1 Maret 2013 LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BLITAR SERI E 6/E PERATURAN DAERAH KABUPATEN BLITAR NOMOR 19 TAHUN 2012 TENTANG PENYERTAAN MODAL PADA PT. BANK PERKREDITAN RAKYAT JATIM DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BLITAR, Menimbang : a. bahwa sebagai konsekuensi pelaksanaan otonomi daerah, pemerintah daerah harus meningkatkan kemampuanya untuk mendorong peningkatan pertumbuhan perekonomian daerah dan sumber-sumber pendapatan asli daerah guna mendapatkan manfaat ekonomi, social dan/atau manfaat lainya yang dapat dilakukan dengan peningkatan hasil pengelolaan kekayaan daerah yang dipisahkan melalui penyertaan modal daerah, karena itu berdasarkan Pasal 3 ayat (3) Peraturan Pemerintah Nomor 1 Tahun 2008 tentang Investasi Pemerintah, maka perlu dibentuk Peraturan Daerah tentang Penyertaan Modal.
Mengingat : 1. Undang-undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 Pasal 18 ayat (6) 2. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 1950 tentang Pembentukan Daerah-Daerah Kabupaten dalam lingkungan Propinsi Jawa Timur ( Berita Negara Republik Indonesia Tahun 1950 Nomor 41) sebagaimana telah diubah dengan Undang-undang Nomor 2 Tahun 1965 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1965 Nomor 19, Tambahan Lembaran Negara Nomor 2730) ; 3. Undang-undang Nomor 10 Tahun 1998 tentang Perubahan atas Undang-undang Nomor 7 Tahun 1992 tentang Perbankan, (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1998 Nomor 182) ; 4. Undang-undang Nomor 1 Tahun 1995 tentang Perseroan Terbatas (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1995 Nomor 13, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3587) 5. Undang-undang Nomor 23 Tahun 1999 tentang Bank Indonesia (Lembaran Negara Republik Indonesia tahun
1999 Nomor 66, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3843) sebagaimana telah di ubah dengan Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2004 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 7, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4357) ; 6. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4286) ; 7. Undang-Undang No. 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 5, Tambahan ~ Lembaran Negara Nomor 4355) ; 8. Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2004 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-Undangan (Lembaran Negara Rebublik Indonesia Tahun 2004 Nomor 53, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4389) ; 9. Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan Pengelolaan dan Tanggungjawab
Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 66, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4400) ; 10. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4437) sebagaimana telah diubah terakhir dengan Undang-undang Nomor 12 Tahun 2008 (Lembaran Negara Tahun 2008 Nomor 59, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4844) 11. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Daerah (Lembaran Negara Tahun 2004 Nomor 126, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4438) ; 12. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2007 tentang Penanaman Modal (Lembaran Negara Tahun 2007 Nomor 67, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4724) ; 13. Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 106, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4756) ; 14. Peraturan Pemerintah Nomor 3 Tahun 1986 tentang Penyertaan Modal pada Pihak Ketiga ; 15. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 140, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4578) ; 16. Peraturan Pemerintah Nomor 79 Tahun 2005 tentang Pedoman Pembinaan dan Pengawasan Penyelenggaraan Pemerintah Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 165, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4593); 17. Peraturan Pemerintah Nomor 1 Tahun 2008 tentang Investasi Pemerintah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 14, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4812) ;
18. Peraturan Presiden Nomor 1 Tahun 2007 tentang Pengesahan, Pengundangan dan Penyebarluasan Peraturan Perundang-undangan ; 19. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 1 Tahun 1998 tentang Bentuk Hukum Bank Pembangunan Daerah ; 20. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah sebagaimana diubah terakhir dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 21 Tahun 2011 ; 21. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 15 Tahun 2006 tentang Jenis dan Bentuk Produk Hukum Daerah ; 22. Peraturan enteri Dalam Negeri Nomor 16 Tahun 2006 tentang Prosedur Penyusunan Produk Hukum Daerah ; Dengan Persetujuan Bersama DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KABUPATEN BLITAR dan BUPATI BLITAR
MEMUTUSKAN : Menetapkan : PERATURAN DAERAH KABUPATEN BLITAR TENTANG PENYERTAAN MODAL PADA PT. BANK PERKREDITAN RAKYAT JATIM BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Peraturan Daerah ini, yang dimaksud dengan : 1. Daerah adalah Kabupaten Blitar. 2. Pemerintah Daerah adalah Pemerintah Kabupaten Blitar yang terdiri dari Bupati dan perangkat daerah sebagai unsur penyelenggara Pemerintah Daerah 3. Pemerintah Daerah adalah penyelenggara urusan Pemerintahan oleh Pemerintah Daerah dan DPRD seluas-luasnya dalam sistim dan prinsip Negara Kesatuan Republik Indonesai sebaimana dimaksud dalam Undang-undang Dasar Negara Republik Indonesia tahun 1945. 4. Dewan Perwakilan Rakyat Daerah yang selanjutnya disebut DPRD adalah lembaga Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Blitar sebagai unsur Penyelenggara Pemerintah Daerah 5. Kepala Daerah adalah Bupati Blitar.
6. Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah selanjutnya disingkat APBD adalah Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Kabupaten Blitar yang merupakan suatu rencana keuangan tahunan Daerah 7. Penyertaan Modal Pemerintah adalah penempatan sejumlah dana dan/atau barang oleh daerah dalam jangka panjang untuk investasi pembelian surat berharga dan investasi langsung, yang mampu mengembalikan nilai pokok ditmbah dengan manfaat ekonomi, social dan /atau manfaat lainya dalam jangka waktu tertentu 8. Perseroan terbatas Bank Perkreditan Rakyat Jawa Timur yang selanjutnya disingkat PT. BPR Jatim 9. Bendahara Umum Daerah yang selanjutnya disingkat BUD adalah Pejabat pengelola Keuangan daerah yang bertindak dalam kapasitas sebagai Bendahara Umum Daerah BAB II MAKSUD DAN TUJUAN Pasal 2 (1) Penyertaan Modal Pemerintah Kabupaten Blitar pada PT. BPR Jatim dimaksudkan untuk meningkatkan penerimaan PAD dalam rangka menambah kemampuan pemerintah daerah terhadap pembiayaan pembangunan
(2) Tujuan penyertaan Modal Pemerintah Kabupaten Blitar pada PT. BPR Jatim adalah untuk mendorong peningkatan pertumbuhan perekonomian daerah guna untuk mendapatkan manfaat ekonomi, social dan/atau manfaat lainya dalam rangka memajukan kesejahteraan umum. BAB III JENIS, JUMLAH DAN WAKTU Bagian Pertama Jenis Pasal 3 (1) Penyertaan Modal pada PT. BPR Jatim ditetapkan dalam bentuk uang dan dianggarkan dalam APBD (2) Penyertaan Modal sebagaimana dimaksud pada ayat (1) merupakan kekayaan daerah yang dipisahkan Bagian Kedua Jumlah dan Waktu Pasal 4 (1) Penyertaan Modal Pemerintah Kabupaten Blitar pada PT. BPR jatim ditetapkan sebesar Rp. 50.000.000,- (Lima puluh juta rupiah)
BAB IV TATA CARA PENATAUSAHAAN PENYERTAAN MODAL Pasal 5 (1) Bupati berwenang memproses Penyertaan Modal sesuai dengan system dan prosedur yang ditetapkan dalam peraturan perundang-undangan. (2) Transaksi keuangan penerimaan dapat dilakukan secara tunai, pindah buku dan jenis layanan penerimaan lain atas penanaman modal (3) Transaksi pengeluaran keuangan berupa pembayaran tunai, pindah buku, transfer dan jenis layanan pengeluaran lain atas pengurangan modal dan hasil penyertan modal (4) Adanya informasi keuangan secara lengkap, jenis, cepat dan akurat tentang keadaan keuangan Pemerintah Kabupaten Blitar yang ada di PT. BPR Jatim. BAB V Pembinaan dan Pengawasan Pasal 6 (1) Pembinaan atas penyertaan modal Pemerintah Kabupaten Blitar pada PT. BPR Jatim adalah upaya yang akan dilakukan oleh Bupati untuk mewujudkan tercapainya tujuan penyertaan Modal Pemerintah Kabupaten pada PT BPR Jatim
(2) Pengawasan atas Penyertaan Modal Pemerintah Kabupaten Blitar pada PT BPR Jatim adalah proses kegiatan yang ditujukan untuk menjamin agar Penyertaan Modal Pemerintah Kabupaten Blitar PT. BPR Jatim berjalan secara efisien dan efektif sesuai dengan rencana dan ketentuan peraturan perundangundangan BAB VI HASIL USAHA Pasal 7 (1) Hasil penyertaan modal daerah berupa laba hasil usaha, bunga dan jasa giro (2) Bagian laba atau hasil usaha Penyertaan Modal Daerah pada PT BPR Jatim menjadi hak daerah, yang diperoleh selama tahun anggaran di setor ke Kas Daerah dan dimasukkan dalam APBD thun berikutnya sebagai kelompok Pendapatan Asli Daerah jenis hasil pengelolaan kekayaan daerah yang dipisahkan BAB VII KETENTUAN PERALIHAN Pasal 8 Penyertaan modal yang telah dilakukan sebelum berlakunya Peraturan Daerah ini, dinyatakan tetap berlaku dan dapat diproses sesuai dengan peraturan perundang-undangan.
BAB VIII KETENTUAN PENUTUP Pasal 9 Hal-hal yang belum diatur dalam Peraturan Daerah ini sepanjang mengenai teknis pelaksanaanya diatur lebih lanjut dalam Peraturan Bupati. Pasal 10 Peraturan Daerah ini mulai berlaku sejak tanggal diundangkan. Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan Daerah ini dengan penempatannya dalam Lembaran Daerah Kabupaten Blitar. Ditetapkan di Blitar pada tanggal 26 Desember 2012 BUPATI BLITAR ttd HERRY NOEGROHO
Diundangkan di Blitar pada tanggal 1 Maret 2013 SEKRETARIS DAERAH KABUPATEN BLITAR Ttd PALAL ALI SANTOSO LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BLITAR TAHUN 2012 NOMOR 6/E