SKEMA SERTIFIKASI KOMPETENSI OPERATOR KRAN JEMBATAN>50 TON (KJ.C)

dokumen-dokumen yang mirip
SKEMA SERTIFIKASI KOMPETENSI KLASTER PELAKSANA PEMBERDAYAAN KESEHATAN MASYARAKAT DOMPET DHUAFA Madya 2

SKEMA SERTIFIKASI AHLI KESELAMATAN JALAN

Lembaga Sertifikasi Profesi Himpunan Ahli Konservasi Energi. SKEMA SERTIFIKASI KOMPETENSI OKUpasi AUDITOR Energi

Lembaga Sertifikasi Profesi Himpunan Ahli Konservasi Energi. SKEMA SERTIFIKASI KOMPETENSI OKUpasi Manajer Energi

SKEMA SERTIFIKASI AHLI TEKNIK JALAN

SKEMA SERTIFIKASI DIREKTUR TINGKAT 1 BANK PERKREDITAN RAKYAT (BPR)

SKEMA SERTIFIKASI Analisa Laboratorium Kimia

SKEMA SERTIFIKASI KOMPETENSI TEKNISI PEMBESARAN UDANG

SKEMA SERTIFIKASI AHLI TEKNIK LANSEKAP

SKEMA SERTIFIKASI AHLI TEKNIK TEROWONGAN

JUDUL SKEMA: PENGEMBANG APLIKASI WEB

LSP Teknologi Informasi Indonesia

LSP Teknologi Informasi Indonesia

SUPERVISOR PENGELOLAAN SUMBER DAYA MANUSIA

PERATURAN BADAN NASIONAL SERTIFIKASI PROFESI NOMOR : 3 / BNSP / III / 2014 TENTANG PEDOMAN KETENTUAN UMUM LISENSI LEMBAGA SERTIFIKASI PROFESI

ALAT BERAT BIG BULLDOZER

Ajil. HEAW DU\VIP TRUCK friiechanical (toadtng, HAULING DAN DUfrllPlNG ) SKEMA SERTIFIKASI KLASTER PENGOPERASIAN ALAT BERAT ALAT BERAT INDONHSIA

SKEMA SERTIFIKASI KOMPETENSI OPERATOR KRAN MOBIL

MANAJER PENGELOLAAN SUMBER DAYA MANUSIA

PEDOMAN VERIFIKASI TUK OLEH TUK

PERATURAN BADAN NASIONAL SERTIFIKASI PROFESI NOMOR : 4/ BNSP / VII / 2014 TENTANG PEDOMAN PENGEMBANGAN DAN PEMELIHARAAN SKEMA SERTIFIKASI PROFESI

\-- SKEMA SERTIFIKASI KLASTER

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA,

SKEMA SERTIFIKASI PERSONEL ASSOCIATE SISTEM PLAMBING & ADVANCED ASSOCIATE SISTEM PLAMBING

PERATURAN MENTERI PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 36/Permentan/SM.200/6/2015 TENTANG

KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA MARKAS BESAR SKEMA SERTIFIKASI PETUGAS PENINDAKAN PELANGGARAN LALU LINTAS

SKEMA SERTIFIKASI PERSONEL SPESIALIS SISTEM PLAMBING BERSERTIFIKAT & ADVANCED SPESIALIS SISTEM PLAMBING BERSERTIFIKAT

SKEMA SERTIFIKASI TEKNISI PEMASANGAN PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA SURYA (PLTS) TIPE PENERANGAN JALAN UMUM (PJU)

SKEMA SERTIFIKASI TEKNISI PEMASANGAN INSTALASI BIOGAS KONSTRUKSI SERAT KACA UNTUK PEMBAKARAN SKALA RUMAH TANGGA

SKEMA SERTIFIKASI PERSONEL SPESIALIS SUPLAI AIR & ADVANCED SPESIALIS SUPLAI AIR

SKEMA SERTIFIKASI KLASTER

SKEMA SERTIFIKASI PERSONEL SPESIALIS DRAINASE DAN PEMBUANGAN & ADVANCED SPESIALIS DRAINASE DAN PEMBUANGAN

Visi Menjadi LSP terbaik di Indonesia yang melahirkan profesional handal dan berdaya saing global dalam upaya pemberantasan korupsi

SKEMA SERTIFIKASI BIDANG INFORMASI GEOSPASIAL SUB BIDANG SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS JENJANG KOMPETENSI OPERATOR 2018

Badan Nasional Sertifikasi Profesi. ==================================== Persyaratan Umum Lembaga Sertifikasi Profesi Cabang (LSP Cabang)

{B,NSP. [rs 028) SKEMA SERTIFIKASI PETAKSANA LAPANGAN PEKERIAAN JATAN RIST KDIKTI 20L6 KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAIUAT

PERSYARATAN UMUM TEMPAT UJI KOMPETENSI LSP PPT MIGAS

SKEMA SERTIFIKASI BIDANG PEMELIHARAAN DALAM KEADAAN BERTEGANGAN SUB BIDANG PDKB GI / GITET

SKEMA SERTIFIKASI KOMPETENSI KLASTER PELAYANAN PERAWATAN MEDIKAL BEDAH DOMPET DHUAFA

SOP (STANDARD OPERATING PROCEDURE)

Komite Akreditasi Nasional

PANDUAN UJI KOMPETENSI

SKEMA SERTIFIKASI BIDANG PEMELIHARAAN DALAM KEADAAN BERTEGANGAN SUB BIDANG PDKB GI / GITET

S O P PEMBERIAN SERTIFIKAT KOMPETENSI

SKEMA SERTIFIKASI PENYIDIK DAN PENYIDIK PEMBANTU TINDAK PIDANA KEJAHATAN ANTAR WILAYAH (12)

PEDOMAN PENYELENGGARAAN SERTIFIKASI PROFESI PENYULUH PERTANIAN BAB I PENDAHULUAN

PERATURAN BADAN NASIONAL SERTIFIKASI PROFESI NOMOR : 2/ BNSP/VIII/2017 TENTANG PEDOMAN PENGEMBANGAN DAN PEMELIHARAAN SKEMA SERTIFIKASI PROFESI

PANDUAN UJI KOMPETENSI

PERATURAN MENTERI PERTANIAN NOMOR 45/Permentan/OT.140/4/2013 TENTANG PEDOMAN PENYELENGGARAAN SERTIFIKASI PROFESI PENYULUH PERTANIAN

SKEMA SERTIFIKASI PENYIDIK DAN PENYIDIK PEMBANTU TINDAK PIDANA PERTAMBANGAN (27)

SKEMA SERTIFIKASI KOMPETENSI SERTIFIKAT LEVEL BIDANG BISNIS KONVENSI

SKEMA SERTIFIKASI PENYIDIK DAN PENYIDIK PEMBANTU TINDAK PIDANA PERBANKAN (14)

SKEMA SERTIFIKASI PENYIDIK DAN PENYIDIK PEMBANTU TINDAK PIDANA NARKOTIKA (20)

Badan Nasional Sertifikasi Profesi =================================== PELAKSANAAN UJI KOMPETENSI OLEH PANITIA TEKNIS BNSP PEDOMAN BNSP 304

SKEMA SERTIFIKASI UNIT KOMPETENSI BIDANG DISTRIBUSI SUB BIDANG PENERTIBAN PEMAKAIAN TENAGA LISTRIK (P2TL)

SKEMA SERTIFIKASI BIDANG PEMELIHARAAN DALAM KEADAAN BERTEGANGAN SUB BIDANG PDKB GI / GITET

SKEMA SERTIFIKASI UNIT KOMPETENSI BIDANG KONSTRUKSI SUB BIDANG SUPERVISI KONSTRUKSI PEMBANGKIT

dbnsp BAorfl lllmrofa^t SERm[(A]i rrote3

SUB BIDANG BATUBARA. 1. Latar Belakang 1.1 Personel pengujian kualitas batubara harus memiliki sertifikat kompetensi

PANDUAN UJI KOMPETENSI

*B,NSP. (rl 002) ESTIMATOR BIAYA JALAN SKEMA SERTIFIKASI RIST KDIKTI. zol6 NEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT

SKEMA SERTIFIKASI FASILITATOR PEMBERDAYAAN MASYARAKAT

SKEMA SERTIFIKASI PENYIDIK DAN PENYIDIK PEMBANTU TINDAK PIDANA KEAMANAN NEGARA DAN SEPARATIS (08)

SUB BIDANG BATUBARA. 1. Latar Belakang 1.1 Personel pengujian kualitas batubara harus memiliki sertifikat kompetensi

PERATURAN BADAN AMIL ZAKAT NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 2 TAHUN 2018 TENTANG SERTIFIKASI AMIL ZAKAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Badan Nasional Sertifikasi Profesi =================================== KRITERIA ASESOR LISENSI PEDOMAN BNSP

PANDUAN UJI KOMPETENSI

Mempersiapkan Sertifikasi Fasilitator Pemberdayaan CALON TUK UB MALANG LSP/TUK/ ASOSIASI

SKEMA SERTIFIKASI KLASTER KOMPETENSI BIDANG KONSTRUKSI SUB BIDANG SUPERVISI KONSTRUKSI TRANSMISI/JARINGAN

Pedoman 206 PERSYARATAN UMUM TEMPAT UJI KOMPETENSI

SKEMA SERTIFIKASI PENYIDIK DAN PENYIDIK PEMBANTU TINDAK PIDANA KORUPSI (19)

{3NSP. (rs 006) TEKNISI IABORATORIUM BETON SKEMA SERTIFIKASI KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT. aaoan XASb{A! acrnffiast PioaEst

A. Tujuan dan Manfaat

SKEMA SERTIFIKASI BANK PERKREDITAN RAKYAT SYARIAH (BPRS) FR.SKEMA-02

PANDUAN UJI KOMPETENSI

PEDOMAN PELAKSANAAN UJI KOMPETENSI OLEH PANITIA TEKNIS BNSP

SKEMA SERTIFIKASI KOMPETENSI FUNDING & SERVICES

PANDUAN UJI KOMPETENSI

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR PROSES SERTIFIKASI

SKEMA SERTIFIKASI UNIT KOMPETENSI BIDANG KONSTRUKSI SUB BIDANG SUPERVISI KONSTRUKSI PEMBANGKIT

PANDUAN UJI KOMPETENSI

SKEMA SERTIFIKASI BIDANG DISTRIBUSI TENAGA LISTRIK SUB BIDANG PEMELIHARAAN DISTRIBUSI TENAGA LISTRIK

Pertama : Peraturan Badan Nasional Sertifikasi Profesi ini merupakan acuan bagi Lembaga Sertifikasi Profesi untuk pembentukan tempat uji kompetensi.

20L6 SKEMA SERTIFIKASI KOM PETENSI KUALIFIKASI NASIONAL SERTIFIKAT II BIDANG GEOMATIKA

SKEMA SERTIFIKASI KOMPETENSI FUNDING & SERVICES KUALIFIKASI III : T E L L E R

PANDUAN UJI KOMPETENSI

PANDUAN UJI KOMPETENSI

SKEMA SERTIFIKASI KLASTER KOMPETENSI BIDANG DISTRIBUSI TENAGA LISTRIK SUB BIDANG PELAYANAN TEKNIK

PANDUAN UJI KOMPETENSI

SKEMA SERTIFIKASI KOMPETENSI OPERASIONAL PERBANKAN (BANK OPERATION)

PERATURAN KEPALA BADAN INFORMASI GEOSPASIAL NOMOR 13 TAHUN 2016 TENTANG

20L6 TEKNISI INSTALASI LISTRIK PENERANGAN DAN DAYA FASA SATU SKEMA SERTIFIKASI KOMPETENSI KUALIFIKASI OKUPASI NASIONAL

PANDUAN UJI KOMPETENSI

{3NSP SKEMA SERTIFIKASI PENGAWAS PEKERIAAN BETON RIST KDIKTI 20L6 KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT

SKEMA SERTIFIKASI KOMPETENSI OPERASIONAL PERBANKAN (BANK OPERATION)

SKEMA SERTIFIKASI KOMPETENSI KREDIT PERBANKAN

PERATURAN KEPALA BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA PERTANIAN. NOMOR : 71/Per/KP.460/J/6/10

Lembaga Sertifikasi Profesi Lembaga Keuangan Mikro CERTIF

{3NSP BAOAilflasroraalgER Ftxagt PRofEst

PEDOMAN PERSYARATAN UMUM ASESOR LISENSI, LEAD ASESOR DAN FASILITATOR SISTEM MANAJEMEN MUTU LSP

Transkripsi:

O 2016 LSP-PPT MIGAS SKEMA SERTIFIKASI KOMPETENSI OPERATOR >50 TON (KJ.C) Skema Sertifikasi Kompetensi Operator Kran Jembatan>50 TON (KJ.C) merupakan skema sertifikasi Okupasi Nasional yang dikembangkan oleh komite Skema Sertifikasi LSP PPT Migas. Kemasan kompetensi yang digunakan mengacu pada SKKNI yang ditetapkan berdasarkan keputusan Menteri Tenaga Kerja dan transmigrasi Republik Indonesia Nomor KEP. 245/MEN/V/2007 Tentang penetapan Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia Sektor Minyak dan Gas Bumi serta Panas Bumi Sub Sektor Industri Minyak Bumi dan Gas Bumi Hulu Hilir (Supporting) Bidang Operasi Pesawat Angkat, Angkut dan Ikat Beban. Skema sertifikasi ini digunakan untuk memastikan kompetensi Tenaga kerja pada Jabatan Skema Sertifikasi Kompetensi Operator Kran Jembatan>50 TON (KJ.C) dan sebagai acuan dalam asesmen oleh LSP PPT Migas dan asesor kompetensi Ditetapkan tanggal: Disyahkan tanggal Oleh: oleh Ketua Komite Skema Ketua LSP Nomor Dokumen : SS-KJ.C-OPA-054-2016 Kode KBJI : Nomor Salinan : 01-SS-KJ.C-OPA-054-2016 Status Distribusi : Terkendali Tak terkendali

1. Latar Belakang Dengan telah diterbitkannya Peraturan Badan Nasional Sertifikasi Profesi Nomor : 1/BNSP/III/2014 tentang Pedoman Penilaian Kesesuaian Persyaratan Umum Lembaga Sertifikasi Profesi dan 2/BNSP/III/2014 tentang Pedoman Pembentukan Lembaga Sertifikasi Profesi, maka LSP PPT Migas perlu segera melakukan penyesuaian tentang Skema Sertifikasi. Dengan demikian skema sertifikasi yang disusun oleh Komite Skema LSP PPT Migas setelah mendapatkan Lisensi dari BNSP dapat diterapkan oleh LSP yang memiliki ruang lingkup yang sama. Diharapkan proses sertifikasi dapat menghasilkan sumber daya manusia yang kompeten. 2. Ruang lingkup 2.1. Bidang Operasi Pesawat Angkat, Angkut dan Ikat Beban. 2.2. Lingkup penggunaan: Persyaratan dasar bagi tenaga teknik khusus pada OperasiKran Jembatandi bidang Operasi Pesawat Angkat, Angkut dan Ikat Beban. 3. Tujuan 3.1. Memastikan dan memelihara kompetensi para Operasi Kran Jembatan lingkup Operator Pesawat Angkat, Angkut dan Ikat Beban pada industri migas. 3.2. Memastikan dan memelihara kompetensi paraoperasi Kran Jembatan lingkup sektor Industri Migas. 3.3. Memastikan dan memelihara kompetensi para Operasi Kran Jembatan di dalam bisnis operasi Operator Pesawat Angkat, Angkut dan Ikat Beban 3.4. Memastikan dan memelihara kompetensi para Operasi Kran Jembatanpada lembaga penilaian kesesuaian. 3.5. Memastikan dan memelihara kompetensi para Operasi Kran Jembatan secara mandiri. 4. Acuan Normatif 4.1. Undang-undang Nomor 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan; 4.2. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 23 Tahun 2004 tentang Badan Nasional Sertifikasi Profesi ; 4.3. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 8 Tahun 2012 tentang Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia; 4.4. Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Republik Indonesia Nomor 5 Tahun 2012 tentang Sistem Standardisasi Kompetensi Kerja Nasional; 4.5. Peraturan Menteri Tenaga KerjadanTransmigrasi Republik Indonesia Nomor 8 Tahun 2012 tentang Tata Cara Penetapan Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia; 4.6. Keputusan Menteri Ketenagakerjaan Nomor 135 Tahun 2016 tentang Penetapan Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia Kategori Pertambangan dan Penggalian Golongan Pokok Pertambangan Minyak Bumi dan Gas Alam dan Panas Bumi Bidang Operasi Pesawat Angkat, Angkut dan Ikat Beban; 4.7. Peraturan Badan Nasional Sertifikasi Profesi Nomor :1/BNSP/III/2014 tentang Pedoman Penilaian Kesesuaian Persyaratan Umum Lembaga Sertifikasi Profesi 4.8. Peraturan Badan Nasional Sertifikasi Profesi Nomor :2/BNSP/III/2014 tentang Pedoman Pembentukan Lembaga Sertifikasi Profesi; TINGKAT REVISI-3 LSP- PPT MIGAS, 2016 2

4.9. SNI ISO/IEC 17024:2012 tentang Penilaian kesesuaian Persyaratan umum untuk lembaga sertifikasi person. 4.10. Permen 05 Tahun 2015 Tentang Pemberlakuan Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia Di Bidang Kegiatan Usaha Minyak Dan Gas Bumi Secara Wajib. 5. Kemasan / Paket Kompetensi a. Jenis kemasan : Okupasi Nasional Kran Jembatan b. Level : c. Rincian Unit Kompetensi : Daftar Unit Kompetensi NO. KODE UNIT JUDUL UNIT KOMPETENSI 1. B.0600018.001.02 Menerapkan Keselamatan Kerja di Tempat Kerja 2. B.0600018.010.02 Mempersiapkan Operasi Kran Jembatan 3. B.0600018.011.02 Mengoperasikan Operasi Kran Jembatan 4. B.0600018.012.02 Membuat Laporan Operasi Kran Jembatan 6. Pekerjaan Dan Uraian Tugas : 6.1 Menerapkan prosedur keselamatan kerja di tempat kerja 6.2 Mengidentifikasi dan merespon peralatan berbahaya,beresiko dan rawan kecelakaan 6.3 Melaksanakan prosedur darurat 6.4 Melakukan pemeriksaan awal kran jembatan 6.5 Melakukan pemeriksaan peralatan pengaman kran jembatan 6.6 Melakukan pengoperasian awal 6.7 Melakukan operasi kran jembatan 6.8 Melakukan penghentian operasi 6.9 Mencatat hasil kegiatan operasi 6.10 Membuat laporan operasi kran jembatan 7. Persyaratan dasar 7.1. a. Surat Keterangan Sehat (kemampuan fisik penglihatan (buta warna), pendengaran, mobilitas/tidak cacat fisik). b. Ijasah setingkat SLTP, pengalaman kerja minimal 4 tahun 7.2. a. Ijasah setingkat SLTA, pengalaman kerja minimal 2 tahun b. Surat Keterangan Sehat (kemampuan fisik penglihatan (buta warna), pendengaran, mobilitas), c. Jika tidak memiliki pengalaman kerja, maka diganti dengan sertifikat pelatihan berbasis kompetensi (PBK) pada Lembaga Diklat Profesi (LDP) dengan waktu 80 Jam Pelatihan (JP). 7.3. Untuk menjamin persyaratan telah dipenuhi Pemohon diwajibkan mengumpulkan foto copy ijazah terakhir yang dimiliki, surat keterangan dokter pemerintah/ puskesmas, dan surat keterangan pengalaman kerja dari perusahaan 7.4. Pemohon yang memiliki sertifikat kompetensi sebelumnya diluar LSP PPT Migas maka: a Tidak direkomendasikan untuk naik level. b Untuk sertifikasi ulang harus mengikuti uji kompetensi di level yang sama dari awal. TINGKAT REVISI-3 LSP- PPT MIGAS, 2016 3

8. Persyaratan kompetensi 8.1 Yang memiliki pengalaman kerja: 8.1.1 Pengalaman kerja di bidang Operasional Pesawat Angkat, Angkut dan Ikat Beban 8.1.2 Memiliki Sertifikat kompetensi Operator Kran Jembatanlevel B 8.2 Belum memiliki pengalaman kerja: 8.2.1 Sertifikat pelatihan berbasis kompetensi (PBK) pada Lembaga Diklat Profesi (LDP) dengan waktu 80 Jam Pelatihan (JP). 9. Hak Pemohon Sertifikasi 9.1 Asesi yang lulus dalam asesmen kompetensi akan diberikan sertifikat dan kartu tanda asesi. 9.2 Asesi dapat menggunakan sertifikat kompetensi untuk promosi diri sebagai profesi asesi. 10. Kewajiban Pemegang Sertifikat Kompetensi Kran Jembatan 10.1. Melaksanakan keprofesian sebagai sebagaikran Jembatandengan tetap menjaga kode etik profesi. 10.2. Bersedia dilakukan survailen sebagai pemegang sertifikat kompetensi yang ditetapkan LSP minimal pada saat re-sertifikasi. 10.3. Melakukan re-sertifikasi setiap 4 tahun sekali. 11. Biaya 11.1. Biaya ujian sertifikasi berdasarkan Peraturan Pemerintah yang berlaku tentang Tarif Atas Jenis Penerimaan Bukan Pajak yang berlaku pada Departemen ESDM. 11.2. Biaya sertifikasikran Jembatan : Rp. 900.000,- 11.3. Biaya pelaksanaan ujian sertifikasi di luar TUK Cepu biaya Rp. 900.000,- belum termasuk biaya akomodasi, konsumsi dan transportasi tim asesor. 11.4. Asesmen dapat dilaksanakan apabila jumlah peserta minimal 6 orang. Apabila peserta kurang dari 6 orang maka biaya ditanggung oleh jumlah peserta yang ada. 12. Proses Sertifikasi 12.1 Persyaratan Pendaftaran Secara umum proses sertifikasi mencakup : peserta yang telah memastikan diri kompetensinya sesuai dengan standar kompetensi untuk paket/okupasi Operator Kran Jembatan> 50 Ton dapat segera mengajukan permohonan kepada LSP dengan memilih TUK/Assessment centre yang diinginkan, dan mengisi Form Persyaratan Peserta Uji Kompetensi (Form No. F.9.01.A), Form Unjuk Kerja Pemegang Sertifikat (Form No. F.9.05.A) dan untuk yang sertifikasi ulang ditambah dengan Form Pemutakhiran Pemegang Sertifikat (Form No. F.9.05.B) beserta lampirannya. Dari data calon tersebut dilakukan Evaluasi/pra uji Kompetensi Calon dan ditetapkan dalam Sidang Pleno Sertifikasi dengan standar SKKNI. TINGKAT REVISI-3 LSP- PPT MIGAS, 2016 4

12.2 Proses Asesmen 12.2.1 Peserta berhak mendapatkan informasi yang diperlukan terkait dengan unit-unit kompetensi yang diujikan. 12.2.2 Peserta mengisi form penilaian mandiri yang dapat di download di website LSP PPT MIGAS dan dikirim ke LSP PPT MIGAS selambatlambatnya 5 (lima) hari kerja sebelum pelaksanaan uji kompetensi. 12.2.3 Form (FR-APL-01) dan (FR-APL-02) yang telah diisi oleh calon asesi, dikaji dan diverifikasi dalam sidang pleno (Pra uji kompetensi); 12.2.4 Hasil pra uji kompetensi pada sidang pleno digunakan sebagai dasar perencanaan Asesmen yang dituangkan pada FR-POA-01 Perencanaan Asesmen dan setelah itu dilakukan uji pengumpulan bukti FR-DAT-01; 12.2.5 Pelaksanaan Asesmen (FR-ASC-01)yang disusun berdasarkan Prosedur dan Instruksi Kerja untuk menjamin bahwa semua persyaratan skema diverifikasi secara objektif dan sistematis dengan bukti terdokumentasi sehingga memadai untuk menegaskan kompetensi calon dengan metode uji kompetensi unit kompetensi sesuai dengan level jabatan pada SKKNI,tertulis lisan/ wawancara,praktek. 12.3 Proses Uji Kompetensi 12.3.1 LSP menugaskan tim asesor untuk mengases kompetensi pada asesi berdasarkan persyaratan skema sertifikasi; 12.3.2 Metode dan mekanisme asesmen kompetensi tertulis, lisan/wawancara dan praktek/simulasi ditetapkan dalam standar operating prosedur (SOP); 12.3.3 Hasil Pelaksanaan Asesmen dituangkan pada Rekomendasi Keputusan Asesmen(FR-ASC-01); 12.3.4 LSP harus dapat menerima Umpan Balik (FR-ASC-02) dari peserta uji kompetensi/asesi; 12.3.5 LSP mengakomodasi kemungkinan adanya kekhususan kondisi pemohon seperti bahasa; 12.3.6 Apabila Umpan Balik (FR-ASC-02) tersebut terbukti, maka tim asesor dapat merekomendasikan dilaksanakan kaji ulang penilaian (FR-ASC- 03) dan jika tidak dapat dibuktikan maka asesi mgikuti proses ulang uji kompetensi dari awal 12.4 Keputusan Sertifikasi 12.4.1 Keputusan sertifikasi yang ditetapkan untuk asesi oleh LSP harus berdasarkan skema sertifikasi terdiri dari metode uji tertulisyang diperiksa dengan sistem komputer (LJK), hasil ujian Lisan dan praktek dan diketahui oleh asesor yang melakukan asesmen, personel LSP dan Tim Asesor dalam sidang yudisium. 12.4.2 Kriteria keberhasilan peserta yang dinyatakan kompeten/lulus jika nilai hasil evaluasi yang diperoleh rata-rata minimal 65 untuk setiap materi yang diujikan. 12.4.3 Hasil keputusan sertifikasi diumumkan melalui web site. 12.4.4 LSP memberikan sertifikat kompetensi kepada peserta yang kompeten. TINGKAT REVISI-3 LSP- PPT MIGAS, 2016 5

13. Pembekuan atau Pencabutan Sertifikat Sertifikat yang telah diperoleh dapat dicabut ataudi bekukan dengan mempertimbangkan hal berikut: A. Kesehatan dari pemegang sertifikat tidak memenuhi syarat untuk melakukan pekerjaan dalam ruang lingkup sertifikat kompetensinya; B. Mendapat pernyataan tidak puas dari pemakai jasa paling sedikit 3 kali dan dapat dibuktikan bahwa pernyataan tidak puas tersebut, timbul karena ketidak sesuaian pemegang sertifikat dalam melakukan pekerjaannya dalam lingkup sertifikat kompetensinya. C. Masa berlaku sertifikat telah habis; D. Melakukan pemalsuan sertifikasi kompetensi kerja LSP PPT MIGAS E. Bila terjadi acuan sertifikasi tidak sesuai atau penyalahgunaan Sertifikat dalam publikasi, katalog, dan seterusnya harus ditangani oleh LSP PPT MIGAS untuk dilakukan penanganan tindakan perbaikan penundaan dan pencabutan setifikat yang dituangkan dalam format Pencabutan dan Pembatalan Sertifikat (Form No.: F. 9. 05. C); 14. Survailen Untuk memelihara kompetensi pemegang sertifikat kompetensi, LSP melakukan survailen yang mencakup: 14.1 Evaluasi rekaman kegiatan ujian 14.2 Evaluasi peserta (sampling) 14.3 Monitoring, pelaporan dan sanksi 14.4 Witness (bila diperlukan) 14.5 Survailen dilaksanakan pada saat perpanjangan atau kenaikan tingkat. 15. Sertifikasi Ulang 15.1. Persyaratan sertifikasi ulang sama dengan persyaratan awal untuk menjamin bahwa pemegang sertifikat kompetensi selalu memenuhi sertifikasi yang mutakhir; 15.2. Sertifikasi ulang ditetapkan 4 tahun sekali dan dilakukan uji kompetensi lisan wawancara,praktek. 15.3. Bagi peserta yang memiliki sertifikat kompetensi yang masa berlakunya telah berakhir diberi masa tenggang 2 bulan untuk sertifikasi ulang (resertifikasi). 15.4. Bagi peserta yang masa berlakunya sertifikat telah berakhir dan melampaui masa tenggang yang diijinkan, maka harus mengikuti tahapan proses sertifikasi sebagaimana pemohon baru,pada level sertifikasi kompetensi yang dimiliki 15.5. Setelah memiliki sertifikasi kompetensi dalam masa 1 tahun peserta dapat naik tingkat pada level / kelas setingkat lebih tinggi dengan mengikuti proses uji kompetensi dari awal 15.6. Berkas persyaratan dikirim ke LSP PPT Migas satu minggu sebelum pelaksanaan sertifikasi 16. Penggunaan Sertifikat Pemegang sertifikat kompetensi harus menandatangani pernyataan penggunaan sertifikat (Formulir Unjuk Kerja Pemegang Sertifikat (F.9.05.A)). 17. Banding Asesi/pemohon dapat mengajukan banding dan/atau keluhan, apabila terbukti adanya keputusn LSP yang merugikan dan/atau ketidak sesuaian dengan skema sertifikasi atau keinginan pemohon,diatur dalam prosedur. TINGKAT REVISI-3 LSP- PPT MIGAS, 2016 6

18. Diagram Alir DIAGRAM ALIR PROSES SERTIFIKASI Pemohon (Calon Asesi) Sertifikasi Ulang Survailen Permohonan: (Mengisi Form F.9.01.A/F.9.05.A/F.9.05.B/ FR - APL-01 dan FR - APL- 02) dilengkapi dokumen Portofolio terdiri dari : - Copy ijasah - Pengalaman Kerja - Keterangan Sehat (dokter) - Copy sertifikat pelatihan - Pas photo 3x3 & 3x4, 2 lbr - Copy sertifikat kompetensi yang terakreditasi - Membayar biaya sertifikasi Penerbitan Sertifikat Kompetensi Kompeten Tidak Pra Uji Kompetensi Kajian dan Verifikasi (FR - APL-01 dan FR - APL- 02) Keputusan Sertifikasi Belum Kompeten Umpan Balik (FR-ASC-02) Ya Rencana Asesmen FR-POA-01 Kaji Ulang Asesmen (FR-ASC-03) Asesmen &Rekomendasi (FR-ASC-01 Pelaksanaan Asesmen & Rekomendasi) Pelaksanaan Uji Kompetensi (FR-DAT.01 Perangkat Asesemen) : - Uji Tulis - Uji Lisan/Wawancara - Uji Praktek/Simulasi TINGKAT REVISI-3 LSP- PPT MIGAS, 2016 7