BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian mengenai Pengaruh Penggunaan Kiambang (Salvinia molesta)

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian dilaksanakan pada tanggal 1 Mei 24 Juli 2014 di kandang

BAB III MATERI DAN METODE. hijau terhadap bobot relatif dan panjang organ pencernaan itik Magelang jantan

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian dilaksanakan pada bulan November sampai Desember 2013 di

BAB III METODE PENELITIAN. energi metabolis dilakukan pada bulan Juli Agustus 2012 di Laboratorium Ilmu

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian dengan judul Pengaruh Penambahan Kunyit dan Jahe Dalam

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian tentang Penggunaan Tepung Daun Mengkudu (Morinda

BAB III MATERI DAN METODE. Merah (Hylocereus polyrhizus) terhadap Performa Burung Puyuh Betina Umur 16

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian yang berjudul Pengaruh Pemberian Tingkat Protein Ransum dan

BAB III MATERI DAN METODE. protein berbeda pada ayam lokal persilangan selama 2 10 minggu dilaksanakan

BAB III MATERI DAN METODE. Laut (Gracilaria verrucosa) terhadapproduksi Karkas Puyuh (Cotunix cotunix

BAB III MATERI DAN METODE. Februari 2017 di kandang, Fakultas Peternakan dan Pertanian, Universitas

MATERI DAN METODE. Materi

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian dengan judul Pengaruh Penggunaan Gathot (Ketela

BAB III MATERI DAN METODE. Pertanian, Universitas Diponegoro pada tanggal 22 Oktober 31 Desember 2013.

BAB III MATERI DAN METODE. Kampung Super dilaksanakan pada bulan Februari sampai April 2016 dikandang

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian dengan judul Kadar Kolesterol, Trigliserida, HDL dan LDL

BAB III MATERI DAN METODE. periode starter terhadap performans pada Ayam Kedu Hitam umur 0-10 Minggu.

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian tentang pengaruh penggunaan tepung daun katuk (Sauropus

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian tentang pemanfaatan tepung olahan biji alpukat sebagai

,Vol. 32, No. 1 Maret 2014

BAB III MATERI DAN METODE. 10 minggu dilaksanakan pada bulan November 2016 Januari 2017 di kandang

BAB III MATERI DAN METODE. berbeda terhadap tingkah laku burung puyuh petelur, dilaksanakan pada bulan

III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Objek penelitian yang digunakan adalah Itik Peking Mojosari Putih (PMp)

BAB III MATERI DAN METODE. ransum terhadap profil kolesterol darah ayam broiler dilaksanakan pada bulan

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian yang berjudul Penambahan Air Perasan Jeruk Nipis (Citrus

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian mengenai frekuensi penyajian ransum yang berbeda terhadap kualitas

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian tentang Pengaruh Penggunaan Campuran Onggok dan Molase

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian mengenai pengaruh frekuensi dan periode pemberian pakan

OBJEK DAN METODE PENELITIAN. tradisional Babah Kuya yang terletak di pasar baru. Pasak bumi yang digunakan

BAB III MATERI DAN METODE. Ransum terhadap Sifat Fisik Daging Puyuh Jantan dilaksanakan bulan Juni

METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan pada 12 September 2014 sampai dengan 20 Oktober 2014

METODE PENELITIAN. Materi

MATERI DAN METODE. Sumber : Label Pakan BR-611 PT. Charoen Pokphand Indonesia.

III BAHAN DAN METODE PENELITIAN. berisi 5 ekor dan anak ayam diberi nomor (wing tag) sesuai perlakuan untuk

BAB III METODE PENELITIAN. Ayam Pedaging dan Konversi Pakan ini merupakan penelitian penelitian. ransum yang digunakan yaitu 0%, 10%, 15% dan 20%.

III. MATERI DAN METODE PENELITIAN

BAB III MATERI DAN METODE. November 2015 di Kandang Ayam Fakultas Peternakan dan Pertanian,

III BAHAN DAN METODE PENELITIAN. adalah Day Old Duck (DOD) hasil pembibitan generasi ke-3 sebanyak 9 ekor itik

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian dilaksanakan pada bulan April Juni 2016.

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian tentang pengaruh penggunaan ampas kecap dalam ransum

III BAHAN DAN METODE PENELITIAN. jenis sentul dengan umur 1 hari (day old chick) yang diperoleh dari Balai

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian dengan judul Pengaruh Pemberian Kapang R. Oryzae atau C.

MATERI DAN METODE. Lokasi dan Waktu. Materi

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian tentang pengaruh penggunaan ampas kecap sebagai subsitusi

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian telah dilaksanakan pada bulan September - Desember 2015 di

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 10 Maret 28 April 2016 di CV.

MATERI DAN METODE. Lokasi dan Waktu. Materi Ternak Percobaan. Kandang dan Perlengkapan

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian tentang Pengaruh PenambahanProbiotik Rhizopus oryzae

MATERI DAN METODE. Gambar 2. Contoh Domba Penelitian

MATERI DAN METODE. Materi

III BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Ternak yang digunakan adalah 60 ekor itik Cihateup betina dalam fase

III BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Kabupaten Bogor. Pada umur 0-14 hari ayam diberi ransum yang sama yaitu

III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. mulai fase starter sampai finisher (1-45 hari) sebanyak 100 ekor. Ayam dibagi

III BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Ayam petelur yang digunakan adalah ayam petelur yang berumur 27

METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini telah dilaksanakan dari bulan Juli - Agustus 2012 di Desa. Alam Panjang Kecamatan Rumbio Jaya Kabupaten Kampar.

MATERI. Lokasi dan Waktu

III. BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan selama 26 hari mulai 15 April--10 Mei 2014, di

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan selama 6 minggu dari 12 September 2014 sampai

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian tentang Pengaruh Penggunaan Limbah Ikan Bandeng (Chanos

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian tentang Pengaruh Frekuensi dan Awal Pemberian Pakan terhadap

BAB III MATERI DAN METODE

MATERI DAN METODE. Materi

III BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Percobaan menggunakan Itik Cihateup pada fase grower dengan umur 14

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 26 Oktober sampai dengan 26

MATERI DAN METODE. Materi

III BAHAN DAN METODE PENELITIAN. kelompok perlakuan dan setiap kelompok diulang sebanyak 5 kali sehingga setiap

III BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Ternak yang digunakan dalam penelitian adalah ayam kampung jenis sentul

III BAHAN DAN METODE PENELITIAN. starter sampai finisher (1-35 hari) sebanyak 100 ekor dan koefisien variasi kurang

MATERI DAN METODE. Penelitian ini telah dilakukan pada bulan Januari-Februari 2014 di

BAB III MATERI DAN METODE. pollard) terhadap respon fisiologi kelinci NZW betina dilaksanakan pada bulan

BAB III METODE PENELITIAN. yang menggunakan rancangan acak lengkap (RAL) dengan 4 perlakuan dan

BAB III MATERI DAN METODE. Fakultas Peternakan dan Pertanian Universitas Diponegoro, Semarang.

III BAHAN DAN METODE PENELITIAN. kelompok dan setiap kelompok diulang sebanyak 5 kali sehingga setiap kandang

BAB III METODE PENELITIAN. Alat yang digunakan dalam penelitian ini dapat dilihat pada Tabel 4. Tabel 4. Alat yang Digunakan dalam Penelitian.

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan April - Juni 2016 dengan tiga

III BAHAN DAN METODE PENELITIAN. hidup sampai penelitian berakhir adalah 13 ekor jantan dan 10 ekor betina Itik

MATERI DAN METODE. Waktu dan Lokasi. Materi

MATERI DA METODE. Lokasi dan Waktu

BAB III MATERI METODE. Penelitian dengan judul Pengaruh Penambahan Kunyit dan Jahe Dalam

METODE. Materi 10,76 12,09 3,19 20,90 53,16

MATERI DAN METODE. Materi

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian Pengaruh Frekuensi dan Periode Pemberian Pakan yang Berbeda

Animal Agriculture Journal 3(3): , Oktober 2014 On Line at :

MATERI DAN METODE. Penelitian ini telah dilakukan pada bulan Nopember sampai dengan

MATERI DAN METODE. Tabel 3. Komposisi Nutrisi Ransum Komersial.

BAB III MATERI DAN METODE. berbeda dilaksanakan mulai bulan Maret sampai Agustus 2016 di kandang domba

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian kecernaan protein dan retensi nitrogen pakan komplit dengan

MATERI DAN METODE Lokasi dan Waktu Materi Ternak Kandang Peralatan dan Perlengkapan Pakan dan Air Minum

Sumber : 1) Hartadi et al. (2005)

MATERI DAN METODE. Lokasi dan Waktu

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Maret Juli 2016 di Kandang Domba

BAHAN DAN METODE PENELITIAN

III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Ternak yang diamati dalam penelitian ini adalah ayam broiler strain cobb

III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Ternak yang digunakan untuk penelitian ini adalah Ayam Kampung Unggul

MATERI DAN METODE. Gambar 4. Kelinci Peranakan New Zealand White Jantan Sumber : Dokumentasi penelitian (2011)

BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Ternak yang digunakan dalam penelitian ini yaitu kelinci lokal dengan

SKRIPSI. Oleh : Nugrahadi Abinawa

MATERI DAN METODE. Materi

PENGGUNAAN TEPUNG DAUN UBI JALAR (Ipomoea batatas) TERFERMENTASI OLEH Aspergillus niger DALAM RANSUM TERHADAP PRODUKSI KARKAS AYAM KAMPUNG SUPER

III BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Ternak yang digunakan adalah 48 ekor itik Cihateup fase grower dengan

Transkripsi:

BAB III MATERI DAN METODE Penelitian mengenai Pengaruh Penggunaan Kiambang (Salvinia molesta) Fermentasi dalam Ransum terhadap Karakteristik Organ Pencernaan Itik Lokal Jantan dilaksanakan pada bulan Mei sampai dengan Juli 2014 di Kandang Unggas, Fakultas Peternakan dan Pertanian, Universitas Diponegoro, Semarang. 3.1. Materi Materi yang digunakan dalam penelitian adalah Day Old Duck (DOD) itik pengging jantan sebanyak 80 ekor, bobot perlakuan umur 4 minggu dengan ratarata bobot awal 734,25 ± 0,52 g. Aspergillus niger sebagai kapang fermentasi diperoleh dari Sekolah Tinggi Penyuluhan Pertanian Magelang dan Kiambang (Salvinia molesta) didapatkan dari Danau Rawa Pening Ambarawa. Bahan yang digunakan adalah bahan pakan seperti BR1, Kiambang (Salvinia molesta), bekatul, jagung kuning, bungkil kedelai, tepung ikan, minyak nabati, methionin, lysin, CaCO 3 dan premix. Kandungan nutrisi bahan ransum perlakuan dapat dilihat pada Tabel 5. Kandang yang digunakan dalam pemeliharaan itik adalah kandang sistem litter dan setiap petak kandang berukuran 100x100 cm yang diisi 4 ekor itik. Alat yang digunakan dalam penelitian antara lain; timbangan digital ketelitian 1 g, nampan, tempat minum, thermometer,dan hygrometer, ember, dan nampan, pisau bedah, pinset, gunting, dan tisu.

Tabel 5. Kandungan Nutrisi Bahan Ransum Perlakuan Bahan Pakan EM PK LK SK Met Lys Arg Ca P ----- (kkal/kg) ----- -------------------------------------- (%) ----------------------------------- Jagung 3.128,87 6,13 5,47 2,89 0,18 0,26 0,58 0,01 0,26 Salvinia 1.783,33 12,82 13,28 33,29 0,17 0,49 0,50 1,06 0,63 Salvinia Fermentasi 1.098,36 14,76 15,59 30,88 0,17 0,49 0,50 2,63 0,42 Bkl Kedelai 3.316,16 50,78 13,29 3,96 0,65 2,76 3,09 0,27 0,76 Minyak 8.600,00 0 100,00 0 0 0 0 0 0 Bekatul 2.498,13 3,03 9,65 19,61 0,19 0,50 1,16 0,05 1,48 Tepung Ikan 2.275,64 60,63 12,61 4,97 1,81 1,97 3,12 7,62 3,39 CaCo 3 0 0 0 0 0 0 0 99 0 Premix 0 0 0 0 0,30 0,30 0 0,06 0 Methionin 0 0 0 0 90 0 0 0 0 Lysin 0 0 0 0 0 90 0 0 0 Rancangan yang digunakan dalam penelitian ini adalah rancangan acak lengkap dengan 5 perlakuan dan 4 ulangan, sehingga terdapat 20 unit percobaan. Setiap unit percobaan diisi 4 ekor itik pedaging umur 4 minggu. Perlakuan yang diberikan yakni : T0 : Ransum tanpa penggunaan Kiambang (Salvinia molesta). T1 : Ransum dengan penggunaan Kiambang (Salvinia molesta) sebanyak 15% tanpa fermentasi dengan Aspergillus niger T2 : Ransum dengan penggunaan Kiambang (Salvinia molesta) fermentasi sebanyak 15% dengan Aspergillus niger T3 : Ransum dengan penggunaan Kiambang (Salvinia molesta) fermentasi sebanyak 17,5% dengan Aspergillus niger T4 : Ransum dengan penggunaan Kiambang (Salvinia molesta) fermentasi sebanyak 20% dengan Aspergillus niger.

Tabel 6. Komposisi Nutrisi Tepung Kiambang Sebelum dan Sesudah Fermentasi Tepung Kiambang Sebelum Fermentasi Sesudah Fermentasi Perubahan -------------------------------(%)-------------------- Serat Kasar** 33,29 30,88-3,24 Lemak Kasar** 13,28 15,59 + 2,31 Protein Kasar** 12,82 14,76 + 1,94 EM (kkal/kg)* 1978,40 1763,60-214,8 *EM dihitung dengan rumus Balton (Siswohardjono, 1982) EM = 40,81 {0,87 [protein kasar + 2,25 lemak kasar + BETN] +2,5} **Dianalisis Proksimat di Laboratorium Pengujian Mutu Pakan, Sekolah Tinggi Penyuluhan Pertanian (STPP) Magelang 3.2. Metode 3.2.1. Tahap persiapan Penelitian diawali dengan persiapan kandang pemeliharaan, proses pengapuran, desinfeksi, pengadaan bahan pakan, pemberian sekam, pembuatan tepung daun Kiambang (Salvinia molesta), pembuatan fermentasi Kiambang dengan Aspergillus niger selama 7 hari dan pembelian DOD. Pembuatan fermentasi dilakukan dengan komposisi; tepung Salvinia molesta : 1 kg, mineral : 58,44 gr, Aspergillus niger : 12 gr, dan air : 800 ml. Diagram alir proses pembuatan Salvinia molesta fermentasi dapat dilihat pada Lampiran 3. Gambar tepung kiambang dan tepung Kiambang yang sudah difermentasi dapat dilihat pada Ilustrasi 4 dan Ilustrasi 5.

Ilustrasi 4. Tepung Kiambang Sebelum Difermentasi Ilustrasi 5. Tepung Kiambang Fermentasi 3.2.2. Tahap pemeliharaan Tahap pemeliharaan dilakukan dengan membagi kandang litter menjadi 20 unit dan setiap unit percobaan diisi dengan 4 ekor itik lokal jantan, total itik sebanyak 80 ekor. Pengukuran suhu dan kelembaban secara mikro di ruang kandang setiap hari. Vaksinasi dengan ND killed pada umur 7 hari melalui tetes mata, kemudian vaksinasi gumboro melalui air minum pada umur 15 hari. Pemberian pakan BR1 pada DOD umur 0-2 minggu, selanjutnya pakan adaptasi pada minggu ketiga, dan pakan perlakuan diberikan saat itik berumur 4 minggu. Pemberian pakan perlakuan umur 4 sampai dengan 6 minggu diberikan ransum starter sementara umur 6 sampai 12 minggu menggunakan ransum grower. Pakan

diberikan tiga kali sehari, air minum diberikan secara adlibitum. Konsumsi ransum dihitung dengan menimbang sisa ransum yang diberikan setiap hari dan penimbangan bobot badan itik dilakukan setiap minggu. Susunan dan komposisi kimia ransum dapat dilihat pada Tabel 7 dan Tabel 8. Tabel 7. Komposisi Ransum Periode Starter (4 Minggu sampai 6 Minggu) Bahan Pakan Komposisi Ransum Periode Starter T0 T1 T2 T3 T4 --------------------------------- (%) -------------------------------- Jagung 54,80 49,40 49,40 49,40 47,30 Salvinia 0,00 15,00 0,00 0,00 0,00 Salvinia fermentasi 0,00 0,00 15,00 17,5 20,00 Bungkil kedelai 20,80 19,70 19,20 18,50 18,10 Minyak 0,60 0,60 0,60 0,60 0,60 Bekatul 14,50 7,30 7,80 6,00 6,00 Tepung ikan 7,80 6,50 6,50 6,50 6,50 Kapur 0,30 0,30 0,30 0,30 0,30 Premix 0,30 0,30 0,30 0,30 0,30 Methionine 0,30 0,30 0,30 0,30 0,30 Lysin 0,60 0,60 0,60 0,60 0,60 Jumlah 100 100 100 100 100 Komponen nutrien EM (kkal/kg) 2.995,71 2.848,32 2.741,49 2.700,77 2.649,30 Protein kasar (%) 19,09 19,12 19,17 19,13 19,17 Serat kasar (%) 5,61 8,94 8,66 9,05 9,75 Lemak kasar (%) 8,74 9,44 9,75 9,89 10,11 Ca (%) 0,96 1,01 1,23 1,11 1,18 P (%) 0,78 0,70 0,67 0,65 0,65 Methionin (%) 0,67 0,64 0,64 0,64 0,64 Lysin (%) 1,48 1,45 1,44 1,42 1,42 Arginin (%) 0,54 1,26 1,25 1,22 1,21 *Hasil perhitungan energi metabolis berdasarkan rumus Balton (Siswohardjono, 1982) EM = 40,81 {0,87 [Protein kasar + 2,25 Lemak kasar + BETN] +2,5}

Tabel 8. Komposisi Ransum Periode Grower (6 Minggu 12 Minggu) Bahan Pakan Komposisi Ransum Periode Grower T0 T1 T2 T3 T4 ----------------------------- (%) ----------------------------- Jagung 57,30 52,00 51,80 50,00 48,80 Salvinia 0,00 15,00 0,00 0,00 0,00 Salvinia fermentasi 0,00 0,00 15,00 17,50 20,00 Bungkil kedelai 19,00 17,50 17,00 16,40 16,00 Minyak 0,50 0,50 0,50 0,50 0,50 Bekatul 15,80 8,60 9,30 9,20 8,30 Tepung ikan 5,90 4,90 4,90 4,90 4,90 Kapur 0,30 0,30 0,30 0,30 0,30 Premix 0,30 0,30 0,30 0,30 0,30 Methionine 0,30 0,30 0,30 0,30 0,30 Lysin 0,60 0,60 0,60 0,60 0,60 Jumlah 100 100 100 100 100 Komponen nutrien EM (kkal/kg) 2.994,88 2.844,18 2.736,09 2.664,83 2.639,00 Protein kasar (%) 17,22 17,23 17,22 17,23 17,29 Serat kasar (%) 5,77 9,10 8,53 9,65 9,83 Lemak kasar (%) 8,41 9,11 9,45 9,53 10,00 Ca (%) 0,81 0,90 1,29 1,16 1,22 P (%) 0,73 0,64 0,61 0,62 0,61 Methionin (%) 0,63 0,61 0,61 0,60 0,60 Lysin (%) 1,41 1,37 1,36 1,35 1,35 Arginin (%) 1,29 1,17 1,16 1,14 1,13 *Hasil perhitungan energi metabolis berdasarkan rumus Balton (Siswohardjono, 1982) EM = 40,81 {0,87 [Protein kasar + 2,25 Lemak kasar + BETN] +2,5} 3.2.4. Tahap pengambilan data dan parameter penelitian Tahap pengambilan data parameter utama dilakukan pada akhir penelitian umur 12 minggu, ternak dipuasakan selama 12 jam. Data bobot badan akhir diperoleh dengan mengambil 1 ekor itik secara acak pada masing-masing unit percobaan sehingga total ada 20 ekor sampel itik, kemudian menimbang itik sebelum dipotong. Pemotongan itik dilakukan dengan cara memotong vena

junggularis, arteri carotis dan esophagus. Itik kemudian dicelupkan dalam air bersuhu 53-55 o C selama 50-60 detik, kemudian pembersihan bulu, pemisahan dan penimbangan bagian itik. Data organ pencernaan itik diperoleh dengan cara mengukur panjang dan menimbang bobot organ pencernaan (eso-tembolok, proventrikulus, gizzard, usus halus, usus besar dan seka). Parameter yang diamati dalam penelitian ini untuk mengetahui pengaruh penggunaan Kiambang (Salvinia molesta) dalam ransum terhadap karakteristik organ pencernaan ditinjau dari bobot relatif dan panjang relatif organ pencernaan. Parameter yang diamati adalah : 1. Bobot relatif organ pencernaan (%) Bobot relatif organ pencernaan dapat dihitung dengan rumus sebagai berikut : Bobot relatif = Bobot organ x 100% Bobot hidup 2. Panjang relatif organ pencernaan (cm/100g) Panjang relatif organ pencernaan dapat dihitung dengan rumus sebagai berikut : Panjang relatif = Panjang organ Bobot hidup 3.2.5. Model statistik Model statistik dari rancangan acak lengkap pada penelitian ini adalah : Y ij = µ + τ i + ε ij Keterangan : Y ij = Hasil Pengamatan pengaruh perlakuan ke - i dan ulangan j i = Perlakuan (1,2,3,4,5) j = Ulangan (1,2,3,4)

µ = Nilai tengah umum (rata-rata) dari seluruh pengamatan τ i ε ij = Pengaruh aditif pemberian fermentasi Salvinia molesta ke-i. = Pengaruh galat percobaan pada itik pedaging ke-j yang memperoleh perlakuan pemberian fermentasi Salvinia molesta ke-i. 3.2.6. Hipotesis statistik Hipotesis yang digunakan dalam penelitian ini adalah : H 0 τ 1 = τ 2 =...= τ 5 = 0, (Yang berarti tidak terdapat pengaruh perbedaan pemberian fermentasi Salvinia molesta terhadap karakteristik organ pencernaan). H 1 minimal ada satu τ i 0 (1,2,3,4,5), (Yang artinya minimal ada satu perlakuan fermentasi Salvinia molesta terhadap karakteristik organ pencernaan). 3.2.7. Analisis data Pengujian data secara statistik terhadap karakteristik organ pencernaan dilakukan menggunakan analisis ragam (Anova) dan diuji statistik data dengan SPSS versi 16.0. Setelah diketahui f hitung dan signifikansi dengan taraf uji 5% pada tabel Anova lalu dilakukan uji Duncan.