TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS KESEHATAN. Kabupaten Pacitan Nomor 20 Tahun 2007 tentang Organisasi Dinas Daerah Kabupaten

dokumen-dokumen yang mirip
BUPATI PACITAN PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI PACITAN NOMOR 56 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI CIAMIS PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI CIAMIS NOMOR 41 TAHUN 2016 TENTANG TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA UNSUR ORGANISASI DINAS KESEHATAN

Tugas, Fungsi dan Struktur Organisasi Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur

Bagian Kedua Kepala Dinas Pasal 159 (1) Kepala Dinas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 158 huruf a, mempunyai tugas pokok melaksanakan urusan pemerinta

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 74 TAHUN 2016 TENTANG

BERITA DAERAH KABUPATEN PACITAN NOMOR 27 TAHUN 2007

-2- MEMUTUSKAN : Menetapkan : PERATURAN GUBERNUR TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI, SERTA TATA KERJA DINAS KESEHATAN.

BUPATI LOMBOK BARAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI LOMBOK BARAT,

Kepala Dinas mempunyai tugas :

BUPATI SIDOARJO PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI SIDOARJO NOMOR 69 TAHUN 2016 TENTANG

BAB II GAMBARAN PELAYANAN DINAS KESEHATAN KABUPATEN BLITAR

BUPATI KEBUMEN PERATURAN BUPATI KEBUMEN NOMOR 69 TAHUN 2008 TENTANG RINCIAN TUGAS POKOK, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS KESEHATAN KABUPATEN KEBUMEN

BUPATI SUMBAWA BARAT PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT

BUPATI BLORA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI BLORA NOMOR 56 TAHUN 2016 TENTANG

3. Bupati adalah Bupati Jombang. 4. Sekretaris Daerah adalah Sekretaris Daerah Kabupaten. 5. Dinas Kesehatan adalah Dinas Kesehatan Kabupaten

BUPATI PURWOREJO PERATURAN BUPATI PURWOREJO NOMOR : 84 TAHUN 2013 TENTANG

BUPATI PACITAN PROVINSIJAWA TIMUR PERATURAN BUPATI PACITAN NOMOR 70 TAHUN 2016 TENTANG

GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA NOMOR 57 TAHUN 2015 TENTANG RINCIAN TUGAS DAN FUNGSI DINAS KESEHATAN

BUPATI PURBALINGGA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI PURBALINGGA NOMOR 79 TAHUN 2016 TENTANG

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KLATEN,

BUPATI BANYUMAS PERATURAN BUPATI BANYUMAS NOMOR 36 TAHUN 2008 TENTANG PENJABARAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS KESEHATAN KABUPATEN BANYUMAS

BUPATI KOTAWARINGIN BARAT

PERATURAN BUPATI SRAGEN NOMOR 116 TAHUN 2016 TENTANG TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS KESEHATAN KABUPATEN SRAGEN BUPATI SRAGEN,

WALIKOTA SURAKARTA PERATURAN WALIKOTA SURAKARTA NOMOR 12 TAHUN 2008 TENTANG

BUPATI PULANG PISAU PROVINSI KALIMANTAN TENGAH PERATURAN BUPATI PULANG PISAU NOMOR 35 TAHUN 2016 TENTANG

GUBERNUR BALI PERATURAN GUBERNUR BALI NOMOR 70 TAHUN 2011 TENTANG RINCIAN TUGAS POKOK DINAS KESEHATAN PROVINSI BALI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BUPATI BANGKA PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG

BERITA DAERAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL

GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH

4. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan Lembaran Negara

WALIKOTA PASURUAN SALINAN PERATURAN WALIKOTA NOMOR 55 TAHUN 2011 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS KESEHATAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BUPATI BELITUNG PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG PERATURAN BUPATI BELITUNG NOMOR 45 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI CIAMIS PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI CIAMIS NOMOR 51 TAHUN 2016 TENTANG

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 79 TAHUN 2008 TENTANG

BUPATI LUMAJANG PROVINSI JAWA TIMUR

BUPATI BLITAR PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI BLITAR NOMOR 50 TAHUN 2016

W A L I K O T A Y O G Y A K A R T A PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 73 TAHUN 2008 TENTANG

BUPATI TRENGGALEK PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI TRENGGALEK NOMOR 15 TAHUN 2017 TENTANG

BUPATI BANJAR PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN BUPATI BANJAR NOMOR 53 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI GRESIK PROVINSI JAWA TIMUR

PERATURAN BUPATI SUMBAWA NOMOR 6 TAHUN 2008 TENTANG RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS KESEHATAN KABUPATEN SUMBAWA BUPATI SUMBAWA

BUPATI CIAMIS PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI CIAMIS NOMOR 55 TAHUN 2016 TENTANG

Walikota Tasikmalaya Provinsi Jawa Barat

TUGAS POKOK DAN FUNGSI ORGANISASI DINAS KESEHATAN KABUPATEN JEMBER

BUPATI WONOSOBO PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI WONOSOBO NOMOR 38 TAHUN 2016 TENTANG

PERATURAN BUPATI TOLITOLI NOMOR 9 TAHUN

BUPATI TULUNGAGUNG PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI TULUNGAGUNG NOMOR 53 TAHUN 2014 TENTANG

-3- BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Peraturan Gubernur ini, yang dimaksud dengan : 1. Daerah adalah Provinsi Bali.

BUPATI JEPARA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI JEPARA NOMOR 51 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI BELITUNG PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG PERATURAN BUPATI BELITUNG NOMOR 43 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI BANJAR PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN BUPATI BANJAR NOMOR 66 TAHUN 2016 TENTANG

WALIKOTA PASURUAN PROVINSI JAWA TIMUR SALINAN PERATURAN WALIKOTA PASURUAN NOMOR 29 TAHUN 2015 TENTANG

BUPATI BLITAR PERATURAN BUPATI BLITAR NOMOR 42 TAHUN 2011 TENTANG PENJABARAN TUGAS DAN FUNGSI DINAS PETERNAKAN KABUPATEN BLITAR BUPATI BLITAR,

PERATURAN BUPATI SUBANG NOMOR : TAHUN 2008 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS KESEHATAN KABUPATEN SUBANG BUPATI SUBANG,

BUPATI BANJAR PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN BUPATI BANJAR NOMOR 72 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI GROBOGAN PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI GROBOGAN NOMOR 52 TAHUN 2016 TENTANG

-1- BUPATI ACEH TIMUR PROVINSI ACEH PERATURAN BUPATI ACEH TIMUR NOMOR 13 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI MADIUN SALINAN PERATURAN BUPATI MADIUN NOMOR 29 TAHUN 2008 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS KESEHATAN BUPATI MADIUN,

WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA

BUPATI CIAMIS PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI CIAMIS NOMOR 52 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI PULANG PISAU PROVINSI KALIMANTAN TENGAH PERATURAN BUPATI KABUPATEN PULANG PISAU NOMOR 51 TAHUN 2016 TENTANG

WALIKOTA PROBOLINGGO

BUPATI CIAMIS PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI CIAMIS NOMOR 61 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI MALANG PROVINSI JAWA TIMUR

BUPATI CIAMIS PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI CIAMIS NOMOR 46 TAHUN 2016 TENTANG

WALIKOTA TASIKMALAYA,

BUPATI CIAMIS PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI CIAMIS NOMOR 48 TAHUN 2016 TENTANG

LAMPIRAN II. Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Karangasem mempunyai tugas :

BUPATI MANDAILING NATAL

PERATURAN WALIKOTA BALIKPAPAN

BUPATI SUKAMARA PERATURAN BUPATI SUKAMARA NOMOR 16 TAHUN 2008 TENTANG RINCIAN TUGAS POKOKDAN FUNGSI DINAS KESEHATAN KABUPATEN SUKAMARA

BUPATI LUMAJANG PROVINSI JAWA TIMUR

BUPATI BANJAR PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN BUPATI BANJAR NOMOR 61 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI PONOROGO PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI PONOROGO NOMOR TAHUN 2016 TENTANG

BAB II GAMBARAN UMUM DINAS KESEHATAN. Sekretaris Daerah. Dinas Kesehatan mempunyai tugas melaksanakan

BUPATI BANTUL DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN BUPATI BANTUL

BUPATI MUSI RAWAS PERATURAN BUPATI MUSI RAWAS NOMOR 42 TAHUN 2008 TENTANG PENJABARAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS KESEHATAN KABUPATEN MUSI RAWAS

BUPATI BANJAR PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN BUPATI BANJAR NOMOR 78 TAHUN 2016 TENTANG

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BULUNGAN,

BUPATI CIAMIS PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI CIAMIS NOMOR 54 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI BURU PROVINSI MALUKU PERATURAN BUPATI BURU NOMOR 69 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI PACITAN PERATURAN BUPATI PACITAN NOMOR 2 TAHUN 2013 TENTANG

BUPATI SUKAMARA PROVINSI KALIMANTAN TENGAH PERATURAN BUPATI SUKAMARA NOMOR 26 TAHUN 2016 TENTANG

GUBERNUR BALI, Mengingat

PERATURAN BUPATI BARITO UTARA NOMOR 7 TAHUN 2014 TENTANG TUGAS DAN URAIAN TUGAS JABATAN PADA DINAS KESEHATAN KABUPATEN BARITO UTARA

BUPATI SITUBONDO PERATURAN BUPATI SITUBONDO NOMOR 38 TAHUN 2008 TENTANG URAIAN TUGAS DAN FUNGSI DINAS KESEHATAN KABUPATEN SITUBONDO

BUPATI SITUBONDO PERATURAN BUPATI SITUBONDO NOMOR 58 TAHUN 2010 TENTANG URAIAN TUGAS DAN FUNGSI DINAS KESEHATAN KABUPATEN SITUBONDO

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN KEBUMEN NOMOR : 31 TAHUN : 2004 SERI : D NOMOR : 4

-1- BUPATI SINJAI PROVINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN BUPATI SINJAI NOMOR 58 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI CIAMIS PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI CIAMIS NOMOR 44 TAHUN 2016 TENTANG TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA UNSUR ORGANISASI DINAS SOSIAL

Perda Kab. Belitung No. 17 Tahun

BUPATI CIAMIS PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI CIAMIS NOMOR 63 TAHUN 2016

SALINAN. Perangkat Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2016 Nomor 114, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5887);

PERATURAN BUPATI SUMBAWA NOMOR 17 TAHUN 2008 TENTANG RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS KELAUTAN DAN PERIKANAN KABUPATEN SUMBAWA.

BUPATI BLITAR PERATURAN BUPATI BLITAR NOMOR 40 TAHUN 2011

SALINAN. Perangkat Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2016 Nomor 114, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5887);

PROVINSI KALIMANTAN TIMUR PERATURAN BUPATI PENAJAM PASER UTARA NOMOR 51 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI PACITAN PROVINSIJAWA TIMUR PERATURAN BUPATI PACITAN NOMOR 61 TAHUN 2016 TENTANG

PERATURAN WALIKOTA MALANG NOMOR 26 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS KESEHATAN

-2- Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 58, Tambahan Lembaran Negara Re

Transkripsi:

TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS KESEHATAN Dinas Kesehatan Kabupaten Pacitan sesuai dengan Peraturan Daerah Kabupaten Pacitan Nomor 20 Tahun 2007 tentang Organisasi Dinas Daerah Kabupaten Pacitan adalah sebagai unsur staf yang mempunyai tugas membantu Bupati Pacitan dalam melaksanakan urusan kesehatan berdasarkan azas otonomi dan tugas pembantuan. Ditindaklanjuti dengan Peraturan Bupati Pacitan Nomor 56 Tahun 2016 Daerah tentang Kedudukan, Tugas dan Fungsi, Susunan Organisasi, Serta Tata Kerja Dinas Kesehatan Kabupaten Pacitan. Dalam rangka melaksanakan tugas pokok tersebut, Dinas Kesehatan mempunyai fungsi membantu bupati melaksanakan Urusan Pemerintahan Bidang Kesehatan yang meliputi kesehatan masyarakat, pencegahan dan pengendalian penyakit, pelayanan dan sumber daya kesehatan, serta tugas pembantuan yang diberikan kepada Kabupaten. Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam pasal 3, menyelenggarakan fungsi : a. Perumusan kebijakan, pelaksanaan kebijakan, pelaksanaan evaluasi dan pelaporan, serta pelaksanaan administrasi kesehatan masyarakat. b. Perumusan kebijakan, pelaksanaan kebijakan, pelaksanaan evaluasi dan pelaporan, serta pelaksanaan administrasi pencegahan dan pengendalian penyakit. c. Perumusan kebijakan, pelaksanaan kebijakan, pelaksanaan evaluasi dan pelaporan, serta pelaksanaan administrasi pelayanan dan sumber daya kesehatan; dan d. Pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh bupati sesuai dengan tugas dan fungsinya.

Susunan Organisasi Dinas Kesehatan Kabupaten Pacitan sesuai Peraturan Bupati Pacitan Nomor 56 Tahun 2016 terdiri dari : A. Sekretariat; B. Bidang Kesehatan Masyarakat; C. Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit; D. Bidang Pelayanan dan Sumber daya Kesehatan; E. UPT Dinas; dan F. Kelompok Jabatan Fungsional. Uraian tugas dan fungsi masing-masing adalah sebagai berikut : A. SEKRETARIAT Sekretariat mempunyai tugas menyelenggarakan koordinasi pelaksanan kegiatan, pembinaan dan pemberian dukungan pelayanan administratif yang meliputi umum dan kepegawaian, keuangan, dan program, serta evaluasi pelaporan kepada seluruh unit organisasi di Lingkungan Dinas. Sekretariat dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 7, menyelenggarakan fungsi: a. Pengoordinasian dan pembinaan pelaksanaan kegiatan; b. Pemberian dukungan pelayanan administrasi umum dan kepegawaian; c. Pemberian dukungan pelayanan administrasi keuangan; d. Pemberian dukungan pelayanan administrasi program, evaluasi dan pelaporan; dan e. Pelaksanaan fungsi iain yang diberikan oleh kepala dinas sesuai dengan tugas dan fungsinya. Sekretariat membawahi 2 sub bagian terdiri dari :

1) Sub Bagian Umum, Kepegawaian dan Keuangan; dan 2) Sub Bagian Program, Evaluasi dan Pelaporan. Masing-masing Sub Bagian berada dibawah dan bertanggung jawab kepada Sekretaris. 1) Sub Bagian Umum, Kepegawaian dan Keuangan, mempunyai tugas : a. Menyiapkan dan melaksanakan ketatausahaan perkantoran; b. Menyiapkan dan melaksanakan ketatalaksanaan rumah tangga; c. Menyiapkan dan melaksanakan ketatalaksanaan perlengkapan dan barang milik daerah; d. Menyiapkan dan melaksanakan ketatalaksanaan persuratan dan kearsipan; e. Menyiapkan dan melaksanakan ketatalaksanaan kehumasan dan protokol; f. Menyiapkan dan melaksanakan ketatalaksanaan kepegawaian; g. Melaksanakan pengelolaan anggaran; h. Melaksanakan perbendabaraan dan gaji; i. Melaksanakan verifikasi dan akuntansi; j. Melaksanakan pelaporan keuangan; dan k. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh sekretaris sesuai 2) Sub Bagian Program, Evaluasi, dan Pelaporan, mempunyai tugas : a. Menyiapkan bahan koordinasi penyusunan rencana program dan kegiatan; b. Menyiapakan bahan koordinasi penyusunan rencana strategis;

c. Mengumpulkan, mengolah, dan menyajikan data; d. Menyiapkan bahan penyusunan laporan; e. Menyiapkan bahan penyusunan evaluasi dan laporan kinerja; dan f. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh sekretaris sesuai dengan tugas dan fungsinya. B. BIDANG KESEHATAN MASYARAKAT Bidang Kesehatan Masyarakat melaksanakan sebagian tugas Dinas yang meliputi kesehatan keluarga dan gizi, promosi dan pemberdayaan kesehatan, serta kesehatan lingkungan, kesehatan kerja dan olah raga. Bidang Kesehatan Masyarakat dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 15, menyelenggarakan fungsi: a. Perumusan kebijakan, pelaksanaan kebijakan, pelaksanaan evaluasi dan pelaporan, serta pelaksanaan administrasi kesehatan keluarga dan gizi; b. Perumusan kebijakan, pelaksanaan kebijakan, pelaksanaan evaluasi dan pelaporan, serta pelaksanaan administrasi promosi dan pemberdayaan kesehatan; c. Perumusan kebijakan, pelaksanaan kebijakan, pelaksanaan evaluasi dan pelaporan, serta pelaksanaan administrasi kesehatan lingkungan, kesehatan kerja dan olah raga; dan d. Pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh kepala dinas sesuai dengan tugas dan fungsinya. Bidang Kesehatan Masyarakat terdiri dari : 1) Seksi Kesehatan Keluarga dan Gizi; 2) Seksi Promosi dan Pemberdayaan Kesehatan; dan

3) Seksi Kesehatan Lingkungan, Kesehatan Kerja dan Olah Raga Masing-masing Seksi Kesehatan Keluarga dan Gizi berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Bidang dan Seksi Kesehatan Keluarga dan Gizi dipimpin oleh Kepala Seksi. 1) Seksi Kesehatan Keluarga dan Gizi Seksi Kesehatan Keluarga dan Gizi mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas Bidang Kesehatan Masyarakat yang terkait dengan kesehatan keluarga dan gizi. Tugas sebagaimana dimaksud, meliputi: a. Menyusun rencana program dan pedoman kesehatan keluarga dan gizi masyarakat; b. Melaksanakan pembinaan, bimbingan dan pengembangan pelayanan kesehatan keluarga dan perbaikan gizi masyarakat; c. Mengumpulkan, mengolah dan menganalisa data pelayanan kesehatan keluarga serta pelayanan perbaikan gizi masyarakat; d. Menyelenggarakan program kesehatan keluarga, deteksi dini dan pengendalian gizi masyarakat; e. Melaksanakan koordinasi lintas sektoral dan lintas program dalam rangka penyelenggaraan upaya pelayanan kesehatan keluarga dan perbaikan gizi masyarakat; f. Menyajikan dan menyebarluaskan informasi tentang pelayanan kesehatan keluarga serta pelayanan perbaikan gizi masyarakat; g. Melaksanakan monitoring, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan kesehatan keluarga dan gizi masyarakat; dan

h. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh kepala bidang sesuai 2) Seksi Promosi dan Pemberdayaan Kesehatan Seksi Promosi dan Pemberdayaan Kesehatan mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas Bidang Kesehatan Masyarakat yang terkait dengan promosi dan pemberdayaan kesehatan. Tugas sebagaimana dimaksud, meliputi: a. Menyusun rencana dan pedoman kerja program promosi kesehatan dan pemberdayaan kesehatan masyarakat; b. Melaksanakan pembinaan, bimbingan dan pengendalian upaya kesehatan program promosi kesebatan dan pemberdayaan kesehatan masyarakat; c. Melaksanakan upaya kemitraan dalam bidang kesehatan masyarakat dan peningkatan pendidikan kesehatan kepada masyarakat; d. Meningkatkan motivasi dan peran serta masyarakat e. Melaksanakan evaluasi dan pelaporan upaya kesehatan program promosi kesehatan dan pemberdayaan kesebatan masyarakat; f. Menyelenggarakan promosi kesehatan, pengembangan metode dan media komunikasi informasi edukasi; g. Menyelenggarakan pengelolaan jaminan kesehatan masyarakan; dan h. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh kepala bidang sesuai 3) Seksi Kesehatan Lingkungan, Kesehatan Kerja dan Olah Raga

Seksi Kesehatan Lingkungan, Kesehatan Kerja dan Olah Raga mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas Bidang Kesehatan Masyarakat yang terkait dengan kesehatan lingkungan, kesehatan kerja dan olah raga. Tugas sebagaimana dimaksud, meliputi : a. Melaksanakan perencanaan di bidang kesehatan lingkungan, kesehatan kerja dan olah raga; b. Melaksanakan penyusunan pedoman di bidang kesehatan lingkungan, kesehatan kerja dan olah raga; c. Melaksanakan pembinaan, pengawasan dan pengendalian di bidang kesehatan lingkungan, kesehatan kerja dan olah raga; d. Melakukan pemantauan, evaluasi dan pelaporan di bidang kesehatan lingkungan, kesehatan kerja dan olah raga; e. Melaksanakan koordinasi dan pemberdayaan masyarakat melalui sanitasi total berbasis masyarakat; f. Melaksanakan fasilitasi dan koordinasi penyelenggaraan kabupaten sehat; g. Melaksanakan koordinasi dan fasilitasi lintas program dan lintas sektor di bidang kesehatan lingkungan, kesebatan kerja dan olah raga; dan h. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh kepala bidang sesuai C. BIDANG PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN PENYAKIT Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit melaksanakan sebagian tugas Dinas yang meliputi surveilans dan imunisasi, pencegahan dan pengendalian

penyakit menular, serta pencegahan dan pengendalian penyakit tidak menular dan kesehatan jiwa. Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 24, menyelenggarakan fungsi: a. Perumusan kebijakan, pelaksanaan kebijakan, pelaksanaan evaluasi dan pelaporan, serta pelaksanaan administrasi surveilans dan imimisasi; b. Perumusan kebijakan, pelaksanaan kebijakan, pelaksanaan evaluasi dan pelaporan, serta pelaksanaan administrasi pencegahan dan pengendalian penyakit menular; c. Perumusan kebijakan, pelaksanaan kebijakan, pelaksanaan evaluasi dan pelaporan, serta pelaksanaan administrasi pencegahan dan pengendalian penyakit tidak menular dan kesehatan jiwa; dan d. Pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh kepala dinas sesuai dengan tugas dan fungsinya. Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit terdiri dari : 1) Seksi Surveilans dan Imunisasi; 2) Seksi Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular; dan 3) Seksi Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak Menular dan Kesehatan Jiwa. Masing-masing Seksi Surveilans dan Imunisasi berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Bidang sedangkan Seksi Surveilans dan Imunisasi dipimpin oleh Kepala Seksi. 1) Seksi Surveilans dan Imunisasi

Seksi Surveilans dan Imunisasi mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit yang terkait dengan surveilans dan imunisasi. Tugas sebagaimana dimaksud, meliputi: a. Menyusun rencana dan pedoman program surveilans dan imunisasi; b. Melaksanakan pembinaan dan bimbingan surveilans dan imunisasi; c. Melaksanakan surveilans epidemiology; d. Penemuan dan penanganan penderita penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi; e. Melaksanakan bimbingan dan pengendalian rantai dingin vaksin; f. Melaksanakan evaluasi dan pelaporan surveilans dan imunisasi; g. Melaksanakan pengendalian kesehatan haji; h. Memberikan rekomendasi terjadinya kejadian luar biasa; dan i. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh kepala bidang sesuai 2) Seksi Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Seksi Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit yang terkait dengan pencegahan dan pengendalian penyakit menular. Tugas sebagaimana dimaksud, meliputi: a. Menyusun rencana program pencegahan dan pengendalian penyakit menular; b. Melaksanakan penyusunan pedoman pencegahan dan pengendalian penyakit menular;

c. Melaksanakan bimbingan dan pengendalian pencegahan dan pengendalian penyakit menular langsung; d. Melaksanakan bimbingan dan pengendalian pencegahan dan pengendalian penyakit menular zoonosis; e. Melaksanakan bimbingan dan pengendalian pencegahan dan pengendalian penyakit tular vektor; f. Melaksanakan penyelidikan epidemiologi kasus penyakit menular langsung, zoonosis dan penyakit tular vektor; g. Melaksanakan entomologi vektor; h. Melaksanakan pemberantasan vektor; dan i. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang sesuai 3) Seksi Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak Menular dan Kesehatan Jiwa Seksi Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak Menular dan Kesehatan Jiwa mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit yang terkait pencegahan dan pengendalian penyakit tidak menular dan kesehatan jiwa. Tugas sebagaimana dimaksud, meliputi: a. Menyusun rencana program pencegahan dan pengendalian penyakit tidak menular dan kesehatan jiwa; b. Menyusun pedoman upaya pencegahan dan pengendalian penyakit tidak menular dan kesehatan jiwa;

c. Melaksanakan pembinaan dan bimbingan pencegahan dan pengendalian penyakit tidak menular dan kesehatan jiwa; d. Melaksanakan koordinasi lintas bidang dan lintas sektoral; D. BIDANG PELAYANAN DAN SUMBER DAYA KESEHATAN Bidang Pelayanan dan Sumber daya Kesehatan melaksanakan sebagian tugas Dinas yang meliputi pelayanan kesehatan, kefarmasian dan alat kesehatan, serta sumber daya manusia kesebatan. Bidang Pelayanan dan Sumber daya Kesehatan dalaim melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam menyelenggarakan fungsi: a. Perumusan kebijakan, pelaksanaan kebijakan, pelaksanaan evaluasi dan pelaporan, serta pelaksanaan administrasi pelayanan kesehatan; b. Perumusan kebijakan, pelaksanaan kebijakan, pelaksanaan evaluasi dan pelaporan, serta pelaksanaan administrasi kefarmasian dan alat kesehatan; c. Perumusan kebijakan, pelaksanaan kebijakan, pelaksanaan evaluasi dan pelaporan, serta pelaksanaan administrasi sumber daya manusia kesehatan; dan d. Pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh kepala dinas sesuai dengan tugas dan fungsinya. Bidang Pelayanan dan Sumber daya Kesehatan terdiri dari : 1) Seksi Pelayanan Kesehatan; 2) Seksi Kefarmasian dan Alat Kesehatan; dan 3) Seksi Sumber Daya Manusia Kesehatan. Masing-masing Seksi Pelayanan Kesehatan berada dibawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Bidang dan Seksi Pelayanan Kesehatan dipimpin oleh Kepala Seksi.

Tugas sebagaimana dimaksud, meliputi: 1) Seksi Pelayanan Kesehatan Seksi Pelayanan Kesehatan mempunyai tugas melaksanakan sebagaian tugas Bidang Pelayanan dan Sumber daya Kesehatan yang terkait dengan pelayanan kesehatan. a. Menyusun rencana program standart pelayanan kesehatan primer, rujukan dan tradisional; b. Menyusun pedoman teknis pelayanan kesehatan primer, rujukan dan tradisional; c. Melaksanakan pembinaan, bimbingan, pengawasan dan pengendalian di bidang pelayanan kesehatan primer, rujukan dan tradisional; d. Melaksanakan pemantauan, evaluasi dan pelaporan program pelayanan kesehatan primer, rujukan dan tradisional; e. Melaksanakan registrasi dan akreditasi sarana kesehatan baik pemerintah maupun swasta; f. Melaksanakan koordinasi dan fasilitasi lintas program dan lintas sektor di bidang pelayanan kesehatan dan kesehatan tradisonal; g. Menyiapkan rekomendasi, pengawasan dan pengendalian izin sarana pelayanan kesehatan asing; h. Melaksanakan upaya penyediaan dan peningkatan sarana prasarana pelayanan kesehatan; i. Menyiapkan bahan koordinasi dan pelaksanaan pertolongan pertama pada kecelakaan dan penanggulangan bencana bidang kesehatan; dan

j. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh kepala bidang sesuai 2) Seksi Kefarmasian dan Alat Kesehatan Seksi Kefarmasian dan Alat Kesehatan mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas Bidang Pelayanan dan Sumber daya Kesehatan yang terkait dengan kefarmasian dan alat kesehatan Tugas sebagaimana dimaksud, meliputi: a. Menyusun perencanaan program sediaan farmasi, makanan minuman dan alat kesehatan; b. Menyusun pedoman, petunjuk pelaksanaan, petunjuk teknis serta prosedur tetap program pembinaan sediaan farmasi, makanan minuman dan alat kesehatan; c. Melaksanakan pembinaan, pengawasan dan pengendalian di bidang sediaan farmasi, makanan minuman dan alat kesehatan; d. Melakukan pemantauan, evaluasi dan pelaporan dl bidang sediaan farmasi, makanan minuman dan alat kesehatan; e. Melaksanakan rekomendasi izin usaha sarana farmasi, makanan minuman dan alat kesehatan f. Melaksanakan koordinasi lintas program, lintas sektor dibidang sediaan farmasi, makanan minuman dan alat kesehatan; g. Melaksanakan upaya penyediaan dan peningkatan dibidang sediaan farmasi, makanan minuman dan alat kesehatan; dan h. Melaksanakan tugas Iain yang diberikan oleh Kepala Bidang sesuai

3) Seksi Sumber Daya Manusia Kesehatan. Seksi Sumber Daya Manusia Kesehatan mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas Bidang Pelayanan dan Sumber daya Kesehatan yang terkait sumber daya manusia kesehatan. Tugas sebagaimana dimaksud, meliputi : a. Menyusun perencanaan kebutuhan, pendayagunaan dan pengembangan sumber daya manusia kesehatan; b. Menyusun pedoman, petunjuk teknis, petunjuk pelaksanaan, serta prosedur tetap kebutuhan, pendayagunaan dan pengembangan sumber daya manusia kesehatan; c. Melaksanakan pembinaan, pengawasan dan pengendalian kebutuhan, pendayagunaan dan pengembangan sumber daya manusia kesehatan; d. Melakukan pemantauan, evaluasi dan pelaporan kebutuhan, pendayagunaan dan pengembangan sumber daya manusia kesehatan; e. Melaksanakan regristrasi, akreditasi, standarisasi dan sertifikasi sumber daya manusia kesehatan; f. Menyiapkan rekomendasi izin tenaga kesebatan asing dan penyelenggaraan pendidikan sumber daya manusia kesehatan; g. Melaksanakan koordinasi lintas program, lintas sektor dan organisasi profesi sumber daya manusia kesehatan; danh

h. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh kepala bidang sesuai E. UPT DINAS Dalam hal Kepala Dinas berhalangan melaksanakan tugasnya, tugas Kepala Dinas dilaksanakan oleh Pejabat yang ditunjuk oleh Bupati. a. Dalam melaksanakan tugasnya, setiap pimpinan unit kerja dan kelompok jabatan fungsional wajib menerapkan prinsip koordinasi, integrasi dan sinkronisasi baik dalam lingkungan masing-masing maupun antar unit kerja di lingkungan organisasi perangkat daerah serta dengan instansi lain di luar organisasi perangkat daerah sesuai dengan tugas masing-masing. b. Setiap pimpinan unit kerja wajib mengawasi bawahannya masing-masing dan bila terjadi penyimpangan agar mengambil langkah-langkah yang diperlukan sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku. c. Setiap pimpinan unit kerja bertanggungjawab mempimpin dan mengkoordinasikan bawahannya masing-masing dan memberikan bimbingan serta petunjuk-petunjuk bagi pelaksanaan tugas bawahannya. d. Setiap pimpinan unit kerja wajib mengikuti dan mematuhi petunjuk-petunjuk dan bertanggungjawab kepada atasan masing-masing dan menyampaikan laporan berkala tepat pada waktunya.

e. Setiap laporan yang diterima oleh pimpinan dari bawahan, wajib diolah dan dipergunakan sebagai baban untuk penyusunan laporan lebih lanjut dan untuk memberikan petunjuk-petunjuk kepada bawahan. f. Dalam menyampaikan laporan masing-masing kepada atasan tembusan laporan wajib disampaikan pula kepada organisasi perangkat daerah lain yang secara fungsional mempunyai hubungan kerja. g. Dalam melaksanakan tugasnya setiap pimpinan unit kerja dibantu oleh kepala unit kerja di bawahnya dan dalam rangka pemberian bimbingan kepada bawahan masing-masing wajib mengadakan rapat berkala. F. KELOMPOK JABATAN FUNGSIONAL a. Pada masing-masing unit kerja dilingkungan Dinas Kesehatan dapat dibentuk sejumlah kelompok jabatan fungsional sesuai dengan kebutuhan dan berdasarkan Peraturan Perundang-Undangan. b. Kelompok Jabatan Fungsional mempunyai tugas melakukan kegiatan sesuai dengan bidang tenaga fungsional masing-masing berdasarkan Peraturan Perundang-Undangan yang berlaku. c. Kelompok Jabatan Fungsional terdiri dari sejumlah tenaga fungsional yang terbagi dalam berbagai kelompok tenaga fungsional sesuai dengan bidang keahliannya. d. Kelompok jabatan fungsional sebagaimana dimaksud dapat dikoordinir oleh seorang tenaga fungsional senior yang ditunjuk diantara tenaga fungsional. e. Jumlah tenaga fungsional sebagaimana dimaksud ditetapkan sesuai kebutuhan dan beban kerja.