MUKADIMAH Dengan rahmat Tuhan Yang Maha Kuasa dan atas dorongan yang kuat dari rasa cinta tanah air serta tanggung jawab terhadap pengembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni, yang bertujuan untuk memperoleh kenyataan dan kebenaran yang bersifat universal dan objektif sesuai dengan nilai-nilai Pancasila, maka TNI AL membulatkan tekad untuk mendirikan Universitas Hang Tuah sebagai Perguruan Tinggi dengan Pola Ilmiah Pokok Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (PIP IPTEK) Kelautan. sivitas akademika sesuai dengan sifat dan hakikatnya yang semenjak dahulu seorang pendidik mempunyai tempat yang terhormat, karena menjadi panutan dan teladan bagi para peserta didiknya. Untuk mewujudkan keluhuran profesi dosen maka diperlukan suatu pedoman yang berupa Kode Etik Dosen seperti dirumuskan berikut ini. Universitas Hang Tuah menjunjung tinggi martabat manusia dan nilai-nilai kemanusiaan, menganut kebebasan akademik dan otonomi keilmuan berdasarkan integritas keilmuan dan kepakaran, serta sadar akan keterkaitan lembaga pendidikan tinggi dengan pihak lain. Dalam melaksanakan Tri Darma Perguruan Tinggi dan kehidupan masyarakat akademik, kepemimpinan dan pengelolaan, maka perlu dibuat ketentuan atas dasar nilai-nilai atau norma-norma sebagai suatu ketentuan yang mengikat, yang disebut Kode Etik. Kode Etik Dosen diberlakukan untuk dosen Universitas Hang Tuah dalam mengemban tugas dan kewajibannya sebagai
BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Kode Etik Dosen ini yang dimaksud dengan: 1. Universitas adalah Universitas Hang Tuah. 2. Rektor adalah pimpinan tertinggi Universitas yang berwenang dan bertanggung jawab atas pelaksanaan penyelenggaraan Universitas. 3. Senat Universitas adalah badan normatif dan perwakilan tertinggi pada Universitas Hang Tuah 4. Komisi Etik adalah organ Universitas yang secara independen melaksanakan pemeriksaan atas pelanggaran Kode Etik yang dibentuk secara ad-hoc. 5. Etika adalah cabang utama filsafat yang mempelajari nilai atau kualitas yang menjadi studi mengenai standar dan penilaian moral. 6. Kode Etik adalah serangkaian norma-norma etik yang memuat hak dan kewajiban yang bersumber pada nilainilai etik yang dijadikan sebagai pedoman berfikir, bersikap, dan bertindak dalam aktivitas-aktivitas yang menuntut tanggung jawab profesi. 7. Moralitas adalah suatu sistem yang membatasi tingkah laku. Tujuan pokok dari pembatasan ini adalah melindungi hak azasi orang lain. 8. Perilaku moral adalah perilaku yang sesuai dengan nilainilai dasar yang dijunjung tinggi oleh masyarakat manusia beradab. Nilai-nilai dasar moral itu antara lain kebenaran, kejujuran, dan menyandarkan diri kepada kekuatan argumentasi dalam menilai kebenaran. 9. Sivitas Akademika adalah satuan yang terdiri atas dosen dan mahasiswa pada Perguruan Tinggi ini. 10. Dosen adalah pendidik profesional dan ilmuwan dengan tugas utama menstrasformasikan, mengembangkan, dan menyebarluaskan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni melalui pendidikan, penelitian, dan melakukan pengabdian pada masyarakat. 11. Guru Besar atau Profesor adalah jabatan fungsional tertinggi bagi Dosen yang masih mengajar di lingkungan satuan Pendidikan Tinggi. 12. Mahasiswa adalah seseorang yang terdaftar dan sedang mengikuti program pendidikan di Universitas. 13. Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta ketrampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara 14. Pengabdian pada masyarakat adalah pemanfaatan ilmu pengetahuan dan teknologi dalam upaya memberikan sumbangan untuk kemajuan masyarakat 15. Penelitian adalah usaha untuk memperoleh fakta atau prinsip dan menguji kebenaran dengan cara mengumpulkan dan menganalisis data yang dilaksanakan dengan teliti, jelas, sistematik, dan dapat dipertanggung jawabkan 16. Plagiat atau penjiplakan adalah tindakan mengumumkan atau memperbanyak sebagian atau seluruh tulisan atau gagasan orang lain dengan cara mempublikasikan dan mengakuinya sebagai ciptaan sendiri.
BAB II KEWAJIBAN DOSEN TERHADAP DIRI SENDIRI Pasal 2 Dosen wajib: 1. Beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, menjunjung tinggi Hukum berdasarkan Pancasila, Undangundang Dasar 1945, Sumpah Pegawai Negeri Sipil/Pegawai Universitas, dan Sumpah Jabatan; 2. Menjunjung tinggi tatasusila dengan keinsafan bertanggung jawab atas kesejahteraan masyarakat Indonesia khususnya dan dunia umumnya; 3. Menjunjung tinggi sifat universal dan objektif ilmu pengetahuan untuk mencapai kenyataan dan kebenaran; 4. Menjunjung tinggi sifat beradab dan teleologis usaha ilmu pengetahuan guna keberadaan, kemanfaatan, dan kebahagiaan kemanusiaan. Pasal 3 Seorang dosen wajib menjunjung tinggi kebebasan akademik, yaitu kewajiban untuk memelihara dan memajukan ilmu pengetahuan melalui kajian, penelitian, pembahasan atau penyebarluasan ilmu kepada mahasiswa, sesama dosen dan masyarakat, secara bertanggungjawab, mandiri sesuai dengan aspirasi pribadi dan dilandasi oleh norma dan kaidah keilmuan, yaitu: 1. kejujuran, berwawasan luas/semesta, kebersamaan, dan cara berfikir ilmiah; 2. menghargai penemuan dan pendapat akademisi lain; 3. tidak semata-mata untuk kepentingan pribadi. Pasal 4 1. Seorang dosen wajib menjunjung tinggi kebebasan mimbar akademik, yaitu kebebasan menyampaikan pikiran dan pendapat dalam lingkungan serta forum akademik dalam bentuk ceramah, seminar, dan kegiatan ilmiah lainnya sesuai dengan norma dan kaidah keilmuan; 2. Seorang dosen wajib selalu mawas diri dan mengevaluasi kinerjanya sebagai dosen dalam membina dan mengembangkan karier akademik dan profesinya; 3. Seorang dosen wajib menumbuh kembangkan suasana akademik di lingkungan kerjanya. Pasal 5 Seorang dosen dalam berkomunikasi baik secara lisan maupun tertulis diharapkan menggunakan bahasa yang sopan dan santun, tidak emosional, berfikir jernih, dan tidak menyinggung perasaan orang lain. Pasal 6 Seorang dosen wajib memelihara dan menumbuh kembangkan masyarakat akademik antar dosen dengan jalan: 1. memegang teguh dan menghormati hak dan kebebasan akademik serta hak kebebasan mimbar akademik antar dosen; 2. menghayati dasar-dasar kemasyarakatan dalam penyelenggaraan Universitas dalam bentuk tugas sosial dengan ikut serta menyelenggarakan usaha membangun, memelihara, dan mengembangkan hidup kemasyarakatan serta kebudayaan;
3. menghayati dasar-dasar kekeluargaan dalam penyelenggaraan Universitas berdasarkan Statuta Universitas Hang Tuah. BAB III KEWAJIBAN DOSEN TERHADAP UNIVERSITAS Pasal 7 Seorang dosen wajib menjunjung tinggi, Visi, Misi, dan Tujuan Universitas. Pasal 8 Seorang dosen wajib menjunjung tinggi, menghayati, dan mengamalkan Tridarma Perguruan Tinggi. Pasal 9 Seorang dosen wajib menjunjung tinggi hak mengajar yang diberikan kepadanya dengan semangat profesionalisme sebagai seorang pendidik yang diwujudkan dalam bentuk perilaku dan keteladanan, yaitu: 1. mengajar dan memberikan layanan akademik dengan cara yang benar serta penuh dedikasi, disiplin, dan kearifan; 2. menjauhi dan menghindari hal-hal yang mengarah pada kemungkinan terjadinya pertentangan kepentingan pribadi dalam proses belajar mengajar; 3. menjauhi dan menghindarkan diri dari hal-hal dan perbuatan yang dapat menurunkan derajat dan martabat dosen sebagai profesi pendidik yang terhormat; 4. memberikan motivasi kepada anak didik sehingga dapat merangsang daya fikir. Pasal 10 (1) Seorang dosen wajib memberikan bimbingan dan layanan informasi yang diperlukan oleh mahasiswa dalam rangka memperlancar penyelesaian studinya dengan penuh kearifan. (2) Seorang dosen yang lebih senior wajib membina dosen yang lebih yunior. Pasal 11 (1) Dalam melaksanakan penelitian, seorang dosen wajib: a. bersikap dan berfikir analitis dan kritis; b. jujur, objektif, dan berpegang teguh pada semua aspek proses penelitian hingga hasil penelitian; c. bersifat terbuka, kecuali hasil penelitian yang berpotensi untuk dipatenkan; d. menghormati dan menghargai objek penelitian, baik yang berupa manusia maupun hewan, baik yang hidup maupun yang sudah mati, atau bagian/fragmen dari manusia coba tersebut. (2) Dalam melaksanakan penelitian, seorang dosen seharusnya: a. bersifat ilmiah, fakta diperoleh secara objektif, melalui prosedur yang sistematis dengan menggunakan pembuktian yang sahih; b. merupakan suatu proses yang berjalan terus-menerus, sebab hasil suatu penelitian selalu dapat disempurnakan;
c. bersifat profesional, berperikemanusiaan dan memperhatikan faktor-faktor ketepatan, keseksamaan dan kecermatan, perasaan religius serta keadilan gender. d. memberikan penemuan yang baru; e. bermanfaat secara ilmiah, institusional, dan finansial; f. berbasis kompetensi dan logis; g. mengingat aspek akuntabilitas. (3) Sebagai peneliti, seorang dosen seharusnya: a. mengarahkan penelitian untuk kemajuan ilmu pengetahuan dan/atau perolehan hak paten untuk mendorong perkembangan industri nasional; b. mengacu visi dan misi Universitas Hang Tuah yang berpola ilmiah pokok IPTEK kelautan; c. dapat meningkatkan ketahanan nasional melalui penggalian sumber daya alam; d. dapat mensinergikan berbagai macam disiplin ilmu. Pasal 12 Dalam melakukan penelitian, seorang dosen seyogyanya melibatkan mahasiswa sebagai pemenuhan persyaratan akademik atau arena pembelajaran, aktualitas kompetensi bidang keilmuan dan pengembangan pribadi. Pasal 13 (1) Peneliti wajib membantu dan berpartisipasi dalam interpretasi hasil dan kesimpulan penelitian. (2) Peneliti wajib menjelaskan keterbatasan hasil penelitian dan membedakan antara kesimpulan penelitian dan ekstrapolasinya. (3) Peneliti wajib menunjukkan kesahihan penelitian. Pasal 14 Seorang dosen sebagai intelektual dalam menangani penelitian hasilnya harus bebas dari kepentingan golongan, penguasa, agama, atau partai agar pemikiran intelektualnya dapat membenarkan setiap keputusannya. Pasal 15 Seorang dosen sebagai peneliti atau penulis karya ilmiah tidak dibenarkan melakukan plagiat karya ilmiah. Pasal 16 (1) Dalam melaksanakan pengabdian pada masyarakat, seorang dosen: a. wajib bekerja secara sinergis dengan dosen dari berbagai macam disiplin ilmu; b. wajib menghargai partisipasi masyarakat dalam menetapkan program-program pengabdian; c. tidak boleh memaksakan kehendaknya kepada masyarakat. (2) Seorang dosen yang melakukan Pengabdian pada Masyarakat seharusnya: a. merujuk pada kebutuhan masyarakat; b. mencerminkan kontribusi nyata Universitas; c. memberikan manfaat, dayaguna, pengembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni untuk masyarakat; d. melibatkan peran serta mahasiswa sbg mitra kerja dlm proses pembelajaran kemasyarakatan;
e. memberikan pencerahan dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat serta bermanfaat bagi segenap sivitas akademika. BAB IV P U B L I K A S I Pasal 17 Seorang dosen yang menulis publikasi seharusnya: 1. menggunakan bahasa ilmiah. 2. tidak boleh tanpa izin penyandang dana. 3. tidak boleh melupakan penelitian dan peneliti terdahulu. 4. kutipan dalam publikasi harus jujur, dan sesuai dengan makna aslinya, demikian pula komunikasi pribadi yang dipakai dalam publikasi. 5. apabila menampilkan gambar dan tabel yang dikutip harus mencantumkan sumbernya. 6. apabila menampilkan gambar perorangan atau manusia coba (probandus) harus dengan izin, dan kalau tidak ingin dikenal harus ditutup sebagian mukanya, terutama matanya atau bagian-bagian yang dapat menjadi petunjuk identifikasi. 7. mencantumkan semua kontributor kecuali yang tidak bersedia. 8. memberi pernyataan ucapan terima kasih kepada pemberi gagasan, disamping pemberi izin, fasilitas dan bantuan lain. BAB V KEWAJIBAN DOSEN TERHADAP PELAKSANAAN KODE ETIK Pasal 18 (1) Seorang dosen wajib mengindahkan dan melaksanakan Kode Etik Dosen. (2) Pelanggaran terhadap Kode Etik Dosen dapat dikenakan sanksi moral dan sanksi lainnya sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku. BAB VI KOMISI ETIK UNIVERSITAS Pasal 19 (1) Untuk menangani pelanggaran Kode Etik Dosen dibentuk Komisi Etik Universitas yang bersifat ad-hoc. (2) Susunan dan Keanggotaan Komisi Etik Universitas ditetapkan oleh Rektor atas pertimbangan Senat Universitas yang terdiri atas : beberapa anggota Senat Universitas dan anggota lainnya sesuai dengan kebutuhan. (3) Komisi Etik Universitas berwenang untuk memproses, termasuk menerima pembelaan diri yang bersangkutan dan melaporkan hasilnya kepada Senat Universitas.
BAB VII PENUTUP Pasal 20 (1) Hal-hal lain yang belum diatur dalam Keputusan ini akan diatur dengan Keputusan tersendiri (2) Keputusan ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan. Ditetapkan di Surabaya Pada tanggal Rektor, Dr. H. Sutarno, dr., Sp.THT-KL., Sp.KL., SH., MH. NIK. 02135