BAB III METODOLOGI PENELITIAN

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODE PENELITIAN. Pendidikan Teknik Arsitektur yang beralamatkan di Jln. Setiabudhi No. 207 Bandung.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Menurut Suharsimi A (2010:203), metode penelitian adalah cara yang

BAB III METODE PENELITIAN. Surakhmad (Andrianto, 2011: 29) mengungkapkan ciri-ciri metode korelasional, yaitu:

BAB III METODE PENELITIAN Lokasi dan Subjek Populasi/Sampel Penelitian Lokasi Penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Setelah merumuskan hipotesis yang diturunkan secara deduktif dari landasan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Hipotesis yang telah dirumuskan perlu diuji kebenarannya, untuk

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode merupakan cara yang digunakan untuk menemukan jawaban dari

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini mempunyai tujuan untuk memperoleh suatu jawaban atas

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian dengan judul Kontribusi Penguasaan Materi Mata Diklat Gambar

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Dalam melaksanakan suatu penelitian, seorang peneliti harus menentukan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN A.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Pada penelitian ini digunakan adalah data kuantitatif, yaitu pendekatan yang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. apa yang akan dipakai pakai, karena dengan hal itu akan mepermudah penelitian,

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian diperlukan untuk mencapai tujuan penelitian. Metode

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. supaya dapat mempermudah proses pengambilan data. Penelitian ini dilakukan di

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Sumber data penelitian didapat dari siswa SMKN 6 Bandung, oleh karena

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Untuk menjawab rumusan masalah dan menguji hipotesis, diperlukan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. suatu pendekatan yang tepat, sehingga mendapatkan hasil yang optimal. Yang

BAB III METODE PENELITIAN. digunakan mutlak harus disertakan. Metode atau metodologi penelitian ini akan

BAB III METODE PENELITIAN. merupakan rangkaian cara atau kegiatan pelaksanaan penelitian yang didasari oleh

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini merupakan metode

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. pertanyaan-pertanyaan penelitiannya Sugiyono (1999:7) Berdasarkan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian adalah cara yang digunakan oleh peneliti dalam

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di SMKN 2 Garut yang berlokasi di Jl. Suherman

BAB III METODE PENELITIAN. Mardalis (2009: 24) mengartikan metode sebagai:

B. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SMA N 1 Kaliwungu yang beralamat di Kecamatan Kaliwungu Kabupaten Kendal pada

BAB III METODE PENELITIAN. disusun sedemikian rupa sehingga peneliti dapat memperoleh jawaban untuk

BAB III METODE PENELITIAN. Keahlian Teknik Gambar Bangunan yang terletak di jalan Bojongkoneng

BAB III METODE PENELITIAN. Untuk menjawab permasalahan yaitu tentang gaya kepemimpinan yang dapat

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. penelitian dapat pula dikatakan sebagai cara yang digunakan untuk mencapai

BAB III METODE PENELITIAN. A. Tempat dan Subjek Populasi/Sampel Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dimaksudkan untuk mengungkapkan seberapa besar hasil

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Pokok masalah penelitian sangat tergantung pada metode penelitian,

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode pendekatan pada suatu penelitian digunakan untuk memecahkan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III PROSEDUR PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. mendeskripsikan fenomena-fenomena yang ada, baik fenomena alamiah maupun

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggambarkan kondisi saat ini dan bertujuan untuk

BAB III METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. dengan jenis studi korelasional, yakni mendeskripsikan mengenai hubungan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian Deskriptif Kuantitatif, dengan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. menjelaskan secara operasional mengenai penelitian yang akan dilaksanakan.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Memecahkan suatu masalah dalam suatu penelitian diperlukan suatu metode

BAB III Metode Penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. verifikatif. Menurut Fathoni (2006:96-97) menyatakan bahwa :

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Lokasi dan Subjek Populasi/Sampel Penelitian

BAB III METODELOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Populasi adalah kumpulan dari individu dengan kualitas serta ciri-ciri yang

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam menentukan desain penelitian maka hal tersebut sangatlah

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode Penelitian merupakan suatu cara dalam melaksanakan suatu

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Setiap penelitian memerlukan data atau informasi dari sumber-sumber

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam setiap penelitian, metode merupakan cara utama untuk mencapai

BAB III METODE PENELITIAN. metode penelitian yang ilmiah pula, sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian melainkan hanya menggunakan fakta pada diri responden.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Agroindustri FPTK UPI, dengan subjek penelitian Mahasiswa bidang peminatan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian meliputi prosedur dan cara melakukan verifikasi data

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. atau menggambarkan permasalahan yang akan dibahas. Metode penelitian juga

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. atau menggambarkan permasalahan yang akan dibahas. Metode penelitian juga

BAB III METODA PENELITIAN. Menguji hipotesis yang telah dirumuskan dalam suatu penelitian diperlukan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini berusaha untuk mengungkapkan gejala-gejala serta pengaruh

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian adalah suatu cara yang dipergunakan di dalam suatu

BAB III METODE PENELITIAN. Berdasarkan sifat dan tujuannya, penelitian ini merupakan penelitian ex

BAB III METODE PENELITIAN. Menurut Narbuko dan Achmadi (2004: 2) metode penelitian adalah :

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian ex-post facto. Sukardi (2008: 165)

Transkripsi:

36 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Metode Penelitian Metode penelitian adalah cara utama yang dipergunakan untuk mencapai suatu tujuan, misalnya untuk menguji hipotesis dengan mempergunakan teknik dan alat tertentu. Dalam melaksanakan suatu penelitian perlu adanya suatu metode penelitian yang tepat sesuai dengan permasalahan yang dihadapi (Winarno Surahmad, 1994:131). Metode penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Berdasarkan hal tersebut terdapat empat kata kunci yang perlu diperhatikan yaitu, cara ilmiah, data, tujuan, dan kegunaan. Cara ilmiah berarti kegiatan penelitian itu didasarkan pada ciri-ciri keilmuan, yaitu rasional, empiris, dan sistematis. Rasional berarti kegiatan penelitian itu dilakukan dengan cara-cara yang masuk akal, sehingga terjangkau oleh penalaran manusia. Empiris berarti cara-cara yang dilakukan itu dapat diamati oleh indera manusia, sehingga orang lain dapat mengamati dan mengetahui cara-cara yang digunakan. Sistematis artinya, proses yang digunakan dalam penelitian itu menggunakan langkah-langkah tertentu yang bersifat logis. (Sugiyono, 007:). yaitu: Suprian A.S (199:14), membagi metode penelitian dalam 5 golongan, 1) Penelitian Historis, yaitu penelitian yang bertujuan mengungkapkan kembali fakta dan peristiwa masa lalu.

37 ) Penelitian Eksploratif, yaitu penelitian penjagaan. 3) Penelitian Deskriptif, yaitu penelitian yang berusaha mendeskripsikan suatu gejala, peristiwa, kejadian yang terjadi pada saat sekarang. 4) Penelitian Ex-Post Facto, yaitu meneliti hubungan kasual/korelasional mengenai hal-hal yang telah terjadi. 5) Penelitian Eksperimen, yaitu penelitian yang mengungkapkan hubungan antara variabel/lebih/mencari pengaruh suatu variabel terhadap variabel lainnya. Penelitian ini merupakan studi korelasi, untuk mengetahui hubungan antara variabel-variabel yang diteliti. Dan penelitian ini bersifat ex-post facto, artinya pada pengujian hipotesis data mengenai variabel yang diteliti telah terjadi dan pada dasarnya tidak dapat dimanupulasi. Sedangkan pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif. Menurut Sugiyono (007:7), metode kuantitatif dinamakan metode tradisional, karena metode ini sudah cukup lama digunakan sehingga sudah mentradisi sebagai metode untuk penelitian. Metode ini disebut sebagai metode positivistik karena berlandaskan pada filsafat positivisme. Metode ini sebagai metode ilmiah/scientific karena telah memenuhi kaidah-kaidah ilmiah yaitu konkrit/empiris, obyektif, terukur, rasional, dan sistematis. Metode ini juga disebut metode discovery, karena dengan metode ini dapat ditemukan dan dikembangkan berbagai iptek baru. Metode ini disebut metode kuantitatif karena data penelitian berupa angka-angka dan analisis menggunakan statistik.

38 Penelitian kuantitatif biasanya ditampilkan dengan menggunakan tabel, tabel distribusi frekuensi, grafik garis atau batang, piechart (diagram lingkaran) dan pictogram. Hasil penelitian akan dibahas dengan menyertakan penjelasan yang mendalam dan interpretasi terhadap data-data yang telah disajikan untuk kemudian menghasilkan kesimpulan yang berisikan jawaban singkat terhadap rumusan masalah berdasarkan data yang telah dikumpulkan. 3.. Variabel dan Paradigma Penelitian 3..1. Variabel adalah : Macam-macam variabel yang digunakan dalam penelitian ini 1. Variabel bebas (independent): variabel ini sering disebut sebagai variabel stimulus, prediktor, antecedent. Dalam bahasa Indonesia sering disebut sebagai variabel bebas. Variabel bebas adalah variabel yang mempengaruhi atau menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel dependen (terikat). Pada penelitian ini, variabel independent atau variabel X adalah pelaksanaan Program Pengalaman Lapangan.. Variabel terikat (dependent): sering disebut sebagai variabel output, kriteria, konsekuen. Dalam bahasa indonesia sering disebut sebagai variabel terikat. Variabel terikat merupakan variabel yang

39 dipengaruhi atau yang menjadi akibat, karena adanya variabel bebas. Pada penelitian ini, variabel terikat (dependent) atau variabel Y adalah minat untuk berprofesi guru pada mahasiswa Prodi Pendidikan Teknik Arsitektur. bawah ini. Model hubungan antara variabel tersebut dapat dilihat pada gambar di VARIABEL X Pelaksanaan Program Pengalaman Lapangan VARIABEL Y Minat untuk berprofesi guru Gambar 3.1. Hubungan antar variabel 3... Paradigma Penelitian Variabel yang akan diteliti pada penelitian ini adalah pelaksanaan Program Pengalaman Lapangan (PPL) sebagai variabel X (variabel independen) dan minat mahasiswa menjadi guru sebagai variabel Y (variabel dependen). Karena pada penelitian ini terdiri dari satu variabel independen dan satu variabel dependen, maka paradigma penelitiannya adalah paradigma sederhana. Pelaksanaan PPL Minat untuk Berprofesi Guru Analisis dan Mahasiswa S-1 - Kemampuan membina kegiatan - Minat Bekerja pembahasan Program Studi intra dan - Penghargaan ekstrakurikuler Pendidikan Teknik terhadap profesi - Penguasaan guru Arsitektur Andareas Pardomuan keterampilan S, 01 - Kesungguhan mengajar mempelajari ilmu Pengaruh Pelaksanaan Program Pengalaman Lapangan yang berhubungan Terhadap Minat Untuk Berprofesi Guru Pada Mahasiswa Prodi Pendidikan dengan Teknik pendidikan Arsitektur FPTK-UPI

40 Temuan penelitian Keterangan = Alur Penelitian 3.3. Data dan Sumber Data = Tinjauan Penelitian 3.3.1. Data Gambar 3.. Paradigma Penelitian Kesimpulan dan saran Data yang diperlukan dalam penelitian ini adalah : a) Data Lapangan, yaitu pelaksanaan Program Pengalaman Lapangan (PPL) dan minat untuk berprofesi menjadi guru di Prodi Pendidikan Teknik Arsitektur. b) Data Dokumentasi, yaitu jumlah mahasiswa yang telah mengontrak/menyelesaikan mata kuliah PPL pada tahun ajaran 010/011 dan tahun ajaran 011/01. 3.3.. Sumber Data Suharsimi Arikunto (010:113) mendefinisikan sumber data sebagai subjek dari data yang didapat dan diperoleh, apabila penelitian dilakukan dengan kuesioner atau wawancara dalam mengumpulkan data maka sumber data tersebut disebut responden, yaitu orang yang merespon atau menjawab pertanyaan-pertanyaan peneliti, baik pertanyaan-pertanyaan tertulis maupu lisan. Adapun yang menjadi sumber data dalam penelitian ini dilaksanakan, yaitu mahasiswa Program Studi Pendidikan Teknik Arsitektur yang telah melaksanakan mata kuliah Program Pengalaman Lapangan di

41 Fakultas Pendidikan Teknologi dan Kejuruan (FPTK) UPI berdasarkan sampel yang telah ditentukan. 3.4. Populasi dan Sampel 3.4.1. Populasi Populasi dalam penelitian ini adalah mahasiswa Program Studi Pendidikan Teknik Arsitektur FPTK UPI jenjang S-1 yang telah melaksanakan mata kuliah PPL. Adapun populasi dalam peneleitian ini adalah tahun ajaran 010/011 dan tahun ajaran 011/01 adalah sebagai berikut: Tahun Ajaran Semester Ganjil Semester Genap Jumlah 010/011 1 orang 14 orang 35 orang 011/01 17 orang 6 orang 43 orang Tabel 3.1. Populasi Penelitian (Sumber : Sistem Informasi Akademik UPI) Jadi jumlah populasi dalam penelitian ini adalah 78 orang. 3.4.. Sampel Sampel untuk penelitian ini dengan menggunakan penentuan taraf kesalahan 5% yang bersumber dari buku Prof. Dr. Sugiyono, yaitu berjumlah 63 orang mahasiswa yang telah mengontrak/melaksanakan mata kuliah

4 Program Pengalaman Lapangan (PPL) di Program Studi Pendidikan Teknik Arsitektur UPI. Tabel 3.. Penentuan Jumlah Sampel dari Populasi Tertentu Dengan Taraf Kesalahan; 1%, 5% dan 10% (Sumber: Buku dari Prof. Dr. Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan ) N Siginifikasi Siginifikasi N 1% 5% 10% 1% 5% 10% 10 10 10 10 80 197 155 138 15 15 14 14 90 0 158 140 0 19 19 19 300 07 161 143 5 4 3 3 30 16 167 147 30 9 8 8 340 5 17 151 35 33 3 3 360 34 177 155 40 38 36 36 380 4 18 158 45 4 40 39 400 50 186 16 50 47 44 4 40 57 191 165 55 51 48 46 440 65 195 168 60 55 51 49 460 7 198 171 65 59 55 53 480 79 0 173

43 70 63 58 56 500 85 05 176 75 67 6 59 550 301 13 18 80 71 65 6 600 315 1 187 85 75 68 65 650 39 7 191 90 79 7 68 700 341 33 195 95 83 75 71 750 35 38 199 100 87 78 73 800 363 43 0 110 94 84 78 850 373 47 05 10 10 89 83 900 38 51 08 130 109 95 88 950 391 55 11 140 116 100 9 1000 399 58 13 150 1 105 97 1100 414 65 17 160 19 110 101 100 47 70 1 170 135 114 105 1300 440 75 4 180 14 119 108 1400 450 79 7 190 148 13 11 1500 460 83 9 00 154 17 115 1600 469 86 3 10 160 131 118 1700 477 89 34 0 165 135 1 1800 485 9 35 30 171 139 15 1900 49 94 37 40 176 14 17 000 498 97 38 50 18 146 130 00 510 301 41 60 187 149 133 400 50 304 43 70 19 15 135 600 59 307 45

44 3.5. Teknik Pengumpulan Data Untuk melaksanakan penelitian dan memperoleh data, maka perlu ditentukan teknik pengumpulan data yang akan digunakan. Penggunaan teknik dan alat pengumpulan data yang tepat memungkinkan diperolehnya data yang objektif. Pengumpulan data dilakukan untuk mendapatkan data guna memecahkan masalah-masalah yang dimunculkan dalam penelitian. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini antara lain adalah : Kuesioner (Angket) Kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawabnya (Sugiyono 007:7). Kuesioner dapat berupa pertanyaan/pernyataan tertutup atau terbuka, dapat diberikan kepada responden secara langsung atau dikirim melalui pos, atau internet. 3.5.1. Instrumen penelitian Instrumen adalah alat untuk menghimpun data. Data yang dikumpulkan untuk menghimpun informasi adalah data primer. Data primer yang diperlukan tersebut diperoleh dengan cara melakukan penyebaran kuesioner. Pada umumnya penelitian akan berhasil apabila banyak menggunakan instrumen, sebab data yang diperlukan untuk menjawab pertanyaan penelitian (masalah) dan menguji hipotesis diperoleh melalui instrumen. Instrumen sebagai

45 alat pengumpul data harus betul-betul dirancang dan dibuat sedemikian rupa sehingga menghasilkan data empiris sebagaimana adanya. Data yang salah atau tidak menggambarkan data empiris bisa menyesatkan peneliti, sehingga kesimpulan penelitian yang ditarik/dibuat peneliti bisa keliru. Titik tolak dari penyusunan instrumen penelitian adalah variabel-variabel penelitian yang ditetapkan untuk penelitian. Dari variabel tersebut diberikan definisi operasional dan selanjutnya ditentukan indikator yang akan diukur. Dari indikator-indikator tersebut kemudian dijabarkan menjadi pernyataan-pernyataan, maka untuk memudahkan perlu digunakan kisi-kisi instrumen. Pada penelitian ini terdapat dua variabel, yaitu variabel X (pelaksanaan Program Pengalaman Lapangan) dan variabel Y (minat untuk berprofesi guru). Masing-masing variabel akan ditentukan indikator yang akan diukur. Dari indikator tersebut akan muncul pertanyaan-pertanyaan yang akan disebarkan dengan angket. Bentuk angket disusun dalam bentuk pernyataan/pertanyaan dengan jawaban menggunakan skala likert yang mempunyai gradasi dari sangat positif sampai sangat negatif. Yang berupa kata sangat setuju, setuju, tidak setuju dan sangat tidak setuju. Pengisian pertanyaan/pernyataan dilakukan dengan membubuhkan tanda checklist pada kolom jawaban yang telah disediakan. Jawaban Skors Sangat setuju (SS) 4 Setuju (S) 3

46 Tidak setuju (TS) Sangat tidak setuju (STS) 1 Tabel 3.3. Skala Pengukuran Angket (Sugiyono, 010 : 94) 3.5.. Kisi-kisi Penelitian Kisi-kisi adalah sebuah tabel yang menunjukan hubungan antara halhal yang disebutkan dalam baris dengan hal-hal yang disebutkan dalam kolom. Kisi-kisi penyusunan instrumen menunjukan kaitan antara variabel yang diteliti dengan sumber data dari mana data akan diambil, metode yang digunakan dan instrumen yang disusun. ( Arikunto, 010:138 ) Adapun manfaat dari kisi-kisi seperti yang dikemukakan oleh Arikunto (010:139) adalah sebagai berikut : a) Peneliti memiliki gambaran yang jelas dan lengkap tentang jenis instrument dan isi dari butir-butir yang akan disusun. b) Peneliti akan mendapatkan kemudahan dalam menyusun instrumen karena kisi-kisi ini berfungsi sebagai pedoman dalam menuliskan butir-butir. c) Instrumen yang disusun akan lengkap dan sistematis karena ketika menyusun kisi-kisi, peneliti belum dituntut untuk memikirkan rumusan butir-butirnya.

47 d) Kisi-kisi berfungsi sebagai peta jalanan dari aspek yang akan dikumpulkan datanya, dari mana data diambil, dan dengan apa pula data tersebut diambil. e) Dengan adanya kisi-kisi yang mantap, peneliti dapat menyerahkan tugas atau membagi tugas dengan anggota tim ketika menyusun instrumen. f) Validitas dan reabilitas instrumen dapat diperoleh dan diketahui oleh pihak-pihak di luar tim peneliti sehingga pertanggungjawaban peneliti lebih terjamin. Berdasarkan uraian di atas, maka kisi-kisi yang akan diteliti dapat dijabarkan dalam tabel 3.4 di bawah ini. KONSEP Pengaruh Pelaksanaan Program Pengalaman Lapangan terhadap Minat untuk Berprofesi Guru pada VARIABEL Variabel Bebas (X): Pelaksanaan Program Pengalaman Lapangan (PPL) ASPEK YANG DIUNGKAP 1. Kemampuan membina kegiatan intra dan ekstra kurikuler. Penguasaan INDIKATOR Keaktifan dalam membina OSIS dan ekstra kulikuler Ikut serta dalam piket rutin Ikut serta dalam Program Pengelolaan Perpustakaan Terampil

48 Mahasiswa Program Studi Pendidikan Teknik Arsitektur FPTK-UPI keterampilan mengajar membuka dan menutup pelajaran Terampil memberi penguatan terhadap bahan ajaran Terampil mengelola kelas Terampil memberi penjelasan bahan pelajaran Terampil mengadakan variasi pola pengajaran Kemampuan terhadap penilaian hasil belajar siswa Tabel 3.4. Kisi-kisi Penelitian (Uji Coba) KONSEP Pengaruh Pelaksanaan Program Pengalaman Lapangan terhadap Minat VARIABEL Variabel Bebas (Y): Minat untuk berprofesi guru ASPEK YANG DIUNGKAP 1. Pembawaan dan lingkungan. Pengetahuan tentang profesi guru INDIKATOR Bakat dalam pendidikan Kompetensi Pedagogik Kompetensi Kepribadian

49 untuk Berprofesi Guru pada Mahasiswa Prodi Pendidikan Teknik Arsitektur FPTK-UPI 3. Cita-cita Kompetensi Sosial Kompetensi Profesional Memberikan suatu sumbangan hasil dari pendidikan 4. Keyakinan diri dalam menentukan profesi yang akan dijalani Menjadikan jaminan untuk masa depan Kepuasan diri dari profesi yang dijalani 3.5.3. Pengujian Validitas Angket Uji validitas ini dimaksudkan apakah instrumen penelitian mempunyai tingkat kesasihan, ketepatan atau tidak sebagai alat ukur, yang dilakukan dengan cara mengkorelasikan skor yang ada pada butir soal dengan skor total. Uji validitas dalam penelitian ini menggunakan rumus Product-Momen dari pearson, sebagai berikut : r xy n. XY ( X ). Y nx X n Y Y (Sugiyono,005:1) Keterangan :

50 r xy X Y n = Koefisien korelasi butir item = Jumlah skor butir item seluruh responden = Jumlah skor total seluruh butir item dari seluruh responden = Jumlah responden Kemudian harga r yang diperoleh dari perhitungan diuji dengan menggunakan uji t-student untuk menentukan taraf signifikannya, dengan rumus sebagai berikut : t r n 1 r (Nana Sudjana,199:369) Keterangan: t r n = Distribusi t-student = Koefisien korelasi butir item = Jumlah responden Pengujian validitas dikenakan pada tiap item kemudian hasil perhitungan dikonsultasikan dengan tabel. Harga kritik product moment pada tingkat kepercayaan 95%. Uji validitas ini dilakukan pada setiap item pertanyaan angket dengan kriteria pengujian validitas adalah jika harga dari r hitung > r tabel pada taraf kepercayaan 95% (taraf signifikan 5%) maka item pertanyaan angket tersebut dinyatakan valid. Sedangkan apabila r hitung < r tabel taraf kepercayaan 95% (taraf signifikan 5%), maka item pertanyaan angket tersebut dinyatakan tidak valid.

51 Pada perhitungan uji validitas angket penelitian ini, penulis menggunakan bantuan program Microsoft Excel. 3.5.4. Pengujian Reliabilitas Angket Uji reliabilitas ini dimaksudkan untuk mengetahui apakah suatu instrument cukup dapat dipercaya atau tidak. Uji reliabilitas dalam penelitian ini menggunakan rumus Cronbach Alpha karena skor instrumennya merupakan rentangan nilai 1-4, sebagaimana yang dikemukakan oleh Sugiyono (005:5) bahwa, rumus Alpha digunakan untuk mencari reliabilitas instrument yang skornya bukan 1 dan 0, misalnya angket atau soal bentuk uraian. Rumus Alpha yang digunakan sebagai berikut : 1. Perhitungan harga varians tiap item, dengan rumus : b X X n n (Sugiyono,005:5) Keterangan: b = Harga varians tiap item X ( X) n = Jumlah kuadrat jawaban responden pada setiap item = Kuadrat skor seluruh jawaban responden dari setiap itemnya = Jumlah responden yang digunakan untuk menguji reliabilitas

5. Perhitungan Varian Total ( ), dengan rumus : t t Y Y n n Keterangan: (Sugiyono,005:5) σt Y ( Y) n = Harga varians total = Jumlah kuadrat skor total tiap responden = Kuadrat dari jumlah skor total dari setiap butir soal = Jumlah responden yang digunakan untuk uji reliabilitas Perhitungan nilai Reliabilitas r 11 dengan rumus Alpha sebagai berikut : k k b 11 1 1 t r (Sugiyono, 005:5) Keterangan : r 11 k b t = Reabilitas instrumen = Banyak butir item = Jumlah varians butir = Jumlah varians total Setelah harga r 11 diperoleh, kemudian dikonsultasikan dengan harga r pada tabel r product moment. Reliabilitas angket terbukti jika harga r 11 > r tabel, dengan tingkat kepercayaan 95%. Apabila harga r 11 < r

53 tabel, pada taraf signifikan di atas, maka angket tersebut tidak reliabel. Untuk lebih jelasnya kriteria tersebut dapat dilihat pada tabel 3.5 Tabel 3.5 Kriteria Reliabilitas suatu Penelitian Interval Koefisien Reliabilitas Tingkat Hubungan 0,80 < r11 1,00 Sangat tinggi 0,60 < r 11 0,80 Tinggi 0,40 < r 11 0,60 Cukup 0,0 < r 11 0,40 Rendah 0,00 < r 11 0,0 Sangat rendah 3.6. Teknik Analisis Data Data yang telah terkumpul perlu diolah atau dianalisis secara statistik untuk menguji hipotesis yang dirumuskan serta untuk menarik kesimpulan penelitian tersebut. Pengolahan, analisis, proses penyusunan, pengaturan dan pengolahan data diperlukan untuk membuktikan kebenaran hipotesis yang telah dirumuskan, apakah diterima atau ditolak hipotesis tersebut. Pengolahan data hasil penyebaran angket, meliputi: 1. Perhitungan Gambaran Umum

54 Untuk mengetahui gambaran umum masing-masing variabel yaitu mata kuliah Program Pengalaman Lapangan (variabel X) dan minat untuk berprofesi guru (variabel Y), dapat dicari dengan rumus: dengan: (Mohamad Ali, 1995) P Fo n = nilai persentase = jumlah frekuensi tiap skor x skor masing-masing frekuensi = skor ideal di mana: a. Untuk mencari gambaran jawaban tiap responden n = nilai bobot tertinggi x jumlah item. b. Untuk mencari gambaran tiap indikator n = jumlah frekuensi tiap skor x skor masing-masing frekuensi x jumlah responden) Adapun langkah-langkah yang ditetapkan dalam pengolahan dengan menggunakan rumus persentase skor adalah sebagai berikut: a. Memberikan bobot untuk setiap alternatif jawaban. b. Menghitung frekuensi dan setiap alternatif jawaban yang dipilih. c. Mencocokkan jawaban responden untuk setiap item dan langsung dikaitkan dengan butir alternatif.

P(%) i 55 d. Menghitung skor total tiap item dalam satu indikator. Untuk gambaran secara garis besarnya, dapat dilihat melalui tabel di bawah ini: Tabel 3.6. Perhitungan Persentase Indikator No. item Skala jawaban 5 4 3 1 Σf Σfo n f fo f fo f fo f fo f fo Jumlah e. Mengkonsultasikan total nilai skor rata-rata dengan tolak ukur seperti yang tercantum dalam tabel interpretasi persentase skor (Mohamad Ali, 1995). Tabel 3.7. Pedoman Penilaian Persentase Interval Kategori 81-100 Sangat baik/sangat tinggi 61-80 Baik/Tinggi

56 41-60 Cukup 1-40 Tidak baik/rendah 0-0 Sangat tidak baik/sangat rendah (Sumber : Mohamad Ali, 199). Pengolahan Skor Mentah Menjadi Skor Baku Untuk mengkonversi skor mentah menjadi skor baku dapat menggunakan rumus Z-Skor dan T-Skor, dengan langkah-langkah sebagai berikut: a. Menghitung Harga Mean (X) b. Menghitung Harga Simpangan Baku (S) (Sudjana, 005: 67) (Sudjana, 005: 93) c. Mengkonversikan Data Mentah ke dalam Z-Skor dan T-Skor

57 (Sudjana, 005: 99) (Sudjana, 005: 100) 3.6.1. Uji Normalitas Data Uji normalitas dimaksudkan untuk mengetahui apakah data yang terkumpul berdistribusi normal atau tidak. Jika data berdistribusi normal maka menggunakan statistik parametrik yaitu dengan perhitungan Product Moment Correlation dari Pearson, jika data tidak berdistribusi normal dapat digunakan perhitungan statistik korelasi Rank Spearman. Untuk itu sampel yang diperoleh harus diuji coba normalitasnya. Uji normalitas data dalam penelitian ini menggunakan uji normalitas Chi Kuadrat. Langkah-langkah yang dilakukan adalah sebagai berikut : 1. Menentukan rentang skor ( R ), yaitu data terbesar dikurangi data terkecil. R = skor maksimum skor minimum. Menentukan banyaknya kelas (Bk) interval dengan menggunakan aturan stages Bk = 1 + 3,3 log n Keterangan : Bk = Banyaknya Kelas n = Jumlah Responden 3. Menggunakan panjang interval (P) :

58 P R BK (Nana Sudjana, 001:68) Keterangan : P R Bk = Panjang kelas = Rentang skor tertinggi skor terendah = Banyaknya kelas 4. Membuat tabel distribusi frekuensi variable X dan variabel Y Membuat tabel distribusi untuk harga-harga yang diperlukan dan uji Chi- Kuadrat, dengan rumus Chi-Kuadrat : fo fe fe Kriteria pengujian : data berdistribusi normal, jika X hitung X tabel pada taraf kepercayaan 95%. 3.6.. Uji Koefisien Korelasi dan Regresi Analisis korelasi dimaksudkan untuk mengetahui kekuatan (derajat) hubungan antara variabel mata kuliah PPL (variabel X) dengan variabel minat untuk berprofesi menjadi guru (variabel Y).

59 Adapun langkah-langkah yang ditempuh dalam analisis korelasi adalah: a. Menghitung Koefisien Korelasi Rumus yang digunakan adalah rumus koefisien korelasi Product Moment dari Pearson, yaitu: r xy n XiYi Xi Yi n Yi Yi n Xi Xi (Sudjana, 005: 369) Keterangan: r xy N x i x i x i x i y y i y i = Koefisien korelasi = Jumlah responden = Nomor item ke i = Jumlah skor item ke i = Kuadrat skor item ke i = Jumlah dari kuadrat item ke i = Total dari jumlah skor yang diperoleh tiap responden = Kuadrat dari jumlah skor yang diperoleh tiap responden = Total dari kuadrat jumlah akor yang diperoleh tiap responden x i y i = Jumlah hasil kali item angket ke i dengan jumlah skor yang diperoleh tiap responden Jika data yang ada tidak berdistribusi normal, maka pengolahan data dilakukan dengan statistik non parametrik. Rumus yang

60 digunakan adalah koefisien korelasi Rank Spearman. Adapun rumus koefisien korelasi Rank Spearman adalah sebagai berikut: (Sudjana, 005: 455) Keterangan: r n = koefisien korelasi = jumlah responden = jumlah beda rangking antara variabel X dengan variabel Y yang dikuadratkan b. Keberartian Korelasi Sebagai pedoman kriteria penafsiran makna koefisien korelasi yang didapat dengan menggunakan teknik tolak ukur seperti yang dikemukakan Sugiyono (010: 16), sebagai berikut: Tabel 3.8 Pedoman untuk Memberikan Interpretasi terhadap Koefisien Korelasi Interval Koefisien Tingkat Hubungan 0,800 1,00 Sangat tinggi 0,600 0,799 Tinggi 0,400 0,599 Sedang

61 0,00 0,399 Rendah 0,000 0,199 Sangat rendah c. Analisis Regresi Sumber : (Sugiyono, 010:16) Menurut Suprian (007:4), tujuan utamanya adalah tidak hanya mengukur derajat keeratan hubungan tapi juga menduga besarnya serta arah dari hubungan tersebut dan juga menduga/menaksir besarnya variabel dependen. Jika nilai variabel independen diketahui. Hubungan terjadi antara suatu variabel eksplanatori (independen). Regresi Linier sederhana Ŷ = a + Bx Menurut Riduwan (008:148), langkah-langkah yang ditempuh dalam analisis regresi meliputi : 1) Membuat Ha dan Ho dalam bentuk kalimat ) Membuat Ha dan Ho dalam bentuk statistik 3) Membuat tabel penolong untuk menghitung angka statistik 4) Masukan angka-angka statistik dari tabel penolong dengan rumus : b = n.σxy ΣX.ΣY n (ΣX) (ΣX) a = ΣY b. ΣX n

6 5) Mencari jumlah kuadran Regresi (JK reg(a)) dengan rumus : 6) Mencari jumlah JK reg(a) = (ΣY) reg b/a n 7) Mencari jumlah kuadran Residu (JK Res) dengan rumus : JK Res = ΣY JK Reg(b/a) JK Reg(a) 8) Mencari rata-rata jumlah kuadrat Regresi (RJK Reg(a)) dengan rumus : RJK Reg(a) = JK Reg(a) 9) Mencari Rata-rata jumlah Kuadrat Regresi (RJK Reg(b/a)) dengan rumus : RJK Reg(b/a) = JK Reg(b/a) 10) Mencari rata-rata Jumlah Kuadrat Residu (RJKRes) dengan rumus : RJKRes = JK Res n 11) Menguji signifikan dengan rumus : F hitung = RJK Res(b/a) RJK Res Kaidah pengujian signifikasi : Jika F hitung F tabel, maka tolak Ho artinya signifikan dan jika Fhitung Ftabel, terima Ho artinya tidak signifikan. Dengan taraf signifikan : α = 0,01 atau α = 0,05 Carilah nilai F tabel menggunakan Tabel F dengan rumus : 1) Membuat Kesimpulan F tabel = F {(1 α) (dk Reg [b/a]. (dk Res)}

63 3.6.3. Uji Hipotesis Pengujian hipotesis dilakukan untuk mengetahui apakah hipotesis yang digunakan dalam penelitian ini ditolak atau diterima. Pengujian hipotesis dilakukan dengan cara mencari koefisien korelasi antara kedua variabel, dengan menggunakan rumus korelasi Product-Moment dari pearson, dan selanjutnya menggunakan uji t-student untuk menentukan taraf signifikannya, dengan rumus sebagai berikut : t r n 1 r Keterangan: (Nana Sudjana,199:369) t r n = Distribusi t-student = Koefisien korelasi butir item = Jumlah responden Dengan ketentuan : (a) (b) Jika t hitung > t tabel maka Ho ditolak dan Ha diterima Jika t hitung t tabel maka Ho diteima dan Ha ditolak Hipotesis Penelitian : Ho : Tidak ada pengaruh yang positif dan signifikan dari mata kuliah Program Pengalaman Lapangan terhadap minat untuk berprofesi menjadi guru.

64 Ha : Terdapat pengaruh yang positif dan signifikan dari mata kuliah Program Pengalaman Lapangan terhadap minat untuk berprofesi menjadi guru. 3.6.4. Uji Koefisien Determinasi Koefisien determinasi dimaksudkan untuk mengetahui besarnya kontribusi variabel X terhadap variabel Y. Rumus koefisien determinasi menurut Sudjana (1996:73) sebagai berikut : KD = r xy ² x 100 % (Nana Sudjana, 1996:73) Keterangan : KD r : Koefisien Determinasi yang dicari : Kuadrat koefisien korelasi Peneliti dapat menafsirkan harga Koefisien Determinasi (KD) yang diperoleh dalam teknik pengujian statistik melalui modifikasi berdasarkan pada kriteria penafsiran indeks korelasi dari JP. Guilfford (Riduwan, 006: 139), menjadi kriteria penafsiran indeks koefisien determinasi, yakni: 80,00 KD 100,00 % : Sangat besar 60,00 KD 80,00 % : Besar 40,00 KD 60,00 % : Cukup 0,00 KD 40,00 % : Kecil

65 00,00 KD 0,00 % : Sangat kecil