1 PENDAHULUAN. menyeluruh baik fisik maupun mental spiritual membutuhkan SDM yang terdidik.

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah segala usaha orang dewasa dalam pergaulannya dengan

BAB I PENDAHULUAN. Sebagaimana tujuan Pendidikan Nasional dalam Undang-Undang No.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. pengetahuan dan teknologi mempercepat modernisasi dalam segala bidang,

BAB I PENDAHULUAN. masalah, tujuan penelitian, dan manfaat penelitian. pendidikan menengah, beberapa upaya yang dilakukan pemerintah untuk

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan bakat serta kepribadian mereka. Pendidikan membuat manusia

`BAB I PENDAHULUAN. dalam kegiatan pembelajaran. Peran guru tidak hanya mentransfer ilmu kepada

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan satu sektor yang paling penting dalam

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Seiring dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang

BAB I PENDAHULUAN. sebagaimana yang tertuang dalam Undang Undang Nomor 20 tahun negara yang demokratis dan bertanggung jawab.

BAB I PENDAHULUAN. dipisahkan dari kehidupan seseorang baik dalam keluarga, masyarakat dan

BAB I PENDAHULUAN. matematika merupakan salah satu mata pelajaran yang dipelajari sejak SD. sampai SMA bahkan perguruan tinggi.

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan kualitas sumber daya manusia. Masyarakat Indonesia. dengan laju pembangunannya masih menghadapi masalah pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan adalah suatu kompleks perbuatan yang sistematis untuk

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

I. PENDAHULUAN. Pendidikan adalah usaha untuk menumbuhkembangkan potensi SDM melalui

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Dalam dunia pendidikan khususnya, pelajaran akuntansi sangat

BAB I PENDAHULUAN. meningkatkan kesejahteraan hidupnya di masa depan. Kesejahteraan hidup

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan posisi yang strategis dalam meningkatkan

BAB I PENDAHULUAN. Nasional Pendidikan pasal 6 ayat (1) dikemukakan bahwa kurikulum untuk jenis

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. (tingkah laku) individu dalam usahanya untuk memenuhi kebutuhan. Tujuan

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan kualitas sumber daya manusia. Pasal 31 ayat 2 Undang-Undang

BAB I PENDAHULUAN. produktif. Di sisi lain, pendidikan dipercayai sebagai wahana perluasan akses.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Sasaran Pendidikan adalah manusia. Pendidikan bertujuan untuk

BAB I PENDAHULUAN. Menurut UU No.20 tahun 2003 tentang sistem Pendidikan Nasional menyatakan. bahwa:

BAB I PENDAHULUAN. peradaban yang lebih sempurna. Sebagaimana Undang Undang Dasar Negara

BAB I PENDAHULUAN. sumber daya manusia di suatu Negara. Oleh karena itu pemerintah berupaya

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pendidikan adalah suatu proses yang akan mempengaruhi dalam diri peserta

BAB I PENDAHULUAN. menciptakan atau mewujudkan pendidikan nasional yaitu menurut Undangundang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. mandiri serta tanggung jawab kemasyarakatan dan kebangsaan. pergaulan Pasar Bebas seperti GATT, WTO, AFTA dan pergaulan dunia yang

BAB I PENDAHULUAN. suasana belajar dan proses pembelajaran agar siswa secara aktif

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan suatu hal yang sangat penting bagi seorang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan sebuah proses belajar yang tiada henti dalam

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Seiring dengan perkembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK),

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. pembentukan diri secara utuh dalam arti pengembangan segenap potensi

BAB I PENDAHULUAN. menghadapi setiap perubahan yang terjadi. Sejalan dengan perkembangan. meningkatkan mutu pendidikan di Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan proses pengembangan daya nalar, keterampilan, dan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Upaya untuk meningkatkan mutu pendidikan telah dilakukan oleh

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. atau anak didik sesuai dengan kebutuhan dan perkembangannya.

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan usaha berkesinambungan yang dilakukan untuk

BAB I PENDAHULUAN. sengaja, teratur dan berencana dengan maksud mengubah atau

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN

SKRIPSI. Disusun Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai. Derajat Sarjana S-1 Jurusan Pendidikan Akuntansi. Diajukan oleh : ARIYANTI

BAB I PENDAHULUAN. yang berkualitas. Oleh karena itu, dunia pendidikan harus mampu meningkatkan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Beberapa tahun terakhir ini sering kita melihat siswa siswi yang dianggap

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan pada dasarnya adalah usaha sadar untuk mengembangkan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan suatu hal yang sangat penting dan tidak

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan sebagai tempat mencetak sumber daya manusia yang berkualitas.

BAB I PENDAHULUAN. pada saat ini, yang mana praktik-praktik pembelajaran di lapangan cenderung

BAB I PENDAHULUAN. karakter kuat, berpandangan luas ke depan untuk meraih cita-cita yang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. seutuhnya, yaitu manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha

BAB I PENDAHULUAN. agar mempunyai sifat dan tabiat sesuai dengan cita-cita. Menurut UU No. 20

I. PENDAHULUAN. tujuan penelitian, asumsi penelitian, manfaat penelitian dan ruang lingkup

BAB I PENDAHULUAN. menciptakan sumber daya manusia yang berkualitas. Oleh karena itu, bidang

BAB I PENDAHULUAN. merupakan tugas Negara yang amat penting. pembukaan UUD Negara Kesatuan Republik Indonesia 1945, yaitu untuk

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pendidikan adalah usaha sadar untuk menyiapkan peserta didik melalui

SKRIPSI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Pendidikan Matematika. Diajukan Oleh: WAHYUSIH WARDANI A

BAB I PENDAHULUAN. yang dijalankan akan memenuhi kegagalan (Sanaky, 2010: 1).

I. PENDAHULUAN. dan teknologi yang memadai. Untuk menuju pada kemajuan teknologi yang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan nasional berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara

SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Memperoleh. Gelar Sarjana Strata-1 Program Studi Pendidikan Akuntansi

Transkripsi:

1 BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Potensi Sumber Daya Manusia (SDM) merupakan aset nasional sekaligus sebagai modal dasar pembangunan. Salah satu wahana untuk meningkatkan kualitas SDM adalah melalui pendidikan. Sehingga kualitas pendidikan harus senantiasa ditingkatkan. Dalam rangka meningkatkan kualitas pendidikan dengan mengacu pada tujuan pendidikan nasional Indonesia sebagaimana yang tercantum dalam UU No.20 tahun 2003 Pasal 4 merumuskan : Tujuan pendidikan nasional yaitu mencerdaskan kehidupan bangsa dan mengembangkan manusia seutuhnya. Yaitu manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan berbudi pekerti luhur, memiliki keterampilan kesehatan jasmani dan rohani, kepribadian mantap dan mandiri serta rasa tanggung jawab kemasyarakatan dan kebangsaan. Salah satu upaya untuk meningkatkan kualitas pendidikan adalah dengan memperbaiki metode pembelajaran. Karena metode pembelajaran merupakan hal yang utama dalam pendidikan. Dalam proses pembelajaran akan selalu berkaitan dengan peran guru sebagai pendidik. Guru yang secara langsung terlibat dalam proses pembelajaran mempunyai peranan yang sangat penting dalam menentukan hasil belajar yang di capai oleh siswanya sehingga Guru dituntut untuk memiliki banyak ilmu, mau mengamalkan dengan sungguh-sungguh ilmunya tersebut dalam proses pembelajaran dalam makna yang luas, toleran dan senantiasa berusaha 1

2 menjadikan siswanya memiliki kehidupan yang lebih baik. Secara prinsip, mereka yang dikatakan sebagai guru bukan hanya mereka yang memiliki kualifikasi keguruan secara formal yang diperoleh lewat jenjang pendidikan di perguruan tinggi saja, tetapi yang terpenting adalah mereka yang mempunyai kompetensi keilmuan tertentu dan dapat menjadikan orang lain pandai dalam matra kognitif, afektif dan psikomotorik. Jadi peran guru tidak hanya mentransfer ilmunya kepada siswa tetapi juga mengajak anak didiknya untuk mengembangkan kompetensi yang dimiliki dengan memberi contoh yang baik. Sekarang banyak di jumpai guru yang pintar, bergelar tinggi bahkan sudah sertifikasi, namun dalam menyampaikan ilmunya kepada siswa belum mampu membuat potensi dan kompetensi siswa berkembang secara optimal. SMK (Sekolah Menengah Kejuruan) merupakan lembaga pendidikan dan pelatihan kejuruan tingkat menengah yang berkomitmen untuk memberikan kompetensi yang melekat pada pribadi siswa dan tamatan sehingga mampu menghasilkan tenaga kerja yang terampil tingkat menengah yang siap kerja, berwirausaha maupun melanjutkan kejenjang pendidikan yang lebih tinggi. Program studi dalam SMK sudah dibedakan sesuai dengan kompetensi dan kemampuan dari setiap siswa. Program keahlian dalam SMK ini dibagi menjadi Empat jurusan yaitu : Jurusan Tehnik Mekanik Otomotif,, Jurusan Tata Busana, Jurusan Akuntansi dan Jurusan Tehnik Komputer dan Jaringan. Lulusan dari SMK diharapkan siswa dapat menguasai dan menerapkan konsep-konsep dasar prinsip dan

3 prosedur yang benar, baik untuk kepentingan melanjutkan pendidikan ke Perguruan Tinggi atau bekerja sehingga memberi manfaat bagi kehidupan siswa. SMK N 1 Karanganyar merupakan salah satu SMK yang mempunyai keinginan untuk memiliki siswa yang mandiri, profesional, siap kerja, dapat menciptakan lapangan kerja, berwawasan luas serta mempunyai nilai kompetitif tinggi pada tataran lokal, nasional dan global. Akuntansi merupakan salah satu dari beberapa program keahlian di SMK ini. akuntansi merupakan salah satu mata pelajaran yang dianggap sulit bagi sebagian siswa. Mata pelajaran akuntansi merupakan suatu proses dan terdiri dari beberapa tahapan yang disebut dengan siklus akuntansi. Siklus akuntansi dilaksanakan pada suatu perusahaan baik perusahaan jasa, dagang maupun manufaktur. Gambaran peserta didik dalam mengikuti pembelajaran akuntansi di kelas memiliki kecenderungan diantaranya: di ruang kelas siswa hanya serius tanpa paham dalam arti serius agar diketahui guru saja. Rasa keingintahuan terhadap pelajaran masih rendah, keberanian siswa untuk bertanya kepada guru rendah, inisiatif untuk menjawab pertanyaan dari guru masih sangat rendah. Rendahnya partisipasi siswa dalam pembelajaran dapat disebabkan oleh berbagai hal yaitu: siswa kurang menyenangi pelajaran akuntansi, metode pembelajaran yang kurang tepat dan kurangnya pengembangan kreativitas siswa dalam proses pembelajaran. Kurangnya partisipasi dalam proses pembelajaran tersebut dapat mengakibatkan rendahnya hasil belajar yang dicapai siswa.

4 Keberhasilan pembelajaran akuntansi dapat diukur dari keberhasilan siswa yang mengikuti kegiatan pembelajaran tersebut. Keberhasilan itu dapat dilihat dari hasil belajar yang dicapai oleh siswa. Semakin tinggi hasil belajar yang dicapai oleh siswa maka semakin tinggi pula tingkat keberhasilan pembelajaran. Namun dalam kenyataannya hasil belajar akuntansi yang dicapai siswa masih rendah. Dari pengamatan dan wawancara dengan guru bidang studi akuntansi kelas XI SMK N 1 Karanganyar tingkat hasil belajar siswa yang dicapai yaitu 29,52 % dari siswa yang mempunyai keberanian dalam bertanya dan mengeluarkan pendapat, kemampuan siswa dalam mengerjakan soal ulangan secara individu, hasil belajar siswa atau individu 75. Rendahnya hasil belajar disebabkan oleh metode pembelajaran yang kurang tepat dan kurangnya pengembangan kreativitas siswa dalam proses pembelajaran Hal utama yang harus dilakukan adalah membuat siswa senang terhadap pelajaran akuntansi. Karena dengan siswa menyenangi pelajaran akuntansi, akan lebih mudah untuk mendapatkan hasil belajar yang optimal. Hasil belajar yang dicapai siswa dipengaruhi oleh dua faktor utama antara lain : faktor internal (dari dalam diri siswa) dan eksternal (dari luar diri siswa atau faktor lingkungan). Adapun faktor internal antara lain: kecerdasan, minat, motivasi, kreativitas dan kemampuan kognitif. Sedangkan faktor eksternal meliputi metode pembelajaran atau model pembelajaran yang dipakai guru dalam mengajar, kurikulum, sarana

5 prasana dan lingkungan. Dengan hasil belajar dapat menggambarkan apakah pembelajaran yang dilakukan dapat berhasil atau tidak. Menurut pendapat (Sukmadinata, 2003:102) Hasil belajar atau achievement merupakan realisasi atau pemekaran dari kecakapan-kecakapan potensial atau kapasitas yang dimiliki seseorang. Penguasaan hasil belajar seseorang dapat dilihat dari perilakunya, baik perilaku dalam bentuk penguasaan pengetahuan, ketrampilan berpikir, maupun ketrampilan motorik dan di sekolah, hasil belajar ini dapat dilihat dari penguasaan siswa akan mata pelajaran yang ditempuhnya. Salah satu cara untuk meningkatkan hasil belajar siswa dalam pembelajaran akuntansi adalah pemilihan metode yang tepat. Metode pembelajaran yang tepat dan dikatakan berhasil jika dalam proses pembelajaran tersebut memberi kesempatan siswa untuk memanfaatkan bakat dan kemampuannya. Pembelajaran merupakan proses komunikasi dua arah mengajar dilakukan oleh pihak guru sebagai pihak pendidik, sedangkan belajar dilakukan oleh peserta didik atau murid (Sagala, 2006:61). Sehingga pada proses pembelajaran terdapat interaksi antara guru dengan siswa. Interaksi tersebut harus terjalin sebaik mungkin untuk mencapai hasil belajar yang optimal. Proses pembelajaran akan berjalan efektif dan menyenangkan apabila guru memahami berbagai strategi mengajar dan berbagai karakterisriknya, sehingga mampu memilih strategi mengajar yang tepat sesuai dengan tujuan maupun kompetensi yang diharapkan. Dalam proses pembelajaran sering ditemukan bahwa pembelajaran masih berpusat pada guru. Siswa hanya sebagai pendengar sehingga siswa menjadi bosan dan malas mengikuti pelajaran. Siswa

6 menjadi tidak kreatif dan hanya mengandalkan teman yang pandai saja, sehingga hasil belajar yang dicapai tidak optimal. Dari berbagai metode pembelajaran yang ada, salah satunya ada metode pembelajaran yang dapat menarik siswa untuk menyenangi akuntansi dan dapat memberikan kesempatan yang lebih leluasa kepada siswa untuk ikut serta dalam kegiatan belajar mengajar. Salah satu metode tersebut adalah metode Student Teams Achievement Divisions (STAD). Student Teams Achievement Divisions (STAD) merupakan salah satu metode pembelajaran kooperatif yang paling sederhana. Pembelajaran ini pertama guru mempresentasikan kegiatan pembelajaran yang berupa paparan masalah, Pemberian data, pemberian contoh. Kemudian dibentuk kelompok, masing masing kelompok terdiri dari lima sampai dengan enam orang. Setelah dibentuk kelompok untuk pemahaman konsep dilakukan dengan cara siswa diberi tugas tugas kelompok, dalam mengerjakan tugas kelompok siswa dituntut untuk mengerjakan secara bersama kelompoknya masing masing. Kemudian siswa diberi tes atau kuis individual, dalam mengerjakan tes tersebut siswa dilarang kerjasama dengan teman sekelompoknya. Kemudian hasil tes tersebut dijumlah semua, untuk menambah skor kelompok. Setelah diketahui skor tes, kelompok yang mendapat nilai atau skor tertinggi akan mendapatkan penghargaan atau hadiah dari guru.

7 Selain memilih metode pembelajaran yang tepat, hal yang harus dilakukan oleh pendidik dalam meningkatkan hasil belajar adalah mengembangkan kreativitas siswa dalam proses pembelajaran di kelas. Yaitu melalui pengembangan sikap dan kemampuan siswa. Kreativitas dapat mencerminkan pemikir yang divergen yaitu kemampuan yang dapat memberikan bermacam macam alternatif jawaban. Dengan harapan mampu menghadapi persoalan persoalan di masa mendatang secara kreatif dan inventif. Kreativitas sebagai kemampuan umum untuk menciptakan sesuatu yang baru, sebagai kemampuan untuk memberikan gagasan gagasan baru yang dapat diterapkan dalam pemecahan masalah, atau sebagai kemampuan untuk melihat hubungan hubungan baru antara unsur unsur yang sudah ada sebelumnya (Munandar, 2004:25). Kreativitas adalah sebuah proses yang menuntut keseimbangan dan aplikasi dari ketiga aspek esensial kecerdasan analitis, kreatif dan praktis, beberapa aspek yang ketika digunakan secara kombinatif dan seimbang akan melahirkan kecerdasan kesuksesan. Stenberg dalam (Efendi, 2005:261). Dari beberapa pengertian diatas dapat diambil kesimpulan bahwa kreativitas bukan hanya mampu memberikan gagasan baru tetapi juga mampu mengombinasikan tiga aspek kecerdasan yaitu analitis, kreatif dan praktis.

8 Menurut Dedi Supriadi dalam (Efendi, 2005:261) menyatakan bahwa terhadap teori dan berbagai studi tentang kreativitas ada enam asumsi yaitu: Pertama, setiap orang memiliki kemampuan kreatif dengan tingkat yang berbeda-beda. Kedua, kreativitas diinyatakan dalam bentuk produk-produk kreatif baik berupa benda maupun gagasan (creative ideas). Ketiga, aktualisasi kreativitas merupakan hasil dari proses interaksi antara faktor-faktor psikologis (internal) dan lingkungan (eksternal). Keempat, bahwa dalam diri seseorang dan lingkungan terdapat faktor-faktor yang dapat menunjang atau justru menghambat perkembangan kreativitas. Kelima, bahwa kreativitas seseorang tidak secara langsung berada dalam kevakuman. Keenam, karya kreatif tidak lahir hanya karena kebetulan, melainkan melalui serangkaian proses kreatif yang menuntut kecakapan keterampilan dan motivasi yang kuat. Proses kreatif meliputi beberapa tahap diantaranya: persiapan, inkubasi, iluminasi dan verifikasi. Definisi mengenai produk kreativitas menekankan bahwa apa yang dihasilkan dari proses kreativitas ialah sesuatu yang baru, orisinil, dan bermakna. Ditinjau dari aspek pendorong kreativitas dalam perwujudannya memerlukan dorongan internal maupun dorongan eksternal dari lingkungan. Pengembangan kreativitas perlu dilakukan karena melihat kreativitas siswa dalam belajar akuntansi pada kelas XI SMK N 1 Karanganyar masih tergolong rendah. Diantaranya yaitu sedikit siswa yang mempunyai rasa keingintahuanya tinggi, sedikit siswa yang berani mengeluarkan gagasan atau pendapat di depan kelas,

9 sedikit siswa yang berani bertanya kepada guru tentang materi, dan lain sebagainya. Sumber dari kreativitas adalah kecenderungan untuk mengaktualisasi diri, mewujudkan potensi, dorongan untuk berkembang dan menjadi matang, kecenderungan untuk mengekspresikan dan mengaktifkan semua kemampuan organisme. Rogers dalam (Munandar, 2004:18). Dari penjelasan diatas dapat diketahui bahwa perlunya guru untuk mengembangkan kreativitas siswa dalam proses pembelajaran yaitu melalui dorongan motivasi intrinsik dengan cara guru dapat menjadi model dari motivasi intrinsik dengan mengungkapkan secara bebas kemelitiannya (rasa ingin tahu siswa), minatnya, dan tantangan pribadi untuk memecahkan suatu masalah atau melakukan suatu tugas. Hal terpenting yang harus dilakukan adalah membangun lingkungan kelas yang bebas dari kendala kendala yang merusak motivasi diri. Harus diakui, walaupun pada kenyataannya guru tidak dapat mengajarkan kreativitas, tetapi guru dapat memungkinkan kreativitas siswa muncul, memupuknya, dan merangsang pertumbuhannya. Karena kreativitas siswa dalam pembelajaran pada akhirnya akan berdampak pada hasil belajar siswa, selain itu juga berakibat pada tingkat pemahaman serta penguasaan materi yang disampaikan.

10 Berdasarkan uraian di atas tentang permasalahan dalam pembelajaran akuntansi, penulis mengadakan Penelitian Tindakan Kelas yang berjudul PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD (STUDENT TEAMS ACHIEMENT DIVISIONS) DAN KREATIVITAS SISWA SEBAGAI UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM PROSES PEMBELAJARAN AKUNTANSI PADA KELAS XI SMK N 1 KARANGANYAR TAHUN AJARAN 2011/2012. B. Identifikasi Masalah Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan di atas, maka dapat diperoleh identifikasi masalah sebagai berikut : 1. Hasil belajar yang dicapai siswa belum mencapai optimal. 2. Kreativitas siswa dalam proses pembelajaran masih kurang misalnya rasa keingin tahuannya siswa masih rendah, siswa masih malu untuk mengeluarkan pendapat di depan kelas, siswa masih takut untuk bertanya pada guru. Sehingga hal itu berpengaruh pada hasil yang dicapai siswa. 3. Strategi pembelajaran yang digunakan oleh guru belum bervariasi. Guru sering menggunakan pembelajaran yang bersifat konvensional yaitu pembelajaran yang masih berpusat pada guru sehingga siswa masih bersifat pasif dalam proses pembelajaran.

11 C. Pembatasan Masalah Pembatasan masalah dibutuhkan agar penelitian yang dilakukan lebih efektif, efisien, terarah dan dapat dipahami lebih mendalam, guna menghindari kesalahpahaman sehingga timbul penafsiran yang berbedabeda yang akan mengakibatkan penyimpangan judul di atas. Dalam penelitian ini peningkatan hasil belajar siswa sebagai variabel terikat. Sedangkan variabel bebasnya adalah penggunaan metode pembelajaran kooperatif tipe STAD (Student teams achiement divisions) dan kreativitas siswa. Adapun yang menjadi bagian dari variabel tersebut adalah mata pelajaran akuntansi semester 1 (gasal) tahun 2011/2012, dengan batas peningkatan hasil belajar siswa sebesar 70%. Hasil belajar yang akan ditingkatkan berupa kemampuan siswa dalam bekerja sama dan berinteraksi kepada teman lainnya, keberanian siswa dalam bertanya atau mengeluarkan pendapat, kemampuan siswa dalam mengerjakan soal secara individual, dan nilai hasil siswa atau individu. D. Perumusan Masalah Berdasarkan latar belakang permasalahan di atas maka dapat dirumuskan suatu permasalahan sebagai berikut: Adakah peningkatan hasil belajar siswa dalam proses pembelajaran akuntansi menggunakan metode pembelajaran kooperatif tipe STAD (Student teams achiement divisions) dan kreatifitas siswa pada siswa kelas XI SMK N 1 Karanganyar?. untuk mengetahui hal tersebut, diberikan indikatorindikator sebagai berikut:

12 1. Kemampuan siswa dalam bekerja sama dan berinteraksi dengan temannya dalam kelompok. 2. Keberanian siswa dalam bertanya dan mengeluarkan pendapat atau ide. 3. Kemampuan siswa dalam mengerjakan ulangan secara individual. 4. Nilai hasil belajar siswa atau individu 75. E. Tujuan Penelitian Penelitian ini adalah sebagai alat kontrol yang dapat dijadikan petunjuk dan mendapatkan sesuai dengan yang diinginkan. Tujuan dari penelitian ini adalah : 1. Untuk mengetahui peningkatan hasil belajar yang dicapai siswa kelas XI SMK N 1 Karanganyar mencapai 70% pada sub pokok bahasan laporan keuangan dengan menggunakan pembangunan dan pengembangan kreativitas siswa yang dilakukan oleh guru dalam proses pembelajaran akuntansi. 2. Untuk mengetahui peningkatan hasil belajar yang dicapai siswa kelas XI SMK N 1 Karanganyar mencapai 70% pada sub pokok bahasan laporan keuangan dengan menggunakan metode pembelajaran kooperatif tipe STAD (Student teams achiement divisions). Penelitian ini akan dihentikan jika sudah memenuhi target yang diinginkan.

13 F. Manfaat Penelitian Sebagai Penelitian Tindakan Kelas (PTK), penelitian ini memberikan manfaat pada pembelajaran akuntansi. 1. Manfaat teoritis Secara teoritis penelitian ini bermanfaat dalam memberikan sumbangan kepada pelajaran akuntansi dan sebagai salah satu cara meningkatkan hasil belajar siswa pada pembelajaran akuntansi melalui metode pembelajaran kooperatif tipe STAD (Student teamsachiement divisions) dan pengembangan kreativitas siswa. 2. Manfaat praktis Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat praktis yaitu: a. Penulis memperoleh pengalaman langsung dalam pembelajaran akuntansi menggunakan metode pembelajaran kooperatif tipe STAD (Student teams achiement divisions) dan pengembangan kreativitas siswa. b. Dapat digunakan sebagai bahan masukan bagi guru, khususnya guru akuntansi sebagai salah satu alternatif pembelajaran. c. Memberikan pengalaman langsung kepada siswa sebagai objek penelitian, sehingga diharapkan siswa memperoleh nilai yang optimal.