FAKULTAS PETERNAKAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA 2018

dokumen-dokumen yang mirip
PETUNJUK PRAKTIKUM MATA KULIAH ILMU NUTRISI TERNAK NON RUMINANSIA. Materi: Formulasi Pakan

PETUNJUK PRAKTIKUM MATA KULIAH ILMU NUTRISI TERNAK NON RUMINANSIA. Materi 1 : Formulasi Pakan

Ditulis oleh Mukarom Salasa Minggu, 19 September :41 - Update Terakhir Minggu, 19 September :39

VI. TEKNIK FORMULASI RANSUM

Ditulis oleh Mukarom Salasa Minggu, 19 September :41 - Update Terakhir Minggu, 19 September :39

BAB I PENDAHULUAN. kebutuhan masyarakat. Saat ini, perunggasan merupakan subsektor peternakan

MATEMATIKA SISTEM INFORMASI 2 [KODE/SKS : IT / 2 SKS]

I. PENDAHULUAN. Minat masyarakat yang tinggi terhadap produk hewani terutama, daging kambing,

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan perekonomian rakyat Indonesia, namun dilain pihak dampak

RISET OPERASIONAL MINGGU KE-2. Disusun oleh: Nur Azifah., SE., M.Si. Linier Programming: Formulasi Masalah dan Model

BAB I PENDAHULUAN. Kesadaran masyarakat akan pentingnya pemenuhan gizi hewani membuat

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian tentang Pengaruh Penggunaan Limbah Ikan Bandeng (Chanos

BAB I PENDAHULUAN. Ayam broiler merupakan salah satu sumber protein hewani yang gemar

Dasar-Dasar Formulasi Ransum Cuk Tri Noviandi, S.Pt., M.Anim.St., Ph.D. Laboratorium Teknologi Makanan Ternak Fakultas Peternakan UGM

2 hidupnya dan meningkatkan produk yang dihasilkan, seperti daging, susu, maupun telur. Kebutuhan nutrisi itu dipenuhi dari berbagai jenis bahan ransu

BAB I PENDAHULUAN. Lele dumbo yang bernama ilmiah Clarias geriepinus, masuk di Indonesia

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian pengaruh pemberian kombinasi tepung keong mas (Pomacea

6. FORMULASI PAKAN. memperoleh nutrisi yang diperlukan ikan baik didalam. ikan yang optimal. Didalam pemilihan bahan untuk

Contoh Kasus Program Linier K A S U S M A K S I M A S I D A N K A S U S M I N I M A S I

LAPORAN PRAKTIKUM NUTRISI TERNAK UNGGAS DAN NON RUMINANSIA. Penyusunan Ransum dan Pemberian Pakan Pada Broiler Fase Finisher

Seminar Optimalisasi Hasil Samping Perkebunan Kelapa Sawit dan Industri 0lahannya sebagai Pakan Ternak cukup tinggi, nutrisi yang terkandung dalam lim

1. Trial and Error Method 2. Pearson's Square Method 3. Exact Method 4. Simultaneous Equation Method 5. Linear Programing Method

BAB III METODE PENELITIAN. Alat yang digunakan dalam penelitian ini dapat dilihat pada Tabel 4. Tabel 4. Alat yang Digunakan dalam Penelitian.

BAB I PENDAHULUAN. yang sangat pesat. Populasi ayam pedaging meningkat dari 1,24 milyar ekor pada

BAB I PENDAHULUAN. Allah SWT menciptakan alam semesta dengan sebaik-baik ciptaan. Langit

PENGETAHUAN BAHAN PAKAN. Oleh : Muhammad Fakhri, S.Pi, MP, M.Sc

BAB III METODE PENELITIAN. selatan kota Gorontalo. Penelitian berlangsung selama dua bulan mulai dari bulan

FORMULASI PAKAN IKAN

PAKAN AYAM BURAS INSTALASI PENELITIAN DAN PENGKAJIAN TEKNOLOGI PERTANIAN DKI JAKARTA 1996

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. nutrisi yang sesuai sehingga dapat dikonsumsi dan dapat dicerna oleh ternak yang

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian tentang pengaruh penggunaan tepung daun katuk (Sauropus

LAPORAN PRAKTIKUM ILMU NUTRISI TERNAK NON RUMINANSIA

BAB I PENDAHULUAN. Pertumbuhan dan perkembangan ayam broiler sangat dipengaruhi oleh

PRAKTIKUM III PENGENALAN BAHAN PAKAN TERNAK (FEEDS STUFF)

FORMULASI RANSUM PADA USAHA TERNAK SAPI PENGGEMUKAN

Ransum Ternak Berkualitas (Sapi, Kambing, dan Domba)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian tentang Pengaruh Penggunaan Campuran Onggok dan Molase

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan budidaya ayam arab di Indonesia semakin pesat hal ini

PRAKTIKUM IV MENYUSUN PAKAN

PERENCANAAN PRODUKSI PAKAN TERNAK PADA PT ABC MENGGUNAKAN METODE LINEAR PROGRAMMING

BAB III METODE PENELITIAN. yang menggunakan rancangan acak lengkap (RAL) dengan 4 perlakuan dan

BAB III METODE PENELITIAN. Ayam Pedaging dan Konversi Pakan ini merupakan penelitian penelitian. ransum yang digunakan yaitu 0%, 10%, 15% dan 20%.

HASIL DAN PEMBAHASAN. Pakan Penelitian

Manajemen Pakan pada Itik

KEBUTUHAN NUTRISI ITI PEDAGING : SUPRIANTO NIM : I

Pakan ternak. Dibutuhkan oleh ternak untuk : 1. Hidup pokok 2. Pertumbuhan 3. Produksi 4. Mengganti sel yang rusak pada jaringan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

Lampiran 1. Diagram pembuatan tepung paku air (Azolla pinnata) terfermentasi. Paku air. Diletakkan dalam bak. Diberi air. Dibersihkan.

I. PENDAHULUAN. pertumbuhan tubuh dan kesehatan manusia. Kebutuhan protein hewani semakin

BAB I PENDAHULUAN. menjadi kendala pada peternak disebabkan mahalnya harga bahan baku, sehingga

BAB III MATERI DAN METODE. Kampung Super dilaksanakan pada bulan Februari sampai April 2016 dikandang

KATA PENGANTAR. dan karunia-nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul

MATERI DAN METODE. Lokasi dan Waktu. Materi

Makanan Kasar (Roughage) Pakan Suplemen (Supplement) Pakan Aditive (Additive)

I. PENDAHULUAN. Pakan merupakan masalah yang mendasar dalam suatu usaha peternakan. Minat

Lampiran 1. Skema Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. teknologi yang sekarang ini semakin berkembang. Teknologi tidak mengenal

Feed Wafer dan Feed Burger. Ditulis oleh Mukarom Salasa Selasa, 18 Oktober :04 - Update Terakhir Selasa, 18 Oktober :46

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Ayam lokal persilangan merupakan ayam lokal yang telah mengalami

,Vol. 32, No. 1 Maret 2014

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Tahu merupakan salah satu makanan yang digemari dan mudah dijumpai

UMMB ( Urea Molasses Multinutrient Block) Pakan Ternak Tambahan bergizi Tinggi

MANFAAT PENAMBAHAN PUTIH TELUR AYAM KAMPUNG PADA PELET TERHADAP PERTUMBUHAN DAN KADAR PROTEIN IKAN MAS (Cyprinus carpio Linne) Trianik Widyaningrum

III BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Ayam petelur yang digunakan adalah ayam petelur yang berumur 27

TINJAUAN PUSTAKA. Nangka memiliki nama latin artocarpus heteropyllus sedangkan dalam

Pengaruh Lumpur Sawit Fermentasi dalam Ransum Terhadap Performa Ayam Kampung Periode Grower

BAB I PENDAHULUAN. apa yang dibutuhkan untuk mendapatkan produk yang telah ditetapkan.

BAB III METODE PENELITIAN. konversi pakan ayam arab (Gallus turcicus) ini bersifat eksperimental dengan

BAB I PENDAHULUAN. peternakan ayam petelur dipengaruhi oleh faktor bibit dan pakan. Pakan

III BAHAN DAN METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. energi metabolis dilakukan pada bulan Juli Agustus 2012 di Laboratorium Ilmu

I. PENDAHULUAN. industri pertanian, dimana sektor tersebut memiliki nilai strategis dalam

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

Coleman and Lawrence (2000) menambahkan bahwa kelemahan dari pakan olahan dalam hal ini wafer antara lain adalah:

I. PENDAHULUAN. Peternakan dan Kesehatan Hewan (2012) menunjukkan bahwa konsumsi telur burung

III KERANGKA PEMIKIRAN

Tabel 1.2 Data skor warna kuning telur ayam petelur strain Isa Brown pada akhir penelitian berdasarkan Yolk Colour Fan

MATERI. Lokasi dan Waktu

BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. perangkat keras dan perangkat lunak untuk sistem ini adalah sebagai berikut:

KOMPOSISI KIMIA BEBERAPA BAHAN LIMBAH PERTANIAN DAN INDUSTRI PENGOLAHAN HASIL PERTANIAN

III BAHAN DAN METODE PENELITIAN. hidup sampai penelitian berakhir adalah 13 ekor jantan dan 10 ekor betina Itik

MATERI DAN METODE. Penelitian ini telah dilakukan pada bulan Februari-Maret 2015 di Kandang

Tingkat Penggunaan Limbah Laju Pertumbuhan %

Pada ternak ruminansia adalah keharusan Faktor yang mempengaruhi kualitas: Sebagai sumber Energi dan Protein Pemilihan Bahan Konsentrat:

MATERI DAN METODE. Gambar 4. Kelinci Peranakan New Zealand White Jantan Sumber : Dokumentasi penelitian (2011)

KEMENTERIAN PERTANIAN BADAN PENYULUHAN DAN PENGEMBANGAN SDM PERTANIAN SEKOLAH TINGGI PENYULUHAN PERTANIAN MAGELANG JURUSAN PENYULUHAN PETERNAKAN 2013

LAMPIRAN Lampiran 1. Tabel formulasi pakan ikan gurami

BAB III MATERI DAN METODE. Merah (Hylocereus polyrhizus) terhadap Performa Burung Puyuh Betina Umur 16

BAB I PENDAHULUAN. mengandung protein dan zat-zat lainnya seperti lemak, mineral, vitamin yang

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian tentang pengaruh penggunaan ampas kecap dalam ransum

BAB I PENDAHULUAN. dalam pembangunan nasional. Undang-undang No.18 Tahun 2012 tentang Pangan

BAB I PENDAHULUAN. Statistik peternakan pada tahun 2013, menunjukkan bahwa populasi

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN

BAB III LANGKAH PEMECAHAN MASALAH

NILAI GIZI ECENG GONDOK DAN PEMANFAATAN SEBAGAI PAKAN ternak NON RUMINANSIA NINA MARLINA DAN SURAYAH ASKAR

BAB I PENDAHULUAN. Daging ayam merupakan penyedia protein hewani yang cukup tinggi sehingga

BAB I PENDAHULUAN. tanaman dari keluarga Poaceae dan marga Sorghum. Sorgum sendiri. adalah spesies Sorghum bicoler (japonicum). Tanaman yang lazim

BAB I PENDAHULUAN. produktivitas ayam buras salah satunya dapat dilakukan melalui perbaikan

III BAHAN DAN METODE PENELITIAN. kelompok perlakuan dan setiap kelompok diulang sebanyak 5 kali sehingga setiap

Transkripsi:

FAKULTAS PETERNAKAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA 2018 PETUNJUK PRAKTIKUM MATA KULIAH ILMU NUTRISI TERNAK NON RUMINANSIA SELAMAT DATANG DI PRAKTIKUM KELAS KE-1

PETUNJUK PRAKTIKUM MATA KULIAH ILMU NUTRISI TERNAK NON RUMINANSIA Materi : Formulasi Pakan FAKULTAS PETERNAKAN, UNIVERSITAS BRAWIJAYA, MALANG

MENYUSUN FORMULA PAKAN BERBAGAI METODE MENYUSUN PAKAN SYARAT NILAI NUTRISI PAKAN ORGANISASI MATERI KEBUTUHAN DAN DEFISIENSI PAKAN RUMINANSIA NON RUMINANSIA NILAI NUTRISI DAN PENGGUNAAN BAHAN PAKAN KLASIFIKASI BAHAN PAKAN TERNAK PERANAN PAKAN DAN NUTRISI

PAKAN Pakan jadi yang siap diberikan pada ternak sekali atau beberapa kali selama 24 jam yang disusun dari berbagai jenis bahan pakan yang sudah dihitung (dikalkulasi) sebelumnya berdasarkan kebutuhan nutrisi dan energi yang diperlukan. Tujuan : memiliki pengalaman menyusun pakan. Prinsip : menyusun pakan sesuai dengan kriteria yang disyaratkan dan memiliki harga serendah mungkin.

PAKAN

PAKAN Mengandung nilai nutrisi tinggi. Mudah diperoleh. Mudah diolah. Tidak mengandung racun (antinutrisi). Harga murah dan terjangkau. Diusahakan bukan bahan makanan pokok manusia, dan Butirannya halus atau bisa dihaluskan.

TAHAPAN SELF MIXING Mengetahui kandungan bahan baku pakan dan standar kebutuhan nutrisi pakan. Mendata bahan baku yang ada. Melakukan formulasi pakan.

METODE PENYUSUNAN PAKAN Pearson Square Trial and Error Persamaan Aljabar Linear Programing

1. PERSON SQUARE Metode ini digunakan untuk mengetahui perbandinagn 2 buah/group bahan pakan untuk mendapatkan level zat makanan yang telah dikehendaki dari campuran kedua bahan/group tersebut.

1. PEARSON SQUARE Prinsipnya : A.Menentukan dahulu standar pakan jadi yang ingin dibuat (hanya 1 zat makanan saja, misalnya proteinnya 20%). B.Mencari 2 bahan pakan dengan ketentuan bahan pertama memiliki protein diatas 20% (misalnya bungkil kedelai dengan protein 45%) dan bahan kedua dibawah 20% (misalnya jagung dengan protein 9%)

1. PERSON SQUARE

1. PERSON SQUARE

1. PERSON SQUARE Langkah 2

1. PERSON SQUARE Langkah 3

1. PERSON SQUARE

2. TRIAL AND ERROR Cara ini relatif mudah bila bahan pakan yang digunakan tidak banyak jenisnya. Ketepatan penyusunan pakan, dengan spesifikasi atau batasan yang banyak, dan pertimbangan harga minimum sulit dilakukan. Memerlukan Tabel komposisi zat makanan, Tabel kebutuhan zat makanan, Tabel batasan penggunaan bahan pakan.

2. TRIAL AND ERROR Contoh : Untuk menyusun pakan ayam buras petelur dengan kadar protein 14%, kita menggunakan bekatul, jagung, menir, tepung ikan dan bungkil inti sawit. Berdasarkan pengalaman, pakan ayam buras bisa terdiri dari 50 % bekatul, 20 % jagung dan 10% menir.

2. TRIAL AND ERROR Dengan demikian, jumlah protein dari ketiga bahan tersebut adalah: 1. Bekatul 50% = 50 x 11,2 % = 5,6 % 2. Jagung 20% = 20 x 8,5% = 1,7% 3. Menir 10% = 10 x 10,2 % = 1,0% Jumlah 80% = 8,3 %

2. TRIAL AND ERROR Kekurangan protein yang harus dicukupi dalam pakan dari tepung ikan (protein 55 %) dan bungkil inti sawit (protein 22%) adalah 14 %-8,3% = 5,7 %. Oleh karena jumlah campuran yang mengandung tepung ikan dan bungkil inti sawit adalah 100% - 80% = 20 %, maka campuran tepung ikan dan bungkil inti sawit harus mempunyai kandungan protein sebesar 5,7 : 0,2 (atau 20%) = 28,5%.

3. PERSAMAAN ALJABAR Penggunaan metode aljabar yaitu penghitungan secara matematika bila mengetahui 1 bahan pakan kemudian akan dicampur apa agar bisa memenuhi kandungan nutrisi tersebut. Contoh sebagai berikut :

3. PERSAMAAN ALJABAR

3. PERSAMAAN ALJABAR

4. LINIER PROGRAMMING Linear programming menggunakan model matematis untuk menjelaskan persoalan yang dihadapi. Linear programming memiliki karakteristik diantaranya : 1. Certainty (kepastian). 2. Proportionality (proporsionalitas). 3. Additivity (penambahan). 4. Divisibility (bisa dibagi-bagi). 5. Non-negative variable (variabel tidak negatif).

4. LINIER PROGRAMMING MANFAAT 1. Formulasi lebih cepat dihasilkan. 2. Harga yang muncul (diprogram) adalah harga pakan terendah. 3. Formulasi yang digunakan telah terbukti memberikan hasil yang memuaskan. 4. Dapat meramu berbagai macam bahan baku. 5. Mengatur jumlah bahan baku secara proposional dan seimbang. 6. Formulasi yang dihasilkan dapat memberikan informasi analisis komponen pakan lain berdasarkan perhitungan komputer.

4. LINIER PROGRAMMING 1. Menentukan variabel keputusan contoh : X1 = jagung kuning X2 = dedak padi X3 = bungkil kedelai X4 = bungkil kelapa X5 = tepung daging dan tulang X6 = dedak gandum X7 = bungkil kacang tanah X8 = tepung daun katuk TAHAPAN

4. LINIER PROGRAMMING TAHAPAN 2. Membuat Fungsi Tujuan contoh : 2200X1 + 1500X2 + 5000X3 + 2200X4 + + 2500X7 + 8000X8 10000X5 + 2550X6

3. Menentukan kendala contoh : a. Bahan kering 4. LINIER PROGRAMMING TAHAPAN 86.46X1 + 87.82X2 + 88.1X3 + 88.6X4 + 95.5X5 + 87.32X6 + 90.2X7 + 82.41X8 88.58 b. Protein Kasar 10.56X1 + 11.4X2 + 46.9X3 + 21.3X4 + 56.8X5 + 11.4X6 + 45.1X7 + 33.11X8 22.57

4. LINIER PROGRAMMING TAHAPAN Syarat penggunaan bahan pakan yang ditetapkan berdasarkan standar penyusunan pakan adalah Jagung kuning X1 20, atau X1 50 dedak padi X2 20 bungkil kedelai X3 20 dedak gandum X6 20 Dimana nilai X1, X, X3, X4, X5, X6, X7,X8 0

4. LINIER PROGRAMMING TAHAPAN Analisis sensitivitas Analisis sensitivitas (analisa kepekaan) dilakukan untuk mengetahui sampai sejauh mana perubahan dapat dilakukan terhadap parameter-parameter linier programming sehingga solusi optimum dapat dirubah.

SEKIAN SELESAI TERIMAKASIH