PERATURAN BADAN SIBER DAN SANDI NEGARA NOMOR 8 TAHUN 2018 TENTANG PENYELENGGARAAN SISTEM PENGENDALIAN INTERN PEMERINTAH BADAN SIBER DAN SANDI NEGARA

dokumen-dokumen yang mirip
PERATURAN KEPALA LEMBAGA SANDI NEGARA NOMOR 11 TAHUN 2015 TENTANG PENYELENGGARAAN SISTEM PENGENDALIAN INTERN PEMERINTAH DI LEMBAGA SANDI NEGARA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PARIWISATA REPUBLIK INDONESIA,

MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA LEMBAGA SANDI NEGARA,

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

2012, No.51 2 Indonesia Tahun 2004 Nomor 5; Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4355); 4. Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang Peme

2011, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47, Tamba

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA REPUBLIK INDONESIA,

2017, No Pedoman Pengawasan Intern di Kementerian Luar Negeri dan Perwakilan Republik Indonesia; Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 28 Tahun 19

PERATURAN MENTERI KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : P.32/Menhut-II/2012 TENTANG

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA,

2015, No c. bahwa untuk mewujudkan pengawasan tersebut dalam huruf b, diperlukan peran Inspektorat Jenderal atau nama lain yang secara fungsio

2011, No Mengingat : 1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 8 Tahun 1974 tentang Pokok-pokok Kepegawaian (Lembaran Negara Tahun 1974 Nomor 55

BERITA NEGARA. BADAN KOORDINASI PENANAMAN MODAL. SPIP. Penyelenggaraan. PERATURAN KEPALA BADAN KOORDINASI PENANAMAN MODAL REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA PERATURAN MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA REPUBLIK INDONESIA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA,

2017, No Berencana Nasional tentang Penyelenggaraan Sistem Pengendalian Intern Pemerintah di Lingkungan Badan Kependudukan dan Keluarga Berenc

2018, No c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan huruf b, perlu menetapkan Peraturan Menteri Luar Negeri tentan

2017, No Peraturan Presiden Nomor 90 Tahun 2007 tentang Badan Koordinasi Penanaman Modal sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Presiden

2017, No Peraturan Kepala Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi tentang Penetapan Rencana Strategis Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi

- 1 - MENTERI DESA, PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL, DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA

2017, No Undang-undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 N

2016, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Negara yang Bersih dan Bebas dari Korupsi, Kolusi, dan Nepotis

2017, No tentang Perubahan Kedua atas Peraturan Kepala Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan Nomor 4 Tahun 2014 tentang Pembinaan terhadap

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

2 2. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 5, tambahan Lembaran Negara R

MENTERI NEGARA RISET DAN TEKNOLOGI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI NEGARA RISET DAN TEKNOLOGI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 06 /M/PER/XII/2011 TENTANG

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN KEPALA BADAN KOORDINASI PENANAMAN MODAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR TAHUN 2017 TENTANG MANAJEMEN RISIKO

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI SOSIAL REPUBLIK INDONESIA,

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

2017, No Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47, Tambahan Lembar

BERITA NEGARA. No.787, 2011 KEMENTERIAN LUAR NEGERI. Sistem Pengendalian Intern Pemerintah. Penyelenggaraan.

2017, No c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan huruf b, perlu menetapkan Peraturan Menteri Pemuda dan Olahra

KEPALA BADAN NASIONAL PENGELOLA PERBATASAN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN KEPALA BADAN NASIONAL PENGELOLA PERBATASAN NOMOR 8 TAHUN 2012 TENTANG

2018, No Nomor 277); 2. Peraturan Badan Siber dan Sandi Negara Nomor 2 Tahun 2018 tentang Organisasi dan Tata Kerja Badan Siber dan Sandi Negar

2017, No Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 5, Tambahan Lem

2017, No Mengingat : 1. Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2008 tentang Sistem Pengendalian Intern Pemerintah (Lembaran Negara Republik Indo

2016, No Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 58

BERITA DAERAH KOTA SAMARINDA SALINAN

- 1 - DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI SOSIAL REPUBLIK INDONESIA,

BUPATI PATI PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI PATI NOMOR 21 TAHUN 2O16 TENTANG PIAGAM AUDIT INTERN DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN PATI

2016, No Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2010 tentang Gerakan Pramuka (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2010 Nomor 131, Tambahan Lembar

2015, No Mengingat : 1. Undang-undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 5)

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

2017, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 39 Tahun 2008 tentang Kementerian Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 166

BERITA DAERAH PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT

BERITA DAERAH KOTA BEKASI

2016, No Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 75, Tambahan Lembaran Negara Indonesia Nomor 3851); 2. Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang

BUPATI MUSI RAWAS PERATURAN BUPATI MUSI RAWAS NOMOR 11 TAHUN 2010 TENTANG

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

2017, No c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan huruf b, perlu menetapkan Peraturan Menteri Perencanaan Pemb

2017, No Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 127, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4890); 3. Peraturan Presiden Nomor 4

2017, No Indonesia Tahun 2003 Nomor 78, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4301); 4. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang P

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI REPUBLIK INDONESIA,

WALIKOTA TEGAL PERATURAN WALIKOTA TEGAL NOMOR 2 TAHUN 2011 TENTANG

2018, No Kedua atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 58, Tamb

2017, No , Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4616); 2. Peraturan Presiden Nomor 81 Tahun 2010 tentang Grand Design Reformas

2016, No Peraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Nomor 29 Tahun 2015 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Hukum dan Hak Asas

2017, No Nomor 66, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4400); 4. Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun 2010 tentang Standar Aku

BERITA DAERAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL

2016, No Indonesia Tahun 2004 Nomor 5, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4355); 2. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2012 tentang P

BERITA NEGARA. KEMEN-ESDM. SAKIP. Evaluasi. Juklak. PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 17 TAHUN 2016 TENTANG

jtä ~Éàt gtá ~ÅtÄtçt cüéä Çá ]tãt UtÜtà

2017, No Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4401); 3. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (

BUPATI LEBAK PROVINSI BANTEN PERATURAN BUPATI LEBAK NOMOR 5 TAHUN 2015 TENTANG PIAGAM PENGAWASAN INTERNAL DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN LEBAK

PERATURAN KEPALA BADAN PENGKAJIAN DAN PENERAPAN TEKNOLOGI NOMOR 34i- TAHUN 2011 TENTANG

BUPATI KOTAWARINGIN BARAT PERATURAN BUPATI KOTAWARINGIN BARAT NOMOR 10 TAHUN 2011 TENTANG

BERITA NEGARA PERATURAN MENTERI NEGARA PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL/KEPALA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA

- 1 - PERATURAN GUBERNUR SUMATERA BARAT NOMOR 62 TAHUN 2017 TENTANG PIAGAM AUDIT INTERN DI LINGKUNGAN PEMERINTAH DAERAH PROVINSI SUMATERA BARAT

2017, No Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2008 tentang Sistem Pengendalian Intern Pemerintah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2

2016, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Negara yang Bersih dan Bebas dari Korupsi, Kolusi dan Nepotis

PERATURAN WALIKOTA TASIKMALAYA NOMOR :32 TAHUN 2011

2016, No Peraturan Presiden Nomor 46 Tahun 2015 tentang Kementerian Sosial (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 86); 5. Per

BUPATI BANDUNG BARAT

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KETUA LEMBAGA PERLINDUNGAN SAKSI DAN KORBAN

BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN

SALINAN BERITA DAERAH KABUPATEN MAJALENGKA PERATURAN BUPATI MAJALENGKA NOMOR 15 TAHUN 2012 TENTANG

2016, No ); 4. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional Tahun (Lembaran Negara Repu

GUBERNUR PAPUA PERATURAN GUBERNUR PAPUA NOMOR 10 TAHUN 2010 TENTANG SISTEM PENGENDALIAN INTERN PEMERINTAH DI LINGKUNGAN PEMERINTAH PROVINSI PAPUA

MENTERI NEGARA RISET DAN TEKNOLOGI REPUBLIK INDONESIA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PERTAHANAN REPUBLIK INDONESIA,

2016, No ; Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 No

Mengingat -2- : 1. Undang-Undang Kementerian Nomor Negara 39 Tahun (Lembaran 2008 Negara tentang Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 166, Tambahan Lem

2 Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Negara yang Bersih dan Bebas dari Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme (Lembaran

2017, No Lingkungan Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi; Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan T

BERITA DAERAH KOTA BEKASI

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA,

PROVINSI BANTEN PERATURAN BUPATI PANDEGLANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PANDEGLANG,

BERITA DAERAH KOTA SALATIGA NOMOR 34 TAHUN 2011 PERATURAN WALIKOTA SALATIGA NOMOR 34 TAHUN 2011

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA BADAN KOORDINASI PENANAMAN MODAL REPUBLIK INDONESIA,

BUPATI PAKPAK BHARAT

BERITA DAERAH KOTA BOGOR TAHUN 2011 NOMOR 2 SERI E PERATURAN WALIKOTA BOGOR NOMOR 2 TAHUN 2011 TENTANG

PERATURAN MENTERI KOPERASI DAN USAHA KECIL DAN MENENGAH REPUBLIK INDONESIA

2017, No Keputusan Presiden Nomor 103 Tahun 2001 tentang Kedudukan, Tugas, Fungsi, Kewenangan, Susunan Organisasi dan Tata Kerja Lembaga Pem

BUPATI CILACAP PROVINSI JAWA TENGAH

PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR PER.04/MEN/2011 PEDOMAN PENGAWASAN INTERN LINGKUP KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN

Transkripsi:

PERATURAN BADAN SIBER DAN SANDI NEGARA NOMOR 8 TAHUN 2018 TENTANG PENYELENGGARAAN SISTEM PENGENDALIAN INTERN PEMERINTAH BADAN SIBER DAN SANDI NEGARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA BADAN SIBER DAN SANDI NEGARA, Menimbang : a. bahwa untuk mencapai tujuan organisasi dan pengelolaan keuangan negara yang efektif, efisien, transparan, dan akuntabel diperlukan pengendalian atas penyelenggaraan kegiatan pemerintahan; b. bahwa sistem pengendalian intern pemerintah merupakan wujud pengendalian atas penyelenggaraan kegiatan pemerintahan; c. bahwa Peraturan Kepala Lembaga Sandi Negara Nomor 11 Tahun 2015 tentang Penyelenggaraan Sistem Pengendalian Intern Pemerintah di Lembaga Sandi Negara sudah tidak sesuai dengan perkembangan keadaan, sehingga perlu diganti; d. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a, huruf b, dan huruf c, perlu menetapkan Peraturan Badan Siber dan Sandi Negara tentang Penyelenggaraan Sistem Pengendalian Intern Pemerintah Badan Siber dan Sandi Negara;

- 2 - Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 5, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4355); 2. Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2008 tentang Sistem Pengendalian Intern Pemerintah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 127, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4890); 3. Peraturan Presiden Nomor 53 Tahun 2017 tentang Badan Siber dan Sandi Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2017 Nomor 100) sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Presiden Nomor 133 Tahun 2017 tentang Perubahan atas Peraturan Presiden Nomor 53 Tahun 2017 tentang Badan Siber dan Sandi Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2017 Nomor 277); 4. Peraturan Badan Siber dan Sandi Negara Nomor 2 Tahun 2018 tentang Organisasi dan Tata Kerja Badan Siber dan Sandi Negara (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2018 Nomor 197); MEMUTUSKAN: Menetapkan : PERATURAN BADAN SIBER DAN SANDI NEGARA TENTANG PENYELENGGARAAN SISTEM PENGENDALIAN INTERN PEMERINTAH BADAN SIBER DAN SANDI NEGARA. BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Peraturan Badan ini yang dimaksud dengan: 1. Sistem Pengendalian Intern adalah proses yang integral pada tindakan dan kegiatan yang dilakukan secara terus menerus oleh pimpinan dan seluruh pegawai untuk memberikan keyakinan memadai atas tercapainya tujuan organisasi melalui kegiatan yang efektif dan efisien,

- 3 - keandalan pelaporan keuangan, pengamanan aset negara, dan ketaatan terhadap peraturan perundangundangan. 2. Sistem Pengendalian Intern Pemerintah yang selanjutnya disingkat SPIP adalah Sistem Pengendalian Intern yang diselenggarakan secara menyeluruh di lingkungan pemerintah pusat dan pemerintah daerah. 3. Badan Siber dan Sandi Negara yang selanjutnya disingkat BSSN adalah lembaga pemerintah yang melaksanakan tugas pemerintahan di bidang keamanan siber sesuai dengan peraturan perundang-undangan. Pasal 2 (1) Penyelenggaraan SPIP di BSSN menerapkan prinsip: a. integrasi; b. manfaat; c. andal; dan d. pengembangan berkelanjutan. (2) Integrasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a yaitu keselarasan penyelenggaraan SPIP BSSN dengan penyelenggaraan SPIP unit kerja. (3) Manfaat sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b yaitu SPIP digunakan sebagai pertimbangan dalam pengambilan keputusan. (4) Andal sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c yaitu SPIP mampu memberikan informasi yang akurat, lengkap, relevan, dan tepat waktu. (5) Pengembangan berkelanjutan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf d yaitu SPIP senantiasa dievaluasi dan disempurnakan sesuai dengan perubahan lingkungan internal dan eksternal BSSN.

- 4 - BAB II PENYELENGGARAAN SPIP Pasal 3 (1) Setiap unsur pimpinan di BSSN harus menyelenggarakan SPIP di lingkungan masing-masing. (2) Penyelenggaraan SPIP sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri atas: a. penyelenggaraan SPIP BSSN; dan b. penyelenggaraan SPIP unit kerja. (3) SPIP sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diselenggarakan berdasarkan road map SPIP. (4) Road map SPIP sebagaimana dimaksud pada ayat (3) ditetapkan oleh Kepala BSSN. Pasal 4 (1) Penyelenggaraan SPIP meliputi 5 (lima) unsur yaitu: a. lingkungan pengendalian; b. penilaian risiko; c. kegiatan pengendalian; d. informasi dan komunikasi; dan e. pemantauan pengendalian intern. (2) Lingkungan pengendalian sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a merupakan kondisi dalam instansi yang memengaruhi efektivitas pengendalian intern. (3) Penilaian risiko sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b merupakan kegiatan penilaian atas kemungkinan kejadian yang mengancam pencapaian tujuan dan sasaran instansi. (4) Kegiatan pengendalian sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c merupakan tindakan yang diperlukan untuk mengatasi risiko serta penetapan dan pelaksanaan kebijakan dan prosedur untuk memastikan bahwa tindakan mengatasi risiko telah dilaksanakan secara efektif. (5) Informasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf d merupakan data yang telah diolah yang dapat digunakan

- 5 - untuk pengambilan keputusan untuk penyelenggaraan tugas dan fungsi instansi. (6) Komunikasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf d merupakan proses penyampaian pesan atau informasi dengan menggunakan simbol atau lambang tertentu baik secara langsung maupun tidak langsung untuk mendapatkan umpan balik. (7) Pemantauan pengendalian intern sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf e merupakan proses penilaian atas mutu kinerja Sistem Pengendalian Intern dan proses yang memberikan keyakinan bahwa temuan audit dan evaluasi lainnya segera ditindaklanjuti. Pasal 5 (1) Penyelenggaraan SPIP sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 ayat (1) dilakukan dengan tahapan: a. persiapan; b. pelaksanaan; dan c. evaluasi. (2) Persiapan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a terdiri atas: a. perumusan kebijakan terkait SPIP; b. membentuk satuan pelaksana unit kerja; c. peningkatan kompetensi satuan pelaksana unit kerja; dan d. sosialisasi penyelenggaraan SPIP. (3) Pelaksanaan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b merupakan kegiatan penerapan unsur penyelenggaraan SPIP. (4) Evaluasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c merupakan kegiatan menilai tingkat kematangan penyelenggaraan SPIP BSSN dan tingkat kematangan penyelenggaraan SPIP unit kerja serta memberikan rekomendasi peningkatan efektivitas penyelenggaraan SPIP.

- 6 - (5) Ketentuan lebih lanjut mengenai pelaksanaan sebagaimana dimaksud pada ayat (3) diatur dengan Pedoman Kepala BSSN. (6) Evaluasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. Pasal 6 (1) Untuk meningkatkan efektifitas dan efisiensi penyelenggaraan SPIP diperlukan sistem informasi penyelenggaraan SPIP. (2) Integrasi penyelenggaraan SPIP ke dalam sistem informasi penyelenggaraan SPIP dilakukan secara bertahap. BAB III PENYELENGGARA SPIP Pasal 7 (1) Penyelenggara SPIP terdiri atas: a. Kepala BSSN sebagai penanggung jawab penyelenggaraan SPIP dan pemilik risiko BSSN; b. Wakil Kepala sebagai penanggung jawab pelaksana harian penyelenggaraan SPIP; c. Kepala unit kerja sebagai penanggung jawab penyelenggaraan SPIP unit kerja dan pemilik risiko unit kerja; dan d. Satuan pelaksana unit kerja sebagai pelaksana penyelenggaraan SPIP unit kerja. (2) Penyelenggara SPIP sebagaimana dimaksud pada ayat (1) ditetapkan oleh Kepala BSSN. Pasal 8 (1) Wakil Kepala sebagaimana dimaksud dalam Pasal 7 ayat (1) huruf b memiliki tugas: a. menyusun road map SPIP; b. menyusun rencana penyelenggaraan SPIP;

- 7 - c. melaksanakan penyelenggaraan SPIP BSSN; d. memantau penyelenggaraan SPIP BSSN; dan e. menyusun laporan tahunan penyelenggaraan SPIP BSSN. (2) Dalam pelaksanaan tugas dan tanggung jawab sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Wakil Kepala dibantu oleh kepala unit kerja dan satuan pelaksana unit kerja. (3) Penyusunan road map SPIP sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a dilakukan sesuai dengan periode rencana strategis BSSN dengan sasaran per tahun yang jelas. (4) Penyusunan rencana penyelenggaraan SPIP sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b dilakukan 1 (satu) tahun sebelumnya. (5) Pemantauan penyelenggaraan SPIP BSSN sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf d dilakukan paling sedikit 2 (dua) kali dalam 1 (satu) tahun dan dilaporkan secara tertulis kepada Kepala BSSN. (6) Laporan tahunan penyelenggaraan SPIP BSSN sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf e ditujukan kepada Kepala BSSN dan ditembuskan kepada Inspektur. (7) Laporan tahunan penyelenggaraan SPIP BSSN sebagaimana dimaksud pada ayat (6) dibuat berdasarkan format tercantum dalam Lampiran I yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan Badan ini. Pasal 9 (1) Kepala unit kerja sebagaimana dimaksud dalam Pasal 7 ayat (1) huruf c memiliki tugas: a. menyusun rencana kerja penyelenggaraan SPIP unit kerja; b. melaksanakan penyelenggaraan SPIP unit kerja; c. memastikan penyelenggaraan SPIP unit kerja berjalan efektif; d. memantau penyelenggaraan SPIP unit kerja; dan e. menyusun laporan tahunan penyelenggaraan SPIP unit kerja.

- 8 - (2) Penyusunan rencana kerja penyelenggaraan SPIP unit kerja sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a dilakukan 1 (satu) tahun sebelumnya. (3) Pemantauan penyelenggaraan SPIP unit kerja sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf d dilakukan paling sedikit 2 (dua) kali dalam 1 (satu) tahun dan dilaporkan secara tertulis kepada Wakil Kepala. (4) Laporan tahunan penyelenggaraan SPIP unit kerja sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf e ditujukan kepada Wakil Kepala dan ditembuskan kepada Inspektur. (5) Laporan tahunan penyelenggaraan SPIP unit kerja sebagaimana dimaksud pada ayat (4) dibuat berdasarkan format tercantum dalam Lampiran I yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan Badan ini. Pasal 10 (1) Satuan pelaksana unit kerja sebagaimana dimaksud dalam Pasal 7 ayat (1) huruf d terdiri atas ketua dan anggota. (2) Ketua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dijabat oleh 1 (satu) orang pejabat struktural yang berada 1 (satu) tingkat di bawah kepala unit kerja. (3) Anggota sebagaimana dimaksud pada ayat (1) paling sedikit 2 (dua) orang pegawai dengan golongan paling rendah III/b. Pasal 11 Satuan pelaksana unit kerja sebagaimana dimaksud dalam Pasal 7 ayat (1) huruf d memiliki tugas: a. membantu penyelenggaraan SPIP unit kerja; dan b. membantu penyusunan laporan tahunan penyelenggaraan SPIP unit kerja. Pasal 12 (1) Penyelenggara SPIP melaksanakan rapat pleno paling sedikit 2 (dua) kali dalam 1 (satu) tahun.

- 9 - (2) Rapat pleno sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dipimpin oleh Kepala BSSN. (3) Rapat pleno sebagaimana dimaksud pada ayat (1) paling sedikit membahas: a. pengintegrasian penyelenggaraan SPIP BSSN dan SPIP unit kerja; dan/atau b. perkembangan penyelenggaraan SPIP. BAB IV PENGAWASAN PENYELENGGARAAN SPIP Pasal 13 Pengawasan penyelenggaraan SPIP dilakukan oleh Inspektorat. Pasal 14 (1) Dalam melakukan pengawasan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 13, Inspektorat memiliki tugas: a. memantau dan melakukan evaluasi atas penyelenggaraan SPIP; b. memberikan saran peningkatan efektivitas penyelenggaraan SPIP; c. melaksanakan peran konsultansi dan asistensi penyelenggaraan SPIP; dan d. melaporkan hasil evaluasi penyelenggaraan SPIP kepada Kepala BSSN setiap 1 (satu) tahun. (2) Laporan evaluasi penyelenggaraan SPIP sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf d dibuat berdasarkan format tercantum dalam Lampiran II yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan Badan ini.

- 10 - BAB V KETENTUAN PERALIHAN Pasal 15 Penyusunan rencana penyelenggaraan SPIP sebagaimana dimaksud dalam Pasal 8 ayat (1) huruf b untuk tahun 2018 dan tahun 2019 dilaksanakan oleh Inspektorat. BAB VI KETENTUAN PENUTUP Pasal 16 Sistem informasi penyelenggaraan SPIP sebagaimana dimaksud dalam Pasal 6 dilaksanakan paling lama 3 (tiga) tahun setelah Peraturan Badan ini diundangkan. Pasal 17 Pada saat Peraturan Badan ini mulai berlaku, Peraturan Kepala Lembaga Sandi Negara Nomor 11 Tahun 2015 tentang Penyelenggaraan Sistem Pengendalian Intern Pemerintah di Lembaga Sandi Negara (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 927), dicabut dan dinyatakan tidak berlaku. Pasal 18 Peraturan Badan ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan.

- 11 - Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan Badan ini dengan penempatannya dalam Berita Negara Republik Indonesia. Ditetapkan di Jakarta pada tanggal 6 Agustus 2018 KEPALA BADAN SIBER DAN SANDI NEGARA, ttd. DJOKO SETIADI Diundangkan di Jakarta pada tanggal 10 September 2018 DIREKTUR JENDERAL PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN KEMENTERIAN HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA REPUBLIK INDONESIA, ttd. WIDODO EKATJAHJANA BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA TAHUN 2018 NOMOR 1261

- 12 - LAMPIRAN I PERATURAN BADAN SIBER DAN SANDI NEGARA NOMOR 8 TAHUN 2018 TENTANG PENYELENGGARAAN SISTEM PENGENDALIAN INTERN PEMERINTAH BADAN SIBER DAN SANDI NEGARA FORMAT LAPORAN PENYELENGGARAAN SPIP BADAN SIBER DAN SANDI NEGARA Hasil Penyelenggaraan SPIP dituangkan dalam sebuah laporan. Laporan Penyelenggaraan SPIP terbagi 2 (dua), yaitu Laporan Penyelenggaraan SPIP Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) dan Laporan Penyelenggaraan SPIP Unit Kerja. 1. Laporan Penyelenggaraan Sistem Pengendalian Intern Pemerintah Badan Siber dan Sandi Negara COVER RINGKASAN EKSEKUTIF (ringkasan eksekutif menginformasikan pokokpokok utama hasil penyelenggaraan SPIP, misalnya Risiko tertinggi yang menjadi prioritas untuk ditangani dan disertai pengesahan dari Kepala BSSN) DAFTAR ISI BAB I PENDAHULUAN A. Dasar Hukum (diisi dengan dasar hukum penyelenggaraan SPIP) B. Tujuan (diisi dengan tujuan penyelenggaraan SPIP)

- 13 - BAB II C. Perencanaan Strategis Badan Siber dan Sandi Negara (diisi dengan tugas, fungsi, visi, misi, tujuan dan sasaran Badan Siber dan Sandi Negara) D. Penyelenggara SPIP (diisi dengan susunan penyelenggara SPIP Badan Siber dan Sandi Negara) E. Kebijakan Penyelenggaraan SPIP (diisi dengan kebijakan penyelenggaraan SPIP yang ditetapkan di Badan Siber dan Sandi Negara) F. Road Map SPIP di Badan Siber dan Sandi Negara (diisi dengan roadmap SPIP di Badan Siber dan Sandi Negara) HASIL EVALUASI LINGKUNGAN PENGENDALIAN TAHUN XX *) (diisi dengan hasil evaluasi lingkungan pengendalian pada tahun pelaksanaan kegiatan) BAB III HASIL PENILAIAN RISIKO TAHUN XX *) BAB IV (diisi dengan hasil penilaian Risiko pada tahun pelaksanaan kegiatan, dimana objek yang dilakukan penilaian Risiko merupakan tujuan yang akan dicapai pada tahun selanjutnya) A. Risiko Strategis (diisi dengan uraian Risiko Strategis BSSN) B. Risiko Kepatuhan (diisi dengan uraian Risiko Kepatuhan BSSN) C. Risiko Kecurangan (diisi dengan uraian Risiko Kecurangan BSSN) KEGIATAN PENGENDALIAN (diisi dengan Rencana Tindak Peningkatan Kualitas Lingkungan Pengendalian dan Rencana Tindak Pengendalian Risiko yang disusun pada tahun pelaksanaan kegiatan) A. Rencana Tindak Peningkatan Kualitas Lingkungan Pengendalian (diisi dengan Rencana Tindak Peningkatan Kualitas Lingkungan Pengendalian atas kelemahan lingkungan pengendalian berdasarkan hasil evaluasi lingkungan

- 14 - BAB V BAB VI LAMPIRAN pengendalian) B. Rencana Tindak Pengendalian Risiko (diisi dengan Rencana Tindak Pengendalian Risiko atas Risiko yang menjadi prioritas untuk ditangani) INFORMASI DAN KOMUNIKASI (diisi dengan kertas kerja komunikasi dan informasi yang menjelaskan informasi yang diperlukan dalam melaksanakan rencana tindak) PEMANTAUAN (diisi dengan perkembangan pelaksanaan rencana tindak sampai dengan tahun pelaporan penyelenggaraan SPIP) A. KERTAS KERJA EVALUASI LINGKUNGAN PENGENDALIAN 1. KERTAS KERJA EVALUASI AWAL KERENTANAN LINGKUNGAN PENGENDALIAN 2. KERTAS KERJA SURVEY PERSEPSI 3. KERTAS KERJA ANALISIS DAN SIMPULAN HASIL EVALUASI LINGKUNGAN PENGENDALIAN B. KERTAS KERJA PENILAIAN RISIKO 1. KERTAS KERJA PENETAPAN KONTEKS DAN ANALISIS TUJUAN 2. KERTAS KERJA IDENTIFIKASI RISIKO (STRATEGIS/KEPATUHAN/KECURANG AN) 3. KERTAS KERJA ANALISIS TINGKAT RISIKO 4. KERTAS KERJA DAFTAR PRIORITAS RISIKO 5. KERTAS KERJA EVALUASI RISIKO DAN PENGENDALIAN TERPASANG Ket : *) diisi dengan tahun pelaksanaan kegiatan

- 15-2. Laporan Sistem Pengendalian Intern Pemerintah Unit Kerja COVER RINGKASAN EKSEKUTIF (ringkasan eksekutif menginformasikan pokok-pokok utama hasil penyelenggaraan SPIP, misalnya Risiko tertinggi yang menjadi prioritas untuk ditangani dan disertai pengesahan dari Kepala Unit Kerja) DAFTAR ISI BAB I PENDAHULUAN A. Dasar Hukum (diisi dengan dasar hukum penyelenggaraan SPIP) B. Tujuan (diisi dengan tujuan penyelenggaraan SPIP) C. Perencanaan Strategis Badan Siber dan Sandi Negara (diisi dengan tugas, fungsi, visi, misi, tujuan dan sasaran Unit Kerja) D. Penyelenggara SPIP (diisi dengan susunan penyelenggara SPIP Unit Kerja) E. Kebijakan Penyelenggaraan SPIP (diisi dengan kebijakan penyelenggaraan SPIP yang ditetapkan di Badan Siber dan Sandi Negara/Unit Kerja) F. Road Map SPIP di Badan Siber dan Sandi Negara (diisi dengan roadmap SPIP di Badan Siber dan Sandi Negara) BAB II HASIL EVALUASI LINGKUNGAN PENGENDALIAN TAHUN XX *) (diisi dengan hasil evaluasi lingkungan pengendalian pada tahun pelaksanaan kegiatan)

- 16 - BAB III HASIL PENILAIAN RISIKO TAHUN XX *) (diisi dengan hasil penilaian Risiko pada tahun pelaksanaan kegiatan, dimana objek yang dilakukan penilaian Risiko merupakan tujuan kegiatan yang akan dicapai pada tahun selanjutnya) A. Risiko Operasional (diisi dengan uraian Risiko Operasional Unit Kerja) B. Risiko Kepatuhan (diisi dengan uraian Risiko Kepatuhan Unit Kerja) C. Risiko Kecurangan (diisi dengan uraian Risiko Kecurangan Unit Kerja) BAB IV KEGIATAN PENGENDALIAN (diisi dengan Rencana Tindak Peningkatan Kualitas Lingkungan Pengendalian dan Rencana Tindak Pengendalian Risiko yang disusun pada tahun pelaksanaan kegiatan) A. Rencana Tindak Peningkatan Kualitas Lingkungan Pengendalian (diisi dengan Rencana Tindak Peningkatan Kualitas Lingkungan Pengendalian atas kelemahan lingkungan pengendalian berdasarkan hasil evaluasi lingkungan pengendalian) B. Rencana Tindak Pengendalian Risiko (diisi dengan Rencana Tindak Pengendalian Risiko atas Risiko yang menjadi prioritas untuk ditangani) BAB V INFORMASI DAN KOMUNIKASI (diisi dengan kertas kerja komunikasi dan informasi yang menjelaskan informasi yang diperlukan dalam melaksanakan rencana tindak) BAB VI PEMANTAUAN (diisi dengan perkembangan pelaksanaan rencana tindak sampai dengan tahun pelaporan penyelenggaraan SPIP) LAMPIRAN A. KERTAS KERJA EVALUASI LINGKUNGAN PENGENDALIAN 1. KERTAS KERJA EVALUASI AWAL KERENTANAN LINGKUNGAN PENGENDALIAN 2. KERTAS KERJA SURVEY PERSEPSI

- 17-3. KERTAS KERJA ANALISIS DAN SIMPULAN HASIL EVALUASI LINGKUNGAN PENGENDALIAN B. KERTAS KERJA PENILAIAN RISIKO 1. KERTAS KERJA PENETAPAN KONTEKS DAN ANALISIS TUJUAN 2. KERTAS KERJA IDENTIFIKASI RISIKO (OPERASIONAL/KEPATUHAN/KECURANGAN) 3. KERTAS KERJA ANALISIS TINGKAT RISIKO 4. KERTAS KERJA DAFTAR PRIORITAS RISIKO 5. KERTAS KERJA EVALUASI RISIKO DAN PENGENDALIAN TERPASANG Ket : *) diisi dengan tahun pelaksanaan kegiatan KEPALA BADAN SIBER DAN SANDI NEGARA, ttd. DJOKO SETIADI

- 18 - LAMPIRAN II PERATURAN BADAN SIBER DAN SANDI NEGARA NOMOR 8 TAHUN 2018 TENTANG PENYELENGGARAAN SISTEM PENGENDALIAN INTERN PEMERINTAH BADAN SIBER DAN SANDI NEGARA LAPORAN EVALUASI PENYELENGGARAAN SISTEM PENGENDALIAN INTERN PEMERINTAH BADAN SIBER DAN SANDI NEGARA/UNIT KERJA COVER DAFTAR ISI BAB I BAB II SIMPULAN DAN SARAN A. Simpulan (diisi dengan simpulan hasil evaluasi penyelenggaraan SPIP BSSN/Unit Kerja) B. Saran (diisi dengan saran perbaikan dari area of improvement hasil evaluasi penyelenggaraan SPIP BSSN/Unit Kerja) URAIAN HASIL EVALUASI A. Dasar (diisi dengan dasar hukum evaluasi penyelenggaraan SPIP) B. Tujuan (diisi dengan tujuan evaluasi penyelenggaraan SPIP) C. Ruang Lingkup (diisi dengan ruang lingkup evaluasi penyelenggaraan SPIP) D. Batasan Tanggung Jawab (diisi dengan batasan tanggung jawab evaluator dalam melakukan evaluasi penyelenggaraan SPIP) E. Metodologi Evaluasi dan Teknik Pengumpulan Data (diisi dengan metode atau teknik pengumpulan data yang dilakukan dalam evaluasi penyelenggaraan SPIP, termasuk penjabaran responden survey persepsi)

- 19 - F. Informasi Umum Organisasi (diisi dengan gambaran umum BSSN/Unit Kerja berupa tugas, fungsi, visi, misi, tujuan dan sasaran serta struktur organisasi) G. Hasil Evaluasi Penyelenggaraan SPIP (diisi dengan uraian hasil evaluasi penyelenggaraan SPIP BSSN/Unit Kerja) BAB III PENUTUP KEPALA BADAN SIBER DAN SANDI NEGARA, ttd. DJOKO SETIADI