METODE PENELITIAN. ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Metode

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan tipe deskriptif.strauss dan

BAB III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan implementasi kebijakan

III. METODE PENELITIAN. untuk memahami fenomena tentang apa yang dialami oleh subyek penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan kualitas pelayanan Dinas

III. METODE PENELITIAN. Tipe penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah tipe penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Ditinjau dari tempat atau lokasi penelitiannya, penelitian ini termasuk

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan tipe penelitian kualitatif deskriptif. Penelitian kualitatif

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Tipe penelitian yang digunakan dalam penelitian adalah deskriptif, sementara

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif. Penelitian kualitatif

Konveksi Lida Jaya Padurenan Kudus.

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. penelitian kualitatif adalah penelitian yang menghasilkan penemuan-penemuan

BAB III METODE PENELITIAN. Pemuda Hijau Indonesia) regional Yogyakarta ini menggunakan metode

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian merupakan cara dan prosedur yang sistematis dan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. penerapan lean manufacturing dalam mengurangi pemborosan dengan

III. METODE PENELITIAN. 22) metode kualitatif adalah prosedur penelitian yang menghasilkan data

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian merupakan strategi umum yang dianut dalam. penelitian ini layak untuk diuji kebenarannya.

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. pendekatan campuran, sebagaimana yang diungkapkan oleh Creswell (2009)

BAB. III METODE PENELITIAN. Selama penelitian berlangsung menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif. Hal

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. sekolah tersebut karena merupakan sekolah yang menerapkan kurikulum

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. perencanaan audit atas laporan keuangan pada KAP Drs. Joseph Munthe, M.S.,

III. METODE PENELITIAN. pendekatan kualitatif. Metode penelitian kualitatif menurut Sugiyono (2012:9)

BAB III METODE PENELITIAN. tersebut karena merupakan sekolah yang menerapkan kurikulum 2013

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. dengan pendekatan kualitatif. Menurut Sugiyono (2009:9) metode penelitian kualitatif

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian ini masalah yang sedang diteliti yaitu mengenai peran tutor paud dalam

BAB III METODE PENELITIAN. berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan prilaku yang dapat diamati

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB II METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. fenomena yang sesuai dengan apa yang terjadi dilapangan, dimana data yang

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. laporan keuanga di BWI dan untuk mengetahui persepsi nadzir terhadap

BAB III METODELOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Tipe penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah tipe penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini merupakan jenis penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif atas dasar

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. menerapkan suatu kebenaran yang ada dalam pengetahuan dan yang ada dalam teori

III. METODE PENELITIAN. penelitian untuk membuat gambaran mengenai situasi atau kejadian, hal tersebut

BAB III METODE PENELITIAN. diungkap untuk dapat bermanfaat bagi manusia (Aan Komariah, 2011:22).

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini bertujuan untuk mengungkapkan analisis penerapan kebijakan pajak

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. A. Lokasi Penelitian Penelitian tentang implementasi pendidikan multikultural pada anak

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. postpositivisme (realitas dipandang sebagai sesuatu yang konkrit, dapat

BAB III METODE PENELITIAN. mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Berdasarkan hal tersebut

BAB III. METODE PENELITIAN. Dinas Perhubungan Kota Bandar Lampung, maka penelitian ini menggunakan

III. METODE PENELITIAN. data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku

BAB III METODE PENELITIAN. deskriptif, yakni jenis penelitian yang berupaya menggambarkan atau melukiskan

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian, data dan sumber data, teknik pengumpulan data, tahapan-tahapan

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. masalah dengan menggambarkan atau melukiskan keadaan subyek atau obyek

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian itu sendiri. Penelitian terkait judi online pada kalangan

BAB III METODE PENELITIAN. Oleh karena itu sesuai dengan judul penulis menggunakan penelitian

BAB II METODE PENELITIAN. penelitiannya dilakukan pada kondisi yang alamiah atau natural setting (Sugiyono, 2012

BAB III METODE PENELITIAN. berupaya menggambarkan suatu fenomena atau kejadian dengan apa adanya

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan jenis penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif.

BAB III METODE PENELITIAN. Peneliti mengadakan penelitian di MI NU Banat Kudus untuk menggali data dengan menggunakan metode sebagai berikut :

BAB III METODE PENELITIAN. Tipe penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah tipe penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Desa Ketep, Kecamatan Sawangan, Kabupaten Magelang. Dipilihnya

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian tentang Fenomena Kehidupan Anak Pekerja Ojek Payung di

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif. Penelitian kualititif

RESUME BUKU. Judul Buku : Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitaif, Kualitatif, dan R&D (Hal. 283 s.d 393)

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Tipe penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif dengan tipe

BAB III METODE PENELITIAN. Metodologi artinya pengetahuan tentang berbagai cara kerja yang disesuaikan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Damin (2002: 41) menemukakan penelitian deskriptif merupakan salah satu

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui bagaimana penerapan prinsip

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. (Mulyana, 2002: 145) merupakan proses, prinsip, dan prosedur yang kita

BAB III METODE PENELITIAN. Pengemis, Pengamen dan Gelandangan di Kota Madiun ini, jenis penelitian

III. METODE PENELITIAN. Tipe penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif dengan metode

III. METODOLOGI PENELITIAN. kualitatif. Menurut Bogdan dan Taylor dalam Moleong (2011:4), metodologi

BAB III METODE PENELITIAN

METODE PENELITIAN. Tipe penelitian ini merupakan penelitian dengan tipe deskriptif

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian adalah cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan

BAB III METODE PENELITIAN. Bab ini akan menguraikan jenis dan pendekatan penelitian, tempat dan waktu

BAB III METODE PENELITIAN. untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. 97 Jadi,

III. METODE PENELITIAN. yang akan di capai penelitian ini ingin mengetahui faktor-faktor penghambat

BAB III METODE PENELITIAN. yang terletak di jalan RTA. Milono Km 1,5 Palangka Raya Provinsi

BAB III METODE PENELITIAN. tindakan. Di sini subjek dipandang secara holistik (menyeluruh) dengan cara

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. pengetahuan sosial yang secara fundamental bergantungan dengan orang-orang

III. METODE PENELITIAN. Penelitian menggunakan tipe penelitian dengan pendekatan kualitatif dengan

BAB III METODE PENELITIAN

Transkripsi:

54 III. METODE PENELITIAN A. Tipe Penelitian dan Pendekatan Penilitian Menurut Sugiyono (2009:2) metode penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah metode penelitian kualitatif. Menurut Moleong (2005), penelitian kualitatif adalah penelitian yang bermaksud untuk memahami fenomena tentang apa yang dialami oleh subjek penelitian misalnya perilaku, persepsi, motivasi, tindakan, dan lain-lain secara holistik dengan cara deskripsi dalam bentuk kata-kata dan bahasa pada suatu konteks khusus yang alamiah dan dengan memanfaatkan berbagai metode yang alamiah. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan jenis penelitian deskriptif dengan tujuan menggambarkan fenomena sosial yang ada dalam Implementasi Pendidikan Inklusif di Kota Metro. Menurut Nazir (1988:63) yang dimaksud dengan penelitian deskriptif adalah suatu penelitian yang bertujuan untuk membantu deskripsi, gambaran atau lukisan secara sistematis, faktual, dan akurat mengenai fakta fakta, sifat sifat serta hubungan antar fenomena yang diselidiki. Tujuan dilakukannya penelitian deskripsi ini adalah untuk mendeskripsikan bagaimana pendidikan inklusif di Kota Metro, bisa memberikan manfaat untuk

55 masyarakat yaitu dengan memberikan akses sekolah kepada masyarakat khususnya anak berkebutuhan khusus dan mampu memberikan pendidikan sesuai dengan kebutuhan. B. Fokus Penelitian Untuk mempertajam penelitian maka dalam penelitian kualitatif perlu menetapkan fokus. Spradley dalam Sugiyono (2009:208) menyatakan bahwa A focused refer to a single cultural domain or a few related domains maksudnya adalah bahwa, fokus itu merupakan domain tunggal atau beberapa domain yang terkait dari situasi sosial. Dalam penelitian kualitatif, penentuan fokus dalam proposal lebih didasarkan pada tingkat kebaruan informasi yang akan diperoleh dari situasi sosial (lapangan). Fokus masalah diturunkan dari rumusan masalah penelitian, maka penelitian ini difokuskan pada: 1. Implemenetasi pendidikan inklusif di Kota Metro yang diukur melalui enam variabel yang mempengaruhi kinerja kebijakan publik, variabel tersebut yaitu: a. Ukuran dan tujuan kebijakan Apakah tujuan pendidikan inklusif sudah realistis untuk dilaksanakan pada masyarakat terutama untuk anak berkebutuhan khusus dan apakah para pelaksana sudah mengerti betul terhadap ukuran dan tujuan dari pendidikan inklusif ini.

56 b. Sumber daya Sumber daya dalam hal ini yaitu ketersediaan sumber daya manusia, sumber daya finansial, dan sumber daya waktu. Sumber daya manusia meliputi ketersediaan guru pembimbing khusus pada setiap sekolah inklusi. Sumber daya finansial meliputi ketersediaan dana. c. Karakteristik agen pelaksana Bagaimana para pelaksana pendidikan inklusif bisa mempengaruhi kinerja implementasi kebijakan dan apakah agen yang dilibatkan sudah sesuai dengan cakupan atau luas wilayah implementasi kebijakan. Agen pelaksana meliputi organisasi formal dan organisasi informal. d. Sikap/kecenderungan (disposition) para pelaksana Bagaimana sikap penerimaan atau penolakan dari pelaksana yang akan mempengaruhi keberhasilan kinerja implementasi pendidikan inklusif. e. Komunikasi antar organisasi dan aktivitas pelaksana Koordinasi antar pihak-pihak yang terlibat dalam implementasi pendidikan inklusif di kota metro. f. Lingkungan ekonomi, sosial, dan politik Lingkungan eksternal dari kebijakan ini, yaitu dengan memperhatikan lingkungan ekonomi, sosial, dan politik yang akan turut mendorong keberhasilan pendidikan inklusif di Kota Metro. 2. Kendala kendala yang dihadapi dalam pelaksanaan Pendidikan Inklusif di Kota Metro. Kendala-kendala tersebut meliputi: 1. Kendala internal Kendala internal dalam pendidikan inklusif meliputi kendala dalam:

57 a. Ukuran dan tujuan kebijakan b. Sumber daya c. Karakteristik agen pelaksana d. Sikap/kecenderungan (disposition) para pelaksana e. Komunikasi antar organisasi dan aktivitas pelaksana 2. Kendala Eksternal Kendala eksternal dalam pendidikan inklusif meliputi lingkungan ekonomi, sosial, dan politik. C. Lokasi Penelitian Menurut Moleong, (2006:86). Lokasi penelitian merupakan tempat dimana peneliti melakukan penelitian terutama sekali dalam menangkap fenomena atau peristiwa yang sebenarnya terjadi,dari objek yang diteliti dalam rangka mndapatkan data-data penlitian yang akurat. Lokasi yang telah dijadikan dalam penelitian ini adalah Dinas Pendidikan Kota Metro dan beberapa sekolah-sekolah yang ada di Kota Metro. Alasan peneliti mengambil lokasi di Kota Metro adalah karena Kota Metro merupakan satusatunya Kota di Provinsi Lampung yang menyelenggarakan Pendidikan Inklusif dan Kota Metro mempunyai visi sebagai Kota Pendidikan. Dinas Pendidikan kota Metro merupakan institusi yang mengetahui tentang program pendidikan inklusif sedangkan sekolah-sekolah di Kota Metro merupakan tempat pengimplementasian program Pendidikan Inklusif. Peneliti mengambil beberapa sekolah di Kota Metro untuk dijadikan lokasi penelitian, penentuan lokasi dilakukan secara purposive. Alasan pemakaian teknik purposive disebabkan oleh bentuk dan ciri penelitian ini

58 sendiri yaitu untuk mendapatkan informasi-informasi yang sesuai dengan tujuan dari pelaksanaan penelitian ini. Secara keseluruhan sekolah-sekolah ini dianggap sudah mewakili keseluruhan sekolah-sekolah yang menyelenggarakan pendidikan inklusif. Sekolah-sekolah yang dijadikan lokasi penelitian yaitu: 1. TK Pertiwi Metro 2. SD Negeri 5 Metro Timur 3. SMP Negeri 2 Metro 4. SMA Negeri 2 Metro Selain sekolah-sekolah di Kota Metro, peneliti juga melakukan perbandingan dengan salah satu sekolah luar biasa yang berada di Bandar Lampung yaitu SLB Dharma Bhakti Dharma Pertiwi. Peneliti akan melakukan perbandingan antara sekolah reguler dan sekolah luar biasa mengenai penyelenggaraan pendidikan untuk anak berkebutuhan khusus. D. Jenis dan Sumber Data 1. Jenis Data Adapun jenis data yang digunakan dalam penelitian ini meliputi: a. Data Primer, yaitu berupa kata-kata dan tindakan yang bersumber dari informan serta peristiwa-peristiwa tertentu yang berkaitan dengan fokus penelitian dan merupakan hasil pengumpulan peneliti sendiri selama berada di lokasi penelitian. Data-data primer ini merupakan unit analisis utama yang digunakan dalam kegiatan analisis data. Data primer diperoleh peneliti sebagai hasil dari proses pengumpulan data dengan menggunakan tehnik

59 wawancara mendalam dan observasi terhadap implementasi pendidikan inklusif di Kota Metro. b. Data Sekunder, yaitu data-data tertulis yang digunakan sebagai informasi pendukung dalam analisis data primer. Data ini pada umumnya berupa dokumen-dokumen tertulis yang terkait dengan implementasi pendidikan inklusif di Kota Metro. 2. Sumber Data Lofland dalam Moleong (2005) mengatakan, sumber data utama dalam penelitian kualitatif adalah kata-kata dan tindakan, selebihnya adalah data tambahan seperti dokumen-dokumen dan lain-lain. Adapun sumber data dalam penelitian ini adalah: a. Informan Informan adalah orang-orang atau pihak yang terkait dan dinilai memiliki informasi tentang pelaksanaan pendidikan inklusif di Kota Metro. Informan yang dimaksud yaitu: Tabel 3.1. Informan terkait pelaksanaan pendidikan inklusif di Kota Metro No Nama Informan Jabatan 1. Rifian Hadi, S.Pd M,Pd Ketua Bidang Kebudayaan Dinas Pendidikan Kota Metro dan Ketua Kelompok Kerja Pendidikan Inklusif di Kota Metro 2. Akonita Guru SMA Negeri 2 Metro 3. Ani Guru TK Pertiwi Metro 4. Supriyono Guru Kelas dan Guru Pembimbing Khusus SD Negeri 5 Metro Timur 5. Lia Panji Kesuma, S.Pd Guru SMP Negeri 2 Metro 6. Rusmiyati, S.Pd Guru SLB Dharma Bhakti Dharma Pertiwi Bandar Lampung 7. Dianawati Orang tua anak berkebutuhan khusus

60 b. Peristiwa atau Kejadian Peristiwa atau kejadian adalah peristiwa-peristiwa yang terjadi atau pernah terjadi terkait dengan pelaksanaan pendidikan inklusif di Kota Metro. c. Dokumen-Dokumen Dokumen adalah arsip yang berkaitan dengan pelaksanaan pendidikan inklusif di Kota Metro. Tabel 3.2. Dokumen terkait Implementasi Pendidikan Inklusif di Kota Metro No. Dokumen 1. Permendiknas Nomor 70 Tahun 2009 tentang Pendidikan Inklusif Bagi Peserta Didik yang Memiliki Kelainan dan Memiliki Potensi Kecerdasan dan/atau Bakat Istimewa 2. Pedoman Umum Penyelenggaraan Pendidikan Inklusif sesuai Permendiknas No. 70 Tahun 2009 3. Data base anak berkebutuhan khusus TK Pertiwi Metro 4. Data base anak berkebutuhan khusus SD Negeri 5 Metro Timur 5. Data base anak berkebutuhan khusus SMP Negeri 2 Metro 6. Data base anak berkebutuhan khusus SMA Negeri 2 Metro E. Instrumen Penelitian Instrumen dalam penelitian ini yaitu: a. Peneliti, yaitu menetapkan fokus penelitian, memilih informan sebagai sumber data, melakukan pengumpulan data, menilai kualitas data, analisis data, menafsirkan data dan membuat kesimpulan atas temuannya. Seperti yang dikemukakan oleh Lincoln dan Gubs juga Nasution dalam Sugiyono (2009) yang menyatakan bahwa yang menjadi instrumen adalah peneliti itu sendiri.

61 b. Perangkat penunjang lainnya seperti pedoman wawancara dan catatan-catatan lapangan dan alat bantu yang lain seperti kamera, perekam/ recorder, buku, catatan, pena, pensil, dan lain-lain. F. Teknik Pengumpulan Data 1. Observasi Menurut Nasution dalam Sugiyono (2009:226) observasi adalah dasar semua ilmu pengetahuan, para ilmuwan hanya dapat bekerja berdasarkan data yaitu fakta mengenai dunia kenyataan yang diperoleh melalui observasi. Metode ini digunakan dengan maksud untuk mengamati dan mencatat gejalagejala yang tampak pada obyek penelitian pada saat keadaan atau situasi yang alami atau yang sebenarnya sedang berlangsung, meliputi kondisi sumber daya manusia, kondisi sarana dan prasarana yang ada, proses penganggaran mulai dari perencanaan, pelaksanaan dan pelaporan serta kendala-kendala dalam penganggaran dan kondisi lain yang dapat mendukung hasil penelitian. Dalam penelitian ini peneliti mengamati bagaimana pendidikan inklusif dapat memberikan pendidikan dan pengajaran kepada masyarakat sesuai dengan kebutuhan mereka dan memberikan akses sekolah kepada anak berkebutuhan khusus. 2. Wawancara Esterberg dalam Sugiyono (2009:231) mendefinisikan wawancara merupakan pertemuan dua orang untuk bertukar informasi dan ide melalui tanya jawab, sehingga dapat dikonstruksikan makna dalam suatu topik tertentu.

62 Wawancara digunakan sebagai teknik pengumpulan data apabila peneliti ingin melakukan studi pendahuluan untuk menemukan permasalahan yang harus diteliti, tetapi juga aabila peneliti ingin mengetahui hal-hal dari responden yang lebih mendalam. Teknik pengumpulan data ini mendasarkan diri pada laporan tentang diri sendiri atau self-report, atau setidak-tidaknya pada pengetahuan dan atau keyakinan pribadi. 3. Dokumen Studi dokumen merupakan pelengkap dari penggunaan metode observasi dan wawancara dalam penelitian kualitatif. Hasil penelitian dari observasi atau wawancara, akan lebih kredibel/ dapat dipercaya kalau didukung oleh sejarah pribadi kehidupan di masa kecil, di sekolah, di tempat kerja, di masyarakat, dan autobiografi. Dokumen bisa berbentuk tulisan, gambar, atau karya-karya monumental dari seseorang. G. Teknik Analisis Data Menurut Bogdan dalam Sugiyono (2009:244) analisis data adalah proses mencari dan menyusun secara sistematis data yang diperoleh dari hasil wawancara, catatan lapangan, dan bahan lain, sehingga dapat mudah dipahami dan temuannya dapat diinformasikan kepada orang lain. Menurut Milles dan Huberman dalam Sugiyono (2009:246) terdapat tiga komponen analisis data yaitu:

63 a. Reduksi Data Mereduksi data berarti merangkum, memilih hal-hal yang pokok, memfokuskan pada hal-hal yang penting, dicari tema dan polanya. Data yang diperoleh dari lapangan jumlahnya cukup banyak, untuk itu maka perlu dicatat secara teliti dan rinci. Semakin lama peneliti ke lapangan, maka jumlah data akan semakin banyak, kompleks dan rumit. Untuk itu perlu segera dilakukan analisis data melalui reduksi data. Reduksi data diartikan sebagai proses pemilihan, pemisahan, perhatian pada penyederhanaan, pengabstrakan dan transformasi data kasar yang muncul dari catatan-catatan tertulis lapangan. Dari data yang diperoleh dari lokasi penelitian kemudian dituangkan dalam uraian atau laporan yang lengkap dan terinci. Laporan lapangan akan direduksi, dirangkum, dipilih hal hal pokok, difokuskan pada hal hal yang penting kemudian dicari tema atau polanya. Reduksi data berjalan terus menerus selam proses penelitian berlangsung. Dalam penelitian ini, peneliti akan menyeleksi dan merangkum data yang diperoleh lalu difokuskan pada hal-hal yang berkaitan dengan pendidikan inklusif di Kota Metro. b. Penyajian Data Dalam penelitian kualitatif, penyajian data bisa dilakukan dalam bentuk uraian singkat, bagan, hubungan antar kategori, flowchart dan sejenisnya. Menurut Miles and Huberman (1984) menyatakan bahwa yang paling sering digunakan untuk menyajikan data dalam penelitian kualitatif adalah dengan teks yang bersifat naratif. Dengan mendisplaykan data, maka akan memudahkan untuk memahami apa yang terjadi, merencanakan kerja selanjutnya berdasarkan apa yang telah dipahami tersebut.

64 c. Penarikan Kesimpulan/Verifikasi Kesimpulan awal yang dikemukakan dalam penelitian kualitatif masih bersifat sementara, dan akan berubah bila tidak ditemukan bukti-bukti yang kuat yang mendukung pada tahap pengumpulan data berikutnya. Dengan demikian kesimpulan dalam penelitian kualitatif mungkin dapat menjawab rumusan masalah yang dirumuskan sejak awal, tetapi mungkin juga tidak, karena seperti telah dikemukakan bahwa masalah dan rumusan masalah dalam penelitian kualitatif masih bersifat sementara dan akan berkembang setelah penelitian berada di lapangan. H. Teknik Keabsahan Data Validitas merupakan derajat ketepatan antara data yang terjadi pada obyek penelitian dengan daya yang dapat dilaporkan oleh peneliti. Dengan demikian data yang valid adalah data yang tidak berbeda antar data yang dilaporkan oleh peneliti dengan data yang sesungguhnya terjadi pada obyek penelitian. Uji keabsahan data dalam penelitian kualitatif meliputi: a. Credibility/kepercayaan Uji kredibilitas data atau kepercayaan terhadap data hasil penelitian kualitatif antara lain dilakukan dengan perpanjangan pengamatan, peningkatan ketekunan dalam penelitian, triangulasi, diskusi dengan teman sejawat, analisis kasus negatif, dan memberheck.

65 Agar hasil data dapat dipercaya, peneliti melakukan triangulasi, yaitu berusaha untuk meninjau kebenaran data tertentu dan membandingkan dengan data yang diperoleh dari sumber lain dengan menggunakan metode yang berlainan dan pada waktu yang berlainan. Untuk memeriksa keabsahan data, peneliti melakukan peninjauan dalam berbagai sumber yaitu dengan mewawancarai lebih dari satu informan yang berasal dari elemen yang berbeda. Selain itu peneliti melakukan pendalaman dengan teknik pengumpulan data melalui obeservasi dan dokumentasi. b. Transferability/keteralihan Dalam membuat laporannya, peneliti harus memberikan uraian yang rinci, jelas, sistematis, dan dapat dipercaya. Dengan demikian maka pembaca menjadi jelas atas hasil penelitian tersebut. Bila pembaca laporan penelitian memperoleh gambaran yang sedemikian jelasnya, semacam apa suatu hasil penelitian dapat diberlakukan (transferability), maka laporan tersebut memenuhi standar transferabilitas (Sanafiah Faisal, 1990) dalam Sugiyono (2009). c. Dependability/kebergantungan atau reliabilitas Dalam penelitian kualitatif, uji depenability dilakukan dengan melakukan audit terhadap keseluruhan proses penelitian. Jika proses penelitian tidak dilakukan tetapi datanya ada, maka penelitian tersebut tidak reliabel atau dependable. Jika peneliti tak mempunyai dan tak dapat menunjukkan jejak aktivitas lapangannya, maka depenabilitas penelitiannya patut diragukan (Sanafiah Faisal, 1990) dalam Sugiyono (2009).

66 d. Konfirmability/kepastian Uji konfirmability mirip dengan uji depenability, sehingga pengujiannya dapat dilakukan secara bersamaan. Menguji konfirmability berarti menguji hasil penelitian, dikaitkan dengan proses yang dilakukan. Bila hasil penelitian merupakan fungsi dari proses penelitian yang dilakukan, maka penelitian tersebut telah memenuhi standar konfirmability.